Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

MANAJEMEN PENGELOLLAN KELAS


PENGERTIAN PENDEKATAN ANALISTIK PLURALISTIK

Dosen Pengampu :

Elis Trisnawati,M.Pd

Disusun Oleh:

Kelompok C

Iim Salim : 20211011107

UNIVERSITAS ISLAM AL-IHYA FAKULTAS ILMU KEISLAMAN

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KUNINGAN

TAHUN AKADEMIK 2021/2022

Jalan Mayasih No 11,Kl Cigugur Kab Kuningan


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI…………….…………………………………………………………………… ii

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang………………………………………………………………………............. 1

Rumusan Masalah…………………………………………………………………...........…. 1

Tujuan Penulisan………………………………………………………………...........……... 1

BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Pendekatan Analitik Pluralistik………………….………............………. 3


2. Strategi Pendekaatan Analitik Pluralistik................……………….…….……....5
3. Kelebihan Dan Kelemahan Pendekatan Analitik Pluralistik ………………………...7

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………......8
3.2 Saran........................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………….......9


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Peran seorang guru pada pengelolaan kelas sangat penting khususnya


dalammenciptakan suasana pembelajaran yang menarik. Hal itu karena secara prinsip,
gurumemegang dua tugas sekaligus masalah pokok, yakni pengajaran dan pengelolaan
kelas.Masalah pengajaran berkaitan dengan segala usaha untuk membantu siswa
dalammencapai tujuan pembelajaran, sedangkan masalah pengelolaan berkaitan dengan
usahauntuk menciptakan dan mempertahankan kondisi sedemikian rupa sehingga proses
pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efisien demi tercapainya tujuan
pembelajaran. Kegagalan seorang guru mencapai tujuan pembelajaran berbanding
lurusdengan ketidakmampuan guru mengelola kelas. Indikator dari kegagalan itu seperti
prestasi belajar siswa rendah, tidak sesuai dengan standar atau batas ukuran yangditentukan.
Melalui pendekatan-pendekatan dan metode serta aspek-aspek manajemenkelas, akan
memberikan kemudahan bagi guru dalam mengelola kelas (Arikunto, 1996).

Seperti yang telah diketahui ada banyak kendala saat seorang guru sedang mengelola
kelas, baik masalah individu maupun kelompok, untuk menghadapi masalah tersebut
perluadanya ketepatan tindakan pengelolaan kelas. Ketepatan tindakan pengelolaan kelas,
dapatdilakukan apabila cara kerja guru dalam pengelola kelas didasari kerangkaacuan
pendekatan pengelolaan kelas. Oleh karena itu, seorang guru hendaknya memahami dan
mempunyai berbagai pendekatan pengelolaan kelas serta memahami kondisi psikologis para
siswa yang dihadapinya. Makalah ini membahas salah satu dari sepuluh pendekatan diatas
yakni pendekatan analitik pluralistik.

B. RUMUSAN MASALAH 
1. Apakah yang dimaksud dengan pendekatan analitik pluralistik?
2. Apakah Kelebihan dan kekurangan pendekatan analitik pluralistik?
3. Bagaimana cara menerapkan pendekatan analitik pluralistik dalam manajemen
kelas?

C. TUJUAN PENULISAN 
1. Mengetahui dan memahami pendekatan analitik pluralistik, dalam manajemen
kelas.
2. Menyimpulkan kelebihan dan kelemahan pendekatan analitik pluralistik dalam
manajemen kelas.
3. Menerapkan pendekatan analitik pluralistik dalam manajemen kelas.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Pendekatan Analitik Pluralistik

pendekatan analitik pluralistik memberi kesempatan kepada guru memilih strategi


manajemen kelas atau gabungan beberapa strategi dari berbagai pendekatan manajemen yang
dianggap mempunyai potensi terbesar berhasil menanggulangi masalah manajemen kelas
dalam situasi yang telah dianalisis. Guru yang bijaksana menghargai pendekatan dan strategi
manajemen kelas yang mempunyai konsep yang baik. Dengan demikian, pendekatan analitik
pluralistik memperluas jangkauan pendekatan. Pendekatan analitik pluralistik berupa
pemilihan diantara berbagai strategi manajemen kelas suatu atau beberapa strategi yang
mempunyai kemungkinan menciptakan dan menampung kondisi-kondisi yang memberi
kemudahan kepada pembelajaran yang efektif dan efisien (Brier & lia dwi jayanti, 2020).

Menurut Aminuddin (2004:44) Pendekatan analitis merupakan pendekatan yang berupaya


membantu pembaca memahami gagasan, cara pengarang menampilkan gagasan, sikap
pengarang, unsur instrinsik dan hubungan antara elemen itu sehingga dapat membentuk
keselarasan dan kesatuan dalam rangka terbentuknya totalitas bentuk dan maknanya.

Berbeda dengan pendekatan eklektik, pendekatan analitik pluralistik memberi kesempatan


kepada guru memilih strategi manajemen kelas atau gabungan beberapa strategi dari berbagai
pendekatan yang mempunyai potensi terbesar mampu menanggulangi masalah manajemen
kelas dalam situasi yang telah dianalisis.

2. Strategi Pendekaatan Analitik Pluralistik

Pendekatan analitik pluralistik tidak mengikat guru pada serangkaian strategi manajerial
tertentu saja. Guru bebas mempertimbangkan semua strategi yang mungkin efektif. Terdapat
4 tahap pendekatan analitik pluralistik yang perlu di cermati dalam penggunaannya
Menentukan Kondisi Kelas Yang Di Inginkan (Djamarah, B.S,& Zain,2010).

Langkah pertama dalam proses memanajemeni kelas yang efektif ialah menentukan
kondisi kelas yang ideal. Guru perlu mengetahui dengan jelas dan mendalam tentang kondisi-
kondisi yang menurut penilaiannya akan memungkinkan mengajar secara efektif. Di samping
itu guru hendaknya menyadari perlunya terus menerus menilai manfaat pemahamannya dan
mengubahnya apabila keadaan menuntutnya. Keuntungan utama terciptanya kondisi kelas
yang diyakini guru sesuai adalah:

a. Guru tidak memandang kelas semata-mata hanya sebagai reaksi atas masalah yang
timbul.
b. Guru akan memiliki seperangkat tujuan yang mengarahkan upayanya dan yang
menjadi tolak ukur penilaian atas hasil upayanya.
1. Menganalisis Kondisi Kelas Yang Nyata

Setelah menentukan kondisi kelas yang diinginkan, guru selanjutnya menganalisis


keadaan yang ada, yakni membandingkan keadaan yang nyata dengan keadaan yang
diharapkan. Dengan demikian, analisis ini akan memungkinkan guru mengetahui:

a. Kesenjangan antara kondisi sekarang dan yang diharapkan, kemudian menentukan


kondisi yang perlu mendapat perhatian segera dan mana yang dapat diselesaikan
kemudian, dan kondisi mana yang memerlukan pemantauan.
b. Masalah yang mungkin terjadi yakni kesenjangan yang mungkin timbul jika guru
gagal mengambil tindakan pencegahan.
c. Kondisi sekarang yang perlu dipelihara dan dipertahankan karena dianggap sudah
baik. Asumsi tahap kedua dari analitik pluralistik ini adalah bahwa guru yang efektif
adalah guru yang terampil menganalisis interaksi kelas dan peka terhadap apa yang
sedang terjadi di kelasnya.

2. Memilih Dan Menggunakan Strategi Pengelolaan.

Guru yang efektif adalah guru yang menguasai berbagai strategi manajerial yang
terkandung di dalam berbagai pendekatan manajemen kelas, dan mampu memilih
serta menggunakan strategi yang paling sesuai dalam situasi tertentu yang telah
dianalisis sebelumnya. Proses pemilihan ini dapat dianggap sebagai suatu kerja
komputer, guru memeriksa strategi-strategi yang tersimpan dalam sel-sel komputer
dan memilih strategi yang memberikan harapan untuk meningkatkan kondisi yang
dianggap sesuai(Ekosiswoyo & Rachman, 2000).

3. Menilai efektivitas pengelolaan

Dalam tahap ini guru menilai efektivitas dalam pengelolaannya. Artinya dari waktu ke
waktu guru harus menilai sejauh mana keberhasilan menciptakan dan memelihara
kondisi yang sesuai. Proses penilaian ini memusatkan perhatian kepada dua perangkat
perilaku.
1) perilaku guru, dalam arti sejauh mana guru telah menggunakan perilaku
manajemen yang direncanakan akan dilakukan.
2) perilaku peserta didik, yaitu sejauh mana peserta didik berperilaku yang
sesuai, yakni apakah mereka telah melakukan apa-apa yang diharapkan untuk
dilakukan.

3. Kelebihan Dan Kelemahan Pendekatan Analitik Pluralistik

a. Kelebihan Pendekatan Analitik Pluralistik

Guru dapat memilih dan menggabungkan secara bebas pendekatan- pendekatan sesuai
dengan kemampuan selama maksud dan penggunaannnya untuk pengelolaan kelas sehingga
proses belajar mengajar berjalan secara efektif dan efisien (Arikunto, 1996).
Guru yang bijaksana menghargai pendekatan dan strategi manajemen kelas yang
mempunyai konsep yang baik. Dengan demikian, pendekatan analitik pluralistik memperluas
jangkauan pendekatan. Pendekatan analitik pluralistik berupa pemilihan diantara berbagai
strategi manajemen kelas suatu atau beberapastrategi yang mempunyai kemungkinan
menciptakan dan menampung kondisi-kondisi yang memberi kemudahan kepada
pembelajaran yang efektif dan efisien.

b. Kelemahan pendekatan Analitik Pluralistik

Kelemahanya mendominasi tergantung berdasarkan jenis pendekatan apa yang akan dipakai
guru dalam mengatasi masalah yang dihadapinya.

c. Contoh Pendekatan Analitik Pluralistik

guru bisa menangani masalah yang terjadi di dalam kelas dengan mudah, seperti anak yang
nakal, berkelahi, pemalu dll, karena dalam pendekatan analitik pluralistik guru bisa memilih
strategi manajemen kelas yang dianggapnya paling berpotensi untuk pembelajaran.
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Pendekatan analitik pluralistik memberi kesempatan kepada guru memilih strategi


manajemen kelas atau gabungan beberapa strategi dari berbagai pendekatan manajemen
yang dianggap mempunyai potensi terbesar berhasil menanggulangi masalah manajemen
kelas dalam situasi yang telah dianalisis.Pendekatan analitik pluralistik digunakan untuk
menciptakan dan menampung kondisiyang memberikan kemudahan dalam pembelajaran
yang efektif dan efisien.

3.2 Saran

Dalam pelaksanaan manajemen kelas tentunya banyak cara atau pendekatan yang
dilakukan. Untuk itu, Guru harus bisa menguasai semua pendekatan walaupun tidak
semuanya digunakan secara bersama-sama tetapi ketika menghadapi suatu masalah maka
dapat digunakan pendekatan yang sesuai dengan masalahnya. Seorang guru harus pandai-
pandai dalam memilih dan melaksanakan pendekatan yang ada agar sesuai dengan situasi dan
kondisi kelas yang tengah dihadapinya.
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (1996). Pengelolaan Kelas Dan Siswa: Sebuah Pendekatan Evaluatif. 22, 142.
Brier, J., & lia dwi jayanti. (2020). Pengelolaan Kelas (M. P. Diani Ayu Pratiwi & M. P.
Akhmad Riandy Agusta (eds.); Prof. Dr., Vol. 21, Issue 1). Hak penerbitan pada PT
RajaGrafindo Persada, Depok Editor.
Djamarah, B. S., & Zain. (2010). Strategi Belajar Mengajar. In Rineka & Cipta. (Eds.),
Jakarta: Rineka Cipta. (Rineka, Vol. 23, Issue 230)..
Ekosiswoyo, R., & Rachman, M. (2000). Manajemen Kelas . CV IKIP Semarang Press.
http://eprints.iain-surakarta.ac.id/155/%0A

Anda mungkin juga menyukai