Anda di halaman 1dari 20

PENGARUH RETRIBUSI PARKIR

TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN


ASLI DAERAH

Oleh
DERIS MAULANA
Latar Belakang
Dengan ditetapkannya Undang-undang Otonomi
daerah yang telah dilaksanakan oleh Bangsa Indonesia
sejak 6 tahun yang lalu merupakan salah satu tuntunan
reformasi yang saat ini merupakan hal yang telah
dilaksanakan oleh setiap daerah untuk dapat
memberikan pelayanan yang lebih baik kepada
masyarakat serta menuntut kepada setiap daerah yang
ada untuk dapat mandiri dalam segala bidang termasuk
yang paling penting adalah dalam meningkatkan sektor
pendapatan asli daerah.
Penyelenggaraan otonomi daerah dilaksanakan
dengan memberikan kewenangan yang luas, nyata, dan
bertanggung jawab kepada daerah secara professional
yang diwujudkan dengan pengaturan, pembagian, dan
pemanfaatan sumber daya nasional yang berkeadilan.
Untuk menyelenggarakan otonomi daerah yang luas,
nyata, dan bertanggung jawab diperlukan kewenangan
dan kemampuan menggali sumber-sumber keuangan
sendiri.
Menurut Undang-undang No 32 tahun 2004 tentang
otonomi daerah, adalah:
Kesatuan masyarakat umum yang mempunyai
batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan
mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan
masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri.
Dengan diberlakukannya Undang-undang No. 32
Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah, dan
Undang-undang No. 33 Tahun 2004 Tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah kewenangan daerah menjadi lebih
besar untuk mengelola dan untuk mengurus rumah
tangganya sendiri termasuk mengelola sumber-sumber
penerimaan daerah.
Sumber-sumber penerimaan daerah dalam pelaksanaan
otonomi daerah sesuai dengan Undang-undang No. 32
Tahun 2004 dan Undang-undang No. 33 Tahun 2004 terdiri
dari :
1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)
2. Dana Perimbangan yaitu :
a. Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak.
b. Dana Alokasi Umum.
c. Dana Alokasi Khusus.
d. Bagi Hasil Pajak dan Bantuan Keuangan dari Provinsi.
3. Lain-lain Pendapatan yang sah, misalnya Kompensasi
PPh Gaji PNS.
Dari sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah tersebut
sesuai dengan Undang-undang No. 32 Tahun 2004 dan
Undang-undang No. 33 Tahun 2004, salah satu
pendapatan yang paling besar adalah retribusi parkir.
Retribusi adalah pembayaran dari penduduk kepada
negara karena adanya jasa tertentu yang diberikan oleh
negara bagi penduduknya secara perorangan.
Retribusi Daerah adalah pungutan daerah sebagai
pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang
khusus disediakan dan atau diberikan oleh pemerintah
daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan
(Marihot P. Siahaan, 2005: 6).
Salah satu contoh retribusi adalah retribusi
pelayanan parkir yang disediakan oleh pemerintah dan
dikelola oleh pemerintahan asli daerah.
Namun, selama ini retribusi parkir belum dapat
berfungsi secara optimal, dengan melihat perolehan
retribusi parkir yang peningkatannya tidak sebanding
dengan peningkatan jumlah kendaraan bermotor, disini
terlihat adanya potensi retribusi parkir yang belum digali
secara maksimal oleh Pemerintah Daerah, yang
seharusnya membuat daerah untuk lebih berbenah
terutama Dinas Perhubungan yang menangani masalah
retribusi parkir.
Penelitian terdahulu mengenai pengaruh Retribusi
parkir terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah
(PAD) pernah dilakukan oleh beberapa peneliti
sebelumnya. Hasil penelitian-penelitian terdahulu
memberikan hasil yang berbeda-beda (research gap).
Penelitian yang dilakukan oleh Md. Krisna Arta
Anggar Kusuma1 (2013) menunjukkan bahwa
retribusi parkir berpengaruh signifikan terhadap
pendapatan asli daerah. Hasil penelitian Md. Krisna
Arta Anggar Kusuma1 (2013) konsisten dengan
penelitian yang dilakukan oleh Fitriana (2014) yang
menyatakan bahwa retribusi parkir berpengaruh
signifikan terhadap pendapatan asli daerah.
Hasil penelitian tersebut berbeda dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Dodi Nondra (2013)
yang menyimpulkan bahwa retribusi parkir tidak
berpengaruh positif signifikan terhadap pendapatan asli
daerah.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian
sebelumnya terletak pada obyek serta tahun penelitian.
Berdasarkan persoalan-persoalan yang diutarakan
sebelumnya, maka penulis tertarik untuk menelitinya
dengan mengambil judul Pengaruh Reribusi Parkir
Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah.
Indentifikasi Masalah
2. Upaya apa yang
1. Bagaimana dilakukan
pengaruh retribusi pemerintah daerah
parkir terhadap untuk
peningkatan mengoptimalkan
pendapaan asli penerimaan retrbusi
daerah? parkir?
?
?
Rumus
an
masala
h
Tujuan
1. Untuk mengetahui pengaruh penerimaan retribusi
parkir terhadap peningkatan pendapatan asli
daerah.

2. Untuk mengetahui upaya pemerintah dalam


mengoptimalkan penerimaan retribusi parkir.
Manfaat penelitian
secara Secara
teoritis praktis
Dapat menunjang dan Agar penelitian ini
memberikan kepastian bermanfaat bagi aparat
hukum yang baik bagi penegak hukum terutama
masyarakat pada pemerintah Kota Bukittinggi
umumnya dan pencari dalam pengelolaan parkir
sebagai sumber pendapatan
keadilan khususnya. daerah

Dapat memberikan manfaat


bagi mahasiswa hukum
khususnya, masyarakat
serta pemerintah daerah
dalam mengelola parkir
sebagai sumber pendapatan
daerah agar terciptanya tata
ruang kota yang baik.
Tinjauan Pustaka
Tinjauan Umum Parkir

Pengertian Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu

Parkir kendaraanyang tidak bersifat sementara (pasal 1


butir 32, UU No. 28 Tahun 2009)

Pajak
Pajak Parkir adalah pajak atas penyelenggaraan
tempatparkir di luar badan jalan, baik yang
disediakan berkaitan dengan pokok usaha

Parkir
maupun yang disediakan sebagai suatu usaha,
termasuk penyediaan tempat penitipankendaraan
bermotor.(pasal 1 butir 31, UU No. 28 Tahun 2009)

Retribusi
Retribusi Daerah, yang selanjutnya disebut
Retribusi, adalah pungutan Daerah sebagai
pembayaran atas jasa atau pemberian izin

Daerah
tertentu yang khusus disediakan dan/atau
diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk
kepentingan orang pribadi atau Badan.(pasal 1
butir 64, UU No. 28 Tahun 2009)
Tinjauan Umum tentang Pendapatan Asli Daerah

Pendapatan Asli Daerah


Pendapatan Asli Daerah
adalah pendapatan yang
Pengertian diperoleh dari sumber-
PAD sumber pendapatan
daerah dan dikelola sendiri
oleh pemerintah daerah.

Sumber- 1. Pendapatan Asli Daerah


sumber (PAD)
Pendapatan 2. Dana Perimbangan
Daerah 3. Lain-lain pendapatan
daerah yang sah
Kerangka Pendapata
Berfikir n Asli
Daerah

Retribusi
Daerah

Klasifikasi
Retribusi
Daerah

Retribusi Jasa Retribusi Perizinan


Retribusi Jasa Umum
Usaha Tertentu

Penerimaan
Retribusi
parkir
Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan mengenai sesuatu hal yang
harus diuji kebenarannya. Hipotesis tersebut harus diuji
dan dibuktikan kebenarannya lewat penelitian dan
pengevaluasi data penelitian (Djarwanto Ps dan
Pangestu Subagyo, 2006: 183).

Ho = Retribusi parkir tidak berpengaruh positif terhadap


pendapatan asli daerah.
Ha = Retribusi parkir berpengaruh positif terhadap
pendapatan asli daerah.
Metode Penelitian
Jenis data : Kuantitatif, data kuantitatif adalah data yang
diukur dengan skala numerik (angka). Adapun data
kuantitatif dalam penelitian ini adalah retribusi
daerah dan pendapatan asli daerah
Objek penelitian : Retribusi parkir, pendapatan asli daerah
Metode penelitian : Deskriptif Asosiatif
Type : Survei
Sumber data : Data sekunder, Sumber data dalam penelitian ini
diperoleh melalui data sekunder. Data sekunder
tersebut berupa data retribusi daerah dan
pendapatan asli daerah
Teknik pengumpulan data : Studi dokumen
Analisis data : Kuantitatif, dengan mengelompokkan data
menurut aspek yang diteliti dengan
menggunakan angka-angka
Sekian
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai