Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH PERILAKU KONSUMEN MUSLIM BERDASARKAN

KONSEP SYARIAH TERHADAP KEPUTUSAN PENGGUNAAN JASA


GO-FOOD
(Studi Pada Mahasiswa Ekonomi Islam Universitas Brawijaya)

JURNAL ILMIAH

Disusun oleh :

Moh. Afrida Zubaidi


155020500111009

JURUSAN ILMU EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
LEMBAR PENGESAHAN PENULISAN ARTIKEL JURNAL

Artikel Jurnal dengan judul :


PENGARUH PERILAKU KONSUMEN MUSLIM BERDASARKAN
KONSEP SYARIAH TERHADAP KEPUTUSAN PENGGUNAAN JASA
GO-FOOD
(STUDI PADA MAHASISWA EKONOMI ISLAM UNIVERSITAS
BRAWIJAYA)

Yang disusun oleh :


Nama : Moh. Afrida Zubaidi
NIM : 155020500111009
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Jurusan : S1 Ilmu Ekonomi
Bahwa artikel Jurnal tersebut dibuat sebagai persyaratan ujian skripsi
yang dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal 04 Juli 2019

Malang,
Dosen Pembimbing,

Prof. Dr. M. Pudjiharjo SE., MS.


NIP. 195204151974121001
PENGARUH PERILAKU KONSUMEN MUSLIM BERDASARKAN KONSEP
SYARIAH TERHADAP KEPUTUSAN PENGGUNAAN JASA GO-FOOD
(STUDI PADA MAHASISWA EKONOMI ISLAM UNIVERSITAS BRAWIJAYA)

Moh. Afrida Zubaidi


Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
Email : afridazb@gmail.com

ABSTRAK

Teori islami menyatakan bahwa tujuan konsumsi bukan hanya untuk memenuhi naluri hidup tapi
juga untuk memenuhi maqashid syariah. Sehingga konsumen muslim mengkonsumsi barang atau
jasa yang halal dan berasal dari pendapatan atau upah yang halal. Sedangkan perilaku konsumen
muslim harus merepresentasikan hubungan dengan Allah SWT. konsumsi yang dilakukan setiap
hari merupakan bentuk dzikir kepada Allah SWT sehingga konsumen menjalankan setiap syariat
islam dengan tidak mengkonsumsi barang haram, tidak kikir, dan tidak tamak dengan tujuan
hidupnya selamat baik di dunia dan di akhirat. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah religiusitas, harga, dan pendapatan. Sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah
kuantitatif dengan alat analisis regresi linier berganda. Hasil yang didapatkan dalam penelitian
menunjukkan bahwa religiusitas dan pendapatan berpengaruh positif signifikan terhadap
keputusan penggunaan jasa go-food. Sedangkan harga berpengaruh negatif signifikan terhadap
keputusan penggunaan jasa go-food.

Kata kunci: Konsumsi islami, Konsumen muslim, Keputusan penggunaan jasa

A. PENDAHULUAN

Setiap individu di dunia membutuhkan berbagai macam kebutuhan, dimana untuk memenuhi
kebutuhan memerlukan sebuah pengorbanan berupa pengeluaran. Pengeluaran individu biasanya
dalam bentuk biaya yang di dapat dari pendapatan individu tersebut dan digunakan untuk
memenuhi suatu kebutuhan sehingga dapat memenuhi kepuasan secara maksimal (Hermawan,
2018). Perilaku konsumen adalah perilaku yang dilakukan oleh konsumen dalam mencari,
membeli, menggunakan, mengevaluasi, serta menghabiskan barang atau jasa yang diinginkan dan
bertujuan untuk memuaskan kebutuhan (Sumarwan, 2002). Konsep utilitas dalam teori modern
baru level al-nafs al-ammarah (preferensi material) sedangkan utilitas islami menyempurnakan
hingga yang paling tinggi yaitu al-nafs al-muthmainah (keseimbangan duniawi dan ukhrawi) oleh
karena itu, utilitas islami memandu konsumen untuk memperoleh nilai guna yang memberinya
kepuasan hidup dunia dan akhirat (falah) (Hoetoro, 2018). Berdasarkan pernyataan tersebut dapat
disimpulkan bahwa perilaku konsumen dalam islam selain bertujuan untuk memenuhi kepuasan
tetapi juga mementingkan maslahah umat dan berkah sehingga ketika berkonsumsi harus
dikerjakan sebagai ibadah.
Sekarang transportasi online tidak hanya menawarkan jasa transportasi tetapi juga
menawarkan berbagai macam jasa salah satunya adalah pengiriman jasa makanan. Khususnya
masyarakat di kota-kota besar sering memanfaatkan jasa makanan untuk membeli makanan di
sela-sela kesibukan dan kebutuhan yang mendesak. Salah satu contoh dari produk yang
dikeluarkan oleh jasa transportasi online adalah go-food yang terdapat dalam aplikasi go-jek.
Dalam aplikasi go-food sudah terdapat rumah makan atau restaurant yang sudah berkerja sama
dengan pihak go-jek dan sudah terdapat daftar menu pada tempat makan tersebut. Adanya aplikasi
go-food memudahkan konsumen untuk membeli makanan, dimana konsumen hanya tinggal
memesan dari rumah atau dari tempat konsumen memesan melalui aplikasi go-food sehingga
konsumen tidak perlu repot untuk datang ke tempat makan. Dengan kemudahan yang diberikan
menjadikan salah satu solusi terbaik untuk mendapatkan kebutuhan makanan.
Perilaku konsumen muslim harus merepresentasikan hubungan dengan Allah SWT. konsumsi
yang dilakukan setiap hari merupakan bentuk dzikir kepada Allah SWT sehingga konsumen
menjalankan setiap syariat islam dengan tidak mengkonsumsi barang haram, tidak kikir, dan tidak
tamak dengan tujuan hidupnya selamat baik di dunia dan di akhirat (Muflih, 2006) Berdasarkan
teori tersebut, permasalahan go-food terdapat dalam labelisasi halal. Dimana pada menu yang
tertera dalam aplikasi go-food tidak terdapat label halal.
Berdasarkan penelitian Rizky Wijaya (2018) yang berjudul “Pengaruh Kualitas Layanan,
Harga dan Citra Merek Terhadap Loyalitas Pelanggan Grab-Food” menunjukan bahwa kualitas
layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan, harga berpengaruh
posititf dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan, dan juga citra merek berpengaruh positif dan
signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Sedangkan penelitian ini meneliti seberapa jauh konsumen
muslim khususnya mahasiswa ekonomi islam Universitas Brawijaya dalam memberikan
keputusan mengggunakan jasa go-food dalam hal memenuhi kebutuhan makanan.

B. KAJIAN PUSTAKA

Konsumsi Islam

Teori islami menyatakan bahwa tujuan konsumsi bukan hanya untuk memenuhi naluri hidup
tapi juga untuk memenuhi maqashid syariah. Sehingga konsumen muslim mengkonsumsi barang
atau jasa yang halal dan berasal dari pendapatan atau upah yang halal. Pendapatan konsumen yang
halal terdiri atas upah, keuntungan, dan sewa. Sedangkan amal shalih diwujudkan dalam bentuk
zakat, shadaqah, dan penegeluaran lainnya yang ditujukan untuk kemanusiaan dan perjuangan
Islam. Dengan demikian anggaran konsumen islami adalah :

Y = P1X1 + P2X2 + P3X3 + ……. + Z


= ∑PiXi + Z
Dimana :
Y = pendapatan berupa upah, laba, atau sewa (Rp)
P1 = harga barang (Rp/unit)
X1 = barang-barang konsumsi halal (unit)
Z = belanja amal shalih (Rp)

Preferensi Islami

Menurut Hoetoro (2018) Cara mengukur nilai utilitas material juga berlaku untuk utilitas
spiritual. Pengukuran ini hanya berfungsi sebagai acuan peringkat bagaimana nilai guna
spiritualitas ini mendorong konsumen untuk meraih ridha Allah. Di sisi lain, jika Allah meridhai
seseorang maka Dia akan memberi utilitas yang tidak ada batasnya. Dengan demikian, belanja
barang material dan spiritual jika ditujukan hanya untuk meraih ridha Allah akan memiliki utilitas
yang sama karena keduanya bercita rasa ibadah: “dan usahakanlah pada apa yang Allah berikan
untukmu (utilitas) negeri akhirat, dan jangan pula kamu lupakan bagianmu dari (utilitas) dunia..”
(Al-Qashash 28 : 77).
Oleh karena utilitas akhirat disebutkan terlebih dahulu daripada dunia, maka preferensi islami ini
didasarkan pada asumsi berikut :
1. Utilitas yang diperoleh dalam konsumsi barang spiritual adalah lebih tinggi daripada
barang material.
2. Transtivitas. Oleh karena utilitas barang spiritual lebih tinggi daripada utilitas materi
maka barang spiritualitas lebih disukai daripada barang material.
3. Rasionalitas islami. Preferensi konsumen bergerak menuju konsumsi barang spiritual
(ukhrawi) lebih banyak daripada konsumsi barang material (duniawi).
4. Konsumsi banyak barang falah adalah lebih disukai daripada sedikit.

