Anda di halaman 1dari 46

PEMBELAJARAN

DAN ASESMEN

Dr. Deni Hardianto, M.Pd


Prodi Teknologi Pendidikan
Universitas Negeri Yogyakarta

Deni Hardianto 0811268162

deniuny deni_hardianto@ uny.ac.id


Capaian dan Tujuan Pembelajaran

Capaian Pembelajaran

Peserta mampu merancang dan menciptakan kegiatan pembelajaran


dan asesmen yang efektif untuk membantu peserta didik mencapai CP

Tujuan Pembelajaran
Mampu menerapkan prinsip pembelajaran dan asesmen
Mampu merancang rencana tindak lanjut asesmen yang
terdiferensiasi
Mulai dari Diri-Ice Breaking
Siapkan alat tulis (dapat berupa kertas dan
pensil/pulpen/spidol, telepon genggam, atau laptop)
Pilihlah sebuah benda yang paling mewakili diri Anda
Tuliskan nama benda tersebut di bagian tengah atas
bidang tulis Anda (kertas/notespada telepon
genggam/filepada laptop)
Menulis Prosa atau Puisi
Tulislah sebuah prosa atau puisi mengenai benda pilihan
Anda
Tujuan kegiatan ini adalah memetakan kemampuan menulis
prosa atau puisi (diambil dari CP Bahasa Indonesia Fase D:
Peserta didik menyampaikan tulisan berdasarkan fakta,
pengalaman, dan imajinasi secara indah dan menarik dalam
bentuk prosa dan puisi dengan penggunaan kosa kata secara
kreatif
Karya prosa atau puisi tersebut harus terdiri dari minimal 5
kalimat
Karya prosa atau puisi tersebut menggunakan huruf kapital
dan tanda baca yang tepat
Waktu untuk mengerjakan: 3 menit 12 detik
Berbagi Singkat

Apa pengalaman atau


pencerahan yang Anda dapat
dari kegiatan Ice Breaking ini?

Menurut Anda, apa kaitan


kegiatan Ice Breaking ini
dengan Prinsip Pembelajaran
dan Asesmen?
Debrief Ice Breaking

Kegiatan ice breaking diawali dengan menyebutkan tujuan


kegiatan dan kriteria sukses yang dituju, ketersediaan waktu, dan
pilihan bagi peserta

Kegiatan ice breaking memetakan kemampuan kognitif peserta


(membedakan prosa dan puisi, pengetahuan tentang kalimat,
menggunakan huruf kapital dan tanda baca yang tepat)

Kegiatan ice breaking memetakan sisi non kognitif peserta (pilihan


benda yang mewakili dirinya, bagaimana peserta mempersepsi benda
tersebut, dan keterhubungan emosi peserta dengan karyanya)
Apa tujuan kita

Belajar?
Untuk siapa saya
Mengajar?
Kita mengajar untuk peserta didik
Pembelajaran dan Asesmen harus:
Berpusat pada peserta didik
Melibatkan peserta didik
Sesuai dengan tingkat
kemampuan/perkembangan peserta didik
(teaching at the right level)
Terdiferensiasi
4 Syarat Pembelajaran dan Asesmen Kurikulum Merdeka
Pendidik perlu memilih untuk:
Bersedia mengenal, menerima, dan mencintai peserta
didik apa adanya
Bersedia berpusat pada peserta didik
Bersedia terus belajar
Bersedia berkolaborasi dengan peserta didik dan orangtua
Proses Berpikir dalam Merencanakan
Pembelajaran dan Asesmen

dan asesmen
Pembelajaran Terdiferensiasi
Strategi yang dapat digunakan agar dapat
mengajar sesuai dengan tahap capaian
belajar atau kemampuan peserta didik
adalah diferensiasi.
Dasar diferensiasi materi pembelajaran
adalah asesmen formatif dalam bentuk
penilaian awal.
Pembelajaran dapat dilakukan
berdasarkan tahapan kemampuan
mayoritas dalam kelas.
Tahapan kemampuan di bawah
mayoritas akan mendapat penguatan
dan tahapan kemampuan di atas
mayoritas akan mendapatkan
tantangan dan pembinaan prestasi
serta dapat dijadikan contoh.
Pembelajaran terdiferensiasi
merupakan strategi guru untuk
membuat peserta didiknya
bergerak semakin mendekati dan
mencapai tujuan dari titik awal
masing-masing dengan
memaksimalkan potensi yang
dimiliki
Memahami Capaian Pembelajaran (CP)
Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi
pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada sebuah
mata pelajaran dalam di akhir sebuah fase.

Capaian Pembelajaran (CP) ditetapkan oleh pemerintah dan


tidak dapat diubah.

Kompetensi yang dituju dalam sebuah mata pelajaran, pada


Capaian Pembelajaran (CP) dituliskan dalam bentuk paragraf
yang berisi kesatuan antara pengetahuan, keterampilan, dan
sikap.
Jika dianalogikan dengan sebuah perjalanan berkendara, Capaian Pembelajaran memberikan
tujuan umum dan ketersediaan waktu yang biasanya perlu ditempuh untuk mencapainya (fase).
Jalur tempuh yang akan dilalui dapat ditentukan oleh pengendara. Untuk mencapai tujuan
tersebut, setiap satuan pendidikan memiliki kebebasan untuk memilih jalur, cara, dan alat untuk
menempuh perjalanan tersebut, yang disesuaikan dengan titik keberangkatan, kondisi,
kemampuan, dan kecepatan masing-masing.
Kerangka Kerja Understanding by Design

Identifikasi hasil Menentukan Merancang


akhir yang di bukti-bukti kegiatan
inginkan pemahaman yang pembelajaran
dapat diterima yang tepat
RPP
Seluruh kegiatan Rangkaian Asesmen: Modul Ajar
pembelajaran & asesmen •Penilaian awal Bahan Ajar
selalu mengacu pada CP • Formatif Modul
(terberi) • Sumatif Projek Buku
TP Panduan
ATP
Merumuskan Tujuan Pembelajaran
CP masih bersifat sangat umum. Untuk membuatnya menjadi
lebih konkret dan operasional, kita perlu menurunkannya
menjadi rumusan Tujuan Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran (TP) perlu memuat 2 hal:

1. Kompetensi, yaitu kemampuan atau keterampilan yang perlu


ditunjukkan/ didemonstrasikan oleh peserta didik.
2. Lingkup materi, yaitu konten dan konsep utama yang perlu dipahami
pada akhir satu unit pembelajaran.
Taksonomi Bloom yang
dikembangkan
Anderson Krathwohl
(2001)
6 Facet Pemahaman
Wiggins dan McTighe
(2005)
Taksonomi Marzano (2000)
Menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)

Penyusunan Tujuan Pembelajaran Menjadi


Alur Tujuan Pembelajaran

Pengurutan dari Konkret ke Abstrak

Pengurutan dari Mudah ke yang Sulit

Pengurutan Prosedural

Pengurutan Deduktif

Pengurutan Hirarki
Scaffolding
Merancang
Pembelajaran
dan Asesmen
ASESMEN
Asesmen merupakan upaya menggali informasi mengenai kondisi,
hambatan, dan kebutuhan peserta didik melalui pengamatan dan dialog
dengan peserta didik atau dengan individu terkait lainnya (keluarga,
teman, pengasuh, atau guru sebelumnya).
Asesmen bersifat netral dan dapat difungsikan sebagai formatif maupun
sumatif berdasarkan tujuan saat digunakan. Setiap asesmen perlu
memberikan rencana tindak lanjut terdiferensiasi yang dapat diberikan
pada siswa berdasarkan rekomendasi hasil asesmen.
Asesmen FORMatif

Kedua
Membantu untuk mendapatkan
informasi atau memberikan Asesmen Asesmen SUMatif
umpan balik cepat
● Merupakan bagian
● Di awal pembelajaran : dari proses belajar
● Asesmen yang digunakan untuk
memetakan kemampuan awal ●
dan kebutuhan belajar peserta Merupakan memastikan ketercapaian atau
didik serta agar pendidik dapat kesempatan untuk menyimpulkan ketercapaian
merencanakan pembelajaran menerima dan tujuan pembelajaran capaian di
yang efektif memberikan umpan akhirsatutujuanpembelajaran
Di tengah pembelajaran balik ● Contoh : output projek, tugas,

mengecek progres/efektivitas ● Merupakan cara presentasi, wawancara, tes, esai,
pembelajaran untuk mengevaluasi performance, dll.
efektivitas
● Contoh: diskusi terarah, bermain
pengajaran dan
peran, permainan, membuat
pembelajaran
karangan atau jurnal, observasi,
dll.
Hasil Penelitian tentang Asesmen
• Kemampuan guru untuk memberikan umpan balik berpengaruh pada peningkatan pemahaman dan
kompetensi peserta didik (Marzano, 2006)
• Umpan balik dari asesmen harus informatif menjelaskan kemajuan siswa terhadap tujuan
pembelajaran dan bagaimana mereka dapat meningkatkan kemampuan/pemahamannya mengenai
tujuanpembelajaran
• Umpan balik bersifat netral seperti GPS yang memberi informasi mengenai posisi kita terhadap
tujuan. Maka umpan balik dan seluruh kegiatan asesmen seharusnya mengacu pada Kriteria
Ketercapaian Tujuan Pembelajaran yang digunakan.
• Asesmen harusnya secara alami dilakukan dalam bentuk formatif dan harus sering dilakukan
Umpan Balik (feedback)
Perjalanan belajar dapat diibaratkan seperti menyiapkan
sebuahpertandinganbola(sumatif).

Pendidik bertindak sebagai pelatih/coach yang akan


mempersiapkan segala pengetahuan, keterampilan, dan
membangun sikap yang diperlukan agar pesertanya mampu
bertanding, sesuai dengan kemampuan awal masing-masing
pesertadidiknya(formatif).

Caranya adalah dengan memperbanyak latihan dan


memberikan umpan balik yang jujur, spesifik, tepat, dan
seketika saat itu juga ketika peserta didik menunjukkan
performanya. Semakin sering berlatih dan semakin tajam
feedback, akan meningkatkan kemungkinan berhasil/menang.
Tangga
Umpan Balik
(Ladder of
Feedback)
Contoh Rencana Tindak Lanjut Asesmen
Fase Fondasi
Elemen Jati Diri: Keterampilan menggunakan fungsi gerak motorik kasar
Penilaian Awal : Peserta didik diajak bermain yang melibatkan kegiatan melempar dan menangkap benda

Kompetensi yang Belum Mampu M ampu


.
diamati

Kemampuan melempar dan Guru mencari tahu mengenai kondisi fisik dan mental Peserta didik akan bermain lempar dan tangkap bola
menangkap benda peserta didik dengan mengamati cara peserta didik dengan guru atau berlatih melemparkan bola dengan
(memainkan bola) memegang bola. tepat ke titik yang ditentukan.
● Jika peserta didik belum mampu memegang dengan
benar, maka peserta didik akan akan berlatih Peserta didik juga dapat berlatih bola keranjang/mini
membawa bola dari titik A ke titik B basket dengan bimbingan guru.
● Jika peserta didik sudah mampu memegang bola
dengan benar, maka ia akan berlatih melempar bola Setelah peserta didik semakin mahir, maka secara
ke titik yang ditentukan (misal ke dinding atau ke bertahap guru akan mengurangi bimbingannya
guru) sehingga anak dapat melakukan lempar dan tangkap
● Jika peserta didik sudah mampu memegang bola bola secara mandiri.
dengan benar dan mampu melempar tepat ke titik
sasaran, maka ia akan berlatih menangkap bola yang
dilemparkan guru dengan perlahan
Contoh Rencana Tindak Lanjut Asesmen
Seni Rupa Fase A
Elemen Menciptakan:Peserta mampu menggunakan bentuk geometris untuk membuat karya seni rupa
Penilaian Awal : Peserta didik diminta menyebutkan dan menggambar bentuk geometris yang disukainya

Kompetensi yang Belum Mampu M ampu


. diamati

Kemampuan mengenali dan Guru mencari tahu mengenai kondisi peserta didik dengan mengamati Peserta didik diajak bermain “Berburu Harta
menyebutkan bentuk laporan hasil belajarnya (jika ada) atau berdialog dengan peserta Karun”,mencari benda berbentuk geometris
geometris didik/orang tua untuk menentukan tindak lanjut yang tepat. sesuai yang disebutkan guru
Misal: peserta didik ditanya apakah pernah mendengar kata “segi tiga”.
Jika belum pernah maka guru akan mengenalkan bentuk segitiga melalui
contoh benda yang ada di sekitar.

Kemampuan menggambar Guru mencari tahu mengenai penyebab peserta didik belum mampu Peserta didik diajak untuk mengembangkan
bentuk geometris menggambar bentuk geometris dengan mengamati atau berdialog gambar bentuk geometris yang telah dibuatnya
dengan peserta didik tersebut. Jika peserta didik memiliki hambatan fisik menjadi gambar yang utuh dan memiliki
misalnya tangan gemetar atau belum dapat memegang pensil dengan makna. Peserta didik diajak untuk
benar, maka ia akan melatih grip-nya terlebih dulu. Jika tidak ada menceritakan makna gambarnya tersebut.
hambatan fisik, ia bisa berlatih membuat bentuk geometris tertentu
berulang-ulang dalam berbagai ukuran.
Contoh Rencana Tindak Lanjut Asesmen
Elemen bilangan Penilaian awal: Peserta didik diajak untuk menghitung
Mata pelajaran matematika, Fase B perkalian melalui gambar yang menunjukkan penjumlahan
Topik: Perkalian Dasar berulang

Tahapan Kemampuan
Awal Rencana Tindak Lanjut Hasil Asesmen

Belum Berkembang Peserta didik yang belum dapat melakukan penjumlahan berulang, maka akan mendapatkan penguatan
pemahaman konsep penjumlahan berulang. Peserta didik mengisi sejumlah wadah atau kantung
dengan benda yang ada di sekitar mereka (misalnya batu, kayu, daun, pensil, ranting, dll). Setiap wadah
harus berisi jumlah benda yang sama . Mereka lalu diminta menjumlahkan benda-benda
tersebut.
Mulai Berkembang/ Peserta didik yang sudah mulai dapat menerapkan konsep perkalian melalui penjumlahan berulang,
akan berlatih dengan menggunakan benda konkret di bawah bimbingan pendidik
Berkembang Sesuai
Harapan

Berkembang Melampaui Peserta didik yang sudah mulai dapat menerapkan konsep perkalian melalui penjumlahan berulang,
Harapan/ Mahir akan berlatih dengan menggunakan benda konkret secara mandiri
Contoh Rencana Tindak Lanjut Asesmen
Elemen Menulis Penilaian awal:
Mata pelajaran Bahasa Jepang pada fase E Peserta didik diminta menuliskan namanya dalam bahasa Jepang

Tahapan Kemampuan AwalRencana Tindak Lanjut Hasil Asesmen

Belumberkembang Murid yang belum dapat menulis Kana,dapat melakukanlatihan dengan salah satu caraberikut:
1. BerlatihmenulisaksaraKanadenganbantuanbukukotak-kotak/lembarkerjamenebalkanhuruf
2. Berlatihmenggunakanalatbantubelajarsepertikamusatauaplikasibahasadiinternet.Misalnya,caramenuliskan
kata dengan tepat
3. Menyusunpotongankata(contoh:ka-ru-sadisusunmembentukkatasakura)

Mulai Berkembang/ Murid yang mulaidapat menulis Kana,iamelakukan latihan dengan salah satu caraberikut:
Berkembang Sesuai 1. Berlatih menggunakan alat bantu belajar seperti kamus atau aplikasi bahasa di internet. Misalnya, cara menulis atau
Harapan caramengingathuruf
2. Berlatihmenyusunkalimatacakdenganmenggunakankatadantatabahasayangdiajarkan
3. Berlatihdikte(pesertadidikmenulisapayangdidengar)

Berkembang Melampaui Murid yang mulaidapat menulis Kana dengan lancar, dapat melakukan latihan dengan salah satu caraberikut:
Harapan/Mahir 1. Berlatih menggunakan alat bantu belajar seperti kamus atau aplikasi bahasa di internet. Misalnya, cara menulis
dengan ejaan yang tepat
2. Berlatihmenuliskalimatdenganmenggunakankatadantatabahasayangdiajarkan
3. Diberdayakansebagaitutorsebayaataumendapatkanpembinaanprestasimisalnyasebagaitimperwakilansekolah
untuk lomba
Contoh Rencana Tindak Lanjut Asesmen
Mata pelajaran Matematika untuk Pendidikan Khusus
Sebuah kelas berisi 5 peserta didik penyandang tuna grahita tingkatan SD fase A diminta untuk menuliskan
angka 1-10
Kondisi-kondisi yang mungkin ditemukan Rekomendasi Tindak Lanjut

Peserta didik belum dapat menuliskan angka Guru perlu mencari informasi mengenai penyebab kondisi peserta didik saat itu. Ini dapat
sama sekali dilakukan dengan membaca hasil laporan belajar/terapi sebelumnya (jika ada), mengamati
bagaimana cara peserta didik menulis, atau berdialog dengan orang tua peserta didik.
Peserta didik sudah dapat menuliskan angka
Perbedaan penyebab akan menghasilkan tindak lanjut yang berbeda. Berikut beberapa
dengan mengikuti contoh secara perlahan-lahan rencana tindak lanjut yang dapat digunakan:
1.Peserta didik yang belum mampu namun menunjukkan minat mencoba, akan dilatih
Peserta didik tidak menunjukkan minat untuk menulis dengan mengikuti contoh dari guru secara perlahan.
mengikuti pelajaran atau melakukan suatu 2.Peserta didik yang sudah dapat menulis dengan mengikuti contoh maka akan dilatih
tindakan (menulis) menulis angka-angka yang diingat/disukainya secara mandiri
Peserta didik sudah dapat menuliskan angka 1- 3.Peserta didik yang tidak menunjukkan minat mengikuti pelajaran, maka guru akan
mengajak dialog dengan kalimat-kalimat pendek untuk menggali perasaan peserta didik
10 secara mandiri tersebut. Guru juga disarankan memulai kegiatan dari sesuatu yang disukai/diminati
peserta didik tersebut.
4.Peserta yang sudah mampu menulis akan melanjutkan menulis angka hingga 20
Contoh Rencana Tindak Lanjut Asesmen (lanjutan)
Pekan Aksi Nyata Rencana Tindak Lanjut Keterangan

1 Peserta didik dilatih menulis Jika peserta didik dapat mengikuti contoh guru, maka 2X2JP
angka 1-10 dengan mengikuti selanjutnya ia akan dilatih untuk menulis secara mandiri (Namun bisa ditambah menjadi 3
contoh guru dengan urutan bilangan yang benar atau 4 x 2JP jika peserta didik
mengalami kesulitan mengikuti
contoh guru)

2 Peserta didik dilatih untuk Jika peserta didik sudah mampu menulis angka 1-10 menulis 2X2JP
angka 1-10 secara secara mandiri dengan urutan bilangan yang benar, mandiri dengan (Namun bisa ditambah menjadi 3
urutan bilangan maka ia akan berlatih untuk membuat bentuk angka yang benar dengan atau 4 x 2JP jika peserta didik perlu
berbagai cara (misalnya menyusun atau waktu untuk konsisten mengurutkan
membentuk angka dengan plastisin atau kertas) bilangan dengan benar)

3 Peserta didik dilatih untuk Jika peserta didik sudah mampu menempel gambar membuat 3x2JP
bentuk angka dengan angka dengan urutan yang tepat, maka ia akan dilatih cara
menyusun atau membentuk untuk menulis, mengurutkan, atau membentuk angka 1-
angka dengan media yang ada 20
(misalnya plastisin atau kertas)
PesertadidikdilatihuntukJika peserta didik sudah mampu menulis angka 1-20
4 3x2JP
menulisangka1-20secarasecara mandiri dengan urutan bilangan yang benar,
mandiridenganurutanbilanganmaka ia akan mempelajari konsep penjumlahan
yang benar
Teknik asesmen yang dapat diadaptasi
Teknik asesmen yang dapat diadaptasi
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen
Pengolahan hasil asesmen dilakukan dengan menganalisis hasil asesmen secara kuantitatif dan/atau
kualitatif
Hasil asesmen untuk setiap Tujuan Pembelajaran diperoleh melalui data kualitatif (hasil pengamatan
atau rubrik) maupun data kuantitatif (berupa angka). Data-data ini diperoleh dengan membandingkan
pencapaian hasil belajar peserta didik dengan Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran, baik pada
capaian pembelajaran di akhir fase, maupun tujuan-tujuan pembelajaran turunannya. Untuk
menyimpulkan hasil belajar peserta didik, pendidik dapat menggunakan berbagai teknik dan instrumen
di luar tes tertulis.
Beberapa pendekatan untuk menentukan ketercapaian TP
(1) menggunakan deskripsi sehingga apabila peserta didik tidak mencapai kriteria tersebut maka
dianggap belum mencapai tujuan pembelajaran
(2) menggunakan rubrik yang dapat mengidentifikasi sejauh mana peserta didik mencapai tujuan
pembelajaran
(3) menggunakan skala atau interval nilai, atau pendekatan lainnya sesuai dengan kebutuhan dan
kesiapan pendidik dalam mengembangkannya
Satuan pendidikan memiliki
keleluasaan untuk menentukan teknik
pengolahan nilai dan format rapor
yang akan digunakan.

Penting ditekankan adalah


pembelajaran bertujuan mencapai
pemahaman dan penguasaan
kompetensi, bukan hanya untuk
mendapatkan nilai.

Satuan pendidikan juga tidak perlu


menentukan kriteria dan mekanisme
kenaikan kelas karena kenaikan kelas
dilaksanakan secara otomatis (lihat
Panduan Pembelajaran dan Asesmen
hal.61)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai