Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

DAMPAK EKONOMI MASYARAKAT MUSI RAWAS


PADA MASA REFORMASI 1998
(Sebagai salah satu tugas dalam memenuhi mata kuliah Sejarah Lokal yang
diampuh oleh Ibu Ira Miyarni S, M. Hum)

Disusun Oleh:
Kelompok: 3
Nama : 1. Sindi Aprilia (3021002)
2. Inang Sari (3021014)
3. Prihatin Wulandari (3021027)
4. Aisyah Meilinda (3021039)
5. Della Putri Anlia (3020001)
6. Rifqi Galih Adha S. (3020009)
7. Teguh Ramadhan (3020013)
8. Syarifatul Aini N. (3020020)
9. Eriza Lestiana (3020030)
10.Heldi Agung Al-Fikri (3019021)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS PGRI SILAMPARI

LUBUKLINGGAU
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadiran Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Dampak Ekonomi Masyarakat Musi Rawas Pada Masa Reformasi 1998’’
ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas dari Ibu Ira Miyarni S, M. Hum, selaku dosen pengampu mata
kuliah Sejarah Lokal.

Kami mengucapkan terimakasih kepada ibu Ira Miyarni S, M. Hum yang


telah memberikan tugas ini. Sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan
sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami menyadari bahwa makalah
yang kami tulis atau buat ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini. Demikan
kami ucapkan terimakasih.

Lubuklinggau, 10 Mei 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang.................................................................................................1

B. Rumusan Masalah............................................................................................2

C. Tujuan..............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

A. Perkembangan ekonomi musi rawas pasca masa reformasi 1998...................3

B. Reformasi 1998 berpengaruh pada ekonomi musi rawas................................5

BAB III PENUTUP.................................................................................................8

A. Kesimpulan......................................................................................................8

B. Saran................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................9

Lampiran................................................................................................................10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada tahun 1998 negara Indonesia mengalami satu peristiwa yang
merupakan salah satu peristiwa penting yang memiliki dampak besar bagi negara,
peristiwa yang mungkin sangat sulit dilupakan oleh banyak orang khususnya
orang keturunan etnis Tionghoa, yang bisa dikatakan sebagai korban dalam
peristiwa besar ini. Peristiwa reformasi tahun 1998 merupakan persitiwa tersebut,
reformasi merupakan suatu gerakan yang menghendaki adanya suatu perubahan
ke arah yang lebih baik secara konstitusional. Artinya, ada perubahan dalam
bidang politik, sosial, ekonomi, hukum ,dan budaya.

Reformasi adalah suatu proses ke arah tatanan kehidupan bernegara yang


baik, yang meliputi aspek politik, aspek ekonomi, dan hukum. Reformasi di
Indonesia ini adalah suatu arah untuk menata kembali kehidupan bernegara yang
lebih baik, karena pada masa orba yang telah berkuasa selama 32 tahun mulai
rapuh dan sudah tidak cocok lagi untuk Indonesia. Reformasi lahir sebagai
jawaban atas krisis yang melanda berbagai segi kehidupan masyarakat. Krisis
politik, ekonomi, hukum, dan krisis sosial merupakan faktor-faktor yang
mendorong lahirnya gerakan reformasi. Bahkan, krisis kepercayaan telah menjadi
salah satu indicator yang menentukan.

Reformasi dipandang sebagai gerakan yang tidak boleh ditawar lagi.


Karena itu, hampir seluruh rakyat Indonesia khususnya masyarakat Musi Rawas
mendukung sepenuhnya gerakan reformasi tersebut Orde baru yang telah berkuasa
selama 32 tahun Saya menghabiskan waktu bertahun-tahun dengan Jenderal
Suharto. Orde baru yang telah berkuasa selama 32 tahun dengan seorang jendral
yaitu Soeharto. Orde baru berakhir ketika terjadi krisis di segala bidang baik
ekonomi maupun moral. Sehingga para pejuang rakyat menghendaki adanya
sebuah gerakan reformasi pada tatanan negara Indonesia. Kerusuhan Mei 1998
adalah kerusuhan yang menjadi awal terjadinya peristiwa reformasi di Indonesia.

iv
Kerusuhan yang terjadi pada tanggal 12-13 Mei di Jakarta. Salah satu
asumsi tentang pemicu kerusuhan Mei 1998 yang paling menonjol adalah akibat
terjadiya peristiwa penembakan 4 mahasiswa Trisakti pada tanggal 12 Mei 1998,
yaitu sehari sebelum terjadinya kerusuhan tersebut. Bisa jadi asumsi iu benar,
tetapi pada kenyataannya asumsi tersebut tidak dapat dipahami dengan
sesederhana itu. Peristiwa kerusuhan Mei 1998 tidak bisa dipahami sebagai
sebuah peristiwa yang terpisah dari rangkain peristiwa sebelumnya, bersamaan
maupun dengan yang terjadi setelahnya. Hal itu dikarenakan kerusuhan Mei 1998
merupakan paduan dari dinamika sosial, politik, dan ekonomi yang melibatkan
pertarungan berbagai kepentingan di dalamnya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan ekonomi musi rawas pasca masa reformasi
1998 ?
2. Bagaimana reformasi 1998 berpengaruh pada ekonomi musi rawas ?

C. Tujuan
1. Untuk menjelaskan dan mendeskripsikan perkembangan ekonomi musi
rawas pasca masa reformasi 1998.
2.Untuk menjelaskan dan mendeskripsikan reformasi 1998 berpengaruh
pada ekonomi musi rawas.

v
BAB II

PEMBAHASAN

A. Perkembangan ekonomi musi rawas pasca masa reformasi 1998


Klaudia, M. W., & Wartha, I. B. (2020) Mengemukakan bahwa sistem
politik indonesia pasca reformasi diartikan sebagai keseluruhan kegiatan yang
berlangsung di Indonesia pasca reformasi berkaitan dengan kekuasaan,
pengambilan keputusan, kepentingan umum, seleksi dan penyusunan skala
prioritasnya. Harus diakui, perubahan sistem politik di Indonesia yang berjalan
sangat cepat sejak reformasi 1998 tidak sepenuhnya berada di dalam kontrol kaum
pergerakan, untuk tidak dikatakan telah jatuh ke tangan kelompok ideologis lain.
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa kekuatan liberal yang memasukkan ide-
ide liberalisasi politik sekaligus liberalisasi ekonomi, lebih dominan.

Sejak berlangsungnya krisis moneter pertengahan 1997, ekonomi


Indonesia mengalami keterpurukan. Indonesia mengalami kondisi yang cukup
terpuruk dengan terjadinya inflasi. Terlihat dari nilai rupiah yang masih bertahan
di kisaran Rp 8.000 – Rp 9.000 per dollar AS. Keadaan perekonomian makin
memburuk dan kesejahteraan rakyat makin menurun. Akibatnya, pertumbuhan
ekonomi menjadi sangat terbatas dan pendapatan perkapita cenderung memburuk
sejak tahun 1998.Berbagai permasalahan muncul dalam rentang waktu dua tahun
saat inflasi mencapai titik tertingginya, yang mana menimbulkan berbagai
problema baru seperti komplikasi penyakit manusia. Dimana masalah yang ada
saat terlambat ditangani atau kurang tepat penanganannya menyebabkan masalah
lain muncul sebelum masalah sebelumnya terselesaikan, menyebabkan
penumpukan permasalahan dan tugas pagi pemerintah sendiri.Dampak yang harus
dibayar pemerintah dalam krisis ini tidaklah main-main, sebab harga yang
dibayarkan adalah keruntuhan kekuasaan Presiden Soeharto yang sudah bertahan
selama 32 tahun

