Anda di halaman 1dari 5

PENERAPAN PRINSIP ± PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE PADA

PERUSAHAAN KELUARGA PT X

Novieka Kuswandi dan Ratih Indriyani


Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
E-mail: novieka_10077@yahoo.com;ranytaa@peter.petra.ac.id
Abstrak- Penelitian ini bertujuan untuk mengamati Menurut IICG (Indonesian Institute of Corporate
bagaimana implementasi prinsip ± prinsip Good Corporate Governance, 2013) Corporate Governance
Governance pada PT X, sebuah perusahaan keluarga yang
bergerak dalam bidang penerbitan game. Penelitian merupakan struktur, sistem, dan proses yang digunakan oleh
menggunakan metode kualitatif. Metode pengumpulan data organ-organ perusahaan sebagai upaya untuk memberi nilai
menggunakan wawancara dan observasi. Setelah tambah perusahaan secara berkesinambungan dalam jangka
mendapatkan data, data dianalisa dengan menelaah data dari
panjang, dengan tetap memperhatikan kepentingan
berbagai sumber, reduksi data, pemeriksaan keabsahaan data,
dan penafsiran data. Peneliti memeriksa keabsahan data stakeholder lainnya, berlandaskan moral, etika, budaya dan
dengan uji triangulasi hasil wawancara dan observasi aturan berlaku lainnya.
Dari hasil penelitian didapati bahwa PT X telah menerapkan Menurut KNKG (Komite Nasional Kebijakan
prinsip ± prinsip Good Corporate Governance, yaitu prinsip Governance, 2006), lima prinsip GCG adalah sebagai
transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, serta
berikut:
kesetaraan dan kewajaran tetapi masih setengah-setengah.
Pada prinsip transparansi, perusahaan belum terbuka pada 1. Transparansi
stakeholder karena belum menjadi perusahaan public. Pada Untuk menjaga obyektivitas dalam menjalankan bisnis,
prinsip akuntabilitas, perusahaan belum memiliki struktur perusahaan harus menyediakan informasi yang material
organisasi sesuai GCG. Pada prinsip responsibilitas, dan relevan dengan cara yang mudah diakses dan
perusahaan belum memiliki anggaran dasar dan dipahami untuk mengungkapkan tidak hanya masalah
membebankan asuransi karyawan pada perusahaan induk. yang disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan,
Pada prinsip independensi masih adanya pengaruh anggota tetapi juga hal yang penting untuk pengambilan
keluarga direktur pada perusahaan. keputusan oleh pemegang saham, kreditur, dan
pemangku kepentingan lainnya.
Keywords: good corporate governance, transparency,
accountability, responsibility, independency, fairness. 2. Akuntabilitas
Perusahaan harus mempertanggunjawabkan kinerjanya
I. PENDAHULUAN secara transparan dan wajar. Untuk itu perusahaan harus
dikelola secara benar, terukur dan sesuai dengan
Hampir semua perusahaan besar yang kita jumpai
kepentingan perusahaan dengan tetap memperhitungkan
merupakan perusahaan keluarga. Menurut Sutanto (2009) kepentingan pemegang saham dan pemangku
dalam di negara maju seperti Amerika 90% perusahaannya kepentingan lain. Akuntabilitas merupakan prasyarat
merupakan perusahaan keluarga, sedangkan di Indonesia 88 yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang
persen perusahaan swasta nasional merupakan perusahaan berkesinambungan.
keluarga. Suatu perusahaan dinamakan perusahaan keluarga 3. Responsibilitas
Perusahaan harus mematuhi peraturan perundang-
apabila terdiri dari dua atau lebih anggota keluarga yang
undangan serta melaksanakan tanggung jawab terhadap
mengawasi keuangan perusahaan. (Ward dan Aronoff, masyarakat dan lingkungan sehingga dapat terpelihara
2002).Perkonomian di Indonesia secara langsung banyak kesinambungan usaha dalam jangka panjang dan
dipengaruhi oleh perusahaan keluarga. mendapat pengakuan sebagai good corporate citizen.
