Ensefalitis Cytomegalovirus
Oleh : Marliani Afriastuti
Moderator : Dr. dr. Retnaningsih, Sp.S(K)-KIC
Nara Sumber : Dr. dr. Muchlis Achsan US, Sp.PD-KPTI
1925 –
“Salivatory 1956 – Weller et al
Gland Viral” “Cytomegalovirus”
CMV Structure
Double-stranded DNA core
Icosahedral nucleocapsid
Tegument
(proteinaceous matrix)
Lipid bilayer envelope
contains Glycoproteins
http://www.iayork.com
21
81
574
Klinis :
penurunan MRI : LCS :
progresif fungsi penyangatan pleositosis
kognitif, paresis periventrikel, netrofil, kadar
nervi kraniales, atrofi serebri glukosa ↓
nistagmus
Ventrikuloensefalitis CMV
Ensefalitis CMV pada Pasien Dewasa5
Pasien Imunocompromise (AIDS)
• Jarang terjadi
• Terapi imunosupresi jangka panjang
• Beberapa kasus :
– Sindroma Good dengan mioklonus progresif
– Sindrome Good dengan konfusi progresif
– Penyakit Hodgkin dengan sefalgia diikuti somnolen
DIAGNOSIS1
Gambaran Klinis
• Konfusi (bingung/disorientasi)
• Letargi
• Perubahan perilaku : menarik diri, apatis
• Defisit neurologis fokal : nistagmus, ataksia, paresis nervi
kraniales (unilateral/bilateral) N. III, N. VII
• Perjalanan penyakit/progresifitas relatif cepat
• Abnormalitas elektrolit serum
DIAGNOSIS2
Analisis LCS
• Tidak spesifik
• Protein meningkat, glukosa sedikit menurun
• Ventrikuloensefalitis CMV : lekosit & protein rendah,
predominan MN
• Infeksi CMV pra AIDS : seringkali tidak terdeteksi,
pleositosis minor, peningkatan protein
• Infeksi CMV-AIDS : pleositosis bervariasi, kebanyakan
netrofil
• Deteksi CMV dalam LCS : bukti kuat diagnosis ensefalitis
CMV PCR
DIAGNOSIS3
Imaging
CT Scan MRI
Kurang sensitif Lebih sensitif
Atrofi serebri difus, Atrofi serebri non
pembesaran ventrikel, spesifik difus, gambaran
peyangatan ventrikel abnormal di ependim
ventrikel, atrofi serebri
difus, ventrikulomegali
DIAGNOSIS4
Kultur Virus
• Seringkali negatif
Elektroensefalografi (EEG)
• Tidak spesifik
• Dapat ditemui perlambatan difus
TERAPI
Medikamentosa (antiviral drugs)
1. Ganciclovir
2. Foscarnet
3. Cidovovir
GANCICLOVIR
FOSCARNET
• Terapi alternatif
• Menghambat replikasi CMV serta menghambat reverse
transcriptase HIV
• Dosis inisial : 60 mg/kg/8 jam (2 – 3 minggu)
• Dosis pemeliharaan : 60-120 mg/kg BB/hari
• Ekskresi melalui ginjal
TERAPI
CIDOFOVIR
• Terapi alternatif
• Waktu paruh lebih panjang
• Dosis inisial : 5 mg/kgBB/minggu selama 2 minggu
• Dosis pemeliharaan : 5 mg/kgBB/2 minggu
• Tidak dapat penetrasi ke SSP dengan baik
tidak direkomendasikan oleh guideline IDSA
Ensefalitis dan Aterosklerosis
• Replikasi virus dan respon imun melawan CMV
mendorong terjadinya perubahan sel endotel
pertumbuhan abnormal dan pembentukan aterosklerosis
IL-6
menginduksi
ekspresi
survivin
CMV Pertumbuhan
Inflamasi abnormal
menginfeksi vaskuler
sel endotel endotelium
Sekretom vaskuler
mengandung
faktor pro
angiogenik (IL-6
& GM-CSF)
Vaskulitis CMV
Lokasi : Intrakranial
Kualitas : Pasien tidak mengetahui
waktu dan tempat
Kuantitas : ADL sebagian dibantu
keluarga
Kronologis :
• + 6 hari SMRS, pasien tampak bingung. Pasien
masih mengenali anggota keluarganya, namun
pasien tidak mengetahui waktu dan tempat. Pasien
juga mengeluh nyeri kepala yang dialami semakin
berat dan semakin sering, nyeri kepala tidak
berkurang dengan minum obat penghilang nyeri.
