5 Aplikasi
1. PAM adalah metode pembubutan yang menarik untuk material yang sulit dikerjakan dengan
metode konvensional. Dalam hal ini, kecepatan pemotongan 2 m/menit dan laju pemakanan
5 mm per putaran menghasilkan penyelesaian permukaan 0,5 mm Rt . Kedalaman
pemotongan dapat dikontrol melalui tenaga pemesinan atau kecepatan permukaan (Gbr.
2.55).
2. Computer numerical controlled PBM digunakan untuk pemotongan profil logam yang sulit
ditangani dengan teknik gas oxyacetylene seperti stainless steel dan aluminium. Sejumlah
besar bagian juga dapat diproduksi dari satu lembaran besar sehingga menghilangkan
operasi pemotongan.
3. PBM dapat memotong alur dengan kedalaman 1,5 mm, lebar 12,5 mm pada 80 mm^3 /
menit, menggunakan 50 kW sebagai daya pemotongan. Tingkat pemesinan yang tinggi
adalah 10 kali tingkat metode penggilingan dan chipping. Tingkat pemesinan yang lebih
rendah dapat diperoleh saat alur ini dipotong pada bahan nonkonduktif. Namun dimensi alur
tergantung pada kecepatan lintasan, kekuatan busur, dan sudut serta tinggi busur plasma.
4. Proses direkomendasikan untuk bagian yang memiliki pengelasan berikutnya operasi
5. Busur plasma dapat memotong tabung dengan ketebalan dinding hingga 50 mm. Dalam hal
ini deburring tidak diperlukan sebelum pengelasan tabung (Machining Handbook, 1989).
6. Pemotongan plasma NC bawah air dapat mencapai akurasi pemesinan kurang lebih 0,2 mm
dalam 9m pada kecepatan potong rendah
Kekurangan
1. Catu daya besar yang dibutuhkan (220 kW) diperlukan untuk memotorng pelat baja lunak
setebal 12 mm pada kecepatan 2,5 m/menit.
2. Proses juga menghasilkan panas yang dapat merusak benda kerja serta menghasilkan asap
yang beracun.