Modul Ajar Dasar-Dasar Kulineri-Pelayanan Prima Ok
Modul Ajar Dasar-Dasar Kulineri-Pelayanan Prima Ok
3_Fitriani1
INDENTITAS
TUJUAN PEMBELAJARAN
PEMAHAMAN BERMAKNA
PERTEMUAN KE 1
Apakah pengertian pelayanan?
Sebutkan contoh pelayanan yang baik?
Mengapa kita harus memberikan pelayanan yang baik?
PERTEMUAN KE 2
Siapa yang bisa menjelaskan pengertian komunikasi?
Apa tujuan dari proses berkomunikasi?
Apa yang dimaksud dengan lingkungan sosial?
PERTEMUAN KE 3
Jelaskan mengapa kerjasama yang baik itu penting!
Sebutkan contoh kerjasama yang baik!
Sebutkan contoh kerjasama dalam lingkungan sosial!
LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
STRATEGI ASESMEN
Aktif Kerjasama
Santun dalam
dalam dalam kegiatan
menyampaikan
kegiatan diskusi Skor Perolehan
hasil diskusi
Nama Siswa diskusi kelompok
kelompok
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
b. Rubrik penilaian sikap
Aspek yang
Indikator penilaian Penilaian
dinilai
Aktif dalam Melakukan diskusi dan Skor 4 : jika 4
kegiatan diskusi pengamatan bersama indikator dilakukan
kelompok dengan rekan kelompok. semua
Melakukan diskusi, Skor 3: jika hanya 3
pengamatan, dan indikator yang dilakukan.
mengajukan pertanyaan Skor 2: jika hanya 2
dalam kegiatan diskusi indikator yang dilakukan.
kelompok. Skor ≤ 1: jika hanya 1
Melakukan diskusi, indikator yang dilakukan.
pengamatan, dan
mengajukan pertanyaan,
dan menyampaikan opini
saat kegiatan diskusi
kelompok.
Melakukan diskusi,
pengamatan, dan
mengajukan pertanyaan,
dan menyampaikan opini,
dan menanggapi
pertanyaan maupun
sanggahan dari siswa lain
saat kegiatan diskusi
kelompok.
Kriteria Penilaian:
Sangat Baik (SB) : apabila memperoleh skor rata-rata: 3 < skor rata-rata ≤ 4
Baik (B) : apabila memperoleh skor rata-rata: 2 < skor rata-rata ≤ 3
Cukup (C) : apabila memperoleh skor rata-rata: 1 < skor rata-rata ≤ 2
Kurang (K) : apabila memperoleh skor rata-rata: skor rata-rata ≤ 1
LEMBAR ASESMEN DIAGNOSTIK
Asesmen Kognitif
Waktu Asesmen
: Durasi
:
Identifikasi Materi Kemungkinan Skor Rencana Tindak
Pertanyaan
yang Akan diujikan Jawaban (Kategori) Lanjut
MATERI PEMBELAJARAN
Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi
langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan
kepuasan pelanggan. Pelayanan merupakan kegiatan yang ditawarkan oleh organisasi atau
perorangan kepada konsumen/customer yang bersifat tidak berwujud dan tidak dapat
dimiliki. Dalam pelayanan yang disebut konsumen (customer) adalah masyarakat yang
mendapat manfaat dari aktivitas yang dilakukan oleh organisasi atau petugas dari organisasi
pemberi layanan.
Pelayanan prima (Excellent Service) merupakan pelayanan yang terbaik yang
diberikan kepada pelanggan, baik pelanggan internal maupun eksternal berdasarkan standard
dan prosedur pelayanan. Pelayanan prima (Excellent Service) adalah suatu pelayanan yang
terbaik dalam memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan. Dengan kata lain, pelayanan
prima merupakan suatu pelayanan yang memenuhi standard kualitas. Pelayanan yang
memenuhi standard kualitas adalah suatu pelayanan yang sesuai dengan harapan dan
kepuasan pelanggan atau masyarakat. Pelayanan prima (Service Excellent) dapat dipahami
sebagai melayani lebih dari yang diharapkan, dengan memberikan perhatian kepada waktu,
ketepatan, keamanan, kenyamanan, kualitas, biaya, proses, dan kepuasan. Pelayanan prima
adalah pelayanan dengan standar kualitas yang tinggi dan selalu mengikuti perkembangan
kebutuhan pelanggan setiap saat, secara konsisten dan akurat.
Konsep Pelayanan Prima
Keberhasilan dalam mengembangkan dan melaksanakan pelayanan prima tidak
terlepas dari kemampuan dalam pemilihan konsep pendekatannya. Konsep pelayanan prima
yaitu mengembangkan pelayanan prima dengan menyelaraskan konsep-konsep sikap
(attitide), perhatian (attention), tindakan (action), kemampuan (ability), penampilan
(appearance), dan tanggung jawab (accountability).
- Sikap (attitude)
Adalah perilaku yang harus dimunculkan ketika menghadapi pelanggan, yang meliputi
penampilan yang sopan dan serasi, berpikir positif, sehat dan logis, dan bersikap
menghargai.
- Perhatian (attention)
Kepedulian penuh kepada pelanggan, baik yang berkaitan dengan perhatian akan
kebutuhan dan keinginan pelanggan maupun pemahaman atas saran dan kritiknya, yang
meliputi mendengarkan dan memahami secara sungguh-sungguh kebutuhan para
pelanggan, mengamati dan menghargai perilaku para pelanggan, dan mencurahkan
perhatian penuh kepada pelanggan.
- Tindakan (action)
Berbagai kegiatan nyata yang harus dilakukan dalam memberikan layanan kepada
pelanggan, yang meliputi mencatat setiap pesanan para pelanggan, mencatat kebutuhan
para pelanggan, menegaskan kembali kebutuhan para pelanggan, mewujudkan kebutuhan
para pelanggan, dan menyatakan terima kasih dengan harapan pelanggan mau kembali.
- Kemampuan (ability)
Kemampuan (Ability) adalah pengetahuan dan keterampilan tertentu yang mutlak
diperlukan untuk menunjang program pelayanan prima, yang meliputi kemampuan dalam
bidang kerja yang ditekuni, melaksanakan komunikasi yang efektif, mengembangkan
motivasi, dan mengembangkan public relation sebagai instrument dalam membina
hubungan kedalam dan keluar organisasi atau perusahaan.
- Penampilan (Appearance)
Penampilan (Appearance) adalah penampilan seseorang baik yang bersifat fisik saja
maupun fisik atau nonfisik, yang mampu merefleksikan kepercayaan diri dan kredibilitas
dari pihak lain.
- Tanggung Jawab (Accountability)
Tanggung Jawab (Accountability) adalah suatu sikap keberpihakan kepada pelanggan
sebagai suatu wujud kepedulian untuk menghindarkan atau meminimalkan kerugian atau
ketidakpuasan pelanggan.
Konsep pribadi pelayanan prima meliputi unsur-unsur kepribadian, penampilan,
perilaku, komunikasi, pengetahuan, dan penyampaian. Konsep pelayanan prima tersebut
terdiri dari hal-hal berikut:
- Pribadi prima tampil ramah
- Pribadi prima tampil sopan
- Pribadi prima tampil yakin
- Pribadi prima tampil rapi
- Pribadi prima tampil ceria
- Pribadi prima senang memaafkan
- Pribadi prima senang bergaul
- Pribadi prima tampil belajar dari orang lain
- Pribadi prima senang dalam kewajaran
- Pribadi prima senang menyenangkan orang lain
SOAL ESSAY
Peserta Didik
1. Apakah kalian memahami tentang pelayanan prima dibidang kuliner?
2. Apakah kalian dapat menjelaskan tentang pelayanan prima dibidang kuliner?
3. Manfaat apa yang dapat kamu peroleh dari materi pembelajaran ini?
4. Kesulitan apa yang kamu alami dalam proses pembelajaran?
5. Sikap positif apa yang kamu peroleh selama mengikuti kegiatan pembelajaran?
Guru
1. Apakah dalam membuka pelajaran dan memberikan penjelasan teknis atau instruksi
yang disampaikan untuk pembelajaran yang akan dilakukan dapat dipahami oleh
peserta didik?
2. Bagaimanakah pada rencana pembelajaran yang perlu diperbaiki?
3. Bagaimana tanggapan peserta didik terhadap materi atau bahan ajar, pengelolaan
kelas, latihan, dan penilaian yang telah dilakukan dalam pembelajaran?
4. Apakah dalam berjalannya proses pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan?
5. Apakah arahan dan penguatan materi yang telah dipelajari dapat dipahami oleh
peserta didik?
Remedial
Remedial dilakukan apabila tujuan pembelajaran belum tercapai. Belum tercapainya
tujuan pembelajaran dapat diketahui apabila skor perolehan dari instrument
penilaian/assessment masih dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Rencana
remedial yang akan diberikan adalah membahas soal-soal ujian sebelumnya termasuk
soal yang dianggap sulit berdasarkan hasil analisis hasil evaluasi.
Pengayaan
Merujuk pada sumber belajar lainnya dalam menambah wawasan peserta didik.
Disajikan materi contoh tentang pelayanan prima dibidang kuliner:
https://repository.bsi.ac.id/index.php/unduh/item/246994/File_10-Bab-II-Landasan-
Teori.pdf
http://etheses.uin-malang.ac.id/1774/5/09410038_Bab_2.pdf
Kelompok :
Anggota :
Kelas :
Mari berdiskusi!
Carilah materi tentang pelayanan prima dibidang kuliner melalui youtube, ebook, artikel
maupun buku. Kemudian buatlah sebuah resume tentang pelayanan prima dibidang kuliner
tersebut, setelah itu presentasikan hasilnya didepan guru dan teman sekelasmu!
MATERI PEMBELAJARAN
Komunikasi adalah suatu seni untuk menciptakan pengertian publik yang lebih baik
yang dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap seseorang atau sesuatu
organisasi/badan. Komunikasi juga merupakan proses yang kontinu dari usaha-usaha
manajemen untuk memperoleh goodwill dan pengertian dari para langganannya, pegawainya,
dan publik umumnya kedalam dengan mengadakan analisis dan perbaikan- perbaikan
terhadap diri sendiri, keluar dengan mengadakan pernyataan-pernyataan. Komunikasi
merupakan kelanjutan dari proses penetapan kebijaksanaan, penentuan pelayanan-pelayanan
dan sikap yang disesuaikan dengan kepentingan orang-orang atau golongan agar orang atau
lembaga itu memperoleh kepercayaan dan goodwill dari mereka. Kedua, pelaksanaan
kebijaksanaan, pelayanan, dan sikap untuk menjamin adanya pengertian dan penghargaan
yang sebaik-baiknya.
Komponen yang terlibat dalam proses komunikasi antara lain proses tersebut
melibatkan beberapa komponen yaitu penerima pesan (receiver), pengirim pesan (sender),
pesan yang dikirimkan (messege), bagaimana pesan tersebut disampaikan (delivery channel
atau media), dan umpan balik atau balasan (feedback) yang diharapkan. Komunikasi
dilakukan oleh pihak yang memberitahukan (komunikator) kepada pihak yang menerima
(komunikan). Komunikasi efektif terjadi apabila suatu pesan yang ingin disampaikan atau
diberitahukan komunikator dapat diterima dengan baik atau sama oleh seorang komunikan,
sehingga tidak terjadi salah persepsi. Pengirim atau sender mengirimkan pesan kepada
seorang komunikan dengan cara menggunakan media tertentu. Unsur-unsur yang sangat
berpengaruh dalam komunikasi karena merupakan awal atau sumber terjadinya suatu
komunikasi sebagai berikut:
a. Komunikan atau penerima atau receiver yang menerima pesan dari komunikator,
kemudian memahami, mengartikan, dan akhirnya memberikan respons.
b. Media yaitu sarana yang digunakan untuk meneruskan pesan komunikasi biasanya
berupa ucapan, gambar, tulisan, bahasa formal, bahasa tubuh, dan sandi.
c. Pesan yaitu isi komunikasi yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan.
Kejelasan pengiriman dan penerima pesan sangat berpengaruh dalam berjalannya suatu
komunikasi.
d. Respons yaitu efek komunikasi sebagai respons yang diberikan atas penerima pesan.
Diimplementasikan dalam bentuk umpan balik atau feedback atau tindakan sesuai
dengan pesan yang telah diterima.
Beberapa hal yang harus diperhatikan ketika berkomunikasi khususnya komunikasi formal
adalah:
- Percaya diri atau self confidence
- Tulus atau sincerity
- Kesungguhan atau seriousness
- Ramah atau friendship
- Berorientasi pada kebenaran atau truth
- Ketenangan atau poise
- Mau mendengarkan dengan baik atau good listener
Terdapat beberapa komponen atau unsur penting yang ada dalam komunikasi antara lain:
- Pengirim pesan
- Pesan yang dikirimkan
- Cara mengirimkan pesan
- Penerima pesan
- Timbal balik
Ruang Lingkup Komunikasi di Tempat Kerja
Dalam pelaksanaannya bahwa komunikasi didalam ruang lingkup lingkungan kerja
berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang ada didalam lingkup komunikasi itu
sendiri. Komunikasi semakin berkembang menyesuaikan kebutuhan dan kebijakan yang
ditetapkan dalam perusahaan. Semakin besar suatu perusahaan, maka semakin banyak
substansial yang harus dipatuhi dan dilewati sebagai bahan untuk perkembangan perusahaan
itu sendiri.
Berikut ini jenis-jenis komunikasi berdasarkan:
1. Komunikasi verbal
Merupakan salah satu bentuk komunikasi yang disampaikan oleh komunikator (orang
yang berbicara) kepada komunikan (orang yang mendengarkan atau menerima pesan
komunikasi) dengan cara tertulis ataupun lisan. Melalui komunikasi verbal ini maka pesan
dapat disampaikan secara baik dan memakan banyak porsi dalam proses komunikasi
karena dengan komunikasi verbal, ide dan gagasan dapat tersalurkan dengan baik.
Komunikasi verbal ini dapat dilakukan secara lisan maupun menggunakan media guna
memperlancar dan memperjelas penekanan pada pesan yang disampaikan.
2. Komunikasi non verbal
Merupakan komunikasi kebalikan dari komunikasi verbal, dimana komunikasi nonverbal
ini lebih banyak menggunakan media tanpa kata-kata ataupun ucapan, namun lebih
banyak menggunakan isyarat, ekspresi wajah, symbol, warna, ataupun gerakan tubuh.
Peran Komunikasi
Communication Technician
Pada tahap ini kemampuan komunikasi sangat diperlukan. Komunikasi diarahkan
untuk berperan menulis, menulis newsletter, menulis house journal, menulis news
release, menulis feature, dll.
Expert Prescriber
Praktisi komunikasi sebagai pendefisian problem, pengembangan program, dan
memiliki tanggung jawab dalam mengimplementasikannya secara baik. Pihak yang
terlibat didalamnya bekerjasama dalam tujuan yang sama dalam memajukan
perusahaan, menyampaikan pesan yang baik tentang perusahaan, dan membentuk
jejaring komunikasi yang andal. Mereka sebagai pihak yang pasif. Manajer yang
lainnya menyerahkan tugas komunikasi sepenuhnya ketangan si”komunikasi” ini,
sehingga mereka dapat mengerjakan pekerjaan mereka yang lainnya.
Communication Facilitator
Komunikasi sebagai pendengar setia dan broker informasi. Mereka sebagai
penghubung, interpreter, dan mediator antara organisasi dengan publiknya. Mereka
mengelola two way communication-nya dengan cara membuka rintangan komunikasi
yang ada atau yang terjadi. Tujuannya dalam hal ini untuk menyediakan kebutuhan dua
belah pihak akan informasi, membuat kesepakatan yang melibatkan minat kedua belah
pihak.
Problem Solving Facilitator
Para karyawan hendaknya berkolaborasi dengan manajer lain untuk mendefinisikan dan
memecahkan masalah yang dihadapi secara bersama dengan kordinasi yang baik dan
terfokus. Para karyawan dan manajemen menjadi bagian dalam manajemen strategi
perusahaan. Bergabung dengan konsultan mulai dari awal direncanakan program
hingga evaluasinya. Membantu manajemen menerapkan tahapan yang akan ditetapkan
dan strategi dalam pencapaian sesuai dengan tujuan yang ditetapkan bersama. Problem
solving ini menjadi indikasi dalam proses menyelesaikan masalah yang dihadapi
perusahaan, baik kedalam maupun keluar yang semua kebijakan dari perusahaan
dimaksudkan untuk kemajuan perusahaan secara maksimal. Jika perusahaan mengalami
kemajuan, maka karyawan yang bekerja didalamnya akan terimbas dengan kemajuan
yang dicapai oleh perusahaan itu sendiri.
Fungsi Komunikasi
Interna Eksterna
l l
1. Mengkomunikasikan tujuan dari 1. Menyiapkan sarana bagi publik untuk
perusahaan antara pimpinan dengan melihat perusahaan secara langsung
karyawan 2. Mensosialisasikan kebijakan perusahaan
2. Menjelaskan perubahan kebijakan direksi kepada publik
dan manajemen agar karyawan 3. Membantu pemasaran untuk
memahami dasar pengambilan keputusan menciptakan citra produk
yang diambil 4. Mensosialisasikan prestasi yang dicapai
3. Membangun jaringan komunikasi oleh perusahaan
interaktif antara karyawan, manajemen,
dan direksi
4. Membantu terciptanya budaya
perusahaan yang sesuai dengan visi
organisasi
5. Membantu peningkatan rasa memiliki
karyawan terhadap perusahaan
Berikut ini tujuh sikap yang perlu diperhatikan dalam menerima telepon, antara lain:
- Caring, yaitu memperhatikan, mendengarkan, dan mencatat semua isi pembicaraan
penelepon.
- Commited, yaitu merasa terikat dengan organisasi/perusahaan, tidak melemparkan
masalah kepada orang lain atau melepas tanggung jawab, dengan alasan karena bukan
tugas/urusan anda.
- Considerate, yaitu mempunyai sikap bersahabat dan menjaga emosi penelepon.
- Controlet, yaitu mampu menjaga dan mengontrol emosi pada saat penelepon
marah/kecewa karena ada masalah dengan kantor kita. Kita harus tetap bersikap baik
dan bijaksana.
- Creative, yaitu kemampuan untuk menemukan cara yang efektif dalam bekerja.
- Contagious, yaitu selalu memelihara keakraban, kegembiraan, kesejukan, dan
kedamaian kepada penelepon.
Berikut ini cara mengatur emosi apabila mendengarkan sesuatu yang kurang
menyenangkan:
1. Tetap tenang
o Selalu berpikiran positif.
o Atur napas agar tetap dalam kondisi relaks.
o Jangan merasa hanya kita yang disalahkan.
o Seseorang yang emosi kondisi tempramennya tidak stabil, maka butuh perhatian
lebih.
o Yakinlah diri bahwa kita bisa mengatasi ini.
2. Berilah tanggapan yang mendukung
o Jangan mencoba menghindari, bersikap terbukalah.
o Berilah tanggapan yang positif dan tunjukkan bahwa kita ikut merasakan yang ia
rasakan.
o Hindari dan jangan melakukan perdebatan dengan pelanggan.
o Ungkapkanlah bahwa kita ingin benar-benar membantu. Apabila pelanggan ragu,
tanyakanlah ketidaknyamanan yang mengganggu pikirannya bila kita menangkap
dari pengamatan non-verbal.
SOAL ESSAY
Peserta Didik
1. Apakah kalian memahami tentang peran berkomunikasi secara efektif melalui
telepon?
2. Apakah kalian dapat menjelaskan tentang peran berkomunikasi secara efektif
melalui telepon?
3. Manfaat apa yang dapat kamu peroleh dari materi pembelajaran ini?
4. Kesulitan apa yang kamu alami dalam proses pembelajaran?
5. Sikap positif apa yang kamu peroleh selama mengikuti kegiatan pembelajaran?
Guru
1. Apakah dalam membuka pelajaran dan memberikan penjelasan teknis atau instruksi
yang disampaikan untuk pembelajaran yang akan dilakukan dapat dipahami oleh
peserta didik?
2. Bagaimanakah pada rencana pembelajaran yang perlu diperbaiki?
3. Bagaimana tanggapan peserta didik terhadap materi atau bahan ajar, pengelolaan
kelas, latihan, dan penilaian yang telah dilakukan dalam pembelajaran?
4. Apakah dalam berjalannya proses pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan?
5. Apakah arahan dan penguatan materi yang telah dipelajari dapat dipahami oleh
peserta didik?
Remedial
Remedial dilakukan apabila tujuan pembelajaran belum tercapai. Belum tercapainya
tujuan pembelajaran dapat diketahui apabila skor perolehan dari instrument
penilaian/assessment masih dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Rencana
remedial yang akan diberikan adalah membahas soal-soal ujian sebelumnya termasuk
soal yang dianggap sulit berdasarkan hasil analisis hasil evaluasi.
Pengayaan
Merujuk pada sumber belajar lainnya dalam menambah wawasan peserta didik.
Disajikan materi contoh tentang peran berkomunikasi secara efektif melalui telepon.
Putri, Ria Tiara dkk. 2019. Komunikasi Industri Pariwisata. Yogyakarta: Andi
Yogyakarta
Program Remedial dan Pengayaan
Sekolah :
Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :
Tahun :
Nama Rencana Program
Tanggal Hasil
No Elemen Peserta Sesudah Simpulan
Remedial Pengayaan Pelaksanaan Sebelum
Didik
Kelompok :
Anggota :
Kelas :
Mari berdiskusi!
Kelompok 1 dan 3 : Jenis-jenis komunikasi
Kelompok 2 dan 4 : Komunikasi secara efektif melalui telepon
Buatlah sebuah materi dari tema yang sudah diberikan diatas sesuai dengan nomer
kelompokmu!
MATERI PEMBELAJARAN
Sementara bahasa Jawa Krama digunakan ketika berbicara dengan orang yang belum
dikenal akrab, tetapi yang sebaya dalam umur maupun derajat, serta tehadap orang yang
lebih tinggi umur dan status sosialnya. Orang jawa sangat berhati-hati dalam penggunaan dan
pemilihan bahasa serta tutur kata.
Mereka meyakini bahwa penggunaan kata atau ragam bahasa yang salah akan
membuat pihak lain merasa terhina, tersinggung, atau sebaliknya, merasa tersanjung secara
tidak pada tempatnya. Kepatutan perilaku dalam hidup bermasyarakat juga amat diperhatikan
orang Jawa. Perilaku yang tidak tepat atau tidak patut dianggap sebagai kekurangan adab.
Adab atau tata cara dalam kehidupan orang Jawa nampak pada tata cara penggunaan bahasa
penyapaan, tata cara sikap tubuh dan penempatan diri, tata cara berbusana, dan sebagainya.
Sikap keadaan menerima (nrimo) pada masyarakat Jawa juga cukup terlihat, terutama pada
lingkungan tempat kerja. Dari sikap menerima inilah terbentuk sikap penyabar yang
membuat mereka menjadi pribadi yang ulet, tekun, dan setia. Mereka juga merasa tidak
nyaman untuk mengungkapkan sesuatu yang menyangkut kepentingan pribadi.
Orang jawa akan sulit mengemukakan sesuatu yang berpotensi menyinggung orang
lain. Oleh karena itu, kata-kata nuwun sewu (permintaan maaf) selalu diucapkan di awal
sebelum melakukan sesuatu yang berhubungan dengan seseorang. Dalam hal ini dikenal
dengan istilah ewuh-pekewuh (rasa tidak nyaman karena khawatir membuat orang tidak
nyaman/sungkan).
Dalam kehidupan orang Jawa, terdapat hal-hal yang tidak boleh dilakukan karena dianggap
sebagai sesuatu yang tidak baik. Hal tersebut merupakan pendidikan budi pekerti yang mulia
bagi orang jawa.
Hal-hal yang tidak baik dilakukan bagi orang Jawa antara lain sebagai berikut:
Duduk dibantal
Makna: tidak menghormati harga diri karena bantal diperuntukan untuk kepala
ketika tidur, bukan untuk diduduki, sehingga hal tersebut dianggap tidak sopan.
Tidur di pagi hari
Makna: tidak baik bagi kesehatan dan cenderung membuat badan lemas, waktu pagi
seharusnya dipakai untuk bekerja.
Menyebut ayah ibu dengan namanya langsung Makna:
tidak sopan dan membuat orang tua sakit hati.
Sering bertopang dagu
Makna: membuat pikiran kosong, melamun, dan membuang-buang waktu.
Bersiul
Makna: mengganggu ketenangan orang lain dan sering dikira kode-kode tertentu yang
membuat orang lain curiga.
Orang jawa pada umumnya membagi diri kedalam tiga kelompok sosial, yaitu
kelompok wong cilik (masyarakat berpenghasilan rendah), priyayi (brokrat dan
cendekiawan), dan ritual keagamaan. Aktivitas yang masih banyak dilakukan terkait
kepercayaan tersebut antara lain menyediakan sesajen dan berkonsultasi pada primbon untuk
memilih waktu serta tempat terbaik untuk melaksanakan acara penting, dan sebagainya.
Karakter orang jawa menurut nilai-nilai pewayangan antara lain harus berbudi halus, elegan,
bertutur kata lembut, sopan, mudah beradaptasi dan sensitif, tidak memperlihatkan emosi
didepan umum seperti kebahagiaan, kesedihan, kekecewaan,kemarahan, penyerahan,
harapan, dan rasa kasihan.
Orang jawa juga akan berhati-hati dan menghindari ketegangan pribadi dan sosial,
serta konflik dan konfrontasi. Orang Jawa menggangap bahwa kerukunan atau keharmonisan
merupakan sifat yang sangat penting. Hidup dalam harmoni berarti hidup dalam
pemufakatan, kedamaian dan ketenangan, tanpa konflik dan pertentangan. Masyarakat pun
diharapkan dapat bersatu untuk menciptakan sikap saling tolong- menolong.
2. Orang dari Suku Aceh
Masyarakat Aceh berasal dari delapan kelompok etnis yaitu, etnis Aceh, Gayo, Alas,
Tamiang, Aneuk jamee, Kluet, Simeulue, dan Singkil. Kedelapan etnis tersebut merupakan
penduduk asli yang dahulu oleh Belanda disebut inlander (penduduk pribumi). Masyarakat
Aceh terkenal dengan pengamalan agama yang kuat. Hal tersebut nampak pada adat dan
budaya sehari-hari yang berlandaskan pada hukum syariat Islam.
Bagi orang Aceh, agama dan adat/budaya sulit untuk dipisahkan. Seperti sebuah
ungkapan Aceh yang mengatakan bahwa “adat ngon hukom hanjeut cree lagee zat ngon
sifeut”, yang artinya adat dengan hukum syariat islam tidak dapat dipisahkan seperti unsur
dengan sifatnya. Bagi mereka hukum agama Islam yang berlaku itu telah menyatu dengan
adat, seperti zat dengan sifat Allah SWT yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain.
Hal ini mengandung arti bahwa adat tidak boleh bertentangan dengan unsur-unsur agama
Islam. Dengan demikian adat/budaya harus berjalan sejajar, seiring dan sesuai dengan
tuntutan agama Islam.
Orang Aceh taat kepada kebiasaan, tata cara dan peraturan-peraturan yang telah
secara turun-temurun ditetapkan pemimpin/penguasa (umara). Selain itu, mereka juga taat
kepada hukum agama Islam yang difatwakan oleh para ulama. Adat pergaulan dan tata cara
hidup orang Aceh telah terjalin rapat dengan nafas Islam yang tidak terpisahkan. Ajaran-
ajaran agama Islam yang dihayati oleh penduduk (orang Aceh) sejak dahulu, juga masih
berlaku sampai sekarang.
Berikut nilai-nilai primer adat Aceh:
- Akidah Islami (hablumminallah).
- Persatuan dan kesatuan (hablumminannas).
- Komunal (tolong- menolong dan silaturahmi/kebersamaan ketauladanan pemimpin).
- Panut kepada iman (pemimpin).
- Jujur, amanah, dan berkhlak mulia.
- Malei kaom (malu diri, malu keluarga/harga diri).
- Percaya diri/kebanggaan bermartabat (bangga kaom).
- Cerdas dan bangga dengan pekerjaannya.
- Suka damai (pemaaf).
Suku bangsa Aceh memiliki empat bahasa, antara lain sebagai berikut:
- Bahasa gayo, digunakan oleh orang-orang Gayo Alas, dan Aceh Tengah.
- Bahasa Aneuk Jamee, digunakan oleh orang-orang Aceh Selatan dan Aceh Barat.
- Bahasa Tamiang digunakan oleh orang-orang yang tinggalnya dekat dengan
perbatasan Aceh dan Sumatra bagian timur.
- Bahasa Aceh digunakan oleh orang-orang Aceh Timur, Aceh Utara, Pidie, dan
sebagian Aceh Barat. Bahasa Aceh merupakan bahasa yang terbanyak (70%)
digunakan oleh penduduk Nangroe Aceh Darusalam.
Bahasa Aceh terdiri dari beberapa dialek, diantaranya dialek peusangan, banda,
Bueng, Daya pase, Pidie, Tunong, Seunangan, Matang, Meulaboh, dan Banda. Dialek banda
digunakan di banda Aceh. Karakteristik khas dari masyarakat Aceh antara lain sebagai
berikut:
- Mengucapkan salam ketika bertamu ke rumah orang (assalamu ‘alaikum), yang
artinya semoga Anda sekalian sejahtera.
- Orang Aceh tidak akan menyerahkan, menerima sesuatu atau menghimbau seseorang
dengan tangan kirinya, baik ketika bercanda ataupun pada situasi yang serius. Mereka
menganggap penggunaan tangan kiri paling tidak sopan. Bercanda menggunakan kaki
kiri ataupun kaki kanan juga merupakan hal yang menjadi pantangan orang Aceh.
- Bagi orang Aceh, kepala adalah bagian tubuh yang ditakdirkan Tuhan berada di atas
sekali, Kepala merupakan letak indra terpenting seperti, mata, telinga, mulut dan
lidah. Sehingga memegang atau mengambil penutup kepala yang sedang digunakan
seseorang, baik bercanda apalagi secara sengaja, merupakan suatu hal yang sangat
dilarang karena dianggap merendahkan dan tidak menghargai.
- Orang Aceh menghormati orang yang lebih tua usianya. Orang tua dianggap telah
lama hidup dan telah berpengalaman, sehingga lebih bijaksana dalam tindak
tanduknya dibandingkan dengan orang yang masih berusia muda.
- Bagi orang Aceh, tetangga (jiran) merupakan kelompok orang yang dekat
hubungannya dengan orang Aceh. Bahkan mengalahkan saudara kandung yang
tinggal jauh dari mereka. Hal ini juga berlaku sama bagi tetangga yang tidak seagama
ataupun tidak sesuku dengan mereka. Tetangga, tanpa memandang agama, etnis
ataupun asal-usul, merupakan kelompok orang yang sangat bearti bagi orang Aceh.
Oleh karena itu, orang Aceh tidak akan merasa asing jika tinggal dekat dengan orang
yang berlainan suku bangsa atau agama yang dianutnya. Mereka akan tetap menjalin
hubungan kekeluargaan yang harmonis.
- Orang Aceh merupakan masyarakat yang cinta damai, prinsip hidup damai
merupakan suatu sikap yang dipertahankan secara sunguh-sungguh.
- Orang Aceh sangat menghargai sahabat yang benar-benar seperasaan dan
sependeritaan dengannya.
Orang bali hanya mengenal satu bahasa, yaitu bahasa bali yang terbagi dalam
beberapa dialek yaitu, dialek Buleleng, Karangasem, Klungkung, Bangli, Gianyar, Badung,
Tabanan dan jembran. Sama seperti budaya jawa, bahasa bali Hindu (majapahit) mengenal
tiga tingkatan pemakaian bahasa, yaitu: bahasa alus, lumrah (madya), dan bahasa Bali kasar.
Sekarang ini bahasa Bali alus digunakan secara resmi oleh hampir semua golongan dalam
pergaulan di pulau Bali. Masyarakat bali terbagi kedalam lapisan sosial yang dipengaruhi
oleh tiga sitem nilai, yaitu utama, dan nista. Kasta utama atau tertinggi adalah adalah
golongan Brahmana, kasta madya adalah golongan Kasatrya, dan kasta nista adalah
golongan Waisya. Selain itu, masih ada golongan yang dianggap paling rendah atau tidak
berkasta yaitu golongan Sudra. Golongan ini sering juga disebut jaba wangsa (tidak
berkasta). Tata kehidupan masyarakat bali, secara umum terbagi menjadi dua, yaitu :
- Sitem kekerabatan (kekeluargaan), yang terbentuk menurut adat yang berlaku dan
dipengaruhi oleh adanya klan-klan keluarga.
- Sistem kemasyarakatan (antarmasyarakat), merupakan kesatuan-kesatuan sosial yang
didasarkan atas kesatuan wilayah/teritorial administrasi (perbekalan/kelurahan), yang
pada umumnya terpecah lagi menjadi kesatuan sosial yang lebih kecil, yaitu banjar
dan teritorial adat. Banjar mengatur hal-hal yang bersifat keagamaan, adat dan
masyarakat lainnya.
b. Pengertian budaya
Kebudayaan adalah seluruh sistem gagasan dan rasa, tindakan serta karya yang
dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyrakat, dijadikan miliknya dengan cara belajar.
Kebudayaan (culture) bearti keseluruhan dari hasil cipta, rasa, karsa manusia. Wujudnya
dapat berupa gagasan dan konsep pikiran manusia dan benda hasil karya manusia manusia
hidup bermasyarakat berisi aksi-aksi terhadap dan oleh sesama manusia sebagai anggota
masyarakat yang merupakan keprabadian, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat
kebiasaan dan lain-lain. Kebudayaan adalah kompleks keseluruhan yang menjadi
pengetahuan,kepercayaan, kesenian, hukum, moral, kebiasaan, dan lain-lain kecakapan yang
diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat pendukung kebudayaan tersebut.
c. Ciri-ciri budaya
Ciri khas kebudayaan yang biasanya dimiliki oleh sekelompok manusia, suku dan
sebagainya yang menempati suatu daerah geografis turun-temurun, biasanya tampak pada:
1. Cara makan, pilihan bahan makanan, hasil masakan, seperti : bakmi, bakso, (asal
masakan Cina) gulai, nasi samin (masakan Arab) berbagai jenis makanan tradisional
makanan Indonesia, makanan Eropa dan lain-lain. Ada yang makan hidangan dari babi
dan ada pula yang mengharamkan (tidak makan) golongan masyarakatlah yang
menganggap sesuatu tindakan atau pilihan itu baik atau kurang baik, dan anggota
golongan belajar dari yang lainnya untuk mematuhi atau menganut kepada pilihan itu.
2. Cara berpakaian, pilihan bahan pakaian, modelnya dan cara memakainya, misalnya
diberbagai negara, wilayah, daerah semua memiliki ciri dan cara berpakaian sesuai
dengan budaya atau adat istiadat setempat. Namun demikian terdapat juga cara-cara
berpakaian yang berlaku secara umum (nasional atau internasional).
3. Perumahan, alat-alat yang mereka pakai sehari-hari berbeda dengan yang terdapat pada
kebudayaan lain.
4. Bahasa yang dipergunakan pada lingkungan mereka merupakan bahasa khas seperti,
jawa, Bali, Sunda, Aceh, Inggris prancis beserta dialeek-dialeknya.
5. Ciri khas atau bentuk fisik:muka, warna kulit, perawakan, hidung mancung atau pesek,
mata sipit atau beluk, rambut lurus atau keriting dan lain-lainnya.
d. Sosialisasi
Untuk dapat bekerja dengan baik sesama kolega dari berbagai budaya maka perlu
adanya sosialisasi. Yang dimaksud dengan sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang
mulai menerima dan menyesuaikan diri kepada adat istiadat sesuatu golongan, di mana
lambat laun akan merasa merupakan bagian dari golongan itu.
e. Perbedaan Budaya
Perbedaan budaya adalah perbedaan cara bersikap dan berinteraksi yang disebabkan
oleh budaya yang berbeda akan tampak aneh atau menyinggung orang lain. Perhatian
mengenai perbedaan budaya akan menjadikan kita memahami mengapa orang- orang
berperilaku demikian serta bereaksi demikian terhadap anda. Macam- macam perbedaan
budaya adalah ras, bahasa, ketidakmampuan, struktur keluarga, jenis kelamin, usia,
kecenderungan jenis kelamin, agama dan status sosial.
