Anda di halaman 1dari 2

Untuk menjadi seorang entrepreneur kita diharuskan untuk bisa memelihara catatan (keeping

record), karena seorang pengusaha diharapkan bisa membedakan mana dokumen yang penting
dan mana bukan dokumen yang tidak penting. Dokumen penting ini bisa seperti catatan
penghasilan, catatan beban, data karyawan, catatan stok, catatan asset, dan sebagainya.
Bagaimana cara menorganisir catatan agar tidak hilang, sesuai bentuk dokumennya.
a. Hardcopy
Melakukan evaluasi dan pengarsipan guna agar tidak tertumpuk dengan dokumen
baru, memperhatikan isi dokumen dan melakukan pengelompokkan dokumen sesuai
kategori guna memudahkan para pembisnis untuk mecari dokumen yang akan
diperlukan nantinya, dan lakukan pemeliharaan dengan memilah Kembali dokumen
penting dan tidak penting.
b. Softcopy
Melakukan pengkategorian dokumen dengan mengelompokkan dokumen menjadi
satu sesuai kategorinya masing-masing, menggunakan sistem penamaan yang dapat
dipahami oleh kita dan mempermudah pencarian, penjagaan juga tidak kalah penting
karena rentanya malware masuk dalam sistem kita diharuskan untuk menginstal anti
virus pada computer kita, selalu back up data atau dokumen yang menurut kita
penting pada computer lain atau bisa menggunakan fitur cloud, selalu jaga data
penting dengan memberikan password pada computer agar tidak sembarang orang
bisa membukanya, dan jangan lupa untuk update aplikasi yang diperlukan secara
berkala agar bisa memaksimalkan penjagaan dokumen.

Think like an entrepreneur


Untuk bisa berfikir layaknya seorang entrepreneur seorang entrepreneur harus
mempunyai beberapa kategori sebagai berikut
1. Mengenali permasalahan
Seorang pengusaha selalu mencari masalah apa yang ada dan selalu bisa memecahkan
masalah, menjadikan masalah itu menjadi peluang bisnis. Pemecehan masalh ini dapat
berupa penemuan baru, revolusi dari sebuah produk, pemnfaatn teknologi, keunikan
produk, dan sebagainya.
2. Mengidentifikasi berbagai kemungkinan solusi
Tiga karakteristik yang harus dimiliki pengusaha dan sangat penting untuk membantu
pengusaha, yaitu pengusaha mampu berfikir dan bisa menemukan solusi yang tepat akan
sebuah masalah, mendengarkaan masukan dan nasihat orang lain, mengamati dengan
pengamatan yang tajam pengusaha aka tahu aka napa yang dilakukan kedepannya dan
apa saja yang dibutuhkan untuk kelangsungan usahanya.
3. Mengevaluasi berbagai kemungkinan solusi
Tidak semua ide bisnis bisa menjadi peluang bisnis, karena peluang bisnis adalah apa
yang diinginkan konsumen bukan keinginan pemilik bisnis, ide bisnis harus lulus uji
validitas agar menentukan ini ide bisnis nyata atau tidak dengan melukan beberapa cara
yaitu, dengan menganalisis pilihan solusi (melakukan validity test) dan mengevalusi hasil
penelitian apakah memilki keunggulan kompetitif atau tidak. Keunggulan kompetitif ini
bisa dalam berbagi bidang contohnya kualitas, harga, lokasi, seleksi, layanan, kecepatan,
dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai