Anda di halaman 1dari 2

Analisis Cerita Anak “Di Mana Ibu?


Setelah dilakukan analisis, pada cerita anak “Di Mana Ibu?” yang ditulis oleh Grace
Marina Sophia A. yang diterbitkan pada tahun 2019 oleh Badan Pengembangan Bahasa dan
Pembukuan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Dari cerita anak ”Di Mana Ibu?”
mempunyai tokoh utama yaitu Tukik seekor bayi penyu yang baru menetas, selain tokoh utama
ada juga tokoh yang lainnya seperti seekor kadal yang mengganggu bayi-bayi penyu, 3 orang
manusia yang sedang bermain di pantai, kepiting dan terakhir adalah induk tuki si bayi penyu.
Selain tokoh, cerita anak “Di Mana Ibu?” memiliki latar tempat di pesisir pantai yang
dimana Tuki dilahirkan dan di dalam air waktu Tukik bertemu dengan ibunya. Alur yang
digunakan dalam cerita anak “Di Mana Ibu?” yaitu alur maju. Sudut pandang yang digunakan
oleh penulis pada cerita anak ini adalah sudut pandang ke dua dikarenakan menceritakan seekor
Tukik dengan menggunakan ganti “Dia”. Tema yang diusung dalam cerita ini tentang perjuangan
alam mencapai sesuatu
Dalam cerita anak yang berjudul “Di Mana Ibu?”, Penulis ingin menyampaikan sebuah
pesan moral dalam cerita tersebut yakni : Apapun yang kita inginkan, apapun yang kita ingin
capai, berusahlah. Walaupun nanti di tengah jalan banyak ombak dan badai yang harus kita
hadapi dan lewati, karna proses tidak menghianati hasil. Dengan berusaha apapun bisa kita capai

Apresiasi Cerita Anak “Di Mana Ibu?”


Cerita anak yang berjudul “Di Mana Ibu?” sangat menarik untuk dibaca, dari segi
kebahasaannya mudah dipahami oleh anak-anak. Ilustrasi yang dihidangkan dalam cerita anak
ini sangat menarik dan bagus, membuat pembaca betah berlama-lama utuk membaca cerita anak
ini. Semoga kedepannya akan ada cerita anak yang menarik untuk dibaca dari penulis
Kekurangan dari cerita anak “Di Mana Ibu?” yakni tidak ada identitas atau nama dari
hewan-hewan yang ditampilkan, sehingga membuat kebingungan anak-anak yang membacanya.
Seperti, hewan apa yang meraka lihat di cerita tersebut?. Namun. Setiap ciptaan pasti ada
kekurangannya.
Analisis Cerita “Aku Sayang Ayah”
Setelah dilakukan analisis, pada cerita anak “Aku Sayang Ayah” yang ditulis oleh Nurani
Widaningsih yang diterbitkan pada tahun 2019 oleh Badan Pengembangan Bahasa dan
Pembukuan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Dari cerita anak ”Aku Sayang Ayah”
mempunyai dua tokoh yaitu Nara dan ayah Nara
Selain tokoh, cerita anak “Aku Sayang Ayah” memiliki latar tempat di taman bermain,
rumah Nara, lapangan bola, bukit tampat kemah, jalan raya, dan rumah sakit. Alur yang
digunakan dalam cerita anak “Aku Sayang Ayah” yaitu alur maju dan sudut pandang yang
digunakan oleh penulis pada cerita anak ini adalah sudut pandang ke satu dikarenakan
menceritakan dirinya yaitu Nara yang sangat menyayangi ayahnya dan juga menggunakan ganti
“Aku”. Tema yang penulis munculkan dalam cerita “Aku Sayang Ayah” tentang kasih sayang
kepada ayah kita sendiri.
Dalam cerita anak yang berjudul “Aku Sayang Ayah”, Penulis ingin menyampaikan
sebuah pesan moral dalam cerita tersebut yakni : kita sebagai anak harus menyayangi orang tua
kita terutama ayah kita, ayah yang sering membuat kita ceria, tertawa ataupun bahagia dengan
berbagai cara. Dan ayah kita yang selalu menyemangati kita, melindungi kita, dan memberika
sebuah pelajaran yang sangat penting di dunia ini salah satu contohnya saling membantu, harus
berani mencoba, dan lainnya. Karna pada dasarnya ayah kita adalah sosok yang akan selalu
memahami dan mengerti keinginan dari anaknya, namun sebaliknya seorang anak terkadang
tidak mengerti bahkan acuh dengan keinginan ayahnya.

Apresiasi Cerita Anak “Aku Sayang Ayah”


Cerita anak yang berjudul “Aku Sayang Ayah” sangat menarik untuk anak-anak baca,
dari segi kebahasaannya mudah dipahami oleh anak-anak. Ilustrasi yang dihidangkan dalam
cerita anak ini juga sangat menarik, membuat anak-anak betah berlama-lama utuk membaca
cerita anak ini. Pesan yang ingin disampaikan juga penuh makna tentang seperti apa kita harus
menyayangi ayah kita dan ayah yang selalu ada untuk kita sebagai anaknya.
Kekurangan dari cerita anak “Aku Sayang Ayah” kami rasa tidak ada kekurangan yang
sangat berarti, yang disajikan oleh penulisa dalam cerita ini kami rasa sangat baik.

Anda mungkin juga menyukai