Anda di halaman 1dari 32

PAPER

MANAJEMEN PEMASARAN

STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN OMZET PENJUALAN


MENGGUNAKAN METODE UP SELLING DAN LINK SELLING

PADA PT. K-24 INDONESIA

Oleh :

Rini Musada

N.P.M 1222217003

UNIVERSITAS PANCASILA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

JAKARTA

2022
ABSTRAK

Apotek K-24 merupakan Jaringan Apotek Waralaba Nasional yang buka 24 jam
non stop setiap hari dan berkomitmen untuk menyediakan kebutuhan obat-obatan
yang komplit dengan harga yang wajar. Dedikasi untuk melayani masyarakat
dengan manajemen yang modern dan kebijakan harga yang tetap sama pada Pagi,
Siang, Sore, Malam, hari biasa maupun hari libur, menjadikan Apotek K-24
menjadi apotek favorit di kota asalnya, Yogyakarta. Berdiri tahun 2002, dalam
kurun waktu 20 tahun Apotek K-24 telah berkembang hingga lebih dari 600 gerai
yang tersebar di 141 kota/kabupaten dan 26 provinsi di Indonesia. Pengembangan
Apotek K-24 di seluruh Indonesia dilakukan secara franchise atau waralaba
maupun dengan membuka gerai sendiri (company owned). Dalam perjalanannya,
Apotek K-24 selalu berusaha untuk mencetak prestasi dalam memberikan
pelayanan terbaik bagi masyarakat Indonesia. Puluhan penghargaan telah diraih
oleh Apotek K-24, salah satunya sebagai Apotek Asli Indonesia yang Pertama
Kali Diwaralabakan hingga mendapatkan penghargaan sebagai Apotek Waralaba
Terbaik di Indonesia.Saat ini Apotek K-24 berusaha menjadi Sobat Sehat bagi
masyarakat dalam melayani kebutuhan obat-obatan dengan praktis melalui
layanan apotek online K24Klik. Layanan apotek Online K24Klik mempermudah
masyarakat untuk memesan obat via aplikasi dan obat dapat diantar langsung ke
alamat dari gerai Apotek K-24 terdekat. Untuk memberikan pelayanan terbaik,
Apotek K24 memberikan 5 Jaminan Pasti kepada pasien, yaitu Komplit 24 Jam,
Komplit 24 Jam, Pagi Siang Malam Libur Harga Sama, Hanya Menjual Obat Asli,
Layanan Konsultasi Apoteker Gratis, dan tersedia Layanan Antar.

Kata Kunci : Apotek Waralaba Nasional, Layanan K24 Klik, 5 Jaminan Pasti.

i
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa atas berkat-Nya, sehingga Paper ini dapat terselesaikan dengan baik dan
sesuai waktu yang telah ditentukan. Adapun tujuan penulisan Paper ini adalah
untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan tugas Manajemen Pemasaran
Program Studi S1 Akuntansi Reguler Khusus . Judul Paper ini yaitu “Strategi
untuk Meningkatkan Omzet pada PT. K-24 Indonesia”.

Disadari sepenuhnya Paper ini banyak mendapat bantuan dan masukan


berupa dorongan serta nasihat-nasihat yang sangat membantu dalam penyelesaian
Paper ini. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang
tulus kepada :

1. Ibu Dr. Ir. Iha Haryani Hatta, S.E., M.M. selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila, atas dukungan dan
motivasinya sehingga penulis dapat menyelesaikan Paper ini dengan
baik.
2. Ibu Dr. Lailah Fujianti, S.E., M.SI., AK., C.A. selaku Wakil Dekan
Bidang Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila,
atas dukungan dan motivasinya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Paper ini dengan baik.
3. Bapak Kurnia Heriansyah, S.E., Ak., M.Ak. selaku Ketua Kaprodi S1
Akuntansi Reguler Khusus, atas saran dan masukannya sehingga
penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis ini dengan baik.
4. Bapak Drs. Ida Bagus Anom, M.M. selaku Dosen Mata Kuliah
Manajemen Pemasaran, atas saran dan masukannya sehingga penulis
dapat menyelesaikan Karya Tulis ini dengan baik.
5. Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila,
atas ilmu pengetahuan dan bantuan yang diberikan sehingga
bermanfaat bagi penulis.

ii
Penulis berharap semoga Paper ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
semua pihak yang memerlukannya. Penulis menyadari bahwa di dalam penyajian
Paper ini banyak kekurangan. Oleh karena itu, sangat diharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dari para pembaca untuk kesempurnaan Paper ini.

Jakarta, 21 September 2022

Penulis

iii
DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK ........................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................. 2
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 3
C. Tujuan Paper ................................................................................. 4
D. Manfaat Paper ............................................................................... 4
1. Manfaat Teoritis ...................................................................... 4
2. Manfaat Praktis ....................................................................... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka
1. Pengertian Omzet .................................................................... 6
2. Penjualan Produk ..................................................................... 9
B. Kerangka Pemikiran ..................................................................... 16
C. Hipotesis ....................................................................................... 16
BAB III PEMBAHASAN
A. Profil Perusahaan ......................................................................... 17
B. Visi dan Misi Perusahaan ............................................................ 19
C. Metode Up Selling dan Link Selling ............................................ 20
D. Cara Meningkatkan Omzet selain Up Selling dan Link Selling ... 23
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .................................................................................. 25
B. Saran ............................................................................................ 26

