Anda di halaman 1dari 4

1.

Agreed Value Clause (Klausul Nilai Setuju adalah sebuah perjanjian dalam polis asuransi di
mana pihak asuransi dan tertanggung telah menyetujui nilai maksimum yang akan
dibayarkan oleh pihak asuransi jika terjadi kerugian atau kerusakan pada aset tertentu yang
dijamin oleh polis tersebut)
2. All Claims for loss, damage or expanse resulting from any one occurrence or series of
occurrence arising out of any event shall be abjusted as one claim (Semua klaim untuk
kerugian, kerusakan, atau pengeluaran yang dihasilkan dari satu kejadian atau serangkaian
kejadian yang timbul dari suatu peristiwa akan diatur sebagai satu klaim)
3. Cancelling Return Only ( No Layup Return ) = Membatalkan hanya Pengembalian (Tanpa
Pengembalian Layup) adalah sebuah istilah dalam asuransi kapal yang mengacu pada opsi
untuk membatalkan polis dan menerima pengembalian premi, tanpa mempertimbangkan
apakah kapal dalam kondisi layup atau sedang beroperasi. Artinya, pihak asuransi tidak akan
memberikan pengembalian premi tambahan jika kapal dalam kondisi layup.
4. Claim Settlement Clausee {Payment On Account} (Klausul Penyelesaian Klaim (Claim
Settlement Clause) (Pembayaran Sebagian) adalah ketentuan dalam polis asuransi yang
memungkinkan pihak asuransi untuk membayar sebagian dari jumlah klaim yang diajukan
oleh tertanggung atau pemegang polis segera setelah terjadinya kerugian atau kerusakan,
meskipun proses penyelesaian klaim belum selesai sepenuhnya. Pembayaran sebagian ini
bertujuan untuk membantu pemegang polis dalam memperoleh dana yang diperlukan untuk
memperbaiki atau mengganti aset yang rusak atau hilang, tanpa harus menunggu proses
penyelesaian klaim yang mungkin memakan waktu. Namun, jumlah pembayaran sebagian
biasanya tidak melebihi batas maksimum yang ditetapkan dalam polis dan akan dikurangi
dari jumlah pembayaran akhir jika proses penyelesaian klaim selesai)
5. Currency Clause (Klausul Mata Uang (Currency Clause) adalah sebuah ketentuan dalam polis
asuransi yang menentukan mata uang yang akan digunakan dalam perhitungan nilai
pertanggungan dan pembayaran klaim. Klausul ini menghindari terjadinya ketidakpastian
dalam penyelesaian klaim akibat fluktuasi nilai tukar antara mata uang yang digunakan
dalam pertanggungan dan mata uang yang digunakan dalam pembayaran klaim. Dalam
Klausul Mata Uang, biasanya ditetapkan satu mata uang tertentu yang menjadi acuan dalam
polis, dan nilai pertanggungan serta pembayaran klaim akan dikonversi ke mata uang
tersebut. Klausul Mata Uang ini dapat membantu menghindari ketidakpastian dan sengketa
dalam proses penyelesaian klaim antara pihak asuransi dan tertanggung terkait fluktuasi nilai
tukar)
6. Dispute Clause (Klausul Sengketa (Dispute Clause) adalah sebuah ketentuan dalam polis
asuransi yang mengatur cara penyelesaian sengketa antara pihak asuransi dan tertanggung
atau pemegang polis. Klausul ini memberikan pedoman tentang bagaimana kedua belah
pihak harus bertindak jika terjadi perselisihan atau sengketa yang terkait dengan polis
asuransi tersebut. Klausul Sengketa dapat mencakup berbagai opsi penyelesaian sengketa,
seperti mediasi, arbitrase, atau pengadilan, tergantung pada kesepakatan antara pihak
asuransi dan tertanggung atau pemegang polis. Tujuan dari Klausul Sengketa adalah untuk
menghindari sengketa yang panjang dan memakan biaya, serta membantu mengatasi
perselisihan dengan cara yang adil dan efisien bagi kedua belah pihak)
7. Electronic Date Recognition Endorsement – C (Endorsement Pengakuan Tanggal Elektronik -
C (Electronic Date Recognition Endorsement - C) adalah tambahan pada polis asuransi yang
mengakui penggunaan dokumen dan catatan elektronik sebagai bukti sah dalam
penyelesaian klaim. Endorsement ini menetapkan bahwa dokumen elektronik dan catatan
elektronik yang terkait dengan polis asuransi dapat digunakan sebagai bukti untuk
menyelesaikan klaim. Klausul ini juga menetapkan persyaratan yang harus dipenuhi dalam
penggunaan dokumen dan catatan elektronik, seperti keamanan dan otentikasi, serta
pengakuan bahwa dokumen dan catatan tersebut memiliki kekuatan hukum yang sama
dengan dokumen dan catatan fisik. Endorsement Pengakuan Tanggal Elektronik - C dapat
membantu mempermudah dan mempercepat proses penyelesaian klaim dengan
memungkinkan penggunaan dokumen dan catatan elektronik sebagai bukti yang sah dan
menghindari masalah terkait kehilangan atau kerusakan dokumen fisik)
8. Error And Omission Clausee (Klausul Kesalahan dan Kelalaian (Error and Omission Clause)
adalah ketentuan dalam polis asuransi yang mengakui kemungkinan terjadinya kesalahan
atau kelalaian dalam pengelolaan atau penyediaan jasa oleh tertanggung atau pemegang
polis. Klausul ini membebaskan pihak asuransi dari tanggung jawab atas kerugian yang
disebabkan oleh kesalahan atau kelalaian yang dilakukan oleh tertanggung atau pemegang
polis dalam pelaksanaan jasa yang dijanjikan. Namun, Klausul Kesalahan dan Kelalaian
biasanya memiliki batasan tertentu dan hanya akan berlaku jika kesalahan atau kelalaian
tersebut tidak disengaja dan terjadi dalam batas waktu tertentu. Klausul ini memberikan
perlindungan bagi pihak asuransi dan juga dapat memotivasi tertanggung atau pemegang
polis untuk meningkatkan kualitas layanan atau produk yang mereka sediakan)
9. Full Premium if Loss Clause (Klausul Premi Penuh jika Kerugian (Full Premium if Loss Clause)
adalah ketentuan dalam polis asuransi yang menentukan bahwa pihak asuransi berhak
menerima premi penuh meskipun terjadi klaim sebelum jangka waktu pertanggungan
berakhir. Artinya, jika terjadi kerugian pada aset yang diasuransikan dan pihak asuransi telah
membayar klaim tersebut, pemegang polis masih harus membayar premi penuh untuk
jangka waktu pertanggungan yang tersisa. Klausul ini memberikan kepastian bagi pihak
asuransi dan mencegah adanya situasi di mana pemegang polis mencoba untuk menghindari
pembayaran premi atau hanya membayar premi untuk periode tertentu yang belum terjadi
kerugian. Dengan Klausul Premi Penuh jika Kerugian, pihak asuransi tetap mendapatkan
penghasilan dari premi dan dapat menjaga stabilitas keuangan perusahaan)
10. Including negligence of Charterers and/or repairers provided such charterers and/or
repairers are not assureds; it is agreed that any ownership changes would not affect this
Policy, provided that there is no change in management (Klausul Termasuk Kelalaian
Charterers dan/atau Perbaikan yang disediakan oleh Charterers dan/atau Perbaikan tersebut,
asalkan Charterers dan/atau Perbaikan tersebut bukanlah pihak yang diasuransikan;
disepakati bahwa perubahan kepemilikan tidak akan memengaruhi Polis ini, asalkan tidak
terjadi perubahan dalam manajemen. Klausul ini adalah ketentuan dalam polis asuransi yang
menetapkan bahwa tanggung jawab atas kerugian atau kerusakan pada aset yang
diasuransikan juga mencakup kelalaian dari Charterers (pihak yang menyewa kapal) dan/atau
perbaikan yang dilakukan oleh pihak lain selain asuransi (pihak ketiga). Namun, ketentuan ini
tidak berlaku jika Charterers dan/atau perbaikan tersebut diasuransikan sendiri. Selain itu,
Klausul ini juga menegaskan bahwa perubahan kepemilikan atas aset yang diasuransikan
tidak akan mempengaruhi polis asuransi asalkan manajemen aset tersebut tidak berubah.
Dengan Klausul Termasuk Kelalaian Charterers dan/atau Perbaikan, aset yang diasuransikan
tetap dilindungi dari kerugian atau kerusakan yang disebabkan oleh kelalaian dari pihak
ketiga, dan pemilik aset tidak perlu khawatir tentang perubahan kepemilikan aset yang
diasuransikan)
11. Information Technology hazards Exclusion Clause (Klausul Pengesampingan Bahaya Teknologi
Informasi (Information Technology Hazards Exclusion Clause) adalah ketentuan dalam polis
asuransi yang mengecualikan tanggung jawab asuransi atas kerugian atau kerusakan yang
disebabkan oleh bahaya teknologi informasi. Klausul ini mencakup risiko-risiko yang terkait
dengan penggunaan teknologi informasi, seperti kerusakan pada perangkat keras atau lunak,
virus komputer, kehilangan data atau informasi, dan masalah keamanan seperti peretasan
atau pencurian identitas. Dengan Klausul Pengesampingan Bahaya Teknologi Informasi, pihak
asuransi tidak bertanggung jawab atas kerugian atau kerusakan yang disebabkan oleh
masalah teknologi informasi tersebut. Klausul ini sering digunakan dalam polis asuransi
untuk mengurangi risiko asuransi dan mendorong pemegang polis untuk mengambil
tindakan pencegahan yang lebih baik dalam mengelola risiko teknologi informasi)
12. Institute Radioactive Contamination, Chemical, Biological, Bio-Chemical and Electromagnetic
Weapon Exclusion Clause (Klausul Pengesampingan Kontaminasi Radioaktif, Senjata Kimia,
Biologi, Bio-Kimia, dan Elektromagnetik (Institute Radioactive Contamination, Chemical,
Biological, Bio-Chemical and Electromagnetic Weapon Exclusion Clause) adalah ketentuan
dalam polis asuransi yang mengecualikan tanggung jawab asuransi atas kerugian atau
kerusakan yang disebabkan oleh kontaminasi radioaktif, senjata kimia, biologi, bio-kimia, dan
senjata elektromagnetik. Klausul ini mencakup risiko-risiko yang terkait dengan kejadian
kontaminasi radioaktif, serangan dengan senjata kimia, biologi, bio-kimia, atau senjata
elektromagnetik yang dapat menyebabkan kerusakan atau kerugian pada aset yang
diasuransikan. Dengan Klausul Pengesampingan Kontaminasi Radioaktif, Senjata Kimia,
Biologi, Bio-Kimia, dan Elektromagnetik, pihak asuransi tidak bertanggung jawab atas
kerugian atau kerusakan yang disebabkan oleh jenis risiko ini. Klausul ini digunakan untuk
mengurangi risiko asuransi terhadap kejadian yang sangat merugikan seperti serangan
senjata kimia, biologi, atau elektromagnetik, dan meningkatkan kesadaran akan keamanan di
kalangan pemegang polis asuransi)
13. Institute Time Clause Hull – Total Loss Only Cl. 289 (Including Salvage, Salvage Charges and
Sue and Labour) Klausul Waktu Lambung Kapal - Kerugian Total Saja Cl. 289 (Termasuk
Penyelamatan, Biaya Penyelamatan dan Gugatan dan Tenaga Kerja) adalah ketentuan dalam
polis asuransi untuk mengatur perlindungan terhadap kerugian atau kerusakan pada
lambung kapal yang dialami selama periode tertentu. Klausul ini mencakup kerugian total
yang disebabkan oleh bencana alam, kecelakaan, atau insiden lainnya, dan juga biaya
penyelamatan, biaya salvaging, dan biaya sue and labor yang terkait dengan pemulihan kapal
atau lambungnya.
Dengan Klausul Waktu Lambung Kapal - Kerugian Total Saja Cl. 289 (Termasuk Penyelamatan,
Biaya Penyelamatan dan Gugatan dan Tenaga Kerja), pihak asuransi hanya akan membayar
jika terjadi kerugian total pada lambung kapal, dan tidak akan memberikan perlindungan
terhadap kerusakan atau kerugian yang tidak mencapai ambang batas kerugian total. Klausul
ini memberikan perlindungan asuransi yang lebih terbatas, tetapi juga lebih murah, dan
sering digunakan dalam asuransi kapal untuk membatasi risiko dan biaya premi.
14. Institute War and Strike Clauses (Hull-Time) Klausul Perang dan Mogok Kapal (Waktu
Lambung) - Institute War and Strike Clauses (Hull-Time) adalah ketentuan dalam polis
asuransi kapal yang mengatur perlindungan terhadap risiko-risiko yang terkait dengan
perang, aksi militer, kerusuhan, pemogokan, sabotase, dan tindakan kriminal. Klausul ini
memberikan perlindungan terhadap kerugian atau kerusakan pada kapal yang diakibatkan
oleh konflik bersenjata, tindakan teroris, mogok atau kerusuhan, serta tindakan kriminal yang
dapat merusak lambung kapal. Dalam Klausul Perang dan Mogok Kapal (Waktu Lambung) -
Institute War and Strike Clauses (Hull-Time), pihak asuransi memberikan perlindungan
terhadap kerusakan atau kerugian yang disebabkan oleh risiko-risiko yang tercakup dalam
ketentuan ini. Namun, ketentuan ini biasanya dilengkapi dengan pengecualian tertentu,
misalnya jika kerusakan atau kerugian terjadi selama kapal sedang berada di pelabuhan yang
dilanda konflik bersenjata atau teroris, atau jika kapal digunakan untuk tujuan yang terkait
dengan perang atau konflik bersenjata. Klausul Perang dan Mogok Kapal (Waktu Lambung) -
Institute War and Strike Clauses (Hull-Time) adalah klausul standar dalam polis asuransi kapal
dan digunakan untuk mengatur risiko-risiko yang terkait dengan situasi keamanan yang
kurang stabil, dan dapat merusak atau mengancam lambung kapal.
15. JELC Communicable Disease Exclusion JX2020-009A 06/11/2020 (Klausul Pengecualian
Penyakit Menular JELC JX2020-009A 06/11/2020 adalah ketentuan dalam polis asuransi yang
mengatur pengecualian terhadap risiko-risiko yang terkait dengan penyakit menular. Klausul
ini memberikan perlindungan terhadap kerugian atau kerusakan pada aset tertentu, seperti
gedung atau fasilitas, yang diakibatkan oleh penyebaran penyakit menular. Dalam Klausul
Pengecualian Penyakit Menular JELC JX2020-009A 06/11/2020, pihak asuransi
mengecualikan risiko-risiko yang terkait dengan penyakit menular dari jaminan asuransi.
Artinya, jika terjadi kerusakan atau kerugian pada aset tertentu akibat penyebaran penyakit
menular, pihak asuransi tidak bertanggung jawab untuk mengganti kerugian tersebut.
Klausul Pengecualian Penyakit Menular JELC JX2020-009A 06/11/2020 dihadirkan sebagai
respons atas situasi pandemi global yang diakibatkan oleh COVID-19. Klausul ini memastikan
bahwa pihak asuransi tidak menanggung risiko yang terkait dengan penyebaran penyakit
menular seperti COVID-19. Namun, perlu dicatat bahwa ketentuan ini dapat bervariasi
tergantung pada jenis polis asuransi dan negara tempat polis tersebut diterbitkan.
16. Joint Excess Loss Cyber Losses Clause (Klausul Kerugian Bersama Berlebih Kerugian Siber
(Joint Excess Loss Cyber Losses Clause) adalah ketentuan dalam polis asuransi yang mengatur
pembagian risiko terkait kerugian atau kerusakan yang disebabkan oleh kejahatan siber atau
serangan siber. Klausul ini mengatur batas tanggung jawab masing-masing pihak dalam
pembayaran klaim asuransi.
Dalam Klausul Kerugian Bersama Berlebih Kerugian Siber, pihak asuransi akan menanggung
kerugian atau kerusakan dari serangan siber hingga batas tertentu. Jika kerugian atau
kerusakan melebihi batas tersebut, maka tanggung jawab pembayaran klaim akan dibagi
antara pihak asuransi dan pihak tertanggung dalam proporsi tertentu. Biasanya, klausul ini
digunakan untuk melindungi bisnis atau organisasi dari risiko kejahatan siber, seperti
peretasan sistem komputer, pencurian data, atau serangan siber lainnya.
Klausul Kerugian Bersama Berlebih Kerugian Siber mengatur batas tanggung jawab masing-
masing pihak, sehingga meminimalkan risiko dan memastikan bahwa risiko kejahatan siber
dapat ditangani secara efektif oleh kedua belah pihak. Klausul ini juga dapat membantu
dalam menentukan premi asuransi yang diperlukan untuk memberikan perlindungan
terhadap risiko kejahatan siber.
17.

Anda mungkin juga menyukai