Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS ABNORMAL RETURN DAN BID-ASK SPREAD SEBELUM DAN

SESUDAH STOCK SPLIT


(Studi Pada Perusahaan Go Public Di Bei Tahun 2013-2017)

Yuliana Prasiska
Nila Firdausi Nuzula
Fakultas Ilmu Administrasi
Univеrsitas Brawijaya
Malang
Yuliana.prasiska@gmail.com

ABSTRACT
This research is motivated by companies that conduct corporate actions in the form of stock split which
indicates a positive signal from the company for the future. Knowing even if the signal is true or not, it is
necessary to test the market efficiency that gives an abnormal return and the effect of bid-ask spread on split
stock announcement.Type of research used is research event study with quantitative approach. A sample of
63 companies using purposive sampling technique. Companies studied are companies that conduct stock split
and listed in Indonesia Stock Exchange period 2013-2017. The type of data used in this study is secondary
data in the form of daily company stock data for 2013-2017 period, close price, bid-ask spread and company
profile. Abnormal returns or excess returns are the difference between the actual profit and the expected
return. bid-ask spread is the bid difference with the ask price. The bid price is the highest price paid by a
particular security buyer. Ask the price is the lowest price that the seller has to offer to the buyer.

Kеywords: Abnormal return, Bid-ask spread, Stock split.

АBSTRАK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perusahaan yang melakukan corporate action berupa Stock split yang
menandakan adanya memberikan sinyal positif dari suatu perusahaan untuk kedepannya. Mengetahui benar
tidaknya sinyal tersebut, diperlukan pengujian efisiensi pasar yang membutikan adanya abnormal returndan
pengaruh bid-ask spread pada seputaran pengumuman stock split tersebut.Jenis penelitian yang digunakan
adalah penelitian event study dengan pendekatan kuantitatif. Sampel sebanyak 63 perusahaan dengan
menggunakan teknik purposive sampling. Perusahaan yang diteliti merupakan perusahaan yang melakukan
stock split dan terdaftar di Bursa Efek Indoneisa periode 2013-2017. Jenis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data sekunder berupa data saham harian perusahaan periode 2013-2017, close price, bid-
ask spread dan profil perusahaan. Abnormal returnatau excess return adalah selisih antara return
sesungguhnya dengan return yang diharapkan. Bid-ask spread adalah perbedaan bid price dengan ask
price.Bid price merupakan harga tertinggi yang dibayarkan oleh seorang pembeli sekuritas tertentu. Ask price
adalah harga terendah yang bersedia ditawarkan oleh penjual kepada pembeli.

Kаtа Kunci: Abnormal Return, Bid-ask spread , Stock split.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 59 No.1 Juni 2018| 61


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
PЕNDAHULUAN suatu perusahaan. Saham memiliki harga yang
Kehadiran pasar modal memberikan berbagai fluktuatif dalam pergerakannya. Fluktuasi harga
macam pilihan untuk perusahaan agar memperoleh saham dapat dipengaruhi pada setiap informasi
dana untuk jangka panjang. Pendanaan sekuritas penting suatu perusahaan. Fluktuasi harga di pasar
jangka panjang dapat berbentuk saham, obligasi, modal juga dapat dipengaruhi oleh tingkat
reksadana dan pasar derivatif. Pasar modal permintaan dan penawaran saham. Saham yang
memiliki daya tarik tersendiri bagi para investor dinilai terlalu tinggi oleh pasar, maka jumlah
untuk mengelola dana yang dimiliki investor untuk permintaannya berkurang. Sebaliknya, jika pasar
menghasilkan return yang diharapkan. Pasar modal menilai bahwa harga pasar tersebut rendah maka
menjadi pilihan yang tepat untuk berinvestasi yang jumlah permintaannya akan meningkat. Tingginya
tidak hanya dilakukan pada lembaga perbankan, harga saham akan mengurangi kemampuan
tetapi juga invetasi juga dapat dilakukan pada investor untuk membeli saham tersebut.
financial market dengan melakukan diversifikasi Harga saham yang tinggi akan cenderung
investasi pada saham. Diversifikasi investasi menurun sampai tercipta posisi keseimbangan
dilakukan dengan membentuk portofolio saham yang baru (Ewijaya dan Nur Indrianto, 1999:58).
yang memberikan return yang optimal sesuai Perusahaan perlu mengambil suatu kebijakan agar
dengan tingkat risiko yang linier dengan tingkat harga saham dapat mencapai titik ekuilibrium yang
pengembalian suatu sekuritas. baru. Salah satu kebijakan tersebut adalah dengan
melakukan stock split. Stock split merupakan
peningkatan jumlah saham yang beredar dengan
mengurangi nilai nominal saham (Fahmi,
2014:357). Aktivitas stock split dilakukan pada
saat harga dinilai terlalu tinggi yang berdampak
pada kurangnya kemampuan investor untuk
membelinya saham tersebut. Pengumuman stock
split dianggap sebagai informasi yang berarti oleh
investor untuk melakukan keputusan.
Gambar 1 Pertumbuhan investor pada tahun 2012- Pengumuman stock split akan membuat harga
2017 saham menjadi lebih rendah sehingga lebih mudah
Sumber : KSEI.co.id dijangkau oleh investor kecil. Hal ini akan
menimbulkan permintaan saham meningkat dan
Invetasi pada salah satu produk pasar modal saham akan menjadi lebih likuid. Stock split
dapat dilakukan pada perusahaan yang sudah memberikan sinyal positif karena manajer
melakukan Go Public. Perusahaan yang sudah Go perusahaan akan menyampaikan tujuan di masa
Public adalah perusahaan yang menawarkan efek/ depan yang baik dari perusahaan ke publik yang
surat berharga kepaada masyarakat umum. Seiring belum mengetahuinya. Hal ini berhubungan
meningkatnya jumlah perusahaan yang go public di dengan seberapa cepat informasi diserap oleh pasar
pasar modal diikuti dengan pertumbuhan pasar yang tercermin pada teori pasar efisien dalam
modal dengan peningkatan para calon investor. penyesuaian menuju harga keseimbangan yang
KSEI (2017) mencatatkan peningkatan.jumlah baru. Menurut Hartono (2014:547) Pasar Efisien
Single Investor Identification (SID) yang merupakan reaksi pasar yang cepat dan akurat
merupakan investor perorangan yang telah untuk mencapai keseimbangan baru yang
terdaftar meningkat sebesar 14,7% dari 894.116 sepenuhnya mercerminkan suatu informasi yang
per tahun 2016 menjadi 1.025.414 per Juli tahun tersedia.
2017. Para calon investor tersebut melakukan Ketersediaan informasi atas adanya suatu
transaksi jual beli berupa saham, obligasi dan lain- peristiwa berkaitan dengan teori hipotesis pasar
lain pada bursa efek untuk investasi dan efisien (efficient market hypothesis) yang
perusahaan mendapatkan penambahan modal menyatakan bahwa harga saham yang terbentuk
untuk pembiayaan perusahaan. merupakan refleksi dari seluruh informasi yang ada
Perusahaan yang telah terdaftar pada Bursa (Sari,2013:10). Teori efficient market hypothesis
Efek Indonesia akan menjual hak kepemilikannya ini merupakan sebuah acuan utama bagi para
salah satunya dalam bentuk saham (stock). Fahmi investor dalam mengambil keputusan di pasar
(2014: 323) menyatakan saham merupakan tanda modal, karena para investor beranggapan bahwa
bukti penyertaan kepemilikan modal/ dana pada informasi yang tersaji baik dari internal perusahaan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 59 No.1Juni2018| 62


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
maupun dari luar perusahaan adalah benar. dan cepat suatu aset dapat dijual dan berada dekat
Menurut Fama (1991) dalam Safaruddin (2011:78), dengan nilai wajarnya (Bodie, 2005:178), dengan
pasar efisien ditekankan pada dua aspek, yaitu fully menggunakan bid-ask spread sebagai ukuran yakni
reflect yang menunjukkan bahwa harga dari dimana semakin kecil bid-ask spread suatu
sekuritas secara akurat mencerminkan informasi perusahaan berarti saham semakin likuid. Bid-ask
yang ada dan aspek information available yang spread terkecil adalah bernilai nol yang disebabkan
diartikan dengan menggunakan informasi yang oleh saham yang mempunyai harga jual tertinggi
tersedia. sama dengan harga beli terendahnya artinya
Keputusan stock split dilakukan untuk banyak investor yang tertarik akan menaikkan
menurunkan harga saham yang dinilai terlalu harga saham sehingga menaikkan likuiditas saham
tinggi. Investor dapat memperoleh abnormal tersebut (Rusliati dan Farida, 2010:167).
return dalam waktu lama apabila dalam keadaan Likuiditas yang tinggi digambarkan dengan
pasar tidak efisien. Abnormal return merupakan posisi bid-ask spread yang semakin rendah. Hal ini
kelebihan dari return sesungguhnya terhadap terjadi karena adanya peningkatan minat dan
return normal (Halim, 2015:95). Return normal permintaan investor akan saham perusahaan yang
adalah return yang diharapkan oleh investor. menyebabkan saham menjadi semakin likuid.
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui Saham dengan tingkat likuiditas tinggi berarti
apakah stock split memiliki kandungan informasi memiliki tingkat keaktifan yang tinggi pula.
yang cukup untuk membuat pasar bereaksi yang Keadaan ini menyebabkan dealer menganut motif
diukur dengan menggunakan return sebagai nilai investasi jangka pendek, sehingga jangka waktu
perubahan harga saham atau dapat menggunakan dealer untuk memegang saham menjadi singkat.
abnormal return. Hal ini menyebabkan biaya kepemilikan turun dan
Stock split juga mempunyai dampak yang posisi bid-ask spread semakin menyempit.
cukup signifikan terhadap perilaku dari harga suatu Sebaliknya, tingkat likuiditas yang rendah akan
saham, tingkat likuiditas suatu saham diukur memperlebar posisi bid-ask spread karena dealer
dengan bid-ask spread. Bid-ask spread merupakan menganut motif investasi jangka panjang yang
selisih antara harga saham yang ditawarkan oleh akan menyebabkan biaya kepemilikan yang
perusahaan dengan harga yang diminta oleh pasar, semakin besar.
dengan demikian semakin besar selisih yang terjadi
maka akan semakin jauh harga dari jangkauan KAJIAN PUSTAKA
kemampuan investor. Beberapa penelitian telah Abnormal Return
mendokumentasikan bahwa stock split dapat Abnormal return merupakan selisih antara return
meningkatkan likuiditas suatu saham dan juga sesungguhnya dengan return yang diharapkan.
stock split dapat mengindikasikan kinerja positif Abnormal return dihitung dengan menggunakan
harga suatu saham. Penelitian-penelitian tentang rumus sebagai berikut:
pengaruh stock split telah banyak dilakukan dan
𝑅𝑇𝑁𝑖.𝑡 = 𝑅𝑖.𝑡 − 𝐸[𝑅𝑖.𝑡 ]
menunjukkan hasil yang variatif. Mishra
(2007:267) menyimpulkan bahwa terdapat reaksi
positif terhadap likuiditas saham terhadap
pengumuman stock split. Stock split merupakan Sumber : Hartono (2014:610)
salah satu cara untuk mereduksi presentase Bid- Keterangan :
ask spread dan meningkatkan volume perdagangan 𝑅𝑇𝑁𝑖.𝑡 = abnormal return sekuritas ke-i pada
yang juga memberikan efek pada meningkatnya periode peristiwa ke-t
likuiditas saham. Penelitian ini sangat mendukung 𝑅𝑖.𝑡 = return sesungguhnya sekuritas ke-i pada
Trading Range Hypothesis yang tujuan utamanya periodee peristiwa ke-i
adalah untuk menentukan likuiditas saham. 𝐸[𝑅𝑖.𝑡 ]= return ekspektasian sekuritas ke-i untuk
Copeland (1979) dalam Leledakis et. al (2009:14) periode peristiwa ke-t
memperkuat pandangan trading range hypothesis
Bid-ask spread
dengan memberikan kesimpulan bahwa kenaikan
Bid-ask spread merupakan selisih antara bid
presentase bid-ask spread mengindikasikan
price dengan ask price. Bid price merupakan harga
semakin lemahnya likuiditas suatu saham. Hal ini
tertinggi yang dibayarkan oleh seorang pembeli
membuktikan bahwa bid-ask spread dapat
sekuritas tertentu. Ask price adalah harga terendah
dijadikan proksi untuk menentukan likuiditas suatu
yang bersedia ditawarkan oleh penjual kepada
saham. Likuiditas saham adalah seberapa mudah

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 59 No.1Juni2018| 63


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
pembeli (Hartono, 2000). Spread adalah perbedaan artinya dari selembar saham menjadi lima
harga jual dan harga beli. Untuk menghitung Bid- lembar saham. stock split dilakukan ketika
ask spread digunakan rumus: harga saham dinilai terlalu tinggi.
𝑎𝑠𝑘𝑖.𝑚 − 𝑏𝑖𝑑𝑖.𝑛 b) Reserve Split, yaitu meningkatkan nilai
𝑆𝑝𝑟𝑒𝑎𝑑𝑖.𝑇 = 𝑥 100% nominal dari lembar saham dan mengurangi
(𝑎𝑠𝑘𝑖.𝑚 − 𝑏𝑖𝑑𝑖.𝑛 )⁄
2 jumlah lembar saham beredar. Keputusan
untuk menggabungkan kembali saham yang
dipecah menjadi dua atau tiga bahkan empat
Sumber : Venkatesh dan Chiang (1986) dalam untuk disatukan kembali menjadi satu seperti
Hartono (2005:112) sebelum stock split (Fahmi 2014:363).

Keterangan: Hipotеsis
𝑆𝑝𝑟𝑒𝑎𝑑𝑖.𝑇 = rata-rata presentase Bid-ask spread H1 : Tidak terdapat perbedaan signifikan Abnormal
dari saham i. returnsebelum dan sesudah stock split.
𝑎𝑠𝑘𝑖.𝑚 =Harga penawaran terendah yang H2 : Tidak terdapat perbedaan signifikan bid-ask
menyebabkan investor setuju untuk spread sebelum dan sesudah stock split.
menjual saham i.
𝑏𝑖𝑑𝑖.𝑛 =Harga permintaan tertinggi yang MЕTODE PЕNЕLITIAN
menyebabkan investor setuju untuk Pеnеlitian ini mеrupakan pеnеlitian studi
membeli saham i. peristiwa (event study) dеngan pеndеkatan
kuantitatif. Pеnеlitian ini dilakukan di Galeri
Stock split Investasi Bursa Efek Indonesia yang terletak di
Fahmi (2014:357) stock split adalah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
peningkatan jumlah saham yang beredar dengan Brawijaya yang berlokasi di Jalan Mayjen Haryono
mengurangi nilai nominal saham. Misalkan terjadi No. 163 Malang 65145. Populasi penelitian adalah
Stock split 1:2 artinya nilai nominal satu saham perusahaan yang terdaftar di BEI yang melakukan
dibagi menjadi dua, sehingga terdapat satu saham stock split periode 2013-2017. Sampel dari
lama menjadi dua saham baru (Mayo, 2014:227). penelitian ini merupakan perusahaan yang
Menurut Fakhruddin (2005:79) stock split adalah melakukan stock split periode 2013-2017. Sampel
pemecahan nilai nominal saham menjadi nominal yang diambil adalah dengan menggunakan teknik
yang lebih kecil, misalnya dari nilai nominal Rp nonprobability sampling. Teknik nonprobability
2.000 per saham menjadi Rp 1.000 persaham atau sampling dalam penelitian ini dilakukan dengan
dari Rp 1.000 per saham menjadi Rp 500 per Purposive Sampling. Didapat sampеl 63
saham. pеrusahaan.
Menurut Halim (2015:76) “Pemecahan
saham adalah pemecahan jumlah lembar saham HASIL DAN PЕMBAHASAN
menjadi jumlah yang lebih banyak dengan Tabel 1 Uji Normalitas Rata-rata Abnormal return
menggunakan nilai nominal yang lebih rendah Sebelum dan Sesudah Stock split.
perlembarnya secara proporsional.” Pemecahan Abnormal return
Variabel Sebelum Stock Sesudah Stock
saham ini tidak mempengaruhi struktur modal split split
perusahaan, melainkan peningkatan lembar saham N 63 63
Test Statistic 0,369 0,117
dan pengurangan nominal saham. Berdasarkan Asymp.Sig.(2-tailed) 0,000 0,032
uraian diatas, maka dapat diketahui bahwa Keterangan Data Tidak Data Tidak
Normal Normal
pemecahan saham (stock split) dilakukan untuk
meningkatkan jumlah saham dengan mengurangi Sumber: Data diolah, 2018
nilai nominal secara proporsional. Pemecahan
Tabel 2 Uji Normalitas Rata-rata Bid-ask spread
saham yang dilakukan oleh perusahaan dapat
Sebelum dan Sesudah Stock split.
menarik investor untuk membeli saham perusahaan Abnormal return
tersebut sehingga saham di bursa akan tetap likuid. Variabel Sebelum Stock Sesudah Stock split
split
Menurut Halim (2015:98) stock split tediri N 63 63
dari dua jenis, yaitu : Test Statistic 0,373 0,420
a) Stock split, yaitu menurunnya nilai nominal Asymp.Sig.(2-tailed) 0,000 0,000
Keterangan Data Tidak Data Tidak Normal
dari saham dan meningkatkan jumlah lembar Normal
saham yang beredar. Misalnya saham 1:5 yang Sumber: SPSS 23.0 (Data diolah, 2018)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 59 No.1Juni2018| 64


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Tabel 3 Hasil Uji Wilcoxon Rata-rata Abnormal manunjukkan kinerja yang baik. Informasi ini
return Sebelum dan Sesudah Stock split. direspon oleh pasar dengan adanya kenaikan harga
Periode N Z- Sig. Keterangan saham kemudian berdampak pada terjadinya
Hitung
abnormal return sebelum pengumuman setelah
Sebelum- 63 -3,649 0,000 Signifikan
Sesudah pengumuman stock split. Abnormal return terjadi
Sumber: Data diolah, 2018 saat sebelum pengumuman stock split
menunjukkan nilai yang positif dibandingkan
Tabel 4 Hasil Uji Wilcoxon Rata-rata Bid-ask spread sesudah pengumuman stock split yang
Sebelum dan Sesudah Stock split. menunjukkan nilai negatif. Hal ini menunjukkan
Periode N Z- Sig. Keterangan
bahwa investor bereaksi saat sebelum stock split
Hitung
Sebelum- 63 -0,157 0,875 Tidak dan kurang tertarik ketika saham sudah melakukan
Sesudah Signifikan stock split. Hal ini bisa disebabkan oleh investor
Sumber: SPSS 23.0 (Data diolah, 2018) yang hanya melihat nominal dalam saham tersebut.
Investor beranggapan bahwa saham yang telah
dilakukan stock split akan memiliki return yang
Abnormal return lebih kecil dibandingkan sebelum melakukan stock
Hasil pengujian statistik abnormal return split. Padahal ketika nilai nominal dipecah menjadi
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan lebih kecil return yang didapatkan memang
abnormal return sebelum dan sesudah stock split memiliki nominal yang lebih kecil. Tetapi dalam
disekitaran periode pengamatan yaitu 5 hari segi prosentase bisa aja return saham setelah
sebelum dan lima hari sesudah stock split. Hal melakukan stock split menjadi lebih besar.
tersebut menunjukkan harga saham masa sekarang Penelitian ini sejalan hasilnya dengan Adliah
sudah mencerminkan informasi di masa lalu (2017) bahwa terdapat perbedaan sebelum dan
ditambah dengan informasi yang dipublikasikan. sesudah stock split dan bertolak belakang dengan
Investor bereaksi cepat terhadap abnormal return hasil penelitian Situmorang dan Mahfud (2016)
pada saat pengumuman stock split di seputaran yang menyatakan bahwa abnormal return tidak
periode pengamatan. Berdasarkan efisiensi pasar, menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan
jika pasar dalam keadaan setengah kuat maka antara abnormal return sebelum dan sesudah
investor tidak akan menerima abnormal return pengumuman stock split.
dalam waktu yang lama hanya dengan informasi
yang telah dipublikasikan (Tandelilin, 2010:223). Bid-ask spread
Menurut Fahmi (2015:328) signaling Salah satu faktor yang menentukan nilai
theory menyatakan bahwa stock split dianggap saham suatu perusahaan adalah tingkat likuiditas
sebagai sinyal positif sinyal positif karena saham tersebut. Likuiditas suatu aset menunjukkan
mempunyai prospek bagus di masa depan. stock seberapa cepat asset tersebut dapat dikonversi
split digunakan sebagai alat untuk mengulang dekat dengan nilai wajarnya. Semakin cepat aset
kembali harga saham ke kisaran harga yang tersebut dapat berubah menjadi uang kas semakin
diinginkan membuatnya lebih terjangkau bagi tinggi likuiditasnya. Saham yang mudah
investor kecil untuk membeli saham. Jika harga diperjualbelikan dalam jangka waktu yang relatif
saham sebelum stock split berada pada harga yang singkat akan diminati oleh banyak orang. Agar
tinggi, maka stock split dibenarkan meningkatkan mudah untuk diperjualbelikan, saham tersebut
kekuatan penjualan saham Pengurangan harga harus memiliki harga yang murah dan biaya komisi
saham melalui setelah stock split memungkinkan transaksi jual beli yang relatif rendah. Terkait
saham menjadi lebih menarik bagi investor dengan trading range hypothesis yang optimal
sebelumnya. Hasil penelitian ini sesuai dengan adalah hipotesis likuiditas. Likuiditas hipotesis ini
signaling theory. Dengan adanya investor didasarkan pada argumen bahwa likuiditas
mempertimbangkan kebijakan tersebut perusahaan dipengaruhi oleh harga perdagangan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 59 No.1Juni2018| 65


