Dosen Pengampu :
Elis Trisnawati,M.Pd
Disusun Oleh:
Kelompok C
DAFTAR ISI…………….…………………………………………………………………… ii
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang………………………………………………………………………............. 1
Rumusan Masalah…………………………………………………………………...........…. 1
Tujuan Penulisan………………………………………………………………...........……... 1
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………......8
3.2 Saran........................................................................................................................8
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Seperti yang telah diketahui ada banyak kendala saat seorang guru sedang mengelola
kelas, baik masalah individu maupun kelompok, untuk menghadapi masalah tersebut
perluadanya ketepatan tindakan pengelolaan kelas. Ketepatan tindakan pengelolaan kelas,
dapatdilakukan apabila cara kerja guru dalam pengelola kelas didasari kerangkaacuan
pendekatan pengelolaan kelas. Oleh karena itu, seorang guru hendaknya memahami dan
mempunyai berbagai pendekatan pengelolaan kelas serta memahami kondisi psikologis para
siswa yang dihadapinya. Makalah ini membahas salah satu dari sepuluh pendekatan diatas
yakni pendekatan analitik pluralistik.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud dengan pendekatan analitik pluralistik?
2. Apakah Kelebihan dan kekurangan pendekatan analitik pluralistik?
3. Bagaimana cara menerapkan pendekatan analitik pluralistik dalam manajemen
kelas?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui dan memahami pendekatan analitik pluralistik, dalam manajemen
kelas.
2. Menyimpulkan kelebihan dan kelemahan pendekatan analitik pluralistik dalam
manajemen kelas.
3. Menerapkan pendekatan analitik pluralistik dalam manajemen kelas.
BAB II
PEMBAHASAN
Pendekatan analitik pluralistik tidak mengikat guru pada serangkaian strategi manajerial
tertentu saja. Guru bebas mempertimbangkan semua strategi yang mungkin efektif. Terdapat
4 tahap pendekatan analitik pluralistik yang perlu di cermati dalam penggunaannya
Menentukan Kondisi Kelas Yang Di Inginkan (Djamarah, B.S,& Zain,2010).
Langkah pertama dalam proses memanajemeni kelas yang efektif ialah menentukan
kondisi kelas yang ideal. Guru perlu mengetahui dengan jelas dan mendalam tentang kondisi-
kondisi yang menurut penilaiannya akan memungkinkan mengajar secara efektif. Di samping
itu guru hendaknya menyadari perlunya terus menerus menilai manfaat pemahamannya dan
mengubahnya apabila keadaan menuntutnya. Keuntungan utama terciptanya kondisi kelas
yang diyakini guru sesuai adalah:
a. Guru tidak memandang kelas semata-mata hanya sebagai reaksi atas masalah yang
timbul.
b. Guru akan memiliki seperangkat tujuan yang mengarahkan upayanya dan yang
menjadi tolak ukur penilaian atas hasil upayanya.
1. Menganalisis Kondisi Kelas Yang Nyata
Guru yang efektif adalah guru yang menguasai berbagai strategi manajerial yang
terkandung di dalam berbagai pendekatan manajemen kelas, dan mampu memilih
serta menggunakan strategi yang paling sesuai dalam situasi tertentu yang telah
dianalisis sebelumnya. Proses pemilihan ini dapat dianggap sebagai suatu kerja
komputer, guru memeriksa strategi-strategi yang tersimpan dalam sel-sel komputer
dan memilih strategi yang memberikan harapan untuk meningkatkan kondisi yang
dianggap sesuai(Ekosiswoyo & Rachman, 2000).
Dalam tahap ini guru menilai efektivitas dalam pengelolaannya. Artinya dari waktu ke
waktu guru harus menilai sejauh mana keberhasilan menciptakan dan memelihara
kondisi yang sesuai. Proses penilaian ini memusatkan perhatian kepada dua perangkat
perilaku.
1) perilaku guru, dalam arti sejauh mana guru telah menggunakan perilaku
manajemen yang direncanakan akan dilakukan.
2) perilaku peserta didik, yaitu sejauh mana peserta didik berperilaku yang
sesuai, yakni apakah mereka telah melakukan apa-apa yang diharapkan untuk
dilakukan.
Guru dapat memilih dan menggabungkan secara bebas pendekatan- pendekatan sesuai
dengan kemampuan selama maksud dan penggunaannnya untuk pengelolaan kelas sehingga
proses belajar mengajar berjalan secara efektif dan efisien (Arikunto, 1996).
Guru yang bijaksana menghargai pendekatan dan strategi manajemen kelas yang
mempunyai konsep yang baik. Dengan demikian, pendekatan analitik pluralistik memperluas
jangkauan pendekatan. Pendekatan analitik pluralistik berupa pemilihan diantara berbagai
strategi manajemen kelas suatu atau beberapastrategi yang mempunyai kemungkinan
menciptakan dan menampung kondisi-kondisi yang memberi kemudahan kepada
pembelajaran yang efektif dan efisien.
Kelemahanya mendominasi tergantung berdasarkan jenis pendekatan apa yang akan dipakai
guru dalam mengatasi masalah yang dihadapinya.
guru bisa menangani masalah yang terjadi di dalam kelas dengan mudah, seperti anak yang
nakal, berkelahi, pemalu dll, karena dalam pendekatan analitik pluralistik guru bisa memilih
strategi manajemen kelas yang dianggapnya paling berpotensi untuk pembelajaran.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
3.2 Saran
Dalam pelaksanaan manajemen kelas tentunya banyak cara atau pendekatan yang
dilakukan. Untuk itu, Guru harus bisa menguasai semua pendekatan walaupun tidak
semuanya digunakan secara bersama-sama tetapi ketika menghadapi suatu masalah maka
dapat digunakan pendekatan yang sesuai dengan masalahnya. Seorang guru harus pandai-
pandai dalam memilih dan melaksanakan pendekatan yang ada agar sesuai dengan situasi dan
kondisi kelas yang tengah dihadapinya.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (1996). Pengelolaan Kelas Dan Siswa: Sebuah Pendekatan Evaluatif. 22, 142.
Brier, J., & lia dwi jayanti. (2020). Pengelolaan Kelas (M. P. Diani Ayu Pratiwi & M. P.
Akhmad Riandy Agusta (eds.); Prof. Dr., Vol. 21, Issue 1). Hak penerbitan pada PT
RajaGrafindo Persada, Depok Editor.
Djamarah, B. S., & Zain. (2010). Strategi Belajar Mengajar. In Rineka & Cipta. (Eds.),
Jakarta: Rineka Cipta. (Rineka, Vol. 23, Issue 230)..
Ekosiswoyo, R., & Rachman, M. (2000). Manajemen Kelas . CV IKIP Semarang Press.
http://eprints.iain-surakarta.ac.id/155/%0A