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
K-24 merupakan kependekan dari Komplit Obatnya – 24 Jam
Bukanya. PT. K-24 adalah apotek asli Indonesia yang pertama
diwaralabakan. PT. K-24 merupakan apotek jaringan modern yang buka
24 jam non stop setiap hari, berkomitmen untuk menyediakan kebutuhan
obat-obatan yang relatif komplit dengan harga jual yang wajar dan
kompetitif, serta harga yang sama pada pagi, siang, malam, hari biasa,
maupun hari libur. Selain melayani pembelian obat secara offline di outlet-
outlet, PT. K-24 juga melayani pembelian obat secara online melalui
website resmi penjualan obat mereka yaitu PT. K24Klik Indonesia. Selain
divisi tersebut, PT. K-24 memiliki satu anak perusahaan yang juga
bergerak di bidang IT, terutama dalam pengembangan perangkat lunak
rumah sakit yaitu PT. Bridge Health Care Solution yang terletak di Jalan
Magelang Yogyakarta.
Apotek K-24 didirikan oleh dr. Gideon Hartono pada tanggal 24
Oktober 2002 di Yogyakarta, K-24 sendiri adalah singkatan dari Komplet
24 jam. Komplet dalam arti komplet obatnya dan buka 24 jam sehari
sepanjang tahun. Apotek K-24 hadir dengan lima Jaminan Pasti : Komplit
24 Jam, Pagi Siang Malam Libur Harga Sama, Hanya Menjual Obat Asli,
Layanan Konsultasi Apoteker Gratis, dan tersedia Layanan Antar. Konsep
ini dinilai sangat dibutuhkan sehingga mampu diterima dengan baik oleh
masyarakat. Dalam waktu 12 tahun ini, Apotek K-24 telah hadir lebih dari
300 gerai yang tersebar dari Sumatera hingga Papua. Gerai pertama
didirikan di Jl. Magelang mendapat sambutan yang luar biasa sehingga
didirikan gerai berikutnya pada tanggal 24 maret 2003 di Jl. Gejayan dan
tanggal 24 Agustus 2003. Gerai ke tiga didirikan di Jl. Kaliurang dan pada
tahun 2004 apotek k-24 membuka gerai ketiga di Jl. Gondomanan dan

2
3

gerai keempat di dirikan di Kota Semarang di Jl. Gajah Mada. Pada


tanggal 6 April 2005 Apotek K-24 mendapat penghargaan dari Museum
Rekor Indonesia (MURI) sebagai “Apotek Jaringan Pertama di Indonesia
Yang Buka 24 jam Non Stop Setiap Hari”. Karena keberhasilannya
akhirnya pada tahun 2005 apotek K- 24 mulai di waralabakan dan pada
ulang tahunnya yang ketiga. Apotek K-24 membuka secara serentak tujuh
gerai baru, empat gerai berlokasi di Surabaya, dua gerai di Yogyakarta dan
satu gerai di Semarang, bersamaan pula MURI memberikan penghargaan
kembali yaitu untuk “Apotek Asli Indonesia yang Pertama
Diwaralabakan”, dan “Pembukaan Gerai Apotek Terbanyak”.
Awal tahun 2011, Apotek K-24 meluncurkan slogan “Sobat Sehat
Kita- Kita” yang semakin memperkuat konsep lima Jaminan Pasti Apotek
K-24. Dengan slogan tersebut, Apotek K-24 ingin mendekatkan diri
dengan masyarakat, membangun citra positif yang lekat di hati
masyarakat, selanjutnya menjadi apotek pilihan masyarakat Indonesia. PT.
K-24 Indonesia terus melakukan inovasi, sehingga di awal 2016, Apotek
K-24 memperkenalkan K24Klik.com, apotek online pertama di Indonesia
yang melayani pembelian dan pengantaran obat 24 jam non stop. Layanan
ini dapat diakses melalui website atau unduh aplikasi di Play Store
maupun App Store.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan
masalah yang akan dibahas dalam Paper ini adalah :
1. Apa pengaruh metode upselling dan linkselling dalam meningkatkan
omzet penjualan pada PT. K-24 Indonesia?
2. Mengapa harus menggunakan metode upselling dan linkselling dalam
meningkatkan omzet setiap bulan pada PT. K-24 Indonesia?
3. Bagaimana cara menerapkan metode upselling dan linkselling dalam
penjualan pada PT. K-24 Indonesia?
4

C. Tujuan Paper

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan paper ini adalah


sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui cara untuk meningkatkan targer omzet pada PT. K-


24 Indonesia
2. Untuk mengetahui cara untuk menarik perhatian konsumen agar tetap
menjadi konsumen setia pada PT. K-24 Indonesia

D. Manfaat Paper
Berdasarkan tujuan paper di atas, maka manfaat praktik kerja adalah
sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis dari Paper ini adalah dengan adanya bukti
strategi untuk meningkatkan omzet pada PT. K-24 Indonesia.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
Paper ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk
memperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai strategi
untuk meningkatkan omzet pada PT. K-24 Indonesia
5

b. Bagi Perusahaan

1) Sebagai masukan dan bahan pertimbangan bagi PT. K-24

Indonesia

2) Dapat menjadi saran yang positif, dapat dikembangkan

berkenaan dengan masalah yang dibahas.

c. Bagi Universitas Pancasila

Dapat dijadikan sebagai tambahan informasi dan sumber bagi

pihak yang berkompeten terhadap masalah yang dibahas, sekaligus

sebagai bahan perbandingan dari laporan sejenis yang pernah

dibuat sebelumnya.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka
1. Pengertian Omzet

Omzet adalah jumlah uang hasil penjualan barang (dagangan)


tertentu selama masa jual. Perdagangan atau perniagaan pada umumnya
adalah pekerjaan membeli barang dari suatu tempat dan suatu waktu dan
menjual barang tersebut di tempat dan waktu lainnnya untuk memperoleh
keuntungan. Chaniago berpendapat bahwa omzet adalah keseluruhan
jumlah pendapatan yang didapat dari hasil penjulan suatu barang/jasa
dalam kurun waktu tertentu. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan
bahwa Omzet dagang adalah keseluruhan jumlah penjualan barang/jasa
dalam kurun waktu tertentu, yang dihitung berdasarkan jumlah uang yang
diperoleh. Tjiptono berpendapat bahwa Omzet merupakan hasil dari
penjualan yang telah dilakukan oleh perusahaan sebelumnya, kemudian
menghasilkan uang sehingga perusahaan akan mendapatkan laba dari
setiap penjualan barang per uitnya. Pada dasarnya berdagang suatu barang
mencakup perpindahan atau aliran dari dua hal, yaitu aliran fisik barang itu
sendiri dan aliran kegiatan transaksi untuk barang tersebut, mulai dari
penjual, produsen sampai kepada pembeli konsumen akhir.
Definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa omzet dagang adalah
keseluruhan jumlah dagang barang atau jasa dalam kurun waktu tertentu,
yang dihitung berdasarkan jumlah uang yang diperoleh dan berdasarkan
volume. Seorang pengelola usaha dituntut untuk selalu meningkatkan
omzet dari hari kehari, dari minggu ke minggu, dari bulan ke bulan dan
dari tahun ke tahun. Hal ini diperlukan kemampuan dalam mengelola
modal agar kegiatan operasional perusahaan dapat terjamin
kelangsungannya.

