BAB IV
B. Data Wawancara
Berdasarkan informasi yang diperoleh peneliti dari hasil
wawancara secara mendalam terhadap narasumber yang dapat dipercaya,
yaitu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Demak serta,
tokoh masyarakat Kabupaten Demak, peneliti memperoleh data bahwa
masalah terbesar dalam pelestarian gamelan adalah “Alat gamelan yang
minim (terbatas), serta harganya yang sangat mahal”.
15
menggunakan smartphone
sangatlah bagus, karena tidak
dimungkinkan apabila
pelestarian seni karawitan di
meratakan menggunakan alat
gamelan yang asli.
Gambar 1.8 (wawancara dengan Tokoh
Kabupaten)
Total penduduk di Pulau Jawa
adalah 141 juta jiwa,
Wawancara dengan tokoh desa pun tidak lupa kami lakukan. Dari
wawancara dengan ketua RW dan tokoh desa, kami mendapatkan apresiasi
baik, karena dapat menemukan ide pelestarian seni karawitan melalui
smartphone. Akan lebih baik lagi jika seluruh masyarakat Indonesia
khususnya jawa ikut melestarikan walaupun dengan media smartphone.
pelan, seni lainnya akan ikut hilang, sungguh bahaya apabila hal itu
terjadi.
19
D. Data Observasi
Dari pengamatan langsung yang peneliti lakukan di lingkungan
sekitar, peneliti memperoleh data bahwa 7 dari 10 orang memiliki
pengetahuan seni karawitan yang sangat kurang, ia tidak bisa menjelaskan
tentang seni karawitan, tidak tahu nama alat karawitan, bahkan tidak tahu
cara memainkannya. Begitu miris melihat hal ini terjadi di masyarakat.
Faktor yang menyebabkan hal ini terjadi adalah karena tidak adanya
pengajaran dari sekolah maupun keluarga tentang seni karawitan sama
sekali. Rasa ingin tahu mereka cukup tinggi, hampir seluruh masyarakat
ingin tahu cara memainkan gamelan dan mempelajari tentang gamelan,
tapi karena pengajar yang tidak ada, membuat mereka tidak mempelajari
seni karawitan. Faktor lainnya juga karena alat gamelan yang tidak pernah
mereka temui baik di sekolah maupun di lingkungan sekitarnya.
F. Pemecahan Masalah
Dari banyak permasalahanyang peneliti uraikan diatas, peneliti
berusaha memberikan pemecahan masalah sebaik mungkin, yaitu dengan
mengikutkan seni karawitan (gamelan) ke dalam hasil kemajuan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi yaitu smartphone. Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi memang selalu berkembang dan tidak akan pernah berhenti,
sehingga sebagai kesenian lama, kita juga harus mengembangkan cara
pelestariannya sesuai perkembangan zaman. Peneliti berusaha memberi
saran apabila seni karawitan dilestarikan melalui smartphone. Smartphone
(ponsel cerdas) pasti dimiliki siapa saja tidak memandang tua, muda
maupun anak-anak. Dengan melestarikan seni karawitan melalui
smartphone, maka kita dapat menghemat pengeluaran apabila ikut klub
les. Dengan melestarikan seni karawitan melalui smartphone maka akan
meningkatkan tingkat kepraktisan, kemudahan, efektif, dan nyaman karena
bersifat perorangan. Dengan aplikasi Virtual Javaneses Gamelan ini, kita
bisa tahu nama-nama gamelan, cara memainkannya, not gamelan, serta
lagunya. Hanya tinggal mendownload aplikasi Virtual Javaneses Gamelan
(VJG) kita sudah menjadi generasi penerus bangsa yang ikut serta dalam
melestarikan seni karawitan.