Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN pada NY “M” DENGAN DIAGNOSA MEDIS

CARSINOMA MAMAE (CA MAMAE)

DI RUANG 1A RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA MATARAM

Oleh :

BAIQ HILDA SEPTIANA


NPM:019.02.0895

PROGRAM STUDI (S-1) ILMU KESEHATAN


SEKOAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)MATARAM
2019
LAPORAN PENDAHULUAN
POST OP CA MAMAE
A. Definisi
Kanker adalah istilah umum yang digunakan untuk
menggambarkan gangguan pertumbuhan selular dan merupakan
kelompok penyakit dan bukan hanya penyakit tunggal.
Penyakit selular ini dapat timbul dari jaringan tubuh
mana saja, dengan manifestasi yang
mengakibatkan kegagalan untuk mengontrol proliferasi dan
maturasi sel. Kanker payudara adalah tumor ganas yang
tumbuh di dalam jaringan payudara.
Kanker payudara adalah sekelompok sel tidak
normal pada payudara yang terus tumbuh dan berubah
menjadi ganas. Pada akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk
benjolan di payudara. (Harnawati AJ.2008. Askep Kanker
Payudara.http://harnawatiaj.wordpress.com/2008/04/16/ask
ep-kanker-payudara/.29 Desember 2008.).
Mastektomi adalah pengangkatan payudara.
Mastektomi radial adalah mengangkat seluruh payudara,
beberapa atau semua nodus limfe.
B. Etiologi
Tak ada satupun penyebab spesifik dari kanker
payudara; sebaliknya serangkaian faktor genetik,
hormonal, dan kemungkinan kejadian lingkungan dapat
menunjang terjadinya kanker ini. Bukti yang terus
bermunculan menunjukan bahwa perubahan genetic berkaitan
dengan kanker payudara, namun apa yang menyebabkan
perubahan genetic masih belum diketahui.perubahan
genetic ini termaksud perubahan atau mutasi dalam gen
normal, dan pengaruh protein baik yang menekan atau
meningkatkan perkembangan kanker payudara. Hormone
steroid yang dihasilkan oleh ovarium mempunyai peran
penting dalam kanker. Dua hormone utama-estradiol dan
progesterone-mengalami perubahan dalam lingkungan
selular, yang dapat mempengaruhi factor pertumbuhan bagi
kanker payudara.
C. Manifestasi klinik
Gejala awal berupa sebuah benjolan yang biasanya
dirasakan berbeda dari jaringan payudara di sekitarnya,
tidak menimbulkan nyeri dan biasanya memiliki pinggiran
yang tidak teratur. Pada stadium awal, jika didorong
oleh jari tangan, benjolan bisa digerakkan dengan mudah
di bawah kulit. Pada stadium lanjut, benjolan biasanya
melekat pada dinding dada atau kulit di sekitarnya. Pada
kanker stadium lanjut, bisa terbentuk benjolan yang
membengkak atau borok di kulit payudara. Kadang kulit
diatas benjolan mengkerut dan tampak seperti kulit
jeruk.
Pasien biasanya datang dengan keluhan benjolan /
massa di payudara, ada rasa sakit dapat juga tanpa rasa
sakit, keluar cairan yang abnormal dari puting susu
(biasanya berdarah atau berwarna kuning sampai hijau,
mungkin juga bernanah), timbul kelainan kulit berupa
perubahan warna atau tekstur kulit (dimpling, kemerahan,
ulserasi, peau d'orange) pada payudara, puting susu
maupun areola (daerah berwana coklat tua di sekeliling
puting susu) dan luka yang tidak sembuh dalam waktu yang
lama.Gejala lainnya yang mungkin ditemukan adalah
benjolan atau massa di ketiak, perubahan ukuran atau
bentuk payudara, kulit di sekitar puting susu bersisik
atau ada lekukan pada kulit, puting susu tertarik ke
dalam (retraksi puting susu) atau terasa gatal atau
pembengkakan salah satu payudara. Konsistensi payudara
yang keras dan padat, benjolan tersebut berbatas tegas
dengan ukuran kurang dari 5 cm, biasanya dalam stadium
ini belum ada penyebaran sel-sel kanker di luar
payudara.Pembesaran kelenjar getah bening atau tanda
metastasis jauh. Pada stadium lanjut bisa timbul nyeri
tulang, penurunan berat badan, pembengkakan lengan atau
ulserasi kulit. Setiap kelainan pada payudara harus
dipikirkan ganas sebelum kita buktikan tidak ganas.
D. PATHWAY
Karsinogen
- K. Kimiawi : nitrosamin dll Lingkungan
Genetik kanker
- Virus : mamary
tumor,virus
- Hormon : estrogen
- Sinar pengion : S,UV,S,
radioaktif

-Sel epitel sal,kelenjar air susu


- Epitel lobulus
- Gelang puting susu
-Tempat lain

Penyebaran Langsung
Limpogen
Pertumbuhan Hematogen
lokal

KANKER PAYUDARA

Kurang Metastase jauh


Sel/ jaringan Perdarahan
pengetahuan

Pertumbuhan
Kekurangan Kulit
tidak normal cemas Paru
volume
cairan
Benjolan pada Sesak Gg
payudara integritas
Resiko syok kulit
Gg pola
hipovolemik
nafas
Nyeri

Kel limfa
Pembedahan
Perubahan
Terputusny Kurangnya perfusi
Adanya luka Pengangkat
a jaringan pengetahuan jaringan
terbuka an organ

Nyeri Resiko Gg citra tubuh Cemas


infeksi
E. Pemeriksaan penunjang
1. Mamografi: memperlihatkan struktur internal payudara,
dapat mendeteksi kanker yang tak teraba atau tomur
yang terjadi pada tahap awal.
2. Galaktografi: mamogram dengan kontras dilakukan dengan
menginjeksikan zat kontras kedalam aliran duktus.
3. Ultrasound: dapat membantu dalam membedakan antara
massa padat dan kista dan pada wanita yang jaringan
payudaranya keras;hasil komplement dari mamografi.
4. Xeroradiografi: menyatakan peningkatan sirkulasi
sekitar sisi tumor.
5. Termografi: mengidentifikasikan pertubuhan cepat tumor
sebagai “titik panas” karena peningkatan suplai darah
dan penyesuaian suhu kulit yang lebih tinggi.
6. Diafanografi (transimulasi): mengidentifikasi tumor
atau massa dengan membedakan bahwa jaringan
mentransmisikan dan menyebarkan sinar. Prosedur masih
diteliti dan dipertimbangkan kurang akurat daripada
mamografi.
7. CT-scan dan MRI: teknik scan yang dapat mendeteksi
penyakit payudara, khususnya massa yang lebih besar,
atau tumor kecil, payudara mengeras yang sulit
diperiksa dengan mamografi. Teknik ini tidak bisa
untuk pemeriksaan rutin dan tidak untuk mamografi.
8. Biopsi payudara(jarum atau eksisi): memberikan
diagnosa definitive terhadap massa dan berguna untuk
klasifikasi histology pentahapan, dan seleksi terapi
yang tepat
9. Asai hormon reseptor: menyatakan apakah sel tumor atau
spesimen biopsi mengandung reseptor hormon (estrogen
dan progesteron). Pada sel malignan, reseptor
kompleks estrogen-plus merangsang pertumbuhan
dan pembagian sel. Kurang lebih dua pertiga semua
wanita dengan kanker payudara reseptor estrogennya
positif dan cenderung berespon baik terhadap terapi
hormon menyertai terapi primer untuk memperluas
periode bebas penyakit dan kehidupan.
10. Foto dada, pemeriksaan fungsi hati, hitung sel darah,
dan scan tulang:dilakukan untuk mengkaji adanya
metastase.
f. Penatalaksanaan
1.Pilihan pada pengobatan kanker payudara tergantug pada
tipe, ukuran, dan lokasi pada tumor, juga
karakteristik klinis (derajat).terapi dapat termasuk
intervensi bedah dengan/tanpa radiasi, kemoterapi, dan
terapi hormone. Penggunaan transplantasi sumsum tulang
masih dalam penelitian.
2.Tipe pembedahan secara umum dikelompokan ke dalam tiga
kategori: mastektomi radikal, mastektomi total, dan
prosedur yang lebih terbatas (contoh
segmental,lumpektomi).
3.Mastektomi total (sederhana) mengangkat, semua
jaringan payudara, tetapi semua atau kebayakan nodus
limfe dan otot dada tetap utuh.
4.adikal modifikasi mengangkat seluruh payudara,
beberapa atau semua nodus limfe, dan kadang-kadang
otot pektoralis minor. Otot dada mayor masih utuh.
Mastektomi radikal (Halsted) adalah prosedur yang
jarang dilakukan yaitu pengangkatan seluruh payudara,
kulit, otot pektoralis mayor dan minor, nodus limfe
ketiak, dan kadang-kadang nodus limfe mamae internal
atau supraklavikular.
5.Prosedur membatasi (contoh lumpektomi) mungkin
dilakukan pada pasien rawat jalan yang hanya berupa
tumor dan beberapa jaringan disekitarnya diangkat.
Lumpektomi dianggap tumor non-metastatik bila kurang
dari 5 cm ukurannya yang tidak melibatkan putting.
Prosedur meliputi diagnostik (menentukan tipe sel)
dan/atau pengobatan bila dikombinasikan dengan terapi
radiasi.
g.  Komplikasi

Komplikasi potensial dari Ca payudara adalah


limfederma. Hal ini terjadi jika saluran limfe untuk
menjamin aliran balik limfe ke sirkulasi umum tidak
berfungsi dengan adekuat. Jika nodus eksilaris dan
sistem limfe diangkat, maka sistem kolateral dan
aksilaris harus mengambil alih fungsi mereka. Apabila
mereka diinstruksikan dengan cermat dan didorong untuk
meninggikan, memasase dan melatih lengan yang sakit
selama 3-4 bulan. Dengan melakukan hal ini akan membantu
mencegah perubahan bentuk tubuh dan mencegah kemungkinan
terbukanya pembengkakan yang menyulitkan.

(Buku ajar KMB, brunner dan Suddarth, edisi 8, 2002, hal


1589)
ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS PADA KLIEN CA MAMMAE
A. Pengkajian
Pengkajian yang sistematis dalam keperawatan dibagi
lima tahap kegiatan yang meliputi:
1) Identitas Klien
Terdiri dari nama, umur, jenis kelamin,
pekerjaan, suku bangsa, agama, status perkawinan,
alamat, nomor MR, tanggal masuk dan penanggung
jawab.
2).Riwayat Kesehatan
 Riwayat Kesehatan Dahulu
  Pasien pernah mengalami penyakit yang sama
sebelumnya seperti penyakit payudara
jinak ,hyperplasia tipikal.
  Wanita  yang mempunyai tumor payudara
disertai perubahan epitel proliferative
mempunyai resiko dua kali lipat biasanya
mengalami kanker payudara, wanita dengan
hyperplasia tipikal mempunyai resiko empat
kali lipat untuk mengalami penyakit ini
 Biasanya pasien mempunyai riwayat pemakaian
terapi penggantian hormon dalam waktu yang
lama (lebih dari 10-15 tahun)seperti
estrogen suplemen.
 Biasanya klien mempunyai riwayat pemakaian
kontrasepsi oral.
 Riwayat perokok, konsumsi alkohol dan
tinggi lemak, dan makanan  yang memakai
penyedap dan pengawet.
 Biasanya klien mempunyai riwayat menarche
atau menstruasi pertama pada usia yang
relative mudah  dan menopause pada usia
yang relative lebih tua
 Biasanya klien mempunyai riwayat
nulipara (belum pernah melahirkan),
infertilitas, dan melahirkan anak pertama
pada usia yang relative lebih tua(lebih
dari 35 tahun), serta tidak menyusui
3). Riwayat kesehatan sekarang
a. Biasanya klien mengatakan timbul
benjolan pada payudara yang dapat
diraba dengan tangan, makin lama
benjolan ini makin mengeras dan
bentuknya tidak beraturan.
b. Klien mengatakan terasa nyeri pada
payudara saat benjolan mulai membesar.
c. Klien mengeluh keluar nanah, darah atau
cairan encer dari puting susu pada
wanita yang tidak hamil.
d. Kulit payudara mengerut seperti kulit
jeruk akibat neoplasma menyekat
drainase limfatik sehingga terjadi
edema dan piting kulit.
d. iasanya klien mengatakan tubuh terasa
lemah, tidak nafsu makan , mual,
muntah, ansietas.
f. Terdapat edema ( bengkak) pada lengan
atau kelainan kulit, ruam kulit, dan
ulserasi.
4). Riwayat Kesehatan Keluarga
a. Kemungkinan ada keluarga yang menderita
kanker terutama ibu, anak perempuan
serta saudara perempuan. Risikonya
meningkat dua kali jika ibunya terkena
kanker pada usia kurang dari 60 tahun.
Risiko meningkat 4-6 kali jika terjadi
pada dua orang saudara langsung.
b. Tiga atau lebih keluarga dari sisi
keluarga  yang  sama terkena kanker
payudara atau ovarium.
c. Dua atau lebih keluarga dari sisi yang
sama terkena kanker payudara atau
ovarium dibawah 40 tahun.
d. Adanya keluarga dari sisi yang sama yang
terkena kanker payudara atau ovarium.
e. Adanya riwayat kanker payudara bilateral
pada keluarga.
5).Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum klien, biasanya di kaji
tingkat kesadaran klien,BB,Tinggi
badan, tekanan darah, suhu, RR, Nadi.
b. Kepala
 Rambut
Biasanya kulit kepala dan rambut klien
akan rontok atau alopesia karna
pengaruh kemoterapi, kulit kepala
tidak tampak bersih.
 Wajah
Biasanya tidak terdapat edema atau
hematon.
 Mata
Biasanya mata simetris kiri dan
kanan Konjungtiva anemis
disebabkan  oleh nutrisi yang tidak
adekuat Sklera tidak ikterik,palpebra
tidak edema.
 Hidung
Biasanya hidung kurang
bersih, tampak sekret, adanya
pernafasan cuping hidung yang
disebabkan klien sesak nafas terutama
pada pasien yang kankernya sudah
bermetastase ke paru-paru.
 Bibir