6
7

a. Cara Meningkatkan Omzet Dagang


Salah satu hal penting bagi seorang pebisnis yaitu mengetahui
apakah produk yang mereka jual dapat disukai atau tidak di pasaran.
Banyak faktor yang dapat kita lakukan untuk menaikan omset penjualan
dalam berwirausaha. Meningkatkan omzet dagang, meliputi:
1) Memiliki Kepribadian Unggul
Untuk itu setiap pedagang yang ingin meningkatkan omzet dagang
di atas target, mutlak harus memiliki kepribadian unggul dan bukan
hanya sekedar pandai menjual. Pedagang harus mempunyai kesabaran
dan kerendahan hatiterhadap semua orang. Mereka juga harus ramah
dan tidak boleh sombong meskipun memiliki segudang pengalaman
menjual. Penjual juga harus mampu berempati dan fleksibel kepada
pelanggan agar pelanggan merasa senang. Pada akhirnya, pedagang
harus tetap antusias pada saat kapan pun dan dimana pun bertemu
dengan pelanggan. Mereka juga harus menjaga kedisiplinan sehingga
pelanggan merasa dihargai. Selain itu mereka harus siap melayani
setiap pelanggan karena pelanggan sebenarnya yang menggaji semua
karyawan.
2) Berani Berubah
Kebutuhan konsumsi akan terus bertambah, baik terhadap
produk/jasa. Ini berarti jumlah pesaing akan semakin bertambah,
bahkan pesaing dari mancanegara akan semakin banyak hadir ke dalam
pasar domestik. Menyiasati semua itu, mau tidak mau, suka atau tidak
suka, para salesman harus mulai berubah. Mereka harus memiliki
paradigma lebih global dan tidak gagap teknologi. Juga tidak boleh
lagi berpikir secara jangka pendek hanya mengejar order semata
melainkan harus berpikir panjang dan berpikir tentang customer.
3) Membangun Jaringan
Membangun jaringan adalah mutlak harus dilakukan oleh para
pedagang saat ini mengingat pelanggan sudah saling terhubung dengan
kemajuan teknologi internet. Mereka saling berkomunikasi untuk
8

mendapatkan informasi. Untuk itu kitahendaknya lebih dekat dengan


mereka bila ingin menambah jumlah pelanggan.
4) Mengembangkan Diri
Untuk dapat terus berprestasi, pedagang harus belajar dari orang-
orang sukses yang ada di sekitar mereka. Mereka juga dapat belajar
dari true story orang orang sukses melalui buku-buku yang banyak
dijual di toko buku. Mereka harus mulai mengubah cara berpikir
negatif menjadi berpikir positif. Pedagang juga wajib mengikuti rapat
yang diselenggarakan oleh perusahaan karena forum ini dapat
digunakan untuk berbagi informasi dan pengalaman dengan pedagang
lain.
a) Menghargai Pelanggan
Pelanggan akan lebih mudah “ditaklukkan” jika penjual mau
berkorban dengan memberikan perhatian. penjual dapat membantu
perusahaan meningkatkan citra merek produk yang dijual dengan lebih
menghargai pelanggan.
b) Sedikit Bicara
Banyak mendengar Saat ini, pedagang dituntut tidak banyak
berbicara, sebaliknya mereka harus banyak mendengar. Karena mereka
harus mengetahui kebutuhan, keinginan, dan harapan pelanggan.
Bahkan situasi persaingan yang sudah tidak terkendali menuntut
penjual untuk menggali lebih dalam lagi hasrat dan gairah pelanggan
yang terpendam.
c) Jangan Takut Bersaing
Menghadapi pesaing yang sering melakukan serangan “perang
harga” atau harga murah tidak bisa dihadapi dengan cara yang sama.
Harus disadari bahwa bisnis harus menghasilkan laba, bukan kerugian.
Untuk itu dalam menghadapi pesaing, harus lebih bersikap rendah hati
tetapi tetap tidak gentar.
9

d) Jangan Berhenti Sampai di Sini


Saat ini kualitas produk yang dijual rata-rata mendekati sama.
Artinya, produk yang satu dengan yang lain hampir sama kualitasnya.
Kalau sudah begitu, hanya penjual yang bisa melayani dengan
memuaskan yang akan dipilih pelanggan.
Omzet dagang sangat bergantung pada wilayah penjualan yang akan
dikelola. Wilayah penjualan yang potensial atau sering disebut dengan
istilah “lahan basah” sering menjadi rebutan para pedagang. Jika
pertama kali masuk kedalam wilayah penjualan yang baru, maka yang
harus dilakukan adalah menganalisis wilayah tersebut dengan
mengetahui potensi pasarnya. Selain itu mengamati pesaing yang ada
di wilayah tersebut, mengingat jumlah pesaing berkaitan langsung
dengan pencapaian penjualan.

2. Penjualan Produk
a. Pengertian penjualan
Banyak definisi penjualan yang dikemukakan oleh para pakar yang
meskipun berbeda namun pada dasarnya sama. Adanya perbedan ini
disebabkan oleh perbedaan penekanan dan sudut pandang diantara para
ahli itu sendiri.
Menurut Kotler pemasaran (marketing) Pemasaran adalah suatu
proses sosial dan manajerial yang didalam individu dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai
dengan pihak lain. Proses pemasaran telah terjadi dan dimulai jauh
sebelum barang-barang diproduksi.
Penjualan merupakan sistem total aktifitas bisnis yang dirancang
untuk merencanakan, menetapkan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan produk, jasa dan gagasan yang mampu memuaskan
keinginan pasar sasaran dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Menurut Daryanto penjualan adalah suatu proses sosial dan manajerial
10

dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan


mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuatu yang
bernilai satu sama lain. Aktivitas penjualan merupakan pendapatan
utama perusahaan karena jika aktivitas penjualan produk maupun jasa
tidak dikelola dengan baik maka secara langsung dapat merugikan
perusahaan. penjualan adalah Ilmu dan seni mempengaruhi pribadi
yang dilakukan oleh penjual untuk mengajak orang lain agar bersedia
membeli barang dan jasa yang ditawarkannya.
Berdasarkan definisi-definisi tersebut diatas, dapat dilihat bahwa
penjualan merupakan suatu proses untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen dengan membuat, menawarkan dan secara bebas
menukarkan produk barang atau jasa yang mempunyai nilai untuk
memuaskan konsumen dan berhubungan dengan kegiatankegiatan
usaha yang menggunakan prinsip pemberian harga, promosi, hingga
mendistribusikan barang atau jasa kepada konsumen untuk mencapai
sasaran serta tujuan organisasi. Adapun produk Menurut Thamrin
produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
mendapatkan perhatian, dibeli, di pergunakan, atau dikonsumsi, dan
yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk mencakup
lebih dari sekedar barang berwujud (dapat dideteksi panca indra).
Sebuah benda atau pelayanan yang ditawarkan untuk memenuhi
kebutuhan dan kepuasan konsumen, baik itu kebutuhan primer atau
kebutuhan sekunder. Kalau didefinisikan secara luas produk meliputi
objek secara fisik, pelayanan, orang, tempat, organisasi, gagasan, atau
bauran dari semua wujud diatas. Pada dasarnya pemasaran suatu
barang mencakup perpindahan atau aliran dari dua hal, yaitu aliran
fisik barang itu sendiri dan aliran kegiatan transaksi untuk barang
tersebut, mulai dari penjual, produsen sampai kepada pembeli
konsumen akhir.
11

Konsep pemasaran yang harus diketahui antara lain :


1) Kebutuhan adalah sebuah kondisi dimana kita merasa kekurangan
atas satu barang tertentu, dan ada sebuah dorongan untuk
memenuhinya.
2) Keinginan adalah kebutuhan manusia yang sudah dibentuk oleh
budaya dan kepribadian individu. Artinya individu mungkin
mempunyai kebutuhan yang sama, seperti kebutuhan makan,
minum, atau pakaian. Namun, individu bisa memiliki keinginan
yang berbeda karena sudah ada peranan budaya dan kepribadian.
3) Permintaan adalah keinginan manusia yang didukung oleh daya
beli. Manusia dapat memiliki keinginan, namun belum tentu
merupakan permintaan atas produk tertentu bila ia tidak memiliki
daya beli.
4) Produk adalah apa saja yang dapat ditawarkan kepada pasar agar
dapat dibeli, digunakan atau dikonsumsi, yang dapat memuaskan
keinginan atau kebutuhan mereka.
5) Nilai pelanggan adalah sekumpulan manfaat yang diharapkan oleh
pelanggan dari produk atau jasa tertentu.
6) Kepuasan pelanggan adalah sejauh mana manfaat sebuah produk
dirasakan sesuai dengan apa yang diharapkan pelanggan.
7) Pasar, dirumuskan sebagai mereka yang membeli barang sekarang,
termasuk mereka yang potensial untuk membeli barang dari kita.
Menurut Bygrave seabagimana yang dikutip oleh Ismail
Yusanto dalam bukunya, strategi penjualan adalah kumpulan
petunjuk dan kebijakan yang digunakan secara efektif untuk
mencocokkan program pemasaran (produk, harga, promosi, dan
distribusi) dengan peluang pasar sasaran guna mencapai sasaran
usaha. Dalam bahasa yang lebih sederhana, suatu strategi
pemasaran pada dasarnya menunjukkan bagaimana sasaran
pemasaran dapat dicapai.
12

a) Produk (Product)
Sebuah benda atau pelayanan yang ditawarkan untuk
memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen, baik itu kebutuhan
primer atau kebutuhan sekunder.
b) Harga (Price)
Harga dapat diartikan sebagai ekspresi dari sebuah nilai,
dimana nilai tersebut menyangkut kegunaan dan kualitas produk,
citra yang terbentuk melalui iklan dan promosi, ketersediaan
produk melalui jaringan distribusi dan layanan yang menyertainya.
c) Distribusi/ Lokasi (Place)
Place diartikan sebagai distribusi. Distribusi adalah
bagaimana produk dapat sampai pada pengguna akhir, yang dalam
hal ini adalah pelanggan dengan biaya yang seminimal mungkin
tanpa mengurangi kepuasan pelanggan dan apa pengaruh place
juga dapat diartikan sebagaipemilihan tempat atau lokasi usaha.
Perencanaan pemilihan lokasi yang baik, tidak hanya berdasar pada
istilah strategis, dalam artian memandang pada jauh dekatnya pada
pusat kota atau mudah tidaknya akomodasi menuju tempat
tersebuthnya pada keseimbangan keuangan perusahaan

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Turunnya Penjualan


Menurut Forsyth, faktor-faktor yang mempengaruhi turunnya
penjualan meliputi:
1) Faktor Internal, yaitu sebab yang terjadi karena perusahaan itu
sendiri:
a) Penurunan promosi penjualan
b) Penurunan komisi penjualan
c) Turunnya kegiatan salesman
d) Turunnya jumlah saluran distribusi
e) Pengetatan terhadap piutang yang diberikan
13

2) Faktor Eksternal, yaitu sebab yang terjadi karena pihak lain:


a) Perubahan kebijakan pemerintah
b) Bencana alam
c) Perubahan pola konsumen
d) Munculnya saingan baru
e) Munculnya pengganti

c. Hal-hal yang Berhubungan dengan Penjualan


Sutamto mengemukakan bahwa seperti pada kegiatan usaha
lainnya, penjualan berkaitan dengan banyak hal antara lain.
1) Unsur Hubungan
Fungsi hubungan antara produsen-konsumen mengharuskan
pengenalan pada dua pihak tersebut. Pihak produsen harus di kenal
diantaranya, kekuatan modalnya, barang yang dihasilkan, syarat
penjualan, sedangkan pihak pada konsumen harus dikenal sebagai
besar konsumen, daya belinya, frekuensi pembelian, tuntutan
objektif konsumen.
2) Organisasi Penjualan
Pada perusahaan kecil yang diperlukan adalah pengaturan
penjualan, untuk perusahaan kecil masalah organisasi ini berubah
menjadi langkah mengatur penjualan yang lebih sederhana,
misalnya:
a) Ada dan beberapa yang dipasarkan.
b) Kapan waktunya yang tepat.
c) Siapa sasaran penjualan.
d) Bagaimana penjualan itu supaya berhasil.
e) Bagaimana pembayaran diatur
Struktur organisasi adalah beberapa departemen dengan
kelompok kerja yang mempunyai fungsi engineering, produksi dan
pemasaran yang merupakan kelompok kerja yang dapat bergabung
memenuhi proyek khusus, sedangkan menurut Radiosunu tujuan
14

