Anda di halaman 1dari 7

LAYOUT NASKAH

Judul : Udang Windu Yang Tak Lagi Di Rindu


Durasi : 6 Menit 58 Detik

1. Narasi : Opening
2. Operator : Earcather
3. Narasi : Hasil Perikanan
4. Operator : Suasana mencari Udang dan Suasana Speed
5. Narasi : Materi
6. Reporter : Suasana kerumah Salah Satu Petani Tambak
7. Narasi : Materi
8. Statement : Rustan (Petani Tambak)
9. Narasi : Materi
10. Statement : Rustan (Petani Tambak)
11. Narasi : Materi
12. Statement : Rustan (Petani Tambak)
13. Narasi : Materi
14. Statement : Walikota Tarakan
15. Narasi : Materi
16. Statement : Walikota Tarakan
17. Narasi : Materi
18. Statement : Obrolan Satpam dan Reporter
19. Narasi : Penutup
20. Operator : Tune Tutup
Program Acara BULETTIN BERITA
Format NEWS REPORT
Judul UDANG WINDU YANG TAK
LAGI DI RINDU
Penanggung Jawab KEPALA LPP RRI TARAKAN
Produser RUSTAN, ST
Pengarah Acara RUSTAN, ST
LPP RRI TARAKAN Penulis Naskah ANDI MUHAMMAD RIZAL, S.PD
Teknik Produksi DACHRY LIPUTO
SCRIPT PRODUCTION
Narator/Artis MISSEL SAHAMBE &
ERVI FEBRIANTI
Reporter JAFAR NUR, SH
Reporter ANDREY DWI RIANTHA, S.Pd
Durasi 6‟ 58”

NO PELAKSANA KETERANGAN KEGIATAN DURASI

01 OPERATOR ~ Suara speed boat nelayan 03”


02 NARATOR I Hasil perikanan di perairan Kalimantan Utara 52”
mempunyai kualitas terbaik di mata dunia// Selain
kepiting/ udang windu menjadi salah satu komoditi
yang di ekspor ke mancanegara//
Udang windu atau dengan nama latin Penaeus
monodon dikelola di Kota Tarakan// Sebesar 70
persen / udang yang bernama lain Black Tiger
Prawn menjadi primadona konsumen dunia
khususnya Jepang//
Namun sayang/ sudah 2 tahun terakhir ini harga
udang di kalangan nelayan atau petambak anjlok
drastis//Biasanya untuk udang ukuran 20/ dihargai
200 hingga 300 ribu rupiah perkilogram/ namun
kini hanya 80 ribu rupiah saja//
Berikut kisah „Udang Windu Yang Tak Lagi
Dirindu‟ dari Kota Tarakan Kalimantan Utara//
03 OPERATOR ~ Suara Speed Boat 06”
~ Suasana orang menangkap Udang
04 NARATOR II Kondisi anjloknya harga udang tentu membuat 15”
para nelayan resah// Lalu kami pun menemui
Rustan/ salah satu nelayan tradisional Kota
Tarakan yang turut merasakan anjloknya harga
udang seperti sekarang ini//
05 OPERATOR ~ Suasana bertamu ke rumah Rustan 03”
06 NARATOR II Rustan bercerita anjloknya harga udang sudah 10”
terjadi dalam dua tahun terakhir// Namun kondisi
ini diperparah dengan adanya pandemi Covid 19//
07 OPERATOR ~ Rustan tentang harga udang di masa lampau 29”
“Kalo misalnya size nya 40, 50, atau 30 itu bisa
ratusan juta sih. Kalo dulu yang kalo masih
normalnya harga, udang itu rata-rata 100 ribu per
kilo. Yang kecilnya aja itu yang dibawah 100 ribu
size-size 90 size 100.Tapi kalo 50 keatas itu 100
ribu itu. Kondisi sekarang yang paling besar aja
120 – 85 sekarang. Yang paling besar size 20, 85
ribu “
08 NARATOR II Ia lalu menjelaskan alur distribusi penjualan hasil 10”
tangkap udang dari nelayan atau petambak
hingga ke perusahaan cold storage//
09 OPERATOR ~ Rustan tentang harga yang anjlok 35”
“Jadi pembudidaya itu ada langsung ke
perusahaan/ ada yang melalui ke tangan ke dua
dari perusahaan atau istilahnya pengepul itu
macam-macam// Jadi memang ada sih ada
perbedaan// antara petani yang langsung ke Cold
Storage/ kemudian petani yang melalui pengepul
ada perbedaan..ada perbedaan//
Tetapi selama ini sejak kita mulai kegiatan ini/ itu
yang kita lakukan// Tapi tidak ada persoalan
karena harga lumayan sih..lumayan// Nah..yang
menjadi permasalahan sekarang adalah harga
yang anjlok//”
10 NARATOR II Keluhan nelayan tentang harga udang yang 20”
anjlok/ tidak semata-mata mereka hanya
memikirkan untung atau rugi saja/ Namun/ apa
yang mereka dapatkan tidak sebanding dengan
biaya operasional seperti bahan bakar minyak
atau harga bibit udang yang dinilai mahal//
11 OPERATOR ~ Rustan tentang biaya operasional 31”
“Pertama BBM kita kesana akses// satu kali jalan
kesana itu saya memakai BBM sekitar 40 liter
bensin// Itu satu kali jalan kesana 40 liter PP//
Kalo saya misalnya masuk dalam 3 bulan itu 10
kali atau 20 kali/ sudah berapa biaya saya? Itu
pemerintah tidak tahu loh bahwa itu yang kita
lakukan selama ini// Makanya kita sebagai pelaku
usaha budidaya sangat menderita dengan
penurunan harga ini// “
12 NARATOR II Mendengar keluhan para nelayan tentang harga 41”
udang yang terus anjlok/ Walikota tarakan Khairul
pun menanggapi// Menurutnya/ pemerintah kota
Tarakan sudah memfasilitasi nelayan atau
petambak dengan membentuk perusahaan daerah
atau Badan Usaha Milik Daerah – BUMD
Agrobisnis yang mengurus hasil tangkapan para
nelayan// BUMD tersebut yang akan membeli hasil
laut mereka/ tanpa mengambil keuntungan//
Namun hingga saat ini tidak ada para nelayan
atau petambak yang menjualkan hasil tangkapan
mereka ke BUMD//
13 OPERATOR ~ Walikota tentang tersedia BUMD Agrobisnis 31”
“Kita sudah kasih standar harga dari perumda
agrobisnis// Tetapi kita tunggu-tunggu tak
satupun nelayan yang mengantar udangnya ke
kita// Jadi bingung juga kita// Kita kasih harga
..harga cold storage tapi gak diantar// Nah
kemaren..kembali lagi juga ke agen// Jadi saya
kira kalo mau ya memang saya kira jangan terus
menyalahkan// Kan harga udang ini sebenarnya
kan sudah ada standarnya// Standar ekspornya
juga ada//”
14 NARATOR II Walikota pun menduga/ nihilnya nelayan yang 42”
menjual hasil tangkapannya ke Perumda/
kemungkinan karena mereka sudah menerapkan
sitem ijon kepada pengepul atau pihak swasta
yang selama ini membeli udang mereka// Dan
pemerintah pun tidak bisa menetapkan harga
udang layaknya sembako//
Untuk membuat cold storage sendiri kata Khairul/
tidak mudah// Butuh area yang luas dan masa
pembangunan yang panjang// Namun/ untuk
sementara pemkot mempunyai cool room untuk
menampung hasil laut//
15 OPERATOR ~ Walikota tentang cold storage 29“
“Mungkin selesai masa jabatan belum juga
selesai tu cold storage// Cari tempatnya// yang
ada sekarang cool room yang kita punya// Tapi itu
sedang kita coba melalui ada investor..ya
investor// Tetapi kan investor kan sangat
tergantung dia liat-liat lagi//
Yang sekarang yang didepan mata ini persoalan
harga yang menurut saya bisa dilakukan di
intervensi melalui kita beli/ yang harga yang dibeli
cold storage juga harga yang kita beli dari ..dari
masyarakat// Tidak usah ambil untung..tidak usah
ambil komisi..kita bantu saja//”
16 NARATOR II Penasaran dengan harga udang yang tidak ada 22”
perubahan/ kami pun berusaha mendatangi salah
satu pabrik udang terbesar di Kota Tarakan yang
selama ini bergerak dibidang ekspor hasil laut PT
Mustika Aurora// Namun sesampai di lokasi/ kami
tidak diperbolehkan masuk//
17 OPERATOR ~ Satpam Mustika 08”
RRI : Surat dulu..Berapa hari?
Satpam : Siapa yang mau dihadapin, gitu loh.
RRI : Berapa hari prosesnya?
Satpam : Ya ndak tau..di ACC ndaknya/ kita ndak
tau//
18 NARATOR II Di masa kejayaannya Udang Windu Kota Tarakan 28”
mampu di ekspor ke mancanegara sebanyak
13.000 ton//
Permintaan pasar dunia pun menurut Dinas
Pangan Peternakan dan Perikanan Kota Tarakan/
terus meningkat tiap tahunnya antara 5 hingga 10
persen// Akankah Udang Windu tak lagi dirindu
para nelayan?
19 OPERATOR ~ Suasana speed nelayan – Fade out 04”

Anda mungkin juga menyukai