Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gangguan kesehatan mental psikiatri sebagai efek negatif

modernisasi atau akibat krisis multidimensional dapat timbul dalam bentuk

tekanan dan kesulitan pada seseorang yang dapat menghambat individu di

berbagai aspek, seperti sosial, ekonomi, maupun intelektual, sehingga

menimbulkan gangguan jiwa. Terjadinya perang, konflik, dan lilitan krisis

ekonomi berkepanjangan juga merupakan salah satu pemicu yang

memunculkan stress, depresi, dan berbagai gangguan kesehatan pada

manusia.

Gangguan jiwa menurut Yosep (2011) adalah kumpulan dari

keadaan-keadaan yang tidak normal, baik yang berhubungan dengan fisik,

maupun dengan mental. Data dari World Health Organization (WHO)

tahun 2010 menyebutkan sebanyak 450 juta orang mengalami gangguan

jiwa dan lebih dari 150 juta orang mengalami depresi, 25 juta orang

menderita Skizofrenia, lebih dari 90 juta orang pengguna alkohol dan satu

juta orang lebih bunuh diri setiap tahun (Yosep, 2011). Sedangkan riset

dasar kesehatan nasional tahun 2007 menyebutkan sekitar 19 juta orang di

Indonesia mengalami gangguan jiwa ringan hingga sedang, sedangkan satu

juta orang lainnya mengalami gangguan jiwa berat seperti Skizofrenia

(Kusumawati & Hartono, 2010).

Asuhan Keperawatan Pada..., ADELIA KUSUMA DEWANTI, Fakutas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
Skizofrenia sering dikatakan sebagai penyakit otak yang

mempengaruhi persepsi/ pandangan terhadap sesuatu, cara berfikir,

bahasa, emosi serta perilaku sosialnya (Direja, 2011). Adapun gejala yang

sering muncul pada penderita Skizofrenia antara lain mendengar suara-

suara atau melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada, tidak mampu

merespon pesan yang datang, tidak mampu memahami hubungan antara

kenyataan dengan logika serta terkadang melakukan sesuatu yang sangat

berbahaya seperti bunuh diri (Yosep, 2011).

Berdasarkan studi kasus di ruang Sadewa Rumah Sakit Umum

Daerah Banyumas pada periode 1 Maret 2013 sampai dengan 31 Mei 2013

didapatkan jumlah penderita gangguan jiwa sebanyak 191 klien. Dengan

kriteria yang menjadi masalah utama yaitu risiko perilaku kekerasan

sebanyak 115 orang (60%), gangguan sensori persepsi auditori 57 orang

(30%), isolasi sosial 5 orang (3%), harga diri rendah 4 orang (2%), waham

3 orang (1%) serta defisit perawatan diri sebanyak 7 orang (4%). Dari data

tersebut, presentasi tertinggi periode 1 Maret 2013 sampai dengan 31 Mei

2013 adalah resiko perilaku kekerasan, sedangkan halusinasi menempati

urutan ke dua. Meskipun halusinasi berada di urutan ke dua, tetapi

jumlahnya tetap cukup tinggi.

Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk membahas masalah

kejiwaan yaitu halusinasi pendengaran. Halusinasi merupakan gangguan

persepsi dimana mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak ada atau

tidak terjadi atau penerimaan panca indera tanpa ada rangsangan dari luar.

Asuhan Keperawatan Pada..., ADELIA KUSUMA DEWANTI, Fakutas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
Berdasarkan uraian di atas penulis akan membuat karya tulis ilmiah

dengan judul : “Asuhan Keperawatan Pada Tn.T Gangguan Sensori

Persepsi : Halusinasi Pendengaran di Ruang Sadewa RSUD Banyumas”.

B. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan laporan ini yaitu:

1. Tujuan umum

Mendeskripsikan Asuhan Keperawatan pada klien dengan Gangguan

Sensori Persepsi : Halusinasi Pendengaran secara komprehensif.

2. Tujuan khusus

Tujuan khusus dari penulisan laporan ini adalah untuk

mendeskripsikan:

a. Pengkajian pada Tn.T.

b. Merumuskan masalah pada Tn.T.

c. Penetapan rencana tindakan keperawatan pada Tn.T.

d. Pelaksanaan implementasi keperawatan pada Tn.T.

e. Evaluasi terhadap implementasi yang telah dilakukan pada Tn.T.

Asuhan Keperawatan Pada..., ADELIA KUSUMA DEWANTI, Fakutas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
C. Pengumpulan Data

Dalam karya tulis ini penulis menggunakan metode deskriptif yang

berbentuk studi kasus. Tehnik pengambilan data pada studi kasus ini

melalui :

1. Wawancara atau interview

Kegiatan yang dilakukan langsung pada klien dan perawat ruang untuk

mendapatkan data tentang gangguan sensori persepsi : halusinasi

pendengaran, dan data yang diperoleh melalui wawancara yaitu

identitas klien, alasan masuk, faktor predisposisi, psikososial, memori,

tingkat konsentrasi berhitung, dan daya tilik diri.

2. Pengamatan atau observasi

Pengamatan dilakukan secara langsung pada saat melaksanakan

kegiatan yang berkaitan dengan klien, untuk memperoleh data

perilaku, penampilan klien, pembicaraan, aktifitas motorik, alam

perasaan, afek interaksi selama wawancara, proses pikir, dan tingkat

kesadaran.

3. Pemeriksaan fisik

Menilai keadaan fisik klien dengan melakukan pemeriksaan tanda-

tanda vital.

4. Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan dengan cara mengumpulkan data dan

mempelajari buku-buku bacaan sebagai bahan referensi yang relevan

yang ada hubungannya dengan penulisan.

Asuhan Keperawatan Pada..., ADELIA KUSUMA DEWANTI, Fakutas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
5. Partisipasi Aktif

Partisipasi aktif dilakukan dengan cara melakukan perawatan secara

langsung kepada klien dengan gangguan halusinasi pendengaran.

6. Studi Dokumentasi

Dengan mempelajari data-data klien dari status kesehatan klien, dan

data-data dari catatan medis atau rekam medik.

D. Tempat dan waktu

Tempat : Ruang Sadewa Rumah Sakit Umum Daerah

Banyumas

Waktu : 10-12 Juni 2013

E. Manfaat Penulisan

Manfaat dari penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut:

1. Akademik

Hasil penulisan ini dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk

institusi pendidikan D III keperawatan dalam rangka meningkatkan

mutu pendidikan keperawatan di masa yang akan datang.

2. Rumah Sakit

Sebagai bahan masukan dan informasi bagi perawat yang ada di RS

dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan keperawatan jiwa

khususnya dengan kasus halusinasi pendengaran.

Asuhan Keperawatan Pada..., ADELIA KUSUMA DEWANTI, Fakutas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
3. Klien dan Keluarga

Sebagai bahan masukan bagi klien dalam mengatasi permasalahan

yang dihadapinya, juga dapat memberikan informasi bagi keluarga

klien atas asuhan keperawatan yang diberikan.

4. Tenaga Keperawatan

Sebagai bahan masukan dan informasi untuk menambah pengetahuan

(kognitif), keterampilan (skill), dan sikap (attitude) bagi instansi terkait

khususnya di dalam meningkatkan pelayanan perawatan pada klien

dengan halusinasi pendengaran.

F. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan karya tulis ilmiah terdiri dari :

BAB I : Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, tujuan,

pengumpulan data, tempat dan waktu serta sistematika

penulisan.

BAB II : Tinjauan teori yang terdiri dari pengertian, etiologi, rentang

respon, tanda dan gejala, psikopatologi, pohon masalah,

pengkajian, analisa data, rencana tindakan, implementasi dan

evaluasi.

BAB III : Tinjauan kasus yang membahas asuhan keperawatan yang

diberikan pada klien yang meliputi pengkajian, analisa data,

diagnosa keperawatan, rencana tindakan, implementasi dan

evaluasi.

Asuhan Keperawatan Pada..., ADELIA KUSUMA DEWANTI, Fakutas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
BAB IV : Pembahasan yaitu menguraikan tentang pembahasan kasus.

Pembahasan yang menelaah kesenjangan antara teori dengan

masalah laporan kasus dalam hal pengkajian, diagnosa

keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi.

BAB V : Kesimpulan dan saran, yang berisi tentang kesimpulan dari

pembahasan kasus secara teori dan langsung yang terjadi di

lapangan serta saran yang penulis berikan kepada berbagai

pihak.

Asuhan Keperawatan Pada..., ADELIA KUSUMA DEWANTI, Fakutas Ilmu Kesehatan UMP, 2013

Anda mungkin juga menyukai