umum perusahaan adalah motivasi ekonomi dan etika dari


perusahaan misalnya: menghasilkan barang berkualitas tinggi dan
memelihara integritas perusahaan.
3) Modal Penjualan
Semua usaha itu memerlukan tempat, alat dan sarana
pembantu lainnya, untuk mengadakan semua itu diperlukan modal,
besar kecilnya modal tergantung dari besar kecilnya jumlah jenis
barang yang dipasarkan, untuk memasarkan barang-barang ini
biasanya diperlukan:
a) Transport.
b) Ruangan took, kios, dan los pasar.
c) Ruangan untuk menyimpan (gudang).
d) Alat-alat peraga dan penunjang lainnya.
4) Sarana Fisik Penjualan
Sarana fisik yang diadakan dengan pengeluaran biaya itu,
yang kadang-kadang cukup besar, harus diatur agar tujuan
penjualan dapat dicapai secara maksimal. Syarat-syarat pokok yang
harus diperlukan adalah:
a) Mudah dicapai oleh pembeli.
b) Bersih dan menarik.
c) Cukup terang dan leluasa, agar pembeli dapat memilih barang
sebaik-baiknya.
d) Penyediaan pembungkus yang baik.
5) Tenaga Penjualan
Ada syarat-syarat yang diperlukan untuk pekerjaan
semacam ini antara lain:
a) Kepribadian yang menarik
b) Lincah, ramah, sopan
c) Tahan bekerja (ulet dan sehat)
d) Jujur
e) Mengerti prinsip administrasi
15

d. Tujuan Penjualan
Kemampuan perusahaan dalam menjual produknya menentukan
keberhasilan dalam mencari keuntungan, apabila perusahaan tidak
mampu menjual maka perusahaan akan mengalami kerugian .Tujuan
umum penjualan yaitu :
1) Mencapai volume penjualan
Volume penjualan adalah suatu studi mendalam tentang
masalah penjualan bersih dari laporan rugi laba perusahaan .
Volume penjualan yang menguntungkan merupakan tujuan dari
konsep pemasaran, artinya laba itu dapat diperoleh dengan melalui
pemuasan konsumen. Dengan laba ini, perusahaan dapat
memberikan tingkat kepuasan yang lebih besar pada konsumen,
serta dapat memperkuat kondisi perekonomian secara keseluruhan.
2) Mendapatkan laba tertentu
Setiap perusahaan tentunya ingin mendapatkan laba dari
hasil penjualannya. Laba itu diperoleh dari pengurangan
pendapatan atau hasil penjualan dengan biaya produksi, jika
perusahaan tidak mendapatkan laba dalam penjualannya maka
akan mengalami gulung tikar, karena uang perusahaan tidak bisa
berputar untuk biaya biaya produksi selanjutnya.
3) Menunjang pertumbuhan perusahaan.
Dalam hal ini perlu adanya kerjasama yang rapi di antara
fungsionaris bagian keuangan yang menyediakan dananya, bagian
dari personalia menyediakan tenaganya, bagian promosi dan
sebagainya, maupun dengan cara penyalur. Namun demikian
semua ini tetap menjadi tanggung jawab dari pimpinan (Top
Manager), dan dialah yang harus mengukur seberapa besar sukses
atau kegagalan yang harus dihadapinya.
16

B. KERANGKA PEMIKIRAN

Omzet Penjualan Up Selling & Link


Selling
(x)
(y)
Kebutuhan
Harga Lebih Tinggi
Keinginan
Produk sama & Lebih
Permintaan
Lengkap
Produk
Menawarkan Produk
Nilai Pelanggan
yang Berhubungan
Kepuasan Pelanggan

C. HIPOTESIS

Hipotesis adalah keterangan sementara dari hubungan fenomena-fenomena


yang komplek. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru
didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta yang
diperoleh melalui pengumpulan data.
Berdasarkan permasalahan yang ada, dapat
hipotesis penelitian sebagai berikut :
H1 : Metode Upselling berpengaruh terhadap omzet penjualan
H2 : Metode Linkselling berpengaruh terhadap omzet penjualan
BAB III

PEMBAHASAN

A. Profil Perusahaan

Apotek K24 merupakan sebuah perusahaan yang menjual obat-


obatan yang terjamin keasliannya baik untuk umum maupun dengan
menggunakan resep dokter. Apotek K24 merupakan salah satu apotek
yang buka 24 jam perhari dalam 7 hari perminggu dan tidak mengenakan
harga lebih tinggi dari jam kerja biasa. Apotek K24 didirikan oleh dr.
Gideon Hartono pada tanggal 24 Oktober 2002 di Yogyakarta tepatnya di
Jalan Magelang. K24 adalah kependekan dari komplet 24 jam. Komplet
dalam artian komplet obatnya dan buka 24 jam sehari sepanjang tahun.
Masyarakat menyambut bisa-biasa saja pada tiga bulan pertama,
memasuki tiga bulan kedua pengunjung apotek meningkat. Faktor
yangberpengaruh adalah tidak tutupnya apotek pada aat liburan baik libur
hari besar maupun libur nasional. Gideon terbukti mampu menjaga
konsistensi apotek yang buka 24 jam selama 7 hari. Gideon membuka
gerai apotek di tempat lain menyususl keberhasilan mebuka apotek yang
pertama.
Apotek K24 memiliki ciri khas yaitu hanya mau membeli obat dari
distributor resmi atau obat yang ada fakturnya, meskipun dari distributor
hanya mendapatkan laba 20%-40%. Apotek K24 terbukti memajukan
usahanya dengan cara menjaga kualitas barang agar konsumen tetap
terlayani secara memuaskan. Apotek K24 yang berada di Gejayan
merupakan apotek kedua yang didirikan oleh Gideon pada tanggal 24
maret 2003. Gerai ketiga didirikan di Jalan Kaliurang dan pada tahun 2004
membuka gerai keempat di Jalan Gondomanan dan gerai keempat
didirikan di Kota Semarang. Apotek K24 menggunakan sistem kerja shift
dalam operasionalnya. Shift kerja dibagi menjadi tiga dalam sehari, 07.30-

17
18

15.30, 15.00-22.00, 21.30 – 07.30. Desain eksterior dan interior, Gideon


memang berusaha membuatnya semenarik mungkin dengan dominasi
warna hijau yang menyagarkan. Alasannya adalah warga negara Indonesia
mayoritas beragama islam, warna hijau adalah yang paling banyak
mendominasi dalam melambangkan Islam.
Apotek K24 berhasil dalam menjalankan bisnisnya, sebab Apotek
K24 menerapkan konsep bisnis mulai dari persediaan obat yang beragam
dan komplit. Konsistensi Apotek K24 mempertahankan 24 jam non stop
dalam setiap operasinya serta harga yang tidak berubah atau berbeda, baik
siang maupun malam harinya. Apotek K24 berani menjamin keaslian obat
karena berasal dari sumber yang memiliki prosedur resmi. Semua
karyawan Apotek K24 memahami dan menghargai perbedaaan dan
keragaman sosial budaya. Keberhasilan apotek K24 mendapat respon
positif dari berbagai kalangan, sehingga pada tanggal 6 April 2005 apotek
K24 mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI)
sebagai “Apotek Jaringan Pertama di Indonesia Yang Buka 24 jam Non
Stop Setiap Hari“. Apotek K24 dengan berbagai macam keberhasilannya
memulai system bisnis baru, yaitu mewaralabakan apotek K24 kepada para
investor.Apotek K24 berhasil meraih penghargaan kembali dari MURI
sebagai “Apotek Asli Indonesia Pertama yang diwaralabakan” dan
“Pembukaan Gerai Apotek Terbanyak”.
Apotek K24 setelah mendapatkan penghargaan dari MURI karena
K24 menjadi jaringan apotek pertama yang sejak dibuka hingga sekarang
tidak pernah tutup. Harga obatnya pun tidak berubah, baik siang maupun
tengah malam. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, mulai
pukul 23.00 orang Cuma bisa membeli obat dari luar, lewat lubang pintu
khusus. Apotek K24 sampai saat ini sudah menyerap 90-an tenaga kerja,
menyediakan 5 ribu obat, rata-rata transaksi 350-500 kali tiap bulan,
dengan omset Rp.250-300 juta per gerai.
19

B. Visi dan Misi Perusahaan


1. Visi :
a. Menjadi merek nasional yang menjadi pemimpin pasar bisnis
apotek Negara Republik Indonesia, melalui apotek jaringan
waralaba yang menyediakan ragam obat yang komplit, buka 24
jam termasuk hari libur yang terbesar diseluruh Indonesia.
b. Menjadi merek nasional kebanggaan Bangsa Indonesia yang
bermanfaat bagi masarakat, karyawan-karyawati dan pemilik.
c. Menyediakan pilihan obat yang komplit, setiap saat, dengan harga
yang sama pagi-siang malam dan hari libur.
d. Menyediakan kualitas pelayanan prima : Apotek K24 senantiasa
mempelajari dan mengusahakan peningkatan kualitas pelayanan
untuk memaksimalkan tingkay kepuasan para pelanggan dan
penerima waralaba.

2. Misi :

a. Menyediakan pilihan yang komplit, setiap saat, dengan harga sama


pagi-siang-malam dan hari libur : Apotek K24 melayani
masyarakat selama 24 jam perhari minggu dengan memberlakukan
kebijakan harga yang sama.
b. Menyediakan kualitas pelayanan prima : Apotek K24 senantiasa
mempelajari dan mengusahakan peningkatan kualitas pelayanan
untuk memaksimalkan tingkat kepuasan para pelanggan dan
penerima waralaba
20

C. Metode Up Selling dan Link Selling


1. Metode Up Selling
Up selling adalah teknik penjualan dengan cara menawarkan
produk sejenis ke konsumen yang nilai produknya lebih mahal dari
produk yang ingin dibeli konsumen. Tujuan up selling yaitu agar
konsumen mau membeli yang lebih mahal harganya sehingga penjual
akan mendapatkan keuntungan yang sedikit lebih besar. Idenya adalah
membuat pelanggan membelanjakan lebih dari yang semula mereka
pikirkan dengan penawaran menarik yang perusahaan berikan.
Banyak pengusaha atau pebisnis baik online maupun offline
yang menerapkan strategi ini karena dapat memberikan sejumlah
keuntungan. Keuntungan tersebut antara lain sebagai berikut.
a. Memuaskan pelanggan tetap.
b. Meningkatkan pengalaman berbelanja pelanggan.
c. Membangun hubungan yang baik dengan pelanggan.
d. Memaksimalkan keuntungan penjualan.
Strategi tersebut tentunya tidak akan merugikan pembeli karena
bisa mendapatkan harga cukup terjangkau. Penjual pun diuntungkan
karena mereka mendapatkan profit yang lebih banyak. Jadi, kedua
belah pihak sama-sama mendapatkan keuntungan. up selling bukan
hanya taktik penjualan semata, tetapi sebuah strategi untuk
membangun hubungan yang lebih dalam dengan pelanggan. Jadi,
menerapkan strategi up selling tidak hanya bisa membawa lebih
banyak profit, tetapi juga membangun customer engagement. Tips
Menerapkan Strategi up selling, yaitu :
a. Ketahui kebutuhan dari pelanggan
Strategi upselling tidak boleh dipaksakan kepada setiap
pelanggan. Pasalnya, tidak setiap pelanggan cocok untuk
melakukan upsell. Ketahui dulu kebutuhan pelanggan sehingga
kamu bisa mempertimbangkan apakah akan menawarkan barang
yang lebih baik dan mahal. Misalnya, ada pelanggan yang ingin
21

membeli smartphone RAM 3 GB untuk orang tuanya yang


ditujukan hanya untuk komunikasi via WhatsApp. Namun, kamu
menawarkan smartphone yang lebih canggih dengan RAM 4 GB.
Tentunya, pelanggan akan menolak karena berpikir bahwa orang
tuanya tidak terlalu membutuhkan smartphone dengan RAM yang
besar dan canggih. Pasalnya, tujuan orang tuanya menggunakan
smartphone hanya untuk berkomunikasi lewat WhatsApp saja.
Jadi, sebelum menerapkan taktik penjualan yang satu ini, selalu
ketahui dahulu kebutuhan dari pelanggan.
b. Bijaksana dalam menawarkan produk
strategi up selling yaitu meningkatkan pengalaman belanja
pelanggan menjadi lebih baik. Misalnya, pelanggan telah
memasukkan barang di keranjang belanja, kamu bisa menyelipkan
produk yang lain agar mereka tertarik membelinya. Namun, jangan
sampai kamu menawarkan produk dengan cara terlalu memaksa
apalagi barangnya tidak relevan sehingga membuat pelanggan
merasa kesal. Cobalah lebih bijaksana dalam menawarkan produk
sehingga tidak akan membuat pelanggan kesal dan memiliki
pengalaman belanja yang lebih menyenangkan.
c. Yakinkan dan beri alasan yang kuat agar pembeli tertarik