Isu-isu yang sering dihadapi oleh perusahaan keluarga 4. Independensi
adalah kurangnya profesionalitas. Kurangnya formalitas, Untuk memperlancar pelaksanaan prinsip-prinsip Good
pemisahan yang kaburnya urusan personal dan bisnis, serta Corporate Governance, perusahaan harus dikelola
secara independen dengan keseimbangan kekuatan.
kepimimpinan ganda. Dominasi oleh keluarga
Dalam keseimbangan kekuatan tersebut, tidak ada organ
mengakibatkan alasan keluarga berada di atas perhitungan perusahaan yang mendominasi satu sama lain dan tidak
bisnis, sehingga melemahkan profesionalisme. Alasan ini dapat diintervensi dari pihak lain.
pula yang menyebabkan toleransi kepada anggota keluarga 5. Kesetaraan dan Kewajaran
yang tidak kompeten, yang dapat melemahkan sendi-sendi Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan harus
kompetensi perusahaan. Sistem reward yang tidak senantiasa memperhatikan kepentingan pemegang
berimbang, juga mempersulit merekrut manajemen yang saham dan pemangku kepentingan lainnya berdasarkan
asas kewajaran dan kesetaraan.
profesional. (Sutanto, 2009)
Good Corporate Governance ada dengan tujuan untuk
Untuk meningkatkan profesionalisme, perusahaan mengembangkan dan memajukan perusahaan. Dengan
membutuhkan aturan-aturan untuk menjalankan perusahaan, adanya Good Corporate Governance, perusahaan mampu
baik perusahaan yang berskala besar maupun perusahaan menjalankan usahanya dengan berintegritas serta
yang berskala kecil. Aturan-aturan serta prinsip-prinsip mementingkan kepentingan orang banyak terutama
dalam perusahaan ini disebut Good Corporate Governance. stakeholders. Dengan melaksanakan Good Corporate
Governance, perusahaan dapat senantiasa menjaga nama kualitatif merupakan data yang dikumpulkan berupa kata ±
baiknya. kata, gambar, keterangan ± keterangan seperti sejarah
Di dalam penelitian ini akan dibahas penerapan good perusahaan, perencanaan, serta strategi yang dilakukan
corporate governance pada salah satu perusahaan IT untuk memasarkannya dan bukan angka ± angka. Data-data
(information technology) di Surabaya yang telah berdiri yang digunakan di dalam penelitian adalah data-data seperti
sejak tahun 2007, X. PT X berkembang cukup pesat di sejarah perusahaan, kegiatan perusahaan, strategi serta
tahun-tahun ini. PT X bergerak di bidang teknologi perencanaan perusahaan ke depan.
informasi di bidang entertainment. Bidang entertainment Sumber data yang digunakan dalam penelitian adalah
yang dimaksudkan adalah game (permainan) untuk console data primer dan sekunder. Menurut Purhantara (2010) data
maupun komputer. PT X menerbitkan game dari developer primer merupakan data yang diperoleh langsung dari subjek
luar negeri. Perusahaan telah menerbitkan sekitar 10 game penelitian, yaitu data atau informasi yang diperoleh
sampai saat ini. langsung dengan menggabungkan instrument-instrumen
Industri game saat ini diminati banyak orang di yang telah ditetapkan. Sedangkan data sekunder data atau
Indonesia dari berbagai usia. Menurut Koran Sindo, industri informasi yang diperoleh secara tidak langsung dari objek
game di Indonesia mulai naik daun. Tahun 2013 penelitian yang bersifat publik yang terdiri atas: struktur
diperkirakan ada lebih dari 100 game developer Indonesia organisasi, data kearsipan, dokumen, laporan-laporan serta
yang setidaknya telah memproduksi 900 game. Padahal, buku dan lain sebagainya yang berkenaan dengan penelitian
pada 2010 Indonesia hanya memiliki sekitar 42 game ini. (Purhantara, 2010)
developer. Statistik tersebut membuktikan bahwa game saat Batasan penelitian adalah penelitian ini dilakukan di PT
ini bukan sekadar instrumen hiburan (entertainment), tetapi X bagian kantor pusat yaitu di Kota Surabaya.
sudah menjadi sebuah peluang bisnis baru yang Metode pengumpulan data:
menjanjikan. Terlebih, jika melihat sejumlah data yang a. Wawancara. Menurut Moleong (2007), wawancara
menyebutkan bahwa pasar game di Indonesia menjadi adalah percakapan dengan maksud tertentu antara
sebuah pasar baru di mana 20±25% dari 40 juta pengguna dua pihak yaitu pewawancara (interviewer) yang
internet di Indonesia bermain game internet. Industri game mengajukan pertanyaan dan terwawancara
online di Indonesia memiliki potensi yang sangat (interviewee) yang memberikan jawaban atas
menjanjikan, dengan prediksi tumbuh 33% per tahun selama pertanyaan yang diajukan.
lima tahun ke depan. Pada 2011 nilai bisnis game online b. Observasi. Menurut Sugiyono (2008) adalah teknik
Indonesia mencapai USD150 juta dari tujuh juta pengambilan data yang mempunyai ciri spesifik bila
pengguna. (Yani A, 2013) dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu
Melalui fenomena meningkatnya pengguna game di wawancara dan kuisioner. Observasi dilakukan
Indonesia, penerapan good corporate governance pada penulis dengan pengamatan langsung, untuk
salah satu perusahaan yang bergerak di industri game memperkuat hasil wawancara.
sangatlah menarik karena dan perlu diterapkan. Penerapan Teknik analisa data penelitian menurut Moeleong
Good Corporate Governance pada salah satu perusahaan IT (2007) adalah:
di Indonesia diharapkan dapat membawa dampak positif a. Menganalisa seluruh data dari berbagai sumber, pada
bagi perusahaan IT lainnya. Oleh karena itu, peneliti tahap ini seluruh data yang diperoleh dari
memilih judul Penerapan Good Corporate Governance pada wawancara, pengamatan dari pencatatan yang ada di
PT X. Hal ini memungkinkan para investor berinvestasi lapangan, dokumen-dokumen perusahaan atau data
pada industri IT di Indonesia sehingga industri game di perusahaan dibaca, dipelajari dan dianalisa
Indonesia dapat lebih berkembang ke depannya. keterkaitannya satu sama lain.
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana b. Redusi data adalah suatu upaya untuk membuat
penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance abstraksi. Abstraksi adalah usaha membuat
pada perusahaan keluarga X. Tujuan penelitian adalah rangkuman inti, proses dan pernyataan tetap sesuai
menggambarkan prinsip-prinsip Good Corporate dengan tujuan penelitian. Setelah dilakukan reduksi
Governance pada PT X. data-data tersebut disusun dalam satuan-satuan.
c. Pemeriksaan keabsahan data, dalam sebuah
II. METODE PENELITIAN penelitian kualitatif untuk memastikan bahwa
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. penelitiannya benar-benar alamiah perlu diupayakan
Penelitian kualitatif menurut Sugiyono (2008) yaitu untuk meningkatkan derajat kepercayaan
penelitian yang digunakan untuk menganalisis data dengan data/keabsahan data. Keabsahan data merupakan
konsep seperti halnya validitas dan reabilitas dalam
cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
penelitian kuantitatif. Untuk menetapkan keabsahan
terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat data diperlukan teknik pemeriksaan, teknik
kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. pemeriksaaan tersebut adalah trianggulasi.
Objek penelitian di dalam penelitian ini adalah PT X Trianggulasi adalah teknik keabsahan data yang
dengan menganalisa prinsip TARIF (transparansi, memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu
akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan fairness). untuk keperluan pengecekan/sebagai pembanding
PT X belum melaksanakan good corporate governance terhadap data itu.
d. Penafsiran data, untuk menjawab rumusan masalah,
pada perusahaannya sehingga penelitian GCG pada PT X
pertama dilakukan dengan deskripsi analitik, yaitu
perlu dilakukan. rancangan dikembangkan dari kategori-kategori yang
Jenis data yang digunakan di dalam penelitian ini telah ditemukan dan mencari hubungan yang
merupakan data kualitatif. Menurut Moleong (2007) data disarankan atau yang muncul dari data.
Dari tahap-tahap analisa data tersebut, proses analisa Transparansi
data yang digunakan oleh penulis adalah menganalisa Perusahaan dinilai menjalankan transparansi dengan
seluruh data dari berbagai sumber, redusi data, pemeriksaan baik apabila perusahaan senantiasa menyediakan informasi
keabsahan data, dan penafsiran data. Untuk menguji yang material dan relevan agar mudah diakses dan dipahami
keabsahan data penelitian, penulis menggunakan teknik oleh stakeholder. Informasi yang disajikan adalah semua
triangulasi sumber. informasi berkenaan dengan keadaan perusahaan yang
menjadi hal penting untuk pengambilan keputusan.
Kerangka Berpikir Berdasarkan hasil wawancara narasumber dan
observasi prinsip transparansi yang diterapkan oleh
perusahaan masih kurang baik terutama untuk pihak
eksternal. Penyampaian informasi untuk karyawan yang
dilakukan melalui rapat dapat mempermudah semua staff
untuk menerima dan memahami informasi tersebut.
Informasi yang berkaitan dengan perusahaan seperti visi,
misi, tujuan, target dan strategi perusahaan juga dijelaskan
dengan baik oleh supervisor untuk karyawan baru.
Informasi untuk pihak eksternal telah disampaikan dengan
baik dan lengkap melalui media dunia maya. Informasi yang
disampaikan untuk pihak eksternal di dunia maya hanya
informasi mengenai produk game perusahaan. Hal ini
dikarenakan perusahaan belum menjadi perusahaan public.
Akan tetapi, mengenai sistem reward dan kondisi keuangan
masih kurang transparan untuk karyawan karena hal ini
hanya diketahui oleh direktur dan divisi keuangan
perusahaan.
Untuk kebijakan yang telah ditetapkan perusahaan,
perusahaan telah menetapkan kebijakan tertulis yang baik
untuk karyawan. Perusahaan membuat kebijakan sesuai
dengan Undang-Undang Tenaga Kerja yaitu Undang-
Undang No. 13 Th 2013 dan Undang-Undang tambahan lain
yaitu Undang-Undang Jamsostek, Undang-Undang PPHI
untuk mengatur mengenai penyelesaian perselisihan, dan
Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang
Gambar 1. Kerangka Berpikir Penerapan GCG pada PT X mengatur mengenai PHK.
Sumber: KNKG (2006) Akuntabilitas
Perusahaan harus dikelola secara benar, terukur dan
III. PEMBAHASAN sesuai dengan kepentingan perusahaan agar perusahaan
PT X Sebagai Perusahaan Keluarga dapat melaksanakan akuntabilitas dengan baik,. Perusahaan
Jenis perusahaan PT X adalah Family Business harus mempertanggungjawabkan kinerjanya secara
Enterprise, yaitu perusahaan yang dimiliki dan dikelola oleh transparan dan wajar. Akuntabilitas merupakan prinsip
anggota keluarga pendiri. Kepemilikan dan pengelolaan mengenai sistem organ perusahaan berjalan sesuai dengan
perusahaan ini dipegang oleh satu orang. Ciri-ciri fungsinya. Peneliti mengamati akuntabilitas perusahaan
perusahaan keluarga lainnya adalah posisi kunci yang dengan mengamati dokumen job description, sistem reward
dipegang oleh anggota keluarga. Pada perusahaan ini posisi dan punishment, mengamati peraturan perusahaan dan
manajer keuangan dipegang oleh saudara sepupu direktur. struktur organisasi.