vi
Menurut Fahrika, A. I., & Zulkifli. (2020) bahwa krisis berkepanjangan
menunjukkan adanya ketidaktepatan dalam pembangunan nasional yang
mengiringi kebijakan ekonomi yang ada. faktor lain selain krisis moneter juga
dikarenakan desakan dan tuntutan masyarakat serta golongan mahasiswa agar
dilakukan reformasi di berbagai bidang kehidupan. Krisis moneter membawa
banyak dampak buruk dalam kondisi ekonomi Indonesia, pasalnya terjadi
kelaparan di berbagai pelosok tanah air ini menyulut simpati beberapa golongan
diantaranya golongan mahasiswa. Terutama dengan adanya isu KKN (korupsi,
Kolusi, dan Nepotisme) yang ada dalam pemerintahan Orde Baru, disamping
tuntutan reformasi ekonomi, politik, serta hukum. Terlahirlah gerakan mahasiswa
yang mana merupakan implementasi gerakan sosial mahasiswa dari pemikiran
mahasiswa, di mana gerakan ini menuntut perbaikan dalam tatanan pemerintahan
Orde Baru serta reformasi untuk Indonesia

. Hal ini dibuktikan dengan gejala kemiskinan yang terjadi secara massal
atau tersebar baik di wilayah perkotaan maupun pedesaan sekalipun, sarana dan
prasarana ekonomi mengalami kehancuran dimana implikasinya adalah pada
kehancuran ekonomi serta peningkatan hutang diikuti hilangnya fungsi nyata
sarana dan prasarana transportasi, komunikasi, serta modernisasi di negara
Indonesia. Dan tidak itu juga menurut Boini bahwa ekonomi masyarakat musi
rawas pada masa itu sangat lah susah tetapi itu tergantung kita sendiri seperti
sistem ekonomi-nya yang serba mahal di dalam perdangangan dengan
mengakibatkan tidak stabil nya ekonomi di kalangan masyarakat sedangkan upaya
pemerintah pada masa itu belum adanya upaya langsung dari pemerintah
sendiri,Untuk masyarakat banyak tergantung dengan hasil kebun –nya sendiri
seperti padi,jagung maupun sayur – sayuran dan juga banyak yang melakukan
barter di kalangan masyarakat pada masa itu seperti beras ke jagung maupun
kebalikan nya dan banyak mayoritas masyrakat saat itu kebanyakan petani.

vii
B. Reformasi 1998 berpengaruh pada ekonomi musi rawas
Dalam pandangan Afiyah, M. S. (2021) pasca reformasi perkembangan
politik, yaitu rakyat di bebaskan dalam berpendapat, antusiasme dan partisipasi
masyarakat dalam bidang politik semakin tinggi, salah satunya dalam
pembentukan partai-partai baru, adanya perbaikan dalam Hak Asai Manusia
(HAM) otonomi daerah mulai di terapkan hal ini di lakukan agar daerah memiliki
kewenangan yang lebih terhadap daerahnya. semakin tinggi, salah satunya dalam
pembentukan partai-partai baru, adanya perbaikan dalam Hak Asai Manusia
(HAM) yang sebelumnya banyak di langgar pada masa orba, keadilan dalam
masyarakat semakin terasa dan menyeluruh. Sebagai contoh etnis cina/ Tionghoa
memiliki kedudukan dan hak yang sama seperti warga pribumi.otonomi daerah
mulai di terapkan hal ini di lakukan agar daerah memiliki kewenangan yang lebih
terhadap daerahnya seperti musi rawas sendiri berkembang dengan adanya
otonomi daerah tersebut yang mengakibatkan masyarakatnya dapat diatur dan di
ambil alih langsung ke daerah tidak seperti pada masa sebelum reformasi yang
dimana masyarkat Indonesia di pimpin langsung pemerintah pusat.

Perkembangan ekonomi ditandai dengan dimulainya kerjasama dengan


Dana Moneter Internasional untuk membantu dalam proses pemulihan ekonomi.
Selain itu, juga melonggarkan pengawasan terhadap media massa dan kebebasan
berekspresi. di bidang ekonomi, ia berhasil memotong nilai tukar rupiah terhadap
dollar masih berkisar antara Rp 10.000 – Rp 15. 000. Namun pada akhir
pemerintahannya, terutama setelah pertanggung jawabannya ditolak MPR, nilai
tukar rupiah meroket naik pada level Rp 6500 per dolar AS nilai yang tidak akan
pernah dicapai lagi di era pemerintahan selanjutnya. Selain itu, ia juga memulai
menerapkan independensi Bank Indonesia agar lebih fokus mengurusi
perekonomian.Dan dengan adanya gerakan reformasi telah menang Presiden
Soeharto telah turun dari jabatannya. kabinet baru pun telah terbentuk, tapi semua
itu belum memberikan manfaat langsung bagi rakyat, dan bisa dibilang malah
rakyat semakin miskin. Bukan saja akibat krisis ekonomi berkepanjangan,
melainkan juga karena semua orang kini sibuk mengurusi politik untuk
kekuasaaan, sehingga lupa memikirkan bagaimana memberi makan rakyat.

viii
Negara Indonesia pada kala itu berada pada kondisi yang tidak normal.
Karena apa, ketimpangan ekonomi sangat mencolok sehingga menimbulkan
sentiment sosial sangat tinggi terhadap people power. Akibatnya, posisi politik
pusat-pusat konsentrasi ekonomi sangat lemah. Posisi mereka juga diperburuk
oleh beban utang luar negeri yang kini sudah jatuh tempo, yang segera
mengantarkan mereka ke liang kubur. Sementara itu pemerintah berada pada
tekanan- tekanan politik untuk berpihak pada rakyat kecil. Tentu saja yang
menjadi pertanyaan adalah dampak apa yang telah di dapat setelah presdien
Soeharto turun dari jabatannya, yang bisa dibilang merupakan bentuk reformasi
sesungguhnya dari apa yang diinginkan oleh rakyat terkait agenda reformasi.
Tentu saja banyak dampak yang terjadi akibat gerakan reformasi ini, mulai dari
dampak di bidang politik yang bisa dakatakan cukup signifikan.

Sirot, I., & Atmaja, H. T. (2020) berpendapat bahwa setelah turunnya orde
baru banyak mulai muncul partai baru yang tak terbatas dengan berbagai tujuan
masing-masing. Selain itu tuntutan pembebasan tapol dan napol islam juga
menjadi tuntutan dari beberapa organisasi kepada pemerintah sebagai wujud
refoemasi di semua bidang. Selain dalam bidang politik gerakan refoemasi ini
juga berdampak pada bidang sosial, yang dimana hampir setiap masyarakat
Indonesia kala itu seperti hilang rasa kemanusiannya. Hal ini karena kejadian
penjarahan, pembakaran, pemerkosaan yang terjadi merupakan bentuk dampak
sosial yang bisa dikatakan sangat besar, hal ini karena hubungan antara
masyarakat pribumi dengan masyarakat keturunan Tionghoa menjadi tidak akur
karena kebanyakan korban penjarahan adalah masyarakat keturunan Tionghoa.

ix
Menurut Sarlan dampak di bidang ekonomi yang dimana setelah
terjadinya gerakan reformasi ini khususnya di musi rawas lama kelamaan
ekonomi masyarakat naik di karenakan dengan adanya pemulihan ekonomi yang
di lakuka pemerintah yang dimana hadirnya otonomi daerah. Melalui otonomi
diharapkan pembangunan tidak saja berpusat di Jakarta tetapi di seluruh daerah
secara bersamaan. Masing-masing daerah dapat mengembangkan potensi ekonomi
rakyatnya masing-masing. Meskipun saat ini otonomi daerah masih berjalan
terseok-seok akibat perbedaan persepsi (kepentingan) pemerintah pusat dan
daerah dalam penerapan otonomi daerah namun seiring dengan tingkat partisipasi
masyarakat yang lebih tinggi diharapkan pelaksanaan otonomi berjalan lebih
baik.Penitikberatan pada pemerataan ekonomi melalui penerapan ekonomi
berdasarkan daerah – daerah masing - masing diharapkan akan dapat
menghapuskan kemiskinan. Jika sebelumya ekonomi diatur secara langsung oleh
pemerintah pusat dengan hadirnya otonomi daerah yang dikelola oleh daerah nya
masing – masing banyak maka perekonomian secara umum akan meningkat dan
merata.