Saat kita melakukan strategi u pselling, tentunya pembeli


tidak akan langsung tertarik dan masih merasa ragu. Untuk
mengatasi keraguan tersebut, penjual harus pintar-pintar
meyakinkan agar pembeli tertarik dan mau melakukan pembelian
yang lebih mahal. Cara mudahnya yaitu dengan mengetahui data
pendukung yang membuktikan bahwa produk tambahan tersebut
memang terbukti bermanfaat bagi pelanggan. Beri tahu pelanggan
bahwa produk tersebut telah memiliki ulasan yang baik dan
memuaskan. Jadi, pelanggan bisa lebih yakin untuk membelinya.
22

d. Tawarkan harga yang masuk akal

Dalam menerapkan strategi up selling, kamu harus ingat


bahwa harga yang ditawarkan kepada pelanggan harus tetap masuk
akal. Memang tujuan dari taktik ini agar pelanggan membeli
barang yang lebih berkualitas dengan harga sedikit mahal. Namun,
sebagai penjual, kamu juga harus memperhatikan harga yang
ditawarkan tetap masuk akal dan sesuai dengan kualitas
produknya. Misalnya dalam contoh pelanggan yang akan
melakukan reservasi hotel di atas. Jika pelanggan memesan kamar
saja, ia harus mengeluarkan uang Rp500 ribu. Namun, jika ia
memasan dengan sarapan, hanya perlu menambah hingga Rp550
ribu saja. Tentunya harga itu sangat terjangkau. Itulah mengapa
pelanggan mau menerima tawarannya. Hal ini berbeda misalnya
jika pihak hotel menawarkan Rp600 ribu untuk kamar dan sarapan.
Pasti pelanggan akan memerlukan waktu untuk
mempertimbangkannya. Bahkan, ada kemungkinan pelanggan
menolaknya. Jadi, selalu coba berikan harga yang masuk akal
kepada pelanggan agar mereka bisa tetap loyal dan meningkatkan
rasio customer retention.
Contoh dari metode up selling :

a. Ketika ada pasien yang mencari vitamin dalam bentuk strip,


dtawarkan yang langsung botol isi 30 karena prinsip vitamin harus
penggunaan jangka panjang tidak seperti obat yang langsung
memberikan efek
b. Memberikan beberapa pilihan produk dengan cara tetap
menekankan pada produk yang difokuskan.
23

2. Metode Link Selling

Link selling adalah menawarna produk atau jasa yang berbeda


dengan yang dicari oleh pelanggan, akan tetapi masih berhubungan
dan bahkan saling melengkapi dengan kebutuhan pelanggan.
Contohnya seperti :

a. Pasien yang mencari obat batuk ditawari vitamin untuk menjaga


daya tahan tubuh, masker, permen pelega tenggorokan, dan
balsem.
b. Pasien yang mencari obat demam untuk anak-anak ditawari
kompres anak, termometer, balsem, masker, dan vitamin untuk
daya tahan tubuh.

D. Cara Meningkatkan Omzet Selain Up Selling dan Link Selling

Untuk meningkatkan omzet yang ada di outlet sehingga target bisa


tercapai, maka pada saat melakukan penjualan kepada pasien selain
melakukan teknik up selling dan link selling harus melakukan teknik
closing. Teknik closing merupakan cara atau metode yang dipakai oleh
tenaga penjualan dalam melakukan kesepakatan transaksi atas penawaran
sebuah produk. Teknik closing dilakukan untuk meningkatkan potensi
terjadinya transaksi pada calon pelanggan atau prospek sehingga apa yang
kita tawarkan akan langsung masuk dan customer membeli produk yang
ditawarkan. Aturan utama dalam teknik closing adalah menutup penjualan
dengan menyertakan kebutuhan pelanggan tentang manfaat sebuah produk
atau layanan yang ditawarkan. Hal ini dilakukan dengan melihat
keterjangkauan produk beserta solusi untuk masalah yang dialami
pelanggan terhadap suatu produk. Penjelasan mendetail secara hati-hati
harus dilakukan oleh tenaga penjualan agar dapat berjalan baik.

Teknik yang digunakan untuk melakukan closing kepada customer


yaitu dengan cara :
24

1. Tawarkan benefit dari sebuah produk : menjelaskan keuntungan dan


manfaat pada produk-produk yang kita tawarkan.
2. Menjelaskan testimoni : menjelaskan jika beberapa orang yang
menggunakan produk tersebut sangat cocok dan memberikan hasil
yang bagus.
3. Berikan suatu perbandingan : memberikan beberapa pilihan produk
dengan menekankan perbandingan tiap-tiap produk dan lebih
menekankan pada produk yang difokuskan yang mana.
4. Menjelaskan barang yang sedang promo : menawarkan produk-produk
yang saat itu sedang ada promo bulanan.
5. Memberikan pujian atau joke : memberikan pujian atau mengajak
bercanda customer akan tetapi dengan tidak melewati batasan-batasan
yang ada. Dan Jika memberikan pujian harus dengan yang sesuai
dengan kenyataan dan tetap melihat kondisi pasien.
6. Memberikan sebuah suprise : memberikan surprise kepada pasien
dengan cara memberikan ucapan selamat ulang tahun kepada pasien
yang pada hari itu sedang merayakan ulang tahun. Atau bisa juga
memberikan bingkisan atau hadiah yang ada di outlet.

Untuk melakukan teknik closing dan melakukan up selling dan link selling
maka accociates harus menguasai product knowledge dari produk yang
akan dijual sehingga customer menjadi semakin yakin dan percaya akan
produk yang ditawarkan oleh associates.
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
1. PT K-24 Indonesia adalah perusahan yang bergerak di bidang farmasi. PT
K-24 Indonesia memiliki citra perusahaan yang baik dan sudah pernah
meraih penghargaan dari MURI, AFI, SWA, ISMBEA, dan lain
sebagainya. Di antaranya adalah penghargaan sebagai Apotek Jaringan
Pertama di Indonesia yang Buka 24 Jam Non-Stop Setiap Hari (2005),
Apotek Asli Indonesia yang Pertama Kali Diwaralabakan (2005),
Pembukaan Gerai Apotek Secara Serentak dengan Jumlah Terbanyak
(2008), Pioneer Brand, “TOP of Mind 2010 & 2012 - 2014”, “TOP Brand
2011 - 2015”, "Indonesia Original Brand 2012 - 2013", ”Franchise
Market Leader 2014”, Franchise Fastest Growing 2011 & 2014,
Indonesia Most Reputable Healthcare Brand 2014 - 2015, Gold Champion
of Indonesia WOW Brand 2014 - 2015, Indonesia Franchise Marketing
Award 2015 2.
2. Keunggulan yang membedakan PT K-24 Indonesia dengan perusahaan
apotek lainnya yaitu memiliki brand yang sudah dikenal, konsisten
beroperasi 24 jam dengan menetapkan harga bersaing pagi siang sore
malam dan hari libur. PT K-24 Indonesia mampu mendanai dirinya sendiri
untuk apotek kepemilikan sendiri dan kini PT K-24 Indonesia memiliki
lebih dari 350 gerai apotek yang tersebar hampir di seluruh wilayah
Indonesia baik kepemilikan sendiri ataupun gerai waralaba.
3. Strategi bersaing yang tepat dan dapat digunakan oleh PT K-24 indonesia
adalah strategi diferensiasi dengan memiliki apotek yang beroperasi 24
jam dan melakukan ekspansi untuk memperluas pangsa pasar serta
memperkuat posisi persaingan perusahaan. Dengan semakin banyaknya
gerai Apotek K-24 yang beroperasi 24 jam sudah merupakan kekuatan
yang dimiliki oleh perusahaan, Saat ini PT K-24 Indonesia berniat

25
menambah gerainya hingga ke pelosok nusantara. Selain itu, PT K-24
Indonesia juga melakukan diferensiasi dengan membidik pasar online.
Dimana perusahaan memiliki aplikasi e-commerce sebagai wadah
penjualan dan pemasaran secara online untuk memperkuat posisi
persaingannya sekaligus pembeda dengan apotek-apotek lainnya.
Perusahaan juga berusaha untuk menjalin kerjasama dengan pemerintah
agar menjadi apotek rujukan BPJS yang nantinya dapat lebih memperkuat
posisi PT K-24 dibanding para pesaingnya.
4. Up selling adalah teknik penjualan dengan cara menawarkan produk
sejenis ke konsumen yang nilai produknya lebih mahal dari produk yang
ingin dibeli konsumen. Tujuan up selling yaitu agar konsumen mau
membeli yang lebih mahal harganya sehingga penjual akan mendapatkan
keuntungan yang sedikit lebih besar.
5. Link selling adalah menawarna produk atau jasa yang berbeda dengan
yang dicari oleh pelanggan, akan tetapi masih berhubungan dan bahkan
saling melengkapi dengan kebutuhan pelanggan.
6. Teknik closing merupakan cara atau metode yang dipakai oleh tenaga
penjualan dalam melakukan kesepakatan transaksi atas penawaran sebuah
produk. Teknik closing dilakukan untuk meningkatkan potensi terjadinya
transaksi pada calon pelanggan atau prospek sehingga apa yang kita
tawarkan akan langsung masuk dan customer membeli produk yang
ditawarkan.

B. Saran
PT K-24 Indonesia merupakan perusahan yang tersebar di seluruh
Indonesia. Kesulitan yang akan muncul adalah peraturan serta budaya yang
berbeda-beda. Oleh karena itu perusahaan perlu beradaptasi dengan setiap
peraturan daerah serta budaya yang dianut oleh setiap daerah. Budaya
perusahaan yang dimiliki PT K-24 Indonesia sudah cukup baik. Namun hal ini
harus dipahami oleh setiap jajaran karyawan yang ada di perusahaan, mulai
dari top management sampai dengan low management. Setiap gerai franchise
27

juga seharusnya memahami budaya perusahaan PT K-24 Indonesia. Hal ini


dapat dilihat dengan adanya franchisor yang terkadang kurang mengikuti
budaya perusahaan yang ada. Melihat kurangnya SDM yang dibutuhkan oleh
PT K-24 Indonesia dalam bidang farmasi maka perusahaan perlu membangun
kerja sama dengan institusi pendidikan farmasi untuk mendapatkan SDM yang
berkualitas. Salah satu cara yang dapat dilakukan seperti memberikan
beasiswa kepada mahasiswa potensial dengan persyaratan ikatan kerja di PT
K-24 Indonesia. Jika perusahaan akan memasuki pasar online namun aplikasi
yang dimiliki belum cukup dikenal oleh masyarakat, maka perusahaan perlu
melakukan promosi aplikasi tersebut melalui endorse artis-artis yang memang
dapat mendorong niat masyarakat untuk mengunduh dan menggunakan
aplikasi tersebut. PT K-24 Indonesia menggunakan media social artis sebagai
wadah promosi, dimana artis mengupload konten yang berisikan ajakan untuk
mengunduh dan melakukan pembelian obat secara online melalui aplikasi
K24Klik. Hal ini tentunya merupakan salah satu peluang agar perusahaan
dapat memperkenalkan keberadaan aplikasi K24Klik.
DAFTAR PUSTAKA

https://e-library-hris.k24.co.id/scp

https://www.apotek-k24.com/

Anthony, Robert N., Vijay Govindarajan. (2003). Sistem Pengendalian


Manajemen. Jakarta : Salemba Empat

Basu Swastha dan T. Hani Handoko, Manajemen Pemasaran: Analisis Perilaku


Konsumen, Yogyakarta: BPFE, 1998.

David, F. R. (2009). Konsep Manajemen Strategis. Jakarta : Salemba Empat

Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran, ( Terjemahan Hendra Teguh, Ronni Rusli


AK), Edisi Revisi, Jilid 1, Penerbit Prenhallindo, Jakarta.

Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran, ( Terjemahan Hendra Teguh, Ronni Rusli


AK), Edisi Revisi, Jilid 2, Penerbit Prenhalindo, Jakarta.

Peter. J Paul dan Olson. Jerry C, Consumer Behavior Perilaku Konsumen dan
Strategi Pemasaran Edisi 4, Ahli Bahasa: Damos Sihombing dan Peter

Peter. J Paul dan Olson. Jerry C, Consumer Behavior Perilaku Konsumen dan
Strategi Pemasaran Edisi 4, Ahli Bahasa: Damos Sihombing dan Peter
Remy Yossi Pasla, Jakarta: Erlangga, 2000.

Remy Yossi Pasla, Jakarta: Erlangga, 2000. Kotler, Philip, Manajemen


Pemasaran, ( Terjemahan Hendra Teguh, Ronni Rusli AK), Edisi Revisi,
Jilid 1, Penerbit Prenhallindo, Jakarta.

Soehardi Sigit, Metodologi Penelitian Sosial-Bisnis Manajemen, Yogyakarta:


Lukman Offset, 1999.

Sukamdi, D. P. (2015). Analisis Distribusi Apotek Dengan Sistem Informasi


Geografis. Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi, Vol. 5, No. 1. pp
54-60

Tjiptono, Fandy. (2008). Strategi Pemasaran. edisi 3. Yogyakarta : Andi.

Anda mungkin juga menyukai