LAPORAN PRE-OPERATIF
PERSIAPAN PASIEN
1. Melakukan pemeriksaan laboratorik darah rutin, waktu pembekuan darah, dan glukosa
sewaktu
2. Menjelaskan diagnosis, indikasi tindakan, tata cara, tujuan dan risiko tindakan
3. Melakukan pemeriksaan dermoskopik dan pengambilan foto dokumentasi lesi
4. Mengisi dan tanda tangan lembar informed consent oleh pasien, saksi dan DPJP
5. Pasien berbaring di meja operasi dalam posisi supine dengan kepala posisi horizontal
dengan menggunakan bantal, pasien merasa nyaman.
1
PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
Siapkan dan cek kembali alat-alat dan bahan-bahan yang akan digunakan, yaitu:
Persiapan alat
Tray non-steril:
Sarung tangan non-steril
Surgical marker untuk menggambar garis insisi
Kasa ukuran 4 x 4 (10 cm x 10 cm) sebanyak 5 buah
NaCl 0,9%: tindakan aseptik dan antiseptik
Pehakain (Lidokain 2% dengan epinefrin)
Syringe ukuran 1 ml
Jarum suntik ukuran no. 27G
Kidney tray
Tray steril:
Sarung tangan operasi steril
Drapes bolong
Towel clamps
Dua klem hemostat
Punch biopsy no.5
Needle holder
Pinset sirurgis
Pinset anatomis
Kassa
Mangkuk kecil stainless steel isi cairan natrium klorida steril untuk irigasi luka
Tempat pembawa spesimen berisi formalin buffer 10% dan berlabel nama pasien
untuk pemeriksaan patologi anatomi
Perekat (Hypafix®)
Gel intrasite dan Cuticell classic: wound dressing
Persiapan operator
• Masker
• Headcap
• Cuci tangan
• Gown operasi
• Sarung tangan steril no 7.0
LAPORAN INTRAOPERATIF
1. Gambar garis lesi mengenai area lesi dan area kulit sehat, garis insisi menggunakan
surgical marker
2. Garis insisi berbentuk bulat
3. Melakukan prosedur cuci tangan 6 langkah menggunakan chlorhexidine gluconate
diikuti air mengalir selama 20-30 detik
4. Menggunakan sarung tangan steril ukuran 7.0
5. Melakukan tindakan aseptik dan antiseptik dengan cairan NaCl 0.9% menggunakan
kasa melingkar dari area bedah dan meluas beberapa 2-3 cm dari area bedah
6. Mata kanan pasien ditutup dengan kasa steril
2
7. Daerah sentrifugal operasi ditutup dengan drapes bolong untuk mempersempit lapang
operasi
8. Lakukan anestesi infiltrasi dengan pehakain posisi jarum ditusuk vertikal tegak lurus
pada kulit, kisaran 3 mm tepi kranial site marking, masukkan 0,5 cc pehakain,
miringkan jarum 45o dengan teknik fanning lalu tusukkan menyusuri sisi lateral dan
medial site marking, aspirasi, lalu suntikkan pehakain di sekitar site marking. Tunggu
kisaran 1 menit, nilai anestesi dengan cara melihat warna kepucatan dan
menekan/palpasi dengan klem arteri. Daerah bedah ditepuk – tepuk untuk membuka
pompa Na dan K
9. Lakukan pada site marking, kedalaman hingga subkutis menggunakan punch biopsy
no.5. Jari tangan kiri meregangkan kulit, sedangkan tangan kanan memegang punch
biopsy seperti memegang pensil dengan posisi tegak lurus terhadap permukaan kulit.
Lakukan gerakan menekan sekaligus putaran 360⁰ searah jarum jam tegak lurus site
marking, angkat punch biopsy.
10. Jaringan diangkat menggunakan pinset anatomis, kemudian lakukan potongan
menggunakan gunting jaringan untuk memisahkan lesi dengan jaringan di bawahnya.
Kontrol perdarahan dengan balut tekan menggunakan kasa steril.
11. Jaringan hasil biopsi plong kemudian dimasukkan ke dalam larutan formalin buffer
10% untuk dikirim pemeriksaan histopatologik.
12. Lakukan penekanan pada luka operasi menggunakan kasa steril selama 3 menit
13. Bersihkan lapangan operasi dengan NaCl 0,9%.
14. Luka operasi diberikan gel intrasite dan Cuticell classic, tutup dengan kassa dan
plester hypafix.
REFERENSI
1. Travelute CR, Cartee T. Aseptic technique. Dalam: Robinson JK, Hanke CW, Siegel
DM, Fratila A, penyunting. Surgery of the skin procedural dermatology. Edisi ke-3.
Chicago:Elsevier; 2015. h.28-4
2. Robinson JK, Hanke CW, Sengelmann RD, Siegel DM, penyunting. Surgery of the skin:
procedural dermatology. Philadelphia: Elsevier Mosby; 2005. h. 39-53.