Anda di halaman 1dari 7

BAB V

PEMBAHASAN

A. Pembahasan

Kualitas citra merupakan parameter penting yang perlu diketahui oleh

seorang radiografer untuk menghasilkan gambaran yang optimal pada citra

MRI dengan cara mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas

citra gambaran MRI. Kualitas citra pada MRI dipengaruhi oleh beberapa

faktor yaitu diantaranya SNR, CNR, spatial resolution dan scan time. Selain

itu adanya artefak juga sangat mempengaruhi kualitas gambar khususnya

infromasi anatomi yang akan dinilai dan menjadi dasar dalam penentuan

diagnosis.

Informasi anatomi merupakan hasil pengamatan dari dokter spesialis

radiologi terhadap kualitas citra yang dihasilkan gambaran MRI. Secara

kualitatif penilaian dilakukan dengan menilai informasi kejelasan anatomi

dan kontras citra secara umum pada pemeriksaan MRI Brain. Pemeriksaan

ini menggunakan beberapa variasi dari sekuens yang berguna untuk

mereduksi metal artefak diantaranya T2 TSE SEMAC, T2 TSE VAT dan T2

TSE potongan axial dengan kriteria anatomi yang dinilai meliputi Oral

cavity, temporomandibular joint, posterior cerebral fossa, dan maxillary

sinus. Penilaian Informasi anatomi dengan menggunakan kuesioner, yang

akan dinilai oleh beberapa responden. Dalam kuisoner terdapat penilaian

angka yang harus diisi oleh responden apakah informasi anatomi itu kurang

70
71

baik, cukup dan baik. Dalam penelitian ini informasi anatomi diukur

dengan skala ordinal.

Dari data penilaian responden, dilakukan uji Kesesuaian untuk menilai

bahwa penilaian responden 1 dan 2 mempunyai reliabilitas atau interpretasi dan

koefisien yang kuat. Menurut Sugiyono (2016) untuk memberikan interpretasi

koefisien dan korelasi dapat dinyatakan dengan nilai 0,6-0,8 mempunyai

hubungan yang kuat dan nilai 0,8-1 mempunyai hubungan yang sangat kuat.

Hasil uji Kesesuaian pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa penilaian responden 1

dan 2 mempunyai hubungan yang kuat. selanjutnya data responden pertama

diambil untuk dilakukan uji statistik berikutnya.

Kemudian setelah didapat data hasil nilai variasi penerapan sekuens

SEMAC dan VAT kemudian dilakukan uji statistik menggunakan SPSS 16

untuk mengetahui seberapa kuat pengaruh kedua sekuens tersebut terhadap

kualitas citra anatomi. Berdasarkan uji Kruskal-wallis pada citra anatomi

pemeriksaan MRI Brain didapatkan ada pengaruh yang signifikan (p<0.05) pada

penerapan kedua sekuens tersebut.

Uji statistik non parametrik untuk melihat pengaruh penerapan sekuens

SEMAC dan VAT pada tabel 4.3 menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan antara penerapan ketiga sekuens baik SEMAC, VAT maupun T2 TSE

terhadap informasi anatomi Brain yang dihasilkan, dengan nilai signifikansi

0,003 (p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penerapan

sekuens SEMAC dan VAT.

Pada MRI daerah kepala dan leher, keberadaan logam feromagnetik pada

beberapa bahan gigi menyebabkan medan magnet non homogen. Bahan yang

berbasis logam menimbulkan medan magnet individual dan mampu mengubah


72

frekuensi presesi proton dalam jaringan yang berdekatan. Hal ini mampu

menghambat pembentukan sinyal dan mengakibatkan penegakan diagnosis yang

tidak tepat.

1. Pengaruh Penerapan Slice Encoding Metal Artifact Correction untuk mereduksi

metal artefak pada pemeriksaan MRI Brain dengan Orthodontic Bracket.

Berkaitan dengan penggunaan Orthodotic bracket yang dapat menimbulkan

metal artefak, menurut Shellock et al. mengkaji berbagai penelitian yang

berkaitan dengan keamanan melakukan MRI sehubungan dengan 16 bahan gigi

yang diuji dan perangkat yang mengandung bahan feromagnetik, dan

menemukan bahwa hanya tiga sampel (SS, amalgam, dan titik perak) yang

menyebabkan masalah bagi pasien. selama pemindaian MRI, karena material ini

diaktifkan secara magnetis.

Dalam penelitian lain, Okano et al. menyarankan bahwa Orthodontic

Bracket yang berbahan keramik yang diterapkan pada gigi anterior dan ikatan

logam pada gigi molar tidak memiliki efek langsung pada kualitas diagnostik

MRI atau pada pencitraan sendi temporomandibular. Bahan SS ( Stainlessteel )

dan logam lain yang digunakan dalam gigi palsu menciptakan sejumlah besar

artefak yang cenderung mengaburkan detail gambar MRI di area wajah.

Pemilihan parameter dalam pemeriksaan juga menjadi hal penting yang

perlu dipertimbangkan. Karena pemilihan paremeter sangat berpengaruh

terhadap hasil dari akuisisi data pencitraan. Setiap bagian parameter juga

memiliki fungsi masing-masing dalam menampilkan kualitas citra.

Parameter yang menjadi variabel kontrol dalam penelitian adalah TR (Time

Recovery), TE (Time Echo) , Slice Thickness, FOV, NEX, Matriks, Usia, dan
73

nilai BMI. Karena variabel tersebut merupakan variabel kontrol, maka tidak

akan mempengaruhi atau merubah hasil penelitian.

Morikuni et al, menyatakan ketika melakukan penelitian untuk memeriksa

munculnya artefak logam yang diakibatkan oleh pemasangan bracket, scanning

MRI rongga mulut dilakukan dengan jenis bracket Stainlessteel. Bracket SS (

Stainlessteel ) yang digunakan dalam penelitian mereka mengandung 98%

bahan feromagnetik dan partikel, dan karena itu memiliki kapasitas yang cukup

besar untuk mengganggu gradien medan magnet. Demikian pula, dalam

penelitian ini, kami menemukan bahwa bracket dengan kawat SS menginduksi

lebih banyak artefak logam.

Penelitian dengan menerapkan berbagai jenis bracket untuk melihat adanya

pengaruh dari masing-masing bracket terhadap metal artefak yang muncul pada

citra MRI belum perrnah dilakukan sebelumnya.

SEMAC merupakan sekuen yang berdasar dari 2D TSE. Penambahan

encoding dimension dilakukan untuk mengoreksi distorsi bidang. Setiap slice

ditambahkan slice encoding pada 3D. Hal Ini memberikan informasi tentang

bagaimana penggambaran irisan yang terdistorsi, seperti pergeseran sinyal secara

tegak lurus terhadap bidang gambar dapat dikoreksi dengan postprocessing

selama rekonstruksi gambar 31.

Kelemahan utama dari SEMAC adalah peningkatan waktu pencitraan yang

diperlukan 32.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekuens SEMAC yang dikombinasikan

dengan T2 TSE mampu mereduksi metal artefak dengan baik, hal ini didukung

oleh tingginya mean rank pada uji pengaruh Kruskal-Wallis H. Hasil ini sesuai

dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Chen , Christina et al bahwa


74

SEMAC baik untuk mengurangi artefak logam, memberikan gambar resolusi

tinggi dan kontras jaringan lunak yang baik. Sedangkan menurut Jungmann, Pia

et al bahwa SEMAC signifikan dalam mereduksi metal artefak. Hasil klinis

menyarankan, bahwa teknik baru ini akan bermanfaat untuk mendeteksi patologi

periprostetik pasca operasi.

Sekuens SEMAC mampu menampakkan struktur-struktur kecil pada

jaringan tertentu dibandingkan dengan VAT, namun kelemahan dari sekuens ini

adalah waktu yang diperlukan untuk akuisisi data lebih lama jika dibandingkan

dengan sekuens lain.

2. Pengaruh Penerapan View Angle Tilting untuk mereduksi metal artefak pada

pemeriksaan MRI Brain dengan Orthodontic Bracket.

VAT adalah skema sekuen akuisisi yang dimodifikasi sehingga mampu

mengkompensasi distorsi pada pesawat. Sekuen ini diterapkan pada sekuen

Turbo Spin Echo (TSE) 31.

View Angle Tilting, atau VAT, ditujukan untuk koreksi perubahan kimiawi

dan induksi B0-inhomogeneity. Ide utamanya adalah menerapkan gradien seleksi

slice selama akuisisi data, yang memiliki efek tilting view angle dengan θ= tan-1

dimana Gslice dan Gfreq adalah irisan gradien selektif. Dalam akuisisi SE

konvensional, selama pemilihan irisan, semua putaran yang berputar

memiringkan frekuensinya pada sebuah pita (yaitu slice selection bandwidth).

Ketika gradien dihapus, spin tidak lagi memiliki medan magnet yang sama

karena terjadinya inhomogeneities, yang berarti bahwa tidak lagi memiliki

frekuensi Larmor yang sama. Agar mereka memiliki frekuensi Larmor yang

sama, selama pengkodean frekuensi, gradien yang sama digunakan untuk


75

pemilihan irisan dan diterapkan pada waktu yang sama sebagai pembacaan

gradien30.

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa sekuens VAT yang

dikombinasikan dengan T2 TSE mampu mereduksi metal artefak dengan cukup

baik, hal ini berdasarkan nilai mean rank pada uji pengaruh Kruskal-Wallis H.

Namun penerapan ini berpengaruh pada citra MRI yang mengalami pengaburan

yang muncul akibat dari penerapan sekuens VAT.

Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Bachschmidt T, bahwa efek yang

terjadi adalah distorsi bidang sepanjang arah pembacaan. VAT dapat

menyebabkan pemburaman gambar yang disebabkan oleh dua efek terpisah.

Salah satu penyebabnya adalah pergeseran irisan geometrik. Efek ini bisa

dikurangi dengan menggunakan irisan tipis dan resolusi tinggi. Sumber kedua

terjadinya blurring adalah filter low-pass yang superimposisi dengan pembacaan

sinyal karena penambahan gradien VAT. Hal ini bisa dikurangi dengan durasi

pembacaan singkat31.

3. Sekuens yang lebih optimal untuk mengurangi metal artefak akibat dari adanya

pemasangan Orthodontic Bracket.

Dari ketiga sekuens yang digunakan, sekuens SEMAC dinilai lebih efektif

untuk mereduksi adanya metal artefak yang timbul akibat dari pemasangan

Orthodontic Bracket pada pemeriksaan MRI Brain. Hasil statistik menunjukkan

nilai mean rank dari keseluruhan anatomi yang tampak pada sekuens SEMAC

lebih tinggi dibandingkan dengan VAT maupun T2 TSE, walaupun ada dua

bagian informasi anatomi yaitu pada organ Maxillary Sinus dan anatomi secara

keseluruhan menyatakan bahwa VAT memiliki nilai mean rank yang tinggi.
76

Pada penelitian ini dapat diperoleh kesimpulan bahwa penerapan sekuens

SEMAC pada pemeriksaan MRI Brain untuk mereduksi adanya metal artefak

yang disebabkan oleh pemasangan Orthodontic Bracket dinilai memiliki

informasi anatomi yang lebih baik jika dibandingkan dengan sekuens yang lain

seperti VAT dan T2 TSE.

Anda mungkin juga menyukai