PENDAHULUAN
Stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan tertinggi akibat
gangguan peredaran darah di otak. Stroke iskemik mencapai sekitar 70 – 80% dari
keseluruhan kasus stroke.1 Perluasan area infark relatif lebih lama, sekitar 48 – 72
jam dari awitan stroke. Terdapatnya edema sitotoksik pada 6 jam disebabkan
kegagalan energi adenosine tri phospate (ATP) pada iskemia otak dan pelepasan
radikal bebas yang bereaksi dengan polyunsaturated fatty acid (PUFA), melalui reaksi
peroksidasi lipid dengan produk akhir malondialdehid (MDA) dan akan berlanjut
menjadi edema vasogenik bila lebih dari 6 jam yang pada CT Scan kepala akan
tampak hipodensitas. ,1,2
Stres oksidatif pada otak sangat berbahanya dengan adanya kandungan
PUFA yang tinggi, hampir 50% dari struktur jaringan otak. Banyak Reactive
oxygen species (ROS) dihasilkan selama stroke iskemik akut (SIA). 3 Keadaan
iskemia neuron pada stroke iskemik akut menyebabkan kerusakan pada
sitoplasma dan mitokondria.
Sumber : Manzerano S 4
TUJUAN
Menganalisis hubungan kadar MDA plasma dan peningkatannya dengan ukuran
volume infark MSCT Scan kepala dan Skor Barthel indeks (BI) saat masuk.
METODE
45
Merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional yang
dilaksanakan di instalasi rawat inap Penyakit Saraf dan Unit Stroke RSUP Dr. Kariadi
Semarang. 43 pasien SIA yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi penelitian
dijadikan subjek penelitian kemudian dilakukan wawancara dan pemeriksaan fisik untuk
deteksi faktor risiko dan variabel perancu lainnya kemudian dilakukan penilaian
Barthel Indeks saat masuk, pengukuran volume infark dengan menggunakan MSCT
Scan Kepala, dan pengambilan darah vena untuk pengukuran kadar MDA plasma.
Ukuran volume infark dihitung dengan teknik thresholding pixel dalam satuan
mm3, kemudian dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu ; Kecil : < 50 mm3,
Sedang: 50-200 mm3, Besar: 201-400 mm3. Menggunakan perangkat lunak
analisis Leica Q500 MCP di Instalasi Radiologi RSUP Dr. Kariadi Semarang.
Pemeriksaan kadar MDA dengan pengambilan darah vena sebanyak 5 cc
menggunakan modifikasi metode TBARS menggunakan thiobarbituric acid
(applichem) dan tricloroacetic acid (applichem) di Laboratorium Biokimia
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang serta penilaian BI saat
masuk.
HASIL PENELITIAN
46
Kadar Malondialdehide Plasma dan Ukuran Volume Infark
Variabel Rerata + SD
Kadar MDA Plasma 16,57 + 3,74 µmol/liter
Ukuran Volume Infark 13934,75 + 32662,36 mm3
Peningkatan kadar MDA 20,12 + 4,59 kali lipat *)
*) Nilai referensi kadar normal malondialdehide plasma untuk laki-laki umur rata-rata 21 – 79
tahun adalah 0,41 – 1,15 µmol/ liter, dan perempuan 0,33 – 1,22 µmol/ liter
Uji Beda Rerata kadar MDA plasma Berdasarkan Kelompok Faktor resiko
Kadar MDA plasma
Variabel n = 43 p 95%CI
Rerata + SB
Merokok Ya 16,47+3,85 0,779∞ (14,33+18,61)
Tidak 16,81+3,69 (15,36+18,27)
Terdapat hubungan yang bermakna antara ukuran volume infark dengan Bartel
indeks saat masuk walaupun hubungan tersebut sangat lemah (r = 0,369, p =
0,015).
Uji Korelasi Kadar MDA Plasma dengan Ukuran Volume Infark dan Bartel
Indeks Saat Masuk
47
Variabel Kadar MDA plasma
r p¥
Ukuran volume infark 0,192 0,126
PEMBAHASAN
Penelitian ini kadar MDA plasma awitan kurang dari 72 jam mempunyai kadar
lebih tinggi dari normal, sesuai penelitian El Kossi M dan Zakhary (2000) 5 Kadar
MDA plasma lebih tinggi dari normal karena pada SIA didapatkan adanya
peningkatan ion kalsium di dalam sel, memicu metabolisme asam arakhidonat
terjadi 6 – 48 jam awitan SIA dan akan menghasilkan superoksid. 6
Hubungan kadar MDA plasma dengan ukuran volume infark SIA dianalisa
dengan uji korelasi Spearman’s Rho didapatkan r = 0,192 dan p = 0,126 , berarti
didapatkan hubungan sangat lemah dimana tidak terdapat korelasi bermakna
antara kadar MDA plasma dan ukuran volume infark. Penelitian sebelumya
dilakukan Beg M (2005), didapatkan hubungan bermakna antara kadar serum
MDA dengan ukuran lesi infark 7 , perbedaan ini disebabkan adanya perbedaan
metode, pengambilan dan pengukuran sampling lesi infark yang dilakukan.
Hubungan ukuran volume infark dengan Bartel indeks saat masuk stroke iskemik
akut dianalisa dengan uji korelasi Spearman’s Rho didapatkan r = 0,193 dan p =
0,215 yang berarti didapatkan hubungan yang lemah dimana terdapat korelasi
yang bermakna antara ukuran volume infark dan Bartel indeks saat masuk awitan
kurang dari 72 jam, sesuai penelitian Damopolii S (2007) 8, mengatakan nilai skor
Barthel indeks dipengaruhi oleh volume lesi infark dan lokasi letak infark. Barthel
indeks menurut volume lesi sangat bermakna, semakin besar volume lesi pada
penderita SIA, maka semakin kecil nilai BI (semakin berat derajat
ketergantungan).
KESIMPULAN
48
Tidak terdapat korelasi yang bermakna antara kadar MDA plasma dengan
ukuran volume infark maupun Bartel Indeks pada saat masuk.
Tidak terdapat korelasi yang bermakna antara peningkatan kadar MDA plasma
dengan ukuran volume infark maupun Bartel Indeks pada saat masuk.
DAFTAR PUSTAKA
49