Magang Desa dalam Rangka Penyusunan Rencana Tata Ruang Desa Pare 2023
Dosen Pembimbing :
Mahasiswa :
Wahyu Widhi Prawesti (I0620082)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan proses penyusunan Laporan Kegiatan
Magang Desa Pare 2023 dalam rangka Penyusunan Rencana Tata Ruang Desa Pare 2023-
2033. Tujuan dari penyusunan Laporan Kegiatan Magang Desa Pare 2023 ini adalah sebagai
salah satu syarat untuk memenuhi mata kuliah wajib Kerja Praktik.
Dalam penyusunan Laporan Kegiatan Magang Desa Pare 2023 ini, kami telah
menerima banyak bimbingan serta masukan yang bermanfaat dari berbagai pihak. Kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan, kerjasama, serta dukungan
yang telah diberikan kepada:
1. Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H, M.Hum. selaku Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta
2. Dr. Sutanto, DEA selaku Wakil Rektor I Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan
Universitas Sebelas Maret Surakarta
3. Prof. Dr. Ir. Sudibya, M.S. selaku Kepala UPKerja Praktik LPPM Universitas Sebelas Maret
Surakarta
4. Ibu Dr. Ir. Kusumastuti, M.URP selaku koordinator dosen pembimbing mata kuliah Kerja
Praktek, serta jajaran dosen lainnya yaitu Bapak Ir. Rizon Pamardhi Utomo, M.URP, Bapak
Dr. Nur Miladan, S.T., M.T, Ibu Candraningratri E. Widodo, Ph.D, Bapak Ir. Galing Yudana,
M.T dan yang terakhir Bapak Tendra Istanabi, S.T., M.URP selaku dosen pengampu mata
kuliah Kerja Praktek.
5. Bapak Drs. Sigit Purwanto selaku Camat Selogiri
6. Bapak Waluyo Dwi Brasto selaku Kepala Desa Pare beserta seluruh perangkat Desa Pare
7. Masyarakat Desa Pare yang telah membantu selama proses kegiatan KERJA PRAKTIK
8. Rekan-rekan mahasiswa Kelompok 3 Magang Desa Pare
Tim Penyusun
ABSTRAK
Kegiatan Magang Desa Pare 2023 merupakan salah satu bagian dari MBKM yang
diselenggarakan oleh Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Sebelas
Maret dalam proses praktek lapangan dari materi perkuliahan. Kegiatan ini merupakan salah
satu kegiatan pengabdian masyarakat melalui proses penyusunan Rencana Tata Ruang Desa
Pare Tahun 2023-2033 dan bentuk implementasi ilmu-ilmu yang sudah didapatkan dibangku
perkuliahan untuk disalurkan ke masyarakat dan sebagai pengaplikasian Tri Dharma
perguruan Tinggi. Tujuan dari kegiatan ini adalah mahasiswa yang belajar bersama dengan
masyarakat dalam proses penyusunan Rencana Tata Ruang Desa dengan memahami potensi
serta masalah yang dimiliki oleh Desa Pare terkait pembangunan. Selain itu, program dan
kegiatan ini mendorong keaktifan dan partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan
pembangunan. Metode yang dilakukan dalam menyusun rencana adalah dengan melakukan
kompilasi serta analisis secara kuantitatif didukung dengan melakukan analisis spasial
melalui pemetaan menggunakan perangkat lunak Arcgis. Kegiatan Utama yang dilaksanakan
dalam Magan Desa Pare Tahun 2023 adalah Materi dan Pembekalan Magang Desa,
Wawancara dengan Perangkat Desa, Observasi dan Wawancara dengan Masyarakat,
Musyawarah Dusun dengan pendekatan Participation Rural Appraisal (PRA). Adapun
kegiatan penunjang dalam mengabdi di kehidupan sosial kemasyarakatan yang telah
dilaksanakan meliputi Sosialisasi Menanam Hidroponik dan Menabung di Desa Pare,
Mengabdi melalui Kegiatan Mengajar TPA, Panitia Posyandu Bayi dan Lansia di Dusun
Serut, serta Ikut dalam Pembukaan Kebun Dawis di RT 1 dan RT 2 Dusun Pare.