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
saham. Jika harga diperdagangkan terlalu tinggi, prosentase bisa aja return saham setelah
maka likuiditas bisa menurun. Harga perdagangan melakukan stock split menjadi lebih besar
per saham yang rendah menarik lebih banyak 2. Berdasarkan hasil penelitian pada Bid-ask
spread , 𝐻0 diterima 𝐻1 ditolak. Hal ini
investor dan mengurangi biaya perdagangan.
menunjukkan tidak terdapat perbedaan
Namun, bukti untuk hipotesis likuiditas bervariasi. sebelum dan sesudah Stock split. Hal tersebut
Conroy, Harris dan Benet (1990) dalam Wang et. menunjukkan informasi yang dimiliki dealer
al (2006:4) menunjukkan peningkatan bid-ask tentang adanya Stock split tidak cukup untuk
spread setelah stock split pengumuman. mempengaruhi besarnya kecilnya spread suatu
Hasil pengujian statistik bid-ask spread saham.
menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan
Saran
signifikan bid-ask spread sebelum dan sesudah
1. Bagi Investor
stock split disekitaran periode pengamatan yaitu 5 a. Investor diharapkan untuk mengumpulkan
hari sebelum dan lima hari sesudah stock split. informasi sebanyak-banyaknya sebelum
Penelitian ini sejalan dengan Purbaya (2012) dan mengambil keputusan untuk melakukan
Rokhman (2009) yang menunjukkan bahwa tidak pembelian saham yang melakukan stock split.
terdapat perbedaan bid-ask spread sebelum dan Investor harus mempertimbangakan faktor-
sesudah stock split. Hal tersebut menunjukkan faktor yang mempengaruhi seperti kondisi
pasar dan faktor lain yang mempengaruhi
informasi yang dimiliki broker/dealer tentang
pasar modal.
adanya stock split tidak cukup untuk b. Investor diharapkan untuk mempelajari lebih
mempengaruhi besarnya kecilnya spread suatu banyak tentang aksi korporasi yang dilakukan
saham. Spread suatu saham biasa digambarkan perusahaan agar dapat melakukan tindakan
sebagai proksi dari likuiditas saham. Likuiditas yang tepat dalam berinvestasi dan khususnya
saham adalah seberapa mudahnya suatu aset dapat untuk stock split yang investor hanya menilai
return yang dihasilkan setelah stock split
dijual dan berada dekat dengan nilai wajarnya
berdasarkan nilai nominal saja yang berubah
(Bodie, 2005). Menggunakan bid-ask spread lebih kecil yang membuat investor kurang
sebagai ukuran, semakin kecil bid-ask spread suatu tertarik. Investor juga harus melihat dalam segi
saham maka semakin likuid saham tersebut. prosentase return saham tersebut.
2. Para Peneliti Selanjutnya
KЕSIMPULAN DAN SARAN a. Para peneliti selanjutnya diharapkan dapat
Kеsimpulan menambah variabel dalam penelitian yang
1. Berdasarkan hasil penelitian pada abnormal dapat mempengaruhi stock split agar
return, 𝐻0 ditolak 𝐻1 diterima. Hal ini memperoleh informasi tambahan yang lebih
menunjukkan terdapat perbedaan antara baik.
sebelum dan sesudah Stock split, investor b. Para peneliti selanjutnya diharapkan dapat
bereaksi secara cepat terhadap abnormal merubah metode pengukuran abnormal
return pada sebelum pengumuman stock split returnseperti menggunakan model mean
yang ditunjukkan dengan nilai positif pada adjusted return, market model dan model
rata-rata abnormal return saham tersebut estimasi lainnya agar dalam penelitian
sedangkan setelah stock split saham tersebut selanjutnya dapat memperoleh informasi
memiliki rata-rata abnormal return yang penelitian stock split yang lebih baik serta
bernilai negatif. Hal ini bisa disebabkan oleh dapat mengetahui metode mana yang lebih
investor yang hanya melihat nominal dalam sesuai untuk menilai kinerja pasar modal.
saham tersebut. Investor beranggapan bahwa c. Para peneliti selanjutnya dapat membedakan
saham yang telah dilakukan stock split akan perhitungan stock split dengan rasio besar dan
memiliki return yang lebih kecil dibandingkan stock split dengan rasiokecil, karena dalam
sebelum melakukan stock split. Padahal ketika penelitian ini tidak membedakan stock split
nilai nominal dipecah menjadi lebih kecil dengan rasio besar dan stock split dengan
return yang didapatkan memang memiliki rasiokecil yang menjadi keterbatasan dalam
nominal yang lebih kecil. Tetapi dalam segi penelitian ini.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 59 No.1Juni2018| 66


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
DAFTAR PUSTAKA Rusliati, Ellen dan Farida, Esti. 2010. Pemecahan
Bodie, Zvi.,Kane, Alex dan Mrcus. saham terhadap likuiditas dan return
2014.Investments. Tenth Edition. saham. Jurnal Bisnis dan Akuntansi,Vol
Taiwan : McGraw-Hill International 12 No. 3. 161-174
Enterprises LLC. Safaruddin. 2011. Pengujian Monday Effect di
Fahmi, Irham. 2012.Manajemen Investasi : Teori Bursa Efek Indonesia.Jurnal Ekonomi
dan Soal Jawal. Jakarta : Salemba Empat. dan Bisnis, Vol 10, No. 1.
___________. 2014.Manajemen Keuangan Situmorang. Benhard P dan Mahfud,M.
Perusahaan dan Pasar Modal.Edisi Kholiq.2016. Analisis Dampak
Pertama. Jakarta : Mitra Wacana Media. Pemecahan Saham (Stock split) Terhadap
Hadi, Nor. 2013.Pasar Modal: Acuan Teoritis dan Trading Volume Activity Dan Abnormal
Praktis Investasi di Instrumen Keuangan return Pada Saham Yang Terdaftar di BEI
Pasar Modal. Yogyakarta : Graha Ilmu. Tahun 2011-2015. Diponegoro Journal
Halim, Dr. Abdul. 2015.Analisis investasi di Aset Of Management Volume 5, Nomor 4. 1-8
Keuangan. Jakarta : Mitra Wacana Media.
Hartono, Jogiyanto. 2014.Teori Portofolio dan
Analisis Investasi. Edisi Kedelapan.
Yogyakarta : BFFE.
_________________. 2015.Teori Portofolio dan
Analisis Investasi. Yogyakarta : BPFE.
__________________. 2010.Studi Peristiwa :
Menguji Reaksi Pasar Modal Akiba Suatu
Peristiwa. Yogyakarta : BPFE.
__________________. 2010.Teori Portofolio dan
Analisis Investasi. Edisi Ketujuh.
Yogyakarta :BPFE.
Tandelilin, Prof. Dr Eduardus. 2010.Portofolio dan
Investasi : Teori dan Aplikasi. Edisi
Pertama. Yogyakarta : Kanisius.
Publikasi Ilmiah

Ewijaya dan Nur Indriantoro, 1999. Analisis


Pengaruh Pemecahan SahamTerhadap
Perubahan Harga Saham.Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia, Vol, 2, No.1. 53-65.
Leledakis et. al.2009.Stock splits in a neutral
transaction cost environment: Evidence
from the Athens Stock Exchange. Journal
of Multinational Financial
Managemenet.12-25
Purbaya, Yougie. 2012. Dampak Pemecahan
Saham (Stock split) Terhadap Price
Impact, Likuiditas,Bid-ask spread Saham
pada Perusahaan Publik di Bursa
Efek Indonesia (BEI). Fakulkas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Brawijaya

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 59 No.1Juni2018| 67


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai