DISUSUN OLEH:
Kelompok 5
1. Khurnian Syah Dicky Prayudi (202201167)
2. Muhammad Dimas Tri (202201177)
3. Salsa Eka Arisandi (202201193)
4. Rengga Chandra Bayu H. (202201196)
5. El maulida Zahro Ilmi (202201200)
6. Annisa Ramadhani (202201202)
7. Ninik Farihatul Aulina (202201206)
Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat limpahan rahmat serta karunia-Nya sehingga
makalah yang berjudul “makalah rencana promosi Kesehatan pada kelompok rentan” bisa selesai
dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas semester 2 dari
Ibu Yayuk Ismawati, S.Kep. Ns., M. Kes pada mata kuliah Promosi Kesehatan dan Pendidikan
Kesehatan. Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan menambah wawasan kepada pembaca
tentang promosi Kesehatan pada kelompok rentan.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Yayuk Ismawati, S.Kep. Ns., M.
Kes, selaku dosen mata kuliahpromosi Kesehatan dan Pendidikan Kesehatan , berkat tugas yang
diberikan ini, dapat menambah wawasan penulis berkaitan dengan topik yang diberikan. Penulis
juga mengucapkan terima kasih yang sebesar - besarnya kepada rekan kelompok yang
membantu dalam proses penyusunan makalah ini, sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih terdapat banyak
kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan ketidaksempurnaan yang
pembaca temukan dalam makalah ini, karena hanya Allah yang maha sempurna. Penulis juga
mengharap adanya kritik serta saran dari pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah
ini.
Kelompok 5
Daftar isi
BAB 1
Pendahuluan
1. a.latar belakang
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata rentan artinya mudah terkena
penyakit atau peka; mudah merasa: ketimpangan dan dominasi produksi swasta telah membuka
peluang situasi pasar menjadi -- terhadap perubahan.
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1114 /MENKES/SK/VII/2005 tentang Pedoman
Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Daerah, promosi kesehatan adalah upaya untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama
masyarakat, agar mereka dapat menolong diri sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang
bersumber daya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan didukung kebijakan publik yang
berwawasan kesehatan.
Tujuan Promosi Kesehatan dapat dilihat dari beberapa hal, yaitu : 1. Tujuan promosi
kesehatan menurut WHO a. Tujuan umum 1) Mengubah perilaku individu/ masyarakat dibidang
kesehatan 10 b. Tujuan Khusu 1) Menjadikan kesehatan sebagai suatu yang bernilai bagi
masyarakat. 2) Menolong individu agar mampu secara mandiri / kelompok mengadakan kegiatan
untuk mencapai tujuan sehat 3) Mendorong pengembangan dan penggunaan secara tepat sarana
pelayanan kesehatan yang ada (Kholid,2012). 2. Tujuan Operasional a. Agar orang memiliki
pengertian yang lebih baik tentang eksistensi dan perubahan-perubahan sistem dalam pelayanan
kesehatan serta cara memanfaatkannya secara efisien & efektif. b. Agar klien/masyarakat
memiliki tanggung jawab yang lebih besar pada kesehatan (dirinya), keselamatan lingkungan dan
masyarakatnya. c. Agar orang melakukan langkah2 positip dlm mencegah terjadinya sakit,
mencegah berkembangnya sakit menjadi lebih parah dan mencegah keadaan ketergantungan
melalui rehabilitasi cacat karena penyakit. d. Agar orang mempelajari apa yang dapat dia
lakukan sendiri dan bagaimana caranya, tanpa selalu meminta pertolongan kepada sistem
pelayanan kesehatan yang normal ( Kholid, 2012).(Mathematics, 2016)
2. b. tujuan :
1. mahasiswa mampu menegtahui karakteristik kelompok rentan
2. mahasiswa mampu mengetahui factor masalah Kesehatan yang ada di kelompok rentan
3. mahasiswa mampu mengetahui rencana promosi Kesehatan untuk kelompok rentan
BAB 2
PEMBAHASAN
1. Kanker payudara
Kanker bisa dibilang sebagai salah satu penyebab utama kematian di dunia.
Salah satu yang sering disebut-sebut sebagai masalah kesehatan wanita adalah
kanker payudara. Ini merupakan salah satu jenis kanker yang paling banyak
menyerang wanita. Ada 1.670.000 kasus kanker yang terjadi di seluruh dunia, di
mana 883.000 kasus menyerang daerah berkembang dan 794.000 lainnya ke
daerah maju. Kanker ini awalnya menyerang lapisan saluran susu, hingga
kemudian menyebar dengan cepat ke bagian lainnya. Tanda awal penyakit ini
yang harus Anda cermati, yaitu munculnya benjolan pada payudara.
2. Kanker serviks
Kanker serviks atau leher rahim adalah jenis kanker lain yang masih menjadi
perbincangan sebagai salah satu isu kesehatan wanita.Jenis kanker ini
berkembang dengan cepat, sehingga menumbuhkan tumor ganas di bagian leher
rahim. Dr. Flavia Bustreo, asisten direktur bagi kesehatan keluarga, wanita, dan
anak-anak di WHO, mengungkapkan bahwa angka kesehatan dunia melaporkan
ada sekitar setengah juta wanita yang meninggal karena kanker serviks. Angka
kematian ini sebagian besar terjadi di negara-negara berkembang. Itu sebabnya,
pemeriksaan kesehatan wanita perlu dilakukan sedini mungkin guna mendeteksi
kemungkinan adanya pertumbuhan sel-sel kanker pada payudara, ovarium, atau
leher rahim. Bagi Dr. Bustreo, ini merupakan salah satu kunci menjaga hidup
tetap sehat bagi wanita.
3. Stres dan depresi
6. Osteoporosis
Osteoporosis adalah penyakit yang menyebabkan tulang Anda melemah,
sehingga rentan terhadap patah tulang. Wanita pasca menopause berada pada
risiko yang lebih tinggi untuk mengalami patah tulang karena osteoporosis.
Faktor risiko lain dapat mencakup obat-obatan tertentu, menopause dini, indeks
massa tubuh rendah (BMI), pengobatan kanker, dan genetika.Anda dapat
mengimbangi risiko ini dengan meningkatkan asupan kalsium, tetap aktif
berolahraga, serta menghindari penggunaan rokok dan alkohol secara berlebihan.
7. Sindrom ovarium polikistik (PCOS)
Sindrom ovarium polikistik (PCOS) terjadi karena gangguan hormon. Salah satu
hasilnya adalah kista, yakni kantung berisi cairan yang berkembang di ovarium.
Wanita yang mengalami obesitas lebih cenderung memiliki PCOS. Wanita
dengan PCOS berisiko terkena diabetes. Gejalanya mungkin termasuk berikut
ini.
Infertilitas.
Nyeri panggul.
Pertumbuhan rambut berlebih di wajah, dada, perut, ibu jari, atau jari
kaki.
Kebotakan atau penipisan rambut.
Jerawat, kulit berminyak, atau ketombe.
Bercak coklat tua atau hitam pada kulit.
8. Penyakit autoimun
Penyakit autoimun terjadi ketika sistem imun menyerang sel-sel tubuh yang
sehat. Sistem imun ini menganggap sel-sel tubuh tersebut sebagai ancaman
seperti halnya sebuah virus. Para peneliti menyatakan bahwa penyakit autoimun
lebih sering menyerang wanita. Bahkan, seiring berjalannya waktu, kasus
penyakit ini pada wanita pun terus meningkat. Meski terkadang pertandanya
berbeda-beda, tapi sebagian besar gejalanya meliputi:
kelelahan,
demam ringan,
sakit badan,
iritasi kulit, dan
vertigo.
Untuk mengatasinya, anda dapat melakukan beberapa hal seperti berikut ini:
Banyak anak kekurangan gizi karena mereka tidak mendapatkan cukup makanan.
Atau jika mereka hanya mendapatkan makanan yang kurang kandungan gizinya,
misalnya makanan dengan banyak air dan serat di dalamnya, seperti ubi kayu,
talas akar, atau bubur jagung. Makanan jenis ini hanya membuat anak-anak
menjadi kenyang dan tidak memenuhi kebutuhan zat gizi untuk pertumbuhannya.
Kadang-kadang pada anak ditemukan kekurangan zat-zat gizi tertentu, seperti
kekurangan vitamin A, yodium, dan lain-lain.
Malnutrisi dapat menyebabkan berbagai masalah pada anak, termasuk:
Dalam kasus ringan: pertumbuhan lambat
• perut bengkak
• tubuh kurus
• kehilangan nafsu makan
• kehilangan energi
• pucat (anemia)
• luka di sudut-sudut mulut
• sering pilek dan infeksi lainnya
• rabunayam
Diare pada anak dapat ditandai dengan frekwensi buang air besar lebih dari 4
kali pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak. Bahaya terbesar bagi anak-anak
dengan diare adalah dehidrasi, atau kehilangan terlalu banyak cairan dari tubuh.
Hal ini akan bertambah bahaya jika disertai muntah-muntah.
Bayi dan balita yang diare membutuhkan lebih banyak cairan untuk mengganti
cairan tubuh yang hilang melalui tinja dan muntah. Pemberian cairan yang tepat
dengan jumlah memadai merupakan modal utama mencegah dehidrasi. Cairan
harus diberikan sedikit demi sedikit dengan frekuensi sesering mungkin. Oralit
merupakan rumus manjur untuk mengatasi diare pada anak.
Jika anak dalam masa pemberian ASI, lanjutkan pemberian ASI, tetapi juga
perlu ditambahkan cairan / minum agar tidak mengalami dehidrasi. Bahaya besar
kedua untuk anak-anak yang terkena diare adalah kekurangan gizi. Berikan anak
makanan bergizi.
3. Demam
Anak dikatakan demam jika suhu tubuhnya melebihi dari 37,5°C waktu diukur
dengan termometer. Pada anak-anak kecil, demam tinggi (lebih dari 39°C) dapat
dengan mudah menyebabkan kejang atau kerusakan otak.
5.Meningitis
Penyakit berbahaya ini bisa datang sebagai komplikasi dari campak, gondok, atau
yang lain yang serius penyakit. Anak-anak dari ibu yang memiliki TB mungkin
mendapatkan meningitis TBC. Seorang anak yang sangat sakit yang terletak
dengan cara kepala miring kembali, yang leher terlalu kaku untuk membungkuk
ke depan, dan yang tubuhnya membuat gerakan aneh (kejang) mungkin memiliki
meningitis.
Gejala yang khas dan umum ditampakkan oleh penderita meningitis diatas umur 2
tahun adalah demam, sakit kepala dan kekakuan otot leher yang berlangsung
berjam-jam atau dirasakan sampai 2 hari. Tanda dan gejala lainnya adalah
photophobia (takut/menghindari sorotan cahaya terang), phonophobia
(takut/terganggu dengan suara yang keras), mual, muntah, sering tampak
kebingungan, kesusahan untuk bangun dari tidur, bahkan tak sadarkan diri.
Pada bayi gejala dan tanda penyakit meningitis mungkin sangatlah sulit diketahui,
namun umumnya bayi akan tampak lemah dan pendiam (tidak aktif), gemetaran,
muntah dan enggan menyusui. Meningitis yang disebabkan oleh virus dapat
ditularkan melalui batuk, bersin, ciuman, sharing makan 1 sendok, pemakaian
sikat gigi bersama dan merokok bergantian dalam satu batangnya. Mencuci tangan
yang bersih sebelum makan dan setelah ke toilet umum, memegang hewan
peliharaan. Menjaga stamina (daya tahan) tubuh dengan makan bergizi dan
berolahraga yang teratur adalah sangat baik menghindari berbagai macam
penyakit. Pemberian imunisasi vaksin meningitis merupakan tindakan yang tepat
terutama di daerah yang diketahui rentan terkena wabah meningitis.
6.Anemia
Tanda-tanda umum pada anak-anak, antara lain:
Jagalah kebersihan
Gunakan jamban.
Jangan bertelanjang kaki.
Jangan makan daging mentah atau ikan mentah atau yang setengah matang.
Minum hanya air rebus atau murni.
8. Masalah kulit
Masalah kulit yang paling umum dijumpai pada anak-anak antara lain:
kudis
terinfeksi luka dan impetigo
kurap dan infeksi jamur lainnya
Untuk mencegah masalah kulit dapat dilakukan cara-cara berikut:
Pinkeye atau disebut juga konjungtivitis adalah selaput membran jernih yang
radang dan kemerahan yang meliputi bagian putih pada mata dan membran pada
bagian dalam kelopak mata. Pinkeye paling umumnya disebabkan oleh infeksi
virus atau bakteri, meskipun alergi, bahan beracun dan penyakit yang
mendasarinya mungkin juga berperan.
Bersihkan kelopak mata dengan kain basah yang bersih beberapa kali sehari.
Gunakan salep mata antibiotik di dalam kelopak mata 4 kali sehari. Jangan
biarkan anak dengan mata merah muda bermain atau tidur dengan orang lain. Jika
dia tidak tidak sembuh dalam beberapa hari, hubungi dokter atau petugas
kesehatan.
