u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
PUTUSAN
R
Nomor 4/Pdt.Sus-PHI/2023/PN Plk
si
ne
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri
Palangkaraya mengadili perkara perselisihan hubungan industrial pada tingkat
do
gu pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara gugatan
antara:
In
A
JAMES RINGKUANGAN NIK 6371010703730017,Tempat tanggal lahir
Menado 07 Maret 1973/49 tahun, Jenis kelamin laki-laki, Agama
ah
lik
Merak I Perumnas BLB No.35 RT.012 RW. 001,Kelurahan Basirih
Selatan, Kecamatan Banjarmasin Selatan, Kota Banjarmasin,
am
ub
Provinsi Kalimantan Selatan dalam hal ini memberikan kuasa
kepada Tugimin,S.H.,M.H., Advokat pada Kantor Law Firm “TOEGY
ep
Law Office & Legal Consultant”, beralamat di Jl. Wildan Sari
k
si
Selatan, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 14 Februari
2023, selanjutnya disebut sebagai Penggugat;
ne
ng
Lawan
PT. MARITIM BARITO PERKASA (ADARO LOGISTICS), berkedudukan di
do
gu
lik
ub
ng
Palangkaraya tersebut;
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Membaca berkas perkara yang bersangkutan;
R
Mendengar kedua belah pihak yang berperkara;
si
Memperhatikan bukti-bukti yang diajukan kedua belah pihak;
ne
ng
TENTANG DUDUK PERKARA
Menimbang bahwa Penggugat dengan Surat Gugatan tanggal 02
Maret 2023 yang dilampiri anjuran atau risalah penyelesaian, yang diterima dan
do
gu didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan
Negeri Palangkaraya pada tanggal 06 Maret 2023 dalam Register Nomor
In
A
4/Pdt.Sus-PHI/2023/PN Plk, telah mengajukan gugatan sebagai berikut:
Adapun yang menjadi alasan diajukannya gugatan ini, adalah sebagai berikut;
ah
DASAR GUGATAN
lik
1. Bahwa, berdasarkan ketentuan Pasal 337 Undang-Undang Nomor 17
Tahun 2008 tentang Pelayaran menyatakan bahwa: “Ketentuan
am
ub
ketenagakerjaan di bidang pelayaran dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan”;
ep
2. Bahwa, berdasarkan SEMA Nomor 5 Tahun 2021 tentang Hasil Rapat
k
si
antara anak buah kapal dan pengusaha kapal sebagaimana merujuk
kepada Pasal 337 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang
ne
ng
Pelayaran;
3. Bahwa, gugatan Perselisihan Hubungan Industrial ini berupa
do
gu
lik
ub
4. Bahwa, oleh karena TERGUGAT menolak dan atau tidak bersedia untuk
ep
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Industrial Pada Pengadilan Negeri Palangka Raya memeriksa dan
R
mengadili kemudian memutus perkara ini;
si
DALAM POKOK PERKARA
ne
ng
1. Bahwa, TERGUGAT adalah salah satu perusahaan yang merupakan
bagian dari PT. Adaro Logistics dimana PT. Adaro Logistics merupakan
anak perusahaan dari PT. Adaro Energy Indonesia Tbk., yang semuanya
do
gu tergabung didalam Grup Adaro yang memiliki tambang batu bara yang
berada di daerah Kabupaten Barito Selatan Provinsi Kalimantan Tengah;
In
A
2. Bahwa, TERGUGAT merupakan perusahaan yang bergerak dibidang
pelayaran angkutan laut dimana kapal-kapal TERGUGAT menjalankan
ah
lik
eksport maupun mengangkut batu bara dari pelabuhan muat sampai
pelabuhan bongkar atau dengan kata lain kapal-kapal TERGUGAT yang
am
ub
mengangkut batu bara dari tambang yang berada di daerah Kabupaten
Barito Selatan Provinsi Kalimantan Tengah sampai ke ke kapal untuk di
ep
eksport maupun untuk pembangkit listrik;
k
si
dan/atau yang dioperasikan oleh TERGUGAT, dimana PENGGUGAT
mendapat pekerjaan, upah dan perintah dari TERGUGAT sebagai pemberi
ne
ng
do
gu
lik
Kapal secara terus menerus terhitung sejak tanggal 21 Maret 2006 sampai
dengan 24 Februari 2020 dengan jabatan terakhir PENGGUGAT sebagai
m
ub
5. Bahwa, sebagaimana ketentuan Pasal 59 ayat (1), ayat (2), ayat (4),
ep
ayat (5), ayat (6) dan ayat (7) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003
ah
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Tertentu) atau pekerja tetap
R
yang bekerja di perusahaan TERGUGAT dengan uraian sebagai berikut :
si
- Bahwa, PENGGUGAT yang berprofesi sebagai Pelaut yang
ne
ng
dipekerjakan sebagai Awak Kapal bukan merupakan pekerjaan
tertentu yang menurut jenis dan sifat atau kegiatan pekerjaannya
akan selesai dalam waktu tertentu, pekerjaan yang sekali selesai
do
gu atau yang sementara sifatnya, pekerjaan yang diperkirakan
penyelesaiannya dalam waktu yang tidak terlalu lama dan paling
In
A
lama 3 (tiga) tahun, pekerjaan yang bersifat musiman atau
pekerjaan yang berhubungan dengan produk baru, kegiatan baru,
ah
lik
penjajakan;
- Bahwa, PENGGUGAT sebagai Awak Kapal dengan jabatan
am
ub
sebagai Juru Mudi yang merupakan jabatan atau pekerjaan bisnis inti
(core business) yang bersifat tetap karena tanpa adanya Juru Mudi
ep
kapal tidak bisa dijalankan sebagaimana ketentuan Pasal 117 Jo.
k
si
- Bahwa, PENGGUGAT telah bekerja secara terus menerus tanpa
terputus selama lebih dari 3 (tiga) tahun yaitu 13 tahun 11 bulan
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Undang Ketenagakerjaan”;
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
8. Bahwa, berdasarkan Putusan Mahkamah Agung Nomor : 1428
R
K/Pdt.Sus-PHI/2017 dalam pertimbangan hukumnya, Mahkamah Agung
si
diantaranya berpendapat bahwa :
ne
ng
- Dengan mempertimbangkan Ketentuan Pasal 337 Undang
Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran yang pada
pokoknya mengatur bahwa “ketentuan Ketenagakerjaan di bidang
do
gu Pelayaran tunduk pada peraturan perundang-undangan di bidang
Ketenagakerjaan, karenanya Perjanjian Kerja Laut (PKL) yang dibuat
In
A
antara Penggugat dan Tergugat tunduk pada Ketentuan Undang
Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan”;
ah
lik
yang dibuat antara Penggugat dengan Tergugat telah diperpanjang
lebih dari 1 (satu) kali, karenanya tidak sesuai dengan ketentuan
am
ub
Pasal 59 ayat (3) dan (7) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan, sehingga hubungan kerja antara
ep
Penggugat dengan Tergugat demi hukum menjadi Perjanjian Kerja
k
si
K/Pdt.Sus-PHI/2020 dalam
pertimbangan hukumnya, Mahkamah Agung telah membatalkan Putusan
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa perusahaan Tergugat bergerak dalam bidang pelayaran
R
angkutan laut, oleh karena itu jabatan masinis dan mualim adalah
si
merupakan jabatan atau pekerjaan bisnis inti (core business) yang
ne
ng
bersifat tetap karena tanpa adanya masinis dan mualim kapal tidak
bisa dijalankan sehingga bisnis atau perusahaan tidak berjalan, oleh
karena PENGGUGAT bekerja sebagai Masinis yang merupakan
do
gu pekerjaan bersifat tetap;
- Perjanjian Kerja Laut antara PENGGUGAT dengan Tergugat,
In
A
sebagaimana bukti P-3 tidak sah dan batal demi hukum, dengan
demikian Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) antara
ah
lik
Waktu Tidak Tertentu (PKWTT);
am
ub
11. Bahwa, berdasarkan Putusan Mahkamah Agung Nomor : 372
K/Pdt.Sus-PHI/2021 dalam pertimbangan hukumnya, Mahkamah Agung
telah membatalkan Putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada
ep
k
si
Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Banjarmasin
telah salah menerapkan hukum dan Dalam Pertimbangannya Mahkamah
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
Buku Pelaut Penggugat Nomor C 079960 dan bukti P.11 berupa Surat
Keterangan Masa Berlayar Nomor AL/556/07/17/KSOP.BJM-22 tanggal 5
ah
Juli 2022, diketahui bahwa Penggugat sudah mulai bekerja pada kapal-
R
es
Mei 1996 sampai dengan 17 Desember 2020 secara terus menerus dan
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
untuk pekerjaan yang bersifat tetap serta telah dilakukan perpanjangan
R
perjanjian kerja berulang kali, oleh karena itu sesuai ketentuan Pasal 59
si
ayat (1) dan (2) Undang Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta
ne
ng
Kerja, demi hukum Perjanjian Kerja Laut/Perjanjian Kerja Waktu Tertentu
(PKWT) menjadi Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT)”;
13. Bahwa, berdasarkan Putusan Pengadilan Hubungan Industrial
do
gu pada Pengadilan Negeri Palangka Raya Nomor : 2/Pdt.Sus-
PHI/2022/PN.Plk. tanggal 11 Agustus 2022 Jo. Putusan Nomor :
In
A
1/Pdt.Sus-PHI/2022/PN.Plk., Jo. Putusan Nomor : 3/Pdt.Sus-
PHI/2022/PN.Plk., Jo. Putusan Nomor : 4/Pdt.Sus-PHI/2022/PN.Plk.
ah
lik
pada Pengadilan Negeri Palangka Raya dalam amar putusannya pada
pokoknya menyatakan “PENGGUGAT sebagai Nakhoda, Mualim I, Mualim
am
ub
II, Masinis I, Masinis II, Masinis III, Juru Minyak dan Juru Mudi I
merupakan pekerjaan bisnis inti (core business) yang bersifat tetap”;
ep
14. Bahwa, sejalan dengan Putusan Mahkamah Agung Nomor : 1381
k
si
dalam amar putusannya pada pokoknya juga telah menyatakan Juru Mudi
merupakan pekerjaan bisnis inti (core business) yang bersifat tetap dan
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
ijin dari Nakhoda;
R
2. Bahwa, TERGUGAT sama sekali tidak mempertimbangkan
si
keterangan yang telah diberikan oleh Nakhoda sebagai atasan
ne
ng
langsung PENGGUGAT di atas kapal;
3. Bahwa, PENGGUGAT tidak pernah mendapatkan sanksi dari
Nakhoda yang berupa tindakan disiplin atas pelanggaran yang
do
gu dituduhkan kepada PENGGUGAT tersebut;
4. Bahwa, PENGGUGAT tidak pernah mendapatkan teguran
In
A
ataupun berupa sanksi administrasi, baik berupa Surat Peringatan
Pertama, Ke-dua maupun Ke-tiga;
ah
lik
yang dibuktikan dengan putusan pengadilan yang berkekuatan hukum
tetap yang menyatakan bahwa PENGGUGAT telah terbukti melakukan
am
ub
tindak pidana yang diatur dalam KUHP;
6. Bahwa, Pemutusan Hubungan Kerja yang dilakukan oleh
ep
TERGUGAT kepada PENGGUGAT tanpa penetapan dari lembaga
k
si
TERGUGAT kepada PENGGUGAT tidak dapat dibenarkan menurut
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku yang seharusnya Batal
ne
ng
Demi Hukum;
18. Bahwa, Pemutusan Hubungan Kerja dengan alasan
do
gu
lik
ub
PENGGUGAT tersebut, telah diatur dalam Pasal 142 ayat (1) jo. Pasal 143
ah
ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang
R
Pelayaran;
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
PENGGUGAT di atas kapal, adalah merupakan salah satu pelanggaran
R
terhadap ketentuan Pasal 138 ayat (4) Undang-Undang Nomor 17 Tahun
si
2008 tentang Pelayaran yang menyatakan bahwa : “Pemilik atau Operator
ne
ng
Kapal wajib memberikan keleluasaan kepada Nakhoda untuk
melaksanakan kewajibannya sesuai dengan peraturan perundang-
undangan”;
do
gu 21. Bahwa, kalau toh benar (quod non), PENGGUGAT telah
melakukan pelanggaran berupa meninggalkan kapal tanpa ijin Nakhoda,
In
A
namun pada kenyataannya PENGGUGAT juga tidak pernah mendapatkan
teguran ataupun sanksi administrasi dari TERGUGAT berupa Surat
ah
lik
tersebut sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 161 ayat (1) Undang-
Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;
am
ub
22. Bahwa, kalau toh benar PENGGUGAT (quod non) terbukti secara
sah telah melakukan pelanggaran ketentuan yang diatur dalam perjanjian
ep
k
si
pesangon sebesar 1 (satu) kali ketentuan Pasal 156 ayat (2), uang
ne
ng
penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu) kali ketentuan Pasal 156 ayat
(3) dan uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 156 ayat (4)
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;
do
gu
ub
ep
dalam Ketentuan Pasal 156 ayat (2), ayat (3) dan ayat (4) Undang-Undang
es
M
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
1. Bahwa, Perjanjian Bersama tersebut hanya didasari pada
R
Perjanjian Kerja Laut Nomor : No. PK. 301/9/14/KSOP.CWB.2019
si
tertanggal 06 November 2019 yang merupakan Perjanjian Kerja Laut
ne
ng
terakhir yang ditandatangani oleh PENGGUGAT;
2. Bahwa, PENGGUGAT adalah Pekerja Tetap yang telah bekerja
selama 13 tahun 11 bulan di Perusahaan TERGUGAT dengan telah
do
gu menandatangani Perjanjian Kerja Laut secara berulang kali atau lebih
dari 2 (dua) kali perpanjangan;
In
A
3. Bahwa, antara pembayaran gaji terakhir kepada PENGGUGAT
dengan kewajiban TERGUGAT untuk membayar Uang Pesangon,
ah
lik
seharusnya diterima oleh PENGGUGAT adalah merupakan 2 (dua)
hal yang berbeda;
am
ub
4. Bahwa, kesepakatan yang dibuat antara PENGGUGAT dengan
TERGUGAT dalam Perjanjian Bersama yang ditandatangani
ep
tersebut, hanyalah sebatas pembayaran gaji terakhir PENGGUGAT
k
si
yang merupakan Perjanjian Kerja Laut terakhir yang ditandatangani
oleh PENGGUGAT;
ne
ng
do
gu
lik
ub
(2), ayat (3) dan ayat (4) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003
es
tentang Ketenagakerjaan;
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
bukanlah merupakan kesepakatan dan bukan merupakan bentuk
R
penyelesaian atas hak-hak PENGGUGAT berupa Uang Pesangon,
si
Uang Penghargaan Masa Kerja dan uang penggantian hak yang
ne
ng
seharusnya diterima oleh PENGGUGAT sebagaimana ketentuan
Pasal 156 ayat (2), ayat (3) dan ayat (4) Undang-Undang Nomor 13
Tahun 2003 tentang Ketenegakerjaan;
do
gu 8. Bahwa, isi dari Perjanjian Bersama tersebut, sama sekali tidak
menyebutkan bahwasanya “Perjanjian Bersama ini merupakan
In
A
kesepakatan dan bentuk penyelesaian atas hak-hak PENGGUGAT
berupa Uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja dan uang
ah
lik
sebagaimana ketentuan Pasal 156 ayat (2), ayat (3) dan ayat (4)
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenegakerjaan”;
am
ub
9. Bahwa, sampai dengan saat (gugatan ini didaftarkan),
PENGGUGAT tidak pernah mendapatkan pembayaran atas Uang
ep
Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja dan uang penggantian
k
ketentuan Pasal 156 ayat (2), ayat (3) dan ayat (4) Undang-Undang
R
si
Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenegakerjaan;
10. Bahwa, Perjanjian Bersama yang dibuat, pada dasarnya
ne
ng
do
gu
lik
ub
ayat (3) dan ayat (4) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
mewajibkan PENGGUGAT untuk menandatangani Perjanjian Bersama
R
sebagai salah satu syarat administrasi pengajuan ke bagian
si
Keuangan/accounting agar gaji terakhir PENGGUGAT terhitung sampai
ne
ng
tanggal 24 Februari 2020 dapat dibayarkan dan sekaligus secara sepihak
dijadikan sebagai alasan oleh TERGUGAT untuk menolak memberikan
hak-hak PENGGUGAT berupa Uang pesangon, Uang Pesangon, Uang
do
gu Penghargaan Masa Kerja dan uang penggantian hak yang seharusnya
diterima oleh PENGGUGAT sebagaimana ketentuan Pasal 156 ayat (2),
In
A
ayat (3) dan ayat (4) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenegakerjaan karena TERGUGAT merasa perselisihan ini telah selesai
ah
lik
Februari 2020 yang ditransfer melalui rekening Bank Mandiri
PENGGUGAT yang dituangkan dalam Perjanjian Bersama;
am
ub
26. Bahwa, dalam pembuatan perjanjian terdapat syarat-syarat yang
merupakan dasar dalam pembuatan perjanjian yang mengacu kepada
ep
syarat sahnya suatu perjanjian sebagaimana ditetapkan pada Pasal 1320
k
si
pokok yang diinginkan dalam perjanjian. Setiap pihak harus memiliki
kemauan yang bebas (sukarela) dari kekhilafan, paksaan, dan penipuan
ne
ng
do
gu
penipuan dalam hal pembuatan perjanjian, hal ini berarti melanggar syarat
sahnya perjanjian sebagaimana diatur dalam Pasal 1321 KUHPerdata
yang pada pokoknya menyatakan : “bahwa tiada suatu persetujuan pun
In
A
lik
ub
sebagaimana ketentuan Pasal 156 ayat (2), ayat (3) dan ayat (4) Undang-
ah
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
28 Undang – Undang Dasar 1945 ayat (1) yang berbunyi : “Setiap
R
orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian
si
hukum yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum.“ dan
ne
ng
- ayat (2) yang berbunyi : “Setiap orang berhak untuk bekerja serta
mendapatkan imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam
hubungan kerja”;
do
gu 29. Bahwa, Pemutusan Hubungan Kerja yang dilakukan oleh
TERGUGAT kepada PENGGUGAT terjadi pada saat sebelum
In
A
diundangkannya Undang – Undang Nomor : 11 tahun 2020 tentang Cipta
Kerja tanggal 02 November 2020, maka uang pesangon dan hak-hak
ah
lik
mengacu kepada Undang - Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan;
am
ub
30. Bahwa, ketentuan Pasal 337 Undang – Undang Nomor 17 Tahun
2008 tentang Pelayaran menyatakan bahwa : “Ketentuan Ketenagakerjaan
ep
di bidang Pelayaran dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Perundang –
k
31. Bahwa, ketentuan Pasal 151 ayat (1) Undang – Undang Nomor
R
si
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan menyebutkan bahwa :
“pengusaha, pekerja/buruh, serikat pekerja/ serikat buruh dan pemerintah,
ne
ng
do
gu
32. Bahwa, ketentuan Pasal 151 ayat (3) Undang – Undang Nomor
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan menegaskan bahwa : “Dalam hal
perundingan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) benar-benar tidak
In
A
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
pekerja/buruh yang sedang dalam proses pemutusan hubungan kerja
R
dengan tetap wajib membayar upah beserta hak-hak lainnya yang biasa
si
diterima pekerja/buruh;Bahwa, Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor :
ne
ng
03 Tahun 2015 tentang Pemberlakuan Rumusan Hasil Rapat Pleno Kamar
Mahkamah Agung Tahun 2015 Sebagai Pedoman Pelaksanaan Tugas
Bagi Pengadilan disepakati bahwa: “Pasca Putusan MK Nomor 37/PUU-
do
gu IX/2011, tertanggal 19 September 2011 terkait dengan upah proses, maka
isi amar putusan adalah MENGHUKUM PENGUSAHA MEMBAYAR UPAH
In
A
PROSES SELAMA 6 BULAN. Kelebihan waktu dalam proses PHI
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004
ah
lik
jawab para pihak” (Vide Huruf B. Rumusan Kamar Perdata angka 2
Perdata Khusus huruf f);
am
ub
35. Bahwa, berdasarkan Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung
Nomor : 652 K/Pdt.Sus-PHI/2017 (Kahar Husain Vs PT Iswanto) tanggal
ep
13 Juli 2017 dalam pertimbangan hukumnya, Mahkamah Agung telah
k
si
Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Makassar perlu
diperbaiki sepanjang mengenai upah proses yaitu bahwa upah proses
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Pemutusan Hubungan Kerja yang dilakukan oleh TERGUGAT kepada
R
PENGGUGAT pada tanggal 24 Februari 2020 adalah tidak sah secara
si
hokum, namun demikian PENGGUGAT tidak keberatan dan bisa
ne
ng
menerimanya;
38. Bahwa, selain daripada itu yang menjadikan keberatan bagi
PENGGUGAT adalah belum dibayarkannya Uang Pesangon, Uang
do
gu Penghargaan Masa Kerja dan uang penggantian hak yang seharusnya
diterima oleh PENGGUGAT sebagaimana ketentuan Pasal 156 ayat (2),
In
A
ayat (3) dan ayat (4) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenegakerjaan, oleh karenanya sudah sewajarnya dan berdasarkan
ah
lik
Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja dan uang penggantian hak
kepada PENGGUGAT secara tunai dan sekaligus;
am
ub
39. Bahwa, dikarenakan Pemutusan Hubungan Kerja yang dilakukan
oleh TERGUGAT kepada PENGGUGAT merupakan Pemutusan
ep
Hubungan Kerja secara sepihak tanpa adanya kesalahan yang dilakukan
k
si
penggantian hak yang harus dibayar oleh TERGUGAT kepada
PENGGUGAT sebagaimana yang diatur dalam ketentuan Pasal 164 ayat
ne
ng
(3) jo Pasal 156 ayat (2), (3) dan (4) Undang - Undang Nomor 13 Tahun
2003 tentang Ketenagakerjaan;
do
gu
lik
ub
Ketenagakerjaan)”;
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
adanya penetapan dari lembaga penyelesaian perselisihan hubungan
R
industrial, maka berdasarkan ketentuan Pasal 155 ayat (3) Undang-
si
Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan jo. Putusan
ne
ng
Mahkamah Agung Nomor 652 K/Pdt.Sus/2017 jo. Surat Edaran Mahkamah
Agung Nomor 03 tahun 2015 tentang Pemberlakuan Rumusan Hasil Rapat
Pleno Kamar Mahkamah Agung Tahun 2015 Sebagai Pedoman
do
gu Pelaksanaan Tugas Bagi Pengadilan jo. Putusan Mahkamah
Konstitusi No 37/PUU-IX/2011 tanggal 19 September 2011 yang pada
In
A
pokoknya menghukum Pengusaha membayar upah proses selama 6
(enam) bulan kepada Pekerja/Buruh. Oleh karenanya sudah
ah
lik
Industrial pada Pengadilan Negeri Palangka Raya memerintahkan
TERGUGAT untuk membayar upah proses selama 6 (enam) bulan kepada
am
ub
PENGGUGAT;
42. Bahwa, perincian uang pesangon dan hak-hak lainnya yang
ep
harus dibayarkan oleh TERGUGAT kepada PENGGUGAT, adalah sebagai
k
berikut :
ah
si
MASA KERJA SEJAK 21 MARET 2006 S/D 24 FEBRUARI 2020
(13 tahun 11 bulan)
ne
ng
do
gu
Kerja
Uang Penggantian Hak Rp.92.000.000,- X 15 % Rp. 13.800.000,-
J U M LAH Rp. 105.800.000,-
In
A
Sehingga total uang pesangon dan hak-hak lainnya yang harus dibayar
TERGUGAT kepada PENGGUGAT adalah sebesar : Rp. 105.800.000,-
ah
lik
(Seratus Lima Juta Delapan Ratus Ribu Rupiah) secara tunai dan
sekaligus;
m
ub
Rupiah);
ah
ng
Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk berkenan
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
memutus :
R
1. Menerima dan mengabulkan gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya;
si
2. Menyatakan PENGGUGAT sebagai Juru Mudi merupakan pekerjaan
ne
ng
bisnis inti (core business) yang bersifat tetap;
3. Menyatakan PENGGUGAT adalah Pekerja dengan Perjanjian Kerja
Waktu Tidak Tertentu (PKWTT) yang bekerja pada TERGUGAT;
do
gu 4. Menyatakan, Pemutusan Hubungan Kerja tanggal 24 Februari 2020
yang dilakukan TERGUGAT kepada PENGGUGAT adalah tidak sah
In
A
secara hukum;
5. Menyatakan Putus Hubungan Kerja antara PENGGUGAT dengan
ah
lik
6. Menghukum, TERGUGAT untuk membayar Uang Pesangon dan hak-
hak lainnya kepada PENGGUGAT secara tunai dan sekaligus dengan
am
ub
perincian sebagai berikut :
a. Uang Pesangon dan hak-hak lainnya sebesar Rp. 105.800.000,-
ep
(Seratus Lima Juta Delapan Ratus Ribu Rupiah); dan
k
si
Sehingga total keseluruhan yang harus dibayar TERGUGAT kepada
PENGGUGAT adalah sebesar : Rp. 105.800.000,- + Rp. 24.000.000,- =
ne
ng
Rp. 129.800.000,- (Seratus Dua Puluh Sembilan Juta Delapan Ratus Ribu
Rupiah) secara tunai dan sekaligus;
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut pihak
R
Tergugat memberikan jawaban tertanggal 17 Mei 2023 pada pokoknya
si
sebagai berikut :
ne
ng
I. DALAM EKSEPSI
1. PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL PADA PENGADILAN
NEGERI PALANGKARAYA TIDAK BERWENANG SECARA
do
gu KOMPETENSI RELATIF UNTUK MEMERIKSA DAN MENGADILI
PERKARA A QUO.
In
A
A. Penggugat dalam Surat Gugatan tertanggal 2 Maret 2023
(selanjutnya disebut “Surat Gugat”) secara jelas dan tanpa
ah
lik
3. Bahwa, gugatan Perselisihan Hubungan Industrial ini berupa
permasalahan Pemutusan Hubungan Kerja, diajukan setelah
am
ub
melewati proses Mediasi Bipartit dan Mediasi Tripartit
sebagaimana disyaratkan oleh Undang-Undang Nomor 2
ep
Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan
k
si
Banjarmasin Nomor : 412/970/Diskopumker-PHI-JS/2020
tertanggal 26 November 2020, kemudian pada tanggal 28
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tempat pekerja/buruh bekerja” yang mana Pasal 81 tersebut sejalan
R
dengan UU No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (selanjutnya
si
disebut “UU Pelayaran”) khususnya Pasal 1 ayat (40) yang
ne
ng
menentukan bahwa “Awak kapal adalah orang yang bekerja atau
dipekerjakan di atas kapal oleh pemilik kapal atau operator kapal
untuk melakukan tugas di atas kapal sesuai dengan jabatannya
do
gu yang tercantum dalam buku sijil”. Sedangkan Penggugat adalah
awak kapal yang bekerja pada PT Maritim Barito Perkasa yang
In
A
berkedudukan di Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan.
