Anda di halaman 1dari 8

MATERI INDUSTRI - Tindakan sistematis : menjamin scr

meyakinkan jika produk memenuhi standar /


I. Sistem Mutu di Industri Farmasi QUALITY ASSURANCE
- QA, GMP (Good Manufacturing Practice),
 Ada 3 Aspek di Industri Farmasi QC
- Aspek Sosial : availability (ketersediaan),
Independency (kemandirian), dan
Sustainability of Supply (keberlanjutan
supply). Optimasi aspek medikasi
- Aspek Ekonomi : Devisa (impor ekspor),
kontribusi ke GDP dan lowongan kerja
- Aspek Teknologi : herbal indonesia dan
potensi laut, akuisisi teknologi farmasi

 Sistem adalah : tatanan atau keterpaduan


terorganisir, dari sekumpulan elemen, himpunan  Hubungan Kualitas : QM ->QA->GMP->QC
dr suatu unsur, komponen fungsional yg saling
berhubungan satu sama lain untuk mencapai  Pengendalian Mutu :
tujuan yg sama - Quality Assurance : Quality compliance, QA
dokumen, QA service
 Qualitas Obat itu HARUS : SAE (Safety, - Quality control : Analisis (sampling, testing,
Acceptability, Efficacy). Artinya obat itu harus BBO, produk ½ jadi, produk jadi),
aman, dapat diterima pasien, dan manjur pengembangan metode analisis, program uji
(TUGAS QA) stabilitas obat
 Quality Assurance : konsep luas, totalitas dlm
 PAT (Process Analytical Technology) : sebagai penyusunan, memuat GMP
mekanisme untuk merancang, menganalisis, dan
mengontrol proses manufaktur farmasi melalui  Syarat system QA :
pengukuran Critical Process Parameters (CPP) - menjamin produk dikembangkan dgn benar,
yang memengaruhi Critical Quality Attributes - identifikasi tanggung jawab manajerial,
(CQA). - menyediakan protap,
- organisasi supply dan bahan baku,
 Tujuan PAT : menurunkan waktu/siklus - menetapkan kontrol thdp pengolahan dan
produksi, mencegah penolakan bets, pelulusan pengemasan
produk tepat waktu, meningkatkan automatisasi - menjamin produk jd diproses dan dikontrol
sistem, mengoptimalkan BBO, memfasilitasi - menjamin produk yg dilepas di pasar telah
proses scr berkesinambungan, efisiensi dan dikaji ulang,
efektif proses - mengawasi penyimpanan dan distribusi
- self inspeksi
 Sampai saat ini, 95% bahan obat Indonesia itu
masih IMPORT  GMP (Good manufacturing Practice / CPOB)
- Menjamin produk diproduksi dan dikontrol
 Quality Management : menetapkan dan scr konsisten
mengimplementasikan Kebijakan Mutu (Quality - Mengurangi resiko yg tidak dpt dikontrol
Policy) (cross contaminasi, mix-ups)

 Komponen dasar QM :
- Infrastruktur atau system mutu (system
kualitas) : proses, prosedur, sumber daya
 Isi CPOB 2018 II. CPOB (PERKA BPOM nomor 34 tahun 2018)
1. Sistem mutu  Tujuan
2. Personalia - Memastikan agar mutu obat dan/ atau bahan
3. Bangunan dan fasilitas obat yang dihasilkan sesuai dengan
4. Peralatan persyaratan dan tujuan penggunaan.
5. Produksi - Menjamin obat dibuat secara konsisten,
6. Cara simpan yg baik memenuhi persyaratan yang ditetapkan dan
7. Pengawasan mutu sesuai dengan tujuan penggunaannya.
8. Inspeksi diri dan audit - Memberikan perlindungan kepada
9. Penanganan keluhan produk, penarikan konsumen agar selalu memperoleh obat
produk yang terjamin mutunya
10. Dokumentasi - Sesuai dengan Tujuan Penggunaannya
11. Kegiatan alih daya
12. Kualifikasi dan validasi  Mencakup : Seluruh aspek produksi dan
Pengendalian mutu
 Bagian QC tidak boleh dipengaruhi oleh bagian
QA  CPOB pedoman ”what to do”, not “how to do”
 Tugas QC :  Edisi CPOB :
- Sampling (ruang sampling, tumblr mikser) 1. Edisi 1 1988
- Testing (HPLC, Spektro, Climatic chamber, 2. Edisi 2 2001
Dissolution tester, hardness tester, friability 3. Edisi 3 2006
tester) 4. Edisi 4 2012
- Inspeksi 5. Edisi 5 2018
- menerima/menolak (spesifikasi),
- monitoring  Obat : Dapat digunakan untuk mengurangi sakit,
gejala sakit, membantu diagnosa
 Langkah penentuan Bahan Baku Obat (BBO) penyakit/kondisi badan
1. Pengembangan metode
2. Validasi/verifikasi metode  Target CPOB :
3. Pengujian di lab - Safety (aman),
4. Hasil pengujian - Quality (memenuhi persyaratan),
- Identity (Unik/beda dr yg lain),
 Fokus penilaian QC : Bahan baku, bahan kemas, - Potency (berkhasiat),
produk antara ruahan dan jadi, kondisi - Purity (bebas dr zat berbahaya) (SQUIPP)
lingkungan
 Mutu Obat tergantung pada
 Ketentuan dasar QC - Bahan awal
1. Metode sampling ditetapkan oleh QC - Proses pembuatan
2. Metode uji divalidasi, - Pengawasan mutu
3. Lakukan pencatatan - Bangunan
4. Review dokumen produksi, - Personalia
5. Bahan baku memenuhi syarat kemurnian - Peralatan
6. Wadah sesuai
7. Pelabelan benar  Prinsip CPOB : Menghindari Non-compliance
 Masalah dalam penerapan QA (Tdk memenuhi standar, kontaminasi, kesalahan
1. QM manual tidak tertulis penandaan, bioavaibility, keamanan dan
2. SDM terbatas efektivitas)
3. Qualified people kurang atau tdk ada
4. Proses tidak divalidasi dg benar
5. SOP jelek / dokumentasi batch standar jelek
6. Lebih mengutamakan coct drpd kualitas
 HAL penting penerapan CPOB  Sarana Pendukung
- Mencegah pencemaran 1. Ruang istirahat
- Mencegah kesalahan 2. Ruang ganti pakaian
- Mencegah kekeliruan 3. Ruang servis/perawatan
4. Utility (boiler, unit tata udara)
 Kontaminasi Silang : disebabkan ada bahan lain 5. Sarana Hewan percobaan
yg mencemari produk
 Ruang lingkup Sanitasi dan Higiene
 Mencegah pencemaran : adanya pemisahan yg 1. Personalia (dilarang bersentuhan langsung
jelas antara tiap produk dengan bahan awal, produk antara, produk
ruahan)
 Mencegah kesalahan (salah timbang, salah 2. Bangunan
label, salah campur) : ikuti SOP dgn teliti, ikuti 3. Peralatan
catatan pengolahan bets, periksa label  Manusia menyebarkan 600rb partikel tiap menit

 Mencegah kekeliruan (kurang teliti, kurang  10 Aturan Dasar CPOB


hati2, kurang jelas) : baca label, segera beri 1. Pastikan sudah memiliki instruksi kerja
label pada setiap wadah 2. Kerjakan sesuai dengan instruksi
3. Pastikan hanya bahan yg benar yg
 Gedung (Bangunan) digunakan
1. Lokasi 4. Cegah terjadinya pencemaran
2. Rancang bangunan/penataan gedung 5. Gunakan fasilitas yg memadai
3. Material 6. Pelihara fasilitas dan peralatan
4. Konstruksi 7. Cermat dan teliti
5. Perawatan 8. Biasakan rapi dan bersih
9. Catat/dokumentasi hasil kerja
 Produksi di Bangunan terpisah utk produk 10. Lakukan audit mandiri
1. Antibiotik penisilin dan non penisilin
2. Hormon seks  Sertifikat CPOB berlaku 5 tahun sekali
3. Onkologi
4. Preparate biologi
5. Produk darah
6. Vaksin

 Sarana Utama
1. Penerimaan bahan
2. Karantina barang masuk
3. Penyimpanan bahan awal
4. Penimbangan dan penyerahan
5. Pengolahan
6. Penyimpanan produk ruahan
7. Pengemasan
8. Karantina obat jadi selama menunggu
pelulusan akhir
9. Penyimpanan obat jadi
10. Pengiriman barang
11. Penyucian peralatan.
12. Laboratorium
III. PPIC (Production Planning Inventory
Control) (SUMBER : SUPPLY CHAIN  Impact jika tidak dilakukan
MANAGEMENT EDISI 3) 1. Kesalahan dalam Analisa stok
2. Penjadwalan akan berantakan dan
 Barang diproduksi dalam berpengaruh thdp WPS
1. Jumlah yg tepat 3. Jika WPS berantakan, target produksi tidak
2. Waktu yang tepat akan tercapai
3. Tempat yg tepat 4. Jika jarang melakukan rapat, jadwal antar
departemen akan tabrakan
 Siklus Industri Farmasi 5. Mengeluarkan nomor batch agar produk dpt
di retur
1. Sales dan marketing mengkaji data dari pasar
dan konsumen, dan memberikan data
 Membuat Perencanaan Produksi. Langkah
mengenai produk yg akan memberikan
1. Ketahui FC (box)
keuntungan yang lebih bagi industri
2. Ketahui Stok OJ (box)
2. Data dari sales dan marketing masuk ke 3. Ketahui WIP (jumlah material)
PPIC. 4. Ketahui SSL (box atau bulan)
3. Setelah dapat data dari Marketing, PPIC 5. Ketahui betsize
mengatur mengenai bahan yg harus dibeli,
dan cek apakah di gudang masih ada bahan Contoh Soal
yg tersisa, sebelum beli ke supplier - FC = 1350 box/perbulan
4. Setelah semua siap, PPIC memberikan - Stok OJ = 800 box
perintah ke pabrik untuk produksi obat - WIP = 2000 box
5. Obat yg sudah jadi disimpan atau dijual - SSL = 2 bulan
- Betsize = 1000 box
- Waktu produksi = 2 minggu
 Departemen PPIC berperan di bidang
perencanaan produksi dan pengawasan material Penyelesaian
yg dibutuhkan utk pembuatan produk - Target stok = FC x SSL = 1350 x 2 = 2700
- Total stok = OJ + WIP = 2800
 Sub divisi dari PPIC - Tarikan bulan berjalan = Total stok – FC =
1. Production Planning Control 2800 – 1350 = 1450
2. Inventory Control - Target Stok – FC = 2700 – 1350 = 1250 (yg
3. Warehouse harus diproduksi)
- 1250, dibulatkan menjadi 2000, karena
 Production Planning Control PPC : betsize nya per 1000.
merencanakan kegiatan produksi untuk periode - Jadi proyeksi stok bulan mei = 3450 (2000 +
yg ditentukan 1450)

 Faktor sebelum penjadwalan


 Job desk PPC
1. Pergerakan tarikan produk
1. Meringkas data dari tim marketing menjadi
2. Akurasi forecast
bentuk satuan
3. Ketersediaan material
2. Membuat MPS (master production schedule)
4. Line balancing
/ jadwal produksi periode tertentu
3. Membuat WPS (weekly production
schedulel) / jadwal produksi dalam minggu
4. Melakukan rapat rutin
5. Mengeluarkan nomor batch pada batch
record
o RH tentative (<70%)
 Inventory : tugas utama utk kontrol sediaan  Pemusnahan/Deformasi : bahan baku atau bahan
bahan baku dan bahan kemas yg dibutuhkan utk kemas yg tidak memenuhi syarat menurut
produksi Enviroment Health and Safety (EHS), maka
harus dirusak bentuk nya (tujuan : agar tidak
 JOB DESC Inventory tercampur dengan bahan lain)
1. Monitor stok bahan baku 1. Bahan solid (serbuk / kristal) : dikasih air
2. Monitor stok bahan kemas 2. Liquid : dilarutkan dalam air
3. Membuat pemesanan bahan baku dan bahan 3. Kemasan 1 (kertas / plastik) : digunting
kemas 4. Kemasan 2 (botol) : dipecah, dilubangi
4. Memastikan pengadaan bahan baku dan
kemas sesuai dengan jadwal produksi
5. Memastikan jumlah dan kualitas bahan baku  Sistem pengelolaan air (tahap)
dan kemas sesuai pesanan 1. Air mentah
2. Di klorinisasi (bunuh bakteri)
3. Sand filter (filter partikel besar)
Contoh SOAL REORDER POINT (ROP)
4. Carbon filter ( adsorbsi bau dan warna)
- Rumus : Kebutuhan Lead Time + 5. Softener (mengurangi kesadahan)
Kebutuhan Safety Stock 6. Pompa distribusi
= (LT x AU) + SS (AU x waktu menurut 7. Filter 10 mikron
soal) 8. Tanki penyimpanan
- Contoh, diketahui AU adalah 500, LT adalah
4 hari, kebutuhan pengamanan / waktu nya 3
hari. Tentukan ROP
- Jawab = (500 x 4) + (500 x 3) = 2000 +
1500 = 3500

 Warehouse : punya tugas utama memastikan


kondisi bahan baku (BB) dan bahan kemas (BK)
dalam kondisi optimal

 Job Desc Warehouse :


1. Penerimaan BB dan BK
2. Penyimpanan BB dan BK
3. Update stok BB dan BK
4. Pencatatan kedatangan BB dan BK
5. Pencatatan pengeluaran BB dan BK
6. Memastikan status BB dan BK
7. Kegiatan dispensing
8. Penyerahan BB dan BK ke bag produksi

 Highlight Sistem di Warehouse


1. Penerimaan (cek CoA, Fisik)
2. Penyimpanan (fast moving, slow moving)
3. Transaksi (FEFO, FIFO)
4. Pencatatan stok (kartu stok)
5. Pemantauan retest (zat aktif, eksipien)
6. Pemantauan Suhu
o Ruangan (15 – 30)
o AC (15 – 25)
o Cold storage (2 – 8)
o Freeze ( -15 sampai -25)
IV.Organisasi Industri Farmasi R&D dan Perizinan  Laporan Kegiatan Industri Farmasi & Industri
Serta Registrasi Obat Obat Tradisional
1. INPRES 6/2016 : percepatan pengembangan
 Perizinan Industri Farmasi industri farmasi dan Alkes
1. Perpres 91/2017 (Percepatan Pelaksanaan 2. Permenkes No. 1799/2010 Pasal 23 ttg
Berusaha) Industri Farmasi
2. PP 24/2018 (Pelayanan izin usaha 3. Permenkes No. 6/2012 ttg Industri dan
terintegrasi scr elektronik) Usaha Obat Tradisional (IOT, UKOT,
3. Permenkes 26/2018 (Pelayanan izin usaha UMOT)
scr elektronik sektor kesehatan)

 Proses Perizinan Berusaha Sektor Kefarmasian  Job Desc dari R&D


Melalui OSS (Tahap) 1. Development
1. Registrasi OSS 2. Analytical development
2. Mendapat NIB dan Perizinan Dasar 3. Packaging Development
3. Komitmen Izin Usaha  Development
4. Komitmen Izin Komersial 1. Pengembangan formula
5. Izin Komersial 2. Transfer teknologi
6. Kegiatan Komersial 3. Penyiapan data spesifik
4. Reformulasi produk jadi
 Izin Usaha ; izin yg diterbitkan OSS atas nama 5. Reproses
menteri, pimpinan lembaga, gubernur atau 6. Penerbitan batch record
bupati/wali kota, setelah pelaku usaha 7. Penyiapan dokumen registrasi
melakukan pendaftaran untuk memulai usaha  Analytical development
sampai sebelum kegiatan KOMERSIAL / 1. Pengembangan metode analisa
OPERASIONAL dgn memenuhi syarat / 2. Validasi metode analisa
komitmen 3. Pemeriksaan data
4. Pengujian UDT dan BE
 Izin komersial : izin yg diterbitkan oleh OSS 5. Penyiapan dokumen registrasi
atas nama menteri DST setelah pelaku usaha  Packaging development
mendapat Izin Usaha untuk melakukan 1. Pengembangan bahan kemas primer
kegiatan KOMERSIAL atau 2. Pengembangan dan design bahan kemas
OPERASIONAL dgn memenuhi persyaratan sekunder dan tersier
3. Penyiapan data spesifikasi bahan kemas
 Perizinan berusaha dan Jenis Perizinan 4. Penyiapan dokumen registrasi
Sertifikat produksi industri farmasi, IOT,
Ekstrak Bahan Alam, Usaha Kecil, Mikro Obat
Tradisional BUTUH PERIZINAN SAMA,  Critical Quality Attributes : Atribut mutu
YAITU Izin komersial dan Operasional kritis dari sediaan padat biasanya adalah aspek
yang memengaruhi kemurnian, kekuatan,
 Alur perizinan Usaha yang dulu : BKPM > pelepasan bahan aktif obat dan stabilitas.
BPOM > Kemenkes > Dinkes > BPOM > 1. Untuk bahan aktif obat, eksipien dan produk
Kemenkes (LAMA, 1 Bulan) antara, MQA (sering disebut CMQA=Critical
Material Quality Atributes) dapat termasuk
 Alur perizinan Usaha yg Sekarang : OSS > sifat yang dapat memengaruhi CQAs seperti,
Kemenkes > BPOM > Produksi (CEPAT, 5 Hari distribusi / ukuran partikel, bulk density,
Beres) kelarutan

 QRM Eksipien : penting dalam produksi obat,


 Permenkes No. 26 tahun 2018 OSS Sektor
karena berfungsi untuk : melindungi produk,
Kesehatan
meningkatkan stabilitas dan bioavaibilitas,
memertahankan keamanan dan khasiat obat
 Belum ada CPOB mengenai Eksipien o Kategori 6 : variasi Notifikasi,
perubahan yg berpengaruh kecil,
 Proses Produksi obat atau tidak berpengaruh thdp khasiat,
1. Dispensing keamanan mutu obat dll
2. Blending 3. Regis Ulang
3. Granulasi
1. Kategori 7 : regis ulang
4. Drying
5. Milling
6. Lubrikasi  PROSES EVALUASI
7. Kompresi 1. 7 hari ; registrasi obat khusus
8. Packing 2. 10 hari ; registrasi ulang
 Critical Process Parameter (CPP) / Parameter 3. 40 hari ; regis variasi MINOR
Proses Kritis : suatu parameter proses yg 4. 50 hari : regis obat pengembangan baru
variabilitas nya mempengaruhi CQA 5. 75 hari : regis obat generik pertama
6. 100 hari : registrasi OBAT BARU dan
Produk BIOLOGI, Obat Generik dan
 Registrasi Produk
Obat Generik Bermerek (yang pake
1. Dasar Hukum
fasilitas produksi yg sama), VARIASI
o PEMBROM 24/2017 : kriteria dan
MAJOR
tata laksana registrasi obat
7. 120 Hari : Regis Baru, Regis Variasi
MAJOR
2. Prosedur Registrasi (ada 3 jenis registrasi)
8. 150 Hari : regis Obat Generik, Obat
- Registrasi Baru : untuk obat yg
Generik Bermerek YANG tidak
belum punya izin edar
MENGGUNAKAN fasilitas produksi yg
- Registrasi Variasi : adalah registrasi
sama
akibat adanya perubahan di aspek
9. 300 hari : registrasi baru OBAT BARU,
administrasi, khasiat, keamanan,
dan produk biologi yg tidak termasuk
mutu dll. Sudah punya izin edar
jalur evaluasi
- Registrasi Ulang : registrasi
perpanjangan masa berlaku izin edar.
12 Bulan paling cepat, dan 2 bulan
paling lambat sebelum berakhir
masa izin berlaku

 Kategori Registrasi (Baru, Variasi, Ulang)


1. Regis Baru
o Kategori 1 : obat baru, dan produk
biologi
o Kategori 2 : obat generik dan generik
bermerek
o Kategori 3 : obat dengan teknologi
khusus (implant, beads dll)
2. Regis Variasi
o Kategori 4 : Variasi Major, ada
perubahan thdp aspek khasiat,
keamanan dan mutu obat
o Kategori 5 : variasi minor, variasi yg
tidak termasuk kategori registrasi
major dan notifikasi
V. CPOB (Bagian Produksi Saja)
 Produksi

 Luas Area Kerja Produksi : MINIMAL 2 kali


luas yg diperlukan untuk penempatan
peralatan, ditambah luas area untuk
keperluan pembersihan dan perawatan mesin

 Lantai, Dinding, langit2, Pintu hendaklah : kedap


air, tidak ada sambungan, bukan media
pertumbuhan bakteri, mudah dibersihkan

 Lampu : rata dengan langit2 (tidak menonjol


keluar), dan dilapisi kaca agar tidak tercemar.

 Kekuatan cahaya (LUX)


1. 100 = ruang ganti pakaian, toilet
2. 200 = gudang
3. 300 = ruang area produksi
4. 500 = kantor, produksi, ruang pengolahan,
pengemasan, lab
5. 600 = pemeriksaan visual (kejernihan
ampul)

 Pipa saluran udara : dipasang di atas plafon, jika


tidak bisa diatas plafon, maka harus di cover
sesuatu

 Sistem tata udara

 Tekanan udara
1. Untuk ruang granulasi dan pencetakan
tablet, tekanan udara di koridor LEBIH
BESAR daripada di dalam ruangan

2. Untuk ruang pencampuran dan ruang


pengisian liquid, tekanan udara di koridor
LEBIH RENDAH dari pada di dalam
ruangan

 Lantai : harus dilapisi Epoksi 3,5 mm

Anda mungkin juga menyukai