Anda di halaman 1dari 5

HUBUNGAN PENINGKATAN KADAR MALONDIALDEHIDA

PLASMA DENGAN VOLUME INFARK CT SCAN KEPALA PADA


STROKE ISKEMIK AKUT

Giri Wicaksono S1) Retnaningsih2), MI. Widiastuti2)


1) Residen Bagian Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro/SMF
Neurologi RSUP Dr. Kariadi Semarang
2) Staf Pengajar Bagian Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro/SMF
Neurologi RSUP Dr. Kariadi Semarang

PENDAHULUAN
Stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan tertinggi akibat
gangguan peredaran darah di otak. Stroke iskemik mencapai sekitar 70 – 80% dari
keseluruhan kasus stroke.1 Perluasan area infark relatif lebih lama, sekitar 48 – 72
jam dari awitan stroke. Terdapatnya edema sitotoksik pada 6 jam disebabkan
kegagalan energi adenosine tri phospate (ATP) pada iskemia otak dan pelepasan
radikal bebas yang bereaksi dengan polyunsaturated fatty acid (PUFA), melalui reaksi
peroksidasi lipid dengan produk akhir malondialdehid (MDA) dan akan berlanjut
menjadi edema vasogenik bila lebih dari 6 jam yang pada CT Scan kepala akan
tampak hipodensitas. ,1,2
Stres oksidatif pada otak sangat berbahanya dengan adanya kandungan
PUFA yang tinggi, hampir 50% dari struktur jaringan otak. Banyak Reactive
oxygen species (ROS) dihasilkan selama stroke iskemik akut (SIA). 3 Keadaan
iskemia neuron pada stroke iskemik akut menyebabkan kerusakan pada
sitoplasma dan mitokondria.

Sumber : Manzerano S 4

TUJUAN
Menganalisis hubungan kadar MDA plasma dan peningkatannya dengan ukuran
volume infark MSCT Scan kepala dan Skor Barthel indeks (BI) saat masuk.

METODE

45
Merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional yang
dilaksanakan di instalasi rawat inap Penyakit Saraf dan Unit Stroke RSUP Dr. Kariadi
Semarang. 43 pasien SIA yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi penelitian
dijadikan subjek penelitian kemudian dilakukan wawancara dan pemeriksaan fisik untuk
deteksi faktor risiko dan variabel perancu lainnya kemudian dilakukan penilaian
Barthel Indeks saat masuk, pengukuran volume infark dengan menggunakan MSCT
Scan Kepala, dan pengambilan darah vena untuk pengukuran kadar MDA plasma.
Ukuran volume infark dihitung dengan teknik thresholding pixel dalam satuan
mm3, kemudian dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu ; Kecil : < 50 mm3,
Sedang: 50-200 mm3, Besar: 201-400 mm3. Menggunakan perangkat lunak
analisis Leica Q500 MCP di Instalasi Radiologi RSUP Dr. Kariadi Semarang.
Pemeriksaan kadar MDA dengan pengambilan darah vena sebanyak 5 cc
menggunakan modifikasi metode TBARS menggunakan thiobarbituric acid
(applichem) dan tricloroacetic acid (applichem) di Laboratorium Biokimia
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang serta penilaian BI saat
masuk.

HASIL PENELITIAN

Karakteristik subyek menurut faktor demografis


Variabel Rerata + SB n (%)
Umur 57,84 + 9,40

Jenis kelamin Laki-laki 22 (51,2%)


Perempuan 21 (48,8%)

Tingkat pendidikan SD 15 (34,9%)


SLTP 8 (18,6%)
SMA 14 (32,6%)
Universitas 6 (14 %)

Pekerjaan Tidak bekerja 25 (58,1%)


Buruh 12 (27,9%)
PNS 6 (14%)

Riwayat hipertensi Ya 31 (72,1%)


Tidak 12 (27,9%)

Riwayat penyakit jantung Ya 7 (16,3%)


Tidak 36 (83,7%)

Riwayat diabetes mellitus Ya 11 (25,6%)


Tidak 32 (74,4%)

Riwayat merokok Ya 15 (34,9%)


Tidak 28 (65,1%)

Riwayat dislipidemia Ya 25 (58,1%)


Tidak 18 (41,9%)

46
Kadar Malondialdehide Plasma dan Ukuran Volume Infark
Variabel Rerata + SD
Kadar MDA Plasma 16,57 + 3,74 µmol/liter
Ukuran Volume Infark 13934,75 + 32662,36 mm3
Peningkatan kadar MDA 20,12 + 4,59 kali lipat *)
*) Nilai referensi kadar normal malondialdehide plasma untuk laki-laki umur rata-rata 21 – 79
tahun adalah 0,41 – 1,15 µmol/ liter, dan perempuan 0,33 – 1,22 µmol/ liter

Uji Beda Rerata kadar MDA plasma Berdasarkan Kelompok Faktor resiko
Kadar MDA plasma
Variabel n = 43 p 95%CI
Rerata + SB
Merokok Ya 16,47+3,85 0,779∞ (14,33+18,61)
Tidak 16,81+3,69 (15,36+18,27)

Dislipidemia Ya 16,91+3,82 0,803# (15,29+18,52)


Tidak 16,40+3,63 (14,60+3,63)

Hipertensi Ya 16,83+3,91 0,728# (15,32+18,35)


Tidak 16,41+3,38 (14,46+18,36)

Diabetes mellitus Ya 17,56+3,80 0,094# (15,91+19,21)


Tidak 15,64+3,39 0,451£ (14,01+17,27)
0,153#
Kategori usia 36-45 tahun 14,99+3,44 (10,71-19,27)
46-55 tahun 17,59+3,87 (15,26-19,94)
56-65 tahun 16,54+3,97 (14,50-18,58)
66-75 tahun 15,20+2,89 (12,17-18,23)
≥ 76 tahun 18,30+4,58 (25,35-61,49)

Penyakit Jantung Ya 14,71+3,38 (11,58+17,84)


Tidak 16,93+3,74 (15.66+18,20)

Mann-Whitney test, independent sample T test, £ Kruskal Wallis test
#

Bartel Indeks saat Masuk


Barthel Indeks Saat Masuk Proporsi
Ketergantungan ringan 19 (44,2%)
Ketergantungan sedang 5 (11,6%)
Ketergantungan berat 11 (25,6%)
Ketergantungan total 8 (44,2%)

Terdapat hubungan yang bermakna antara ukuran volume infark dengan Bartel
indeks saat masuk walaupun hubungan tersebut sangat lemah (r = 0,369, p =
0,015).

Uji Korelasi Kadar MDA Plasma dengan Ukuran Volume Infark dan Bartel
Indeks Saat Masuk

47
Variabel Kadar MDA plasma
r p¥
Ukuran volume infark 0,192 0,126

Bartel indeks saat masuk 0,103 0,513


¥
Spearman’s Rho

Uji Korelasi Peningkatan Kadar MDA Plasma dengan Ukuran Volume


Infark dan Bartel Indeks Saat Masuk

Variabel Peningkatan MDA


r p¥
Ukuran volume infark 0,193 0,215

Bartel indeks saat masuk 0,077 0,623


¥
Spearman’s Rho

PEMBAHASAN
Penelitian ini kadar MDA plasma awitan kurang dari 72 jam mempunyai kadar
lebih tinggi dari normal, sesuai penelitian El Kossi M dan Zakhary (2000) 5 Kadar
MDA plasma lebih tinggi dari normal karena pada SIA didapatkan adanya
peningkatan ion kalsium di dalam sel, memicu metabolisme asam arakhidonat
terjadi 6 – 48 jam awitan SIA dan akan menghasilkan superoksid. 6
Hubungan kadar MDA plasma dengan ukuran volume infark SIA dianalisa
dengan uji korelasi Spearman’s Rho didapatkan r = 0,192 dan p = 0,126 , berarti
didapatkan hubungan sangat lemah dimana tidak terdapat korelasi bermakna
antara kadar MDA plasma dan ukuran volume infark. Penelitian sebelumya
dilakukan Beg M (2005), didapatkan hubungan bermakna antara kadar serum
MDA dengan ukuran lesi infark 7 , perbedaan ini disebabkan adanya perbedaan
metode, pengambilan dan pengukuran sampling lesi infark yang dilakukan.
Hubungan ukuran volume infark dengan Bartel indeks saat masuk stroke iskemik
akut dianalisa dengan uji korelasi Spearman’s Rho didapatkan r = 0,193 dan p =
0,215 yang berarti didapatkan hubungan yang lemah dimana terdapat korelasi
yang bermakna antara ukuran volume infark dan Bartel indeks saat masuk awitan
kurang dari 72 jam, sesuai penelitian Damopolii S (2007) 8, mengatakan nilai skor
Barthel indeks dipengaruhi oleh volume lesi infark dan lokasi letak infark. Barthel
indeks menurut volume lesi sangat bermakna, semakin besar volume lesi pada
penderita SIA, maka semakin kecil nilai BI (semakin berat derajat
ketergantungan).

KESIMPULAN

48
 Tidak terdapat korelasi yang bermakna antara kadar MDA plasma dengan
ukuran volume infark maupun Bartel Indeks pada saat masuk.
 Tidak terdapat korelasi yang bermakna antara peningkatan kadar MDA plasma
dengan ukuran volume infark maupun Bartel Indeks pada saat masuk.

DAFTAR PUSTAKA

1. Husada J. Acute ischemic stroke role of neuropeptides in neuroprotection.


Pendidikan kedokteran berkelanjutan .Surabaya; 2004.
2. Gusev E, Skvortsova V. Brain Ischemia. 1st ed. New York : Kluwer Academic /
Plenum Publisher; 2003. p. 1 – 72.
3. Lakhan S, Kirchgessner A, Hofer M. Inflammatory mechanisms in ischemic stroke.
J Translational Med. 2009 Nov 17; 97(7) : 1-11.
4. Manzerano S, Santro T, Arumugam T. Neuronal oxidative stress in acute ischemic
stroke. Neurochem, 2012.
5. El Kossi MMH, Zakhary MM. Oxidative stress in the context of acute
cerebrovascular stroke. Stroke 2000 ; 31: 1889 – 92.
6. Lipton P. Ischemic cell death in brain neurons. Physiological Review 1999 ; 79 :
1431 – 1516.
7. Beg M, Gandhi S, Tamana Z, Akhtar N. Serum malondialdehyde levels and lesion
size in acute stroke. Biomedical Research 2005; 16 (3): 177-181
8. Damopoli S, Murtala B, Aliah A, Ilyas M. The correlation between volume and
location of brain CT infraction with clinical grading (Barrhel index based) in Acute
Ischemic stroke. 2007

49

Anda mungkin juga menyukai