Pasien muntah yang tidak berhubungan dengan
makanan, muntah lebih sering terjadi di pagi hari.
Pasien tidak merasakan gangguan penglihatan
(kabur atau dobel). Pasien mengeluh kelemahan
anggota gerak kanan semakin memberat
dibandingkan 3 bulan yang lalu. Pasien mengalami
penurunan kesadaran selama + 15 menit, setelah
sadar pasien kemudian dibawa ke RSDK.
• + 3 bulan SMRS, pasien mulai mengeluh nyeri kepala.
Nyeri dirasakan di seluruh kepala, hilang timbul. Nyeri
berkurang bila minum obat penghilang nyeri. Pasien
tidak tahu nyeri kepala dicetuskan oleh apa. Pasien tidak
mual dan muntah, pandangan tidak kabur atau dobel.
• + 3,5 bulan SMRS, pasien mendadak lemah anggota
gerak kanan serta tidak dapat bicara. Pasien tidak
tersedak, tidak kejang, tidak merasa baal atau
kesemutan. Pasien kemudian dirawat di RS Telogorejo
selama 7 hari, dilakukan CT Scan kepala, dikatakan
menderita stroke sumbatan. Pasien kemudian pindah
dan dirawat di RSUD Purwodadi. Setelah dirawat 7 hari,
pasien diperbolehkan pulang dalam kondisi dapat
berjalan dengan kaki kanan diseret, tangan kanan dapat
digerakkan, dan sudah dapat bicara seperti semula.
Faktor Memperberat : (-)
Faktor Memperingan : (-)
Gejala Penyerta : Lemah anggota gerak
kanan, nyeri kepala
Riwayat Penyakit Dahulu :
– Riwayat DM, hipertensi dan penyakit jantung disangkal
– Riwayat batuk lama, batuk darah, keringat malam
disangkal
– Riwayat benjolan di bagian tubuh lain disangkal
– Riwayat penurunan berat badan disangkal
– Riwayat demam disangkal
– Riwayat diare kronis disangkal
– Riwayat bergonta ganti pasangan seks tidak diketahui
– Riwayat luka-luka/gatal-gatal pada kulit disangkal
– Riwayat transfusi darah disangkal
– Riwayat penggunaan obat-obatan terlarang disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
• Tidak ada keluarga yang sakit seperti ini
• Tidak ada anggota keluarga yang batuk lama
dan/atau batuk darah
Status Psikikus :
Tidak dapat dinilai
Pemeriksaan Fisik S
t
Kepala : mesosefal, simetris
a
Mata : konj. Anemis -/-, sklera ikterik -/- t
u
Leher : pembesaran nnll -/-, struma (-) s
Thoraks
I
Jantung : BJ I-II normal, bising (-),
Gallop (-) n
Paru : suara dasar vesikuler, ronkhi (-), t
wheezing (-) e
r
Abdomen : datar, supel, hepar/lien tidak
teraba, bising usus (+) normal
n
u
Ekstremitas : oedem (-), turgor cukup, s
bercak hiperpigmentasi -/-
Pemeriksaan Neurologis
Kesadaran : GCS : E4 M6 V4 = 14
Kepala : Mesosefal, simetris
Mata : Pupil bulat isokor, Ф 3 mm/3 mm, Refl. Cahaya +/+
Nn. Craniales : N I – XII kesan dalam batas normal
Leher : Kaku kuduk (-)
Motorik : Superior Inferior
Gerak : ↓/ + ↓/+
Kekuatan : Kesan lateralisasi ke kanan
Tonus : ↑/N ↑/N
Trofi : E/E E/E
Refl. Fis. : +++/++ +++/++
Refl. Pat : -/- +/- (B,C,O)
Klonus : -/-
• Sensibilitas : tidak dapat dinilai
• Vegetatif : dalam batas normal
• Koordinasi, Gait dan Keseimbangan : tidak
dilakukan
• Gerak abnormal : (-)
Pemeriksaan Penunjang
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN
Hemoglobin 13.5 g/dL 12.00 – 15.00
Hematokrit 36.9 % 35 – 47
Eritrosit 4.5 106/uL 4.4 – 5.9
MCH 29.9 Pg 27.00 – 32.00
MCV 81.8 fL 75 – 96
MCHC 36.6 g/dL 29.00 – 36.00
Leukosit 7.6 103/uL 3.6 – 11
Trombosit 275.0 103/uL 150 – 400
RDW 14.3 % 11.60 – 14.80
MPV 8.5 fL 4.00 – 11.00
Glukosa Sewaktu 104 mg/dL 80 – 140
Ureum 21 mg/dL 15 – 39
Kreatinin 0.81 mg/dL 0.60 – 1.30
Natrium 142 mmol/L 136 – 145
Kalium 3.0 mmol/L 3.5 – 5.1
Chlorida 106 mmol/L 98 - 107
Kesan : hipokalemia Osmolaritas : 299.28, FD : 0.45 L
Pemeriksaan Penunjang
Kesan :
• Cor tidak membesar
• Pulmo tak tampak
kelainan
Resume
Subyektif :
• Seorang laki-laki, 44 tahun, dibawa oleh keluarga ke IGD
RSDK dengan keluhan utama disorientasi. 6 hari pasien
mengalami disorientasi waktu dan tempat, sefalgia
progresif, vomitus, riwayat penurunan kesadaran,
hemiparesis dekstra yang semakin memberat. 3 bulan os
mengeluh sefalgia, kualitas seperti menekan di seluruh
kepala, hilang timbul, hilang dengan obat penghilang
nyeri. 3,5 bulan os mendadak hemiparesis dekstra dan
afasia, menjalani perawatan, didiagnosis sebagai stroke
iskemik, keluar perawatan dengan hemiparesis dekstra
yang membaik dan tidak afasia.
Resume 2
Obyektif :
• Status presens : TD: 130/90 mmHg, N: 86 kali / menit
RR: 24 kali / menit, t : 36,6 C
• Status internus : dalam batas normal
• Status neurologi : GCS : E4M6V4 = 14
Kesan hemiparesis dekstra spastik
• Laboratorium : hipokalemia (3.0)
• X Foto Thoraks : dalam batas normal
• MSCT Scan Kepala : cenderung gambaran metastatic
lesion DD/Abses; Infark lama pada krus anterior dan
posterior kapsula interna kiri; tampak tanda peningkatan TIK
Diagnosis
III. Hipokalemia
Rencana Awal
I. SOL Multipel
DD/ Metastasis, Toxoplasmosis serebri, Abses serebri
IpDx : Lab tumor marker (PSA, CEA, AFP)
Konsul mata (funduskopi)
IpTx : • Infus RL 20 tpm
• Inj. Dexametason 10 mg/ 6 jam iv (tapp off)
• Inj. Ranitidin 50 mg/12 jam iv
• Inj. Ketorolac 30 mg/8 jam iv
IpMx : KU, TV, GCS, Defisit Neurologis
IpEx Menjelaskan kepada keluarga mengenai penyakit
:
dan program selanjutnya
Rencana Awal (lanjutan)
II. Stroke Iskemik Berulang
IpDx : GD I/II, Profil Lipid, SGOT, SGPT
Konsul Rehabilitasi Medik
IpTx : • Inj. Citicholin 500 mg/12 jam iv
• Aspilet 80 mg/24 jam po
• Vitamin B1B6B12 1 tablet/8 jam po
IpMx : KU, TTV, Defisit Neurologis
IpEx : Menjelaskan kepada keluarga mengenai penyakit dan
program selanjutnya
III. Hipokalemia
IpDx : -
IpTx : KSR 500 mg/8 jam po
IpMx : Elektrolit
IpEx : Menjelaskan kepada keluarga mengenai penyakit dan
program selanjutnya
3 Februari 2015 (HP 1)
S Nyeri kepala (+), muntah (-), bingung (+)
Lab dbn
A SOL Multipel (DD/ Metastasis, Toxoplasmosis Serebral,
Abses Serebri), Stroke Iskemik Berulang, Hipokalemia
P Px: Tumor marker (AFP, CEA, PSA), konsul RM
Tx: Ivfd RL 20 tpm, Inj. Dexametason 10 mg/6 jam iv, Inj.
Ranitidin 50 mg/12 jam iv, Inj. Ketorolac 30 mg/8 jam iv, Inj.
Citicholin 500 mg/12 jam iv, Aspilet 80 mg/24 jam po, Vit.
B1B6B12 1 tab/8 jam po, KSR 500 mg/8 jam po.
Hasil konsul bagian mata (funduskopi)
Kesan :
• didapatkan tanda-tanda papil oedem sebagai
salah satu tanda peningkatan tekanan
intrakranial
• tidak didapatkan gambaran retinitis
Hasil Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
*KIMIA KLINIK*
Glukosa Puasa 104 mg/dL 80 – 109
Glukosa PP 2 Jam 108 mg/dL 80 – 140
Asam Urat 5.41 mg/dL 2.60 – 7.20
Cholesterol 151 mg/dL 50 – 200
Trigliserida 55 mg/dL 30 – 150
HDL Cholesterol 45 mg/dL 35 – 60
LDL Cholesterol 101 mg/dL 62 – 130
SGOT 21 U/L 15 – 34
SGPT 27 U/L 15 – 60
Kesan : Dalam Batas Normal
5 Februari 2015 (HP 3)
S Nyeri kepala (+), bicara tidak nyambung, demam
Lab dbn
A SOL Multipel (DD/ Toxoplasmosis Serebral, Abses Serebri),
Stroke Iskemik Berulang, Hipokalemia, SIRS
P Px: IgG & IgM Toxoplasma dan CMV, Hitung Jenis, LED, Urin
Rutin, konsul RM
Tx: Inj. Ketorolac STOP, Parasetamol 500 mg/8 jam po,
Phenytoin 200 mg/24 jam po, lain2 tetap
Hasil Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
Imunoserologi
AFP 0.76 IU/mL 0.0 – 8.5
CEA 0.88 ng/mL 0.00 – 5.00
PSA 0.32 ng/mL 0.27 – 2.19
Kesan : dalam batas normal
7 Februari 2015 (HP 5)
S Nyeri kepala (+), bicara terkadang tidak nyambung, demam
Edema Perifokal
Stroke Iskemik
Peningkatan TIK
Imobilisasi
SIRS
KEMATIAN
Suspek Sepsis
Daftar Masalah
No Masalah aktif Tanggal No Masalah Tgl
Pasif
1 Penurunan Kesadaran 2-2-2015
(Disorientasi) 5
2 Sefalgia progresif 5 2-2-2015
3 Vomitus 5 2-2-2015
4 Hemiparesis dekstra spastik 5, 7 2-2-2015
5 SOL multipel 6 2-2-2015
6 Ensefalitis CMV 7-2-2015
7 Stroke Iskemik Berulang 6 2-2-2015
8 Hipokalemia 6 2-2-2015
9 SIRS 5-2-2015
11 Lekositosis 12 12-2-2015
INFLAMMATION
(CYTOKINES, NF-B)
Meningioma