Anda di halaman 1dari 2

Kerendahan Hati, Sikap atau karakter?

Belum lama ini saya membaca sebuah buku tentang kerendahan hati karangan Adrew Murray,
seorang hamba Tuhan besar di abad lalu.

Winkie Pratney dalam kata sambutannya untuk buku itu mengatakan bahwa kerendahan hati
masih merupakan salah satu kebutuhan terbesar dalam zaman kita.

Begitu banyak buku yang membahas tentang kunci hidup sukses dan diberkati, tapi hanya sedikit
yang menempatkan kerendahan hati sebagai syarat untuk mencapai kesuksesan sejati.
Kerendahan hati seharusnya menjadi tujuan dan sasaran dalam hidup kekristenan kita sebab
itulah kunci untuk menemukan kebahagiaan dan kedamaian sejati.

Dalam bahasa Yunani kerendahan hati dituliskan dengan kata "praios" ( terjemahan b.Ingris :
meek ) yang mana berarti juga lemah lembut. Kata praios juga dipakai dalam salah satu tema
kotbah Yesus di bukit ( beatitudes ) yaitu berbahagialah orang yang lemah lembut ( praios) ,
karena mereka akan memiliki bumi. Para teolog yang ahli bahasa aram ( bahasa yang gunakan )
memperkirakan maksud Yesus dengan lemah lembut ( meek ) di sini adalah seseorang yang
menyerah kepada Allah. Kerendahan hati memang erat kaitannya dengan peyerahan dan
ketergantungan total kepada Allah. Dalam suratnya kepada jemaat di Galatia, Rasul Paulus
menuliskan tentang buah Roh yang salah satunya adalah kerendahan hati/kelemahlembutan
( praios, praiotes ). Jadi ternyata kerendahan hati juga merupakan salah satu bagian dari buah
Roh. Salah satu tanda kedewasaan rohani adalah memiliki buah Roh termasuk salah satunya
buah kerendahan hati/kelemahlembutan.

Yesus merupakan tedadan utama kita dalam mempelajari hidup dalam kerendahan hati. Selama
hidupNya di dunia ini, Yesus selalu berjalan dalam kerendahan hati dan ketaatan kepada Bapa.
Oleh karena itu pelayananNya membawa pengaruh yang begitu besar dan tidak dapat tertandingi
oleh siapapun manusia yang pernah hidup di dunia. Sejak manusia jatuh ke dalam dosa maka
dunia ini sudah dikuasai oleh kesombongan dan keangkuhan hidup. Yesus datang dengan
bersenjatakan kerendahan hati untuk mengalahkan dan menaklukkan kesombongan tersebut.
Kesombongan hanya dapat dikalahkan oleh kerendahan hati.

Walaupun Yesus merupakan anak Raja dari segala Raja namun Ia memilih untuk lahir di
kandang yang hina. Lalu Ia juga memilih untuk dilahirkan sebagai anak tukang kayu yang mana
bukan pekerjaan terhormat. Selama 30 tahun, Ia juga bekerja sebagai tukang kayu walaupun
sebenarnya Ia bisa saja melayani sejak remaja sebab kemampuan dan hikmatNya sudah
memungkinkan untuk itu. Namun dengan sabar Yesus menunggu dalam kerendahan hati sampai
waktunya (kairos) telah tiba bagi Dia untuk melayani sebagai anak Allah. Salah satu definisi dari
kerendahan hati adalah kerelaan untuk mengalami hinaan dan tidak dikenal.

Pada masa-masa terakhir hidupNya di dunia ini, Yesus membasuh kaki murid-muridNya sebagai
lambang kerelaanNya untuk melayani dan menjadi hamba bagi orang lain. Yesus mengatakan
kepada para muridNya sebagaimana Aku membasuh kakimu maka kamu wajib saling membasuh
kaki yang mana berarti harus saling melayani dan merendahkan diri. Selain berarti kerelaan
untuk tidak dikenal, kerendahan hati juga berarti kerelaan untuk melayani dan menjadi hamba
bagi orang lain. Kita wajib saling melayani satu dengan yang lain dalam kerelaan bila ingin
hidup dalam kerendahan hati. Salah satu bentuk saling melayani tersebut adalah dengan saling
mendoakan satu dengan yang lain.

Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-
Nya pada waktunya Syarat untuk mendapatkan promosi/peninggian dari Allah adalah hidup
dalam kerendahan hati. Bila kita hidup dalam kerelaan untuk tidak dikenal dan melayani orang
lain maka Tuhan akan meninggikan kita pada waktunya. Promosi yang sejati datang dari Tuhan
bukan dari manusia. Bila Tuhan sendiri yang mempromosikan kita maka tidak ada satupun
manusia yang dapat menghalangiNya.

Selain itu hidup dalam kerendahan hati juga akan membuat hidup kita berhasil dan dipenuhi
berkat. Tetapi orang-orang yang rendah hati akan mewarisi negeri dan bergembira karena
kesejahteraan yang berlimpah-limpah Walaupun bangsa kita sedang dirundung krisis yang
sepertinya tiada berujung namun bila kita hidup dalam kerendahan hati maka kita akan mewarisi
negeri ini dan menikmati kesejahteraan yang berlimpah-limpah. Jaminan kita bukan datang dari
manusia tetapi datang dari Allah. Tuhan tidak akan pernah gagal menepati janjiNya sebab Ia
tidak bisa gagal.

Bill Gothard mengatakan setiap pagi ia membiasakan diri merendahkan dirinya dalam doa
kepada Tuhan. Setiap pagi ia mengakui kelemahan dan ketidaklayakannya kepada Tuhan. Bill
berkata, "Bila Saya tidak merendahkan diri maka akan ada orang yang dengan senang hati akan
merendahkan saya ". Daripada direndahkan lebih baik kita merendahkan diri di hadapan Tuhan.

Segala sesutu yang kita lakukan berulang-ulang akan menjadi kebiasaan kita. Kebiasaan-
kebiasaan dalam hidup kita itulah yang disebut karakter kita. Bila kita membiasakan diri untuk
hidup dalam kerendahan hati maka lambat laun kita akan memiliki karakter kerendahan hati.
Kerendahan hati bukanlah sebuah karunia Roh melainkan karakter yang harus terus dilatih.

Beberapa waktu belakangan ini saya mulai membiasakan diri merendahkan diri setiap pagi
dihadapan Tuhan. Setiap pagi saya mengakui kepada Tuhan semua kelemahan dan
ketidakberdayaan saya. Saya mengakui dalam doa betapa saya ini lemah dan rentan terhadap
dosa karena masih tersusun dari darah dan daging. Saya memohon kasih karunia dan kekuatan
kepada Tuhan agar sepanjang hari bisa hidup dalam kekudusan dan kebenaran. Setelah
melakukan kebiasaan itu, saya merasakan adanya sebuah kemenangan dan lebih mudah untuk
hidup dalam kekudusan sepanjang hari. Bukan berarti setelah itu tidak ada lagi pencobaan dan
godaan tetapi tersedia anugerahNya yang memberikan kekuatan untuk mengatasi setiap
pencobaan yang datang.

Kita semua sebenarnya layak binasa karena dosa namun oleh anugerahNya saja kita dibenarkan
dan diselamatkan. Semuanya memang hanya karena anugerahNya bukan karena kuat kita.
Marilah kita hidup dalam kerendahan hati seperti Tuhan kita,

Anda mungkin juga menyukai