Anda di halaman 1dari 28

Prarancangan Pabrik Polistirena

dengan Proses Polimerisasi Suspensi


Kapasitas 35.000 Ton/Tahun

BAB II

DESKRIPSI PROSES

1. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk

1.1. Spesifikasi Bahan Baku

a. Stirena monomer (C8H8)

 Bentuk : cair

 Warna : jernih

 Kemurnian : 99,6% (minimal)

 Impuritas (EB) : 0,4% (maksimal)

1.2. Spesifikasi Bahan Pembantu

a. Benzoil Peroxide (C6H5CO)2O2

 Bentuk : granular

 Warna : putih

 Kemurnian : 10% (minimal)

 Densitas (25ºC) : 1,99 g/cm3

b. Tricalcium Phosphate (Ca3(PO4)2)

 Bentuk : kristal padat

 Warna : jernih

 Kemurnian : 96% (minimal)

 Bulk density : 1,350~1,400 kg/m3

c. Dodecylbenzene Sulfonate (C18H30O3S)

 Bentuk : cair

Bab I Pendahuluan
18
19

Prarancangan Pabrik Polistirena


dengan Proses Polimerisasi Suspensi
Kapasitas 35.000 Ton/Tahun

 Warna : keruh

 Kemurnian : 96 %

 Specific gravity : 1,05 g/cm3

d. Hydrochloric Acid (HCl)

 Bentuk : cair

 Warna : bening

 Kemurnian : 27,90 %

 Specific gravity : 1,142

e. Demineralized Water

 Bentuk : cair

 Warna : bening

 Batasan kandungan : kandungan silica : max. 50 ppm

kandungan sulfat : max. 50 ppm

kandungan nitrit : max. 230 ppm

kandungan besi : max. 2 ppm

1.3. Spesifikasi Produk

a. Polistirena (C8H8)n

 Bentuk : granular

 Warna : putih kekuningan

 Kemurnian : Minimal 99,97%

 Impuritas : Maksimal 0,03%

 Bulk density : 1,049209 g/cm3

Bab II Deskripsi Proses


20

Prarancangan Pabrik Polistirena


dengan Proses Polimerisasi Suspensi
Kapasitas 35.000 Ton/Tahun

 Specific gravity : 1,04 – 1,065

 Berat molekul : 19.100 kg/kmol

2. Konsep Proses

2.1. Dasar Reaksi

Polistirena dibuat menggunakan bahan baku stirena monomer dengan

inisiator benzoil peroksida melalui proses polimerisasi. Reaktor yang

digunakan adalah jenis reaktor tangki berpengaduk yang dioperasikan secara

batch. Adapun fase reaksi pembentukan polistirena adalah dalam fase cair

(liquid). Kondisi operasi dari reaksi di reaktor pada tekanan 1 atm dan suhu

90 oC.

Langkah pembuatan polistirena terbagi menjadi 3 tahap yaitu:

1. Tahap Inisiasi

Tahap inisiasi terbagi menjadi 2 tahap:

a. Disosiasi

Yaitu pembentukan dua radikal bebas dari (I~I) menjadi (I*),

dengan kd sebagai sebagai konstanta kecepatan disosiasi.

(2.1)

Bab II Deskripsi Proses


21

Prarancangan Pabrik Polistirena


dengan Proses Polimerisasi Suspensi
Kapasitas 35.000 Ton/Tahun

b. Asosiasi

Yaitu suatu molekul monomer (M) terikat dengan radikal

bebas (I*), dengan ka sebagai konstanta kecepatan asosiasi.

(2.2)

2. Tahap Propagasi

Yaitu penambahan monomer (M) terhahap monomer yang telah

diaktifkan dengan radikal bebas (IM*), dengan kp sebagai konstanta

kecepatan propagasi.

(2.3)

3. Tahap Terminasi

Yaitu proses penghentian pertumbuhan polimer. Proses ini terjadi

ketika dua rantai yang mengalami perpanjangan misal: dengan derajat

polimerisasi x dan y saling bertemu. Tahap terminasi dapat terjadi

melalui dua proses yaitu:

Bab II Deskripsi Proses


22

Prarancangan Pabrik Polistirena


dengan Proses Polimerisasi Suspensi
Kapasitas 35.000 Ton/Tahun

a. Kombinasi

Reaksi yang terjadi:

(2.4)

b. Disproporsionasi

Reaksi yang terjadi:

(2.5)

(Stevens, 1995)

Bab II Deskripsi Proses


23

Prarancangan Pabrik Polistirena


dengan Proses Polimerisasi Suspensi
Kapasitas 35.000 Ton/Tahun

2.2. Tinjauan Termodinamika

Dalam proses polimerisasi, tinjauan terhadap karakteristik

termodinamika sangat diperlukan pengertian tentang prinsip keseimbangan

dan panas reaksi, hal ini untuk mengetahui kondisi operasi dan reaksi

tersebut optimal.

Harga K dapat dihitung dengan energi bebas Gibbs (∆G) dari

persamaan:

(∆G) = ∆Hr – T∙ ∆S (2.6)

(Billmeyer, 1994)

Dalam hubungan ini:

∆G = energi bebas Gibbs (kJ/mol)

T = suhu (°C)

∆Hr = panas reaksi polimerisasi (kJ/mol)

∆S = entropi (kJ/mol°C)

K = konstanta kesetimbangan reaksi

Diketahui:

∆H polimerisasi PS = -63,64 kJ/mol

(Baasel, 1976)

∆S polimerisasi PS = -0,105 kJ/mol°C

(Odian, 1991)

Dari persamaan (2.14), dengan suhu reaksi polimerisasi stirena 90 °C,

dapat dihitung ∆G:

(∆G) = -63,64 kJ/mol – (90°C ∙ (-0,105 kJ/mol°C))

Bab II Deskripsi Proses


24

Prarancangan Pabrik Polistirena


dengan Proses Polimerisasi Suspensi
Kapasitas 35.000 Ton/Tahun

= -63,64 + 9,45 kJ/mol

= -54,19 kJ/mol

Hubungan antara (∆G) dengan K dapat diperoleh dari persamaan

berikut:

∆G = ∆H – T∙∆S = - RT ln K (2.7)

(Odian, 1991)

Dari persamaan (2.15) dapat dihitung harga K:

K = 𝑒 −∆G/RT (2.8)

− [8,314−54 ,19 𝐽 / 𝑚𝑜𝑙


]
=𝑒 𝐽 / 𝑚𝑜𝑙 𝐾 .363 𝐾

= 62.815.148

2.3. Tinjauan Kinetika

Reaksi polimerisasi stirena monomer, terjadi melalui mekanisme

radikal bebas tahap pemicunya (inisiasi). Mekanisme polimerisasi adalah

sebagai berikut:

a. Inisiasi

I → R* (2.9)

R* + M → M1* (2.10)

I + M KdM1* (2.11)

b. Propagasi

M1* + M KpM2* (2.12)

M2* + M KpM3* (2.13)

Bab II Deskripsi Proses


25

Prarancangan Pabrik Polistirena


dengan Proses Polimerisasi Suspensi
Kapasitas 35.000 Ton/Tahun

Mx* + M KpM*x+1 (2.14)

c. Terminasi

M*x+1 + My* KtMx+y (2.15)

Persamaan laju reaksi polimerisasi dapat ditulis dengan persamaan:

1
𝑑 𝑀 𝑓.𝑘 𝑑 𝐼 2
𝑟𝐴 = − = 𝑘𝑝 𝑀 (2.16)
𝑑𝑡 𝑘𝑡

Di mana:

rA = laju kecepatan polimerisasi, mol/L dt

kp = konstanta kecepatan laju propagasi, L(mol dt)-1

M = konsentrasi stiren monomer, mol/L

I = konsentrasi inisiator, mol/L

f = efisiensi inisiator

kd = konstanta kecepatan laju inisiasi, (dt)-1

kp = konstanta kecepatan laju propagasi, L(mol dt)-1

kt = konstanta kecepatan laju terminasi, L(mol dt)-1

3. Diagram Alir Proses

Diagram Alir Proses ditampilkan pada Gambar 2.1.

3.1. Diagram Alir Proses Kualitatif

Diagram Alir Kualitatif ditampilkan pada Gambar 2.2.

Bab II Deskripsi Proses


26

Prarancangan Pabrik Polistirena


dengan Proses Polimerisasi Suspensi
Kapasitas 35.000 Ton/Tahun

3.2. Diagram Alir Proses Kuantitatif

Diagram Alir Kuantitatif ditampilkan pada Gambar 2.3.

3.3. Tahapan Proses

Pada bagian ini akan dijelaskan tentang jalannya proses

polimerisasi stirena monomer menjadi polistirena dengan sistem suspensi

dengan peralatan yang dipakai. Adapun urutan jalannya proses akan dibagi

menjadi 5 bagian yaitu:

1. Tahap persiapan bahan baku

2. Tahap reaksi polimerisasi stirena di reaktor

3. Pencucian dan pemisahan produk dari cairan induk

4. Tahap akhir (finishing) produk termasuk drying dan extruding

5. Packaging (pengepakan) produk

Secara terperinci proses diuraikan sebagai berikut:

a. Tahap persiapan bahan baku

Tahap ini bertujuan untuk menyiapkan bahan baku sebelum

dimasukkan ke dalam reaktor. Sebelum masuk reaktor suhu bahan

baku stirena monomer (SM) dan demineralized water (DW)

dipanaskan terlebih dahulu hingga mencapai suhu 90 ᵒC dengan

menggunakan penukar panas (HE-01 dan HE-02).

b. Tahap proses reaksi

Pada tahap reaksi polimerisasi, stirena monomer dan

demineralized water masing-masing dipompakan ke dalam reaktor

dengan pompa (P-01 dan P-02). Reaksi polimerisasi berlangsung

Bab II Deskripsi Proses


27

Prarancangan Pabrik Polistirena


dengan Proses Polimerisasi Suspensi
Kapasitas 35.000 Ton/Tahun

secara batch. Waktu pengisian dan pengosongan tangki masing-masing

adalah 90 menit. Kemudian waktu reaksi berlangsung selama 5,5 jam.

Reaksi polimerisasi stirena adalah reaksi eksotermis, sehingga

agar reaksi berjalan secara isotermis adiabatis, maka digunakan koil

pendingin.

c. Pencucian dan pemisahan produk dari cairan induk

 Tahap pencucian

Tahap ini bertujuan untuk melarutkan padatan-padatan sisa selain

polistirena di dalam tangki pencuci, agar polistirena bisa

dipisahkan dalam tahapan selanjutnya. Produk reaktor dialirkan ke

dalam tangki pencuci dengan pompa (P-03), serta air dari unit

utilitas dan HCl juga dialirkan ke tangki pencuci. Stirena sisa akan

terlarut dalam air yang juga berfungsi menurunkan suhu produk

reaktor agar bisa dipastikan reaksi polimerisasi telah berhenti.

 Tahap pemisahan produk dari cairan induknya.

Setelah semua padatan sisa selain polistirena terlarut maka

perlu dlakukan pemisahan cairan tersebut dari polistirena. Produk

tangki pencuci dialirkan ke dalam centrifuge (CT) dengan

menggunakan pompa (P-06). Di dalam CT padatan akan terpisah

dari cairan induknya dan padatan polistirena akan keluar lewat

bagian atas centrifuge. Padatan polistirena langsung dialirkan ke

dalam rotary dryer untuk proses selanjutnya.

Bab II Deskripsi Proses


28

Prarancangan Pabrik Polistirena


dengan Proses Polimerisasi Suspensi
Kapasitas 35.000 Ton/Tahun

d. Tahap akhir (finishing) produk

Ada 3 tahap proses finishing, yaitu:

 Tahap pengeringan

 Tahap pemisahan debu

 Tahap penyeragaman bentuk dan ukuran

e. Pengepakan

Polistirena keluar dari mesin pemotong dialirkan ke dalam hopper

untuk pengepakan.

Bab II Deskripsi Proses


29

Prarancangan Pabrik Polistirena


dengan Proses Polimerisasi Suspensi
Kapasitas 35.000 Ton/Tahun

Bab II Deskripsi Proses


Stirena
EB
1

1
30

T-01
TCP
DBS
BP

1
Air Stirena
30 Stirena EB
Air
EB 5 TCP Polistirena
S-01 TCP
1
8 DBS
DBS BP 13
1
BP 30 Polstirena
Polistirena 30 Air 1
Polistirena Polistirena
Air 30
Asam klorida Air Air
4 9 10 11
T-02 1 1 1 1
3
90 30 30 30
1
30 R WT CT RD EX
Air
7

1
60 12 14
Stirena 1 1
EB
T-03 TCP 60 30
DBS Stirena Stirena
6
BP EB EB
1 Polistirena TCP TCP
Air DBS DBS
30
Asam Klorida BP BP
Asam Klorida Polistirena Polistirena
Air Air
Asam Klorida Asam Klorida

Keterangan
T-01 : Tangki Stirena Nomor arus
T-02 : Tangki Air
T-03 : Tangki Asam Klorida Tekanan (atm)
S-01 : Silo Bahan Pembantu
Suhu (oC)
R : Reaktor
WT : Wash Tank
CT : Centrifuge
RD : Rotary Dryer
EX : Extruder

Gambar 2.2 Diagram Alir Kualitatif


Stirena 4560,61
EB 17,68
Total 4.578,28

T-01

TCP 22,10
DBS 0,27
BP 11,05
Total 33,41

2
Stirena 0,44
PS 66,29
S-01 Stirena 8,84 Air 8.838,38 EB 0,88
EB 17,68 Air 1.325,76 TCP 1,10 13
TCP 22,10 5 DBS 0,01
DBS 0,27 8 BP 0,55
BP 11,05 PS 4.507,58
Air 220,96 PS 4419,19 PS 4419,19
PS 4.551,77
HCl 0,88 Air 1,33 Air 1,33
Air 8.838,38
Total 4.420,52
T-02 Total 13.450,38 Total 4.732.42 Total 4.420,52
3
9 10
4
11
Air 8.838,38
R WT CT RD EX
7

12 14
Stirena 8,84
EB 17,68
TCP 22,10
T-03 DBS 0,27 Stirena 0,44
BP 11,05 Stirena 8,40 EB 0,88
6 TCP 1,10
PS 4.551,77 EB 16,79
Air 17.676,77 TCP 20,99 DBS 0,01
HCl 17,68
HCl 17,68 DBS 0,25 BP 0,55
Total 22.306,14 BP 10,50 PS 22,10
PS 44,19 Air 219,36
Air 18.781,57 HCl 0,88
HCl 16,79 Total 245,61
Total 18.899,48

Gambar 2.3 Diagram Alir Kuantitatif


32
Prarancangan Pabrik Polistirena
dengan Proses Polimerisasi Suspensi
Kapasitas 35.000 Ton/Tahun

4. Neraca Massa dan Neraca Panas

Produk : Polistirena

Kapasitas perancangan : 35.000 ton/tahun

Waktu operasi selama 1 tahun : 330 hari

Waktu operasi selama 1 hari : 24 jam

4.1. Neraca Massa


a. Neraca Massa Reaktor

Tabel 2.1 Neraca Massa Reaktor


Masuk Keluar

Komponen Arus 1 Arus 2 Arus 3 Arus 4

(kg/jam) (kg/jam) (kg/jam) (kg/jam)

Stirena 4.560,61 8,84

EB 17,68 17,68

TCP 22,10 22,10

DBS 0,27 0,27

BP 11,05 11,05

Polistirena 4.551,77

Air 8.838,38 8.838,38

4.578,28 33,41 8.838,38 13.450,08


Total
13.450,08 13.450,08

Bab II Deskripsi Proses


33
Prarancangan Pabrik Polistirena
dengan Proses Polimerisasi Suspensi
Kapasitas 35.000 Ton/Tahun

b. Neraca Massa Wash Tank

Tabel 2.2 Neraca Massa Wash Tank


Masuk Keluar

Komponen Arus 4 Arus 5 Arus 6 Arus 7

(kg/jam) (kg/jam) (kg/jam) (kg/jam)

Stirena 8,84 8,84

EB 17,68 17,68

TCP 22,10 22,10

DBS 0,27 0,27

BP 11,05 11,05

Polistirena 4.551,77 4.551,77

Air 8.838,38 8.838,38 17.676,77

Asam klorida 17,68 17,68

13.450,08 8.838,38 17,68 22.306,14


Total
22.306,14 22.306,14

Bab II Deskripsi Proses


34
Prarancangan Pabrik Polistirena
dengan Proses Polimerisasi Suspensi
Kapasitas 35.000 Ton/Tahun

c. Neraca Massa Centrifuge

Tabel 2.3 Neraca Massa Centrifuge


Masuk Keluar

Komponen Arus 7 Arus 8 Arus 9 Arus 12

(kg/jam) (kg/jam) (kg/jam) (kg/jam)

Stirena 8,84 0,44 8,40

EB 17,68 0,88 16,79

TCP 22,10 1,10 20,99

DBS 0,27 0,01 0,25

BP 11,05 0,55 10,50

Polistirena 4.551,77 4.507,58 44,19

Air 17.676,77 1.325,76 220,96 18.781,57

Asam klorida 17,68 0,88 16,79

22.306,14 1.325,76 4.732,42 18.899,48


Total
23.631,89 23.631,89

Bab II Deskripsi Proses


35
Prarancangan Pabrik Polistirena
dengan Proses Polimerisasi Suspensi
Kapasitas 35.000 Ton/Tahun

d. Neraca Massa Rotary Dryer

Tabel 2.4 Neraca Massa Rotary Dryer

Masuk Keluar
Komponen
Arus 9 (kg) Arus 10 (kg) Arus 13 (kg) Arus 14 (kg)

Stirena 0,44 0,44

EB 0,88 0,88

TCP 1,10 1,10

DBS 0,01 0,01

BP 0,55 0,55

Polistirena 4.507,58 4.419,19 66,29 22,10

Air 220,96 1,33 219,63

Asam klorida 0,88 0,88

4.732,42 4.420,52 66,29 245,61


Total
4.732,42 4.732,42

e. Neraca Massa Extruder


Tabel 2.5 Neraca Massa Extruder
Masuk Keluar
Komponen
Arus 10 (kg) Arus 12 (kg)

Polistirena 4.419,19 4.419,19

Air 1,33 1,33

Total 4.420,52 4.420,52

Bab II Deskripsi Proses


36
Prarancangan Pabrik Polistirena
dengan Proses Polimerisasi Suspensi
Kapasitas 35.000 Ton/Tahun

4.2. Neraca Panas


a. Neraca Panas Reaktor
Tabel 2.6 Neraca Panas Reaktor
Input (kJ/jam) Generasi (kJ/jam) Output (kJ/jam)

Arus 1 550.542,80 Qreaksi 722.440,26 Arus 4 2.405.293,63

Arus 2 0,00

Arus 3 2.394.343,76

Qpendingin 1.262.033,19

2.944.886,56 Total 722.440,26 3.667.326,82


Total Total
3.667.326,82 3.667.326,82

Bab II Deskripsi Proses


37
Prarancangan Pabrik Polistirena
dengan Proses Polimerisasi Suspensi
Kapasitas 35.000 Ton/Tahun

b. Neraca Panas Wash Tank


Tabel 2.7 Neraca Panas Wash Tank
Masuk Keluar

Komponen Arus 4 Arus 5 Arus 6 Arus 7

(kJ/jam) (kJ/jam) (kJ/jam) (kJ/jam)

Stirena 1.062,97 0,00 0,00 564,36

EB 2.050,58 0,00 0,00 1.087,37

TCP 0,00 0,00 0,00 0,00

DBS 0,00 0,00 0,00 0,00

BP 0,00 0,00 0,00 0,00

Polistirena 7.836,32 0,00 0,00 7.836,32

Air 2.394.343,76 184.948,19 0,00 2.580.330,35

Asam klorida 0,00 0,00 70,54 493,96

2.405.293,63 184.948,19 70,54 2.590.312,37


Total
2.590.312,37 2.590.312,37

Bab II Deskripsi Proses


38
Prarancangan Pabrik Polistirena
dengan Proses Polimerisasi Suspensi
Kapasitas 35.000 Ton/Tahun

c. Neraca Panas Centrifuge


Tabel 2.8 Neraca Panas Centrifuge
Masuk Keluar

Komponen Arus 7 Arus 8 Arus 9 Arus 12

(kJ/jam) (kJ/jam) (kJ/jam) (kJ/jam)

Stirena 564,46 0,00 26,51 503,66

EB 1.087,55 0,00 51,07 970,37

TCP 0,00 0,00 0,00 0,00

DBS 0,00 0,00 0,00 0,00

BP 0,00 0,00 0,00 0,00

Polistirena 0,08 0,00 0,07 0,00

Air 2.580.743,34 27.742,23 30.333,80 2.578.373,00

Asam klorida 1.842,19 0,00 86,07 1.635,28

2.584.237,61 27.742,23 30.497,52 2.581.482,32


Total
2.611.979,84 2.611.979,84

d. Neraca Panas Rotary Dryer


Tabel 2.9 Neraca Panas Rotary Dryer
Masuk kJ/jam Keluar kJ/jam

Q umpan 25.952,86 Q produk 51.789,76

Q udara in 6.254.558,73 Q udara out 5.616.559,33

Q loss 612.162,51

Total 6.280.511,60 6.280.511,60

Bab II Deskripsi Proses


39
Prarancangan Pabrik Polistirena
dengan Proses Polimerisasi Suspensi
Kapasitas 35.000 Ton/Tahun

e. Neraca Panas Extruder


Tabel 2.10 Neraca Panas Extruder
Input Output
Komponen
Qinput Qheater Qoutput

Polistirena 2.462.328,22 4.168.047,92

Air 1.856,42 6,77

Qheater 1.727.620,49

Qloss 23.750,44

2.464.184,64 1.727.620,49 4.168.054,69 23.750,44


Total
4.191.805,13 4.191.805,13

Bab II Deskripsi Proses


40
Prarancangan Pabrik Polistirena
dengan Proses Polimerisasi Suspensi
Kapasitas 35.000 Ton/Tahun

5. Tata Letak Pabrik dan Peralatan

5.1. Tata Letak Pabrik

Tata letak merupakan pengaturan secara optimal fasilitas-fasilitas

dalam pabrik. Tata letak yang tepat sangat bermanfaat bagi efisiensi,

keselamatan, dan kelancaran para pekerja dan proses.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pengaturan tata

letak pabrik yaitu:

a. Perluasan Lahan

Area khusus untuk perluasan lahan harus masuk dalam perhitungan

rencana tata letak. Area ini dipersiapkan jika di kemudian hari kapasitas

pabrik diperbesar.

b. Keamanan

Keamanan merupakan faktor penting dalam menjaga stabilitas operasi

pabrik. Potensi bahaya seperti kebakaran, ledakan, asap, atau senyawa

beracun harus diperhatikan. Alat-alat pemadam kebakaran seperti

APAR dan hidran air harus disediakan. Jarak antar bangunan dan tangki

harus diperhatikan agar memberikan ruang bagi pekerja untuk

menyelamatkan diri.

c. Ketersediaan Tanah

Harga tanah merupakan faktor penentu bagi pabrik untuk menyediakan

area pabrik. Jika harga tanah tinggi, maka penempatan bangunan dan

alat harus seefisien mungkin guna menghemat ruang.

Bab II Deskripsi Proses


41
Prarancangan Pabrik Polistirena
dengan Proses Polimerisasi Suspensi
Kapasitas 35.000 Ton/Tahun

d. Bangunan

Bangunan yang didirikan harus memenuhi standard kekuatan fisik

maupun kelengkapannya seperti ventilasi, sanitasi, dan pendingin udara

jika diperlukan.

e. Instalasi dan Utilitas

Tata letak bangunan harus memperhatikan kemudahan dalam hal

instalasi dan utilitas. Pekerja akan mudah dalam pemasangan jika

peralatan mudah dijangkau dan tersusun rapi.

f. Akses Jalan Raya

Jalan raya merupakan penunjang transportasi kendaraan pembawa

bahan baku menuju pabrik. Susunan jalan dan bangunan harus

memberikan keleluasaan bagi kendaraan untuk masuk dan keluar

pabrik.

Secara umum tata letak pabrik dibagi menjadi beberapa daerah

utama yaitu:

a. daerah perkantoran,

b. daerah proses dan ruang kontrol,

c. daerah pergudangan, bengkel, dan garasi, dan

d. daerah utilitas.

Denah tata letak bangunan ditampilkan pada Gambar 2.4 berikut ini.

Bab II Deskripsi Proses


42
Prarancangan Pabrik Polistirena
dengan Proses Polimerisasi Suspensi
Kapasitas 35.000 Ton/Tahun

Pos
Keamanan

Area Perluasan Area Perluasan

UPL

Area Utilitas Area Proses

Bengkel

180 m
Garasi

Generator Utilitas Safety

Fire Station

Gudang Laboratorium

Kantin
Poliklinik

Area Parkir

Masjid
Kantor pusat
Kantor
Pusdiklat & Produksi
Perpustakaan
Pos Keamanan

Jalan Raya

130 m

Skala 1 : 1.000

Gambar 2.4 Tata Letak Pabrik

Bab II Deskripsi Proses


43
Prarancangan Pabrik Polistirena
dengan Proses Polimerisasi Suspensi
Kapasitas 35.000 Ton/Tahun

5.2. Tata Letak Peralatan

Tata letak adalah pengaturan kedudukan alat-alat dalam proses produksi.

Tata letak alat harus diatur sedemikian rupa sehingga kelancaran dan

keamanan produksi terjamin. Hal-hal yang diperhatikan dalam tata letak alat

yaitu:

a. Aliran Bahan Baku dan Produk

Aliran bahan baku dan produk harus sesederhana mungkin. Jumlah

belokan dan tekukan dalam sistem pemipaan harus seminimal mungkin.

Penempatan pipa juga harus memperhatikan lalu lintas pekerja.

b. Aliran Udara

Aliran udara yang baik akan menghindari stagnasi (pemampatan) udara

pada suatu lokasi. Udara segar dan bersikulasi mendukung produktivitas

dan keselamatan pekerja.

c. Cahaya

Penerangan area pabrik harus memadai. Pemasangan lampu harus

memperhatikan kebutuhan lumen ruangan. Area proses dan perkantoran

diberikan pencahayaan optimal.

d. Lalu Lintas Manusia

Letak peralatan disusun agar memberikan ruang bagi pekerja untuk

melintas dan menjangkau seluruh area proses dengan mudah. Pengaturan

lalu lintas bagi pekerja memperhatikan aspek keamanan dan kemudahan.

Bab II Deskripsi Proses


44
Prarancangan Pabrik Polistirena
dengan Proses Polimerisasi Suspensi
Kapasitas 35.000 Ton/Tahun

e. Jarak Antar Alat

Alat-alat dengan tekanan dan suhu tinggi sebaiknya diberi jarak lebih

jauh dari alat lainnya. Jarak antar alat juga berfungsi sebagai jalur

penyelamatan bagi pekerja.

Bab II Deskripsi Proses


45
Prarancangan Pabrik Polistirena
dengan Proses Polimerisasi Suspensi
Kapasitas 35.000 Ton/Tahun

80,00

T-01 T-01
T-02 T-02

R R
S-01
60,00

S-02 R R WT

T-02 T-02
S-03
R R CT

T-03
RD

EX

Tata Letak Alat


Skala 1:500

Keterangan:
T-01 : Tangki Stirena
T-02 : Tangki Air
T-03 : Tangki Asam Klorida
S-01 : Silo TCP
S-02 : Silo DBS
S-03 : Silo BP
R : Reaktor
WT : Wash Tank
CT : Centrifuge
RD : Rotary Dryer
EX : Extruder

Gambar 2.5 Tata Letak Peralatan

Bab II Deskripsi Proses

Anda mungkin juga menyukai