Mukosa bibir tampak pucat dan kurang
bersih.
 Lidah
Lidah biasanya tampak pucat, dan
lidah klien kurang bersih.
 Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar getah
bening
c. Dada atau Thorak
a. Inspeksi
Pada stadium 1
  biasanya bentuk dada klien tidak
simetris kiri dan kanan yang
disebabkan oleh pembengkakan pada
payudara,dengan ukuran 1-2 cm.
Pada stadium 2
biasanya bentuk dada klien tidak simetris
kiri dan kanan yang juga disebabkan
payudara dengan ukuran dengan tumor 2,5-5
cm.
Pada stadium 3A
biasanya dada klien juga tidak simetris
kiri dan kanan yang disebabkan oleh pembengkakan
tumor yang sudah meluas dalam payudara besar
tumor 5-10 cm.
Pada stadium 3B
bentuk dada juga tidak simetris kiri dan
kanan yang disebabkan oleh pembengkakan dan
kanker sudah melebar ke seluruh bagian
payudara,bahkan mencapai kulit, dinding
dada,tulang rusuk,dan otot dada.
Pada stadium 4
Bentuk dada tidak simetris kiri dan kanan
yang disebabkan oleh pembengkakan dan mestastase
jauh keorgan lain seperti paru-paru.
b)Palpasi
Pada stadium 1
 biasanya taktil fremitus pada paru-paru kiri dan
kanan karena kanker belum bermetastase keorgan lain
Pada stadium  2
biasanya taktil fremitus pada paru-paru kiri dan
kanan karena kanker belum bermetastase keorgan lain
Pada stadium 3A
biasanya taktil fremitus pada paru-paru kiri dan
kanan karena kanker belum bermetastase keorgan lain
Pada stadium 3B
biasanya taktil fremitus pada paru-paru kiri dan
kanan karena kanker belum bermetastase keorgan lain
seperti tulang rusuk, dinding dada dan otot dada .
c) Perkusi
Pada stadium 1
biasanya akan terdengar sonor pada lapangan paru-
paru klien.
Pada stadium  2
biasanya akan terdengar sonor pada lapangan paru-
paru klien karena kanker belum mengalami metastase.
Pada stadium 3A
Masih akan terdengar sonor pada lapangan paru
karena kanker belum metastase.
Pada stadium 3B
d) Auskultasi
Pada stadium 1
Biasanya akan terdengar vesikuler (bunyi
hampir  terdengar seluruh lapangan pare dan
inspirasi lebih panjang, lebih keras, nadanya lebih
tinggi dari ekspirasi. suara nafas tambahan tidak
ada, seprti ronchi (-) dan wheezing (-)
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Berdasarkan pengkajian diatas kemungkinan dignosa
keperawatan yang timbul  adalah:
1. Gangguan rasa nyaman :nyeri berhubungan dengan
penyakit(kompressi atau dekstruksi, jaringan
saraf, infiltrasi syaraf, atau suplai
vaskulernya,obtruksi jaringan syaraf inflamasi
dan adanya penekanan masa tumor(Marilynn
E.Doenges, 2000)
2. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan
desakan paru oleh diafragma sekunder terhadap
ancites dan efusi pleura (Marilynn E.Doenges )
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan status hipermetabolik
berkenaan dengan kanker, konsekwensi
kemoterapi, radiasi,pembedahan
misalnya, anoreksia, iritasi
lambung, penyimpangan, rasa mual, distress
emosional, control nyeri batuk (Marilynn
E.doenges, 200
4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
penurunan produksi energi,peningkatan energi
(status hipermetabolik) kebutuhan psikologis
atau emosional berlebihan dan perubahan kimia
tubuh: efek samping obat-obatan : kemoterapi
(Marilynn E.Doenges, 2000)
5. Gangguan intergritas kulit / jaringan
berhubungan dengan Penurunan imunologis,
Penurunan status nutrisi, anemia (Marilyn E
Dongees,2000).
6. Gangguan rasa nyaman: cemas berhubungan dengan
krisis situasi (kanker) ancaman pada perubahan
status kesehatan, fungsi peran, pola
interaksi,ancaman kematian, perpisahan dari
keluarga, transmisi atau penularan perasaan
interpersonal, perubahan gambaran tubuh
(Marilynn E doenges 2000).
7. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan efek
samping kemoterapi atau radioterapi misal
kehilangan rambut, mual dan muntah, penurunan
berat badan, impotensi, sterilisasi, kelelahan
berlebihan, nyeri tidak terkontrol kecacatan
bedah (Marilynn E.Doenges 2000).
8. Kurangnya pengetahuan tentang kondisi, prognosis
dan serta pengobatan penyakit berhubungan dengan
kurang informasi (Marilynn E. Doenges 2000).

C. Rencana Asuhan Keperawatan


Tujuan dan
No Diagnosa
Kriteria Intervensi Rasional
Keperawatan
Hasil
1. Gangguan rasa Tujuan : Mandiri:
nyaman : nyeri nyeri teratasi a. Tentukan riwayata.         Informasi
berhubungan dengan Kriteria hasil: nyeri, lokasi data dasar untuk
proses penyakita. klien nyeri, frekuensi mengevaluasi kebutuhan
(kompressi atau menyatakan durasi dan atau keefektifan
dekstruksi, nyeri berkurang intensitas (skala intervensi
jaringan syaraf, atau hilang nyeri 0-10), dan
infiltrasi syaraf, b. Nyeri tekan tindakan
adanya  penekanan tidak ada penghilang yang
tumor. c. Ekspresi digunakan
wajah tenang b. Evaluasi ataub. Ketidaknyamanan
d. Luka sembuh sadari therapy rentang luas adalah
dengan baik tertentu umum (misal nyeri
misalnya: insisi, kulit
pembedahan, terbakar, nyeri
radiasi, punggung bawah, sakit
khemoterapi, kepala) tergantung
bioterapi,  ajark pada prosedur atau
an klien dan agen yang digunakan
keluarga tentang
cara
menghadapinya dan
apa yang
diharapkan c. Meningkatkan
c. Berikan tindakan relaksasi dan membantu
kenyamanan dasar memfokuskan kembali
(misal : reposisi perhatian
gosokan punggung)
dan aktivitas
menyenagkan
seperti
mendengarkan
musik dan
menonton tv,
membaca buku. d. Memungkinkan klien
d.         Dorong untuk berpartisipasi
penggunaan cara efektif dan
keterampilan meningkatkan rasa
manajement nyeri kontrol
(misal teknik
relaksasi,
visualisasi,
bimbingan
imajinasi)
tertawa,
musik,dan
sentuhan
teraupetik a.       rencana
Kolaborasi terorganisasi
a.       kembangkan mengembangkan
rencana manajemen kesempatan untuk
nyeri dengan kontrol nyeri terutama
klien dan dokter dengan nyeri kronis,
klien atau
orang terdekat harus
aktif menjadi
partisipasin dalam
manajemen nyeri di
rumah
b. Nyeri tekan adalah
komplikasi dari
b.      Berikan kanker, meskipun
analgesik sesuai respon individual
dengan indikasi berbeda.saat perubahan
penyakit atau
pengobatan
terjadi,penilaian
dosis dan pemberian
akan di perlukan
2. Ketidak efektifan Tujuan : Mandiri:
pola nafas pola nafasa. Atur posisia. Isi rongga abdomen
berhubungan dengan kembali efektif klien senyaman terdorong kebawah
efek dari desakan Kriteria hasil : mungkin dengan sehingga tidak
paru oleh difragma a. Bunyi nafas meninggikan mendesak diafragma
sekunder terhadap vesikuler daerah kepala
ancites dan efusi b. RR normal(20- b. Monitor vitalb.         Perubahan
pleura 24x/menit) signs dari vital sisgn dapat
c. Tidak ada di jadikan sebagai
tanda-tanda pedoman untuk
sianosis dan mengambil keputusan
pucat dalam tindakan
d. Tidak ada selanjutnya
sputum c. Dengan nafas dalam
c. Anjurkan klien diharapkan dapat
nafas dalam mempelancar O2 keparu-
dengan menarik paru
nafas melalui
hidung dan
mengeluarkan
melalui mulut
secara pelan-d. Dengan adanya
pelan diskusi dengan klien
d. Diskusikan diharapkan klien
penyebab dari menerima Apa penyebab
sesak nafas klien dari sesak nafas

a. pemberian oksigen
yang sesuai dengan
Kolaborasi: program akan lebih
a.       Kolaborasi bermanfaat bagi klien
dengan dokter dalam mengatasi sesak
dalam pemberian nafas dan mensuplai O2
oksigen yang mencukupi
b.  Mencegah kekeringan
mukosa
membran,mengurangi
kekentalan secret dan
b.      Kolaborasi memperbesar ukuran
dengan tim dokter lumen trakeobroncial
dalam pemberian
obat-obatan (eksp
ektoran
dan  bronkodilato
r)
3. Gangguan pemenuhan Tujuan: Mandiri:
kebutuhan nutrisi Kebutuhan a.       pantau a.       Mengidentifikasi
berhubungan dengan nutrisi masukan makanan kekuatan atau
intake yang tidak terpenuhi setiap hari. defisiensi nutrisi
adekuat,mual dan Kriteria hasil: biarkan pasien
muntah a. nafsu makan menyimpan buku
meningkat harian tentang
b. klien tidak makanan sesuai
lemah dengan indikasi
c. Penambahan
b.       Ukur
berat badan yang tinggi, berat
b.      Membantu dalam
progresif,dan badan, dan mengidentifikasi
bebas dari ketebalan trisep malnutrisi protein,
tanda-tanda (atau pengukuran kalori, khususnya bila
malnutrusi antropometrik berat badan dan
d. Hb normal(12- lain sesuai pengukuran
14 gr/dl) dengan indikasi, antropometri kurang
timbang berat dari normal
badan setiap
hari)
c.       Dorong
klien makan dietc.  Kebutuhan jaringan
tinggi kalori metabolik ditingkatkan
kaya nutrient , begitu juga
dengan masukan cairan(untuk
cairan adekuat menghilangkan produk
d.      Nilai diet sisa)
sebelum dan
d.      Keefektifan
segera pengobatan penilaian diit sangat
misal makanan individual dalam
bening, cairan penghilangan mual
dingin, skrekers pasca terapi
kering, roti
panggang,minuman
karbonat, berikan
cairan 1 jam
sebelum atau 1
jam setelah makan
e.       Control
faktor lingkungan
misalnya bau kuat
atau tidak sedap
atau e. Dapat menriger
kebisingan.hindar respon mual atau
i makanan terlalu muntah
manis, berlemak
atau makanan
pedas
Kolaborasi:
a.       tinjau
ulang pemeriksaan
laboratorium
sesuai dengan
indikasi misal
a.       Membantu
limfosi total , mengidentifikasi
transferin derajat
serum,dan albumin ketidakseimbangan
biokimia atau
malnutrisi dan
mempengaruhi pilihan
intervensi diet
4 Intoleransi Tujuan: kembali Mandiri :
aktivitas melakukan a.       Rencana a.       Periode
berhubungan dengan aktivitas keperawatan untuk istirahat sering
penurunan produksi Kriteria : memungkinkan diperlukan untuk
energy,peningkatan
a.       Melaporkan periode istirahat memperbaiki atau
energy (status perbaikan rasa
b.      Buat tujuan menghemat energi
hipermetabolik) berenergi aktivitas b.      Memberikan rasa
b.      Melakukan realitas dengan control dan mampu
aktivitas dan pasien menyelesaikan
berpartisipasi c.       Dorong c.       Meningkatkan
dalam pasien untuk kekuatan/stamina dan
beraktivitas melakukan apa memampukan pasien
yang di inginkan saja bila mungkin menjadi lebih aktif
pada tingkat misalnya mandi tanpa kelelahan yang
kemampuan duduk,bangun dari berarti.
kursi, dan
berjalan.tingkat
aktivitas sesuai
dengan kemampuan.
d.      Pantau
respon fisiologi
d.      Toleransi sangat
aktivitas,perubah bervariasi tergantung
an pada TD atau pada tahap proses
frekuensi
jantung/pernafasa penyakit.
n.
Kolaborasi :
a.       Berikan 02
suplemen sesuai
a.       Adanya
indikasi anemia/hipoksemia
menurunkan
ketersediaan 02 untuk
ambilan seluler dan
memperberat keletihan.
5 Gangguan rasa aman Tujuan :Kecemasa Mandiri :
: cemas n berkurang a.       Tinjauan a.       Membantu dalam
berhubungan dengan Kriteria hasil : ulang pengalaman mengidentifikasi rasa
krisis situasi
a.       klien pasien / orang takut dan kesalahan
(kanker), ancaman tampak tenang terdekat konsep berdasarkan
pada perubahan
b.      Mau sebelumnya dengan pada pengalaman dengan
status berpartisipasi kanker. kanker.
kesehatan,fungsi dalam program b.      Memberikan
peran perubahan terapi b.      Mendorong kesempatan untuk
gambaran tubuh perasaan pasien memeriksa rasa takut
untuk realitas serta
mengungkapkan kesalahan konsep
pikiran dan tentang diagnosis.
perasaan. c.       Membantu pasien
c.       Berikan untuk merasa di terima
lingkungan pada adanya kondisi
terbuka dimana tanpa ada perasaan
pasien merasa dihakimi dan
aman untuk meningkatkan rasa
menduskusikan terhormat dan kontrol.
atau menolak
d.      Keterampilan
untuk bicara. koping sering rusak
d.   Bantu pasien setelah diagnosis dan
atau orang selama fase pengobatan
terdekat dalam yang berbeda. dukungan
mengalami dan dan konseling sering
mengklasifikasi perlu untuk
rasa takut untuk memungkinkan individu
memulai mengenal dan
mengembangkan menghadapi rasa takut
strategi koping dan untuk meyakini
untuk menghadapi bahwa strategi kontrol
rasa takut. atau koping tersedia.
e.       Memberikan
keyakinan bahwa pasien
tidak sendiri atau di
e.   Mempertahankan tolak : berikan respek
kontrak sering dan penerimaan
dengan individu.
pasien,bicara
dengan menyentuh
f.       Proses
pasien dengan kehilangan bagian
tepat. tubuh membutuhkan
f.    Dorong pasien penerimaan, sehingga
untuk pasien dapat membuat
mengekspresikan rencana untuk masa
perasaannya. depannya.
g.      Reaksi umum
terhadap tipe prosedur
dan kebutuhan dapat di
kenali dan di ukur.
g.   Diskusikan
tanda dan gejala
depresi.

D. Implementasi
Merupakan langkah keempat dalam proses keperawatan
pada kasus kanker payudara dengan melaksanakan berbagai
strategi keperawatan (tindakan keperawatan) khususnya pada
kanker payudara diman ini telah direncanakan dalam rencana
tindakan keperawatan (Lukman and Sorensen, 2000).
E. Evaluasi
Evaluasi merupakan proses akhir dari keperawatan
khususnya pada kanker payudara dengan cara identifikasi/
melihat sejauh mana tujuan dari implementasi kanker payudara
tercapai atau tidak (Lukman and Sorensen, 2000).

DAFTAR PUSTAKA

1. Brunner & Suddarth. 2001 . Buku Ajar Keperawatan Medikal


Bedah Vol 1 .Jakarta : EGC
2. Brunner & Suddarth. 2001 . Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah Vol 2 .Jakarta : EG

3. Donengoes Marilynn E.2000 Rencana Asuhan Keperawatan


pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan
pasien Edisi 3,Jakarta EGC

4. Dyayidi.2009 praktik SADARI dikalangan remaja putri dalam


hal ini siswa SMA Negeri dan
Swasta.www.eprints.undip.ac.id

5. Nugroho ,Taufan 2011. Asuhan Keperawatan Maternitas,Anak,


Bedah, dan Penyakit Dalam Yogyakarta : Nuha Medika

6. Program Studi D-III Keparatan stikes Mercubaktijaya


Padang .2012.panduan study kasus.padang

7. Rahayu Wahyu .2011.Menggali,Mencegah dan mengobati


35jenis kanker
..Jakarta : Victory Inti Cipta

8. Rasjidi Iman .2009 Deteksi Dini dan Pencegahan Kanker .


Jakarta : CV Sagung Seto

9. Sjamsuhidajat R.1997.Buku Ajar Ilmu Bedah,Edisi


Revisi.Jakarta : ECG

Anda mungkin juga menyukai