Anda di halaman 1dari 14

Penggunaan Alberta Stroke Program Early CT Score

(ASPECTS) untuk Menilai CT Scan pada pasien dengan


Stroke akut

LATAR BELAKANG DAN TUJUAN: Dokter biasanya ragu-ragu dalam membaca CT scan
dengan menggunakan aturan sepertiga untuk stroke akut pada a. cerebri media (aturan 1/3 MCA)
sebelum mengobati pasien dengan tPa. Aturan 1/3 MCA kurang dapat mengestimasi ukuran
infark serebri pada MCA. Sebuah skore CT scan topografi kuantitatif 10-titik, Alberta Stroke
Program Early CT Score (ASPECTS), dijelaskan dan diilustrasikan. Angka ketergantungan dan
kematian meningkat tajam dengan nilai ASPECTS ≤ 7. Kami menjelaskan bagaimana
menggunakan ASPECTS dan mengapa nilai ini berguna pada CT scan yang menggunakan
acuan axial baseline. Kami juga menjelaskan realibilitas interobserver antara dokter dari berbagai
spesialisasi dan dengan pengalaman yang berbeda dalam membaca CT scan dalam konteks
stroke akut.
METODE: Enam dokter yang menggunakan ASPECTS menjawab kuesioner tentang bagaimana
mereka menafsirkan dan menggunakan ASPECTS. Area ASPECTS yang ditafsirkan oleh
dokter-dokter ini dibandingkan satu sama lain dan dengan standar dalam literatur. Statistik
digunakan untuk menilai realibilitas interobserver dari ASPECTS dibanding aturan 1/3 MCA.
HASIL: Metode yang tepat dari penafsiran bervariasi antara enam pengamat, dengan rasio 3: 3
atau 4: 2 pada pertanyaan-pertanyaan tertentu. Yang disetujui interobserver secara keseluruhan
adalah ASPECTS lebih baik dibandingkan dengan aturan 1/3 MCA. Anatomi pembuluh darah
normal dan variasi interobserver menjelaskan mengapa ASPECTS dapat diterapkan dengan CT
axial baselines yang berbeda.
KESIMPULAN: ASPECTS adalah metode yang sistematis, kuat, dan praktis yang dapat
diterapkan dengan axial baselines yang berbeda. Para dokter lebih memilih menggunakan
ASPECTS daripada aturan 1/3 MCA.
Intravenous recombinant tissue plasminogen activator ( tPA ) memperbaiki kondisi stroke
iskemik akut ( 1 ). Studi The European Cooperative Acute Stroke Study (ECASS) mempelopori
pentingnya menilai awal perubahan iskemik pada CT scan untuk memprediksi manfaat dari
trombolisis intravena (2, 3). Dikedua percobaan, keputusan pengacakan tergantung pada apakah
a. cerebri media (MCA) yang terlibat lebih atau kurang dari sepertiga.

Sayangnya, penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa bahkan dokter dan ahli radiologi yang
berpengalaman menangani stroke mengalami kesulitan mengenali dan mengukur perubahan
ini(4–8).
The Alberta stroke program early CT score (ASPECTS) dikembangkan untuk menawarkan
kemampuan dan kegunaan dari pemeriksaan CT scan standar dengan sistem penilaian untuk
menilai perubahan iskemik awal(<3 jam dari onset gejala) pada Studi pretreatment CT scan pada
pasien dengan stroke iskemik akut di sirkulasi anterior (9). Penilaian CT scan ini sederhana dan
dapat diandalkan dan mengidentifikasi pasien stroke yang tidak mungkin dapat pulih dengan
sendirinya meskipun telah melakukan pengobatan trombolitik. Dua ratus tiga pasien dengan
stroke iskemik diobati dengan alteplase intravena dalam onset 3 jam dan CT scan pretreatment
mereka dinilai. Skor membagi area MCA menjadi 10 daerah. Oleh karena itu, ASPECTS,
merupakan sistem penilaian topografi yang menerapkan pendekatan kuantitatif yang tidak
mengharuskan dokter untuk memperkirakan volume dari gambar dua dimensi. Perubahan
iskemik pada studi CT scan baseline terlihatdi 117 (75%) dari 156 pasien yang diobati (23 pasien
mengalami iskemi di sirkulasi posterior dan 24 pasien diobati tidak sesuai dengan protokol).
Nilai ASPECTS berkorelasi terbalik dengan tingkat keparahan stroke pada National Institute of
Health Stroke Scale (NIHSS) (Spearman’s r=2.56, P , .001). Nilai ASPECTS memprediksi hasil
fungsional dan gejala perdarahan intracerebral (P<, .001 and P = .012) . Sensitivitas ASPECTS
untuk hasil fungsional adalah 0,78 dan spesifisitas adalah 0,96; nilai masing-masing untuk gejala
perdarahan intraserebral yaitu 0,90 dan 0,61. ASPECTS kurang dari 7 menunjukkan mortalitas
atau ketergantungan pasien yang tinggi. Kemampuan antar dan intraobserver pada ASPECTS
baik dan sangat baik (k= 0,71-0,89) dan secara konsisten lebih unggul daripada aturan 1/3 MCA
antara pengamat dari spesialisasi yang sama.
Pada artikel ini, kami akan menjelaskan bagaimana ASPECTS digunakan dalam praktek,
menggambarkan metode dengan contoh-contoh, mendefinisikan landmark dan definisi,
menunjukkan mengapa ASPECTS bisa digunakan pada CT scan dari semua axial baselines, dan
menekankan bahwa dokter dari spesialisasi yang berbeda dan dengan berbagai tingkat
pengalaman dalam menilai perubahan CT iskemik akut setuju dengan metode ini.

Metode
Pasien direkrut dari Calgary dan Houston, TX. Untuk keperluan analisis ini, informasi teknis
tidak tersedia dari CT scan yang diperoleh di Houston (n=70). CT scan yang diperoleh di
Calgary (n= 86) dilakukan pada scanner heliks generasi keempat. Untuk definisi yang lebih baik,
scan individual diperoleh dengan menggunakan bagian contiguous axial 6-mm dari foramen
magnum ke daerah suprasellar dan bagian 10-mm contiguous melalui sisa otak. Seperenam dari
CT scan diperoleh dengan menggunakan orbitomeatal line (OML), sepertiga menggunakan OML
superior, dan setengah menggunakan OML inferior. pengaturan scanner yaitu kV= 120, mAs=
400, dan mA= 200. waktu bagian adalah 2 detik, ukuran matriks adalah 512, dan spot focal kecil
dengan algoritma digunakan untuk mengurangi artefak tulang dan memberikan perincian yang
lebih baik. mA dikurangi dekat vertex menjadi 150, 130, dan 120 mA untuk tiga potongan
teratas. Fotografi dilakukan pada window level 30 H dengan window width75 H. Semua CT scan
ditafsirkan dari film. Daerah yang diteliti berada di bagian dari potongan otak 10-mm sections.
gambar dibaca di ruang gelap, dan dipelajari dari dekat dan jauh dan bahkan secara oblik.

Penerjemah menggunakan metode ASPECTS untuk membaca CT scan. ASPECTS ditentukan


dari dua standar potongan axial CT (Gambar 1), satu di tingkat thalamus dan ganglia basalis dan
satu berdekatan dengan margin paling superior dari struktur ganglionic, sehingga mereka tidak
terlihat. Didua bagian ini, yang, menurut definisi, tidak kontinyu, wilayah MCA diberi jatah 10
poin. Satu poin berkurang apabila terdapat area perubahan iskemik awal, seperti focal swelling
atau parenchymal hypoattenuation, untuk masing-masing daerah. CT scan yang normal
mendapatkan 10 poin ASPECTS. Sebuah nilai nol mengindikasikan keterlibatan iskemik difus di
seluruh wilayah MCA (Gambar 2-4). Parenchymal hypoattenuation didefinisikan sebagai suatu
wilayah yang attenuasi struktur otaknya menurun secara abnormal relatif terhadap attenuasi
bagian lainnya dari struktur yang sama atau dari hemisfer kontralateral. Focal brain swelling atau
efek massa didefinisikan sebagai penyempitan ruang LCS fokal karena kompresi oleh struktur
yang berdekatan, seperti effacement dari sulkus korteks atau kompresi ventrikel ( 10 ) .

(gambar 1) A dan B. Hemisfer kanan, variasi pengamat, potongan bagian atas dan bawah ASPECTS
memperlihatkan daerah yang diarsir. MCA (M1-M6) yang dipilih oleh enam pengamat ahli. Hemisfer kiri, A =
sirkulasi anterior, P = sirkulasi posterior, C = caput cauda, L = nucleus lentiformis, IC = capsula interna, I = pita
insula, MCA = arteri serebri media, M1 = cortex MCA anterior, M2 = lateral MCA dari pita insula, M3 = cortex
MCA posterior, M4, M5, M6 adaalah anterior, lateral dan posterior dari area MCA.

Tiga ahli saraf spesialisasi stroke dan tiga neuroradiologists yang terlibat dalam ASPECTS
diwawancarai dan diminta mengisi kuesioner tentang metode masing-masing dalam interpretasi
( Tabel 1 ) . Mereka juga diminta untuk menggambar daerah M1 sampai M6 kortikal pada
pemotongan diagram ASPECTS( Gambar1 ). Selain itu, mereka juga ditanya bagaimana mereka
membedakan infark baru dan lama serta apakah mereka menggunakan teknik khusus untuk
menginterpretasi. Ahli saraf dan neuroradiologists memiliki pengalaman minimal 2 tahun dalam
menilai stroke iskemik akut dengan CT scan. Adapun peserta pelatihan radiologi yang
berpartisipasi dalam validasi ASPECTS (9) tidak diminta mengisi kuesioner.

Kuesioner, yang dirancang oleh neuroradiologist yang tidak memiliki pengalaman sebelumnya
dengan ASPECTS, dikembangkan untuk membantu dokter yang tidak berpengalaman dalam
penggunaan teknik ini. Karena interobserver menilai ASPECTS baik hingga sangat baik, dapat
dibuat hipotesis bahwa semua responden akan memberikan jawaban yang sama.
Textbook terbaru menyatakan bahwa stroke iskemik dapat dilihat minimal 6 jam setelah onset
gejala (11, 12), mengutip abstrak dari artikel klasik Tomura et al pada tahun 1988 (13) dan
Truwit et al pada tahun 1990 (14). Namun, kelompok sebelumnya membuat diagnosis dalam
waktu kurang dari 3 jam pada 13 dari 15 pasien dengan mengaburkan nucleus lentiformis (dari
total 25 pasien), sedangkan yang kedua membuatnya dalam 10 dari 13 pasien dengan hilangnya
insular ribbon (dari total 27 pasien). deskripsi ini membentuk dasar untuk diagnosis di dua
daerah ASPECTS. Namun, terdapat pertimbangan lain, seperti, apakah akan kehilangan satu
poin jika hanya sebagian kecil dari insular ribbon yang terlibat? Kuesioner juga berusaha untuk
menjawab berapa banyak tanda-tanda iskemia (mass effect, abnormally low attenuation in white
matter, loss of demarcation of the gray/ white junction) perlu ada untuk mengurangi satu poin di
daerah manapun. Selanjutnya, di mana batas-batas masing-masing daerah M, dan apakah
penafsir benar-benar hanya melihat dua bagian CT scan?

Gambar 2. CT scan pada wanita 65 tahun dengan hemiplegia sisi kiri, hemianopia , dan onset kurang dari 3 jam
setelah serangan. A dan B , CT scan menunjukkan hypoattenuation
dengan pembengkakan dan penipisan di daerah M1 , M2 , insula ( I) , M4 , dan M5 ( ASPEK = 5 ). trombolisis
intravena diberikan . C dan D , Follow -up CT scan menunjukkan hypoattenuation luas melibatkan
banyak wilayah MCA . Pada pasien sertelah 3 bulan

Dua axial baselines ekstrim, OML superior dan inferior, digambar di garis yang ditelusuri dari
lateral pilot film. Kedua potongan ASPECTS kemudian ditarik dalam korespondensi dengan
masing-masing baseline, dan garis potong ini ditandai sebagai potongan ketiga. Sehingga dapat
mengukur jarak antara dua anterior ketiga dan dua posterior ketiga dengan menggunakan skala
pada pilot scan (Gambar5).

Kami berhipotesis bahwa ASPECTS akan memberikan penilaian yang lebih standar untuk
perubahan iskemik akut dari pada aturan 1/3 MCA. CT scan ditafsirkan oleh ahli saraf
spesialisasi stroke, neuroradiologists, dan residen radiologi yang terpisah dari yang lain, pertama
tanpa ada informasi klinis dan kemudian hanya dengan mengetahui sisi mana yang terpengaruh.
Pembacaan membutuhkan waktu minimal 3 minggu. Contoh CT scan penderita stroke dari
Calgary (n=68) dipilih untuk menilai realibilitas antar spesialis. Hasil yang disajikan hanya dari
contoh yang mengetahui sisi yang terkena, karena hal ini paling relevan dengan Skenario klinis
akut. Kemampuan interobserver untuk ASPECTS dinilai menurut divisi lebih besar dari 7, 7,
atau Kurang dari 7, dan untuk area MCA kurang dari sepertiga dan lebih besar dari sepertiga.

Gambar 3. CT scan pada seorang pria 68 – tahun dengan aphasia global dan skor NIHSS 7 . A dan B, scan
menunjukkan suatu daerah dari hypoattenuation melibatkan insula anterior ( I) dan hypoattenuation dan
pembengkakan di wilayah M2 ( ASPEK = 8 ). C dan D , Follow -up scan mengkonfirmasi daerah infark . Pasien
dengan perbaikuan neurologis yang lengap.

Hasil
Dalam area lentiformis, caudatus, dan insula, semua pengamat menyepakati beberapa poin.
Hypoattenuation insular ribbon didefinisikan sebagai hilangnya diferensial densitas antara
substansia alba dan grisea dari korteks insula (hilangnya diferensiasi substansia alba/grisea).
Ditekankan bahwa baik bagian anterior atau posterior mungkin akan hilang dengan sendirinya.
Pengaburan nukleus lentiformis didefinisikan sebagai penurunan densitas dari semua atau bagian
dari nukleus ini dan hilangnya substansia grisea/alba di area tersebut. Sekali lagi, hanya bagian
dari caput caudatus yang mengalami pengaburan atau menunjukkan hypoattenuation agar
berkurang satu poin. Caput caudatus sering memiliki suplai darah ganda, dari MCA dan arteri
cerebri anterior (Gambar 1E). Perbandingan selalu dibuat dengan hemisfer kontralateral.
Hilangnya margin lateral yang berbatas tegas pada nucleus lentiformis di kedua hemisfer
menimbulkan diagnosis banding dari CT scan yaitu berkualitas buruk, infark bilateral baru, atau
satu infark baru bersama dengan infark lama kontralateral (kemungkinan besar). Semua
pengamat secara subyektif menafsirkan lesi dengan hypoattenuation tinggi sebagai lesi lama.
workstation tidak digunakan.

Dalam area M1 sampai M6, semua neuroradiologists perlu melihat adanya hypoattenuation
abnormal ditambah substansia grisea/alba yang mengabur dan atau efek massa sebelum mereka
menilai suatu area menjadi abnormal, tapi dua dari tiga ahli saraf hanya perlu melihat satu dari
tiga kriteria ini untuk mengurangi poin. Satu neuroradiologist dan dua ahli saraf akan menyebut
suatu area M atas dasar massa efek saja, area yang lain memerlukan adanya hypoattenuation.
Semua pengamat mengatakan bahwa mereka membagi area MCA menjadi tiga bagian di M4
sampai M6. Semua ahli saraf lebih menyukai untuk membagi margin superior dan inferior untuk
M5, sementara dua ahli radiologi menjelaskan margin paralel. Mereka menekankan bahwa
wilayah M5 meluas secara medial kemargin dari ventrikel lateral. Kita berhadapan dengan
daerah geometris bukan anatomi. Semua pengamat menganggap M1 sebagai anterior dari ujung
anterior fissure Sylvii dan termasuk operkulum frontal. Semua pengamat mengidentifikasi akhir
anterior lobus temporal sebagai batas anterior dari M2, tetapi batas posterior oblique bervariasi.
Gambar 4. CT scan pada wanita 79 tahun dengan kelemahan sisi kiri dan skor NIHSS 15 , 2 jam setelah onset.
A dan B , CT scan menunjukkan hypoattenuation di nucleus lentiformis kanan ( L ) dan nucleus caudatus ( C ) pada
dua potongan aksial ( ASPEK = 8 ) . C dan D , Follow -up scan setelah 24 jam untuk mengkonfirmasi daerah
infark . Pemulihan neurologis pasien penuh setelah trombolisis .

Terdapat setidaknya perbedaan satu sentimeter di ukuran masing-masing daerah M antara


minimum dan maksimum yang dipilih oleh pengamat (Gambar 1A dan B, Hemisfer kanan).
Sebagai perbandingan, hemisfer kanan pada Gambar 1C dan D menunjukkan wilayah MCA
biasa ketika OML inferior digunakan (15) sementara hemisfer kiri menunjukkan hal itu dengan
menggunakan baseline OML superior(16). Gambar 1E dan F menunjukkan representasi cross
sectional dari variasi normal dalam ukuran MCA yang berasal dari buku teks (17) di hemisfer
kiri dan dari van der Zwan (18) di hemisfer kanan.

Penilaian Kapsula interna bervariasi. Dua ahli saraf dan satu neuroradiologist menilai hanya
kapsula interna crus posterior; yang lain menilai kedua crus dan mengurangi satu poin jika pada
porsi itu terkena. Dalam penilaian mereka secara keseluruhan, pengamat tidak setuju pada
beberapa hal. Empat dari enam memilih untuk menilai CT scan tanpa informasi klinis dan
kemudian membaca ulang untuk mengetahui hemisfer bagian mana yang terkena. Ini adalah
usaha yang dilakukan untuk menghindari overreading. Jika satu pengamat tidak bisa
memutuskan hemisfer mana yang terlibat ketika salah satu membaca scan tanpa informasi klinis
apapun, ASPECTS kemudian dinilai lebih besar dari 8. Semua neuroradiologists melihat semua
CT scan, sedangkan dua dari tiga ahli saraf hanya mengulas dua dari ASPECTS yang penting.
neuroradiologists menggunakan penilaian ini untuk menilai apakah ada volume rata-rata atau
infark, sedangkan ahli saraf mengamati baik sisi berlawanan atau di bagian yang berdekatan
untuk membuat keputusan. Dua neuroradiologists sedikit lebih konservatif dan satu ahli stroke
lebih agresif dalam menafsirkan CT scan dari pada tiga lainnya.

Daerah yang sangat jelas terjadi hypoattenuation diinterpretasikan oleh semua pengamat sebagai
lesi lama, tapi Keputusan ini murni kualitatif dan berdasarkan pada konsep bahwa very definite
hypoattenuation tidak terjadi dalam waktu 3 jam dari onset stroke dan pengalaman individu.
Melihat dari sisi lain dan jarak membantu dalam mengenali adanya sedikit perubahan pada
hypoattenuation. Secara khusus, telah terbukti bahwa melihat potongan secara independen sangat
penting. Hal ini dilakukan dengan menggunakan salah satu tangan yang menangkup atau
gulungan kertas (telescoping). Atrofi yang terlokalisir, didefinisikan sebagai pelebaran sulcus
atau pembesaran ventrikel, juga mengarah pada infark lama. Ketika terdapat infark lama dalam
ganglia basalis dari hemisfer yang asimtomatik, kadang-kadang sulit (dan kadang-kadang
mustahil) untuk mengatakan apakah area yang mengalami hypoattenuation abnormal atau
pengaburan di ganglia basalisa dari hemisfer yang terkena menunjukkan infark baru atau lama.

Ketika CT scan menunjukkan bahwa kepala pasien tidak terletak secara simetris di pemindai,
karen atilt atau rotasi di kedua arah, semua pengamat berusaha semampu mereka dengan
mencoba untuk membandingkan daerah yang sesuai didua hemisfer, meskipun berada di bagian
CT scan berbeda.
Karena berbagai acuan dasar, terdapat 1-cm perbedaan di lokasi rostrocaudal-anteroposterior dari
suatu titik tertentu terjadi saat potongan berbeda digunakan melalui ganglia basalis; dan
perbedaan sebanyak 2-cm terjadi pada potongan ditepi atas ventrikel lateral di atas ganglia
basalis (Gambar 5).

Perjanjian interobserver
Tabel 2 memberikan nilai k yang seimbang untuk kesepakatan interobserver di antara semua
pengamat independen ketika mereka menggunakan aturan 1/3 MCA dan ASPECTS
dichotomized antara 7 atau lebih besar dan kurang dari 7. Kesepakatan interobserver antara dua
ahli stroke (k =0,61 untuk Aturan 1/3 MCA dan 0,85 untuk ASPECTS), neuroradiologists
(K=0,52 dan 0,89), dan residen radiologi (k=0,64 dan 0,71) telah dilaporkan sebelumnya (9).
Sisa dari tabel menunjukkan kesepakatan interobserver antar spesialis jelas lebih unggul untuk
ASPECTS (k=0,56-0,83) dari pada Aturan 1/3 MCA(k=0,20-0,51). Hanya satu dari 12 hasil
yang menunjukkan realibilitas kurang untuk ASPECTS, sementara kesebelas hasil aturan 1/3
MCA menunjukkan realibilitas rata-rata, dengan satu menunjukkan realibilitas yang rendah.

Diskusi
Perubahan iskemik awal terlihat pada CT scan yang diperoleh dalam beberapa jam pertama
setelah onset stroke menunjukkan awal edema sitotoksik dan mungkin perkembangan cedera
ireversibel (19). banyak penulis telah menyebutkan potensi keunggulan dari gambaran diffusion-
weighted MR daripada CT scan, namun sampai saat ini MRI belum dapat membedakan jaringan
otak yang dapat diselamatkan dari jaringan yang irretrievably injured(20). Meskipun gambaran
diffusion-weighted dapat menjadi metode pilihan, kebanyakan dokter yang mengobati stroke
akan tetap tergantung pada CT scan karena aksesibilitasnya. Namun, kemampuan dokter untuk
menafsirkan tanda-tanda radiologis awal stroke akut pada CT scan dengan benar penuh dengan
kontroversi (7). kami percaya ASPECTS memberikan solusi untuk masalah ini.

ASPECTS adalah alat klinis yang bagus karena beberapa alasan. Pertama, ia memiliki yang
kemampuan sangat baik di klinik, jauh lebih unggul dari pada aturan 1/3 MCA. Ketika situasi
klinis diketahui, ASPECTS telah terbukti dapat diandalkan di antara dokter dari latar belakang
klinis dan pengalaman yang berbeda. kesepakatan antara dokter menggunakan ASPECTS jauh
lebih baik daripada ketika mereka menerapkan Aturan 1/3MCA (kisaran k meningkat 0,20-0,64
sampai 0,56-0,89). terapi stroke akut mensyaratkan bahwa dokter yang mengobati lebih merasa
nyaman dalam membuat penilaian dari tingkat keparahan temuan CT dibedside dan bahwa
komunikasi antara rekan kerja konsisten. Kami telah menunjukkan kesepakatan antara
neuroradiologists dan ahli stroke baik (k=0,61-0,71). Hal ini penting baik dalam memfasilitasi
proses pengobatan maupun melakukan uji klinis. Analisis ECASS-1 CT scan menemukan bahwa
52 (8,4%) dari 620 CT scan terdapat kesalahan dalam pembacaan. Ketika tiga neuroradiologists
menilai kembali ECASS-1 CT scan, memberikan skor sesuai dengan aturan 1/3 MCA,
kesepakatan adjusted pair-wise rendah (k= 0,23-0,51) meskipun kesepakatan sebesar 90%
sampai 91 % (4). Di sebuah Ulasan dari 50 CT scan dari studi Atlantis (yang menggunakan
aturan 1/3 MCA) (21), kesepakatan antara tiga pengulas neuroradiologist adalah sedang sampai
baik (pair-wise koefisien k = .44-0,65) tapi konsensus di antara pengulas bisa tercapai dalam
72% kasus. Namun, hanya neuroradiologists yang menafsirkan CT scan di ECASS dan studi
Atlantis, dan scan diperoleh dalam waktu 6 jam dari ictus. Kedua, ASPECTS merupakan Metode
yang sistematis. Wardlaw and Seller (22) menunjukkan bahwa pendekatan yang sistematis untuk
menilai infark cerebri pada CT scan menghasilkan hasil yang sangat baik. Dalam penelitian
tersebut, statistik k antara dua neuroradiologists berpengalaman yang membaca 119 CT scan
kepala untuk lokasi dan ukuran tanpa adanya informasi klinis adalah baik dan sangat baik
(k=0,69-0,87) (22). Analisis kami menunjukkan bahwa realibilitas baik sampai sangat baik dapat
dicapai dengan ASPECTS ketika sisi yang terkena gejala stroke diketahui, meskipun terdapat
variasi dalam interpretasi yang tepat dari tanda iskemia awal dan dalam penggunaan dua diagram
ASPECTS(Gambar 1A dan B). oleh karena itu, Studi di 10 area tertentu pada CT scan awal perlu
diperbaiki, di mana masing-masing daerah dibandingkan dengan sisi sebaliknya.

Sangat menarik bahwa instruksi untuk ASPECTS ditafsirkan berbeda oleh ahli saraf dan
neuroradiologists. Mengapa ASPECTS dapat digunakan ketika ada perbedaan
mengenaiinterpretasi pasti? Pertama, dua ahli saraf, yang hanya menggunakan dua bagian
ASPECTS untuk menentukan skor, hanya infark terisolasi dekat vertex yang tertinggal,dan hal
ini sendiri relatif jarang. Hal Ini tidak akan memiliki banyak dampak pada statistik dari 156 CT
scan. Fakta bahwa satu ahli saraf dan satu neuroradiologist awalnya membaca CT scan tanpa
adanya informasi klinis mencerminkan keceptan dan keyakinan kerja orang-orang ini. Tak satu
pun dari tiga ahli saraf membedakan antara infark dan volume rata-rata dengan meninjau seluruh
scan, seperti yang dilakukan neuroradiologists, tetapi ahli saraf masih membuat perbandingan
terbatas, yang tampaknya membantu mereka.

Kedua, dalam konsep sempit menggunakan ASPECTS untuk menilai sejauh mana iskemia
MCA, dua ahli stroke hanya menggunakan dua potongan ASPECTS. Namun, dalam praktek
klinis, mereka akan berfikir sebelum memberikan obat trombolitik, tPA, dan mereka sudah
menilai CT scan menggunakan aturan 1/3 MCA di protokol penelitian. Oleh karena itu, mereka
harus telah membaca seluruh CT scan, jika hanya sebagai gestalt. Penggunaan awal CT scan
adalah untuk mengeksklusikan perdarahan dan tumor, dan, dalam konteks ini, untuk mencari
trombosis vena.

Enam pengamat sama-sama dibagi interpretasinya terhadap apa yang membentuk kapsula interna
untuk tujuan ASPECTS. Anehnya, ini tidak berdampak besar pada skor. Sebuah penjelasan yang
mungkin berkaitan dengan dikotomisasi lebih dari 7,7, atau kurang. Seringkali, caput caudatus,
nucleus lentiformis, dan insula mengalami infark pada waktu yang sama, sehingga skor
ASPECTS maksimal akan menjadi 7, tergantung berapa banyak daerah M kortikal yang
terpengaruh. Setengah pengamat kami akan memberikan ASPECTS kurang dari 7. Mereka yang
mengurangi poin untuk keterlibatan setengah anterior dari capsula interna akan memberikan nilai
6. Karena tingkat dikotomi, hal ini tidak akan mempengaruhi hasil. Pertanyaan 4 dan 5
tampaknya menunjukkan bahwa dalam menilai daerah M kortikal, kombinasi yang tepat dari
tanda-tanda iskemia tidak signifikan. Hal yang penting adalah bahwa salah satu melihat dengan
seksama pada semua bidang. eyeballing, atau menggunakan metode gestalt dalam membaca CT
scan tidak dapat diterapkan pada perubahan sedikit yang terlihat pada infark akut dengan onset
kurang dari 3 jam.

Ketiga, ASPECTS dapat digunakan untuk tehnik CT yang berbeda. Teknik telah dibahas
sepenuhnya oleh Graeb (23) dan Russell (24), dan menyarankan, terutama penggunaan mAs
besar. Lev et al (25) telah membahas manfaat dari workstation, memperlihatkan bahwa deteksi
parenkim otak iskemik difasilitasi dengan variabel window widths dan pengaturan pusat untuk
menonjol kankontras antara jaringan normal dan edema. Para penulis ini awalnya menggunakan
pusat 32 H dengan lebar 8 H. Reviewer kemudian mengubahnya untuk menonjolkan perbedaan.
Penggunaan window width yang sempit untuk meninjau CT scan pada workstation harus
meningkatkan deteksi dini infark akut, karena dapat membantu diagnosis isoattenuating
hematoma subdural lebih dari satu dekade lalu. Desain studi ASPECTS yang asli (9) tidak
menggabungkan penggunaan workstations.

Sistem ASPECTS digunakan dengan tiga baseline CT scan berbeda. CT scan kepala awal
diperoleh dengan baseline OML superior, tapi beberapa pusat sekarang telah berubah ke OML
atau OML inferior. setidaknya ada perbedaan 1-cm dalam ukuran masing-masing daerah M
antara minimum dan maksimum yang dipilih oleh masing-masing pengamat kami; variasi
normal dalam ukuran area MCA mungkin lebih besar dari ini (18). Pada tingkat ganglionic,
pembagian bagian anatomi oleh pengamat selalu didasarkan pada posisi dari ujung fisura Sylvii.
Oleh karena itu, perubahan baseline tidak akan berpengaruh secara signifikan pada interpretasi
ini. Pada tingkat atap ventrikel, perubahan baseline mengakibatkan perbedaan rostrocaudal-
anteroposterior dari 2 cm dilokasi M4 sampai M6. Tiga faktor variabel adalah variasi dalam
interpretasi pengamat, baseline, dan anatomi pembuluh darah. anatomi pembuluh darah
merupakan aspek yang paling bervariasi. Hal ini adalah alasan bahwa ASPECTS dapat berhasil
digunakan pada scan dari semua baselines aksial. Hal ini mungkin tidak berlaku untuk aturan 1/3
MCA.
Kesimpulan
Ketersediaan dan kecepatan CT scanner membuat instrumen tersebut menjadi pilihan untuk
menilai stroke iskemik akut di banyak rumah sakit. Meskipun MR memberikan informasi
patofisiologis yang fantastis, utilitas dan penerapan diffusion-weighted MR belum terbukti
berguna dalam 3 jam pertama stroke ictus. ASPECTS adalah sistem berbasis CT yang
menyediakan metode yang lebih akurat, kuat, dan praktis untuk menilai stroke iskemik akut dari
pada aturan 1/3 MCA. Kami menyarankan dokter dan ahli radiologi untuk menerapkannya dalam
praktek klinis.

Anda mungkin juga menyukai