Skripsi Hutami-Bab 3
Skripsi Hutami-Bab 3
METODE PENELITIAN
pembangunan daerah (UU No. 34 Tahun 2000 mengenai Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah).
Kabupaten Rembang selama 60 bulan (5 tahun) mulai 2017 – 2021 yang berdasarkan
data dari Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD)
Kabupaten Rembang.
Yakni pembayaran atas penggunaan jasa maupun pemberian izin tertentu yang
45
46
Retribusi Kabupaten Rembang selama 60 bulan, dimulai dari 2017 – 2021 yang
ini:
No. 33 Tahun 2004. Indikator dalam mengukur PAD di penelitian ini yaitu:
merupakan suatu unsur yang menjadi petunjuk mengenai bagaimana suatu variabel
3.3.1 Populasi
dari objek dan subjek dengan keunggulan serta keunikan tersendiri yang kemudian
menarik peneliti untuk mempelajari dan menarik kesimpulan. Populasi pada penelitian
ini yakni keseluruhan data time series (data deretan waktu) penerimaan pajak daerah,
retribusi daerah, serta PAD Kabupaten Rembang selama periode 2017 – 2022.
3.3.2 Sampel
populasi yang dipilih sesuai dengan pedoman tertentu untuk dijadikan sampel yang
mewakili ukuran dan karakteristik populasi. Teknik Sampling yaitu suatu cara
pemerolehan sampel. Sampel yang hendak dipakai di penelitian bisa dipilih dengan
diterapkan yakni sampling jenuh, yang melibatkan pemilihan sampel yang dapat
mewakili dari seluruh populasi. Sampel di penelitian ini adalah Laporan Realisasi
data yang pengukurannya berbentuk skala numerik (angka). Data penelitian diperoleh
49
dari data sekunder, yakni data tahunan penerimaan pajak daerah serta retribusi daerah
tidak langsung melalui file data yang diperoleh dari BPPKAD Kab. Rembang serta
diperoleh dari beragam sumber referensi dengan topik pembahasan yang serupa
dengan penelitian ini. Data sekunder yang digunakan yakni Laporan Realisasi
Penerimaan Pemerintah Daerah Kab. Rembang periode anggaran 2017 – 2022. Pada
umumnya, data sekunder dikenal sebagai laporan historis tertulis yang telah
daerah, serta PAD dengan mengunjungi BPPKAD secara langsung dengan metode
survei lapangan.
waktu yang ditentukan. Metode pengukuran yang paling populer adalah frekuensi,
persentase, dan memeriksa kecenderungan sentral (central tedency) dari suatu gejala,
Data yang dianalisis pada metode time series analysis ini ialah kumpulan data terkait
yang memperoleh data penelitian melalui literatur beberapa buku, jurnal akuntansi,
internet, dan lainnya dengan tujuan mendapatkan pengetahuan, informasi, teori serta
Analisis data yakni teknik yang diterapkan saat mengefisienkan data supaya
lebih mudah dibaca dan diolah berdasarkan aturan maupun rumus yang sudah tersedia
sebelumnya. Analisis data berusaha untuk mengekstrak informasi dari data, dan
Kumpulan data besar adalah fokus dari jenis analisis yang dikenal sebagai
analisis data menggunakan analisis deskriptif, uji asumsi klasik, serta uji hipotesis
Hasil yang diperoleh sesudah mengetahui model regresi tidak dapat langsung
diinterpretasi. Hal tersebut dikarenakan model regresi harus diuji terlebih dahulu.
Apakah model regresi tersebut sudah memenuhi kriteria asumsi klasik. Uji asumsi
klasik meliputi:
(dependen) dan variabel bebas (independen) terdistribusi secara normal maupun tidak
(Ghozali, 2018). Model regresi yang baik harus memiliki distribusi data normal
maupun mendekati data normal. Apabila terdapat data yang terdistribusi secara tidak
normal, maka uji statistik t serta f tidak bisa diterapkan. Uji normalitas dilaksanakan
terdistribusi normal maupun tidak. Bila nilai signifikasi > 0,05 maka variabel tersebut
terkontribusi normal. Namun, bila nilai signifikasi < 0,05 maka variabel tersebut tidak
Tujuannya untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi antar variabel bebas
(independen) pada model regresi (Ghozali, 2018). Korelasi antar variabel independen
tidak akan ditemukan bila model regresi itu bersifat baik. Apabila variabel saling
variabel independen.
dari nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Nilai Tolerance ≥ 0,10
multikolinearitas.
terjadi perbedaan variabel pengganggu pada model regresinya. Apabila varian residu
(Ghozali, 2018).
53
autokorelasi di model regresi, yakni korelasi yang terdapat di antara residual suatu
dikarenakan observasi yang dilakukan dari waktu ke waktu secara berurutan dan saling
Pada penelitian ini, uji autokorelasi dilaksanakan dengan mengamati nilai dari
Tidak terdapat
Diterima dU < d <4-dU
autokorelasi
Tidak terdapat
Ditolak 4-dL < d < dL
autokorelasi
Analisis ini berguna saat menguji pengaruh variabel independen yakni Pajak Daerah
54
(X1) serta Retribusi Daerah (X2) terhadap variabel dependen yakni Pendapatan Asli
𝐘 = 𝛂 + 𝛃𝟏 𝐗 𝟏 + 𝛃𝟐 𝐗 𝟐 + 𝐞
Keterangan:
α = Konstanta
ada dalam model terhadap variabel dependen secara bersamaan. Kriteria pengujian Uji
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah secara simultan tidak terdapat pengaruh
Uji t yakni uji korelasi koefisien parsial yang merupakan komponen dari uji
signifikansi secara parsial dalam Penerimaan Pajak Daerah serta Retribusi Daerah
terhadap PAD. Uji t membandingkan kedua variabel dengan taraf signifikansi 0,05
determinasi (𝑹𝟐 ) .Antara nol dan satu, terletak nilai koefisien determinasi. Ketika
(𝑹𝟐 ) rendah, ini menunjukkan bahwa variabel independen hanya dapat menjelaskan
sebagian kecil dari varians dalam variabel dependen. Mendekati satu menunjukkan
bahwa secara praktis semua informasi yang dibutuhkan untuk meramalkan varians
Keterbatasan paling signifikan dari tes ini adalah potensi overfitting model
karena tingginya jumlah variabel independen yang diizinkan. Meskipun tidak jelas
apakah faktor-faktor ini berpengaruh atau tidak, jelas bahwa nilai (𝑹𝟐 ) tumbuh dengan
penelitian ini menggunakan adjusted R square yang disesuaikan dengan nilai antara
nol dan satu untuk analisis ini. Nilai adjusted R square (𝑹𝟐 ) yang disesuaikan
mendekati 1 menunjukkan bahwa model melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam