PEMBAHASAN
A. Pembahasan
citra gambaran MRI. Kualitas citra pada MRI dipengaruhi oleh beberapa
faktor yaitu diantaranya SNR, CNR, spatial resolution dan scan time. Selain
infromasi anatomi yang akan dinilai dan menjadi dasar dalam penentuan
diagnosis.
dan kontras citra secara umum pada pemeriksaan MRI Brain. Pemeriksaan
TSE potongan axial dengan kriteria anatomi yang dinilai meliputi Oral
angka yang harus diisi oleh responden apakah informasi anatomi itu kurang
70
71
baik, cukup dan baik. Dalam penelitian ini informasi anatomi diukur
hubungan yang kuat dan nilai 0,8-1 mempunyai hubungan yang sangat kuat.
Hasil uji Kesesuaian pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa penilaian responden 1
pemeriksaan MRI Brain didapatkan ada pengaruh yang signifikan (p<0.05) pada
SEMAC dan VAT pada tabel 4.3 menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan antara penerapan ketiga sekuens baik SEMAC, VAT maupun T2 TSE
Pada MRI daerah kepala dan leher, keberadaan logam feromagnetik pada
beberapa bahan gigi menyebabkan medan magnet non homogen. Bahan yang
frekuensi presesi proton dalam jaringan yang berdekatan. Hal ini mampu
tidak tepat.
menemukan bahwa hanya tiga sampel (SS, amalgam, dan titik perak) yang
menyebabkan masalah bagi pasien. selama pemindaian MRI, karena material ini
Bracket yang berbahan keramik yang diterapkan pada gigi anterior dan ikatan
logam pada gigi molar tidak memiliki efek langsung pada kualitas diagnostik
dan logam lain yang digunakan dalam gigi palsu menciptakan sejumlah besar
terhadap hasil dari akuisisi data pencitraan. Setiap bagian parameter juga
Recovery), TE (Time Echo) , Slice Thickness, FOV, NEX, Matriks, Usia, dan
73
nilai BMI. Karena variabel tersebut merupakan variabel kontrol, maka tidak
bahan feromagnetik dan partikel, dan karena itu memiliki kapasitas yang cukup
pengaruh dari masing-masing bracket terhadap metal artefak yang muncul pada
ditambahkan slice encoding pada 3D. Hal Ini memberikan informasi tentang
diperlukan 32.
dengan T2 TSE mampu mereduksi metal artefak dengan baik, hal ini didukung
oleh tingginya mean rank pada uji pengaruh Kruskal-Wallis H. Hasil ini sesuai
tinggi dan kontras jaringan lunak yang baik. Sedangkan menurut Jungmann, Pia
menyarankan, bahwa teknik baru ini akan bermanfaat untuk mendeteksi patologi
jaringan tertentu dibandingkan dengan VAT, namun kelemahan dari sekuens ini
adalah waktu yang diperlukan untuk akuisisi data lebih lama jika dibandingkan
2. Pengaruh Penerapan View Angle Tilting untuk mereduksi metal artefak pada
View Angle Tilting, atau VAT, ditujukan untuk koreksi perubahan kimiawi
slice selama akuisisi data, yang memiliki efek tilting view angle dengan θ= tan-1
dimana Gslice dan Gfreq adalah irisan gradien selektif. Dalam akuisisi SE
Ketika gradien dihapus, spin tidak lagi memiliki medan magnet yang sama
frekuensi Larmor yang sama. Agar mereka memiliki frekuensi Larmor yang
pemilihan irisan dan diterapkan pada waktu yang sama sebagai pembacaan
gradien30.
baik, hal ini berdasarkan nilai mean rank pada uji pengaruh Kruskal-Wallis H.
Namun penerapan ini berpengaruh pada citra MRI yang mengalami pengaburan
Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Bachschmidt T, bahwa efek yang
Salah satu penyebabnya adalah pergeseran irisan geometrik. Efek ini bisa
dikurangi dengan menggunakan irisan tipis dan resolusi tinggi. Sumber kedua
sinyal karena penambahan gradien VAT. Hal ini bisa dikurangi dengan durasi
pembacaan singkat31.
3. Sekuens yang lebih optimal untuk mengurangi metal artefak akibat dari adanya
Dari ketiga sekuens yang digunakan, sekuens SEMAC dinilai lebih efektif
untuk mereduksi adanya metal artefak yang timbul akibat dari pemasangan
nilai mean rank dari keseluruhan anatomi yang tampak pada sekuens SEMAC
lebih tinggi dibandingkan dengan VAT maupun T2 TSE, walaupun ada dua
bagian informasi anatomi yaitu pada organ Maxillary Sinus dan anatomi secara
keseluruhan menyatakan bahwa VAT memiliki nilai mean rank yang tinggi.
76
SEMAC pada pemeriksaan MRI Brain untuk mereduksi adanya metal artefak
informasi anatomi yang lebih baik jika dibandingkan dengan sekuens yang lain