Anda di halaman 1dari 87

LAPORAN KERJA PRAKTIK

KEGIATAN MAGANG DESA PARE 2023

Magang Desa dalam Rangka Penyusunan Rencana Tata Ruang Desa Pare 2023

Dosen Pembimbing :

1 Dr. Ir Kusumastuti, M.URP

2 Ir. Rizon Pamardhi Utomo, M.URP

3 Dr. Nur Miladan, S.T., M.T,

4 Ir. Galing Yudana, M.T

5 Tendra Istanabi, S.T., M.URP

6 Candraningratri E. Widodo, Ph.D

Mahasiswa :
Wahyu Widhi Prawesti (I0620082)

UNIVERSITAS SEBELAS MARET


2023

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan proses penyusunan Laporan Kegiatan
Magang Desa Pare 2023 dalam rangka Penyusunan Rencana Tata Ruang Desa Pare 2023-
2033. Tujuan dari penyusunan Laporan Kegiatan Magang Desa Pare 2023 ini adalah sebagai
salah satu syarat untuk memenuhi mata kuliah wajib Kerja Praktik.
Dalam penyusunan Laporan Kegiatan Magang Desa Pare 2023 ini, kami telah
menerima banyak bimbingan serta masukan yang bermanfaat dari berbagai pihak. Kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan, kerjasama, serta dukungan
yang telah diberikan kepada:
1. Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H, M.Hum. selaku Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta
2. Dr. Sutanto, DEA selaku Wakil Rektor I Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan
Universitas Sebelas Maret Surakarta
3. Prof. Dr. Ir. Sudibya, M.S. selaku Kepala UPKerja Praktik LPPM Universitas Sebelas Maret
Surakarta
4. Ibu Dr. Ir. Kusumastuti, M.URP selaku koordinator dosen pembimbing mata kuliah Kerja
Praktek, serta jajaran dosen lainnya yaitu Bapak Ir. Rizon Pamardhi Utomo, M.URP, Bapak
Dr. Nur Miladan, S.T., M.T, Ibu Candraningratri E. Widodo, Ph.D, Bapak Ir. Galing Yudana,
M.T dan yang terakhir Bapak Tendra Istanabi, S.T., M.URP selaku dosen pengampu mata
kuliah Kerja Praktek.
5. Bapak Drs. Sigit Purwanto selaku Camat Selogiri
6. Bapak Waluyo Dwi Brasto selaku Kepala Desa Pare beserta seluruh perangkat Desa Pare
7. Masyarakat Desa Pare yang telah membantu selama proses kegiatan KERJA PRAKTIK
8. Rekan-rekan mahasiswa Kelompok 3 Magang Desa Pare

Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan penyusunan Laporan


Kegiatan Magang Desa Pare 2023 ini. Sehingga kami terbuka dalam menerima kritik dan
saran dari pembaca agar terciptanya Laporan Kegiatan Magang Desa Pare 2023 dalam rangka
Penyusunan Rencana Tata Ruang Desa Pare 2023-2033 yang lebih baik. Kami berharap agar
laporan ini bisa memberikan banyak manfaat bagi banyak pihak yang berkepentingan.

Surakarta, 23 Mei 2023

Tim Penyusun
ABSTRAK

Kegiatan Magang Desa Pare 2023 merupakan salah satu bagian dari MBKM yang
diselenggarakan oleh Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Sebelas
Maret dalam proses praktek lapangan dari materi perkuliahan. Kegiatan ini merupakan salah
satu kegiatan pengabdian masyarakat melalui proses penyusunan Rencana Tata Ruang Desa
Pare Tahun 2023-2033 dan bentuk implementasi ilmu-ilmu yang sudah didapatkan dibangku
perkuliahan untuk disalurkan ke masyarakat dan sebagai pengaplikasian Tri Dharma
perguruan Tinggi. Tujuan dari kegiatan ini adalah mahasiswa yang belajar bersama dengan
masyarakat dalam proses penyusunan Rencana Tata Ruang Desa dengan memahami potensi
serta masalah yang dimiliki oleh Desa Pare terkait pembangunan. Selain itu, program dan
kegiatan ini mendorong keaktifan dan partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan
pembangunan. Metode yang dilakukan dalam menyusun rencana adalah dengan melakukan
kompilasi serta analisis secara kuantitatif didukung dengan melakukan analisis spasial
melalui pemetaan menggunakan perangkat lunak Arcgis. Kegiatan Utama yang dilaksanakan
dalam Magan Desa Pare Tahun 2023 adalah Materi dan Pembekalan Magang Desa,
Wawancara dengan Perangkat Desa, Observasi dan Wawancara dengan Masyarakat,
Musyawarah Dusun dengan pendekatan Participation Rural Appraisal (PRA). Adapun
kegiatan penunjang dalam mengabdi di kehidupan sosial kemasyarakatan yang telah
dilaksanakan meliputi Sosialisasi Menanam Hidroponik dan Menabung di Desa Pare,
Mengabdi melalui Kegiatan Mengajar TPA, Panitia Posyandu Bayi dan Lansia di Dusun
Serut, serta Ikut dalam Pembukaan Kebun Dawis di RT 1 dan RT 2 Dusun Pare.

Kata Kunci : Magang Desa Pare, Rencana Tata Ruang Desa, Pengabdian
DAFTAR ISI

LAPORAN KEGIATAN MAGANG DESA PARE 2023..................................................................1


KATA PENGANTAR.........................................................................................................................3
ABSTRAK...........................................................................................................................................4
DAFTAR ISI........................................................................................................................................5
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................................................6
BAB I. PENDAHULUAN...................................................................................................................7
A. Analisis Situasi.........................................................................................................................7
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................9
C. Tujuan Program........................................................................................................................9
D. Kegunaan Program...................................................................................................................9
BAB II. IMPLEMENTASI KEGIATAN MBKM............................................................................11
A. Kegiatan Utama Penunjang Rekognisi MK Kerja Praktik.....................................................11
B. Kegiatan Penunjang................................................................................................................19
BAB III. RELEVANSI KEGIATAN DENGAN REKOGNISI MK Kerja Praktik..........................33
A. Kegiatan Utama......................................................................................................................33
B. Kegiatan Penunjang................................................................................................................39
BAB IV. PENUTUP..........................................................................................................................46
A. Kesimpulan.............................................................................................................................46
B. Saran-Saran.............................................................................................................................46
LAMPIRAN- LAMPIRAN...............................................................................................................48
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Persiapan dan Pembekalan Materi....................................................................................12
Gambar 2 Musrenbang Desa..............................................................................................................13
Gambar 3 Kunjungan dan Wawancara Perangkat Desa....................................................................16
Gambar 4 wawancara masyarakat desa..............................................................................................17
Gambar 5 Musyawarah Dusun..........................................................................................................19
Gambar 6 Sosialisasi Menanam Hidroponik SDN 2 Pare.................................................................21
Gambar 7 Sosialisasi Menabung SDN 2 Pare....................................................................................23
Gambar 8 Mengajar TPA...................................................................................................................25
Gambar 9 Posyandu Balita dan Lansia..............................................................................................28
Gambar 10 Kebun Dawis RT 1 dan RT 2..........................................................................................30

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Release berita (elektronik atau cetak) disertai link dan screenshoot..............................48
Lampiran 2 Rincian Penggunaan Anggaran......................................................................................49
Lampiran 3 Daftar Mahasiswa Magang Desa Pare 2023...................................................................50
Lampiran 4 Matrik kegiatan mahasiswa yang sudah dilaksanakan...................................................51
Lampiran 5 Analisis SWOT..............................................................................................................60
BAB I. PENDAHULUAN

A. Analisis Situasi

Lokasi Kerja Praktik dalam rangka Penyusunan Rencana Tata Ruang Desa Pare
adalah pada Desa Pare merupakan salah satu desa yang secara administratif terletak di
Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri. Desa Pare ini memiliki luas wilayah kurang lebih
sebesar 7,17 km2 dan menjadi desa dengan luas wilayah terbesar yang ada di Kecamatan
Selogiri. Secara geografis, Desa Pare memiliki batas-batas wilayah administrasi, sebagai
berikut :
Sebelah Utara : Desa Singodutan
Sebelah Timur : Kelurahan Giriwono
Sebelah Selatan : Kelurahan Wuryorejo
Sebelah Barat : Desa Keloran
Desa Pare secara umum terbagi menjadi 11 Dusun, 11 RW, dan 35 RT. Sebelas dusun
tersebut terdiri dari Dusun Pare, Dusun Tangkluk, Dusun Tandon, Dusun Gondang, Dusun
Josari, Dusun Serut, Dusun Tlogorejo, Dusun Susukan, Dusun Sumber, Dusun Traman, dan
Dusun Randubang. Dilihat dari topografinya Desa Pare memiliki ketinggian lahan antara 120
– 664 meter diatas permukaan laut. Selain itu, Desa Pare juga memiliki kemiringan lereng
yang bervariasi, yaitu 0-2% (datar), 2-15% (kemiringan rendah), 15-25% (kemiringan
sedang), 25-40% (kemiringan tinggi), dan >40% (curam). Pada wilayah bagian selatan desa
rata-rata memiliki kemiringan lereng tinggi hingga curam, sehingga rawan terjadi erosi
maupun tanah longsor seperti pada Dusun Randubang, Dusun Traman, Dusun Susukan,
Dusun Serut dan Dusun Sumber.
Desa Pare memiliki kondisi klimatologi berupa iklim tropis dengan 2 (dua) musim
meliputi musim penghujan dan musim kemarau yang silih berganti sepanjang tahun. Musim
kemarau pada umumnya terjadi pada bulan April hingga September, sedangkan musim
penghujan biasanya terjadi pada bulan Oktober hingga Maret. Berdasarkan data yang
diperoleh dari dinas ATR/BPN Kabupaten Wonogiri, Desa Pare memiliki curah hujan yang
tergolong tinggi yaitu berkisar antara 1500 - 2000 mm/tahun. Curah hujan yang tinggi
sangatlah bermanfaat bagi para petani Desa Pare yang mayoritas memiliki sawah berupa
sawah tadah hujan.
Kondisi geologi pada Desa Pare yaitu terdapat jenis batuan dan endapan berupa
aluvium endapan rawa dan danau yang tersusun oleh lempung, sementara struktur geologi
berupa lipatan sesar dan kekar. Desa Pare juga memiliki jenis tanah berupa tanah litosol yang
mendominasi dan tersebar di wilayah bagian selatan, tanah grumusol kelabu yang tersebar di
wilayah bagian tengah, serta tanah asosiasi latosol dan mediteran coklat yang tersebar di
wilayah bagian utara desa. Dengan kondisi jenis tanah ini, maka Desa Pare sangat cocok
digunakan sebagai area atau lahan pertanian, perkebunan, dan hutan.
Desa Pare memiliki karakteristik hidrologi berupa air tawar. Masyarakat Desa Pare
untuk memenuhi kehidupan sehari-hari berasal dari mata air asli pegunungan dan juga
PDAM/Pamsimas. Desa Pare juga didukung dengan keberadaan Waduk Tandon yang
berfungsi untuk memenuhi kebutuhan air irigasi, meskipun belum dapat dimanfaatkan secara
maksimal oleh masyarakat Desa Pare. Selain itu, Desa Pare merupakan daerah yang termasuk
dalam Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo Hulu – Sub DAS Jlantah Walikun Ds yang di
dalam wilayahnya tersebar aliran anak sungai Bengawan Solo yang melintasi wilayah Desa
Pare. Sehingga, Desa Pare menjadi salah satu daerah resapan dan daerah penampung air
hujan bagi aliran Sungai Bengawan Solo.
Penggunaan lahan pada kawasan Desa Pare diperuntukkan sebagai kawasan tanaman
pangan, permukiman, dan kawasan hutan lindung. Pada bagian selatan Desa Pare terdapat
kawasan perhutani sebagai kawasan penyangga dengan guna lahan hutan dilindungi. Pada
bagian tengah, barat, dan timur Desa Pare diperuntukkan untuk kawasan tanaman pangan
berupa sawah tadah hujan. Sedangkan pada bagian utara Desa Pare diperuntukkan sebagai
kawasan BBWS Waduk Krisak dan permukiman perdesaan.
Dilihat dari kondisi demografinya Desa Pare memiliki jumlah penduduk pada tahun
2022 adalah sebesar 6757 jiwa. Berdasarkan data didapatkan bahwa mayoritas penduduk
pada Desa Pare merupakan penduduk dengan usia >75 tahun. Berdasarkan data juga
didapatkan bahwa Desa Pare didominasi masyarakat yang merupakan lulusan tamat
SD/sederajat, SLTA/sederajat, dan SLTP/sederajat yang menandakan bahwa masyarakat
sudah mengenyam pendidikan wajib belajar 8 tahun atau sampai tingkat SMP/Sederajat.
Masyarakat Desa Pare masih aktif melakukan kegiatan sosial di semua dusun, seperti
Pertemuan Rutin baik tingkat RT maupun Dusun, PKK, Dasawisma, dan Posyandu. Terdapat
beberapa kegiatan budaya juga yang masih dilakukan di semua dusun, yaitu Rasulan atau
Bersih Dusun dan Maleman. Disisi lain, terdapat beberapa dusun yang memiliki potensi
kesenian, seperti Rebana, Reog, Karawitan, Organ Tunggal, dan Wayang Orang. Adapun
Desa Pare juga memiliki potensi wisata alam meliputi Bukit Plirikan di Dusun Susukan,
Waduk Tandon di Dusun Tandon, Jembatan Nusantara di Jalan Lingkar Kota/ Kabupaten,
serta Danau Buatan bekas tambang dan wisata alam di Dusun Randubang.
B. Rumusan Masalah

a. Bagaimana upaya mewujudkan penyusunan tata ruang desa yang maksimal sesuai
dengan potensi dan masalah yang ada melalui program Kerja Praktik?
b. Bagaimana upaya dalam meningkatkan keterlibatan masyarakat Desa Pare dalam
menyalurkan aspirasinya pada penggalian potensi dalam rangka pembangunan Desa
Pare melalui penyusunan tata ruang desa?
c. Bagaimana upaya untuk memaksimalkan potensi dan masalah desa yang didapat
melalui pendekatan Participatory Rural Appraisal dalam mewujudkan pembangunan
desa melalui perencanaan tata ruang desa yang berkelanjutan?
C. Tujuan Program

a. Melakukan praktik profesi perencana dalam dunia nyata dalam perencanaan dan
perancangan skala Desa Pare berdasarkan teori dan keterampilan yang didapatkan di
perkuliahan.
b. Memperoleh pengalaman empirik praktik profesi tentang gambaran proyek,
keterlibatan dalam proyek, pembahasan proyek tentang permasalahan dan alternatif
solusinya dalam konteks Penyusunan Rencana Tata Ruang Desa Pare.
c. Melatih sikap mental dan perilaku peserta sebagai calon sarjana perencana yang baik
dilihat dari motivasi kerja, kinerja pelaksanaan dan hasil kegiatan yang ditunjukkan
melalui kemajuan dan penilaian kinerja proyek Penyusunan Rencana Tata Ruang
Desa Pare.

D. Kegunaan Program

a) Bagi Masyarakat
1) Meningkatkan peran masyarakat desa setempat untuk berpartisipasi secara
langsung dalam penyusunan tata ruang desa
2) Memberikan data desa akurat (sesuai keadaan lapangan) yang dibutuhkan
dalam penyusunan tata ruang desa melalui perspektif tokoh masyarakat desa
3) Memudahkan untuk melakukan perencanaan desa yang sesuai dengan keadaan
lapangan sehingga akan diperoleh hasil perencanaan yang maksimal sesuai
aspirasi masyarakat desa setempat.
b) Bagi Mahasiswa
1) Mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui Kerja Praktik oleh
mahasiswa yang ikut serta
2) Melalui Kerja Praktik para mahasiswa yang terlibat diharapkan mampu
menularkan dan menanamkan semangat pembangunan melalui penyaluran
aspirasi potensi dan masalah desa secara langsung dalam upaya pembangunan
desa melalui perencanaan tata ruang desa.
3) Meningkatkan sikap tanggung jawab dan bekerja sama dengan baik kepada
antar pihak yang terlibat dalam hal ini masyarakat desa dan juga perangkat
dinas terkait dalam upaya pengumpulan data spasial, potensi dan juga masalah
untuk perencanaan tata ruang Desa Pare.
c) Bagi Perguruan Tinggi
1) Mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian kepada
masyarakat yang direalisasikan oleh mahasiswa perguruan tinggi terkait
2) Perguruan tinggi dalam hal ini Universitas Sebelas Maret mampu memperoleh
feedback yang baik sebagai hasil pengitegrasian lembaga dengan proses
pembangunan di tengah-tengah masyarakat. Sehingga ketercapaian kurikulum,
materi perkuliahan, pengembangan ilmu pengetahuan yang didapat di
perguruan tinggi dapat lebih disesuaikan dengan tuntutan nyata dari
pembangunan yang ada.
3) Perguruan tinggi mampu membuka jalinan kerjasama dengan instansi
pemerintah dalam melaksanakan pembangunan dan pengembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi.
BAB II. IMPLEMENTASI KEGIATAN MBKM

A. Kegiatan Utama Penunjang Rekognisi MK KERJA PRAKTIK

a) Persiapan dan Pembekalan Materi


1. Jenis Kegiatan
Sebelum turun langsung ke Desa Pare, para peserta kegiatan Kerja Praktik
mengikuti pembekalan materi terkait agropolitan yang terbagi menjadi dua
kali sesi. Pada hari jumat, 13 Januari 2023 pemberian materi agropolitan oleh
Bapak Ir. Ruchyat Deni Dj., M. Eng dan pada hari sabtu, 14 Januari 2023
pemberian materi terkait agribisnis oleh Bapak Heru Irianto. Pemberian materi
dilakukan pada pukul 10.00-12.00 WIB melalui platform zoom meeting.
Pembekalan ini diberikan sebagai dasar dalam penyusunan Rencana Tata
Ruang Desa Pare dengan konsep agropolitan.
2. Faktor Pendukung dan Penghambat
Kegiatan ini berlangsung dengan lancar. Materi diberikan dengan baik oleh
narasumber dan peserta juga memberikan merespon dan pertanyaan terkait
materi yang diberikan. Pembekalan materi diberikan secara online sehingga
terdapat beberapa gangguan sinyal baik dari peserta maupun narasumber.
3. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut
Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah para peserta memahami konsep
agropolitan dan agribisnis. Pemahaman terkait agropolitan ini nantinya akan
mempermudah dalam proses penyusunan Rencana Tata Ruang Desa Pare
karena akan menjadi konsep dasar perencanaan.
4. Partisipasi Masyarakat dan Peran serta Pemda/Dinas/ Instansi
Persiapan dan pembekalan ini diikuti oleh seluruh Tim Magang Desa bersama
tokoh-tokoh instansi, yaitu Bapak dan Ibu Dosen.
5. Kegiatan Yang Belum Terlaksana (Jika ada)
Pada kegiatan persiapan dan pembekalan materi terkait agropolitan ini tidak
ada bagian dari kegiatan yang belum terlaksana.
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 1 Persiapan dan Pembekalan Materi
Sumber : Tim Magang Desa Pare 2023

b) Musrenbang Desa
1. Jenis Kegiatan
Sebelum melakukan kegiatan survei langsung ke lapangan, Tim Magang Desa
mengikuti kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa yang
dilaksanakan pada hari Selasa, 24 Januari 2023 di Desa Singodutan, tepatnya
bertempat di Pendopo Desa Singodutan. Kegiatan Musrenbang Desa ini
dilaksanakan pada pukul 13.00 - 16.00 WIB. Dalam kegiatan Musrenbang
Desa ini, mahasiswa memperhatikan dan mencatat poin-poin penting terkait
aspirasi yang diajukan oleh masyarakat atau tokoh masyarakat yang mewakili
sebagai dasar mengenal kondisi dan potensi yang dimiliki oleh desa sebagai
langkah awal dalam penyusunan dokumen Rencana Tata Ruang Desa.
2. Faktor Pendukung dan Penghambat
Kegiatan Musrenbang Desa yang dilaksanakan ini berjalan dengan lancar
tanpa hambatan, karena sudah dilakukan persiapan yang baik dari pihak desa,
serta adanya partisipasi dari tokoh masyarakat dan tamu-tamu undangan yang
mendukung lancarnya kegiatan Musrenbang Desa. Selain itu, adanya
sambutan yang baik dari pihak desa kepada Tim Magang Desa, sehingga
kegiatan dapat berjalan dengan lancar dan nyaman.
3. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut
Hasil yang dicapai dari kegiatan Musrenbang Desa ini adalah terjalinnya
hubungan yang baik antara pihak desa dan masyarakat dengan Tim Magang
Desa yang dapat memperlancar kegiatan Magang Desa selanjutnya. Selain itu,
Tim Magang Desa juga mendapatkan pengetahuan terkait potensi, masalah,
dan usulan apa saja di desa yang dapat menjadi dasar dalam perencanaan
pembangunan.
4. Partisipasi Masyarakat dan Peran serta Pemda/Dinas/ Instansi
Kegiatan Musrenbang Desa dihadiri oleh tokoh-tokoh masyarakat perwakilan
dari setiap dusun, yaitu Ketua RT, Ketua RW, dan tokoh masyarakat yang
terkait. Masyarakat yang hadir tersebut cukup aktif dalam menyampaikan
usulan untuk mendukung pembangunan desa.
5. Kegiatan Yang Belum Terlaksana (Jika ada)
Dalam kegiatan Musrenbang Desa ini tidak ada bagian dari kegiatan yang
belum terlaksana.
6. Dokumentasi Kegiatan

Gambar 2 Musrenbang Desa


Sumber : Tim Magang Desa Pare 2023
c) Kunjungan dan Wawancara Perangkat Desa (rahma)
1. Jenis Kegiatan
Kegiatan kunjungan dan wawancara perangkat desa dilaksanakan di Kantor
Balai Desa Pare, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri. Kegiatan
kunjungan ini dilaksanakan untuk menggali informasi mengenai kondisi fisik
dan non fisik Desa Pare melalui perangkat Desa yaitu Bapak Kepala Desa
beserta perangkatnya.
2. Faktor Pendukung dan Penghambat
Faktor pendukung dari kegiatan ini adalah seluruh perangkat desa mengikuti
kegiatan ini dengan baik sehingga kegiatan dapat berjalan dengan baik dan
lancar. Perangkat desa memberi informasi mengenai kondisi sarana prasarana,
sosial, ekonomi, serta permasalahan yang terjadi di Desa Pare. Kunjungan dan
wawancara perangkat desa berjalan dengan lancar sehingga tidak ada
hambatan dalam keberjalanan kegiatan ini.
3. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut
Hasil yang didapatkan setelah terlaksananya program kerja ini adalah pihak
desa dan mahasiswa dapat saling bekerja sama untuk menyusun rencana tata
ruang Desa Pare. Pihak desa telah mengizinkan mahasiswa untuk melakukan
observasi kawasan Desa Pare di sebelas dusun dan wawancara kepada
masyarakat. Dari kegiatan wawancara bersama perangkat desa,, mahasiswa
mendapatkan informasi mengenai kondisi potensi dan permasalahan yang ada
di Desa Pare.
4. Partisipasi Masyarakat dan Peran serta Pemda/Dinas/ Instansi
Kegiatan kunjungan dan wawancara perangkat desa tidak dihadiri oleh tokoh
masyarakat karena fokus program kerja ini hanya menggali informasi dari
perangkat desa.
5. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 3 Kunjungan dan Wawancara Perangkat Desa
Sumber : Tim Magang Desa Pare 2023

d) Observasi dan Wawancara Masyarakat Desa


1. Jenis Kegiatan
Observasi dan wawancara masyarakat dilaksanakan di sebelas dusun yang ada
di Desa Pare. Kegiatan observasi merupakan kegiatan pengamatan mahasiswa
untuk mengetahui kondisi sarana prasarana yang ada sehingga mendukung
Kerja Praktik mahasiswa dalam hal studi mengenai kawasan dengan
keterlibatan langsung dalam proses penyusunan RTR Desa Pare. Kegiatan
wawancara dilakukan mahasiswa untuk mahasiswa menggali informasi
mengenai potensi dan permasalahan yang ada di Desa Pare dengan menjawab
pertanyaan dari kuesioner. Wawancara tidak hanya dilakukan kepada
masyarakat namun juga dilakukan kepada tokoh masyarakat seperti kepala
dusun, Kepala RW, dan lainnya. Kegiatan ini terbagi menjadi lima kelompok
yang tersebar di sebelas dusun Desa Pare.
2. Faktor Pendukung dan Penghambat
Faktor pendukung dari kegiatan ini adalah sambutan dari kepala dusun yang
menyambut baik kegiatan ini. kepala dusun mempersilakan mahasiswa Kerja
Praktik untuk melakukan observasi dan melakukan wawancara kepada
masyarakat. sedangkan faktor penghambat dari kegiatan ini yaitu adanya
kerusakan akses jalan di beberapa titik sehingga menyulitkan untuk melakukan
observasi. Namun tidak menghalangi untuk melakukan observasi sebagai
bagian dari kemajuan kompilasi data yang digunakan dalam penyusunan RTR
Desa Pare.
3. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut
Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah partisipasi masyarakat dalam
menggali informasi potensi dan permasalahan Desa Pare. dengan kegiatan
observasi juga diketahui kondisi sarana prasarana yang ada di desa.
4. Partisipasi Masyarakat dan Peran serta Pemda/Dinas/ Instansi
Dalam kegiatan observasi dan wawancara, masyarakat memberikan beberapa
detail dalam informasi yang diperoleh sehingga data yang didapatkan lebih
terpercaya. Peran mahasiswa Kerja Praktik adalah dalam mengumpulkan,
menganalisis, dan menyusun RTR Desa Pare.
5. Dokumentasi

Gambar 4 wawancara masyarakat desa


Sumber : Tim Magang Desa Pare 2023

e) Musyawarah 11 Dusun
1. Jenis Kegiatan
Kegiatan musyawarah dusun dilakukan sebanyak 11 kali sesuai dengan jumlah
dusun yang ada di Desa Pare. Sebelas Dusun tersebut adalah Dusun Sumber,
Pare, Josari, Gondang, Serut, Tangkluk, Traman, Tlogorejo, Susukan,
Randubang, dan Tandon. Musyawarah dilakukan mulai 2 - 16 Februari 2023.
Musyawarah dusun dilaksanakan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat
dalam proses perencanaan melalui penyampaian aspirasi, masalah, dan kondisi
realitas yang ada di setiap dusun. Dalam musyawarah dusun ini menerapkan
pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA). PRA berarti pendekatan
yang memberdayakan masyarakat untuk menganalisis dan meningkatkan
pengetahuan mereka tentang kondisi realita untuk merencanakan, bertindak,
memantau, dan mengevaluasi. Berikut merupakan 5 metode yang digunakan
dalam PRA.
- Sketsa dusun, yaitu gambaran ruang/wilayah desa atau kawasan
tertentu secara kasar maupun umum
- Transek dusun, yaitu teknik yang digunakan untuk melihat bentuk
topografi dan kondisi alam lingkungan dari suatu kawasan sehingga
dapat terlihat gambaran dan karakteristik wilayah

- Kalender musim, yaitu teknik analisis yang mendata kegiatan


masyarakat setiap tahunnya di musim/bulan – bulan tertentu untuk
mengkaji pola kegiatan musiman masyarakat
- Kalender harian, yaitu teknik analisis yang digunakan untuk melihat
kegiatan masyarakat dengan intervalnya 24 jam/dalam sehari atau
outputnya adalah penyusunan diagram kegiatan keseharian
masyarakat.
- Diagram kelembagaan, yaitu teknik yang digunakan untuk melihat
hubungan antara masyarakat dengan lembaga-lembaga yang
berkembang di sekitarnya
Melalui kegiatan ini diharapkan dapat menampung aspirasi masyarakat
sehingga dapat menyelesaikan masalah dan memaksimalkan potensi untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat Dusun Serut.
2. Faktor Pendukung dan Penghambat
Seluruh masyarakat memiliki antusias dalam kegiatan musyawarah dusun dan
memberikan pendapat serta informasi yang kami butuhkan sehingga
mempermudah dalam proses pengumpulan data. Faktor penghambat dari
kegiatan ini adalah perlu adanya penyesuaian jadwal untuk 11 dusun supaya
tidak terjadi jadwal yang bersamaan.
3. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut
Hasil yang dicapai dari kegiatan musyawarah di setiap dusun adalah
terkumpulnya aspirasi, masalah, dan kondisi realitas yang ada di setiap dusun
yang nantinya akan menjadi dasar analisis dalam penyusunan Rencana Tata
Ruang Desa Pare.
4. Partisipasi Masyarakat dan Peran serta Pemda/Dinas/ Instansi
Kegiatan musyawarah dusun berjalan lancar karena adanya partisipasi aktif
masyarakat saat musyawarah dilakukan serta adanya peran perangkat desa dan
juga perangkat dusun yang membantu berjalannya kegiatan musyawarah
dusun ini.
5. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 5 Musyawarah Dusun
Sumber : Tim Magang Desa Pare 2023

B. Kegiatan Penunjang

a) Sosialisasi Penanaman Tanaman Hidroponik


1. Jenis Kegiatan
Kegiatan sosialisasi tentang penanaman tanaman hidroponik beserta
cara merawatnya dilaksanakan pada hari Rabu, 8 Februari 2023 di Sekolah
Dasar Negeri 02 Pare, Desa Pare dan diikuti oleh kurang lebih 30 siswa.
Kegiatan sosialisasi ini memiliki tujuan untuk menambah ilmu atau
pengetahuan siswa-siswi SD Negeri 02 Pare agar mereka dapat mengetahui
cara budidaya tanaman dengan menggunakan media tanam selain tanah. Selain
pemaparan materi tentang tanaman hidroponik oleh mahasiswa Kerja Praktik,
siswa- siswi SD Negeri 02 Pare juga melakukan praktek secara langsung
menanam tanaman hidroponik dengan bibit tanaman sawi, pupuk atau nutrisi,
rockwool sebagai media tanam, serta memanfaatkan barang bekas seperti botol
plastik dan kain perca. Setelah praktek menanam hidroponik selesai,
mahasiswa Kerja Praktik juga memberikan sosialisasi tentang bagaimana cara
merawat tanaman hidroponik agar hasilnya nanti dapat bermanfaat bagi
mereka. Kegiatan sosialisasi tanaman hidroponik di SD Negeri 02 Pare, Desa
Pare ini merupakan salah satu bentuk kegiatan pengabdian masyarakat yang
dilakukan oleh mahasiswa KERJA PRAKTIK.
2. Faktor Pendukung dan Penghambat
Kegiatan sosialisasi tanaman hidroponik yang dilaksanakan di Sekolah
Dasar Negeri 2 Pare ini berjalan dengan lancar tanpa hambatan, karena
mendapat sambutan dan dukungan yang baik dari Kepala Sekolah dan jajaran
pengajar (guru) SDN 02 Pare. Selain itu, siswa-siswi SDN 02 Pare juga sangat
antusias dengan kegiatan sosialisasi yang diberikan oleh mahasiswa Kerja
Praktik dan melakukan praktek menanam tanaman hidroponik dengan baik.
3. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut
Hasil yang dapat dicapai dari pelaksanaan kegiatan sosialisasi tanaman
hidroponik ini adalah siswa-siswi SDN 02 Pare mengetahui dan paham
tentang bagaimana cara budidaya tanaman dengan menggunakan media tanam
selain tanah, serta merawat tanaman hidroponik agar tumbuh dengan baik.
Selain itu, kreativitas siswa-siswi SDN 02 Pare juga terlatih, dikarenakan pada
saat sosialisasi tanaman hidroponik juga memanfaatkan botol plastik bekas
dan kain perca untuk wadah dan alat menanamnya.
4. Partisipasi Masyarakat dan Peran serta Pemda/Dinas/ Instansi
Peserta dari program pengabdian masyarakat melalui kegiatan
sosialisasi penanaman tanaman hidroponik di Sekolah Dasar Negeri 02 Pare,
Desa Pare ini diikuti oleh siswa-siswi kelas 4, 5, dan 6 yang berjumlah sekitar
30 orang. Mereka sangat antusias dalam mengikuti rangkaian kegiatan
sosialisasi yang dilakukan mahasiswa KERJA PRAKTIK dari awal hingga
akhir kegiatan.
5. Kegiatan Yang Belum Terlaksana
Dari kegiatan sosialisasi penanaman tanaman hidroponik di SD Negeri
02 Pare ini tidak ada bagian dari kegiatan yang belum terlaksana.
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 6 Sosialisasi Menanam Hidroponik SDN 2 Pare
Sumber : Tim Magang Desa Pare 2023

b) Sosialisasi Menabung
1. Jenis Kegiatan
Menabung merupakan kegiatan menyisihkan uang dengan tujuan
tertentu. Sosialisasi menabung dipilih dalam kegiatan ini agar mengajarkan
pola hidup hemat kepada masyarakat. Kegiatan ini diharapkan mampu
memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai pentingnya menabung
dan manfaatnya untuk masa depan. Sosialisasi menabung yang dilaksanakan
di Sekolah Dasar Negeri 02 Pare pada hari Jumat, 10 Februari 2023 ini
merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat dengan sasaran siswa kelas
4 sampai 6 SDN 02 Pare. Kegiatan ini diikuti oleh kurang lebih 30 siswa.
2. Faktor Pendukung dan Penghambat
Dalam setiap kegiatan tentunya terdapat hal yang mendukung dan
menjadi penghambat keberlangsungannya. Faktor yang mendukung kegiatan
sosialisasi menabung ini adalah sambutan yang baik dari Kepala Sekolah
Dasar Negeri 02 Pare beserta jajaran pengajar (guru). Selain itu siswa SDN 02
Pare juga sangat antusias dengan kegiatan yang diberikan. Disisi lain terdapat
faktor penghambat berupa sulitnya mengontrol siswa yang masih terletak pada
tingkat 4 SD sehingga membutuhkan peran serta bapak/ibu guru untuk
mendampingi.
3. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut
Hasil yang dapat dicapai setelah terlaksananya kegiatan ini adalah
siswa SDN 02 Pare menjadi paham akan pentingnya menabung serta siswa
lebih termotivasi sehingga menumbuhkan kesadaran untuk selalu menyisihkan
uangnya. Selain itu, kreativitas siswa juga terlatih dikarenakan pada saat
sosialisasi juga dilakukan pembuatan celengan yang berasal dari botol bekas
secara bersama sama
4. Partisipasi Masyarakat dan Peran serta Pemda/Dinas/ Instansi
Dalam kegiatan sosialisasi ini diikuti oleh siswa SD Negeri 02 Pare yang
berada pada tingkat kelas 4 SD hingga 6 SD. Seluruh siswa mengikuti
kegiatan Sosialisasi Menabung dengan antusias. Mereka mendengarkan
pemaparan dan pemutaran video dengan baik dilanjutkan membuat hasil karya
celengan dari botol bekas.
5. Dokumentasi Kegiatan

Gambar 7 Sosialisasi Menabung SDN 2 Pare


Sumber : Tim Magang Desa Pare 2023

c) Pengabdian Masyarakat Sekolah Mengajar TPA


1. Jenis Kegiatan
Kegiatan pengabdian masyarakat sekolah mengajar TPA dilaksanakan di TPA
Dusun Pare. Kegiatan TPA ini sebelumnya memang sudah menjadi kegiatan
rutin yang dilaksanakan di Dusun Pare. Kehadiran kami dalam kegiatan ini
sebagai pengganti ustadzah serta memberikan pengetahuan baru kepada santri
di sana. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan hubungan kepada Tuhan
khususnya santri yang ada pada TPA tersebut. Dalam kegiatan ini, kami
dikelompokkan menjadi beberapa bagian untuk memberi pendampingan
mengaji serta memberikan beberapa cerita serta games kepada santri di sana.
2. Faktor Pendukung dan Penghambat
Dalam kegiatan ini, perangkat desa serta ustadzah memberikan sambutan
yang positif serta memberikan pendampingan dengan turut hadir dalam
kegiatan sekolah mengajar TPA. Namun, disisi lain terdapat hambatan yang
tidak bisa terhindarkan yaitu hujan yang menyebabkan kegiatan sedikit tidak
tepat waktu.
3. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut
Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini adalah dapat memberi kesadaran akan
belajar agama dan berbagi pengalaman serta cerita dengan para santri.
4. Partisipasi Masyarakat dan Peran serta Pemda/Dinas/ Instansi
Dalam kegiatan ini diikuti oleh santri TPA Masjid Al Inayah Dusun Pare yang
diikuti oleh anak anak tidak hanya berasal dari Dusun Pare melainkan dusun
sekitar Dusun Pare. Para santri sangat antusias dalam acara ini dibuktikan
dengan mereka begitu semangat dan tertib saat kegiatan ini berlangsung.
5. Dokumentasi Kegiatan

Gambar 8 Mengajar TPA


Sumber : Tim Magang Desa Pare 2023
d) Pengabdian Masyarakat Membantu Kegiatan Posyandu Dusun Serut
1. Jenis Kegiatan
Kegiatan membantu pelaksanaan posyandu di Dusun Serut, Desa Pare
ini merupakan bentuk kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh
mahasiswa Kerja Praktik. Kegiatan posyandu ini dilaksanakan pada hari
Sabtu, 11 Februari 2023 di Dusun Serut, Desa Pare. Kegiatan posyandu ini
diikuti oleh perwakilan ibu - ibu PKK yang merupakan kader posyandu serta
dibantu oleh bidan atau petugas medis dari puskesmas setempat, dengan
sasaran posyandu yaitu balita dan lansia di Dusun Serut. Kegiatan
posyandu di Dusun Serut, Desa Pare ini dilaksanakan rutin 1 (satu) kali dalam
sebulan dan bertujuan untuk mencegah peningkatan angka kematian ibu dan
bayi, baik saat kehamilan, persalinan, maupun setelahnya. Pada kegiatan
posyandu di Dusun Serut, Desa Pare ini, mahasiswa Kerja Praktik
berpartisipasi untuk membantu pelaksanaan kegiatan posyandu dan berperan
dalam memberikan layanan kesehatan kepada sasaran posyandu. Mahasiswa
Kerja Praktik turut membantu dalam pendaftaran, pendataan kesehatan balita
dan lansia (mengukur tinggi dan berat badan, lingkar kepala, lingkar perut,
tensi), serta ikut melakukan gerakan senam lansia bersama dengan perwakilan
tenaga medis dari puskesmas desa.
2. Faktor Pendukung dan Penghambat
Dalam pelaksanaan kegiatan posyandu di Dusun Serut, Desa Pare ini
terlaksana dengan baik dan lancar, tanpa adanya hambatan. Hal tersebut
didukung oleh adanya sambutan yang baik dari pihak kader PKK serta
partisipasi tinggi dari masyarakat dusun setempat selama kegiatan
berlangsung.
3. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut
Hasil yang dicapai dalam kegiatan membantu pelaksanaan posyandu
Dusun Serut, Desa Pare ini yaitu dapat memberikan bantuan kepada kader
PKK dan masyarakat yang menjadi sasaran posyandu (balita dan lansia)
melalui pendataan dan pelayanan kesehatan melalui kegiatan pengabdian
masyarakat yang dilakukan. Selain itu, dari kegiatan ini dapat mempermudah
pihak tenaga medis puskesmas memperoleh data-data kesehatan masyarakat
untuk keperluan mereka.
4. Partisipasi Masyarakat dan Peran serta Pemda/Dinas/ Instansi
Kegiatan pengabdian masyarakat dalam membantu pelaksanaan
posyandu di Dusun Serut, Desa Pare ini terlaksana dengan lancar, karena
partisipasi dari masyarakat Dusun Serut sangatlah tinggi, mulai dari balita dan
anak-anak, ibu-ibu, hingga lansia. Selain itu, tenaga medis dari puskesmas
desa setempat juga turut berpartisipasi dan berperan dalam memberikan
imunisasi kepada balita dan anak-anak, melakukan sosialisasi tentang
kesehatan, serta senam lansia.

5. Kegiatan Yang Belum Terlaksana


Dari kegiatan pengabdian masyarakat dengan turut berpartisipasi
membantu pelaksanaan posyandu di Dusun Serut, Desa Pare ini tidak ada
bagian dari kegiatan yang belum terlaksana.
6. Dokumentasi Kegiatan

Gambar 9 Posyandu Balita dan Lansia


Sumber : Tim Magang Desa Pare 2023
e) Pengabdian Masyarakat Dalam Program Dasa Wisma Dusun Pare RT 1
1. Jenis Kegiatan
Kegiatan pengabdian masyarakat pada Desa Pare dalam program Dasa Wisma
Dusun Pare RT 1 yang disebut Kebun Dawis. Program Kebun Dawis ini
terdapat pada setiap RT di Desa Pare. Kegiatan ini dilaksanakan di Dusun Pare
RT 1 pada hari Minggu, 12 februari 2023 pada pukul 07.00 hingga 09.00.
Program Kebun Dawis ini bertujuan agar masyarakat di Desa Pare dapat
berproduksi dengan memanfaatkan lahan yang ada untuk bertanam.
Mahasiswa Kerja Praktik turut serta membantu masyarakat Dusun Pare RT 1
untuk menanam sayuran seperti tanaman cabai, terong, dan lain-lain. Kegiatan
ini dimulai dari persiapan atau pembersihan lahan untuk tanaman,
pembibitan,

penanaman dan pemupukan. Kebun Dawis di Dusun Pare RT 1 selain


menanam sayuran juga terdapat kolam ikan. untuk memelihara ikan tawar
seperti lele. Setelah kegiatan berkebun mahasiswa KERJA PRAKTIK juga
turut ikut bersosialisasi bersama ibu-ibu Dusun Pare RT 1 dan mengobrol
dengan ketua Dasa Wisma Dusun Pare. Para warga diberikan pencerahan
mengenai tujuan adanya kebun dawis dan rencana kedepan mengenai kebun
dawis tersebut ketika masa panen mendatang.
2. Faktor Pendukung dan Penghambat
Kegiatan Kebun Dawis di Dusun pare RT 1 berjalan dengan lancar tanpa
hambatan , karena baik dari masyarakat RT 1 dan mahasiswa Kerja Praktik
saling membantu untuk menanam sayuran. Mahasiswa Kerja Praktik
mendapat sambutan baik dari masyarakat RT 1 karena mau ikut serta
membantu kegiatan warga.
3. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut
Hasil yang dapat dicapai dari kegiatan pengabdian masyarakat pada program
Dasa Wisma ini mahasiswa mendapatkan ilmu baru mengenai adanya program
kebun dawis. Ilmu tentang bagaimana cara pembibitan sayuran, menanam
sayuran, hingga pemupukannya.
4. Partisipasi Masyarakat dan Peran serta Pemda/Dinas/ Instansi
Partisipasi masyarakat pada program kebun dawis ini terdiri dari ketua RT 1,
ibu-ibu dan bapak-bapak Dusun Pare RT 1, serta pemuda. Walaupun pada
kegiatan ini tidak semua masyarakat RT 1 datang namun sebagian besar
masyarakat turut aktif dalam kegiatan ini.
5. Kegiatan Yang Belum Terlaksana
Dari kegiatan program kebun dawis di RT 1 ini tidak ada bagian dari kegiatan
yang belum terlaksana.
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 10 Kebun Dawis RT 1 dan RT 2
Sumber : Tim Magang Desa Pare 2023

f) Pengabdian Masyarakat Dalam Program Dasa Wisma Dusun Pare RT 2


1. Jenis Kegiatan
Kegiatan pengabdian masyarakat pada Desa Pare dalam program Dasa Wisma
Dusun Pare RT 2 yang disebut Kebun Dawis. Program Kebun Dawis ini
terdapat pada setiap RT di Desa Pare. Kegiatan ini dilaksanakan di Dusun Pare
RT 2 pada hari Minggu, 12 februari 2023 pada pukul 07.00 hingga 09.00.
Program Kebun Dawis ini bertujuan agar masyarakat di Desa Pare dapat
berproduksi dengan memanfaatkan lahan yang ada untuk bertanam.
Mahasiswa Kerja Praktik turut serta membantu masyarakat Dusun Pare RT 2
membantu masyarakat untuk memberikan pupuk pada setiap lubang yang akan
ditanami sayuran. Setelah kegiatan berkebun mahasiswa Kerja Praktik juga
turut ikut bersosialisasi bersama ibu-ibu Dusun Pare RT 2 dan mengobrol
dengan ketua Dasa Wisma Dusun Pare. Para warga diberikan pencerahan
mengenai tujuan adanya kebun dawis dan rencana kedepan mengenai kebun
dawis tersebut ketika masa panen mendatang.
2. Faktor Pendukung dan Penghambat
Kegiatan Kebun Dawis di Dusun pare Rt 1 berjalan dengan lancar tanpa
hambatan , karena baik dari masyarakat RT 1 dan mahasiswa Kerja Praktik
saling membantu untuk menanam sayuran. Mahasiswa Kerja Praktik
mendapat sambutan baik dari masyarakat RT 1 karena mau ikut serta
membantu kegiatan warga.
3. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut
Hasil yang dapat dicapai dari kegiatan pengabdian masyarakat pada program
Dasa Wisma ini mahasiswa mendapatkan ilmu baru mengenai adanya program
kebun dawis. Ilmu tentang bagaimana cara pembibitan sayuran, menanam
sayuran, hingga pemupukannya.

4. Partisipasi Masyarakat dan Peran serta Pemda/Dinas/ Instansi


Partisipasi masyarakat pada program kebun dawis ini terdiri dari ketua RT 2,
ibu-ibu dan bapak-bapak Dusun Pare RT 2, serta ketua dasa wisma Dusun
Pare.Walaupun pada kegiatan ini tidak semua masyarakat RT 1 datang namun
sebagian besar masyarakat turut aktif dalam kegiatan ini.
5. Kegiatan Yang Belum Terlaksana
Dari kegiatan program kebun dawis di RT 2 ini tidak ada bagian dari kegiatan
yang belum terlaksana.
6. Dokumentasi Kegiatan
BAB III. RELEVANSI KEGIATAN DENGAN REKOGNISI MK
KERJA PRAKTIK

Kegiatan Magang Desa yang diselenggarakan memiliki relevansi dengan rekognisi


Mata Kuliah Kerja Praktik UNS. Hal ini dibuktikan dengan serangkaian aktivitas yang
memiliki tujuan yang sama dengan CPMK di mata kuliah tersebut. Berikut ini merupakan
rincian mengenai relevansi kegiatan dengan rekognisi Mata Kuliah Kerja Praktik UNS.

A. Kegiatan Utama

1. Persiapan dan Pembekalan Materi Magang Desa Pare 2023

Tabel 3.1 Relevansi Kegiatan Persiapan dan Pembekalan Magang Desa Pare 2023
dengan Rekognisi MK Kerja Praktik

Maksud dan Tujuan KERJA Relevansi Kegiatan


PRAKTIK
CPMK 1 : Mahasiswa dapat Kegiatan persiapan dan pembekalan
melakukan praktik profesi Magang Desa Pare 2023 ini merupakan
perencana dalam dunia nyata tahap awal dalam perwujudan Kerja Praktik.
dalam bidang perencanaan, Dengan adanya persiapan dan pembekalan
perancangan atau studi tentang menjadikan mahasiswa dapat memahami
lingkungan buatan berskala seluruh rangkaian kegiatan kerja praktik
lingkungan, kawasan, kota / desa, khususnya dalam penyusunan Rencana Tata
atau wilayah berdasarkan teori Ruang Desa Pare sebagai bentuk praktik
dan ketrampilan yang didapatkan profesi perencana dalam dunia nyata
di bangku kuliah khususnya dalam skala desa.

CPMK 2 : Mahasiswa dapat Kegiatan persiapan dan pembekalan


menjelaskan pengalaman empirik Magang Desa Pare 2023 ini membantu
praktik profesi tentang gambaran mahasiswa dalam memperdalam mengenai
perusahaan dan proyek, gambaran proyek kerja praktik yakni
keterlibatan dalam proyek, penyusunan Rencana Tata Ruang Desa
pembahasan proyek tentang Pare. Pada kegiatan ini dilakukan
permasalahan dan alternatif pembahasan terkait proyek penyusunan
solusinya Rencana Tata Ruang Desa Pare yang
direncanakan akan menggunakan konsep
agropolitan sesuai dengan potensi dan
masalah yang ada di Desa Pare. Pada kerja
praktik ini mahasiswa akan menjadi
perencana yang akan menjadi aktor utama
dalam prosesnya.
CPMK 3 : Mahasiswa dapat Pada kegiatan persiapan dan pembekalan
menunjukkan sikap mental dan Magang Desa Pare 2023 memberikan
perilaku sebagai calon sarjana pemahaman awal terkait penyusunan
perencana yang baik yang terlihat kegiatan Rencana Tata Ruang Desa Pare
dari motivasi kerja, kinerja yang dibuktikan dengan hasil dari dokumen
pelaksanaan dan hasil kegiatan, Rencana Tata Ruang Desa Pare 2023-2033.
yang ditunjukkan dengan absen,
laporan kemajuan dan penilaian
kinerja dari pihak pengguna

2. Musyawarah Pembangunan Desa di Desa Singodutan 2023


Tabel 3.2 Relevansi Kegiatan Musyawarah Pembangunan Desa dengan Rekognisi
MK KERJA PRAKTIK
Maksud dan Tujuan Kerja Relevansi Kegiatan
Praktik
CPMK 1 : Mahasiswa dapat Dalam kegiatan ini, mahasiswa dapat
melakukan praktik profesi melakukan praktik profesi dengan
perencana dalam dunia nyata mengikuti musyawarah Desa sebagai
dalam bidang perencanaan, kegiatan praktik dalam bidang perencanaan,
perancangan atau studi tentang perancangan atau studi tentang lingkungan
lingkungan buatan berskala buatan berskala desa untuk mewujudkan
lingkungan, kawasan, kota / desa, pembangunan Desa yang lebih baik.
atau wilayah berdasarkan teori
dan ketrampilan yang didapatkan
di bangku kuliah
CPMK 2 : Mahasiswa dapat Musyawarah Desa merupakan salah satu
menjelaskan pengalaman empirik tahapan penting dalam melakukan magang
praktik profesi tentang gambaran desa untuk mengetahui potensi dan masalah
perusahaan dan proyek, serta rencana pembangunan desa secara
keterlibatan dalam proyek, umum yang dilakukan oleh perangkat desa
pembahasan proyek tentang setempat. Dengan mengikuti musyawarah
permasalahan dan alternatif desa, mahasiswa telah menjalankan praktik
solusinya profesi dan terlibat dalam proyek,
pembahasan proyek tentang permasalahan
dan alternatif solusinya.
CPMK 3 : Mahasiswa dapat Kegiatan musyawarah desa ini akan
menunjukkan sikap mental dan melatih mahasiswa belajar bersama
perilaku sebagai calon sarjana masyarakat setempat untuk ikut
perencana yang baik yang terlihat berpartisipasi dalam perencanaan tata ruang
dari motivasi kerja, kinerja desa guna mewujudkan pembangunan desa
pelaksanaan dan hasil kegiatan, yang lebih baik lagi dan dapat
yang ditunjukkan dengan absen, mensejahterakan masyarakat.
laporan kemajuan dan penilaian
kinerja dari pihak pengguna

3. Kunjungan dan Wawancara Perangkat Desa terkait Potensi dan MasalahPembangunan


Desa

Tabel 3.3 Relevansi Kegiatan Kunjungan dan Wawancara Perangkat Desa Pare 2023
dengan Rekognisi MK Kerja Praktik

Maksud dan Tujuan KERJA Relevansi Kegiatan


PRAKTIK
CPMK 1 : Mahasiswa dapat Kegiatan kunjungan dan wawancara kepada
melakukan praktik profesi Perangkat Desa Pare terkait potensi dan
perencana dalam dunia nyata masalah pembangunan desa merupakan
bentuk praktik mahasiswa dalam bidang
dalam bidang perencanaan,
perencanaan untuk memahami mengenai
perancangan atau studi tentang kondisi kawasan perencanaan. Penggalian
lingkungan buatan berskala potensi dan masalah melalui wawancara
lingkungan, kawasan, kota/desa, sebagai teknik pengumpulan data yang
atau wilayah berdasarkan teori sebelumnya telah dipelajari dalam
dan ketrampilan yang didapatkan perkuliahan menjadi sarana bagi mahasiswa
di bangku kuliah untuk belajar dan mempraktikkan ilmu
pengetahuan yang sudah diperoleh dalam
kuliah teori sehingga dapat memberi
dampak baik bagi masyarakat. Hasil
wawancara terkait potensi dan masalah desa
tersebut menjadi salah satu dasar
pertimbangan penyusunan Rencana Tata
Ruang Desa Pare Tahun 2023-2033.
CPMK 2 : Mahasiswa dapat Penggalian potensi dan masalah yang ada di
menjelaskan pengalaman empirik desa melalui kegiatan kunjungan dan
praktik profesi tentang gambaran wawancara perangkat desa ini dapat
memberikan pengalaman praktik profesi
perusahaan dan proyek,
bagi mahasiswa sebagai perencana yang
keterlibatan dalam proyek, mana dapat melatih mahasiswa untuk
pembahasan proyek tentang belajar berpartisipasi dan berkontribusi
permasalahan dan alternatif dalam pembangunan desa. Bentuk
solusinya. kontribusi tersebut akan tertuang dalam
Rencana Tata Ruang Desa Pare yang
diharapkan dapat menjadi solusi arahan
pembangunan Desa Pare dalam sepuluh
tahun mendatang. Kegiatan wawancara ini
memberikan luaran yang digunakan untuk
masukan dalam penyusunan Rencana Tata
Ruang Desa Pare.
CPMK 3 : Mahasiswa dapat Kunjungan dan wawancara mahasiswa
terhadap perangkat desa untuk menggali
menunjukkan sikap mental dan
potensi dan masalah yang ada dapat
perilaku sebagai calon sarjana menjadi sarana mahasiswa untuk belajar
dalam berperilaku sebagai perencana yang
perencana yang baik yang terlihat
baik. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan
dari motivasi kerja, kinerja partisipasi aktif dan kontribusi mahasiswa
dalam pembangunan desa guna penyusunan
pelaksanaan dan hasil kegiatan,
dokumen Rencana Tata Ruang Desa Pare
yang ditunjukkan dengan absen, Tahun 2023-2033 sebagai salah satu bentuk
hasil kegiatan magang atau kerja praktik
laporan kemajuan dan penilaian
yang dilakukan di Desa Pare.
kinerja dari pihak pengguna.

4. Observasi dan Wawancara Masyarakat terkait Potensi dan Masalah


Pembangunan Desa

Tabel 3.4 Relevansi Kegiatan Observasi dan Wawancara Masyarakat terkait Potensi
dan Masalah Pembangunan Desa Pare 2023 dengan Rekognisi MK KERJA
PRAKTIK

Maksud dan Tujuan KERJA Relevansi Kegiatan


PRAKTIK
CPMK 1 : Mahasiswa dapat Kegiatan observasi dan wawancara terhadap
melakukan praktik profesi masyarakat Desa Pare yang yang dilakukan
perencana dalam dunia nyata olilakukan oleh Mahasiswa Kerja Praktik
dalam bidang perencanaan, deh Mahasiswa Kerja Praktik dengan tujuan
untuk mengetahui potensi dan masalah
perancangan atau studi tentang mellallui sstudi llingkukungan//
lingkungan buatan berskala kkawawasann. Kegiatan observasobservasi da
lingkungan, kawasan, kota / desa, wawancaradanwawancailakukan sebagai salah satu
atau wilayah berdasarkan teori upaya dalam proses penyusunan Rencana
dan ketrampilan yang didapatkan Tata Ruang Desa Pare 2023-2033 yang
di bangku kuliah nantinya dapat digunakan oleh Desa Pare
dalam rangka pembangunan sesuai dengan
tahun rencana yang disusun.
CPMK 2 : Mahasiswa dapat Kegiatan observasi dan wawancara ini
menjelaskan pengalaman empirik merupakan salah satu teknik pengumpulan
praktik profesi tentang gambaran data yang dilakukan oleh mahasiswa Kerja
Praktik yang telah diajarkan pada mata
perusahaan dan proyek,
perkuliahan. Hasil wawancara dan observasi
keterlibatan dalam proyek,
pembahasan proyek tentang dikompilasikan agar dapat dianalisis potensi
permasalahan dan alternatif dan masalah yang pada Desa Pare sehingga
solusinya dapat sebagai pedoman penyusunan
Rencana Tata Ruang Desa Pare 2023-2033
dengan memaksimalkan potensi dan
mengatasi masalah melalui solusi yang
sesuai dengan kondisi Desa Pare.

CPMK 3 : Mahasiswa dapat Kegiatan observasi dan wawancara yang


menunjukkan sikap mental dan dilakukan mahasiswa Kerja Praktik
perilaku sebagai calon sarjana merupakan sarana mahasiswa untuk belajar
dalam berperilaku sebagai perencana yang
perencana yang baik yang terlihat
baik ditunjukkan dengan partisipasi aktif
dari motivasi kerja, kinerja dan kontribusi mahasiswa dalam
pelaksanaan dan hasil kegiatan, pembangunan desa yang melibatkan
yang ditunjukkan dengan absen, masyarakat sebagai subjek dan objek
laporan kemajuan dan penilaian pembangunan desa, hal ini dilakukan
kinerja dari pihak pengguna sebagai bentuk dorongan untuk
meningkatkan partisipasi aktif masyarakat
dalam proses penyusunan Rencana Tata
Ruang Desa Pare 2023-2033 melalui
informasi yang masyarakat berikan
mengenai potensi dan masalah
pembangunan yang ada di Desa Pare.
Sehingga kemudian akan di kompilasi, di
analisis, dan digunakan dalam menyusun
RTR Desa Pare.

5. Musyawarah 11 Dusun terkait Potensi dan Masalah Pembangunan Desa Pare2023

Tabel 3.5 Relevansi Kegiatan Musyawarah 11 Dusun terkait Potensi dan Masalah
Pembangunan Desa Pare 2023 dengan Rekognisi MK Kerja Praktik

Maksud dan Tujuan KERJA Relevansi Kegiatan


PRAKTIK
CPMK 1 :Mahasiswa dapat Praktik profesi perencana dalam dunia
melakukan praktik profesi nyata dalam bidang perencanaan dibuktikan
perencana dalam dunia nyata dengan penerapan pendekatan perencanaan
dalam bidang perencanaan, secara partisipatif dalam proses penyusunan
perancangan atau studi tentang rencana tata ruang desa. Hal tersebut
lingkungan buatan berskala dilakukan dengan kegiatan musyawarah
lingkungan, kawasan, kota / desa, dusun yang ada di Desa Pare menjadi
atau wilayah berdasarkan teori salah satu tahap awal dalam proses
dan ketrampilan yang didapatkan perencanaan pembangunan desa,
di bangku kuliah pembinaan, dan pemberdayaan
masyarakat desa yang mana bertujuan untuk
mengetahui potensi dan permasalahan desa,
sehingga kegiatan ini merupakan bagian
dari perwujudan Tri Dharma Perguruan
Tinggi yaitu di bidang pengabdian kepada
masyarakat karena dalam kegiatannya
mahasiswa Magang Desa terjun langsung ke
lapangan untuk membantu dalam proses
penyusunan Rencana Tata Ruang (RTR)
Desa Pare Tahun 2023-2033.

CPMK 2 : Mahasiswa dapat Pengalaman yang diperoleh dalam praktik


menjelaskan pengalaman empirik profesi yang ditemui di lapangan adalah
praktik profesi tentang gambaran bagaimana konflik-konflik perencanaan
terjadi dalam menyusun perencanaan tata
perusahaan dan proyek,
ruang. Terdapat perbedaan antara pihak
keterlibatan dalam proyek, pemerintah dan masyarakat. Olehh karena
pembahasan proyek tentang itu, peran mahasiswa sebagai praktik
permasalahan dan alternatif perencana di sini tidak hanya berguna dalam
solusinya penyusunan dokumen saja tetapi juga
fasilitator dan mediator yang menyinergikan
peran-peran berbagai pihak dalam proses
perencanaan. Keterlibatan saya dalam
projek ini adalah sebagai fasilitator antara
masyarakat dan pemerintah yang dilakukan
melalui metode teknik perencanaan seperti
melalui pendekatan Participatory Rural
Appraisal yang ada di 11 dusun. Isu utama
dalam perencanaan tata ruang di Desa Pare
adalah bagaimana mengoptimalkan potensi
agropolitan, potensi wisata yang dimiliki
oleh desa tersebut serta potensi keuntungan
lokasi yang dilalui oleh Jalan Lingkar Kota
yang berdampak terhadap peningkatakan
kegiatan ekonomi di kawasan tersebut.
Sehingga solusi yang dilakukan adalah
menyinergikan potensi tersebut dalam upaya
peningkatan kesejahteraan hidup
masyarakat melalui proses penyusunan
Rencana Tata Ruang Desa Pare.
CPMK 3 : Mahasiswa dapat Dalam mewujudkan hal tersebut kami
menunjukkan sikap mental dan berupaya untuk selalu menginformasikan
perilaku sebagai calon sarjana hasil kinerja dan kegiatan yang dilakukan
tiap tahapnya untuk di presentasikan ke
perencana yang baik yang terlihat
masyarakat, perangkat desa, serta dosen
dari motivasi kerja, kinerja pembimbing untuk memberikan feedback
pelaksanaan dan hasil kegiatan, lebih lanjut mengenai apa yang harus
yang ditunjukkan dengan absen, dilakukan di tahap setelahnya dalam proses
laporan kemajuan dan penilaian penyusunan rencana tata ruang.
kinerja dari pihak pengguna
B. Kegiatan Penunjang
1. Sosialisasi Menanam Hidroponik di SDN 2 Pare

Tabel 3.1 Relevansi Kegiatan Sosialisasi Menanam Hidroponik di SDN 2 Pare


dengan Rekognisi MK Kerja Praktik

Maksud dan Tujuan Kerja Relevansi Kegiatan


Praktik
CPMK 1: Mahasiswa dapat Kegiatan sosialisasi menanam hidroponik di
melakukan praktik profesi SDN 2 Pare menjadi salah satu kegiatan
perencana dalam dunia nyata penunjang dalam program Kerja Praktik
dalam kegiatan magang desa pare yang
dalam bidang perencanaan,
bertujuan untuk berbagi pengetahuan
perancangan atau studi tentang tentang menanam hidroponik. Selain itu,
lingkungan buatan berskala dalam kegiatan sosialisasi juga memberikan
lingkungan, kawasan, kota/desa, pelatihan terkait langkah-langkah menanam
atau wilayah berdasarkan teori dengan teknik hidroponik yang diikuti oleh
dan ketrampilan yang didapatkan siswa-siswi kelas 3, 4, dan 5 SDN 2 Pare,
di bangku kuliah sehingga kegiatan ini merupakan bagian
dari perwujudan dari ktrampilan yang
diperoleh dibangku kuliah yang juga
seejalan dengan Tri Dharma Perguruan
Tinggi, yaitu di bidang pengabdian kepada
masyarakat karena dalam kegiatannya,
mahasiswa Kerja turun langsung ke
lapangan untuk memberikan sosialisasi
kepada siswa-siswi SDN 2 Pare.
CPMK 2 : Mahasiswa dapat Kegiatan sosialisasi menanam hidroponik
menjelaskan pengalaman empirik dilakukan untuk memberikan pengetahuan
praktik profesi tentang dan mengajarkan kepada siswa-siswi SDN 2
Pare mengenai teknik menanam dengan
gambaran perusahaan dan media selain tanah, yaitu air dengan bantuan
proyek, keterlibatan dalam nutrisi sebagai pengganti pupuk. Sehingga
proyek, pembahasan proyek siswa-siswi SDN 2 Desa Pare dapat
menerapkan tanaman hidroponik di
tentang permasalahan dan kehidupan sehari-sehari, kemudian dapat
alternatif solusinya. menghasilkan manfaat. Melalui kegiatan ini,
mahasiswa dapat menjelaskan pengalaman
empirik praktik profesi dan mendapatkan
pengalaman dalam permasalahan dan
alternatif solusi yang diterapkan pada warga
Desa Pare
CPMK 3 : Mahasiswa dapat Kegiatan sosialisasi menanam hidroponik
yang dilakukan di SDN 2 Pare dapat melatih
menunjukkan sikap mental dan
mahasiswa Magang Desa dalam berinteraksi
perilaku sebagai calon sarjana dan mengajak siswa-siswi SDN 2 Pare
untuk belajar serta berlatih menerapkan
perencana yang baik yang terlihat teknik menanam hidroponik. Sehingga
siswa-siswi SDN 2 Pare dan mahasiswa
dari motivasi kerja, kinerja Magang Desa dapat menerapkan teknik
pelaksanaan dan

hasil kegiatan, yang ditunjukkan


dengan absen, laporan kemajuan
dan penilaian

kinerja dari pihak pengguna
menanam hidroponik lagi untuk kedepannya
dan dapat menghasilkan manfaat. Melalui
kegiatan ini juga dapat digunakan seebagai
ajang dalam menunjukkan sikap mental dan
perilaku sebagai calon sarjana

perencana yang baik yang terlihat dari


motivasi kerja, kinerja pelaksanaan dan

hasil kegiatan,

2. Sosialisasi Menabung di SDN 2 Pare

Tabel 3.2 Relevansi Kegiatan Sosialisasi Menabung di SDN 2 Pare dengan Rekognisi
MK KERJA PRAKTIK
Maksud dan Tujuan KERJA Relevansi Kegiatan
PRAKTIK
CPMK 1 : Mahasiswa dapat Kegiatan sosialisasi menabung di SDN 2
melakukan praktik profesi Pare menjadi salah satu kegiatan penunjang
perencana dalam dunia nyata dalam program Magang Desa yang
bertujuan untuk mengenalkan pengetahuan
dalam bidang perencanaan,
akan pentingnya menabung pada usia dini.
perancangan atau studi tentang Selain itu, dalam kegiatan sosialisasi juga
lingkungan buatan berskala memberikan pelatihan untuk membuat
lingkungan, Kawasan, kota/desa, sendiri tempat menabung dengan
atau wilayah berdasarkan teori menggunakan limbah botol bekas dan juga
dan keterampilan yang kardus. Sehingga dengan adanya kegiatan
didapatkan di bangku kuliah tersebut, kegiatan ini, mahasiswa dapat
mengimplementasikan praktik perencana
dari teori dan keterampilan yang didapatkan
di bangku kuliah.

CPMK 2 : Mahasiswa dapat Kegiatan sosialisasi menabung di SDN 2


menjelaskan pengalaman empirik Pare ini dilakukan untuk memberikan
praktik profesi tentang gambaran pengetahuan dan mengajarkan kepada
siswa-siswi SDN 2 Pare mengenai
perusahaan dan proyek,
keterampilan memanfaatkan barang bekas
keterlibatan dalam proyek, yang dapat dipergunakan dan memberi
pembahasan proyek tentang manfaat melalui kegiatan menabung yang
permasalahan dan alternatif akan dilakukan oleh siswa-siswi SDN 2
solusinya
Pare. Sehingga siswa-siswi SDN 2 Desa
Pare dapat menerapkan pentingnya
menabung di kehidupan sehari-sehari,
kemudian dapat menghasilkan manfaat.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa dapat
menjelaskan pengalaman empirik praktik
profesi dan mendapatkan pengalaman dalam
permasalahan dan alternatif solusi yang
diterapkan pada warga Desa Pare
CPMK 3 : Mahasiswa dapat Kegiatan sosialisasi menabung yang
dilakukan di SDN 2 Pare dapat melatih
menunjukkan sikap mental dan
mahasiswa Magang Desa dalam berinteraksi
perilaku sebagai calon sarjana dan mengajak siswa-siswi SDN 2 Pare
untuk belajar serta berlatih menerapkan
perencana yang baik yang terlihat
pentingnya menabung pada usia dini.
dari motivasi kerja, kinerja Sehingga siswa-siswi SDN 2 Pare mampu
mengaplikasikan pentingnya menabung
pelaksanaan dan hasil kegiatan,
sehingga mereka dapat memperoleh
yang ditunjukkan dengan absen, manfaatnya untuk kedepannya.Melalui
kegiatan ini, mahasiswa dapat menunjukkan
laporan kemajuan dan penilaian
sikap dan perilaku sebagai calon sarjana
kinerja dari pihak pengguna perencana yang baik yang dipraktikkan
secara langsung kepada warga Desa Pare.

3. Pengabdian Masyarakat Sekolah Mengajar TPA

Tabel 3.3 Relevansi Kegiatan Pengabdian Masyarakat Sekolah Mengajar TPA dengan
Rekognisi MK Kerja Praktik

Maksud dan Tujuan Kerja Relevansi Kegiatan


Praktik
CPMK 1 : Mahasiswa Kegiatan pengabdian masyarakat sekolah
dapat melakukan mengajar TPA merupakan bentuk praktik
praktik profesi perencanaan dalam rangka interaksi dengan
masyarakat langsung. Dari pengabdian ini,
perencana dalam
diperoleh informasi tentang kebutuhan
dunia nyata dalam perencanaan dan perancangan Desa Pare
bidang perencanaan, dilihat dari kelengkapan dan pemerataan
perancangan, atau sarana peribadatannya serta ketersediaan
studi tentang aktivitas masyarakatnya.
lingkungan, kawasan,
kota/desa, atau
wilayah berdasarkan
teori dan
keterampilan yang
didapatkan di bangku
kuliah
CPMK 2 : Kegiatan pengabdian masyarakat sekolah
mengajar TPA yang telah dilakukan
Mahasiswa dapat menjelaskan mahasiswa Magang Desa Pare merupakan
bentuk keterlibatan masyarakat dengan Pemerintah Desa Pare serta
pengalaman empirik praktik
lembaga-lembaga lain terkait yang memberikan masukan dalam
profesi tentang gambaran pembahasanterkaitpenyusunanRencanaTataRuangDesaPare.
perusahaan dan proyek,
keterlibatan dalam proyek,
pembahasan proyek tentang
permasalahan dan alternatif
solusinya
CPMK 3 : Mahasiswa dapat Kegiatan pengabdian masyarakat sekolah
mengajar TPA yang telah dilakukan dapat
menunjukkan sikap mental dan melatih mahasiswa untuk memiliki sikap
perilaku sebagai calon sarjana yang baik dan bersemangat untuk
perencana yang baik yang terlihat memperoleh hasil yang optimal. Mahasiswa
dilatih untuk disiplin dan sesuai dengan
dari motivasi kerja, kinerja
target kemajuan dalam rangka mengajar di
pelaksanaan dan hasil kegiatan, TPA.
yang ditunjukkan dengan absen,
laporan kemajuan, dan penilaian
kinerja dari pihak pengguna
4. Pengabdian Masyarakat Membantu Kegiatan Posyandu Dusun Serut

Tabel 3.4 Relevansi Kegiatan Pengabdian Masyarakat Membantu Kegiatan Posyandu


Dusun Serut dengan Rekognisi MK Kerja Praktik

Maksud dan Tujuan KERJA Relevansi Kegiatan


PRAKTIK
CPMK 1 : Mahasiswa dapat Kegiatan Posyandu Dusun Serut menjadi
melakukan praktik profesi sarana bagi mahasiswa Tim Magang Desa
perencana dalam dunia nyata Pare sebagai untuk mengaplikasikan Tri
dalam bidang perencanaan, Dharma pengabdian bagi masyarakat dengan
perancangan atau studi tentang kegiatan membantu masyarakat. Mungkin
lingkungan buatan berskala secara langsung tidak memiliki keterkaitan
lingkungan, kawasan, kota/desa, signifikan terhadap CPMK 1, tetapi kegiatan
atau wilayah berdasarkan teori posyandu merupakan salah satu
dan ketrampilan yang didapatkan implementasi program yang menunjang
di bangku kuliah perencanaan pembangunan yang berkaitan
dengan aspek perencanaan yaitu
kependudukan dan sosial budaya.
CPMK 2 : Mahasiswa dapat Kegiatan posyandu ini membantu
menjelaskan pengalaman empirik mahasiswa dalam menerapkan ilmu
praktik profesi tentang gambaran pengetahuan, teknologi, dan seni yang
perusahaan dan proyek, dipelajari dan memberi manfaat bagi
keterlibatan dalam proyek, masyarakat. Hal ini ditunjukkan dengan
pembahasan proyek tentang pencatatan data posyandu yang dilakukan
permasalahan dan alternatif oleh mahasiswa, penggunaan alat alat dalam
solusinya.. pengecekan Kesehatan yang dilakukan
mahasiswa, dan penggunaan alat alat
elektronik serta kamera sebagai penunjang
dokumentasi dan sarana belajar senam.
Masyarakat Dusun Serut merasa sangat
Terbantu. Dalam ranah ilmu perencanaan,
pelaksanaan posyandu merupakan bagian
dari implementasi program pada aspek
kependudukan dan sosial budaya.
CPMK 3 : Mahasiswa dapat Dalam Kegiatan ini mahasiswa mampu
menunjukkan sikap mental dan berpartisipasi dan berkontribusi dalam
perilaku sebagai calon sarjana pembangunan melalui cara mereka
perencana yang baik yang terlihat membantu mempersiapkan dan
dari motivasi kerja, kinerja melaksanakan posyandu dalam artian
pelaksanaan dan hasil kegiatan, mahasiswa membantu peningkatan kualitas
yang ditunjukkan dengan absen, Kesehatan di Dusun Serut merupakan
laporan kemajuan dan penilaian bagian dari perencanaan pembangunan.
kinerja dari pihak pengguna.
5. Pengabdian Masyarakat Dalam Program Dasa Wisma Dusun Pare RT 1 dan RT2

Tabel 3.5 Relevansi Kegiatan Pengabdian Masyarakat Dalam Program Dasa Wisma
Dusun Pare RT 1 dan RT 2 dengan Rekognisi MK Kerja Praktik

Maksud dan Tujuan Kerja Relevansi Kegiatan


Praktik
CPMK 1 : Mahasiswa dapat Melakukan Praktik profesi perencanaan
melakukan praktik profesi dapat dilakukan dengan pendekatan pada
perencana dalam dunia nyata masyarakat melakui kegiatan Dawis atau
Dasa Wisma. Kegiatan ini merupakan
dalam bidang perencanaan,
program yang dilakukan oleh masyarakat
perancangan atau studi tentang Dusun. Melalui kegiatan dawis didapatkan
lingkungan buatan berskala permasalahan dan potensi yang di skala
lingkungan, kawasan, kota/desa, lingkungan masyarakat.
atau wilayah berdasarkan teori
dan ketrampilan yang didapatkan
di bangku kuliah
CPMK 2 : Mahasiswa Program Dasa Wisma ini dapat membantu
dapat menjelaskan pengalaman mahasiswa dalam mengumpulkan informasi
empirik praktik profesi tentang mengenai potensi dan permasalahan Desa
gambaran perusahaan dan Pare.
proyek, keterlibatan dalam Kegiatasn Dawis dengan pembuatan kebun
proyek, pembahasan proyek sayur, buah, dan kolam ikan lele merupakan
tentang permasalahan dan bentuk penerapan ilmu pengetahuan,
alternatif solusinya. teknologi, serta seni karena dalam
melakukan penanaman sayur dan buah
menggunakan teknik penanaman yang baik.
Selain itu, dilakukan penerapan budidaya
ikan lele yang mampu berkembang.
Program dawis juga merupakan penerapan
ilmu dalam menangkap peluang dari potensi
desa berupa pemanfaatan lahan dan tanah
yang subur. Dalam penerapan seni
dilakukan dengan menghias dan melakukan
penataan pada kebun dawis Dusun Pare.
Dalam ranah ilmu perencanaan, pelaksanaan
Dawis merupakan bagian dari implementasi
program pada aspek kependudukan dan sosial
budaya.

CPMK 3 : Mahasiswa dapat Dalam Kegiatan ini mahasiswa mampu


menunjukkan sikap mental dan berpartisipasi dan berkontribusi dalam
perilaku sebagai calon sarjana pembangunan melalui cara mereka
membantu Kegiatan Dawis yang telah
perencana yang baik yang terlihat dilakukan dapat melatih mahasiswa dalam
dari motivasi kerja, kinerja berinteraksi dan mengajak masyarakat
pelaksanaan dan hasil kegiatan, dalam menjaga lingkungan.
yang ditunjukkan dengan absen,
laporan kemajuan dan penilaian
kinerja dari pihak pengguna.
BAB IV. PENUTUP

A. Kesimpulan

Kegiatan Kerja Praktik Penyusunan Rencana Tata Ruang Desa Pare 2023-
2033 yang dilaksanakan pada periode Juli-Agustus 2023 terdiri dari 10 mahasiswa di
Desa Pare, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah telah selesai
dilaksanakan dengan baik dengan diperoleh produk Rencana Tata Ruang Desa Pare.
Pada proses keberlangsungan Kerja Praktik di Desa Pare, terdapat lima program kerja
utama yang berhasil dilaksanakan dalam rangka penyusunan dokumen Rencana Tata
Ruang Desa Pare yang meliputi persiapan dan pembekalan materi, Musrenbang Desa,
kunjungan dan wawancara perangkat desa, observasi dan wawancara masyarakat
desa, serta musyawarah di 11 dusun.
Sementara terkait program kerja pendukung, terdapat enam program kerja
pendukung yang telah berhasil dilaksanakan, antara lain sosialisasi penanaman
tanaman hidroponik, sosialisasi menabung, pengabdian masyarakat sekolah mengajar
TPA, pengabdian masyarakat membantu kegiatan Posyandu Dusun Serut, pengabdian
masyarakat dalam program Dasa Wisma Dusun Pare RT01, serta pengabdian
masyarakat dalam program Dasa Wisma Dusun Pare RT02. Pelaksanaan program
kerja utama menghasilkan tiga dokumen Rencana Tata Ruang Desa Pare 2023-2033
yang meliputi Buku Pendahuluan, Buku Antara, dan Buku Rencana yang juga
termasuk masterplan permukiman dan integrasi agropolitan dengan Desa Singodutan,
Desa Jendi, dan Desa Keloran. Dokumen tersebut diperuntukkan untuk perencanaan
program pembangunan Desa Pare secara internal maupun eksternal yang lebih tepat
sasaran dan sesuai dengan kondisi yang dimiliki. Penyusunan dokumen tersebut
tentunya berlangsung dengan bantuan masyarakat Desa Pare yang berpartisipasi aktif
dalam proses Musrenbang, wawancara masyarakat, dan Musyawarah Dusun.

B. Saran-Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka didapatkan saran sebagai berikut.
1. Pihak Perencanaan Wilayah dan Kota UNS yang telah melepaskan mahasiswanya
untuk melaksanakan Magang Desa sekaligus rekognisi KERJA PRAKTIK di
Desa Pare diharapkan untuk tetap menjalin hubungan yang menguntungkan agar
UNS selaku akademisi menjadi pionir dalam pengabdian masyarakat.
2. Mahasiswa yang telah mendapatkan pengalaman di Desa Pare diharapkan untuk
menjadi penggerak dalam masyarakat sebagai tindak lanjut dari program kuliah
kerja nyata tersebut.
3. Pihak desa diharapkan dapat menjadikan output Rencana Tata Ruang Desa Pare
2023-2033 sebagai masukan program dan kebijakan yang dilakukan dan
direncanakan untuk pengembangan Desa Pare.
4. Perlunya peningkatan komunikasi antar pihak yang berkepentingan dalam Kerja
Praktik harus agar kegiatan Kerja Praktik berjalan lancar dan tidak ada
miskomunikasi.
5. Kegiatan KERJA PRAKTIK harus didukung dengan fasilitas yang memadai
untuk mempermudah pelaksanaan program kerja.
6. Perizinan terkait kegiatan Kerja Praktik dan kegiatan akademik kampus harus
diperjelas dan dipermudah.
LAMPIRAN- LAMPIRAN

Lampiran 1 Release berita (elektronik atau cetak) disertai link dan screenshoot

Link Berita :
https://www.kompasiana.com/kelompokmagangdesapare/646f21234addee33e27a6692/partisi
pasi-masyarakat-dalam-penyusunan-rencana-tata-ruang-desa-pare-selogiri-bersama-mahasis
wa-magang-desa-kelompok-3-pwk-ft-uns
Lampiran 2 Rincian Penggunaan Anggaran

Harga Satuan
No Rincian Barang Kuantitas Satuan Biaya (Rp)
(Rp)

1. Bibit Hidroponik 30 Buah Rp 1000 Rp 30.000

2. Pupuk Nutrisi 2 Buah Rp 20.000 Rp 40.000


Hidroponik

3. Tempat bibit 2 Buah Rp 2.000 Rp 4.000


hidroponik

4. Snack Sosialisasi SD 80 Paket Rp 1.000 Rp 80.000

5. Hadiah 6 Paket Rp 5.000 Rp 30.000

6. Kertas Kado 2 Buah Rp 2.000 Rp 4.000

7. Kertas Karton 12 Buah Rp 3.000 Rp 36.000

8. Snack FGD II 25 Box Rp 10.000 Rp 250.000

Total Rp 474.000
Lampiran 3 Daftar Mahasiswa Magang Desa Pare 2023

No Nama Prodi NIM Contact Person


1 Annita Indah Putri Utami Perencanaan I0620006 089675977175
Wilayah dan
Kota
2 Bertania Kartikaning Tiyas Perencanaan I0620013 088806503569
Rosari Wilayah dan
Kota
3 Dina Lutfiana Rahmawati Perencanaan I0620022 081809071799
Wilayah dan
Kota
4 Fikakurrahni Azzahra Perencanaan I0620036 081391448308
Wilayah dan
Kota
5 Galih Nur Seto Perencanaan I0620041 081392127462
Wilayah dan
Kota
6 Rahma Novita Sari Perencanaan I0620065 081312498405
Wilayah dan
Kota
7 Rifda Asyifah Syandana Perencanaan I0620068 0895372274175
Wilayah dan
Kota
8 Sevina Eka Pratiwi Perencanaan I0620075 081717269024
Wilayah dan
Kota
9 Wahyu Widhi Prawesti Perencanaan I0620082 082242955667
Wilayah dan
Kota
10 Aida Rossalina Khoirunnisa Perencanaan I0620083 087774097221
Wilayah dan
Kota
Lampiran 4 Matrik kegiatan mahasiswa yang sudah dilaksanakan

FORM REKAPITULASI DAN MATRIKS PROGRAM MAGANG DESA PARE


2023

Kelompok 3
Nama Desa : Pare
Kecamata :Selogiri
Kabupaten :Wonogiri

NO PROGRAM KEGIATAN TANGGAL PENANG REALISA SASARAN JUMLAH DURASI FREKUENSI HOK
PELAKSAN GUNG SI PESERTA
AAN JAWAB ANGGAR
PROGR AN
AM

1 Persiapan dan Mengikuti Jumat sd Galih Nur - Mahasiswa 40 120 3 14.400


pembekalan pembekalan Sabtu, 13-14 Seto Tim
materi (zoom) materi terkait Januari 2023 Magang
agropolitan Desa Pare
sebagai dasar
dalam
penyusunan
Rencana Tata
Ruang Desa
Pare dengan
konsep
agropolitan

2 Musrenbang Mengikuti Selasa, 24 Annita - Masyarakat 65 180 1 11.700


Desa kegiatan Januari 2023 Indah Desa
Musyawarah Putri Singodutan
Perencanaan Utami

51
Pembangunan
Desa di Desa
SIngodutan
bersama
dengan tim
Magang Desa
Singodutan.
Mahasiswa
mencatat
terkait aspirasi
yang diajukan
masyarakat

3 Kunjungan Melakukan Rabu, 25 Rahma - Masyarakat 15 120 1 1.800


dan kunjungan ke Januari 2023 Novita dan
wawancara kantor desa Sari perangkat
perangkat desa pare dengan Desa Pare
maksud
meminta izin
untuk
melakukan
survey primer
di kawasan
desa pare dan
meminta izin
untuk
melakukan
kegiatan
bersama
masyarakat
desa pare

4 Observasi dan Melakukan Rabu s.d Bertania - Masyarakat 55 420 1 23.100


wawancara observasi Desa Jumat, 01-04 Kartikanin dan

52
masyarakat Pare dengan Februari g Tiyas perangkat
desa melihat 2023 Rosari Desa Pare
ketersediaan
sarana
prasarana,
kondisi sosial
ekonomi, dan
observasi
potensi yang
ada di 11
dusun Desa
Pare. selain itu
mahasiswa
juga
melakukan
wawancara
kepada
masyarakat
guna
mengetahui
kondisi sosial
masyarakat
sekitar

5 Musyawarah Mengikuti Kamis, 02 Sevina - Masyarakat 46 120 1 5.520


Dusun Sumber Musyawarah Februari Eka dan
Dusun Sumber 2023 Pratiwi perangkat
dalam Desa Pare
pelaksanaan
Participatory
Rural
Appraisal
(PRA)

53
6 Musyawarah Mengikuti Selasa, 07 Dina - Masyarakat 67 120 1 8.040
Dusun Pare Musyawarah Februari Lutfiana dan
Dusun Sumber 2023 Rahmawat perangkat
dalam i Desa Pare
pelaksanaan
Participatory
Rural
Appraisal
(PRA)

7 Sosialisasi Melakukan Rabu, 08 Rifda Rp. Anak-anak 30 120 1 3.600


Penanaman kegiatan Februari Asyifah 103.000 SDN 2
Tanaman sosialisasi 2023 Syandana Pare
hidroponik di tentang cara
SDN 2 Pare penanaman
tanaman
hidroponik
beserta cara
merawatnya
yang
dilaksanakan
di SDN 2 Pare.

8 Musyawarah Mengikuti Rabu, 08 Aida - Masyarakat 32 150 1 4800


Dusun Josari Musyawarah Februari Rossalina dan
Dusun Sumber 2023 Khoirunni perangkat
dalam sa Desa Pare
pelaksanaan
Participatory
Rural
Appraisal
(PRA)

9 Musyawarah Mengikuti Kamis, 09 Wahyu - Masyarakat 31 150 1 4.650


Dusun Musyawarah Februari Widhi dan

54
Gondang Dusun Sumber 2023 Januari Prawesti perangkat
dalam 2023 Desa Pare
pelaksanaan
Participatory
Rural
Appraisal
(PRA)

10 Sosialisasi Melakukan Jumat, 10 Fikakurra Rp. 83.000 Anak-anak 30 120 1 3600


Menabung kegiatan Februari hni SDN 2
SDN 2 sosialisasi 2023 Azzahra Pare
Pare tentang tata
cara menabung
yang diikuti
oleh siswa
kelas 3,4, dan
5 SDN 2 Pare.

11 Musyawarah Mengikuti Jumat, 10 Galih Nur - Masyarakat 25 120 1 3000


Dusun Serut Musyawarah Februari Seto dan
Dusun Sumber 2023 perangkat
dalam Desa Pare
pelaksanaan
Participatory
Rural
Appraisal
(PRA)

12 Berpartisipasi Berpartisipasi Sabtu, 11 Annita - Kader 62 150 1 9300


dalam dalam kegiatan Februari Indah Posyandu
Posyandu dengan 2023 Putri Dusun
Balita dan membantu Utami Serut dan
Lansia Dusun kader Masyarakat
Serut posyandu Dusun
. dalam seluruh

55
rangkaian
kegiatan,

13 Mengajar TPA Mengikuti Sabtu, 11 Rahma - Anak-anak 35 120 1 4200


Masjid kegiatan sosial Februari Novita Dusun Pare
Al-Innayah masyarakat 2023 Sari
Dusun Pare Desa pare
melalui turut
serta
membantu
mengajar
adik-adik TPA
di Dusun Pare

14 Musyawarah Mengikuti Sabtu, 11 Bertania - Masyarakat 50 120 1 6000


Dusun Musyawarah Februari Kartikanin dan
Tangkluk Dusun Sumber 2023 g Tiyas perangkat
dalam Rosari Desa Pare
pelaksanaan
Participatory
Rural
Appraisal
(PRA)

15 Partisipasi Mengikuti Minggu, 12 Sevina - Masyarakat 20 120 1 2400


dalam kegiatan sosial Februari Eka dan
Program masyarakat 2023 Pratiwi perangkat
Kebun Dawis dalam program Desa Pare
RT 01 Kebun Dawis
yang
dilaksanakan
oleh Dasa
Wisma.

16 Partisipasi Mengikuti Minggu, 12 Dina - Masyarakat 28 120 1 3.360

56
dalam kegiatan sosial Februari Lutfiana dan
Program masyarakat 2023 Rahmawat perangkat
Kebun Dawis dalam program i Desa Pare
RT 02 Kebun Dawis
yang
dilaksanakan
oleh Dasa
Wisma.

17 Musyawarah Mengikuti Minggu, 12 Rifda - Masyarakat 41 120 1 4.920


Dusun Traman Musyawarah Februari Asyifah dan
Dusun Sumber 2023 Syandana perangkat
dalam Desa Pare
pelaksanaan
Participatory
Rural
Appraisal
(PRA)

18 Musyawarah Mengikuti Selasa, 14 Aida - Masyarakat 65 120 1 7.800


Dusun musyawarah Februari Rossalina dan
Tlogorejo Dusun 2023 Khoirunni perangkat
Randubang sa Desa Pare
dalam rangka
penyusunan
Rencana Tata
Ruang Desa
Pare.
Musyawarah
dilaksanakan
untuk
meningkatkan
partisipasi
masyarakat

57
19 Musyawarah Mengikuti Selasa, 14 Wahyu - Masyarakat 35 120 1 4.200
Dusun musyawarah Februari Widhi dan
Susukan Dusun 2023 Prawesti perangkat
Randubang Desa Pare
dalam rangka
penyusunan
Rencana Tata
Ruang Desa
Pare.
Musyawarah
dilaksanakan
untuk
meningkatkan
partisipasi
masyarakat

20 Musyawarah Mengikuti Rabu, 15 Fikakurra - Masyarakat 46 120 1 5.520


Dusun musyawarah Februari hni dan
Randubang Dusun 2023 Azzahra perangkat
Randubang Desa Pare
dalam rangka
penyusunan
Rencana Tata
Ruang Desa
Pare.
Musyawarah
dilaksanakan
untuk
meningkatkan
partisipasi
masyarakat

21 Musyawarah Mengikuti Kamis, 16 Galih Nur - Masyarakat 18 120 1 2.160


Dusun Tandon musyawarah Februari Seto dan

58
Dusun 2023 perangkat
Randubang Desa Pare
dalam rangka
penyusunan
Rencana Tata
Ruang Desa
Pare.
Musyawarah
dilaksanakan
untuk
meningkatkan
partisipasi
masyarakat

59
Lampiran 5 Analisis SWOT

S W
S1 UMKM dan industri yang mampu dikembangkan agar W1 Saluran drainase yang kurang memadai
menjadi UMKM unggulan desa bagi penyaluran air di kawasan perencanaan

S2 Terdapat kegiatan ekonomi melalui perdagangan berupa W2 Mayoritas dusun yang masih membakar sampahnya
toko/ warung yang cukup banyak dan tersebar di seluruh menimbulkan pencemaran udara bagi lingkungan sekitar
Desa Pare kawasan perencanaan
S3 Adanya distribusi produk desa yang sudah W3 Terdapat beberapa titik jalan yang
banyak dipasarkan keluar Desa Pare mengalami kerusakan
S4 Daya listrik kawasan perencanaan telah W4 Kurangnya sumber daya manusia yang menghambat
memadai, khususnya bagi pengusaha dan peternak kegiatan budaya
hewan
S5 Mayoritas sumber air bersih masyarakat sudah W5 Desa Pare memiliki tingkat kerawanan bencana
menggunakan PDAM dan terdapat bantuan dari alam longsor yang tinggi
Pansimas
S6 Jaringan telekomunikasi telah memadai di seluruh W6 Sebagian besar wilayah di Desa Pare memiliki
kawasan, terlebih dengan adanya tower BTS di dalam tingkat erosi tinggi
kawasan perencanaan
S7 Penerangan jalan di kawasan perencanaan sudah memadai W7 Desa Pare didominasi wilayah yang tergolong
di setiap jalan kurang mendukung sebagai tempat pembuangan limbah
S8 Beberapa potensi wisata yang dapat dikembangkan W8 Hama wereng dan kera yang menurukan
produktivitas pertanian
S9 Masyarakat yang aktif dalam kegiatan sosial budaya W9 Kurangnya pemanfaatan produk desa dalam
meningkatkan kegiatan ekonomi seperti industri/
UMKM seperti hasil perkebunan
S10 Desa Pare telah tersedia jenis – jenis sarana W 10 Terbatasnya kebijakan dan program yang
berdasarkan SNI SNI03- 1733-2204 berupa sarana dapat mendukung pengembangan potensi Desa Pare
pelayanan umum,

60
Pendidikan, Kesehatan, peribadatan, perdagangan, dan
ruang terbuka hijau
S11 Seluruh sarana yang ada di Desa Pare cukup menjangkau W11 Diperlukan peningkatan kualitas pelayanan
di seluruh wilayah desa pada sarana pendiikan, pelayanan umum, dan
kesehatan.
S12 Desa Pare memiliki daya dukung lahan yang baik W 12 Dominasi masyarakat masih menjalankan
dan masih bisa untuk terus dikembangkan lebih lanjut program 6 tahun wajib belajar
S13 Desa Pare memiliki daya tampung lahan yang dapat W13 Adanya distribusi penduduk yang belum merata
menampung jumlah penduduk hingga akhir tahun
perencanaan
S14 Desa Pare memiliki tingkat drainase cukup sehingga W14 Perkembangan kawasan Desa Pare
aliran air yang ada tergolong lancar mengalami perubahan kepadatan permukiman 5
tahun terakhir
S15 Desa Pare didominasi oleh wilayah dengan W15 Desa Pare mengalami backlog perumahan
kemampuan morfologi rendah sehingga mampu untuk hingga akhir tahun perencanaan
dikembangkan.
S16 Sebagian besar wilayah di Desa Pare memiliki W16 Pengelolaan anggaran pasca pandemi untuk
tingkat kemudahan dikerjakan tinggi pembangunan infrastruktur belum puih secara menyeluruh
dan optimal
S17 Desa Pare memiliki ketersediaan air sedang W17 Beban pembangunan yang tinggi yang tidak selaras
sehingga cukup untuk pengembangan kawasan dengan kondisi ekonomi warga setempat yang mayoritas
menengah kebawah
S18 Desa Pare didominasi oleh tingkat kestabilan lereng
tinggi dan kestabilan pondasi sedang sehingga masih aman
untuk dikembangkan
S19 Jumlah penduduk diproyeksikan akan terus
mengalami penambahan selama tahun perencanaan
S20 Dominasi penduduk merupakan masyarakat usia produktif
S21 Mata pencaharian penduduk di dominasi oleh
petani/pekebun sejalan dengan dominasi guna lahan desa
yakni sawah

61
S22 Secara keseluruhan program terkait pemenuhan kebutuhan

62
masyarakat di Desa Pare sudah dalam tahap perwujudan
S23 Desa Pare memiliki lembaga yang saling terkait dan
berperan aktif dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat
serta pengembangan potensi
S24 Perkembangan lahan kawasan Desa Pare memiliki
banyak variasi kegiatan
S25 KDB eksisting Desa Pare tergolong kecil sehingga
masih dapat dilakukan pengembangan pembangunan
S26 KLB eksisting Desa Pare tergolong kecil sehingga
masih dapat dilakukan pengembangan pembangunan
S27 KDH eksisting Desa Pare tergolong besar sehingga
masih dapat digunakan untuk pembangunan
S28 Lahan non terbangun masih dapat berpotensi
untuk pengembangan lahan
S29 Sebagian besar sudah terdaftar sehingga dapat
digunakan untuk pengembangan desa secara legalitas
S30 Peningkatan penduduk desa pare sudah tersupply
kebutuhan ruang untuk penambahan aktivitas permukiman
dan lainnya
S31 Kecukupan RTH sudah memenuhi hingga akhir
tahun perencanaan
S32 Desa pare telah memiliki citra kawasan yang
menunjukkan ciri khas desa
S33 Sebagian besar jalan pada Kawasan Desa Pare sudah
sesuai dengan GSB yang seharusnya
S34 Ketinggian bangunan pada Desa Pare sudah sesuai
arahan pedoman yaitu bangunan < 4 lantai
S35 Kondisi rumah sudah sesuai standar

63
S36 Adanya pemanfaatan anggaran dan adesa untuk
realisasi pembangunan desa pare
S37 Jumlah pendapatan desa pare mengalami
peningkatan sebesar 10,9% dalam rentang waktu 2022-
2023
S38 Adanya dana swadaya dari warga yang diperoleh
melalui iuran warga desa pare setiap bulan
O STRATEGI S-O STRATEGI W-O
O1 Aksesibilitas menuju kawasan didukung Memanfaatkan keaktifan masyarakat dan aksesibilitas Pemanfaatan aksesibilitas kawasan guna meningkatkan
kondisi jalan yang baik baik untuk mendukung pengembangan potensi wisata kualitas pelayanan pada sarana pendidikan, pelayanan
desa (S8 x O1) umum, dan kesehatan (O1 x W5,W6,W11)

O2 Mayoritas wilayah di Desa Pare memiliki Pengengintegrasian aktivitas pertanian sesuai dengan daya
potensi yang signifikan untuk dikembangkan dukung lahan melalui pemanfaatan Waduk Krisak dan
menjadi kawasan budidaya SDM petani (S12, S21 x O2, O7)
Peningkatan pelayanan infrastruktur penunjang
O3 Adanya fokus arahan penurunan angka Melakukan pembangunan rumah layak huni sesuai standar
perumahan dan permukiman guna pengembangan
kemiskinan melalui program penanganan yang berlaku dan ditunjang oleh ketersediaan sarana dan
menjadi kawasan budidaya(O2,O3 x W1, W2, W7)
RTLH prasarana perumahan serta dilakukannya pelatihan variasi
kegiatan ekonomi terhadap masyarakat untuk meningkatkan
kesejahteraan (S5, S10,S11,S14, S17, S24, S30, S35 x O3)
O4 Adanya rencana kegiatan pariwisata di Pendistribusian dan pemanfaatan produk desa dengan
sekitar Jembatan Nusantara akan memanfaatkan nodes sebagai penghubung aksesibilitas
menambah perdagangan dan niaga seperti desa pare dan rencana kegiatan pariwisata Jembatan
toko/ warung serta penyerapan tenaga kerja Nusantara (O4,O6 x W9 )
Pengembangan rencana pariwisata sekitar jembatan nusantara
O5 Desa Pare memiliki lokasi yang strategis Pengoptimalan potensi Desa Pare yang strategis
yang berlokasi strategis dengan menambah perdagangan dan
dengan meningkatkan kualitas SDM melalui program
niaga UMKM unggulan desa sehingga menyerap tenaga kerja
dan kebijakan pengembangan potensi Desa Pare (O5 x
(S1, S2, S32 x O4, O5, O6)
W4,W10,W12)
O6 Adanya nodes yang menghubungkan
desa dengan wilayah sekitar diharapkan
menjadi penunjang aksesibilitas Desa Pare

64
Peningkatan variasi aktivitas budidaya di Desa Pare dalam
konstelasi wilayah dan kelembagaan yang lebih besar melalui
O7 Adanya lahan BBWS waduk krisak yang pemanfaatan lahan belum terbangun (S12, S13, S15, S16,
dapat dimanfaatkan oleh warga untuk S18, S23, S24, S25, S26, S27, S28 x O2, O6)
pertanian
Penyiapan permukiman perkotaan didukung aksesibilitas
baik dan penataan kawasan perumahan (S5, S6, S7, S10, S11,
S13, S15, S19, S31, S33, S34 x O1, O2)
T STRATEGI S-T STRATEGI W-T
T1 Beberapa provider kurang memiliki akses Peningkatan kualitas jaringan internet untuk Melakukan pengentasan hama wereng dan kera
terhadap internet dalam kawasan mendukung pengembangan potensi wisata desa (S8 x guna peningkatan produktivitas pertanian (W8 x
perencanaan T1) T5)

T2 Terdapat potensi wisata sejenis di Peningkatan variasi atraksi wisata desa yang berpotensi Mengoptimalkan produk dan potensi desa agar
luar kawasan Desa Pare untuk dikembangkan (S8, S23 x T2) memiliki kekhasan dan mampu bersaing dengan produk
desa lain (W9 x T3, T4)
T3 Banyak UMKM sejenis yang bersaing Pengoptimalan UMKM unggulan khas desa yang didukung Perbaikan infrastruktur kawasan agar mengoptimalkan
dengan UMKM desa Pare SDM berkualitas dan mampu bersaing dengan wilayah lain potensi wisata dan sumber daya manusianya sehingga
(S1, S3, S20 x T3) mampu bersaing dengan potensi wisata yang dimiliki
desa lain (W1, W3, W4, W10, W11, W13 x T1, T2, T6)
T4 Desa Pare tidak memiliki fungsi yang cukup Pengoptimalan potensi ekonomi di Desa Pare sebagai
sentral dalam wilayah Kecamatan Selogiri atau "pasar" untuk mendukung fungsi ekonomi dalam
Kabupaten Wonogiri wilayah Kecamatan Selogiri (S1,S2, S3, S8 x T4)
T5 Kawasan penyangga yang dikelola
perhutani terdapat satwa kera yg mengganggu
aktivitas masyarakat sekitar
T6 Fokus pelaksanaan pembangunan dari Peningkatan peran lembaga di seluruh dusun
kebijakan sistem kepemimpinan belum dalam melaksanakan kebijakan pembangunan dan
merata di seluruh dusun mengoptimalkan potensi desa (S23 x T6)

65
65
LAMPIRAN LOGBOOK KERJA PRAKTEK

No Uraian Kegiatan Hari, tanggal Total Jam Bukti Foto


1. Persiapan dan pembekalan materi Jumat sd Sabtu, 13-14 10.00 - 12.00 (2 jam)
(zoom) Januari 2023
Mengikuti pembekalan materi terkait
agropolitan yang diberikan oleh Ir.
Ruchyat Deni Dj., M. Eng dan materi
terkait agribisnis yang diberikan oleh
Heru Irianto. Pembekalan diberikan
sebagai dasar dalam penyusunan
Rencana Tata Ruang Desa Pare dengan
konsep agropolitan.
2. Musrenbang Desa Selasa, 24 Januari 13.00 - 16.00 (3 jam)
Mengikuti kegiatan Musyawarah 2023
Perencanaan Pembangunan Desa
di Desa SIngodutan bersama
dengan tim Magang Desa
Singodutan. Mahasiswa
memperhatikan dan mencatat
poin-poin penting terkait aspirasi
yang diajukan oleh masyarakat atau
tokoh masyarakat yang mewakili
sebagai dasar mengenal kondisi dan
potensi yang dimiliki oleh desa
sebagai langkah awal dalam
penyusunan dokumen Rencana Tata
Ruang Desa
3. Kunjungan dan Wawancara Rabu, 25 Januari 2023 10.00 - 12.00 (2 jam)
Perangkat Desa
Melakukan kunjungan ke kantor Desa
Pare dengan maksud meminta izin untuk
melakukan survey primer di kawasan
desa pare dan meminta izin untuk
melakukan kegiatan bersama
masyarakat desa pare seperti wawancara
warga, turut serta ikut musyawarah
dusun untuk melakukan PRA
(Participatory Rural Appraisal) dan
kegiatan masyarakat seperti posyandu
lansia/balita, dan kebun dawis. Selain itu
melakukan wawancara kepada
perangkat desa mengenai potensi,
masalah, kebijakan/program Desa Pare,
dan kondisi masyarakat. Kunjungan ini
dengan tujuan untuk meminta bantuan
atau kerja sama dengan perangkat desa
Pare dalam melaksanakan kegiatan
dengan warga.
4. Observasi dan wawancara Rabu s.d Jumat, 01-04 09.00 - 16.00 (7 jam)
masyarakat desa Februari 2023
Melakukan observasi Desa Pare dengan
melihat ketersediaan sarana prasarana,
kondisi sosial ekonomi, dan observasi
potensi yang ada di
11 dusun Desa Pare. selain itu
mahasiswa juga melakukan wawancara
kepada masyarakat guna mengetahui
kondisi sosial masyarakat sekitar

5. Musyawarah Dusun Sumber Kamis, 02 Februari 19.30 - 22.00 (2,5 jam)


Mengikuti Musyawarah Dusun 2023
Sumber dalam pelaksanaan
Participatory Rural Appraisal (PRA)
yang terdiri atas lima metode,
meliputi sketsa dusun, transek
dusun, kalender harian, kalender
musim, serta diagram kelembagaan.
Pelaksanaan PRA dilaksanakan
langsung setelah Pertemuan
Kelompok Tani Sumber Makmur 2.
Musyawarah ini dilaksanakan dalam
rangka perolehan informasidari
masyarakat Dusun Sumber terkait
penyusunan Rencana Tata Ruang Desa
Pare 2023–2033. Kegiatan
berjalan lancar dan memberikan
tambahan informasi serta masukan
untuk penyusun dokumen.
6. Musyawarah Dusun Pare Selasa, 07 Februari 19.30 - 22.00 (2,5 jam)
Mengikuti musyawarah dusun Pare 2023
yang secara rutin dilakukan serta dalam
rangka penyusunan Rencana Tata
Ruang Desa Pare. Metode
yang digunakan adalah PRA/
Participatory RuralAppraisal.
Kelompok kami dibagi menjadi 5 tim
masing-masing mendampingi warga
yang juga terbagi menjadi kelompok
kecil dalam PRA sebagai berikut :
1. Sketsa Dusun Pare
2. Kalender Musim Dusun Pare
3. Kalender Harian Dusun Pare
4. Transek Dusun Pare
5. Diagram Kelembagaan
Dusun Pare
Musyawarah dusun berjalan dengan
baik dan lancar serta informasi yang
didapatkan berguna dalam penyusunan
RTR Desa Pare.
7. Sosialisasi Penanaman Tanaman Rabu, 08 Februari 09.00 - 11.00 (2 jam)
hidroponik di SDN 2 Pare 2023
Melakukan kegiatan sosialisasi
tentang cara penanaman tanaman
hidroponik beserta cara merawatnya
yang dilaksanakan di SDN 2 Pare.
Kegiatan sosialisasi ini memiliki
tujuan untuk menambah ilmu atau
pengetahuan siswa-siswi SDN 2
Pare agar dapat mengetahui cara
budidaya tanaman dengan
menggunakan media tanam selain
tanah. Melalui kegiatan ini,
siswa-siswi SDN 2 Pare melakukan
praktek secara langsung menanam
tanaman hidroponik dengan bibit
tanaman sawi, pupuk, rockwool,
serta memanfaatkan barang bekas
seperti botol plastik dan kain perca.
Setelah selesai, mahasiswa Kerja Praktik
juga memberikan sosialisasi tentang
bagaimana cara merawat tanaman
hidroponik agar hasilnya nanti dapat
bermanfaat bagi mereka.

8. Musyawarah Dusun Josari Rabu, 08 Februari 19.30 - 22.00 (2,5 jam)


Mengikuti musyawarah Dusun 2023
Susukan dalam rangka penyusunan
Rencana Tata Ruang Desa Pare
melalui metode Participatory Rural
Appraisal. Musyawarah ini diikuti
oleh warga Dusun Josari dari
seluruh lapisan masyarakat.
Musyawarah ini dilakukan dengan
tujuan mendapatkan informasi
secara mendetail dari masyarakat
Dusun Josari yang kemudian akan
dapat membantu dalam penyusunan
RTR Desa Pare. Musyawarah ini
berjalan cukup lancar dan output yang
kami harapkan juga dapat
diperoleh secara maksimal
9. Musyawarah Dusun Gondang Kamis, 09 Februari 19.30 - 22.00 (2,5 jam)
Mengikuti musyawarah Dusun 2023 Januari 2023
Gondang dalam rangka penyusunan
Rencana Tata Ruang Desa Pare.
Musyawarah dilaksanakan untuk
meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam proses
perencanaan melalui penyampaian
aspirasi, masalah, dan kondisi
realitas yang terjadi pada. Melalui
kegiatan ini diharapkan dapat
membantu masyarakat Dusun
Gondang untuk mampu
menyelesaikan masalah,
memaksimalkan potensi untuk
meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
10. Sosialisasi Menabung SDN 2 Pare Jumat, 10 Februari 09.00 - 11.00 (2 jam)
Melakukan kegiatan sosialisasi tentang 2023
tata cara menabung yang diikuti oleh
siswa kelas 3,4, dan 5 SDN 2 Pare.
Kegiatan sosialisasi tersebut diawali
dengan pembuatan tempat menabung
“celengan” bersama dengan yang
dipandu oleh sepuluh mahasiswa Tim
Magang Desa Pare lalu kemudian dalam
kegiatan sosialisasi tersebut juga
dijelaskan manfaat dan pentingnya
menabung dengan harapan para siswa
mampu memahaminya dan mampu
mengaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari.
11. Musyawarah Dusun Serut Jumat, 10 Februari 19.30 - 22.00 (2,5 jam)
Mengikuti musyawarah Dusun Serut 2023
dalam rangka penyusunan Rencana Tata
Ruang Desa Pare. Musyawarah dusun
dilaksanakan untuk
meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam proses
perencanaan melalui penyampaian
aspirasi, masalah, dan kondisi
realitas yang ada di setiap dusun.
Dalam musyawarah dusun ini
menerapkan pendekatan
Participatory Rural Appraisal (PRA)
dengan 5 metode yakni sketsa
dusun, transek dusun, kalender
musim, kalender harian, dan
diagram kelembagaan. Melalui
kegiatan ini diharapkan dapat
menampung aspirasi masyarakat
sehingga dapat menyelesaikan
masalah, memaksimalkan potensi
untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat Dusun Serut.
12. Berpartisipasi dalam Posyandu Sabtu, 11 Februari 09.00-11.30 (2,5 jam)
Balita dan Lansia Dusun Serut 2023
Berpartisipasi dalam kegiatan dengan
membantu kader posyandu dalam
seluruh rangkaian kegiatan, mulai dari
penimbangan dan pengukuran tinggi
badan baik balita maupun lansia, serta
pemeriksaan tekanan darah lansia.
Kegiatan partisipasi ini merupakan
bentuk pengabdian kami sebagai tim
magang desa kepada masyarakat Desa
Pare.
13. Mengajar TPA Masjid Al-Inayah Sabtu, 11 Februari 15.30 - 17.30 (2 jam)
Dusun Pare 2023
Mengikuti kegiatan sosial masyarakat
Desa pare melalui turut serta membantu
mengajar adik-adik TPA di Dusun Pare.
Kegiatan ini sebagai bentuk kami dalam
pengabdian kepada masyarakat Desa
Pare. Tujuannya untuk membagikan
ilmu (sharing ilmu) dengan adik-adik
Dusun Pare.

14. Musyawarah Dusun Tangkluk Sabtu, 11 Februari 19.30 - 22.00 (2,5 jam)
Mengikuti musyawarah Dusun 2023
Tangkluk dalam rangka penyusunan
Rencana Tata Ruang Desa Pare.
Musyawarah Dusun Tangkluk
menerapkan pendekatan
Participatory Rural Appraisal (PRA)
dengan lima metode yaitu sketsa
dusun, transek dusun, kalender
musim, kalender harian, dan
diagram kelembagaan. Musyawarah
dusun ini dilakukan dengan
partisipasi masyarakat untuk
mengetahui aspirasi masyarakat,
masalah, dan kondisi realitas yang ada
di setiap dusun.
15. Partisipasi dalam Program Kebun Minggu, 12 Februari 07.00 - 09.00 (2 jam)
Dawis RT 01 2023
Mengikuti kegiatan sosial masyarakat
dalam program Kebun Dawis yang
dilaksanakan oleh Dasa Wisma.
Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari
Minggu dengan agenda peningkatan
produktivitas Kebun Dawis tersebut.
Beberapa bentuk peningkatan
produktivitas kebun adalah melalui
penanaman bibit, pembersihan kebun,
serta pengecatan gazebo dan pagar yang
sudah ada di Kebun Dawis.
16. Partisipasi dalam Program Kebun Minggu, 12 Februari 07.00 - 09.00 (2 jam)
Dawis RT 02 2023
Mengikuti kegiatan sosial yaitu
membantu masyarakat dalam program
Kebun Dawis (Dasawisma). Program
kebun Dawis ini terdapat di setiap RT di
Desa Pare. Kegiatan kebun Dawis ini
seperti menanam sayuran, memupuk,
dan memelihara ikan yang nantinya
hasil dari produksinya akan dibagikan
pada masyarakat RT setempat untuk
dikonsumsi sendiri dan jika
mendapatkan hasil produksi yang
banyak akan dijual.
17. Musyawarah Dusun Traman Minggu, 12 Februari 12.00 - 14.30 (2,5 jam)
Mengikuti musyawarah Dusun 2023
Traman dalam kegiatan arisan oleh
Ibu-ibu PKK sekaligus penyusunan
Rencana Tata Ruang Desa Pare
melalui metode pendekatan PRA/
Participatory Rural
Appraisal. Masyarakat
Dusun Traman dan kelompok
kami dibagi menjadi
kelompok kecil dengan pembagian tim
adalah sesuai dengan kelompok PRA
yaitu kelompok Sketsa Dusun,
Kalender Harian, Kalender Musim,
Transek, dan Diagram
Kelembagaan. Musyawarah Dusun
Traman berjalan lancar dan cukup baik
dengan hasil dapat digunakan untuk
data penyusunan Rencana
Tata Ruang Desa Pare.
18. Musyawarah Dusun Tlogorejo Selasa, 14 Februari 19.30 - 22.00 (2,5 jam)
Mengikuti musyawarah Dusun 2023
Tlogorejo dalam rangka penyusunan
Rencana Tata Ruang Desa Pare
dengan menerapkan pendekatan
PRA (Participatory Rural Appraisal)
yang terdiri dari 5 metode, antara lain :
sketsa dusun,transek, kalender
harian, kalender musim, dan
diagram kelembagaan.
Musyawarah Dusun Tlogorejo
ini diikuti oleh masyarakat
setempat, perangkat Dusun Tlogorejo
(Kepala Dusun, Ketua RT, dsb),
perwakilan organisasi/kelompok
masyarakat, dan tokoh
masyarakat lainnya. Melalui
kegiatan ini diharapkan
dapat menampung aspirasi dari
masyarakat, sehingga dapat
membantu dalam menyelesaikan
masalah, memaksimalkan potensi, dan
meningkatkan kesejahteraan
masyarakat Dusun Tlogorejo.
19. Musyawarah Dusun Susukan Selasa, 14 Februari 22.00 - 00.30 (2,5 jam)
Musyawarah Dusun Susukan 2023
merupakan salah satu upaya yang
dilakukan dalam menyukseskan
pembuatan Rencana Tata Ruang
Desa Pare. Musyawarah ini
dilakukan dengan metode
Participatory Rural Appraisal yang
didalamnya terdapat 5 metode yaitu
sketsa dusun, transek, kalender
musim, kalender harian, dan
diagram kelembagaan. Dengan
memaksimalkan metode ini
diharapkan mendapatkan informasi
berupa masalah,potensi, atau
keadaan yang diharapkan
masyarakat Dusun Susukan yang
kemudian dapat diwujudkan dalam
Rencana Tata Ruang Desa Pare
20. Musyawarah Dusun Randubang Rabu, 15 Februari 19.30 - 22.00 (2,5 jam)
Mengikuti musyawarah Dusun 2023
Randubang dalam rangka
penyusunan Rencana Tata Ruang Desa
Pare. Musyawarah
dilaksanakan untuk meningkatkan
partisipasi masyarakat dalam proses
perencanaan melalui penyampaian
aspirasi, masalah, dan kondisi
realitas yang terjadi pada. Melalui
kegiatan ini diharapkan dapat
membantu masyarakat Dusun
Randubang untuk mampu
menyelesaikan masalah,
memaksimalkan potensi untuk
meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
21. Musyawarah Dusun Tandon Kamis, 16 Februari 19.30 - 22.00 (2,5 jam)
Tim Magang Desa Pare mengikuti 2023
kegiatan Musyawarah Dusun Tandon
yang rutin dilaksanakan setiap bulan.
Pada kesempatan ini Tim Magang Desa
Pare sekaligus melakukan sosialisasi
kepada warga Dusun Tandon terkait
dengan penataan tata ruang dusun pare
dengan menggunakan pendekatan PRA
(Participatory Rural Appraisal)
dimana dalam pendekatan tersebut
menggunakan 4 metode yang terdiri dari
sketsa desa, transek, diagram
kelembagaan dan kalender harian serta
kalender musim. Dari keempat metode
yang digunakan tersebut dilakukan
dengan tujuan untuk menggali terkait
masalah dan juga potensi yang ada di
Dusun Tandon untuk kemudian
diintegrasikan dengan masalah dan
potensi yang ada di dusun lainnya di
desa pare ini dalam rencana tata ruang
Desa Pare yang akan disusun nantinya.
22. FGD 1 Desa Pare Kamis, 16 Maret 2023 09.00-15.00 (6 jam)

Tim Magang Desa Pare menyampaikan


hasil penyusunan tahap pendahuluan
Rencana Tata Ruang Desa Pare Tahun
2023-2033 kepada perwakilan desa yang
dilaksanakan di Balai Desa Singodutan
dalam kegiatan Forum Group
Discussion (FGD). Dalam pemaparan
tersebut kami menyampaikan mengenai
impresi awal yang kami temukan juga
impresi mengenai kawasan desa setelah
melakukan pengumpulan data seperti,
observasi, wawancara, dan PRA. Hasil
wawancara diidentifikasi berdasarkan 11
aspek yaitu, kelembagaan, kebijakan,
fisik dasar, ekonomi, sosial budaya,
demografi, sarana, prasarana, tata guna
lahan, transportasi,
pembiayaan pembangunan, dan aspek
perumahan permukiman. Pada akhir
sesi, dilakukan diskusi bersama terkait
hasil dari penyusunan tahap
pendahuluan sebagai masukan untuk
tahap selanjutnya.
23. FGD 2 Desa Pare Rabu, 10 Mei 2023 12.00 - 15.00 WIB (3
Tim Magang Desa Pare menyampaikan Jam)
hasil penyusunan tahapan Antara
Rencana Tata Ruang Desa Pare Tahun
2023-2033 dalam kegiatan Forum
Group Discussion (FGD) bersama
beberapa perwakilan desanya yang
dilaksanakan di Kantor Desa Pare.
Dalam pemaparan tersebut, kami
menyampaikan mengenai hasil analisis
sektoral yang mencakup 11 aspek dan
analisis multisektoral berdasarkan hasil
kompilasi data yang telah dilakukan
sebelumnya. Selain itu, kami juga telah
menyampaikan mengenai verifikasi isu
strategis awal dan akhir yang ada pada
kawasan perencanaan yaitu di Desa
Pare.

24. FGD Integrasi Masterplan Kamis, 25 Mei 2023 09.00-12.00 WIB (3


Agropolitan Jam)
Tim Magang Desa Pare menyampaikan
hasil analisis pada buku Antara Rencana
Tata Ruang Desa Pare Tahun 2023-2033
yang dilaksanakan di Ruang Werkudara,
Perpustakaan UNS dan dihadiri oleh
dosen pembimbing, mahasiswa magang
desa, serta turut disaksikan oleh
beberapa perwakilan setiap
desa melalui zoom meeting. Dalam
FGD integrasi masterplan agropolitan
ini bertujuan untuk memperoleh hasil
sinkronisasi bagi rumusan konsep
Kawasan Agropolitan yang meliputi
Desa Pare, Keloran, Jendi, dan
Singodutan.

Anda mungkin juga menyukai