Contoh Komunikasi Verbal Cara Memberikan Salam dan Keramah Tamahan
kepada Pelanggan
1. Pelanggan Jepang
Seperti kebanyakan orang barat, jika kita kesulitan (tidak mengetahui atau tidak dapat
melafalkan nama keluarga) untuk menyebut nama pelanggan jepang, gunakan Sir atau
Madam. Jika kita dapat menyebut dengan tepat nama akhir pelanggan, pakailah nama
tersebut yang diikuti oleh San, apa pun jenis kelaminnya misalnya Takeshi San.
Orang Australia terbiasa menggunakan nama pertama, bahkan ketika berbicara
dengan seorang penguasa. Namun di jepang, hal ini tidak dapat diterima. Orang Jepang saling
mengucapkan salam dengan membungkuk. Kita harus melakukan sikap membungkuk ini
sebagai bentuk penghormatan dan sensitivitas. Kontak mata baik digunakan ketika
berkomunikasi dengan orang yang berbicara bahasa Inggris, tetapi orang jepang mungkin
merasa tidak nyaman jika kita mempertahankan kontak mata secara langsung dalam waktu
yang lama, pada saat berkomunikasi, lakukan kontak mata hanya untuk sesaat lalu alihkan
pandangan kita sedikit, terutama ketika berbicara dengan seorang wanita.
Pelayanan di jepang tepat waktu dan efisien, staf pelayanan pun sangat bersih dan
sopan, pemakaian seragam dimaksudkan untuk menciptakan kesan yang baik. Minuman
beralkohol diterima tetapi beberapa wanita jepang mungkin tidak minum didepan umum.
Pelanggan jepang akan sangat menghargai jika air dingin selalu tersedia. Permintaan maaf
harus disampaikan dengan tulus, permintaan maaf tidak boleh digunakan secara sembarangan
karena akan dianggap sebagai pembenaran atas kesalahan. Hilangkan alasan untuk
menunjukkan rasa bersalah. Dalam beberapa hal, hadiah diberikan dengan suatu permintaan
maaf untuk menunjukkan ketulusan. Di hotel tamu-tamu Jepang lebih suka mandi berendam
(bath) daripada shower, karena di Jepang, mandi adalah untuk relaksasi
bukan untuk membersihkan, selain itu air dapat dipercikkan kesekeliling dengan bebas.
Hotel harus menyediakan sandal karena orang jepang biasanya tidak mengenakan sepatu
didalam rumah. Bagi banyak orang Jepang, ada ketakutan alami terhadap api, karena banyak
kota di jepang memiliki penduduk yang sangat padat dan beberapa bangunan terbuat dari
bahan-bahan yang sangat mudah terbakar. Oleh karena itu, prosedur pertolongan saat
kebakaran di jepang dapat membantu mengurangi rasa takut mereka.
a. Greeting
Perkenalan dan komunikasi orang Jepang adalah sebagai berikut:
- Sangat formal.
- Jangan menyentuh seseorang.
- Jangan memanggil dengan nama pertama.
- Tidak berjabatan tangan, tetapi membungkukkan badan.
- Terima kartu bisnis dengan kedua tangan.
- Bungkukkan badan dan perhatikan gelar dikartu bisnis orang bersangkutan. Jika
orang Jepang tersebut memiliki status yang lebih tinggi, membungkuklah lebih dalam
dan lebih lama.
- Tidak menggunakan kartu bisnis untuk menulis.
- Beri/terima hadiah dengan dua tangan.
- Tidak membuka hadiah dihadapan pemberinya.
- Tidak menggunakan humor, slang atau guyonan.
- Tidak melakukan kontak mata terlalu lama.
- Bicaralah dengan pelan, jelas, dan dengan volume suara normal.
- Selalu tunjukkan tingkat formalitas tertentu.
- Bersikap sabar ketika seorang pelanggan Jepang tidak dapat berbahasa Inggris dengan
baik.
b. Kebiasaan
- Merokok masih sangat populer (lebih banyak pria dari wanita).
- Mandi berendam (bath) lebih populer daripada menggunakan shower.
- Permintaan maaf harus tulus, dan jangan gunakan alasan.
- Orang Jepang mungkin mengganggu pekerjaan kita dengan sebuah permintaan,
jangan mengartikan ini sebagai kekasaran.
- Orang Jepang tidak suka mengatakan “no”agar tetap “keep face”menjaga nama baik.
c. Makanan
Produk-produk susu tidak begitu popular.
d. Minuman
- Menyukai minuman alkohol (whisky dan sake).
- Air minum dingin.
2. Pelanggan Jerman
Orang Jerman mengharapkan pelayanan yang cepat dan efisien. Mereka dapat
tersinggung jika kita meminta mereka untuk menunggu tanpa menjelaskan alasannya.
Penampilan yang rapi dan bersih sangat penting, baik bagi pekerjaan maupun bagi diri kita
sendiri. Orang Jerman menganggap ruang makan yang tidak tertata atau penampilan personal
yang tidak rapi sebagai tanda inkompetensi.
Bersiaplah akan adanya permintaan-permintaan langsung dan tampak mendadak
karena para konsumen Jerman lebih menuntut ketimbang meminta untuk dilayani. Perlu
diingat bahwa ini bukan tanda kekasaran, namun merupakan sikap yang menjadi kebiasaan
mereka. Kata “Please”dan “thank you” mungkin tidak banyak di gunakan. Bila
memungkinkan, berilah informasi yang tepat, bukan pernyataan umum yang tidak jelas,
contoh “Bukan minggu depan, tetapi hari selasa setelah pukul 3.00 sore”, dari sudut pandang
orang Jerman, “pelayanan yang bagus adalah pelayanan yang tidak asal-asalan.”
a. Greeting
- Selalu jaga tingkat formalitas tertentu, panggil mereka dengan Mr. Atau Mrs. bila
kita mengetahui namanya, dan Sir atau Madam Jika kita tidak mengetahui namanya.
- Jangan pernah memanggil dengan nama pertama.
- Jabat tangan merupakan hal biasa bagi pria dan wanita.
- Tundukan kepala kita sedikit ketika memberi salam seorang tokoh.
b. Kebiasaan
- Tidak menggunakan humor atau selang.
- Bersiaplah akan adanya permintaan-permintaan mendadak.
- Cobalah menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan tepat.
- Para konsumen Jerman tidak punya waktu untuk meladeni sikap bohong /omong
kosong (nonsense).
- Orang Jerman mengharapkan penjelasan ketika diminta untuk menunggu.
- Tempat kerja yang berantakan diartikan sebagai tanda ketidakkompetenan
- (inkompetensi).
- Beberapa orang Jerman yang lanjut usia tidak dapat berbicara bahasa Inggris dengan
baik.
c. Makanan
- Orang Jerman akan mencoba sesuatu sesekali, tetapi akan sangat menghargai jika
makanan khas Jerman juga tersedia.
- Makanan yang populer adalah daging lembu, sosis, kentang, dan sauerkraut.
- Kurang menyukai makanan khas Asia.
d. Minuman
- Menyukai bir, anggur dan sparkling wine.
- Tidak banyak mengonsumsi cocktail.
a. Greeting
- Banyak orang Amerika mengatakan “Hello”dan menepuk bahu (jika pria), dan
memanggil dengan nama pertama terhadap orang yang dikenal akrab.
- Selalu menjaga tingkat formalitas tertentu. Panggil mereka dengan Mr. Atau Mrs.
ketika kita mengetahui namanya, dan Sir atau Madam jika Anda tidakmengetahui
namanya.
b. Kebiasaan
- Anggur atau sparkling wine disajikan dengan makan malam.
- Ingatlah selalu akan adanya permintaan-permintaan khusus.
c. Makanan
- Sarapan khas di sebuah hotel bintang lima dapat mencakup delapan menu, termasuk
steamed pear dengan saus anggur merah manis sebagai pembuka, hati sapi panggang
(medium) dengan bawang goreng, capsicum dan potongan-potongan apel sebagai
main course serta pancakes dengan sirup maple sebagai dessrt (makanan pencuci
mulut).
- Banyak cara berbeda memasak telur seperti, sunny-side up (telur mata sapi atau
ceplok), Turned over (telur goreng yang matang pada kedua sisinya), dan sebagainya.
- Sup dingin disajikan untuk makan siang di musim panas (termasuk sup buah-
buahan).
- Cottage cheese dan buah segar untuk makan siang pada musim panas.
- Daging merah apapun (termasuk breakfas bacon) yang dimasak pada suhu tertentu :
rare, medium rare, medium,medium welll, well done, dan very well done.
d. Minuman
- Air mineral harus tersedia pada tiap meja saat tamu tiba.
- Coctail beralkohol tinggi sebagai minuman sebelum makan.
- Kopi atau teh panas/dingin (tergantung musim), yang tersaji dengan makanannya.
4. Pelanggan muslim
Jika para pria dan wanita dari segala usia melakukan liburan kebanyak tempat
didunia, termasuk ke negara-negara Islam, tidak demikian halnya bagi orang Muslim, tidak
banyak orang muslim yang bepergian ke negara-negara barat. Pria dan wanita Muslim
bepergian terutama untuk alasan-alasan bisnis. Para wanita muslim hampir tidak pernah
bepergian ke negara-negara barat, dan terutama tidak pernah bepergian tanpa didampingi oleh
suami mereka atau kerabat pria dekat.
a. Greeting
- Selalu perlakukan konsumen muslim dengan formal.
- Gunakan Sir atau Madam.
- Jangan pernah gunakan nama pertama.
- Jabat tangan merupakan hal lazim hanya di kalangan pria, dan kadang menggunakan
kedua tangan.
b. Kebiasaan
- Orang muslim sering berbincang-bincang dahulu sebelum masuk ke alasan utama
adanya pertemuan.
- Orang muslim berdoa lima kali setiap hari dengan arah kiblat ke mekah, kota paling
suci umat islam.
- Terdapat tanda dalam kamar hotel yang menunjukkan arah kiblat ke Mekkah.
- Orang muslim melepas sepatu sebelum masuk ke dalam rumah.
- Permintaan mungkin terdengar menuntut.
- Orang muslim mengharapkan pelayanan yang efisien dan cepat, dan tidak peduli
dengan penyebab terjadinya masalah.
c. Makanan
- Makanan harus (wajib halal).
- Hewan-hewan buruan tertentu diperbolehkan.
- Hewan-hewan disembelih dengan cara khusus.
- Produk susu dari sapi, domba, dan kambing diperbolehkan.
- Ikan apa saja diperbolehkan.
- Madu, buah segar atau kering, kacang-kacangan.
- Biji- bijian seperti gandum dan beras, dan semua tumbuhan yang tidak beracun.
- Mengonsumsi sayuran segar atau yang dingin secara alamiah.
d. Minuman
- Minuman harus halal (tidak mengandung alkohol)
- Minuman ringan, air, susu, kopi, dan the
SOAL ESSAY
REFLEKSI
Peserta Didik
1. Apakah kalian memahami tentang peran bekerjasama secara efektif dengan kolega
dan pelanggan?
2. Apakah kalian dapat menjelaskan tentang peran bekerjasama secara efektif dengan
kolega dan pelanggan?
3. Manfaat apa yang dapat kamu peroleh dari materi pembelajaran ini?
4. Kesulitan apa yang kamu alami dalam proses pembelajaran?
5. Sikap positif apa yang kamu peroleh selama mengikuti kegiatan pembelajaran?
Guru
1. Apakah dalam membuka pelajaran dan memberikan penjelasan teknis atau instruksi
yang disampaikan untuk pembelajaran yang akan dilakukan dapat dipahami oleh
peserta didik?
2. Bagaimanakah pada rencana pembelajaran yang perlu diperbaiki?
3. Bagaimana tanggapan peserta didik terhadap materi atau bahan ajar, pengelolaan
kelas, latihan, dan penilaian yang telah dilakukan dalam pembelajaran?
4. Apakah dalam berjalannya proses pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan?
5. Apakah arahan dan penguatan materi yang telah dipelajari dapat dipahami oleh
peserta didik?
REMEDIAL ATAU PENGAYAAN
Remedial
Remedial dilakukan apabila tujuan pembelajaran belum tercapai. Belum tercapainya
tujuan pembelajaran dapat diketahui apabila skor perolehan dari instrument
penilaian/assessment masih dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Rencana
remedial yang akan diberikan adalah membahas soal-soal ujian sebelumnya termasuk
soal yang dianggap sulit berdasarkan hasil analisis hasil evaluasi.
Pengayaan
Merujuk pada sumber belajar lainnya dalam menambah wawasan peserta didik.
Disajikan materi contoh tentang peran bekerjasama secara efektif dengan kolega
dan pelanggan.
Putri, Ria Tiara dkk. 2019. Komunikasi Industri Pariwisata. Yogyakarta: Andi
Yogyakarta
Program Remedial dan Pengayaan
Sekolah :
Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :
Tahun :
Nama Rencana Program
Tanggal Hasil
No Elemen Peserta Sesudah Simpulan
Remedial Pengayaan Pelaksanaan Sebelum
Didik
Kelompok :
Anggota :
Kelas :
Mari berdiskusi!
Kelompok 1 dan 3 : bekerjasama secara efektif dengan kolega dan pelanggan
Kelompok 2 dan 4 : akibat yang ditimbulkan dari tidak adanya bekerjasama secara efektif
dengan kolega dan pelanggan
Buatlah sebuah materi dari tema yang sudah diberikan diatas sesuai dengan nomer
kelompokmu!
MATERI PEMBELAJARAN
Saling Menghormati
Upaya saling menghormati dalam bisnis pelayanan menjadi “bahan baku utama”
sehingga dapat dikatakan bahwa industri pariwisata merupakan suatu industri yang
hospitable yaitu industri layanan yang diwarnai keramahan dan helpfully. Seseorang yang
memiliki sifat senang berteman atau mudah menyesuaikan diri lebih penting daripada
pelatihan formal, dia akan memiliki pengetahuan luas, lancar berbicara, daya tarik individu
yang menarik dan memikat hati audiens/tamu. Daya tarik kepribadian dari pembicara akan
dapat membangkitkan respon/minat pengunjung/tamu/teman bicara. Rasa atau minat untuk
mencari teman dan berteman akan memaksa seseorang untuk mencoba mengurangi rasa ingin
menang sendiri . Untuk menunjukkan rasa hormat, yang harus kita lakukan ialah mencoba
menyingkirkan rasa curiga dan “look down” terhadap seseorang, kita harus berpikir positif
terlebih dahulu, sehingga apa yang ada dihati kita akan tercermin dalam wajah dan sinar
mata.
Beberapa kiat menunjukkan rasa hormat antara lain:
Menyapa ramah atau menganggukkan kepala dengan tersenyum.
Mau mendengarkan adalah kunci utama untuk dihormati orang lain.
Menghormati solusi meskipun mungkin berbeda dengan kita.
Memperkenalkan diri dan mencoba mengenal latarbelakang mereka.
Lebih baik menawarkan saran daripada memerintah atau instruksi.
Dengarkan dengan seksama apa yang mereka katakan.
Mencoba untuk memahami kebutuhan dan keinginan mereka.
Mampu menempatkan diri sesuai dengan situasi dan posisi kita adalah kunci utama
dari saling menghormati.
Dalam pelayanan umum seperti di hotel, restaurant dll, perkenalan cukup dilambangkan
dengan salam atau ucapan selamat datang. Jangan lakukan gerakan yang tidak perlu, seperti
menggaruk kepala, bertopang dagu, menguap dihadapan wisatawan/tamu karena tamu datang
pada perusahaan yang sudah dia ketahui. Dalam pelayanan ini, kalau tamu tersebut sudah
datang yang kesekian kalinya, kita perlu tahu identitasnya dan ingatlah namanya. Suatu saat
bila kita bertemu lagi, alangkah senangnya bila kita memanggil namanya. Pada pertemuan
yang sifatnya khusus, misalnya akan mengadakan negosiasi awal, diperlukan langkah
perkenalan yang lebih khusus. Nama mewakili pribadi secara utuh, dengan menyebut nama
secara benar, seseorang akan merasa diakui keberadaannya, rasa percaya dirinya akan
menjadi timbul karena dia merasa dikenal apalagi yang mengingat adalah orang yang
kedudukannya lebih tinggi. Nama juga membawa reputasi seseorang, reputasi atau citra yang
ditinggalkan akan selalu diingat.
Pepatah mengatakan “harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan
nama”, kesan baik dan buruknya diri kita pada saat “kita ada” akan dikenang orang dan akan
tetap melekat. Sebutlah nama panggil yang simpatik, contohnya: ada seorang pejabat terkenal
yang dahulunya berasal dari desa, namanya Timin. Setelah dia sukses dia menambahkan
nama menjadi T. Sugiarto. Jangan “bunuh diri” Anda dengan memanggil dia Timin (biasanya
nama petani desa) terlebih dihadapan orang banyak, walaupun anda dulu pernah menjadi
sahabatnya. Ingat ini kesan pertama, lain masalahnya
kalau memang dia lebih suka dipanggil Timin dan itu merupakan nama kebanggaan, kalau
memang ini terjadi biasanya dia tidak menyembunyikannya dengan initial T.
ESSAY
REFLEKSI
Peserta Didik
1. Apakah kalian memahami tentang peran bekerjasama dalam lingkungan sosial yang
berbeda?
2. Apakah kalian dapat menjelaskan tentang peran bekerjasama dalam lingkungan
sosial yang berbeda?
3. Manfaat apa yang dapat kamu peroleh dari materi pembelajaran ini?
4. Kesulitan apa yang kamu alami dalam proses pembelajaran?
5. Sikap positif apa yang kamu peroleh selama mengikuti kegiatan pembelajaran?
Guru
1. Apakah dalam membuka pelajaran dan memberikan penjelasan teknis atau instruksi
yang disampaikan untuk pembelajaran yang akan dilakukan dapat dipahami oleh
peserta didik?
2. Bagaimanakah pada rencana pembelajaran yang perlu diperbaiki?
3. Bagaimana tanggapan peserta didik terhadap materi atau bahan ajar, pengelolaan
kelas, latihan, dan penilaian yang telah dilakukan dalam pembelajaran?
4. Apakah dalam berjalannya proses pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan?
5. Apakah arahan dan penguatan materi yang telah dipelajari dapat dipahami oleh
peserta didik?
Remedial
Remedial dilakukan apabila tujuan pembelajaran belum tercapai. Belum tercapainya
tujuan pembelajaran dapat diketahui apabila skor perolehan dari instrument
penilaian/assessment masih dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Rencana
remedial yang akan diberikan adalah membahas soal-soal ujian sebelumnya termasuk
soal yang dianggap sulit berdasarkan hasil analisis hasil evaluasi.
Pengayaan
Merujuk pada sumber belajar lainnya dalam menambah wawasan peserta didik.
Disajikan materi contoh tentang peran bekerjasama dalam lingkungan sosial yang
berbeda.
https://passertour.wordpress.com/2010/11/26/bekerja-dalam-lingkungan-sosial-
yang-berbeda/
Program Remedial dan Pengayaan
Sekolah :
Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :
Tahun :
Nama Rencana Program
Tanggal Hasil
No Elemen Peserta Sesudah Simpulan
Remedial Pengayaan Pelaksanaan Sebelum
Didik
LEMBAR KERJA SISWA
Kelompok :
Anggota :
Kelas :
Mari berdiskusi!
Carilah materi tentang peran bekerjasama dalam lingkungan sosial yang berbeda melalui
youtube, ebook, artikel maupun buku. Kemudian buatlah sebuah resume tentang materi
tersebut, setelah itu presentasikan hasilnya didepan guru dan teman sekelasmu!
Glosarium
Asesmen Penilaian
Customer Organisasi atau orang yang membeli suatu produk barang atau jasa dari
suatu toko maupun bisnis tertentu
Diagnostik Ilmu untuk menentukan jenis penyakit berdasarkan gejala yang ada
Dialek Variasi bahasa yang berbeda-beda menurut pemakai (misalnya bahasa dari
suatu daerah tertentu, kelompok sosial tertentu, atau kurun waktu
tertentu)
Diplomasi Urusan atau penyelenggaraan perhubungan resmi antara satu negara dan
negara yang lain
Ekspresi Pandangan air muka yang memperlihatkan perasaan seseorang
Feedback Respon yang disampaikan komunikan atau penerima pesan setelah
menerima pesan dari komunikator
Formalitas Bentuk (peraturan, tata cara, prosedur, kebiasaan) yang berlaku
Instrument Sarana penelitian (berupa seperangkat tes dan sebagainya) untuk
mengumpulkan data sebagai bahan pengolahan
Karsa Daya (kekuatan) jiwa yang mendorong makhluk hidup untuk berkehendak
Kasta Golongan (tingkat atau derajat) manusia dalam masyarakat beragama
Hindu
Konsisten Tetap (tidak berubah-ubah); taat asas; ajek
Monopoli Situasi yang pengadaan barang dagangannya tertentu (di pasar lokal atau
nasional) sekurang-kurangnya sepertiganya dikuasai oleh satu orang atau
satu kelompok sehingga harganya dapat dikendalikan
Psikologis Berkenaan dengan psikologi; bersifat kejiwaan
Rubrik Kepala karangan (ruangan tetap) dalam surat kabar, majalah, dan
sebagainya
Sensitivitas Perihal cepat menerima rangsangan; kepekaan
Sosialisasi Proses belajar seorang anggota masyarakat untuk mengenal dan
menghayati kebudayaan masyarakat dalam lingkungannya
Teritorial Mengenai bagian wilayah (daerah hukum) suatu negara
DAFTAR PUSTAKA
https://repository.bsi.ac.id/index.php/unduh/item/246994/File_10-Bab-II-Landasan- Teori.pdf
http://etheses.uin-malang.ac.id/1774/5/09410038_Bab_2.pdf
Putri, Ria Tiara dkk. 2019. Komunikasi Industri Pariwisata. Yogyakarta: Andi Yogyakarta
https://passertour.wordpress.com/2010/11/26/bekerja-dalam-lingkungan-sosial-yang-
berbeda/