Perilaku Konsumen Islam

Perilaku konsumsi islam terdapat konsep maslahah dimana perilaku konsumen berdasarkan
atas kebutuhan dan prioritas. Menurut Hoetoro (2018) konsep utilitas dalam teori modern baru
level al-nafs al-ammarah (preferensi material) sedangkan utilitas islami menyempurnakan hingga
yang paling tinggi yaitu al-nafs al-muthmainah (keseimbangan duniawi dan ukhrawi) oleh karena
itu, utilitas islami memandu konsumen untuk memperoleh nilai guna yang memberinya kepuasan
hidup dunia dan akhirat (falah). Selain itu konsep maslahah menggambarkan kesederhanaan
individu dalam berkonsumsi. Maslahah memiliki tujuan yaitu dapat memberikan manfaat selain itu
memiliki pemahaman berkonsumsi sesuai dengan kebutuhan (Muflih, 2006). Perilaku konsumen
Islam harus merepresentasikan hubungan dengan Allah SWT. konsumsi yang dilakukan setiap hari
merupakan bentuk dzikir kepada Allah SWT sehingga konsumen menjalankan setiap syariat islam
dengan tidak mengkonsumsi barang haram, tidak kikir, dan tidak tamak dengan tujuan hidupnya
selamat baik di dunia dan di akhirat (Muflih, 2006).
Perilaku konsumen muslim tidak berarti manusia meninggalkan hal duniawi tetapi manusia
tidak bersifat materialistis dan tidak bersifat tamak. Selain itu, konsumen muslim juga harus
memiliki sikap zuhud sehingga mereka merasa puas dengan keadaan yang diterima serta bersyukur
atas apa yang diberikan Allah SWT, meskipun dengan keadaan kekurangan. Dengan memiliki
sikap zuhud seorang muslim akan mempunyai sikap qana’ah (Muflih, 2006).
Menurut Hoetoro (2018) perilaku konsumsi yang islami ditunjukkan oleh :
1. Barang dan jasa yang dikonsumsi hanya yang halal (thoyyiban).
2. Pendapatan sebagai kendala anggaran diperoleh secara halal.
3. Pemenuhan kebutuhan pokok (dharuriyat) didulukan daripada kebutuhan sekunder
(Hajiyat) dan tersier (tahsinat).
4. Tujuan konsumsi adalah untuk mendapatkan falah sehingga hasrat diri dan kepentingan
sosial melalui alokasi pendapatan yang tidak memboroskan sumber daya.

Teori Keputusan Bertindak

Perilaku manusia dapat terbentuk berdasarkan pengalaman dan interaksi manusia dengan
lingkungannya serta terwujud dalam sebuah pengetahuan, sikap, dan tindakan. Sedangkan faktor
penentu perilaku manusia adalah refleksi dari hal kejiwaan, seperti pengetahuan, keinginan,
kehendak, motif, sikap, minat. Namun, hal-hal tersebut dapat dipengaruhi oleh hal lain, yaitu
factor pengalaman, keyakinan, sarana fisik, sosio-budaya masyarakat, lingkungan, dan lain-lain
(Notoatmojo, 2003)
Dalam ekonomi islam keputusan membeli mempunyai batasan dan lahir dari ajaran islam.
Batasan-batasan dalam persepsi konsumen muslim tersebut adalah mengkonsumsi produk halal,
memprioritaskan kebutuhan dharuriyyat, bersikap hemat, dan bertujuan untuk ridho Allah SWT
(Muflih, 2006). Perilaku konsumen Islam harus merepresentasikan hubungan dengan Allah SWT.
konsumsi yang dilakukan setiap hari merupakan bentuk dzikir kepada Allah SWT sehingga
konsumen menjalankan setiap syariat islam dengan tidak mengkonsumsi barang haram, tidak kikir,
dan tidak tamak dengan tujuan hidupnya selamat baik di dunia dan di akhirat (Muflih, 2006).

C. METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Penelitian ini
membahas tentang perilaku konsumen muslim dalam keputusan penggunaan jasa go-food.
Penelitian ini memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui apakah variabel independen (bebas)
mempengaruhi terhadap variabel dependen (terikat) yaitu keputusan menggunakan jasa go-food.

Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian dilakukan di lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
Malang, khususnya mahasiswa S1 Prodi Ekonomi Islam yang beralamatkan di jalan MT.Haryono
No.165 Malang Jawa Timur. Dalam penelitian ini diasumsikan bahwa mahasiswa S1 Prodi
Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang sudah dapat
memahami konsep perilaku konsumsi menurut syariat Islam. Penilitian dilakukan pada bulan April
2019.

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penilitian ini adalah mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya angkatan 2015-2018 sebanyak 551 Mahasiswa.
Untuk menentukan sampel peneliti menggunakan teknik purposive random sampling.
Penggunaan teknik purposive random sampling. Sedangkan teknik untuk menentukan jumlah
sampel menggunakan rumus Slovin dengani menggunakan e sebesar 10%, maka jumlah sampel
berdasarkan rumus solovin adalah :
551

1 耀 䁠551䁠 1
551
䛰 䛰K K
51
Berdasarkan hasil perhitungan diatas jumlah sampel yang digunakan berjumlah 85 sampel.

Sumber dan Jenis Data

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda.
Dengan model yang digunakan adalah sebagai berikut :
䛰 耀 1 1耀 耀 K K ..…. 耀 耀
Keterangan :
Y = Keputusan penggunaan jasa go-food
a = Bilangan konstanta sebagai titik potong
β = Koefisien regresi
X1 = Religiusitas
X2 = Harga
X3 = Pendapatan
e = Residual error

D. HASIL DAN PEMBAHASAN

Uji Validitas
Instrumen peneltian yang berupa kuisioner harus diuji kevalidannya untuk memastikan hasil
penelitiannya valid dan dapat dipercaya. Pengujian ini dilakukan menggunakan software Statistical
Product and Service Solution (SPSS) 22,0 for windows dan dilakukan pada setiap butir butir
pernyataan yang menggambarkan masing-masing variabel. Asumsinya apabila r hitung > r tabel
pada taraf signifikan 5% (0,05), maka instrumen tersebut dianggap valid. Berikut adalah hasil dari
pengukuran masing-masing variabel:
Tabel 1. Hasil Uji Validitas
Variabel Item R hitung R tabel Signifikansi Keterangan
1 0,516 0,2108 0,000 Valid
2 0,653 0,2108 0,000 Valid
X1
3 0,522 0,2108 0,000 Valid
(Religiusitas)
4 0,597 0,2108 0,000 Valid
5 0,536 0,2108 0,000 Valid
1 0,610 0,2108 0,000 Valid
X2 2 0,320 0,2108 0,003 Valid
(Harga) 3 0,560 0,2108 0,000 Valid
4 0,483 0,2108 0,000 Valid
Sumber: Data primer, diolah (2019)
Tabel diatas menunjukkan hasil uji validitas pada masing-masing variabel. Nilai R tabel pada
penelitian adalah sebesar 0,2108 pada taraf signifikan 5%. Diketahui bahwa semua item pada
masing masing variabel menujukkan nilai R hitung lebih besar dari R tabel dan signifikan. Maka,
dapat disimpulkan bahwa pernyataan yang digunakan untuk mengukur masing-masing variabel
valid pada penelitian ini.

Uji Reliabilitas

Kuisioner dikatan reliabel atau handal apabila jawaban responden terhadap pertanyaan
kuisioner stabil dari waktu ke waktu. Dalam penelitian ini uji reliabilitas menggunakan metode
Alpha Cronbach. Menurut Bawono (2006) suatu variabel dikatakan reliabel apabila koefisien
Cronbach Alpha lebih besar dari 0,6. Berikut adalah hasil dari pengukuran tersebut :
Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas
No Variabel Cronbach's Alpha Keterangan
1 X1 (Religiusitas) 0,918 Reliabel
2 X2 (Harga) 0,919 Reliabel
Sumber: Data primer, diolah (2019)
Angka Cronbach’s Alpha dari kedua variabel menunjukkan hasil lebih besar dari 0,6. Dari
hasil tersebut sehingga dapat disimpulkan bahwa item-item pernyataan yang menjadi penelitian
untuk mengukur masing-masing variabel dinyatakan reliabel.

Uji Normalitas

Gambar 1. Hasil Uji Normalitas

Sumber : Diolah dari hasil SPSS, 2019

Pada gambar di atas menunjukkan bahwa persebaran data berada di sekitar garis diagonal.
Hal itu menunjukan bahwa residual error-nya terdistribusi normal sehingga persamaan regresi
dinyatakan memenuhi asumsi normalitas.

