Esa secara zat, sifat maupun perbuatan. Esa secara zat maksudnya bukan berbentuk padat,cair ataupun gas melainkan wujudnya ada dan wajib kita imani. Esa secara sifat disebutkan dalam 20 sifat wajib bagi allah. Esa secara perbuatan yaitu perbuatan Allah SWT sangat berbeda dengan makhlukNya. 2. Percaya kepada malaikat Allah SWT Mailakat adalah makhluk Allah yang sangat taat kepadaNya. Terbuat dari nur (cahaya), diberikan akal namun tidak diberikan nafsu. Dalam al-quranul kariim disebutkan ada 10 malaikat Allah dengan masing – masing tugasnya. Malaikat jibril, bertugas menyampaikan wahyu kepada nabi dan rasul. Malaikat israfil, bertugas meniup sangkakala jika terjadi kiamat. Malaikat izrail, bertugas mencabut nyawa. Malaikat mikail, bertugas menyampaikan rezeki. Malaikat munkar dan nakir, bertugas menanyakan dalam kubur. Malaikat rakib dan atid, bertugas mencatat amal baik dan buruk manusia. Malaikat malik dan ridwan, bertugas menjaga pintu neraka dan pintu surga. 3. Percaya kepada kitab – kitab Allah SWT. Allah menurunkan 4 kitab ke dunia : Kitab zabur kepada nabi Daud AS Kitab taurat kepada nabi Musa AS. Kitab injil kepada nabi Isa AS. Kitab Al-Quranul kariim kepada nabi Muhammad SAW. 4. Percaya kepada Nabi dan Rasul. Didalam al-quran dijelaskan bahwa Allah SWT telah menurunkan 25 Nabi dan Rasul. Kemudian juga Allah SWT menurunkan Nabi yang diberikan wahyu oleh Allah SWT hanya untuk dirinya sendiri, sedangkan Rasul diberikan wahyu untuk dirinya dan disampaikan kepada umatnya. Kemudian dijelaskan pula bahwa Nabi belum tentu menjadi Rasul, sedangkan Rasul sudah pasti menjadi Nabi. 5. Percaya kepada Yaumul Kiamat (Hari Kiamat). Cepat atau lambat, suka atau tidak suka, kita harus meyakini kiamat akan datang. Dalam al-quran dijelaskan apabila malaikat israfil diperintahkan untuk meniup sangkakala maka terguncanglah bumi dan kemudian hancur – sehancurnya. 6. Percaya kepada Qada dan Qadar ( Takdir dan Nasib ) Takdir dan nasib adalah ketentuan allah. Kita tidak bisa menghindar dari takdir Allah SWt, sedangkan kita masih dapat mengubah nasib. Dalam al-quran disebutkan bahwa “ Allah SWT tidak akan tidak akan merubah suatu kaum/hamba jika hamba itu tidak mengubah nasibnya sendiri.