Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH SISTEM KESEHATAN

KELOMPOK 1

Manajemen Sistem Data Base Kesehatan

Dosen Pengampu :

Dr. Indah Budiastutik, SKM, M.Kes

Disusun Oleh :

Naila Farhana Azzahida (211510047)

Yogi Rizki Ramadhani (211510046)

Diva Rahayu Puspitasari (211510044)

Nova Dwi Safitri (211510042)

Yuni (211510039)

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah banyak memberikan
kekuatan dan kesehatan lahir dan batin. Tidak lupa penyusun juga menghaturkan salawat serta
salam kepada nabi besar Islam Muhammad SAW yang telah memberikan titik terang bagi umat
Islam. Dan tidak lupa pula mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah
Sistem Informasi Kesehatan Ibu Dr. Indah Budiatutik, SKM, M.Kes yang telah memberikan
bimbingan dan arahan dalam mata kuliah ini.

Penyusun juga berterima kasih kepada semua pihak yang ikut terlibat dalam proses
pembuatan makalah ini. Semoga dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat dan menambah
pengetahuan kita. Penyusun juga menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan. Maka
dari itu penyusun mengharapkan kepada semua pihak yang membaca dan menemukan
kekeliruan itu, agar dapat memberikan saran yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.

Demikian yang dapat penyusun sampaikan, lebih dan kurangnya mohon dimaafkan.

Pontianak, 22 Juni 2023

Penyusun
Daftar Isi

BAB 1..............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..........................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................4
1.3 Tujuan...................................................................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.............................................................................................................................6
2.1 Definisi Sistem Manajemen Data Base...............................................................................6
2.2 Fungsi Dari Sistem Manajemen Data Base.......................................................................8
2.3 Tujuan Sistem Manajemen Data Base...............................................................................9
2.4 Jenis-Jenis Sistem Manajemen Data Base.......................................................................13
2.5 Komponen-komponen Sistem Manajemen Data Base...................................................14
2.6 Kelebihan Dan Kekurangan Sistem Manajemen Database...........................................15
BAB III.........................................................................................................................................17
PENUTUP....................................................................................................................................17
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................17
3.2 Saran...................................................................................................................................17
Daftar Pustaka.............................................................................................................................18
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam Era Global saat ini Sistem Informasi Manajemen merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari suatu organisasi dimana sistem informasi yang menghasilkan hail keluaran
(output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk
memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan manajemen.sistem manajemen basis data
merupakan perangkat lunak yang dapat di gunakan untuk mendefinisikan, menciptakan,
mengelola dan mengendalikan pengaksesan basis data. Sebuah Sistem Informasi yang efektif
menyediakan informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan bagi penggunanya sehingga
dapat digunakan untuk pengambilan keputusan
Dalam pengambilan keputusan, baik dalam operasional sehari-hari, maupun dalam
perencanaan strategis ke masa depan. Proses pengambilan keputusan harus dilandasi ole data
dan informasi yang tepat waktu dan tepat isi agar keputusan yang diambil tepat sasaran.
Informasi diperoleh dari pengolahan data, dan pengolahan data dilaksanakan ole
sistem informasi dengan dukungan teknologi informasi.
Data adalah bahan baku informasi dan dikumpulkan dalam suatu basis-data (database)
agar pengumpulan, penyimpanan, pemeliharaan, pengolahan, dan pengamanannya dapat
dilaksanakan secara effektif dan effisien diperlukan manajemen data, sehingga suatu
informasi tersebut dapat menjadi informasi yang tepat guna, tepat waktu, akurat dan relevan.
Sebagai contoh suatu institusi akademik harus membangun database akademik,
minimal memuat data mahasiswa, data dosen, data matakuliah, data ruangan, jadwal,
sehingga dapat diperoleh informasi yang tepat tentang penyelenggaran akademik institusi
tersebut. Dengan demikian agar suatu database yang efektif dapat dibangun, diperlukan
pengetahuan dasar tentang database dan juga Sistem Manajemen Basis Data

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa definisi sistem manajemen data base?
b. Apa fungsi sistem manajemen data base?
c. Apa tujuan sistem manajemen data base?
d. Apa saja jenis-jenis sistem manajemen data base?
e. Apa saja komponen-komponen sistem manajemen data base?
f. Apa kelebihan dan kekurangan sistem manajemen data base?

1.3 Tujuan
a. Mengetahui definisi dari sistem manajemen data base
b. Memahami fungsi dari sistem manajemen data base
c. Mengetahui tujuan sistem manajemen data base
d. Menjelaskan jenis-jenis sistem manajemen data base
e. Memahami komponen-komponen sistem manajemen data base
f. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari sistem manajemen data base
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Definisi Sistem Manajemen Data Base
Melansir Oracle, database merupakan kumpulan informasi atau data yang disimpan
dalam sistem sebuah komputer. Pada dasarnya, database ini diisi oleh serangkaian data
tersebut agar bisa digunakan untuk menjalankan tugas tertentu yang diminta. Database
management system atau biasa disingkat DBMS adalah sistem software yang digunakan
untuk menyimpan, mengatur, dan memastikan data-data tersebut tersimpan dengan aman.
Dengan DBMS, user bisa membuat, membaca, memperbarui, dan menghapus data yang ada
di database. Intinya, DBMS ini berperan sebagai interface antara database dan end-user atau
program aplikasi. Untuk menulis dan menjalankan request tugas tertentu, bahasa query yang
paling umum digunakan adalah structured query language (SQL).
Perancangan basis data merupakan bagian terpenting dalam pengembangan suatu
sistem informasi. Penggunaan database management system (SMBD) dalam suatu kegiatan
pelayanan khususnya pelayanan kesehatan memiliki keuntungan yang banyak diantaranya
adalah dengan menggunakan SMBD pengunaan data dapat dilakukan bersama-sama antar
unit di pelayanan kesehatan. Tahap awal dalam sebuah pengembangan sistem informasi
dilakukan dengan melakukan analisis kebutuhan data yang digunakan di unit pelayanan
kesehatan hal ini diperlukan suatu perancangan basis data sistem informasi pelayanan medis
yang nantinya akan bermanfaat untuk mencatat rekam medis pasien hingga kegiatan rumah
bersalin. Maka perancangan data base agar seluruh pencatatan data medis pasien tercatat
dengan baik dalam bentuk record data di data base diperlukan suatu penelitian dan analisis
yang mendalam terhadap kebutuhan data dan analisis data dari kegiatan yang dilakukan
selama ini. Dimulai dengan melakukan penangkapan data yang dibutuhkan kemudian
dilakukan analisis data dan perancangan data base dari formulir yang biasa digunakan.
Selanjutnya hasil analisis dan perancangan database dapat diimplementasikan dalam software
database management system. Dengan demikian perancangan data base ini diharapkan dapat
digunakan untuk pengembangan sistem informasi, dengan berbasis multi user.
Perkembangan teknologi mendorong manusia untuk mengatasi berbagai masalah
yang timbul disekitarnya dengan tujuan untuk mempermudah pekerjaan dan efisiensi waktu.
Rumah sakit merupakan suatu instansi yang melayani masyarakat dalam bidang kesehatan.
Dalam rumah sakit terdapat beberapa bagian yang bekerja sesuai dengan fungsinya masing-
masing dan saling berkaitan, seperti resepsionis yang bertugas untuk proses registrasi awal
pasien masuk rumah sakit, poliklinik sebagai tempat pemeriksaan pasien, apotek untuk
pengambilan obat dan lain-lain. Pasien yang datang akan melalui berbagai bagian tersebut
dan akan dilakukan pencatatan tentang data-data pasien yang akan digunakan sebagai suatu
informasi medik. Dari informasi medik dapat diperoleh data mengenai riwayat kesehatan
pasien di rumah sakit itu. Sebagian rumah sakit di Indonesia dalam melakukan proses
pencatatan masih menggunakan cara manual. Dalam proses pencatatan secara manual
dimungkinkan terjadi penumpukan data pasien karena setiap bagian tidak berhubungan dan
bertukar informasi.
Sebagai contoh, aplikasi database yang telah ada antara lain adalah pembuatan
sistem informasi akademik melalui SMS dengan SQL Interbase 6.0 dan pemrograman
Borland Delphi 6.0. Contoh aplikasi yang lain adalah perancangan sistem informasi pada
rumah sakit berbasis web menggunakan PHP. Dalam aplikasi ini dibahas tentang sistem
jaringan komputer di rumah sakit dan perangkat lunak (software) berbasis web menggunakan
server-side scripting language PHP. Dari beberapa aplikasi database yang ada di Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, masih sedikit yang mencoba mengembangkan
pembuatan database menggunakan MySQL dan bahasa pemrograman Borland Delphi 7.0.
MySQL merupakan turunan dari salah satu konsep utama dalam database sejak lama,
yaitu SQL (Structured Query Language). MySQL merupakan terobosan solusi yang tepat
dalam aplikasi database. Sifatnya yang open source serta dukungan oleh ribuan bahkan
jutaan komunitas pengguna di Internet, menjadikan MySQL sebagai software database yang
cukup banyak digunakan. Selain itu, kemampuannya yang bisa digunakan pada berbagai
sistem operasi juga menjadikan MySQL sebagai software database pilihan. Selain itu juga
tersedia mailing list dan homepage khusus yang memberikan tutorial serta dokumentasi
lengkap. Database merupakan sistem perangkat lunak yang secara umum dapat digunakan
untuk melakukan pemrosesan dalam hal pendefinisian, penyusunan, dan manipulasi basis
data untuk berbagai aplikasi pustaka. Pendefinisian basis data meliputi spesifikasi tipe data,
struktur dan pembatasan dari data yang harus disimpan dalam basis data. Dengan
digunakannya basis data (database), masalah dalam proses pencatatan secara manual seperti
penumpukan data-data pasien dapat dihindari karena setiap bagian dari rumah sakit dapat
saling bertukar informasi.

2.2 Fungsi Dari Sistem Manajemen Data Base


Berikut merupakan fungsi dari adanya sistem manajemen data base:

1. Kemudahan akses administrasi data

a. Fungsi DBMS yang pertama adalah memberikan kemudahan akses, keamanan, dan
juga prosedur administrasi data yang seragam.
b. DBMS memungkinkan user untuk menyentuh semua informasi yang ada dalam DB
dari beberapa tempat sekaligus, sambil tetap menjaga keamanan data tersebut.

2. Keamanan data

a. Database engine memungkinkan data-data dalam database (DB) untuk diakses,


dimodifikasi, dan dikunci untuk pihak-pihak tertentu saja. Jadi, DBMS dapat
membatasi apa saja yang dilihat oleh para end-user.

b. User juga tidak perlu mengetahui di mana data tersimpan atau bahkan
mengkhawatirkan perubahan yang terjadi pada struktur data.
c. Selama tiap program yang ada menggunakan application programming interface
(API) untuk database yang disediakan oleh DBMS, mereka tidak harus mengutak-
atik program tersebut lagi setiap ada perubahan di DB.

3. Sentralisasi data

a. DBMS memungkinkan sentralisasi data yang memudahkan sejumlah pengguna


untuk mengaksesnya dari lokasi yang berbeda-beda.
b. DBMS dapat membantu melakukan banyak tugas administrasi database, termasuk
mengatur perubahan, performance monitoring, keamanan, serta proses pencadangan
dan pemulihan.
4. Meningkatkan status kesehatan masyarakat
5. Memudahkan pasien mendapatkan pelayanan kesehatan
6. Memudahkan fasilitas kesehatan (faskes) dalam mendata setiap pasien yang mendaftar
untuk berobat
7. Memudahkan pasien untuk mengetahui informasi tentang riwayat kesehatannya.
8. Menghindarkan terjadinya penumpukan data dan mempermudah petugas dalam proses
pencatatan data-data pasien.
9. Meningkatkan pelayanan kepada pasien.
10. Membantu dalam pengolahan data pasien, seperti nama, alamat, no kamar pasien.
11. Membantu dalam pengolahan data administrasi pasien, seperti kelengkapan biaya berobat
dari pasien, apakah sudah lunas atau belum. Dll.

2.3 Tujuan Sistem Manajemen Data Base


Adapun tujuan dari sistem manajemen data base adalah sebagai berikut.

1. Tujuan Primer Database

a. Data-data dalam Database dapat digunakan oleh banyak pemakai

Pemakai yang berbeda-berbeda atau program-program aplikasi yang berbeda dapat


menggunakan Database yang sama dengan cara yang berbeda-beda.

b. Menjadi investasi intelektual

Program-program aplikasi dan struktur data logik yang telah ada tidak perlu dibuat
atau dikerjakan kembali ketika terjadi perubahan perubahan pada Database.

c. Penekanan biaya

Berkaitan dengan biaya penyimpanan, biaya penggunaan data, dan tingginya biaya
ketika membuat perubahan-perubahan Database.

d. Menghilangkan proliferasi (terjadinya pengembangan sistem ganda)


Konsep Database adalah menyediakan Database untuk memenuhi semua kebutuhan
para pemakai pada semua level manajemen dan pada semua fungsi organisatoris.

f. Unjuk kerja (performance)

Kebutuhan-kebutuhan informasi akan terpenuhi dengan cepat, tepat, mudah, dan


akurat bersumber pada data-data dalam Database. Dampak yang terjadi adalah
peningkatan unjuk kerja sistem secara keseluruhan. f. Kejelasan (clarity). Kejelasan
Database khususnya bagi para pemakai sangat penting. Setiap pemakai harus dapat
mengetahui dengan jelas tentang data apa saja yang tersedia dan dapat diakses
olehnya.

g. Kemudahan pemakaian

Para pemakai dapat mengakses data-data dalam Database dengan cara-cara yang
mudah, menggunakan program aplikasi maupun sistem pengelolaan Database (Data
Base Management Systems / DBMS).

h. Fleksibilitas penggunaan (flexibility)

Fleksibilitas cara mengakses data dari dalam Database diperlukan dalam rangka
meningkatkan efisiensi dan efektifitas unjuk kerja Database.

j. Kebutuhan data yang tidak terantisipasi dapat dipenuhi dengan cepat Bahasa query
dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan kebutuhan informasi yang mendadak
yang harus dipenuhi secara cepat, tetapi belum tersedia program aplikasinya. Bahasa
query mampu mengambil data secara langsung dengan hahasa yang familiar dan
mudah digunakan.

k. Akurasi (accuracy) dan konsistensi (consistency)

Pengendalian terhadap akurasi data dalam Database dapat dilakukan sejak proses
penangkapan data hingga menampilkan informasi dan distribusi.

l. Privasi (privacy)

Data-data dalam Database merupakan sumber informasi yang bersifat sangat penting
dan rahasia. Oleh karena itu, data-data harus dijaga dari berbagai hal yang
kemungkinan dapat mengacaukan atau merusak data. Privasi dimaksudkan sebagai
pembatasan kewenangan akses data dalam Database untuk mencegah dan melindungi
Database dari penggunaan oleh orang-orang yang tidak berwenang atau berhak dan
pengubahan yang tidak dikehendaki.

m. Keamanan (security)
Keamanan Database merupakan suatu mekanisme sistem untuk mencegah dan
melindungi Database kehilangan akibat kerusakan pada fisik media penyimpan,
kebakaran, banjir, badai, huru-hara, dan lain-lain. Sistem keamanan Database dapat
dilakukan secara fisik maupun prosedural.

n. Ketersediaan(availability)

Kebutuhan informasi dari para pemakai umumnya dapat terjadi secara rutin atau
secara tiba-tiba. Sistem aplikasi untuk Database seharusnya dirancang agar mampu
mengantisipasi kebutuhan-kebutuhan tersebut semaksimal mungkin.

2. Tujuan Sekunder Database

a. Kebebasan data secara fisik (physical data independency) Dimaksudkan bahwa


perubahan teknis penyimpanan data tidak perlu menuliskan program aplikasi kembali
dan tidak mengakibatkan perubahan skema Database.

b. Kebebasan data secara logika (logical data independency)

Tujuan ini dimaksudkan bahwa perubahan kebutuhan data dan informasi dari para
pemakai dapat terjadi dengan mudah tanpa harus mengubah program aplikasi dan
schema Database.

c. Pengendalian atau minimalisasi kerangkapan (data redundancy) Kerangkapan data


merupakan pangkal dari sebagian besar permasalahan yang muncul dalam pengolahan
data. Oleh karena itu, kerangkapan data harus dihindari dalam Database.

d. Kecepatan akses

Kecepatan akses merupakan faktor penting dalam Database. Efisiensi akses data dari
media penyimpan sangat bergantung pada metode penyimpanan dan metode akses data
dalam berkas.

e. Kecepatan pencarian

Kecepatan akses data dari dalam Database sangat ditentuakn oleh kecepatan proses
pencarian data. Pemilihan metode akses yang tepat akan menjadi sangat penting untuk
diperhatikan oleh para perancang Database.
f. Standarisasi data

Jika data tersebar dalam beberapa file dalam format yang tidak standar, maka ini akan
menyulitkan dalam menulis program aplikasi untuk mengambil dan menyimpan data.
Data-data dalam Database harus dibuat dalam format yang standar.

g. Tersedianya kamus data

Kamus data (Data Dictionary / DD) menunjukkan definisi struktur data dalam
Database. Kamus data diperlukan sebagai sarana untuk standarisasi data, acuan
pengembangan program aplikasi, dan sekaligus sebagai dokumentasi sistem yang
diperlukan pada saat pemeliharaan Database.

h. Antarmuka pemrogram tingkat tinggi

Dalam aplikasi, perancang harus menyediakan suatu rancangan dialog tampilan


monitor yang mudah dioperasikan dan selalu memberikan umpan balik (feed back)
bagi para pemakainya. Fungsi bantuan (help) yang bersifat online di dalam program
aplikasi juga memberikan bantuan yang berarti bagi para pemakai untuk dapat
mengakses data dalam Database. Tujuan ini dimaksudkan bahwa Database harus
menyediakan antarmuka yang sederhana bagi para pemrogram aplikasi.

i. Bahasa end-user

Database harus mengijinkan para pemakai untuk menggunakan bahasa end user (query
dan report generator) sebagai sarana yang cepat dan memudahkan para pemakai dalam
mengembangkan program aplikasinya sesuai kebutuhannya sendiri. Berdasarkan
tingkat pengetahuan tentang kompuiter

j. Pengendalian integritas (integrity)

Database berisi file-file yang saling berhubungan. Permasalahan utamanya adalah


bagaimana hubungan antar file itu terjadi. Meskipun secara logika kita mengetahui
bahwa file A berkaitan dengan file B, namun secara teknis maka harus ada kunci yang
menghubungkan kedua file tersebut. Dalam kaitan ini maka diperlukan adanya suatu
batasan integritas yang menjamin bahwa hubungan di antara kedua file tersebut dapat
dipastikan kebenarannya.
k. Kecepatan pemulihan kembali dari kerusakan (fast recovery from failuries) Pembuatan
Database cadangan (back up) merupakan salah satu cara efektif yang perlu dilakukan
secara rutin dan tersistem. Data cadangan tersebut dapat digunakan untuk pemulihan
kembali (recovery) seandainya kerusakan benar-benar terjadi.

l. Kemampuan perubahan untuk penyesuaian (tuning)

Rancangan Database yang benar memungkinkan untuk penyesuaian dengan cepat dan
mudah.

m. Perancangan dan pengawasan alat-alat

Database harus mengijinkan perancang dan pengelola Database (Data Base


Administrator / DBA) untuk merencanakan dan mengoptimalkan unjuk kerja berbagai
alat bantu yang digunakan.

n. Pengorganisasian kembali atau migrasi data dapat dilakukan secara otomatis

Proses migrasi data ini semestinya dapat dilakukan secara otomatis menggunakan
layanan yang disediakan oleh DBMS dan sistem operasi komputer. Migrasi data harus
dijamin tidak mengakibatkan kehilangan atau kerusakan data selama proses tersebut
dilaksanakan.

2.4 Jenis-Jenis Sistem Manajemen Data Base


Ada empat tipe atau model atau jenis DBMS yaitu hierarchical, network, relational, dan
object-oriented database.

1. Hierarchical database
Hierarchical database merupakan model data yang terstruktur seperti pohon dan seperti
namanya, data tersimpan dalam format hierarkis (dari atas ke bawah atau
kebalikannya). Analogi untuk data dalam jenis database management system yang satu
ini adalah seperti hubungan orang tua dengan anak. Data “orang tua” bisa jadi memiliki
banyak anak, tetapi anak tersebut hanya memiliki satu orang tua.
2. Network model
Masih menggunakan analogi yang sama dengan sebelumnya, network database
memungkinkan anak untuk memiliki beberapa orang tua. Dengan model ini, data yang
lebih kompleks dapat diakses dari berbagai macam arah. Hal ini berbeda dengan
sebelumnya yang hanya bisa atas ke bawah atau kebalikannya.
3. Relational model
Jenis DBMS selanjutnya adalah relational database, model yang paling sering
digunakan karena kemudahannya. Data relational model disimpan dalam struktur tetap
dan dapat diutak-atik menggunakan SQL.
4. Object-oriented model
Dalam object-oriented database, data disimpan dalam bentuk objek. Struktur yang
disebut sebagai “classes” akan memperlihatkan data yang ada di dalamnya. Database
dalam model ini didefinisikan sebagai rangkaian objek yang menyimpan data.

2.5 Komponen-komponen Sistem Manajemen Data Base


Komponen basis data relasional dijelaskan sebagai berikut.

1. Perangkat Keras (Hardware)


Standar Personal Computer (PC), perangkat media penyimpanan dan komunikasi untuk
sistem jaringan.
2. Sistem Operasi (Sistem Operasi)
Perangkat lunak Operating System (OS) standar untuk mengaktifkan dan
mengendalikan seluruh sumber daya, serta operasi dasar dalam sistem komputer.
3. Basis Data (Database)
Desain dan objek database yang merepresentasikan kebutuhan penyimpanan data dan
informasi pada suatu sistem informasi. Basis data terdiri dari objek database, tabel,
indeks, relasi, dan data.
4. DBMS (Sistem Manajemen Basis Data)
Perangkat lunak DBMS yang digunakan untuk mengelola basis data dan mengolah data
menjadi informasi yang bermanfaat. Contoh DBMS yang banyak digunakan adalah
MySQL, PostgreSQL, SQL Server, Oracle, Sybase.
5. Pemakai (User)
Orang-orang yang berinteraksi dengan sistem basis data, mulai dari perancangan basis
data, basis data administrator, input data atau operator hingga pengguna akhir.
6. Perangkat Lunak Bantu (Perangkat Lunak Tambahan)
Perangkat lunak pelengkap yang mendukung basis data. Perangkat lunak ini bersifat
wajib seperti Crystal Report untuk desain pelaporan informasi.

2.6 Kelebihan Dan Kekurangan Sistem Manajemen Database


A. Kelebihan pada sistem basis data yaitu:
1. Kecepatan dan kemudahan (speed)
Dengan menggunakan basis data, pengambilan informasi dapat dilakukan dengan
cepat dan mudah. Basis data memiliki kemampuan dalam mengelompokan,
mengurutkan bahkan perhitungan dengan metematika. Dengan perancangan yang
benar, maka penyajian informasi akan dapat dilakukan dengan cepat dan mudah.
2. Pemusatan kontrol data
Karena cukup dengan satu basis data untuk banyak keperluan, pengontrolan terhadap
data juga cukup dilakuan di satu tempat saja. Jika ada perubahan data alamat
mahasiswa misalnya, maka tidak perlu kita meng-update semua data dimasing-
masing bagian tetapi cukup hanya disatu basis data.
3. Efesiensi ruang penyimpanan (space)
Dengan pemakaian bersama, tidak perlu menyediakan tempat penyimpanan
diberbagai tempat, tetapi cukup satu saja sehingga ini akan menghemat ruang
penyimpanan data yang dimilikioleh sebuah organisasi.
4. Keakuratan (Accuracy)
Penerapan secara ketat aturan tipe data, domain data, keunikan data, hubungan antara
data, dan lain-lain, dapat menekan keakuratan dalam pemasukan/penyimpanan data.
5. Ketersediaan (availability)
Dengan basis data kita dapat mem-backup data, memilah-milah data mana yang
masih diperlukan dan data mana yang perlu kita simpan ke tempat lain. Hal ini
mengingat pertumbuhan transaksi suatu organisasi dari waktu ke waktu
membutuhkan media penyimpanan yang semakin besar.
6. Keamanan (Security)
Kebanyakan DBMS dilengkapi dengan fasilitas manajemen pengguna diberikan hak
akses yang berbeda-beda sesuai dengan pengguna dan posisinya. Basis data bisa
diberikan passwordnya untuk membatasi orang yang mengaksesnya.
7. Kebebasan data (Data Independence)
Jika sebuah program telah selesai dibuat, dan ternyata ada perubahan isi/struktur data.
Maka dengan basis data, perubahan ini hanya perlu dilakukan pada level DBMS
tanpa harus membongkar kembali program aplikasinya.
8. User view
Basis data penyediaan pandangan yang berbeda-beda untuk tiap-tiap pengguna.
Sebagai contoh kita memiliki data-data dari perusahaan yang bergerak dibidang retail.
Data yang ada berupa data barang, penjualan, dan pembelian sehingga ada beberapa
jenis pengguna yang memerlukan informasi terkait dengan data perusahaan tersebut.

B. Kekurangan pada sistem basis data yaitu:


1. Lebih Mahal

Sistem basis data membutuhkan sumber daya yang tinggi, terlebih untuk melakukan
perawatannya yang secara berkala.

2. Proses back up cukup memakan waktu.

Sistem basis data mencakup banyak file, sehingga jika dilakukan back up akan
menghabiskan waktu.

3. Bila ada akses yang tidak benar, kerusakan dapat terjadi.

Kesalahan dalam mengakses bisa menyebabkan berbagai masalah, terutama oleh


sembarang pengguna.

4. Sistem lebih rumit, sehingga memerlukan orang ahli.

Sistem basis data sangat kompleks, tidak sembarang orang bisa menanganinya.
Terutama dengan berbagai macam resiko, sehingga hanya orang ahli yang hanya bisa
menanganinya.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Database merupakan kumpulan informasi atau data yang disimpan dalam sistem sebuah
komputer. Pada dasarnya, database ini diisi oleh serangkaian data tersebut agar bisa
digunakan untuk menjalankan tugas tertentu yang diminta. Database management system
atau biasa disingkat DBMS adalah sistem software yang digunakan untuk menyimpan,
mengatur, dan memastikan data-data tersebut tersimpan dengan aman.

3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi pembaca. Kurangnya pengetahuan dalam
penyusunan makalah ini diharapkan para pembaca lebih selektif dalam mengambil informasi
yang ada.
Daftar Pustaka

Manajemen, J., Jurnal, P., Administrasi, I., Dan, M., Pendidikan, K., Murni Wijaya, W., Subekti,
Z. M., & Wijaya, W. M. (2019). Penerapan Aplikasi Database pada Kegiatan Manajemen
Sekolah The Use of Database Applications in School Management Activities. Jurnal
Manajemen Pendidikan, 1(2), 157–166.
Nur, M. A. (2016). Pendekatan Teknik Data Mining Pada Pusat Data Kesehatan Nasional
Menggunakan Map Visualization. JURNAL IT: Media Informasi STMIK Handayani
Makassar, 14. https://scholar.google.com/citations?
view_op=view_citation&hl=en&user=C--
ABvYAAAAJ&cstart=100&pagesize=100&citation_for_view=C--
ABvYAAAAJ:ldfaerwXgEUC
Pratama, A. (2006). Pengenalan Database. 1, 1–9.
Reno, S. (2017). Algoritma Steganografi dengan Metode Spread Spectrum Berbasis PCMK.
Multinetics, 3(2), 32. https://doi.org/10.32722/multinetics.vol3.no.2.2017.pp.32-37
Rizki, N. A., & Amijaya, F. D. T. (2019). Database System (Sistem Basis Data). 74.
Sanjaya, G. Y., Fuad, A., Baros, W. A., Dhanalvin, E., & Albab, N. (2017). Database Riset
Bersumber Data Jaminan Kesehatan Nasional untuk Mendukung Penelitian dan Publikasi
Ilmiah di Indonesia. Journal of Information System for Public Health, 2(2), 18–29.
Saputra, A. (2012). Manajemen Basis Data Mysql Pada Situs FTP Lapan Bandung. Jurnal Berita
Dirgantara, 13(4), 155–162.
Simarmata, J. (2008). Perancangan Basis Data. In Penerbit Andi, Yogyakarta.
Syahroni, R., & Budiman, E. (2017). Sistem Manajemen Database Satuan Kerja Pegawai. 2(1).
Taryana, O., & Kom, S. M. (2022). 2.0. Database.

Anda mungkin juga menyukai