Sehingga sesuai kompetensi relatif, seharusnya Penggugat
ah
lik
Pengadilan Hubungan Industrial Pada Pengadilan Negeri
Banjarmasin.
am
ub
Dengan demikian, sangatlah patut dan adil apabila Majelis Hakim
Pemeriksa Perkara a quo agar Surat Gugat Penggugat dinyatakan
ep
ditolak atau dinyatakan setidak-tidaknya tidak dapat diterima (Niet
k
si
untuk memeriksa dan memutus perkara ini secara kompetensi
relatif.
ne
ng
2. EXCEPTIO PEREMPTORIA
Gugatan Penggugat ini merupakan hal yang wajib dieksepsi karena ini
do
gu
lik
ub
ng
kalau hubungan kerja telah selesai, segala hak dan kewajiban telah
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
sama-sama dilaksanakan tanpa terkecuali. Hingga saat ini Perjanjian
R
Bersama tersebut tidak pernah dibatalkan atau dinyatakan batal demi
si
hukum, maka menjadi patut dan adil jika Majelis Hakim Pemeriksa
ne
ng
Perkara a quo untuk menolak Surat Gugat Penggugat atau menyatakan
setidak-tidaknya tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke Verklaard).
II. KONPENSI
do
gu A. DALAM POKOK PERKARA
1. Bahwa segala hal yang termuat di dalam Eksepsi secara
In
A
proporsional, mutatis-mutandis, mohon dianggap termuat pula di
Dalam Pokok Perkara ini;
ah
lik
dalil, klaim, maupun petitum Penggugat kecuali yang diakui
kebenarannya oleh Tergugat secara tegas dan tertulis;
am
ub
3. Bahwa Penggugat Dalam Pokok Perkara posita 3 mengaku
sebagai pelaut yang mana pelaut merupakan awak kapal yang
ep
definisi dan pengaturannya secara khusus ada di UU Pelayaran
k
si
berbunyi:
"Awak Kapal adalah orang yang bekerja atau dipekerjakan di
ne
ng
do
gu
lik
ub
(1) Setiap orang yang bekerja di kapal dalam jabatan apa pun
ep
Syahbandar.
R
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
oleh pelaut dan perusahaan angkutan laut diketahui oleh
R
Syahbandar; dan
si
b. berdasarkan penandatanganan perjanjian kerja
ne
ng
laut, Nahkoda memasukkan nama dan jabatan Awak Kapal
sesuai dengan kompetensinya ke dalam buku sijil yang
disahkan oleh Syahbandar.
do
gu 4. Bahwa Perjanjian Kerja Laut dan Adendum yang ditandatangani
Penggugat merupakan sebuah kesepakatan yang memenuhi
In
A
ketentuan Pasal 1320 Kitab Undang-undang Hukum Perdata.
Sehingga Penggugat wajib tunduk atas hal-hal yang telah disepakati
ah
dalam Perjanjian Kerja Laut yang ditanda tangani dan barang tentu
lik
secara hukum Majelis Hakim Pemeriksa perkara wajib untuk melihat
dan berpatokkan pada Perjanjian Kerja Laut dan Addendumnya
am
ub
sebagai undang-undang bagi Penggugat dan Tergugat
sebagaimana hal ini jelas ditegaskan oleh pasal 1338 Kitab
ep
Undang-undang Hukum Perdata.
k
si
Pelayaran secara partial tidak komprehensif ditafsirkan bahwa
semua hal terkait dengan awak kapal/ pelaut mengacu ke Undang-
ne
ng
do
gu
lik
ub
berakhirnya hubungan kerja awak kapal yang jelas dan tegas diatur
ep
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Saking dianggap Lex Specialisnya pengaturan perjanjian kerja laut
R
dan awak kapal di KUHD, UU Pelayaran, dan PP Kepelautan untuk
si
urusan ketenagakerjaan, Pasal 51 ayat (2) UU Ketenagakerjaan
ne
ng
mengamanahkan:
“Perjanjian kerja yang dipersyaratkan secara tertulis
dilaksanakan sesuai peraturan perundang-undangan yang
do
gu berlaku.”
Lebih lanjut, hal ini ditegaskan dan dijelaskan dalam Penjelasan
In
A
Pasal 51 ayat (2) UU Ketenagakerjaan yang berbunyi:
“Perjanjian kerja yang dipersyaratkan secara tertulis harus sesuai
ah
lik
perjanjian kerja waktu tertentu, antarkerja antardaerah, antarkerja
antarnegara dan perjanjian kerja laut”
am
ub
Ini membuat terang benderang bahwasanya Perjanjian Kerja Laut
yang dibuat harus mengacu dan tunduk kepada peraturan
ep
perundang-undangan yang mengatur tentang Perjanjian Kerja Laut,
k
si
7. Bahwa Tergugat secara tegas membantahposita 4 Dalam Pokok
Perkara Surat Gugat.. Penggugat yang telah menandatangani
ne
ng
do
gu
yang berbunyi:
“Dengan menandatangani perjanjian kerja laut ini maka semua
perjanjian kerja laut yang sebelumnya diadakan oleh Pihak II
In
A
lik
ub
Februari 2020?
Semoga Penggugat ingat bahwa setiap berakhirnya Perjanjian Kerja
ka
Laut, Penggugat turun kapal selama sebulan atau lebih, dan selama
ep
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
melihat kembali Adendum Pasal 14 ayat (1) yang berbunyi:
R
“Berakhirnya hubungan kerja Pihak Pertama dan Pihak Kedua
si
karena yang hal-hal yang diatur dalam Perjanjian Kerja Laut,
ne
ng
Addendum Perjanjian Kerja Laut atau Kebijakan Perusahaan
(Policy), tidak menimbulkan hak Pihak Kedua berupa pesangon,
uang penghargaan masa kerja, uang sisa cuti, uang penggantian
do
gu hak, biaya kembali ke point of hire dan/atau uang pisah. Pihak
Kedua hanya berhak atas upah proporsional bulan berjalan dan
In
A
Pihak Kedua tidak dapat melakukan tuntutan atau gugatan
apapun kepada Pihak Pertama”
ah
Semakin jelas dan terang bagi Majelis Hakim Yang Mulia Pemeriksa
lik
Perkara a quo bahwa klaim masa kerja itu adalah sesuatu yang
mengada-ngada, mesti ditolak dan gugatan ini pun sesuatu yang
am
ub
tidak dapat diajukan karena Penggugat dan Tergugat sudah
memperjanjikan hal tersebut.
ep
8. Bahwa Tergugat menolak tegas posita 5 Penggugat pada Surat
k
si
terjadi. Hal tersebut dikarenakan Penggugat dalam surat
gugatannya mengakui bahwa Penggugat adalah seorang juru mudi
ne
ng
do
gu
(Lex Specialis).
Ketika Penggugat adalah awak kapal maka terikat pada Perjanjian
Kerja Laut yang telah ditandatangani Penggugat yang mana
In
A
lik
ub
mendapat upah.
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
menggunakan Perjanjian Kerja Laut maka tidak ada hubungan
R
sama sekali dengan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (selanjutnya
si
disebut “PKWT”) atau Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu
ne
ng
(selanjutnya disebut “PKWTT”).
Penggugat tidak menampilkan secara terang benderang adanya
Perjanjian Kerja Laut yang dibatasi oleh waktu, Penggugat tidak
do
gu menyampaikan bahwa Perjanjian Kerja Laut terdapat masa berakhir
dan ada masa Penggugat turun dari kapal serta tidak bekerja untuk
In
A
Tergugat, malah Penggugat ingin mengaburkan fakta tersebut, agar
Majelis Hakim Pemeriksa Perkara ini tidak mengetahui Penggugat
ah
lik
ketentuan hukum yang mengatur tentang awak kapal dan/atau
pelaut.
am
ub
Kekhususan Perjanjian Kerja Laut sangat jelas diatur di Pasal 398
KUHD yang mengatur dan mengenal PKL waktu tertentu atau biasa
ep
disebut PKL periodik. Waktu dalam PKL ini menunjukkan waktunya
k
3 tahun atau 5 tahun. Hal ini berbeda dengan PKWT yang ada di
R
si
pasal 59 ayat 4 dan 6 UU Ketenagakerjaan yang menyebutkan yang
namanya waktu tertentu itu waktunya terbatas 2 tahun bisa
ne
ng
do
gu
lik
ub
117 dan Pasal 219 UU Pelayaran yang tidak ada hubungan dengan
ah
posita Penggugat.
R
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dengan PKWT tidak dipotong pajak penghasilan? Logika yang
R
sangat aneh dari Penggugat, sehingga posita 6 Surat Gugat patut
si
untuk ditolak atau dikesampingkan.
ne
ng
10. Bahwa Penggugat pun mengutip beberapa putusan
Mahkamah Agung maupun putusan pengadilan hubungan industrial
pada posita 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 35, dan 40, tentunya putusan
do
gu yang dikutip adalah yang berpihak pada kepentingan Surat Gugat
Penggugat. Artinya Tergugat pun bisa menampilkan beragam
In
A
putusan yang bahkan sudah menjadi Yurisprudensi yang sejalan
dengan kedudukan Tergugat.
ah
lik
kondisinya dengan perkara ini, bisa jadi disana belum ada
Perjanjian Bersama sedangkan di perkara ini sudah ada Perjanjian
am
ub
Bersama bahkan ada Akta Pendaftaran Perjanjian Bersama; jadi hal
seperti ini tidak bisa seperti pinang dibelah dua.
ep
Penggugat juga perlu ingat-ingat bahwa Majelis Hakim Pemeriksa
k
adalah pedoman bukan kitab yang harus diikuti secara utuh, harus
R
si
melihat kedudukan kasus per kasus. Tentunya pada akhirnya
hukum yang harus digunakan karena sistem hukum di Indonesia
ne
ng
do
gu
yang berlaku yang dalam hal ini Perjanjian Kerja Laut, awak kapal
secara tegas diatur secara khusus (Lex Specialis) dalam UU
Pelayaran, PP Kepelautan dan KUHD.
In
A
Semua posita 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, dan 40 tentunya Tergugat
tolak dan mohon kiranya Majelis Hakim Pemeriksa Perkara a quo
ah
lik
ub
tanpa izin sebagaimana termaktub posita 17, 18, 19, 20, dan 21
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tanpa izin yang tentunya melanggar Perjanjian Kerja Laut dan
R
Addendum No. PK.301/9/14/KSOP.CBW.2019 (selanjutnya disebut
si
“PKL James”) yang mana sanksinya memang bukan surat
ne
ng
peringatan atau teguran tapi pemutusan hubungan kerja. Proses
berakhirnya pun sudah ada terdapat Perjanjian Bersama
sebagaimana yang diamanatkan Undang-Undang No. 2 Tahun 2004
do
gu tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (selanjutnya
disebut “UU PPHI”). Lagi-lagi Tergugat sampaikan, Lex Specialis
In
A
Derogat Legi Generali.
13. Bahwa Tergugat pun menolak seluruh dalil-dalil nomor 22,
ah
23, 24, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 38, dan 39 Surat Gugat yangmana
lik
pada pokoknya semua dalil-dalil itu mengkaitkan dengan
pemutusan hubungan kerja dan permintaan uang pesangon, uang
am
ub
penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak.
Benar adanya pemutusan hubungan kerja sebagaimana telah diatur
ep
dalam PKL James yang telah ditanda tangan Penggugat bahwa jika
k
si
pemutusan hubungan kerja yang dilakukan Tergugat. PKL James
pun telah mengatur jika terjadi PHK karena hal tersebut Penggugat
ne
ng
do
gu
lik
ub
Perjanjian Kerja Laut dan ketika berakhir Perjanjian Kerja Laut itu
R
tidak ada hubungan kerja, tidak ada upah serta Penggugat punya
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Klaim untuk meminta uang pesangon, uang penghargaan masa
R
kerja pun tidak berdasar karena PKL James sudah mengatur hal
si
tersebut dan juga ketentuan pesangon di UU Ketenagakerjaan
ne
ng
menjadi Lex Generali dibandingan KUHD, UU Pelayaran dan PP
Kepelautan (Lex Specialis) yang mana pemberian pesangon bagi
awak kapal bukan terjadi dalam hal seperti yang terjadi pada
do
gu Penggugat.
Perjanjian Bersama yang ditandatangani Penggugat pun secara
In
A
gamblang menyepakati bahwa segala sesuatu yang menyangkut
hubungan kerja antara Penggugat dan Tergugat dinyatakan selesai,
ah
lik
kewajibannya, sudah tuntas semua hak dan kewajiban. Kalaupun
sekarang diminta Penggugat setelah 3 tahun lalu, tentunya ini
am
ub
cuman cara Penggugat untuk coba-coba mendapatkan
“penghasilan saja” padahal sangat paham semua sudah selesai
ep
apalagi mengetahui terdapat Perjanjian Bersama.
k
si
pijakan dasar hukumnya. Bagaimana mungkin Tergugat yang
memberikan sanksi pemutusan hubungan kerja kepada Penggugat
ne
ng
do
gu
ditandatangani 3 tahun lalu itu dianggap ada tipu daya, hingga saat
ini Perjanjian Bersama masih berlaku dan mengikat, tidak ada
ah
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
sudah tidak ada perselisihan yang belum selesai, tidak ada
R
perselisihan yang belum tuntas. Dengan demikian, hubungan kerja
si
antara Penggugat dan Tergugat telah berakhir.
ne
ng
16. Bahwa Tergugat menolak posita 42 dan 43 yang
menuliskan upah Penggugat senilai Rp4.000.000,-, silakan
Penggugat membuktikan hal tersebut. Termasuk perhitungan
do
gu pesangon, uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian
hak serta upah proses tentunya Tergugat menolak, sebagaimana
In
A
dalil-dalil yang sudah Tergugat sampaikan di posita-posita di atas.
Dengan adanya fakta hukum yang sangat jelas dan telah diuraikan di atas
ah
maka sesuai dengan azas peradilan sederhana, cepat dan biaya ringan,
lik
sangatlah patut, apabila Tergugat memohon kepada Majelis Hakim
Pemeriksa Perkara a quo untuk memutuskan gugatan Penggugat
am
ub
dinyatakan ditolak untuk seluruhnya.
III. REKONPENSI
ep
1. Bahwa segala hal yang termuat di dalam Eksepsi dan Konpensi
k
si
dianggap termuat pula di dalam Gugatan Rekonpensi ini;
2. Bahwa di dalam Gugatan Rekonpensi ini Tergugat di dalam
ne
ng
do
gu
Rekonpensi;
3. Bahwa Menurut hukum dan demikian pula faktanya bahwa
Tergugat Rekonpensi bekerja di Penggugat Rekonpensi jelas dan tidak
In
A
dapat dikatakan lain bahwa berstatus sebagai awak kapal atau pelaut
karena:
ah
lik
ub
persyaratan:
ah
Keterampilan pelaut;
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kesehatan yang khusus dilakukan untuk itu
R
d. disijil.
si
Pasal 18
ne
ng
(1) Setiap pelaut yang akan disijil harus memiliki Perjanjian
Kerja Laut yang masih berlaku.
b. Tergugat Rekonpensi bekerja di kapal milik Penggugat
do
gu Rekonpensi yang mana untuk bekerja wajib berstatus sebagai
awak kapal atau pelaut.
In
A
c. Penggugat Rekonpensi dan Tergugat Rekonpensi
menandatangani PKL James yang diketahui dan diberi penomoran
ah
lik
Banjarmasin.
4. Bahwa dengan ditandatanganinya PKL James oleh Penggugat
am
ub
Rekonpensi sebagai pemilik kapal dan Tergugat Rekonpensi sebagai
awak kapal atau pelaut, maka berlakulah kesepakatan dalam Perjanjian
ep
Kerja Laut itu seperti undang-undang, sedemikian Tergugat Rekonpensi
k
tersebut.
R
si
Tergugat Rekonpensi pun wajib tunduk dan patuh atas peraturan
perundang-undangan antara lain KUHD, UU Pelayaran dan PP
ne
ng
Kepelautan.
5. Bahwa jika Tergugat Rekonpensi menganggap adanya hal yang
do
gu
lik
ub
a. …
es
ng
kedua.”
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Konsekuensi dari pelanggaran tersebut Tergugat Rekopensi berakhir
R
hubungan kerja dan berdasarkan Pasal 9 ayat (2) Addendum atas
si
pengakhiran hubungan kerja tidka timbul hak Tergugat Rekonpensi. Hal
ne
ng
itupun ditegaskan dan disepakati juga di pasal 14 Addendum yang
berbunyi:
“Berakhirnya hubungan kerja Pihak Pertama dan Pihak Kedua
do
gu karena yang hal-hal yang diatur dalam Perjanjian Kerja Laut,
Addendum Perjanjian Kerja Laut atau Kebijakan Perusahaan
In
A
(Policy), tidak menimbulkan hak Pihak Kedua berupa pesangon,
uang penghargaan masa kerja, uang sisa cuti, uang penggantian
ah
lik
Kedua hanya berhak atas upah proporsional bulan berjalan dan
Pihak Kedua tidak dapat melakukan tuntutan atau gugatan apapun
am
ub
kepada Pihak Pertama”
7. Bahwa Penggugat Rekonpensi dan Tergugat Rekonpensi pun
ep
telah menandatangani Perjanjian Bersama No. 977/CREW/PB/02/20
k
si
Bahkan Perjanjian Bersama tersebut sudah mendapatkan AKTA BUKTI
PENDAFTARAN PERJANJIAN BERSAMA MELALUI BIPARTIT Nomor
ne
ng
do
gu
lik
ub
I.DALAM EKSEPSI
ah
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
perkara ini;
R
3. Menyatakan menolak gugatan Penggugat atau setidak-tidaknya
si
dinyatakan tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke Verklaard).
ne
ng
II. DALAM POKOK PERKARA
1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau setidak-
tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke
do
gu Verklaard);
2. Menghukum Penggugat untuk membayar seluruh biaya hukum
In
A
yang timbul dari perkara ini.
