Anda di halaman 1dari 54

IMPLEMENTASI

KURIKULUM MERDEKA
DI SATUAN PENDIDIKAN

KOMUNITAS PENDIDIK HRBAT


Mastul Hidayati, S.Pd. (Koordinator)
Nurahillah, S.Pd. (Wakil Koordinator)
Dende Suci Ramdawati, S.Pd. (Tim Program)
Ririn Hawarina, S.Pd. (Tim Logistik)
Hidayatika, S.Sos (Tim Dokumentasi)
Tujuan Pertemuan

Apa tujuan kita


Belajar?
Untuk siapa saya
Mengajar?
Capaian dan Tujuan Pembelajaran
Modul
Capaian Pembelajaran Modul
Peserta akan dengan mandiri mampu merancang dan menciptakan kegiatan
pembelajaran dan asesmen yang efektif untuk membantu peserta didik
mencapai CP

Tujuan Pembelajaran Modul


Mampu menerapkan prinsip pembelajaran dan asesmen
Mampu merancang rencana tindak lanjut asesmen yang terdiferensiasi
Kita mengajar untuk peserta
didik
Pembelajaran dan Asesmen harus:
Berpusat pada peserta didik
Melibatkan peserta didik
Sesuai dengan tingkat
kemampuan/perkembangan
peserta didik (teaching at the right level)
Terdiferensiasi
PEMBELAJARAN DALAM KURIKULUM MERDEKA
Tahap Awal
Merancang
Pembelajara
n dan
Asesmen
4 Syarat Pembelajaran dan Asesmen Kurikulum
Merdeka
Pendidik perlu memilih untuk:

Bersedia mengenal, menerima, dan mencintai


peserta didik apa adanya
Bersedia berpusat pada peserta didik
Bersedia terus belajar
Bersedia berkolaborasi dengan peserta didik dan
orang tua
Kerangka Kerja Understanding by Design

Menentukan
Identifikasi hasil bukti-bukti Merancang
akhir yang pemahaman kegiatan
diinginkan yang dapat pembelajaran
diterima yang tepat
Seluruh kegiatan RPP
Rangkaian
pembelajaran & Modul Ajar
Asesmen:
asesmen selalu mengacu Bahan Ajar
Penilaian awal
pada CP (terberi) Modul Projek
Formatif
TP Buku Panduan
Sumatif
ATP
dan asesmen
A. Memahami Capaian Pembelajaran (CP)
Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran
yang harus dicapai peserta didik pada sebuah mata pelajaran dalam
di akhir sebuah fase.
Capaian Pembelajaran (CP) ditetapkan oleh pemerintah dan tidak
dapat diubah.
Kompetensi yang dituju dalam sebuah mata pelajaran, pada
Capaian Pembelajaran (CP) dituliskan dalam bentuk paragraf yang
berisi kesatuan antara pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Jika dianalogikan dengan sebuah perjalanan berkendara, Capaian Pembelajaran
memberikan tujuan umum dan ketersediaan waktu yang biasanya perlu ditempuh untuk
mencapainya (fase).
Jalur tempuh yang akan dilalui dapat ditentukan oleh pengendara. Untuk mencapai
tujuan tersebut, setiap satuan pendidikan memiliki kebebasan untuk memilih jalur, cara,
dan alat untuk menempuh perjalanan tersebut, yang disesuaikan dengan titik
keberangkatan, kondisi, kemampuan, dan kecepatan masing-masing.
B. Merumuskan Tujuan Pembelajaran
CP masih bersifat sangat umum. Untuk membuatnya menjadi lebih
konkret dan operasional, kita perlu menurunkannya menjadi rumusan
Tujuan Pembelajaran.

Tujuan Pembelajaran (TP) perlu memuat 2 hal:


1. Kompetensi, yaitu kemampuan atau keterampilan yang perlu
ditunjukkan/ didemonstrasikan oleh peserta didik.
2. Lingkup materi, yaitu konten dan konsep utama yang perlu
dipahami pada akhir satu unit pembelajaran.
C. Menyusun Alur Tujuan Pembelajaran
(ATP)
Penyusunan Tujuan Pembelajaran Menjadi
Alur Tujuan Pembelajaran

Pengurutan dari Konkret ke Abstrak

Pengurutan dari Mudah ke yang Sulit

Pengurutan Prosedural

Pengurutan Deduktif
Pengurutan Hirarki
Scaffolding
(sering disebut: Tujuan Kegiatan)
ASESMEN

Asesmen merupakan upaya menggali informasi mengenai kondisi,


hambatan, dan kebutuhan peserta didik melalui pengamatan dan
dialog dengan peserta didik atau dengan individu terkait lainnya
(keluarga, teman, pengasuh, atau guru sebelumnya).
Asesmen bersifat netral dan dapat difungsikan sebagai formatif
maupun sumatif berdasarkan tujuan saat digunakan. Setiap asesmen
perlu memberikan rencana tindak lanjut terdiferensiasi yang dapat
diberikan pada siswa berdasarkan rekomendasi hasil asesmen.
Hasil Penelitian tentang Asesmen
Kemampuan guru untuk memberikan umpan balik berpengaruh pada peningkatan
pemahaman dan kompetensi peserta didik (Marzano, 2006)
Umpan balik dari asesmen harus informatif menjelaskan kemajuan siswa terhadap tujuan
pembelajaran dan bagaimana mereka dapat meningkatkan kemampuan/pemahamannya
mengenai tujuan pembelajaran
Umpan balik bersifat netral seperti GPS yang memberi informasi mengenai posisi kita
terhadap tujuan. Maka umpan balik dan seluruh kegiatan asesmen seharusnya mengacu
pada Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran yang digunakan.
Asesmen harusnya secara alami dilakukan dalam bentuk formatif dan harus sering
dilakukan

Asesmen FORMatif Kedua


Membantu untuk
mendapatkan informasi atau
memberikan umpan balik
Asesmen Asesmen SUMatif

cepat
Merupakan bagian
Di awal pembelajaran : Asesmen yang digunakan
dari proses belajar
memetakan kemampuan untuk memastikan
Merupakan
awal dan kebutuhan belajar ketercapaian atau
kesempatan untuk
peserta didik serta agar menyimpulkan ketercapaian
menerima dan
pendidik dapat tujuan pembelajaran capaian
memberikan
merencanakan pembelajaran di akhir satu tujuan
umpan balik
yang efektif pembelajaran
Merupakan cara
Di tengah pembelajaran Contoh : output projek, tugas,
untuk
mengecek progres/efektivitas presentasi, wawancara, tes,
mengevaluasi
pembelajaran esai, performance, dll.
efektivitas
Contoh: diskusi terarah,
pengajaran dan
bermain peran, permainan,
pembelajaran
membuat karangan atau
jurnal, observasi, dll.
Teknik asesmen yang dapat diadaptasi
Teknik asesmen yang dapat diadaptasi
Tehnik kinerja dan instrumennya
Foto berseri yaitu rangkaian foto yang merekam perilaku atau performa anak dalam
kurun waktu tertentu, serta dilengkapi dengan keterangan singkat berupa celoteh anak
atau catatan anekdot pendek
Umpan Balik
(feedback)
Perjalanan belajar dapat diibaratkan seperti menyiapkan
sebuah pertandingan bola (sumatif).

Pendidik bertindak sebagai pelatih/coach yang akan


mempersiapkan segala pengetahuan, keterampilan, dan
membangun sikap yang diperlukan agar pesertanya
mampu bertanding, sesuai dengan kemampuan awal
masing-masing peserta didiknya (formatif).

Caranya adalah dengan memperbanyak latihan dan


memberikan umpan balik yang jujur, spesifik, tepat, dan
seketika saat itu juga ketika peserta didik menunjukkan
performanya. Semakin sering berlatih dan semakin tajam
feedback, akan meningkatkan kemungkinan
berhasil/menang.
Tangga
Umpan Balik
(Ladder of
Feedback)
Contoh
Fase Fondasi
Rencana Tindak Lanjut Asesmen
Elemen Jati Diri: Keterampilan menggunakan fungsi gerak motorik kasar
Penilaian Awal : Peserta didik diajak bermain yang melibatkan kegiatan melempar dan menangkap benda

Kompetensi yang
Belum Mampu Mampu
diamati
.
Guru mencari tahu mengenai kondisi fisik dan mental
peserta didik dengan mengamati cara peserta didik
Peserta didik akan bermain lempar dan tangkap
memegang bola. bola dengan guru atau berlatih melemparkan
Jika peserta didik belum mampu memegang bola dengan tepat ke titik yang ditentukan.
dengan benar, maka peserta didik akan akan

berlatih membawa bola dari titik A ke titik B


Kemampuan melempar Peserta didik juga dapat berlatih bola
Jika peserta didik sudah mampu memegang bola
dan menangkap benda keranjang/mini basket dengan bimbingan guru.
dengan benar, maka ia akan berlatih melempar
(memainkan bola)

bola ke titik yang ditentukan (misal ke dinding


Setelah peserta didik semakin mahir, maka
atau ke guru)
secara bertahap guru akan mengurangi
Jika peserta didik sudah mampu memegang bola
bimbingannya sehingga anak dapat melakukan
dengan benar dan mampu melempar tepat ke
lempar dan tangkap bola secara mandiri.
titik sasaran, maka ia akan berlatih menangkap
bola yang dilemparkan guru dengan perlahan
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen
Pengolahan hasil asesmen dilakukan dengan menganalisis hasil asesmen secara kuantitatif
dan/atau kualitatif
Hasil asesmen untuk setiap Tujuan Pembelajaran diperoleh melalui data kualitatif (hasil pengamatan
atau rubrik) maupun data kuantitatif (berupa angka). Data-data ini diperoleh dengan membandingkan
pencapaian hasil belajar peserta didik dengan Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran, baik pada
capaian pembelajaran di akhir fase, maupun tujuan-tujuan pembelajaran turunannya. Untuk
menyimpulkan hasil belajar peserta didik, pendidik dapat menggunakan berbagai teknik dan
instrumen di luar tes tertulis.
Beberapa pendekatan untuk menentukan ketercapaian TP
(1) menggunakan deskripsi sehingga apabila peserta didik tidak mencapai kriteria tersebut maka
dianggap belum mencapai tujuan pembelajaran
(2) menggunakan rubrik yang dapat mengidentifikasi sejauh mana peserta didik mencapai tujuan
pembelajaran
(3) menggunakan skala atau interval nilai, atau pendekatan lainnya sesuai dengan kebutuhan dan
kesiapan pendidik dalam mengembangkannya
Satuan pendidikan memiliki
keleluasaan untuk menentukan
teknik pengolahan nilai dan format
rapor yang akan digunakan.

Penting ditekankan adalah


pembelajaran bertujuan mencapai
pemahaman dan penguasaan
kompetensi, bukan hanya untuk
mendapatkan nilai.

Satuan pendidikan juga tidak perlu


menentukan kriteria dan
mekanisme kenaikan kelas karena
kenaikan kelas dilaksanakan secara
otomatis (lihat Panduan
Pembelajaran dan Asesmen hal.61)
“Practice makes perfect. Be mindful and be careful of
what we practice.”
“Latihan menyempurnakan. Sadari dan berhati-
hatilah dengan apa yang kita latih”

Terima kasih telah memilih untuk terus


berlatih menerapkan pembelajaran dan
asesmen yang berpusat pada peserta didik

Anda mungkin juga menyukai