Prarancangan Pabrik Polistirena Dengan Proses Polimerisasi Suspensi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
Prarancangan Pabrik Polistirena Dengan Proses Polimerisasi Suspensi Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
BAB II
DESKRIPSI PROSES
Bentuk : cair
Warna : jernih
Bentuk : granular
Warna : putih
Warna : jernih
Bentuk : cair
Bab I Pendahuluan
18
19
Warna : keruh
Kemurnian : 96 %
Bentuk : cair
Warna : bening
Kemurnian : 27,90 %
e. Demineralized Water
Bentuk : cair
Warna : bening
a. Polistirena (C8H8)n
Bentuk : granular
2. Konsep Proses
batch. Adapun fase reaksi pembentukan polistirena adalah dalam fase cair
(liquid). Kondisi operasi dari reaksi di reaktor pada tekanan 1 atm dan suhu
90 oC.
1. Tahap Inisiasi
a. Disosiasi
(2.1)
b. Asosiasi
(2.2)
2. Tahap Propagasi
kecepatan propagasi.
(2.3)
3. Tahap Terminasi
a. Kombinasi
(2.4)
b. Disproporsionasi
(2.5)
(Stevens, 1995)
dan panas reaksi, hal ini untuk mengetahui kondisi operasi dan reaksi
tersebut optimal.
persamaan:
(Billmeyer, 1994)
T = suhu (°C)
∆S = entropi (kJ/mol°C)
Diketahui:
(Baasel, 1976)
(Odian, 1991)
= -54,19 kJ/mol
berikut:
∆G = ∆H – T∙∆S = - RT ln K (2.7)
(Odian, 1991)
K = 𝑒 −∆G/RT (2.8)
= 62.815.148
sebagai berikut:
a. Inisiasi
I → R* (2.9)
R* + M → M1* (2.10)
I + M KdM1* (2.11)
b. Propagasi
c. Terminasi
1
𝑑 𝑀 𝑓.𝑘 𝑑 𝐼 2
𝑟𝐴 = − = 𝑘𝑝 𝑀 (2.16)
𝑑𝑡 𝑘𝑡
Di mana:
f = efisiensi inisiator
dengan peralatan yang dipakai. Adapun urutan jalannya proses akan dibagi
pendingin.
Tahap pencucian
dalam tangki pencuci dengan pompa (P-03), serta air dari unit
utilitas dan HCl juga dialirkan ke tangki pencuci. Stirena sisa akan
Tahap pengeringan
e. Pengepakan
untuk pengepakan.
1
30
T-01
TCP
DBS
BP
1
Air Stirena
30 Stirena EB
Air
EB 5 TCP Polistirena
S-01 TCP
1
8 DBS
DBS BP 13
1
BP 30 Polstirena
Polistirena 30 Air 1
Polistirena Polistirena
Air 30
Asam klorida Air Air
4 9 10 11
T-02 1 1 1 1
3
90 30 30 30
1
30 R WT CT RD EX
Air
7
1
60 12 14
Stirena 1 1
EB
T-03 TCP 60 30
DBS Stirena Stirena
6
BP EB EB
1 Polistirena TCP TCP
Air DBS DBS
30
Asam Klorida BP BP
Asam Klorida Polistirena Polistirena
Air Air
Asam Klorida Asam Klorida
Keterangan
T-01 : Tangki Stirena Nomor arus
T-02 : Tangki Air
T-03 : Tangki Asam Klorida Tekanan (atm)
S-01 : Silo Bahan Pembantu
Suhu (oC)
R : Reaktor
WT : Wash Tank
CT : Centrifuge
RD : Rotary Dryer
EX : Extruder
T-01
TCP 22,10
DBS 0,27
BP 11,05
Total 33,41
2
Stirena 0,44
PS 66,29
S-01 Stirena 8,84 Air 8.838,38 EB 0,88
EB 17,68 Air 1.325,76 TCP 1,10 13
TCP 22,10 5 DBS 0,01
DBS 0,27 8 BP 0,55
BP 11,05 PS 4.507,58
Air 220,96 PS 4419,19 PS 4419,19
PS 4.551,77
HCl 0,88 Air 1,33 Air 1,33
Air 8.838,38
Total 4.420,52
T-02 Total 13.450,38 Total 4.732.42 Total 4.420,52
3
9 10
4
11
Air 8.838,38
R WT CT RD EX
7
12 14
Stirena 8,84
EB 17,68
TCP 22,10
T-03 DBS 0,27 Stirena 0,44
BP 11,05 Stirena 8,40 EB 0,88
6 TCP 1,10
PS 4.551,77 EB 16,79
Air 17.676,77 TCP 20,99 DBS 0,01
HCl 17,68
HCl 17,68 DBS 0,25 BP 0,55
Total 22.306,14 BP 10,50 PS 22,10
PS 44,19 Air 219,36
Air 18.781,57 HCl 0,88
HCl 16,79 Total 245,61
Total 18.899,48
Produk : Polistirena
EB 17,68 17,68
BP 11,05 11,05
Polistirena 4.551,77
EB 17,68 17,68
BP 11,05 11,05
Masuk Keluar
Komponen
Arus 9 (kg) Arus 10 (kg) Arus 13 (kg) Arus 14 (kg)
EB 0,88 0,88
BP 0,55 0,55
Arus 2 0,00
Arus 3 2.394.343,76
Qpendingin 1.262.033,19
Q loss 612.162,51
Qheater 1.727.620,49
Qloss 23.750,44
dalam pabrik. Tata letak yang tepat sangat bermanfaat bagi efisiensi,
a. Perluasan Lahan
rencana tata letak. Area ini dipersiapkan jika di kemudian hari kapasitas
pabrik diperbesar.
b. Keamanan
APAR dan hidran air harus disediakan. Jarak antar bangunan dan tangki
menyelamatkan diri.
c. Ketersediaan Tanah
area pabrik. Jika harga tanah tinggi, maka penempatan bangunan dan
d. Bangunan
jika diperlukan.
pabrik.
utama yaitu:
a. daerah perkantoran,
d. daerah utilitas.
Denah tata letak bangunan ditampilkan pada Gambar 2.4 berikut ini.
Pos
Keamanan
UPL
Bengkel
180 m
Garasi
Fire Station
Gudang Laboratorium
Kantin
Poliklinik
Area Parkir
Masjid
Kantor pusat
Kantor
Pusdiklat & Produksi
Perpustakaan
Pos Keamanan
Jalan Raya
130 m
Skala 1 : 1.000
Tata letak alat harus diatur sedemikian rupa sehingga kelancaran dan
keamanan produksi terjamin. Hal-hal yang diperhatikan dalam tata letak alat
yaitu:
b. Aliran Udara
c. Cahaya
Alat-alat dengan tekanan dan suhu tinggi sebaiknya diberi jarak lebih
jauh dari alat lainnya. Jarak antar alat juga berfungsi sebagai jalur
80,00
T-01 T-01
T-02 T-02
R R
S-01
60,00
S-02 R R WT
T-02 T-02
S-03
R R CT
T-03
RD
EX
Keterangan:
T-01 : Tangki Stirena
T-02 : Tangki Air
T-03 : Tangki Asam Klorida
S-01 : Silo TCP
S-02 : Silo DBS
S-03 : Silo BP
R : Reaktor
WT : Wash Tank
CT : Centrifuge
RD : Rotary Dryer
EX : Extruder