III. DALAM REKONPENSI
ah
lik
untuk seluruhnya;
2. Menyatakan secara hukum Perjanjian Kerja Laut dan Addendum
am
ub
No. PK.301/9/14/KSOP.CBW.2019 tanggal 6 November 2019 antara
Penggugat Rekonpensi/Tergugat Konpensi dan Tergugat
ep
Rekonpensi/Penggugat Konpensi adalah sah dan mempunyai
k
si
Konpensi adalah pelaut atau awak kapal berdasarkan Perjanjian
Kerja Laut No. PK.301/9/14/KSOP.CBW.2019 dan Addendum tanggal
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Atau apabila Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini berpendapat lain,
R
mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).:
si
Menimbang bahwa atas Jawaban gugatan dari Tergugat tersebut,
ne
ng
Penggugat telah mengajukan Replik tertulis tanggal 25 Mei 2023 dan Tergugat
mengajukan Duplik tertulis tanggal 29 Mei 2023 sebagaimana tercantum
dalam berita acara;
do
gu Menimbang bahwa untuk membuktikan eksepsinya Tergugat telah
mengajukan bukti awal surat berupa:
In
A
1. Fotokopi dari Asli Relaas panggilan sidang Tergugat Nomor
4/Pdt.Sus-PHI/2023/PN.Plk tertanggal 10 Maret 2023, diberi tanda T -1;
ah
lik
Induk Berusaha 8120100921109 yang diterbitkan Menteri
Investasi/Kepaal Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik
am
ub
Indonesia, diberi tanda T- 2;
3. Fotokopi dari fotokopi Perjanjian Kerja Laut
ep
No.PK.301/9/14/KSOP.CBW.2019 tanggal 06 November 2019 ditanda
k
diberi tanda T- 3;
R
si
4. Fotokopi dari fotokopi Surat Persetujuan Olah Gerak
No.KSOP.Celukan Bawang/11/2/2019 yang diterbitkan Kesyahbandaran
ne
ng
do
gu
lik
ub
T-6;
Menimbang bahwa untuk membuktikan bantahan terhadap Eksepsi
ka
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Google alamat PT. Adaro Indonesia Port Kelanis, diberi tanda P-2;
R
3. Fotokopi dari fotokopi Perjanjian Kerja Laut Nomor:
si
PK.680/28/V/UPP.RI-18 tertanggal 11 Mei 2018 antara Tergugat
ne
ng
dengan Penggugat, diberi tanda P-3;
4. Fotokopi dari Asli Salinan Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesia Nomor: 1143 K/Pdt.Sus-PHI/2022 Jo No. 36/Pdt.Sus-
do
gu PHI/2021 tanggal 8 Agustus 2022 dalam perkara antara ALZUKLI
berlawanan dengan PT. HABCO PRIMATAMA, diberi tanda P-4;
In
A
Menimbang bahwa para pihak menyatakan tidak ada lagi hal-hal yang
akan diajukan dan mohon putusan;
ah
lik
termuat dalam berita acara persidangan dianggap telah termuat dan menjadi
bagian yang tidak terpisahkan dengan putusan ini;
am
ub
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM
Menimbang bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat yang
ep
pada pokoknya adalah mengenai perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja;
k
surat pendahuluan baik yang diajukan oleh Kuasa Penggugat maupun yang
R
si
diajukan oleh Kuasa Tergugat hanya sepanjang yang relevan dengan perkara
ini, sehingga untuk alat-alat bukti yang tidak dipertimbangkan dalam perkara
ne
ng
do
gu
lik
ub
Penggugat adalah awak kapal yang bekerja pada PT. Maritim Barito Perkasa
ah
Negeri Banjarmasin;
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
mempertimbangkan apakah Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan
R
Negeri Palangkaraya berwenang memeriksa perkara Aquo;
si
Menimbang bahwa berdasarkan putusan Mahkamah Agung Nomor
ne
ng
631/ K/Pdt. Sus-PHI/2021 Jo Putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada
Pengadilan Negeri Banjarmasin Nomor 55/Pdt.Sus-PHI/2020/PN.Bjm,
putusan Mahkamah Agung Nomor 760 / K/Pdt. Sus-PHI/2021 Jo Putusan
do
gu Pengadilan Hubungan pada Pengadilan Negeri Banjarmasin Nomor
57/Pdt.Sus-PHI/2020/PN.Bjm, putusan Mahkamah Agung Nomor 766
In
A
K/Pdt.Sus-PHI/2021 Jo Putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada
Pengadilan Negeri Banjarmasin Nomor 54/Pdt.Sus-PHI/2020/PN.Bjm, didalam
ah
lik
Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Banjarmasin tidak
berwenang mengadili perkara Aquo, karena gugatan Penggugat diberlakukan
am
ub
ketentuan khusus yang ternyata gugatan Penggugat tidak diajukan di tempat
dimana Perjanjian Kerja Laut (PKL) ditanda-tangani oleh kedua belah pihak di
ep
Kesyahbandaran Rangga Ilung yang masuk wilayah hukum Pengadilan
k
si
Palangkaraya Nomor 1/Pdt.sus-PHI/2022/PN.Plk, Nomor 2/Pdt.sus-
PHI/2022/PN.Plk, Nomor 3/Pdt.sus-PHI/2022/PN.Plk, Nomor 4/Pdt.sus-
ne
ng
do
gu
lik
Perjanjian Kerja Laut (PKL) tersebut, dan berdasarkan bukti T-3 pada tanggal
06 November 2019 antara Tergugat dengan Penggugat telah ditanda-tangani
m
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Denpasar yang
R
diperkuat dengan bukti T-4 sampai dengan T-6 tentang Surat Persetujuan
si
Olah Gerak yang diterbitkan oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas
ne
ng
Pelabuhan Kelas IV Celukan Bawang dengan Nama Kapal Kuat tempat
Penggugat bekerja, maka gugatan aquo tidak memenuhi dengan ketentuan
Pasal 81 Undang-undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian
do
gu Perselisihan Hubungan Industrial yang menyatakan bahwa ”Gugatan
perselisihan hubungan industrial diajukan kepada Pengadilan Hubungan
In
A
Industrial pada Pengadilan Negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat
pekerja/buruh bekerja”;
ah
lik
gugatan seharusnya diajukan ditempat ditanda-tandangani Perjanjian Kerja
Laut terakhir Kesyahbandaran Celukan Bawang yang masuk wilayah hukum
am
ub
Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Denpasar dan
Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Palangkaraya tidak
ep
berwenang memeriksa dan mengadili perkara Aquo;
k
si
berwenang secara Kompetensi Relatif untuk memeriksa dan mengadili
Perkara Aquo dengan dalil bahwa perselisihan ini telah diupayakan
ne
ng
do
gu
lik
ub
pendahuluan yang telah diajukan oleh Penggugat dan Tergugat, yang pada
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
pihak masuk dalam wilayah hukum Pengadilan Hubungan Industrial pada
R
Pengadilan Negeri Denpasar maka secara ex officio Majelis Hakim
si
berpendapat bahwa Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri
ne
ng
Palangkaraya tidak berwenang memeriksa dan mengadili perkara a quo;
Menimbang bahwa karena eksepsi mengenai kewenangan mengadili
(kompetensi relatif) dari Tergugat dikabulkan dan nilai gugatan dibawah
do
gu Rp150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah) sesuai dengan ketentuan
Pasal 58 Undang-undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian
In
A
Perselisihan Hubungan Industrial maka biiaya perkara dibebankan kepada
Negara;
ah
lik
2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial serta peraturan-
peraturan lain yang bersangkutan;
am
ub
MENGADILI:
1. Menyatakan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan
ep
Negeri Palangkaraya tidak berwenang mengadili perkara ini;
k
si
Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim
Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Palangkaraya pada
ne
ng
hari Kamis, tanggal 15 Juni 2023, oleh kami Hotma E. P. Sipahutar S.H., M.H.,
sebagai Hakim Ketua, Lela Yulianty, S.H., M.H., dan Muhammad Suhri
do
gu
tersebut, Ika Melinda Meliala, S.H., Panitera Pengganti, Kuasa Penggugat dan
Kuasa Tergugat dan telah dikirim secara elektronik melalui Sistem Informasi
ah
lik
ub
ep
es
ng
Panitera Pengganti,
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
R
si
ne
ng
Ika Melinda Meliala, S.H.
do
gu Perincian Biaya:
Materai : Rp10.000,00
In
A
Redaksi : Rp -
ah
lik
PNBP/Leges : Rp -
am
ub
Biaya Pemanggilan : Rp232.000,00
Jumlah : Rp242.000,00
ep
k
si
ne
ng
do
gu
In
A
ah
lik
m
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37