Anda di halaman 1dari 3

TUGAS PERKAWINAN

HUKUM PERDATA (B)

OLEH

MUHAMMAD EDWIN ALAMSYAH


B011201052
ILMU HUKUM (B)
FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR


2020/2021

PRINSIP –PRINSIP PERKAWINAN


 Tujuan perkawinan untuk membentuk keluarga yang kekal dan bahagia.
 Perkawinan dilakukan menurut hukum agama/kepercayaan kepada Tuhan YME
dan dicatatat menurut peraturan yang berlaku.
 Disetujui kedua pihak yang melakukan perkawinan.
 Azas monogami.
 Calon suami/istri telah masak raganya, umur CP pria sekurang – kurangnya 19
tahun dan umur CP wanita sekurang-kurangnya 16 tahun.
 Mempersulit terjadinya perceraian.
 Hak dan kedudukan suami dan istri seimbang.

IZIN PERKAWINAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL


Dasar :
PP No.10 Tahun 1983 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi PNS JO PP No.
45 Tahun 1990
Tujuan :
1. Mewujudkan kehidupan keluarga yang serasi sehingga PNS dalam menjalankan
tugasnya tidak terganggu oleh masalah dalam keluarga.
2. PNS dapat menjadi teladan bagi bawahan dan masyarakat dalam tingkah laku,
tindakan, dan ketaatan kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku
Alasan :
Keharusan memperoleh izin untuk melakukan perceraian atau beristri lebih dari
seorang karena yang bersangkutan berkedudukan sebagai PNS

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 10 TAHUN 1983 Jo PP 45 TAHUN


1990
 Pelaporan perkawinan dan penceraian
 Izin perkawinan dengan istri kedua
 Izin penceraian
 Hidup bersama
 Pembagian gaji terhadap istri
 Menjadi istri kedua

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 10 TAHUN 1983 Jo PP 45 TAHUN


1990
Pasal 2 ayat 1
PNS yang melangsungkan perkawinan pertama wajib memberitahukan secara tertulis
kepada Pejabat melalui saluran hierarki dalam waktu selambat-lambatnya 1 (satu)
tahun setelah perkawinan itu berlangsung.

Pasal 3 ayat 1
PNS yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh izin atau surat keterangan
terlebih dahulu dari Pejabat

Pasal 5 ayat 2
Setiap atasan yang menerima permintaan ijin dari PNS dalam lingkungannya baik
untuk penceraian atau beristri lebih dari seorang wajib memberikan pertimbangan dan
meneruskannya kepada pejabat melalui saluran hierarki dalam dalam jangka waktu
selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan TMT ia menerima permintaan ijin dimaksud.

Pasal 12
Pemberian atau penolakan ijin melakukan perceraian dan untuk beristeri lebih dari
seorang dilakukan oleh Pejabat secara tertulis dalam jangka waktu selambat-
lambatnya 3 (tiga) bulan TMT ia mulai menerima permintaan ijin tersebut.

ALASAN PENOLAKAN PERMINTAAN IZIN PENCERAIAN


 Bertentangan dengan hukum agama yang dianut PNS.
 Tidak ada alasan yang sah.
 Bertentangan dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku.
 Alasan yang dikemukakan bertentangan dengan akal sehat.

LAPORAN PERKAWINAN
 Pegawai Negeri Sipil yang telah melangsungkan pernikahan pertama, wajib
mengirimkan laporan perkawinan secara tertulis kepada Pejabat melauli saluran
hierarki.
 Berlaku juga bagi Pegawai Negeri Sipil yang menjadi duda atau janda yang
melangsungkan perkawinan lagi.

Anda mungkin juga menyukai