x
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari makalah di atas dapat disimpulkan bahwa masa reformasi di
Indonesia dan musi rawas pada tahun 1998 memiliki dampak yang signifikan
terhadap ekonomi masyarakat. Reformasi ini dilakukan setelah adanya tekanan
dari masyarakat terhadap pemerintah yang dianggap tidak adil dan otoriter.
Reformasi yang dimulai dengan pengunduran diri Presiden Soeharto, mengubah
arah kebijakan pemerintah, termasuk di sektor ekonomi.Salah satu dampak positif
dari reformasi terhadap ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.
Setelah masa reformasi, Indonesia mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih
tinggi dibandingkan dengan masa sebelumnya. Pada tahun 1999, pertumbuhan
ekonomi mencapai 0,8%, dan pada tahun 2000 meningkat menjadi
4,8%.Reformasi juga membawa perubahan dalam kebijakan ekonomi, dengan
melonggarkan beberapa regulasi dan memperkenalkan pasar bebas. Ini membuka
peluang bagi pelaku ekonomi untuk mengembangkan bisnis dan meningkatkan
daya saing. Liberalisasi ekonomi juga membawa dampak positif lainnya, yaitu
peningkatan investasi. Kebijakan liberalisasi ekonomi dan stabilitas politik yang
lebih baik setelah reformasi telah menarik minat investor asing untuk
menanamkan modalnya di Indonesia.Meskipun terjadi pertumbuhan ekonomi
yang positif, reformasi juga membawa dampak negatif. Salah satu dampak negatif
terbesar dari reformasi adalah krisis moneter yang melanda Indonesia pada tahun
1998. Krisis moneter ini menyebabkan devaluasi rupiah, inflasi tinggi, dan banyak
perusahaan gulung tikar. Hal ini mengakibatkan pengangguran dan kemiskinan
meningkat. Krisis moneter ini juga mengakibatkan terjadinya pengendalian inflasi
dan menurunkan daya beli masyarakat.Selain itu, meskipun terjadi pertumbuhan
ekonomi, tetapi masih terdapat kesenjangan sosial yang signifikan antara kaya dan
miskin. Hal ini disebabkan oleh kurangnya kebijakan distribusi pendapatan yang
adil. Terdapat banyak masyarakat yang masih hidup dalam kemiskinan dan
kesulitan ekonomi, sementara ada juga yang terlalu kaya dan berlebihan dalam
konsumsi.

B. Saran
Penulis menyarankan kepada pembaca untuk meneliti lebih dalam tentang
“Dampak Ekonomi Masyarakat Musi Rawas Pada Masa Reformasi 1998”. Penulis
mengakui bahwa makalah yang dibuat ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
saran, kritik, tanggapan maupun masukan dari pembaca akan kami terima dengan
tangan terbuka.

xi
DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku dan Jurnal :


Afiyah, M. S. (2021). Reformasi Ekonomi Habibie 1998 - 1999 ; Sebuah
Kebijakan Atasi Krisis Ekonomi Orde Baru. Dalam Jurnal Sejarah Dan
Budaya , Vol.15 , No. 2 .

Fahrika, A. I., & Zulkifli. (2020). Perekonomian Indonesia ; Sejarah Dan


Perkembangannya. Makassar: Yayasan Barcode.

Klaudia, M. W., & Wartha, I. B. (2020). Perkembangan Politik Dan Ekonomi


Masyarakat Indonesia Pada Masa Awal Reformasi Pada Tahun 1998 -
1999. Dalam Jurnal Santiaji Pendidikan, Vo.10,No1.

Sirot, I., & Atmaja, H. T. (2020). Reformasi Tahun 1998 : Peranan Dan
Dampaknya Bagi Kota Solo. Dalam Journal of Indonesian History,
Vol.9,No.2.

Wawancara :

Boini, 6 Mei 1951.Di Taba Pingin,Lubuklinggau

Sarlan, 12 Juli 1942 Di Desa F.Trikoyo,Musi Rawas

xii
Lampiran

Gambar 1 . Wawancara dengan Ibu Boini

Gambar 2 . Wawancara dengan Bapak Sarlan

xiii
Gambar 3. Contoh media cetak yaitu koran pada masa reformasi 1998

xiv

Anda mungkin juga menyukai