Manajer keuanganjuga menjadi tangan kanan pemilik Perusahaan telah melaksanakan prinsip akuntabilitas
perusahaan, sehingga memiliki peran penting dalam cukup baik. Akan tetapi, apabila dilihat dari struktur
pengambilan keputusan di dalam perusahaan. organisasi perusahaan, organ perusahaan belum sesuai
Penerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance dengan Good Corporate Governance di mana perusahaan
Penerapan tata kelola yang baik perusahaan membantu harus memiliki RUPS dan komisaris. Pembagian tugas dan
perusahaan untuk memperoleh nilai tambah di mata para tanggung jawab di dalam perusahaan telah dilakukan
investor. Dengan adanya good corporate governance pada dengan baik dan sesuai dengan kompetensi karyawan,
perusahaan perusahaan akan terpacu untuk senantiasa sehingga target perusahaan dapat dicapai. Dalam melakukan
memberikan yang terbaik kepada semua stakeholders. tugas dan tanggung jawabnya perusahaan telah memiliki
Untuk menerapkan prinsip good corporate governance peraturan perusahaan tertulis sebagai pedoman karyawan.
perusahaan harus senantiasa melakukan kendali di dalam Perusahaan juga telah memiliki sistem reward dan sanksi
perusahaan. yang baik dan diatur di dalam peraturan perusahaan.
Pelaksanaan good corporate governance di dalam Sedangkan reward untuk kontribusi karyawan, kurang
perusahaan ini telah berjalan cukup baik karena perusahaan dijabarkan untuk karyawan karena informasi ini
memperhatikan kepentingan-kepentingan stakeholder, tetapi dirahasiakan oleh direktur.
masih belum sempurna. Perusahaan berusaha melaksanakan Responsibilitas
lima prinsip good corporate governance yaitu transparansi, Perusahaan melaksanakan prinsip responsibilitas jika
akuntabilitas, responsibilitas (tanggung jawab), perusahaan memegang prinsip kehati-hatian, taatan
independensi, serta kesetaraan dan kewajaran. peraturan perundang-undangan, anggaran dasar, dan
peraturan perusahaan serta pelaksanaan tanggung jawab untuk menjaga profesionalitas organ perusahaan. Dari
sosial terhadap masyarakat dan lingkungan. penelitian pada penerapan prinsip-prinsip good corporate
Secara keseluruhan perusahaan telah menjalankan governance pada PT Wave Wahana Wisesa, penulis dapat
prinsip responsibilitas dengan baik, akan tetapi perusahaan menyimpulkan beberapa hal yang berguna bagi perusahaan
belum bertanggung jawab penuh terhadap asuransi agar menjadi lebih baik untuk ke depannya.
kesehatan karyawan. Asuransi kesehatan PT X masih Pelaksanaan prinsip-prinsip good corporate governance
mengikuti perusahaan induknya. Perusahaan juga belum pada PT Wave Wahana Wisesa masih belum sempurna.
memiliki anggaran dasar untuk perusahaan dan perusahaan Untuk prinsip transparansi, akuntabilitas, responsibilitas dan
juga belum memiliki komisaris dan RUPS di dalam indepensi sebagian indikator sudah dilaksanakan tetapi ada
perusahaan. Perusahaan sudah menaati prinsip beberapa yang belum sesuai indikator. Dalam prinsip
responsibilitas secara umum yaitu menaati peraturan transparansi masih ada beberapa aspek perusahaan yang
perundang-undangan, peraturan karyawan, berpegang pada tidak transparan untuk organ perusahaan yaitu informasi
prinsip kehati-hatian dengan melakukan uji coba untuk keuangan perusahaan dan sistem reward karyawan.
produk yang akan diterbitkan serta melaksanakan kegiatan Perusahaan sendiri masih belum transparan untuk
CSR. Kegiatan CSR perusahaan berupa kegiatan amal stakeholder karena belum menjadi perusahaan publik.
dengan menyumbangkan sebagian dari hasil penjualan Dalam prinsip akuntabilitas struktur organisasi perusahaan
voucher. belum sesuai dengan organ perusahaan menurut good
Independensi corporate governance. Dalam prinsip responsibilitas,
Prinsip independensi memastikan bahwa perusahaan perusahaan belum bertanggung jawab penuh terhadap
harus dikelola secara independen dan tidak dapat asuransi karyawan dan perusahan belum memiliki anggaran
didominasi dan diintervensi oleh pihak lain agar kekuatan dasar. Dalam prinsip independensi, perusahaan belum
perusahaan seimbang. Selain itu organ perusahaan harus independen karena masih dipengaruhi oleh ayah dari
melaksanakan tugasnya sesuai anggaran dasar dan peraturan direktur dalam mengambil keputusan.
dan tidak melempar tanggung jawab. Saran
Berdasarkan analisa penulis, pelaksanaan prinsip Perusahaan harus mempertahankan dan memperbaiki
independensi dalam PT X masih kurang baik. Organ penerapan prinsip-prinsip good corporate governance pada
perusahaan bekerja sesuai job desc. dan SOP untuk perusahaan. Good corporate governance dapat menjadi
menghindari dominasi. Organ perusahaan di sini berarti pedoman bagi perusahaan agar perusahaan menjadi lebih
direktur dan karyawan. Perusahaan belum memiliki RUPS baik lagi. Saran untuk perusahaan dalam penerapan prinsip
dan dewan komisaris. Semua organ perusahaan juga good corporate governance adalah perusahaan harus
melaksanakan kewajiban-kewajiban pada peraturan memberikan informasi mengenai kondisi keuangan
perusahaan pasal 10, seperti melakukan absensi tepat waktu, perusahaan serta sistem reward karyawan mengenai
bekerja sama di dalam perusahaan, memelihara peralatan kontribusi karyawan pada karyawan dan stakeholder
kantor, dan bekerja pada posisinya masing-masing. Direktur lainnya. Jika karyawan mengetahui sistem reward dan
banyak terlibat di dalam pengambilan keputusan dalam kondisi keuangan karyawan akan lebih mengetahui
kegiatan perusahaan. Akan tetapi, mengenai prinsip targetnya dan lebih termotivasi dalam mengerjakan
independen perusahaan sendiri masih belum dilaksanakan. pekerjaannya. Visi misi selain dijelaskan pada profil
Hal ini dikarenakan narasumber 1 beberapa kali melakukan lowongan kerja perusahaan dan facebook juga harus
rapat dengan ayahnya untuk meminta nasihat, jadi Ayah dicantumkan pada website perusahaan. Perusahaan lebih
narasumber 1 terlibat dalam pengambilan beberapa baik jika menjadikan perusahaannya sebagai perusahaan
keputusan di perusahaan. public sehingga semua informasi dapat diakses. Dengan
Kesetaraan dan Kewajaran menjadikan perusahaan sebagai perusahaan publik, maka
Perusahaan dikatakan melakuan prinsip kesetaraan investor akan mengetahui cash flow perusahaan dan
dengan baik apabila perusahaan memperhatikan memungkinkan akan berinvestasi pada perusahaan.
kepentingan stakeholder dalam perusahaan. Prinsip Perusahaan belum memiliki organ perusahaan yang
kesetaraan ini memberikan kesempatan yang sama untuk sempurna. Perusahaan membutuhkan dewan komisaris
semua karyawan serta hak yang sama untuk karyawan. untuk mengawasi kinerja direksi dan RUPS. Perusahaan
Berdasarkan analisa prinsip kesetaraan dan kewajaran juga harus menghindarkan campur tangan pihak keluarga
pada PT X, perusahaan telah menjalankan prinsip ini denga dalam perusahaan agar perusahaan lebih independen.
n baik. Perusahaan telah memperhatikan kepentingan seluru Perusahaan lebih baik mengangkat komisaris independen
h stakeholder perusahaan dan memperlakukan mereka deng sebagai konsultan di dalam perusahaan. Sedangkan
an setara. Perusahaan juga memberikan kesempatan yang sa mengenai asuransi kesehatan untuk karyawan, perusahaan
ma dalam penerimaan karyawan tanpa memandang suku, ag harus bertanggung jawab secara penuh terhadap asuransi
ama, ras, maupun gender. Semua karyawan mendapatkan ha karyawan.
k yang sama seperti gaji dan bonus sesuai dengan kontribusi Selain itu perusahaan, juga perlu memperhatikan gaya
yang diberikan kepada perusahaan. berpakaian karyawan. Dalam perusahaan gaya berpakaian
karyawan masih kurang formal karena banyak karyawan
IV. KESIMPULAN / RINGKASAN yang masih menggunakan kaos. Untuk cara berpakaian
karyawan, disarankan agar karyawan berpakaian lebih
Good Corporate Governance merupakan hal yang formal di dalam kantor.
penting yang harus dimiliki oleh suatu perusahaan.
Penerapan tata kelola yang baik di dalam perusahaan dapat
menambah nilai perusahaan di mata publik. Pada penerapan
perusahaan keluarga good corporate governance diperlukan
DAFTAR REFERENSI http://search.proquest.com/docview/1326319412?a
ccountid=45762
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Bisnis (pendekatan
A, Yani. 2013. Game Online Tak Lagi Sekedar Hiburan,
kuantitatif, kualitatif, dan R&D). Bandung: CV.
Koran Sindo. Retrieved February 20, 2013 from:
Alfabeta.
http://www.koran-sindo.com/node/314632
Susanto, A.B. 2009. Bisnis Indonesia Family Bisnis, from
Indonesian Institute of Corporate Governance. Tata Kelola
The Jakarta Consulting Group. Retrieved March
Perusahaan. Retrieved February 20, 2013 from:
20, 2013 from:
http://iicg.org/v25/tata-kelola-perusahaan
http://www.jakartaconsulting.com/fambizcommuni
KNKG. Pedoman Umum Good Corporate Governance
ty/search.php?keyword=
Indonesia. 2006. Komite Nasional Kebijakan
Susanto, A.B. 2009. Good Corporate Governance dalam
Governance
Perusahaan Keluarga, from The Jakarta Consulting
Moleong, Lexy J. (2007). Metode Penelitian Kualitatif
Group. Retrieved March 20, 2013 from:
(edisi revisi). Bandung: PT Remaka Rosdakarya.
http://www.jakartaconsulting.com/fambizcommuni
Purhantara, Wahyu (2010). Metode penelitian kualitatif
ty/news.php?tema=Family%20Governance
untuk bisnis (edisi pertama). Yogyakarta: Graha
Susanto, A. B. 2005. "World class family business:
Ilmu.
Membangun perusahaan keluarga berkelas
Rahayu, Eva Martha. 2013. Komit Jalankan GCG, Bank
dunia." Quantum Bisnis dan Manajemen (PT
OCBC NISP Diganjar Annual Report Award 2013,
Mizan Pustaka), Jakarta.
from SWA. Retrieved February 20, 2013 from:
Susanto, A.B., Susanto, Yohana. (2009). Family Business,
http://swa.co.id/corporate/komit-jalankan-gcg-
from The Jakarta Consulting Group. Retrieved
bank-ocbc-nisp-diganjar-annual-report-award-2013
March 30, 2013 from:
Satidularn, C., Wilkin, C., Tanner, K., & Linger, H. (2013).
http://jakartaconsulting.com/art-05-09.htm
Investigation of the relationship between IT
Wahjono, Sentot Imam. "Suksesi dalam perusahaan
governance and corporate governance. Paper
keluarga." Jurnal Balance3.1 (2009).
presented at the 420-XI. Retrieved March 15, 2013
Warsono, Sonny, dkk. 2002. Corporate Governance Rating
from:
Model. CGCG UGM. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai