KELAS VII
INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Nama : NADIA APRIDA, S.Pd.
Institusi : SMP NEGERI SURULANGUN
Tahun : 2023/2024
Jenjang : SMP
Kelas/Semester : VII/Ganjil
Alokasi Waktu : 15 JP
B. KOMPETENSI AWAL
1. Peserta didik mampu memahami konsep gerak.
F. MODEL PEMBELAJARAN
Pertemuan ke 3 (2 JP)
Pertemuan ke 4 (3 JP)
Pertemuan ke 5 (2 JP)
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Bahwa benda yang bergerak selalu mengikuti aturan yang sudah pasti. Benda
umumnya bersifat determisitik, artinya dapat dihitung dimana lintasan yang akan
diambil, ke mana arah kecepatan pada titiknya, dan berapa percepatan yang
terjadi di tiap saat.
C. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Bagaimana cara kalian pergi ke sekolah?
2. Berapa lama waktu yang diperlukan dari rumah hingga ke sekolah?
3. Jika berjalan kaki, berapa jarak tempuh yang dilalui?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Catatan :
Peserta didik regular : Sesuai tahapan pada kegiatan inti
Kegiatan Inti 50
Kegiatan Pembelajaran menit
Stimulation (Stimulasi)
Peserta didik membaca referensi dibuku atau sumber lain yang relevan
Asesmen Diagnostik:
1. Kognitif
Asesmen Formatif:
Penilaian Kompetensi atau kemampuan serta pengetahuan:
1. Peserta didik memahami konsep gerak, gaya dan hukum Newton..
2. Keaktifan peserta didik saat kegiatan presentasi berlangsung.
Cara Melakukan Asesmen: Performa/ demonstrasi observasi (kegiatan diskusi) dan
Sikap
Kriteria Penilaian: Kualitatif
Asesmen Sumatif:
Performa (Presentasi)
Tes Tulis (Asesmen Harian)
Penilaian Produk (Laporan Percobaan)
a. Remedial
Peserta didik diberi arahan dan pertanyaan terbimbing untuk memahami
konsep gerak.
b. Pengayaan
Peserta didik diminta untuk menentukan kecepatan seuah benda, percepatan
sebuah benda, resultan sebuah gaya yang bekerja pada benda.
LAMPIRAN
A. BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
1) Victoriany Inabuy, dkk. 2021. Buku Siswa Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
2) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Buku Guru Bahasa Indonesia. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
3) Modul/bahan ajar,
4) Internet,
5) Sumber lain yang relevan
B. GLOSARIUM
1) Gaya : tarikan atau dorongan kepada benda yang dapat merubah kecepatan dan
bentuk benda.
2) Resultan: penjumlahan/ pengurangan semua gaya yang bekerja pada suatu benda atau
sistem
C. DAFTAR PUSTAKA
Hardinie, Budianti, dkk. 2021. Buku Panduan Guru Ilmu Pengatuan Alam. Jakarta :
Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan dan
Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
LAMPIRAN
Materi:
A. Gerak Lurus
Secara bahasa, gerak lurus adalah gerak benda yang lintasannya lurus. Jadi, lintasan
yang ditempuh benda saat bergerak harus lurus, tidak boleh melengkung ataupun
melingkar.
1. Jarak Tempuh dan Perpindahan
Perhatikan denah tempat duduk berikut ini:
Jawab:
untuk menjawab soal seperti ini, kita gambar lintasan yang ditempuh Budi
6m
Apabila benda bergerak dalam selang waktu tertentu, maka benda tersebut
dapat dikatakan memiliki kecepatan atau kelajuan. Apa perbedaan kecepatan dan
kelajuan?
Tahukah kamu bagaimana cara mengukur kelajuan kendaraan bermotor? Apakah
benar dengan menggunakan speedometer? Ternyata, speedometer yang ada di
kendaraan tidak mengukur kecepatan gerak, tetapi mengukur kelajuan. Perhatikan
gambar 2.3 berikut ini:
= perpindahan (m)
t = waktu (s)
Meskipun kelajuan dan kecepatan memiliki definisi konsep yang berbeda, namun
pada Gerak Lurus Beraturan (GLB) besar kecepatan dan kelajuan memiliki nilai,
simbol (v), serta satuan yang sama (m/s). Kelajuan tidak memandang arah
pergerakan benda sehingga dapat disebut dengan besaran skalar, sedangkan
kecepatan memperhitungkan keberadaan arah pergerakan benda sehingga dapat
disebut dengan besaran vektor.
Jawab: Berdasarkan contoh soal 2.1, maka nilai dari jarak tempuh dan
perpindahan yang dilakukan Budi sudah diketahui. Nilai kelajuannya
adalah 32 m dan kecepatannya adalah 10 m, sebagai berikut:
Kelajuan
Kecepatan
3. Percepatan
Pernakah saat kamu naik kendaraan dan melintasi traffic light kamu
mendapati lampu berwarna merah? Saat lampu menyala merah, otomatis sopir
akan mengerem kendaraan sehingga kendaraan yang kamu naiki berkurang
kecepatannya hingga berhenti (diperambat). Setelah lampu berubah menjadi
hijau, maka sopir akan menginjak pedal gas dan kendaraan yang kamu naiki akan
bertambah kecepatannya (dipercepat). Peristiwa di atas dapat diilustrasikan
seperti gambar sebagai berikut:
, dengan
Saat mendekati lampu lalu lintas, mobil yang awalnya bergerak dengan kecepatan
sebesar
15 m/s diperlambat hingga berhenti dalam selang waktu 5 sekon. Berapakah
perlambatannya?
Diketahui: vo = 15 m/s
vt = 0 m/s
t=5s
Jawab:
m/s2
B. Gaya
Gaya adalah tarikan atau dorongan. Gaya dapat mengubah bentuk, arah, dan
kecepatan benda. Misalnya pada plastisin, kamu dapat melempar plastisin (mengubah
arah), menangkap plastisin yang bergerak (mengubah kecepatan), atau bahkan
mengubah bentuk plastisin dengan memberikan gaya. Tahukah kamu, gaya apakah
yang diberikan pada plastisin tersebut? Ada berapa jenis gaya yang dapat kita
temukan dalam kehidupan sehari-hari?
Gaya dapat dibedakan menjadi gaya sentuh dan gaya tak sentuh. Gaya
sentuh contohnya adalah gaya otot dan gaya gesek. Gaya otot adalah gaya yang
ditimbulkan oleh koordinasi otot dengan rangka tubuh. Misalnya, seseorang yang
mendorong meja (Gambar 2.6). Gaya gesek adalah gaya yang diakibatkan oleh
adanya dua buah benda yang saling bergesekan. Gaya gesek selalu berlawanan arah
dengan gaya yang diberikan pada benda. Contohnya adalah gaya gesekan antara meja
dengan lantai. Meja yang didorong ke depan akan bergerak ke depan, namun pada
waktu yang bersamaan meja juga akan mengalami gaya gesek yang arahnya
berlawanan dengan arah gerak meja.
Gaya tak sentuh adalah gaya yang tidak membutuhkan sentuhan (kontak)
langsung dengan benda yang dikenai. Contohnya seperti saat kita mendekatkan ujung
magnet batang dengan sebuah paku besi. Seketika paku besi akan tertarik dan
menempel pada magnet batang. Hal tersebut disebabkan oleh adanya pengaruh gaya
magnet yang ditimbulkan magnet batang. Selain gaya magnet, gaya gravitasi pada
orang yang sedang terjun payung juga merupakan contoh gaya tak sentuh. Lebih
lanjut teori tentang gaya dan interaksinya terhadap gerak benda akan dibahas pada
pembahasan tentang Hukum Newton tentang gerak.
1. Hukum I Newton
Coba pikirkan, mengapa saat berada di dalam bus yang sedang melaju
kencang dan tiba-tiba bus direm, badan kita akan terdorong ke depan? Mengapa
pada saat berada di dalam mobil kita perlu mengenakan sabuk pengaman?
Peristiwa tersebut merupakan salah satu contoh peristiwa kelembaman (inersia)
suatu benda. Kelembaman (inersia) adalah sifat yang dimiliki benda untuk
mempertahankan keadaannya. Apabila keadaan awal benda dalam kondisi
bergerak, maka benda akan cenderung bergerak terus menerus. Dan sebaliknya,
apabila keadaan awal benda dalam kondisi diam, maka benda akan cenderung
diam. Newton menyatakan sifat inersia benda, bahwa benda yang resultan (total)
gayanya sama dengan nol (∑F=0), benda akan tetap diam atau bergerak lurus
beraturan. Hal ini selanjutnya dikenal dengan Hukum I Newton.
2. Hukum II Newton
Pernahkah kalian mendorong mobil sedan? Dapatkah mobil itu
berpindah? Jika kalian mendorong truk dengan gaya yang sama besar seperti
ketika mendorong sedan, apakah truk tersebut dapat berpindah? Mengapa
demikian? Agar kamu dapat menjawab pertanyaan tersebut, kamu dapat
melakukan eksperimen berikut ini
1. Apa yang memengaruhi perbedaan besar percepatan pada percobaan II dan III?
2. Bagaimana hubungan antara gaya (berat beban yang digantung) dengan percepatan
sistem berdasarkan percobaan II dan III?
3. Apa yang memengaruhi perbedaan besar percepatan sistem pada percobaan I dan III?
4. Bagaimana hubungan antara massa total (massa kereta + massa beban) dengan
percepatan kereta berdasarkan percobaan I dan III
Jawab:
Jadi, besar percepatan yang bekerja pada benda sebesar 2,5 m/s2
2. Diketahui: FH = 85 N (ke kanan) m = 10 kg
FN = -100 N (ke kiri) a = 6 m/s2
Ditanya: a) FS ….?
b) arah pergerakan benda…?
Jawab: a) ∑F = m . a
= 10 . 6 = 60 kg
∑F = FH + FN + FS
60 = 85 + (-100) + FS
FS = 60 – 85 +100 = 75 N
Jadi, besar gaya tarik Susi sebesar 75 N kearah kanan
b) karena nilai resultan gaya pada benda bernilai positif, maka
benda bergerak ke arah kanan
Gaya yang dihentakkan kaki ke belakang akan mendapat respon dari gaya
gesek antara kaki dan jalan. Besar gaya hentak kaki ke belakang dan gaya dorong
jalan ke kaki nilainya sama, akan tetapi arahnya berbeda. Sehingga dapat
disimpulkan bahwasanya syarat terjadinya gaya aksi-reaksi ini adalah
1. terjadi pada dua benda yang berbeda
2. berlangsung secara bersamaan dan gayanya terletak pada satu garis
lurus
3. memiliki nilai gaya yang sama
4. arahnya berlawanan.
Berdasarkan konsep di atas, dapatkah kamu menyebutkan contoh pasangan gaya aksi reaksi?
Diskusikan dengan teman satu kelompokmu!
Rubrik Penilaian
No Indikator Rubrik
1 Kemampuan membuat laporan 4: Isi isi laporan sesuai metode ilmiah, padat
percobaan tentang Hukum II akan informasi, jelas keterbacaannya
Newton 3: Dua dari kriteria isi laporan yang baik
dipenuhi, sementara salah satu kriteria tidak
dipenuhi
2: Hanya salah satu dari kriteria isi laporan
yang baik dipenuhi, sementara dua kriteria
tidak dipenuhi
1 : Isi teks terlalu panjang, miskin informasi,
tidak jelas keterbacaannya (seluruh kriteria
tidak terpenuhi)
2 Analisis data 4 :analisis data dalam, jelas dan ada kaitan
dengan teori
3 : analisis data cukup dalam, jelas dan ada
kaitan dengan teori
2 : analisis data jelas tapi tidak ada kaitan
dengan teori
1 :analisis data tidak sesuai
3 Membuat Kesimpulan 4: Kesimpulan singkat, padat, jelas dan sesuai
dengan rumusan masalah
3: Dua dari kriteria kesimpulan yang baik
dipenuhi, sementara salah satu kriteria tidak
dipenuhi
2: Hanya salah satu dari kriteria kesimpulan
yang baik dipenuhi, sementara dua kriteria
No Indikator Rubrik
tidak dipenuhi
1: Kesimpulan tidak sesuai dengan rumusan
masalah
4 Kerapian 4 : pengetikan dan kerapian sangat serasi
3 : pengetikan dan kerapian serasi
2: pengetikan dan kerapian kurang serasi
1 : pengetikan dan kerapian tidak serasi.