Uji Multikoliniearitas

Uji multikolinieritas memiliki tujuan untuk menguji apakah ada korelasi yang kuat antar variabel
bebas pada model regresi. Uji multikolinieritas pada penelitian ini dilakukan dengan melihat nilai
Variance Inflation Factor (VIF) atau nilai tolerance-nya. Hasil uji multikolinieritas dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 3. Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardize t Sig. Collinearity
Coefficients d Statistics
Coefficients
B Std. Error Beta Tolerance VIF
(Constant) 2,805 1,608 1,745 ,085
RELIGIUSITAS ,318 ,049 ,541 6,435 ,000 ,560 1,785
1
HARGA -,127 ,053 -,152 -2,385 ,019 ,975 1,025
PENDAPATAN ,186 ,048 ,321 3,855 ,000 ,571 1,752
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN PENGGUNAAN JASA GO-FOOD
Sumber : Diolah dari hasil SPSS, 2019
Pada Tabel diatas bagian Colinearity Statistics, kolom Tolerance memperlihatkan Tolerance
variabel bebasnya memiliki nilai antara 0,560 sampai 0,975 yang lebih besar dari 0,10 atau pada
kolom VIF memperlihatkan nilai VIF 1,025 sampai 1,785 yang lebih kecil dari 10. Hal itu
menunjukkan bahwa model regresi tidak mengalami gejala multikolinieritas.

Uji Heteroskedastisitas

Heterokedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi pebedaan
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Penelitian ini menggunakan uji
glejser untuk melihat gejala heteroskedastisitas pada model. Hasilnya dapat dilihat pada tabel :
Tabel 4. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) ,937 1,003 ,935 ,353
,052 ,031 ,245 1,698 ,093
RELIGIUSITAS
1
HARGA -,030 ,033 -,099 -,907 ,367
PENDAPATAN -,027 ,030 -,127 -,883 ,380
a. Dependent Variable: RES2
Sumber : Diolah dari hasil SPSS, 2019

Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai signifikansi variabel bebasnya semuanya lebih besar
dari 0,05. Hal itu menunjukkan model regresi tidak mengalami masalah heteroskedastisitas.

Uji Koefisien Determinasi (R2)

koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model
dalam menerangkan variasi variabel terikatnya.
Tabel 5. Hasil Uji Koefisien determinasu (R2)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the
Square Estimate
1 ,824 a
,679 ,667 1,55077
Sumber : Diolah dari hasil SPSS, 2019

Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi pada kolom R Square adalah
sebesar 0,679. Hal itu berarti 67,9% variasi keputusan penggunaan jasa go-food dapat dijelaskan
oleh religiusitas, harga, dan pendapatan. Sedangkan 32,1% lainnya dijelaskan oleh variabel lain
yang tidak digunakan dalam penelitian ini.

Uji Statistik F

Uji satistik F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas memiliki pengaruh
secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel terikatnya atau tidak (Ghozali, 2013).
Tabel 6. Hasil Uji Statistik F-Tabel Anova

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression 411,687 3 137,229 57,062 ,000b

Residual 194,796 81 2,405


1

Total 606,483 84

Sumber : Diolah dari hasil SPSS, 2019

Tabel anova diatas menunjukkan bahwa besarnya nilai F-hitung (Fh) adalah 57,062. Dengan
tingkat signifikansi α=5%, df1=3 dan df2=81. Diperoleh besarnya F-tabel (Fh) sebesar 2,72
(dilihat pada tabel distribusi F tabel). Karena Fh=57,062>Ft=2,72 maka menunjukkan bahwa
semua variabel bebas yang terdiri dari religiusitas, harga, dan pendapatan secara simultan
berpengaruh terhadap keputusan konsumen muslim menggunakan jasa go-food.

Uji Statistik t

Uji statistik t bertujuan untuk mengetahui apakah variabel bebas mempengaruhi variabel
tergantung secara parsial atau tidak. Penelitian ini menggunakan uji satu arah dengan tingkat
signifikansi 5%.
Tabel 7. Hasil Uji Statistik t
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 2,805 1,608 1,745 ,085
RELIGIUSITAS ,318 ,049 ,541 6,435 ,000
1
HARGA -,127 ,053 -,152 -2,385 ,019
PENDAPATAN ,186 ,048 ,321 3,855 ,000
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN PENGGUNAAN JASA GO-FOOD
Sumber : Diolah dari hasil SPSS, 2019

1) Religiusitas
Nilai t-hitung X1 menunjukkan 6,435. Sedangkan t-tabel menunjukkan 1,989. Oleh karena
itu th=6,435>tt1,989 maka H0 ditolak, artinya religiusitas secara individual berpengaruh signifikan
positif terhadap keputusan penggunaan jasa go-food.
2) Harga
Nilai t-hitung X2 menunjukkan -2,385. Sedangkan t-tabel menunjukkan -1,989. Oleh karena
itu th= -2,017 > tt= -1,989 maka H0 ditolak, artinya harga secara individual berpengaruh
signifikan negatif terhadap keputusan penggunaan jasa go-food.
3) Pendapatan
Nilai t-hitung X3 menunjukkan 3,855. Sedangkan t-tabel menunjukkan 1,989. Oleh karena
itu th=3,855>tt1,989 maka H0 ditolak, artinya pendapatan secara individual berpengaruh
signifikan positif terhadap keputusan penggunaan jasa go-food.

Pembahasan

Religiusitas
Religiusitas secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan penggunaan jasa
go-food. Berarti semakin tinggi religiusitas maka keputusan penggunaan jasa go-food juga
semakin tinggi. Pernyataan yang digunakan untuk mengukur variabel ini ingin meneliti apakah
sebenarnya religiusitas sebagai salah satu pertimbangan dalam keputusan menggunakan jasa
go-food.
Penelitian ini sesuai dengan teori perilaku konsumsi islami. Berdasarkan penelitian ini juga
terlihat bahwa adanya pemenuhan maqashid syariah yang dilakukan oleh responden dalam
kegiatan penggunaan jasa go-food. Menurut Hoetoro (2018) perilaku konsumsi yang islami
ditunjukkan oleh :
1. Barang dan jasa yang dikonsumsi hanya yang halal (thoyyiban).
2. Pendapatan sebagai kendala anggaran diperoleh secara halal.
3. Pemenuhan kebutuhan pokok (dharuriyat) didulukan daripada kebutuhan sekunder (Hajiyat) dan
tersier (tahsinat).
4. Tujuan konsumsi adalah untuk mendapatkan falah sehingga hasrat diri dan kepentingan sosial
melalui alokasi pendapatan yang tidak memboroskan sumber daya.
Hasil dari penelitian ini khususnya variabel religiusitas sesuai dengan penelitian terdahulu
yaitu penelitian dari Shovi Madzalia (2015) yang berjudul “Pengaruh Label Halal dan Religiusitas
Terhadap Keputusan Pembelian Produk Kosmetik di Kota Malang” menunjukkan hasil penelitian
bahwa religiusitas berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk kosmetik.

Harga
Harga secara parsial memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap penggunaan jasa go-food.
Hal ini berarti ketika harga/tarif jasa go-food naik maka penggunaan jasa go-food menurun.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Muhammad Dawam
Zikirillah (2017) yang berjudul “Analisis Variabel-Variabel yang Mempengaruhi Keputusan
Konsumen Memilih Menggunakan Transportasi Ojek Online Go-Jek (Go-Ride) Kota Malang”
menunjukkan hasil penelitian bahwa harga berpengaruh signifikan secara stimultan terhadap
keputusan konsumen memilih menggunakan transportasi ojek online Go-Jek (Go-Ride) di Kota
Malang.
Penelitian ini sesuai dengan hukum permintaan. Konsumen akan membeli lebih banyak
barang jika harga barang itu turun, dan membeli lebih sedikit jika harganya naik, ceteris paribus.
Hoetoro, 2019.

Pendapatan
Pendapatan secara parsial memiliki pengaruh positif signifikan terhadap keputusan
penggunaan jasa go-food. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen muslim mempertimbangkan
pendapatan dalam keputusan penggunaan jasa go-food. Dimana semakin tinggi pendapatan maka
keputusan penggunaan jasa go-food juga semakin tinggi.
Berdasarkan teori konsumsi islam, Pendapatan konsumen yang halal terdiri atas upah,
keuntungan, dan sewa. Sedangkan amal shalih diwujudkan dalam bentuk zakat, shadaqah, dan
penegeluaran lainnya yang ditujukan untuk kemanusiaan dan perjuangan Islam. Dengan demikian
anggaran konsumen islami adalah :
Y = P1X1 + P2X2 + P3X3 + ……. + Z
Dimana :
Y = pendapatan berupa upah, laba, atau sewa (Rp)
P1 = harga barang (Rp/unit)
X1 = barang-barang konsumsi halal (unit)
Z = belanja amal shalih (Rp)
Atas dasar teori tersebut pendapatan yang diterima responden digunakan dalam hal
pemenuhan kebutuhan makan berupa penggunaan jasa go-food. Dimana ketika pendapatan
konsumen naik maka perilaku konsumsi konsumen muslim juga mengalami kenaikan dan dalam
penelitian ini konsumsi konsumen muslim berupa penggunaan jasa go-food.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dwi Rachmawati Dewi, dkk (2018)
yang berjudul “Pengaruh Word of Mouth, Tingkat Pendapatan, dan Kualitas Produk terhadap
Keputusan Pembelian yang Berdampak pada Minat Beli Ulang Konsumen (Studi Kasus pada
Produk Bandeng Juwana Elrina Semarang”. Menunjukkan hasil penelitian bahwa tingkat
pendapatan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

E. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka kesimpulan
yang diperoleh adalah sebagai berikut :
1) Religiusitas berpengaruh signifikan positif terhadap keputusan penggunaan jasa
go-food. Sehingga terbukti bahwa semakin tinggi persepsi konsumen muslim maka
semakin tinggi pula keputusan penggunaan jasa go-food.
2) Harga berpengaruh signifikan negatif terhadap keputusan penggunaan jasa go-food.
Sehingga terbukti bahwa semakin tinggi harga maka semakin menurun keputusan
penggunaan jasa go-food
3) Pendapatan berpengaruh signifikan positif terhadap keputusan penggunaan jasa
go-food. Sehingga terbukti bahwa semakin baik kualitas layanan maka meningkatkan
keputusan penggunaan jasa go-food.

Saran
1) Bagi perusahaan go-jek yang merupakan induk dari aplikasi go-food diharapkan tetap
memperhatikan kehalalan makanan dengan cara memberikan label halal dalam aplikasi
go-food kepada restoran atau tempat makan yang menjadi mitra kerja supaya tidak
melanggar syariat-syariat islam. Karena pada penilitian ini menunjukkan bahwa
religiusitas terhadap keputusan penggunaan jasa go-food memiliki pengaruh yang
signifikan positif.
2) Diharapkan go-jek yang merupakan induk aplikasi go-food terus meningkatkan pelayanan
supaya kualitas perusahaan semakin baik dan dipilih oleh konsumen dan memperhatikan
harga atau tarif jasa yang diberikan supaya tetap sesuai dengan daya beli konsumen
karena pada penelitian ini menunjukkan hasil signifikan negatif yang berarti semakin
tinggi harga maka penggunaan jasa go-food menurun
3) Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya
untuk mengembangkan penelitian dengan bidang kajian yang sama dengan
mempertimbangkan varaiebl-variabel lain diluar variabel yang diteliti pada penelitian ini
DAFTAR PUSTAKA

Ajzen, Icek. 2005. Attitudes, Personality, and Behaviour. New York: Open University Press.
Alkhair, Jafar Faris. 2018. Determinan Perilaku Masyarakat Menggunakan Go-Food Perspektif
Ekonomi Islam di Kelurahan Sindhoharjo Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta:
Universitas Islam Indonesia.

Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis dengan SPSS. Salatiga: STAIN Salatiga Press

Boediono. 2010. Ekonomi Mikro. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta

Dewi, Dwi Rachmawati dkk. 2016. Pengaruh Word of Mouth, Tingkat Pendapatan, dan Kualitas
Produk terhadap Keputusan Pembelian yang Berdampak pada Minat Beli Ulang
Konsumen (Studi Kasus pada Produk Bandeng Juwana Elrina Semarang. Semarang :
Universitas Diponegoro

Djamil, Fathurrahman. 1997. Filsafat Hukum Islam. Edisi Pertama. Jakarta : Logos Wacana Ilmu

Elvira, Rini. 2016. Pengaruh Persepsi Konsumen Muslim Tentang Maslahah Terhadap Keputusan
Konsumsi Terbatas Hanya Pada Komoditas Halal. Bengkulu: IAIN Bengkulu.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro

Hermawan, Dhika. 2018. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Pola Penggunaan Moda
Transportasi Online Oleh Mahasiswa (Studi Kasus Mahasiswa Aktif Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Brawijaya). Malang : Universitas Brawijaya

Hoetoro, Arif. 2018. Ekonomi Mikro Islam Pendekatan Integratif. Malang : UB press

James, Michael. 2001. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga, Jakarta: Ghalia. Hal 49

Karim, Adiwarman A. 2008. Ekonomi Mikro Islam. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada.

Lupiyadi, Rambat. 2013. Manajemen Pemasaran Jasa. Edisi 3. Jakarta. Salemba Empat.

Madzalia, Shovi. 2015. Pengaruh Label Halal dan Religiusitas Terhadap Keputusan Pembelian
Produk Kosmetik di Kota Malang. Malang : Universitas Negeri Maulana Malik Ibrahim
Malang.

Mankiw, N. Greogery. 2007. Makro ekonomi. Jakarta: Erlangga.

Muflih, Muhammad. 2006. Perilaku konsumen dalam perspektif Ilmu Ekonomi Islam. Jakarta: PT.
Rajagrafindo Persada.

Muljiono, Fitria Vega Sylvania. 2018. Analisis Pengaruh Label Halal, Pendapatan Dan Harga
Produk Terhadap Preferensi Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Produk Makanan
Impor. Malang : Universitas Brawijaya

Munir, Misbahul dan A. Djalaludin. 2006. Ekonomi Quran. Malang : UI Malang Press

Nasution, Nur. 2004. Manajemen Transportasi, Edisi Kedua. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Neuman, W. Lawrence. 2006. Social Research Methods: Qualitatif and Quantitatif Approach.
USA: University of Wisconsin Page.

Notoatmojo, Soekidjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI). 2008. Ekonomi Islam. Yogyakarta :
Universitas Islam Indonesia.

Rachmat Syafei, MA. 2001 Fiqih Muamalah. Bandung : Pustaka Setia. Hal 87.

Rahardja, P & Manurung, M. 2008. Teori Ekonomi Mikro. Edisi 4. Jakarta: Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia

Rangkuti, Freddy. 2009. Strategi Promosi Yang Kreatif Dan Analisis. Kasus Integrated Marketing
Communication. Jakarta : PT. Gramedia

Safitri, Nurul Ashri. 2015. Perilaku Konsumen Perspektif Maqashid Syariah pada Keluarga
Muslim. Surabaya: Universitas Airlangga

Sholahuddin. 2007. Asas-asas Ekonomi Islam. Jakarta. PT. RajaGrafindo Persada

Sugiono. 2007. Metode Penilitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV Alfabeta

Sugiono. 2014. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta

Sugiono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung:CV Alfabeta

Sugiono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung:CV Alfabeta

Suhari, Yohanes.2008. Keputusan Membeli Secara Online dan Faktor-faktor yang


Mempengaruhinya Jurnal Teknologi Informasi.2:140-146

Sumarwan. 2002. Perilaku Konsumsi. Bogor: Ghalia Indonesia. Hal 25

Syihabudin. Ma’zumi. 2008. Falsafah dan Perilaku Ekonomi Islam.

Tjiptono, M.Satrio, B. 2014. Pemasaran jasa, prinsip, penerapan, dan penilitian. Edisi pertama.
Yogyakarta. Penerbit Andi

Wijaya, T. 2013. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu. Jakarta:
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Wijaya, Rizky. 2018. Pengaruh Kualitas Layanan, Harga, dan Citra Merek Terhadap Loyalitas
Pelanggan Grab Food.

Yuliadi, Imamudin. 2001. Ekonomi Islam Sebuah Pengantar. Yogyakarta. Pustaka Pelajar

Yunus, Muhammad, dkk. 2018. Tinjauan Fikih Muamalah Terhadap Akad Jual Beli Dalam
Transaksi Online Pada Aplikasi Online Pada Aplikasi Go-food. No.1 (vol.2), hal 145-158.
Bandung: Universitas Islam Bandung.

Yusuf Qardhawi. 1997. Norma dan Etika Islam. Jakarta : Gema Insani

Zeithaml, V.A, M.J. Bitner, D.D. Gremler. 2013. Services Marketing: Integrating Customer Focus
Acrros the firm 6 thed. Mc.Graw-hill. Boston.

Zikrillah, Dawam Muhammad. 2018. Analisis Variabel-Variabel yang Mempengaruhi Keputusan


Konsumen Memilih Menggunakan Transportasi Ojek Online Go-Jek (Go-Ride) Kota
Malang. Malang. Universitas Brawijaya.

http://etheses.iainponorogo.ac.id/2168/9/BAB%20II.pdf diakses 12 Desember 2018 12.13 p.m


https://properti.kompas.com/read/2018/02/25/182046621/ini-10-kota-termacet-di-indonesia

http://www.thejakartapost.com/life/2018/02/20/indonesias-most-popular-ride-hailing-app-survey.h
tml diakses 12 Desember 2018 10.45 p.m

https://malangkota.bps.go.id/statictable/2017/07/21/599/jumlah-kendaraan-bermotor-menurut-keca
matan-dan-jenis-kendaraan-di-kota-malang-2015-2016

https://tafsir.learn-quran.co/

https://www.pewforum.org/data/

https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/12640/siaran-pers-no-53hmkominfo022018-tentang
-jumlah-pengguna-internet-2017-meningkat-kominfo-terus-lakukan-percepatan-pembang
unan-broadband/0/siaran_pers

https://properti.kompas.com/read/2018/02/25/182046621/ini-10-kota-termacet-di-indonesia?page=
all

Anda mungkin juga menyukai