Pendidikan
• Dokter Umum - Fakultas Kedokteran UI, 1994
• Spesialis Anak - Fakultas Kedokteran UI, 2004
• Master of Science in clinical epidemiology - Utrecht Medical Centre, 2011
• Konsultan Infeksi dan Pediatri Tropis - Fakultas Kedokteran UI, 2011
Organisasi
• Anggota IDAI Jaya, 2004 – Sekarang
• Bendahara PP IDAI 2009-2011
• Pengurus UKK Infeksi dan Pediatri Tropik, 2017 - 2020
• Ketua Satgas Farmasi Pediatri PP IDAI, 2017 – Sekarang
• KOMLI Demam Berdarah Dengue
• KOMLI Malaria
• Komite verifikasi nasional eliminasi campak dan pengendalian rubela (CRS)
• Komite ahli pengendalian difteri
Cytomegalovirus treat or not
• Terdapat vaksin polio, measles, mumps, dan rubella, namun CMV telah
Sekarang terlupakan
Kematian
5/1000 kematian saat Kelainan fisik
lahir atay pada tahun
pertama kehidupan
ADHD,
Gangguan gangguan
penglihatan perilaku dan
pembelajaran
Tansmisi CMV
Occupational Perinatal
Tipe Infeksi CMV
CMV
Kongenital Didapat
• Umumnya asimptomatik
• Gejala jangka panjang: tuli sensorineural, gangguan
perkembangan otak, kebutaan
CMV kongenital (lanj.)
Serologi
Pendekatan Diagnosis
3 minggu – 1 ≥1 tahun
≤3 minggu
tahun*
• Sulit untuk
• Deteksi CMV • Simptomatik + didefinisikan
pada urine atau dired blood sebagai
saliva CMV pada kongenital atau
urine/saliva IgG postnatal
01
+ CMV: kultur, shell
02
Tanda dan gejala
03
CMV –
vial assay, dired blood, Eksklusi abnormalitas lainnya
IgG -
PCR CMV + atau IgG terdeteksi pada 3
minggu – 1 tahun
Congenital CMV (cont.)
• Siapa yang diterapi?
– Direkomendasikan pada bayi dengan simptomatik CMV, PCR CMV positif, dan
adanya gangguan organ atau sistem saraf pusat, termasuk tuli sensorineural
– Bayi dengan asimptomatik atau simptomatik ringan tanpa adanya gangguan SSP
tidak direkomendasikan
• Apa?
– Ganciclovir IV 6 mg/kg/dosis 2 kali sehari
– Valganciclovir oral 16mg/kg/ dosis 2 kali sehari
– Pada kasus berat dan membahayakan diberikan ganciclovir dan
hyperimmune-globulin
CMV YANG DIDAPAT
CMV didapat post-natal
Infeksi berulang
Infeksi Raktivasi
(reinfection)
Tipe Infeksi
Infeksi pada pasien dengan Infeksi pada pasien dengan
immunocompetent immunocompromised
• Sekitar 10% simptomatik • Reaktivasi virus endogen, infeksi
• Manifestasi paling umum: demam, dari transplantasi organ atau
malaise, faringitis, nyeri kepala, transfusi darah
nyeri abdomen, diare, arthralgia • Faktor risiko:
• Abnormalitas laboratorium: • Transplantasi organ dari donor
limphositosis dengan CMV-seropositif kepada resipient
trombositopenia atau limpopenia CMV-negatif
dan penigkatan transaminase • Penurunan fungsi sel-T atau
• Komplikasi yang tidak biasa: gangguan imun primer atau
pneumonitis, perikarditis, anemia didapat, yang memengaruhi
hemolitik, hepatitis granulomatous limfosit T atau sel NK
• Transplantasi organ dengan
viremia CMV atau peningkatan
viral load CMV
Tes Diagnostik
Infeksi Perinatal
Terpapar oleh virus melalui sekresi genital maternal, ASI, atau transfusi
CMV akibat transfusi terjadi pada 13.5% dari 74 bayi dengan ibu
seronegatif yang terpapar dengan pendonor darah dengan CMV
Penyakit CMV berat pada bayi yang lahir dari ibu seronegative yang
mendapatkan darah dengan CMV+ – semuanya adalah bayi dengan
berat ≤1200 g (<28 minggu)
Yeager AS et al, J Pediatr (1981)98:281-287
Bagaimana dengan CMV yang didapat melalui
ASI pada bayi ELBW dan VLBW?
Maschmann J et al, Clin Infect Dis (2001) 33:1998; Hamele M et al, PIDJ
(2010) 29:84; Capretti MG et al, J Pediatr (2009) 154:842
CMV pada HIV
• Infeksi CMV sering terjadi pada ps HIV
• Mayoritas ps terinfeksi HIV sdh terinfeksi CMV
sebelumnya, shg penyakit CMV merupakan
reaktivasi dari infeksi CMV laten
• Penyakit CMV berkorelasi dg CD4 < 50
limfosit.mm3
• Manifestasi sering terjadi retinitis, penglihatan
berkurang sampai buta pada kedua mata, diikuti
esophagitis, gastroenteritis, colitis,
meningoensefalitis dan poliradikulopati.
Terapi CMV pada retinitis
• Intravitreal gansiklovir,foscarnet, cidofovir dan
gansiklovir IV
• Terapi CMV berhasil jk ARV diberikan
bersamaan.
CMV pada pasien transplantasi
• Terapi pre-emptive berdasarkan screening PCR
CMV dan viremia
• Dosis standar 10mg/kg/hari
– Pada HSCT: ganciclovir IV 2 minggu diikuti oral
valganciclovir hingga immunosupresi diturunkan
– Pada SOT:
• Profilaksis pada pasien risiko tinggi: oral valganciclovir
• Pre-emptive: 2 minggu ganciclovir IV, diikuti
vangaciclovir berdasarkan deteksi PCR CMV atau
antigenemia
CMV pada pasien transplantasi (SOT)
Organ Seostatus Level Risiko Rekomendasi Alternatif
Semua, kecuali
D-/R- Terendah Pemantauan gejala klinis Monitor pre-emptive
small bowl
2 – 4 minggu IV GCV/VGC dengan monitoring
Ginjal R+ Rendah 3 – 6 bulan VGCV
berkala
R+ atau
Paru Tinggi 3 – 6 bulan IV GCV/VGC
D+/R-
Monitoring preemptive ATAU IV GCV sleama 2 Beberapa pendapat
Small bowel D-/R- Rendah
minggu dengan monitoring berkala menambahkan CMV Ig
2 minggu IV GCV dengan monitor berkala ATAU
R+ Tinggi
3 – 12 bulan IV GCV/VGC +/- CMV Ig
• Tatalaksana:
– Ganciclovir IV selama 3-5 hari dan digantikan
dengan valganciclovir oral pada minggu ke-2
hingga ke-3
– Foscarnet dapat diberikan pada pasien dengan
ganciclovir resisten.
Take home message
• Pedoman diagnostik dan terapi CMV
kongenital telah dibuat scr multidisiplin
• Kasus CMV didapat pada imunokompromais
meningkat
• Pemeriksan diagnostic CMV yang sensitive
diperlukan untuk mendeteksi saat awal terjadi
infeksi CMV
• Terapi gansiklovir/ valgansiklovir dapat
mencegah terjadinya penyakit CMV