Press Release Menkumham
Press Release Menkumham
REPUBLIK INDONESIA
KANTOR WILAYAH LAMPUNG
Jl. RW. MONGINSIDI NO. 184, BANDAR LAMPUNG
Telepon : 0721-474813 Faksimili : 0721-471060
Laman : https://lampung.kemenkumham.go.id
PRESS RELEASE
Yasonna mengisahkan ihwal penyusunan buku biografi yang terdiri dari tujuh bab ini dibuat
atas inisiasi sahabatnya Wakil Ketua MPR RI, Ahmad Basarah. Hal tersebut disampaikan
Basarah saat keduanya usai menghadiri sidang terbuka promosi Doktor Ketua MPR RI
Bambang Soesatyo di Universitas Padjadjaran, Bandung, 28 Januari 2023.
“Berawal dari pertanyaan beliau tentang apa rencana saya pada peringatan ulang tahun ke-70
nanti, lalu saya menjawab tidak ada acara khusus kecuali syukuran bersama keluarga, anak dan
cucu,” ujar Yasonna di Graha Pengayoman Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
(Kemenkumham), Jakarta.
Kemudian, lanjut Yasonna, Basarah bertanya lagi, “Sebagai seorang politisi, akademisi, dan
eksekutif di pemerintahan, Bang Laoly sangat layak saat memasuki usia 70 tahun untuk
menulis buku tentang pemikiran dan perjalanan perjuangan politiknya,” ujarnya menirukan
ucapan Basarah.
Akhirnya disusunlah buku biografi ini secara tematis dan kronologis. Mulai dari kehidupan
masa kecil dan remaja Yasonna H. Laoly di Sibolga, Tapanuli Tengah, kemudian sebagai
akademisi, politisi, hingga memimpin Kemenkumham.
Presiden Republik Indonesia kelima sekaligus Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDIP), Prof. DR. (H.C.) Megawati Soekarnoputri yang hadir dalam kesempatan
ini turut berbahagia atas launching buku biografi Yasonna H. Laoly.
“Mari kita kembali pada norma-norma ideologi bangsa. Mengikuti ketatanegaraan kita,
(karena) sudah jelas sumber dari segala perundangan itu adalah Pancasila, implementasinya
adalah Bhinneka Tunggal Ika,” ujar Megawati.
Sementara itu Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Puan Maharani
banyak mengisahkan tentang kebersamaannya bersama Yasonna H. Laoly semasa dirinya
menjabat sebagai menteri dalam kabinet pemerintahan.
“Banyak hal yang saya bersama-sama dengan Bang Laoly, dan menteri-menteri kabinet yang
berasal dari PDIP, memperjuangkan sesuatu bukanlah hal yang mudah, dinamika naik turun.
Seperti misalnya memperjuangkan hari kelahiran Pancasila,” kata Puan.
Sedangkan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Bambang
Soesatyo mengatakan bahwa Yasonna H. Laoly ini bukanlah lelaki biasa.
“Pak Laoly bukan politisi biasa, melainkan juga sebagai akademisi, guru besar, dan penyanyi.
Istimewa, karena sebagai akademisi kebijakan-kebijakannya pasti memiliki bobot yang
berbeda bila dibandingkan dengan politisi atau birokrat biasa,” ucap pria yang akrab disapa
Bamsoet ini.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy yang
turut hadir mengaku bahwa dirinya kurang layak untuk memberi sambutan mewakili jajaran
menteri dalam kabinet.
“Saya belum cukup lama berinteraksi dengan Pak Laoly. Namun kita banyak kesamaan, yaitu
sama-sama berlatar belakang aktivis dan dosen, sehingga frekuensinya sama, kemudian
responsif, mudah diajak bekerja sama, dan paham betul menangani masalah kenegaraan,” kata
Muhadjir.
Biografi politik ini diterbitkan Penerbit Buku Kompas dan disusun oleh tim penulis yang
dikoordinasi Imran Hasibuan. Setelah acara peluncuran hari ini, cetakan pertama buku ini akan
didiskusikan di sejumlah kampus di tanah air, serta akan didistribusikan di jaringan toko buku
Gramedia.
FOTO