Anda di halaman 1dari 1

Mengambalikan Kasih Mula – Mula

Wayu 2:1-5

Ketika saya sementara berdoa tadi pagi, Tuhan berbicara dalam roh saya bahwa Tuhan tidak
menginginkan kehidupan kita yang biasa – biasa saja, tetapi Tuhan menginginkan kehidupan kerohanian
yang luar biasa. Hari ini kita akan belajar dari jemaat di Efesus bagaimana kehidupan kerohanian mereka.
Wahyu 2:1-3 menceriterakan bagaimana kehidupan kekristenan di jemaat Efesus. Apakah ada yang salah
dengan kehidupan kekristenan mereka? Bukankah itu yang menjadi kehidupan kekristenan kita saat ini?
Kita masih berdoa, kita masih datang bersekutu, kita masih memberikan persembahan, atau bahkan kita
masih membaca Firman Tuhan. Tetapi apa yang Tuhan katakan terhadap kehidupan kekristenan seperti
itu? Ayat 4, Alkitab menuliskan bahwa Tuhan mencela kehidupan kekristenan seperti itu. Dalam
terjemahan Bahasa Inggris, disebutkan Tuhan menentang akan hal ini. Kekristenan bukan hanya sekedar
kehidupan keagamawian, tetapi kekristenan itu sendiri adalah hubungan dengan Allah. Banyak orang
Kristen saat ini berpikir bahwa kehidupan kekristenan apabila mereka sudah melakukan hukum taurat,
mereka tidak menyembah allah lain, mereka tidak berdusta, mereka tidak mencuri, dsb. Tidak…
Kehidupan kekristenan adalah kehidupan dalam hubungan dengan Tuhan. Ayatnya yang ke 5 bahkan
menuliskan bahwa kaki Dian akan diambil dari kehidupan kita. Kaki Dian dalam ruang Maha Kudus
melambangkan Api Roh Kudus. Api itu akan diambil dari kehidupan kita.

Tuhan menginginkan kehidupan kekristenan yang berlandaskan kepada kasih mula – mula kepadaNya.
Apa itu kasih mula – mula? Saya membagi kasih mula – mula menjadi 3 hal, yaitu: 1. Kasih yang
merindukan hadirat Tuhan (Mazmur 27:4, 63:2). 2. Kasih yang merindukan Firman Tuhan setiap hari
(Yeremia 15:16), dan 3. Kasih yang mengasihi jiwa – jiwa (Yohanes 21:15-17). Seperti inilah kehidupan
kekristenan yang Tuhan inginkan dalam kehidupan kita.

Apa yang membuat kita kehilangan kasih mula – mula?

1. Komunitas / Pergaulan yang salah (1 Petrus 15:33)


2. Hati yang kecewa
3. Kesibukan kita

Anda mungkin juga menyukai