Hindari menyentuh daerah mata, dan cucilah tangan anda sesering mungkin,
terutama setelah menggunakan obat-obatan untuk area tersebut. Jangan pernah
berbagi handuk atau saputangan, dan buanglah tisu-tisu segera setelah digunakan.
Ganti seprai dan handuk setiap hari. Gunakan pembasmi hama pada semua
permukaan, termasuk permukaan konter, bak cuci dan tombol pintu. Buanglah
semua alat rias yang digunakan saat terinfeksi.
Flu biasa, dengan hidung meler, demam ringan, batuk, sering sakit tenggorokan,
dan kadang-kadang diare adalah sering tapi bukan masalah serius pada anak.
Berikan banyak cairan pada anak. Biarkan anak banyak istirahat atau tidur.
Berikan makanan bergizi dan buah-buahan agar anak-anak terhindar pilek dan
cepat sembuh.
Jika seorang anak yang menderita flu menjadi sangat sakit, demam tinggi,
pernapasan cepat, mungkin si anak menderita pneumonia, segera hubungi dokter.
11. Sakit telinga dan Infeksi Telinga
Infeksi telinga adalah umum pada anak-anak kecil. Demam akan meningkat, dan
anak sering menangis atau menggosok bagian samping kepalanya. Kadang-
kadang nanah bisa dilihat di telinga. Pada anak-anak kecil infeksi telinga kadang-
kadang dapat menyebabkan muntah atau diare. Jadi, ketika seorang anak
mengalami diare dan demam pastikan untuk memeriksa telinganya.
a. Kesimpulan
Kelompok rentan dikatakan rentan karena kelompok ini memiliki keterbatasan dan
kebutuhan khusus sehingga berisiko tinggi terhadap bencana atau ancaman bencana.
Kelompok rentan membutuhkan perlakuan dan perlindungan khusus supaya bisa bertahan
menghadapi situasi pascabencana, karena kelompok ini merupakan kelompok yang paling
besar menanggung dampak bencana. Yang termasuk kedalam kelompok rentan adalah
bayi, balita, dan anakanak, ibu yang sedang mengandung atau menyusui, penyandang
cacat dan orang lanjut usia. Adapun setiap kelompok rentan mempunyai faktor masalah
kesehatannya sendiri-sendiri. Penekanan konseptual yang dapat diterapkan oleh perawat
memberikan pelayanan Kesehatan pada kelompok rentan adalah dengan menggunakan
beberapa model atau teori, antara lain :
a. teori neuman
b. Pembelajaran Melalui kader Kesehatan
c. Pemberdayaan Pendampingan
b. Saran
Kelompok rentan tersebut berada pada suatu siklus pertumbuhan atau perkembangan
memerlukan zat-zat gizi dalam jumlah yang lebih besar dari kelompok umur yang lain.
Oleh sebab itu apabila kekurangan zat gizi maka akan terjadi gannguan kesehatan. Jadi
diharapkan orang-orang yang masuk ke dalam kelompok rentan tersebut agar lebih bisa
menjaga asupan nutrisi dan pangan yang dikonsumsi nya, sehingga dapat meningkatkan
kecerdasan. produktivitas kerja, dan kesehatan yang merupakan faktor terpenting dalam
pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia.
Daftar Pustaka
http://www.smallcrab.com/anak-anak/871-gangguan-kesehatan-yang-sering-terjadi-pada-
anak-anak
Mathematics, A. (2016). promosi kesehatan. 1–23.
RI Kementrian Kesehatan. (2018). Masalah Kesehatan Pada Lansia. Ditjen Yankes, 12(28), 1.
yankes.kemkes.go.id
Wulandari, C., Setiyarini, D. W., Bariroh, K., Laraswati, L., Azhari, M. F., & Ibnu Aziz, R. A.
(2019). Upaya Peningkatan Status Kesehatan Kelompok Rentan dengan Pendekatan
Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
(Indonesian Journal of Community Engagement), 5(2), 167.
https://doi.org/10.22146/jpkm.29999
Zhou, Yang, & Wang. (2020). Pemenuhan Hak Atas Kesehatan Bagi Anak Berkebutuhan
Khusus Dalam Perspektif Hukum Keluarga Di Indonesia.
File:///C:/Users/VERA/Downloads/ASKEP_AGREGAT_ANAK_and_REMAJA_PRINT.Doc
x, 21(1), 1–9. yankes.kemkes.go.id