Anda di halaman 1dari 8

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMP Al Quran Terpadu Yanbuul Quran 1


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : IX/2
Materi Pokok : Teks Cerita Inspiratif
Alokasi Waktu : 1 Pertemuan (3 JP)

A. Kompetensi Inti (KI)


KI-1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI-2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KI-3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif)


berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.

KI-4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.11 Mengidentifikasi isi 3.11.1 Mendata isi ungkapan simpati,
ungkapan simpati, kepedulian, empati, kepedulian, empati, atau perasaan
atau perasaan pribadi dari teks cerita pribadi teks cerita inspiratif yang
inspiratif yang dibaca dan didengar. dibaca dan didengar
3.11.2 Menanggapi isi ungkapan simpati,
kepedulian, empati, atau perasaan
pribadi dari teks cerita inspiratif
dengan alasan yang logis
4.11 Menyimpulkan isi 4.11.1 Menyimpulkan isi ungkapan simpati,
ungkapan simpati, kepedulian, empati kepedulian, empati atau perasaan
atau perasaan pribadi dalam bentuk cerita pribadi dalam bentuk cerita inspiratif
inspiratif yang dibaca dan didengar.
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1:
1. Siswa dapat membedakan ungkapan simpati, kepedulian, empati, atau perasaan pribadi dari
teks cerita inspiratif.
2. Siswa dapat menyusun kalimat yang berisi ungkapan simpati, kepedulian, empati, atau
perasaan pribadi

D. Materi Pembelajaran
1. Materi pembelajaran reguler
a) Pengertian teks cerita inspiratif
b) Model teks cerita inspiratif
c) Identifikasi isi ungkapan simpati, kepedulian, empati atau perasaan pribadi teks cerita
inspiratif
d) Simpulan isi ungkapan simpati, kepedulian, empati atau perasaan pribadi dalam bentuk
cerita inspiratif
2. Materi pembelajaran pengayaan
a) Soal-soal dengan materi mengidentifikasi isi ungkapan teks cerita inspiratif
b) Pelatihan menyimpulkan isi ungkapan teks cerita inspiratif
3. Materi pembelajaran remedial
a) Pengertian teks cerita inspiratif
b) Model teks cerita inspiratif
c) Identifikasi isi ungkapan simpati, kepedulian, empati atau perasaan pribadi teks cerita
inspiratif
d) Simpulan isi ungkapan simpati, kepedulian, empati atau perasaan pribadi dalam bentuk
cerita inspiratif

E. Metode Pembelajaran
Model Problem Based Learning

F. Media dan Bahan Ajar


1. Media : Media audiovisual yang berkaitan dengan teks cerita inspiratif
2. Bahan : Model teks berjudul Bunga Mawar

G. Sumber Belajar
Sumber Belajar : buku pegangan guru, buku pegangan peserta didik, lingkungan
kelas/sekolah, majalah dan internet.
H. Kegiatan Pembelajaran
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
Pendahuluan 1) Peserta didik melakukan kegiatan tanya jawab materi 10 menit
pembelajaran sebelumnya
2) Pendidik melakukan tanya jawab manfaat mempelajari
teks cerita inspiratif
3) Peserta didik menyampaikan kompetensi yang akan
dipelajari
Kegiatan Inti 1) Peserta didik mendapatkan kartu kata 90 menit
2) Peserta didik membuat kalimat dari kartu kata yang
didapat
3) Peserta didik membentuk kelompok sesuai warna kartu
kata yang didapat
4) Setiap kelompok mendapatkan undangan teks cerita
inspiratif dan membaca bersama
5) Peserta didik secara kelompok mendata isi ungkapan
simpati, kepedulian, empati, atau perasaan pribadi teks
cerita inspiratif dengan dipandu LKS
6) Peserta didik secara berkelompok menanggapi isi
ungkapan simpati, kepedulian, empati, atau perasaan
pribadi dari teks cerita inspiratif dengan alasan yang logis
dengan dipandu LKS
7) Peserta didik secara berkelompok menyimpulkan isi
ungkapan simpati, kepedulian, empati, atau perasaan
pribadi dari teks cerita inspiratif dengan alasan yang logis
dengan dipandu LKS
8) Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja dan
kelompok lain memberikan komentar
Penutup 1) Peserta didik bersama pendidik menyimpulkan kegiatan 20 menit
pembelajaran
2) Peserta didik menjelaskan pengertian cerita inspiratif
dipandu oleh pendidik
3) Peserta didik mendapatkan tugas (PR) soal uraian
mengidentifikasi dan menyimpulkan isi ungkapan
simpati, kepedulian, empati, atau perasaan pribadi dari
teks cerita inspiratif
4) Peserta didik menerima penyampaian Pendidik tentang
kegiatan pembelajaran materi pertemuan selanjutnya
I. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian pengetahuan dilakukan dengan tes tulis.
b. Penilaian keterampilan dilakukan dengan teknik kinerja.
2. Instrumen Penilaian
a. Tes tulis
Uraian
1) Datalah isi ungkapan simpati, kepedulian, empati, atau perasaan pribadi teks cerita
inspiratif yang dibaca dan didengar!
2) Tanggapilah isi ungkapan simpati, kepedulian, empati, atau perasaan pribadi teks
cerita inspiratif yang dibaca dan didengar!
b. Teknik kinerja
1) Simpulkanlah isi ungkapan simpati, kepedulian, empati, atau perasaan pribadi teks
cerita inspiratif yang dibaca dan didengar!
3. Pedoman Penilaian
Kisi-Kisi Penilaian Uraian
Nama Satuan Pendidikan : SMP Al Quran Terpadu Yanbuul Quran 1
Kelas/Semester : IX/2
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Teknik
No. Kompetensi Dasar Materi Indikator
Penilaian
1. 3.11 Mengidentifikas  Pengertian teks  Mendata isi Uraian
i isi ungkapan cerita inspiratif ungkapan
simpati,  Model teks cerita simpati,
kepedulian, inspiratif. kepedulian,
empati, atau  Identifikasi isi empati, atau
perasaan pribadi ungkapan perasaan pribadi
dari teks cerita simpati, teks cerita
inspiratif yang kepedulian, inspiratif yang
dibaca dan empati atau dibaca dan
didengar perasaan pribadi didengar
teks cerita  Menanggapi isi
inspiratif ungkapan
simpati,
kepedulian,
empati, atau
perasaan pribadi
dari teks cerita
inspiratif dengan
Teknik
No. Kompetensi Dasar Materi Indikator
Penilaian
alasan yang logis
4.11 Menyimpulkan  Simpulan isi  Menyimpulkan Kinerja
isi ungkapan ungkapan isi ungkapan
simpati, simpati, simpati,
kepedulian, kepedulian, kepedulian,
empati atau empati atau empati atau
perasaan pribadi perasaan pribadi perasaan pribadi
dalam bentuk dalam bentuk dalam bentuk
cerita inspiratif cerita inspiratif cerita inspiratif
yang dibaca dan
didengar

J. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1. Pembelajaran Remedial
Remedial dilakukan dengan pembelajaran ulang dan bimbingan perorangan
2. Pembelajaran ulang
Mengidentifikasi isi ungkapan teks inspiratif
3. Bimbingan perorangan
Menyimpulkan isi ungkapan teks inspiratif
4. Pembelajaran Pengayaan
Mengidentifikasi dan menyimpulkan isi ungkapan teks inspiratif dengan teks yang berbeda
LAMPIRAN
Lampiran 1
Teks Cerita Inspiratif
Contoh Teks Inspiratif 1 berjudul “Hilda dan Ulangan Fisika”
Abstraksi:
Hilda merupakan siswa kelas 9 di SMA Ruang Raya, Bandung. Dia merupakan anak pendiam yang
jarang bersosialisasi dengan teman-temannya. Ia merupakan anak tunggal, sementara kedua orang
tuanya sibuk bekerja. Bahkan dalam kesehariannya di sekolah, Hilda juga jarang berkumpul dengan
temannya.

Orientasi:
Suatu hari, Hilda akan menghadapi ulangan yang paling tidak dia sukai, yaitu mata pelajaran Fisika.
Selena adalah teman sekelas Hilda yang juara Fisika. Setiap ulangan, dia selalu mencetak nilai terbaik
di kelasnya. Hilda sebenarnya ingin meminta bantuan Selena untuk mengajarinya belajar Fisika, tapi
dia tidak berani bertanya.

Komplikasi:
Selena merupakan anak yang mudah bergaul. Bahkan, teman-temannya sering kali meminta bantuan
mengajari semua pelajaran, termasuk Fisika. Melihat hal itu, Hilda ingin sesekali menyapa dan
mengobrol dengan Selena untuk mengajarinya Fisika.

Resolusi:
Suatu hari, Selena menyadari jika Hilda tidak berani menyapanya duluan. Waktu jam istirahat, Selena
menghampiri Hilda dan mengajaknya mengobrol. Setelah beberapa lama, akhirnya Hilda berani
mengungkapkan keinginannya untuk belajar Fisika bersama Selena.

Setelah pulang sekolah, Hilda mengajak teman-temannya untuk belajar bersama untuk persiapan
ulangan Fisika besok. Hilda juga diajak untuk bergabung dengan teman-teman lainnya. Selama belajar
bersama, mereka semua akhirnya bisa memahami soal-soal Fisika yang dianggap sulit dikerjakan.

Koda:
Keesokan harinya, semua anak-anak kelas 9 sukses mengerjakan ulangan Fisika. Bahkan, semuanya
mendapatkan nilai yang bagus, termasuk Hilda. Setelah kejadian itu, Hilda semakin mudah bergaul
dengan teman-teman lainnya. Semua siswa akhirnya menyadari jika setiap masalah akan bisa dicari
jalan keluarnya jika mereka berusaha dengan baik.

“Serangkai Bunga untuk Ibu”


Abstraksi:
Gerai bunga milik Pak Dimas tengah ramai dikunjungi oleh pembeli. Ia pun sibuk memindahkan
ratusan karangan bunga ke atas mobil pikap miliknya.

Orientasi:
Di tengah kesibukannya, seorang bocah laki-laki menghampirinya dan berkata, “Maaf, Pak, kalau
harga karangan bunga yang kecil itu berapa?”

Pak Dimas menghiraukannya untuk beberapa saat, kemudian menjawab, “Lima puluh ribu, dik”,
jawabnya.

“Maaf, Pak, apakah ada yang tiga puluh ribu saja?” balas bocah itu.

Kali ini, pak Dimas menatap wajah bocah itu dan tersadar. Tampaknya bocah itu masih duduk di
bangku SD. Pak Dimas kemudian melanjutkan percakapan,

“Untuk siapa bunganya, Dik? Bunganya boleh diambil dengan tiga puluh ribu saja,” jawabnya sambil
tersenyum.

“Terima kasih, Pak, untuk Ibu saya”.

“Adik ke sini jalan kaki? Pulangnya ke mana?”

“Ke arah Cimahi, Pak”, jawab bocah itu.

“Saya juga kebetulan menuju ke arah sana, kalau mau sekalian bapak antar saja”.

Awalnya, bocah itu tampak ragu, namun akhirnya menerima tawaran Pak Dimas.

Pak Dimas lantas berangkat bersama dengan bocah yang membeli satu karangan bunga tersebut.

“Adik nanti bilang aja berhentinya di mana ya”.

“Iya, Pak, sebentar lagi juga sampai”. jawab si bocah.

Komplikasi:

Tak lama, dari kejauhan, Pak Dimas melihat kerumunan di dekat gapura pemakaman umum.

“Inalillahi, sepertinya ada yang sedang dimakamkan, Dik”, ucap Pak Mulham sambil memelankan laju
kendaraannya.

Bocah itu tidak menggubrisnya dan malah meminta pak Dimas untuk menghentikan mobilnya.
“Saya turun di depan, Pak”.

Pak Dimas kemudian menepikan mobilnya tepat di depan gapura pemakaman umum yang telah ia lihat
dari kejauhan. Bocah laki-laki itu lalu turun dan mengucapkan terima kasih kepada Pak Dimas dengan
senyum yang menutupi air matanya.
Pak Dimas terdiam sejenak sambil melihat bocah itu memasuki gerbang pemakaman.

Resolusi:
Ia lantas memutarbalikkan mobilnya dan menancap gas sekencang-kencangnya. Ia sudah tidak
mempedulikan pesanan bunga yang harus diantarkannya. Pikirannya hanya tertuju pada rumah orang
tuanya yang berjarak cukup jauh dari kota itu.

Koda:
Sudah dua tahun lebih Pak Dimas belum sempat pulang untuk menjenguk ibunya. Melihat peristiwa
tadi, ia sadar betapa beruntungnya bahwa ibunya masih diberi kesehatan, sehingga masih mampu
menginjakkan kakinya di dunia ini. Padahal, bocah laki-laki tadi masih kecil dan kemungkinan besar
ibunya pun meninggal di usia yang jauh lebih belia dibandingkan dengan orang tua Pak Dimas.
Terkadang, apa yang kita miliki baru terasa ketika cerminan pahitnya berdiri di depan kita.

Pati,
Mengetahui,
Kepala SMP Al Quran Terpadu Yanbuul Quran 1, Guru Mata Pelajaran,

..................................................................... Fiqi Haffaf Muzahit, S.Pd.


NIY. ............................................. NIY. 19890922.2017.0020

Anda mungkin juga menyukai