Kata Kunci : Magang Desa Pare, Rencana Tata Ruang Desa, Pengabdian
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Release berita (elektronik atau cetak) disertai link dan screenshoot..............................48
Lampiran 2 Rincian Penggunaan Anggaran......................................................................................49
Lampiran 3 Daftar Mahasiswa Magang Desa Pare 2023...................................................................50
Lampiran 4 Matrik kegiatan mahasiswa yang sudah dilaksanakan...................................................51
Lampiran 5 Analisis SWOT..............................................................................................................60
BAB I. PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
Lokasi Kerja Praktik dalam rangka Penyusunan Rencana Tata Ruang Desa Pare
adalah pada Desa Pare merupakan salah satu desa yang secara administratif terletak di
Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri. Desa Pare ini memiliki luas wilayah kurang lebih
sebesar 7,17 km2 dan menjadi desa dengan luas wilayah terbesar yang ada di Kecamatan
Selogiri. Secara geografis, Desa Pare memiliki batas-batas wilayah administrasi, sebagai
berikut :
Sebelah Utara : Desa Singodutan
Sebelah Timur : Kelurahan Giriwono
Sebelah Selatan : Kelurahan Wuryorejo
Sebelah Barat : Desa Keloran
Desa Pare secara umum terbagi menjadi 11 Dusun, 11 RW, dan 35 RT. Sebelas dusun
tersebut terdiri dari Dusun Pare, Dusun Tangkluk, Dusun Tandon, Dusun Gondang, Dusun
Josari, Dusun Serut, Dusun Tlogorejo, Dusun Susukan, Dusun Sumber, Dusun Traman, dan
Dusun Randubang. Dilihat dari topografinya Desa Pare memiliki ketinggian lahan antara 120
– 664 meter diatas permukaan laut. Selain itu, Desa Pare juga memiliki kemiringan lereng
yang bervariasi, yaitu 0-2% (datar), 2-15% (kemiringan rendah), 15-25% (kemiringan
sedang), 25-40% (kemiringan tinggi), dan >40% (curam). Pada wilayah bagian selatan desa
rata-rata memiliki kemiringan lereng tinggi hingga curam, sehingga rawan terjadi erosi
maupun tanah longsor seperti pada Dusun Randubang, Dusun Traman, Dusun Susukan,
Dusun Serut dan Dusun Sumber.
Desa Pare memiliki kondisi klimatologi berupa iklim tropis dengan 2 (dua) musim
meliputi musim penghujan dan musim kemarau yang silih berganti sepanjang tahun. Musim
kemarau pada umumnya terjadi pada bulan April hingga September, sedangkan musim
penghujan biasanya terjadi pada bulan Oktober hingga Maret. Berdasarkan data yang
diperoleh dari dinas ATR/BPN Kabupaten Wonogiri, Desa Pare memiliki curah hujan yang
tergolong tinggi yaitu berkisar antara 1500 - 2000 mm/tahun. Curah hujan yang tinggi
sangatlah bermanfaat bagi para petani Desa Pare yang mayoritas memiliki sawah berupa
sawah tadah hujan.
Kondisi geologi pada Desa Pare yaitu terdapat jenis batuan dan endapan berupa
aluvium endapan rawa dan danau yang tersusun oleh lempung, sementara struktur geologi
berupa lipatan sesar dan kekar. Desa Pare juga memiliki jenis tanah berupa tanah litosol yang
mendominasi dan tersebar di wilayah bagian selatan, tanah grumusol kelabu yang tersebar di
wilayah bagian tengah, serta tanah asosiasi latosol dan mediteran coklat yang tersebar di
wilayah bagian utara desa. Dengan kondisi jenis tanah ini, maka Desa Pare sangat cocok
digunakan sebagai area atau lahan pertanian, perkebunan, dan hutan.
Desa Pare memiliki karakteristik hidrologi berupa air tawar. Masyarakat Desa Pare
untuk memenuhi kehidupan sehari-hari berasal dari mata air asli pegunungan dan juga
PDAM/Pamsimas. Desa Pare juga didukung dengan keberadaan Waduk Tandon yang
berfungsi untuk memenuhi kebutuhan air irigasi, meskipun belum dapat dimanfaatkan secara
maksimal oleh masyarakat Desa Pare. Selain itu, Desa Pare merupakan daerah yang termasuk
dalam Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo Hulu – Sub DAS Jlantah Walikun Ds yang di
dalam wilayahnya tersebar aliran anak sungai Bengawan Solo yang melintasi wilayah Desa
Pare. Sehingga, Desa Pare menjadi salah satu daerah resapan dan daerah penampung air
hujan bagi aliran Sungai Bengawan Solo.
Penggunaan lahan pada kawasan Desa Pare diperuntukkan sebagai kawasan tanaman
pangan, permukiman, dan kawasan hutan lindung. Pada bagian selatan Desa Pare terdapat
kawasan perhutani sebagai kawasan penyangga dengan guna lahan hutan dilindungi. Pada
bagian tengah, barat, dan timur Desa Pare diperuntukkan untuk kawasan tanaman pangan
berupa sawah tadah hujan. Sedangkan pada bagian utara Desa Pare diperuntukkan sebagai
kawasan BBWS Waduk Krisak dan permukiman perdesaan.
Dilihat dari kondisi demografinya Desa Pare memiliki jumlah penduduk pada tahun
2022 adalah sebesar 6757 jiwa. Berdasarkan data didapatkan bahwa mayoritas penduduk
pada Desa Pare merupakan penduduk dengan usia >75 tahun. Berdasarkan data juga
didapatkan bahwa Desa Pare didominasi masyarakat yang merupakan lulusan tamat
SD/sederajat, SLTA/sederajat, dan SLTP/sederajat yang menandakan bahwa masyarakat
sudah mengenyam pendidikan wajib belajar 8 tahun atau sampai tingkat SMP/Sederajat.
Masyarakat Desa Pare masih aktif melakukan kegiatan sosial di semua dusun, seperti
Pertemuan Rutin baik tingkat RT maupun Dusun, PKK, Dasawisma, dan Posyandu. Terdapat
beberapa kegiatan budaya juga yang masih dilakukan di semua dusun, yaitu Rasulan atau
Bersih Dusun dan Maleman. Disisi lain, terdapat beberapa dusun yang memiliki potensi
kesenian, seperti Rebana, Reog, Karawitan, Organ Tunggal, dan Wayang Orang. Adapun
Desa Pare juga memiliki potensi wisata alam meliputi Bukit Plirikan di Dusun Susukan,
Waduk Tandon di Dusun Tandon, Jembatan Nusantara di Jalan Lingkar Kota/ Kabupaten,
serta Danau Buatan bekas tambang dan wisata alam di Dusun Randubang.
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana upaya mewujudkan penyusunan tata ruang desa yang maksimal sesuai
dengan potensi dan masalah yang ada melalui program Kerja Praktik?
b. Bagaimana upaya dalam meningkatkan keterlibatan masyarakat Desa Pare dalam
menyalurkan aspirasinya pada penggalian potensi dalam rangka pembangunan Desa
Pare melalui penyusunan tata ruang desa?
c. Bagaimana upaya untuk memaksimalkan potensi dan masalah desa yang didapat
melalui pendekatan Participatory Rural Appraisal dalam mewujudkan pembangunan
desa melalui perencanaan tata ruang desa yang berkelanjutan?
C. Tujuan Program
a. Melakukan praktik profesi perencana dalam dunia nyata dalam perencanaan dan
perancangan skala Desa Pare berdasarkan teori dan keterampilan yang didapatkan di
perkuliahan.
b. Memperoleh pengalaman empirik praktik profesi tentang gambaran proyek,
keterlibatan dalam proyek, pembahasan proyek tentang permasalahan dan alternatif
solusinya dalam konteks Penyusunan Rencana Tata Ruang Desa Pare.
c. Melatih sikap mental dan perilaku peserta sebagai calon sarjana perencana yang baik
dilihat dari motivasi kerja, kinerja pelaksanaan dan hasil kegiatan yang ditunjukkan
melalui kemajuan dan penilaian kinerja proyek Penyusunan Rencana Tata Ruang
Desa Pare.
D. Kegunaan Program
a) Bagi Masyarakat
1) Meningkatkan peran masyarakat desa setempat untuk berpartisipasi secara
langsung dalam penyusunan tata ruang desa
2) Memberikan data desa akurat (sesuai keadaan lapangan) yang dibutuhkan
dalam penyusunan tata ruang desa melalui perspektif tokoh masyarakat desa
3) Memudahkan untuk melakukan perencanaan desa yang sesuai dengan keadaan
lapangan sehingga akan diperoleh hasil perencanaan yang maksimal sesuai
aspirasi masyarakat desa setempat.
b) Bagi Mahasiswa
1) Mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui Kerja Praktik oleh
mahasiswa yang ikut serta
2) Melalui Kerja Praktik para mahasiswa yang terlibat diharapkan mampu
menularkan dan menanamkan semangat pembangunan melalui penyaluran
aspirasi potensi dan masalah desa secara langsung dalam upaya pembangunan
desa melalui perencanaan tata ruang desa.
3) Meningkatkan sikap tanggung jawab dan bekerja sama dengan baik kepada
antar pihak yang terlibat dalam hal ini masyarakat desa dan juga perangkat
dinas terkait dalam upaya pengumpulan data spasial, potensi dan juga masalah
untuk perencanaan tata ruang Desa Pare.
c) Bagi Perguruan Tinggi
1) Mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian kepada
masyarakat yang direalisasikan oleh mahasiswa perguruan tinggi terkait
2) Perguruan tinggi dalam hal ini Universitas Sebelas Maret mampu memperoleh
feedback yang baik sebagai hasil pengitegrasian lembaga dengan proses
pembangunan di tengah-tengah masyarakat. Sehingga ketercapaian kurikulum,
materi perkuliahan, pengembangan ilmu pengetahuan yang didapat di
perguruan tinggi dapat lebih disesuaikan dengan tuntutan nyata dari
pembangunan yang ada.
3) Perguruan tinggi mampu membuka jalinan kerjasama dengan instansi
pemerintah dalam melaksanakan pembangunan dan pengembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi.
BAB II. IMPLEMENTASI KEGIATAN MBKM
b) Musrenbang Desa
1. Jenis Kegiatan
Sebelum melakukan kegiatan survei langsung ke lapangan, Tim Magang Desa
mengikuti kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa yang
dilaksanakan pada hari Selasa, 24 Januari 2023 di Desa Singodutan, tepatnya
bertempat di Pendopo Desa Singodutan. Kegiatan Musrenbang Desa ini
dilaksanakan pada pukul 13.00 - 16.00 WIB. Dalam kegiatan Musrenbang
Desa ini, mahasiswa memperhatikan dan mencatat poin-poin penting terkait
aspirasi yang diajukan oleh masyarakat atau tokoh masyarakat yang mewakili
sebagai dasar mengenal kondisi dan potensi yang dimiliki oleh desa sebagai
langkah awal dalam penyusunan dokumen Rencana Tata Ruang Desa.
2. Faktor Pendukung dan Penghambat
Kegiatan Musrenbang Desa yang dilaksanakan ini berjalan dengan lancar
tanpa hambatan, karena sudah dilakukan persiapan yang baik dari pihak desa,
serta adanya partisipasi dari tokoh masyarakat dan tamu-tamu undangan yang
mendukung lancarnya kegiatan Musrenbang Desa. Selain itu, adanya
sambutan yang baik dari pihak desa kepada Tim Magang Desa, sehingga
kegiatan dapat berjalan dengan lancar dan nyaman.
3. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut
Hasil yang dicapai dari kegiatan Musrenbang Desa ini adalah terjalinnya
hubungan yang baik antara pihak desa dan masyarakat dengan Tim Magang
Desa yang dapat memperlancar kegiatan Magang Desa selanjutnya. Selain itu,
Tim Magang Desa juga mendapatkan pengetahuan terkait potensi, masalah,
dan usulan apa saja di desa yang dapat menjadi dasar dalam perencanaan
pembangunan.
4. Partisipasi Masyarakat dan Peran serta Pemda/Dinas/ Instansi
Kegiatan Musrenbang Desa dihadiri oleh tokoh-tokoh masyarakat perwakilan
dari setiap dusun, yaitu Ketua RT, Ketua RW, dan tokoh masyarakat yang
terkait. Masyarakat yang hadir tersebut cukup aktif dalam menyampaikan
usulan untuk mendukung pembangunan desa.
5. Kegiatan Yang Belum Terlaksana (Jika ada)
Dalam kegiatan Musrenbang Desa ini tidak ada bagian dari kegiatan yang
belum terlaksana.
6. Dokumentasi Kegiatan
e) Musyawarah 11 Dusun
1. Jenis Kegiatan
Kegiatan musyawarah dusun dilakukan sebanyak 11 kali sesuai dengan jumlah
dusun yang ada di Desa Pare. Sebelas Dusun tersebut adalah Dusun Sumber,
Pare, Josari, Gondang, Serut, Tangkluk, Traman, Tlogorejo, Susukan,
Randubang, dan Tandon. Musyawarah dilakukan mulai 2 - 16 Februari 2023.
Musyawarah dusun dilaksanakan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat
dalam proses perencanaan melalui penyampaian aspirasi, masalah, dan kondisi
realitas yang ada di setiap dusun. Dalam musyawarah dusun ini menerapkan
pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA). PRA berarti pendekatan
yang memberdayakan masyarakat untuk menganalisis dan meningkatkan
pengetahuan mereka tentang kondisi realita untuk merencanakan, bertindak,
memantau, dan mengevaluasi. Berikut merupakan 5 metode yang digunakan
dalam PRA.
- Sketsa dusun, yaitu gambaran ruang/wilayah desa atau kawasan
tertentu secara kasar maupun umum
- Transek dusun, yaitu teknik yang digunakan untuk melihat bentuk
topografi dan kondisi alam lingkungan dari suatu kawasan sehingga
dapat terlihat gambaran dan karakteristik wilayah
B. Kegiatan Penunjang
b) Sosialisasi Menabung
1. Jenis Kegiatan
Menabung merupakan kegiatan menyisihkan uang dengan tujuan
tertentu. Sosialisasi menabung dipilih dalam kegiatan ini agar mengajarkan
pola hidup hemat kepada masyarakat. Kegiatan ini diharapkan mampu
memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai pentingnya menabung
dan manfaatnya untuk masa depan. Sosialisasi menabung yang dilaksanakan
di Sekolah Dasar Negeri 02 Pare pada hari Jumat, 10 Februari 2023 ini
merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat dengan sasaran siswa kelas
4 sampai 6 SDN 02 Pare. Kegiatan ini diikuti oleh kurang lebih 30 siswa.
2. Faktor Pendukung dan Penghambat
Dalam setiap kegiatan tentunya terdapat hal yang mendukung dan
menjadi penghambat keberlangsungannya. Faktor yang mendukung kegiatan
sosialisasi menabung ini adalah sambutan yang baik dari Kepala Sekolah
Dasar Negeri 02 Pare beserta jajaran pengajar (guru). Selain itu siswa SDN 02
Pare juga sangat antusias dengan kegiatan yang diberikan. Disisi lain terdapat
faktor penghambat berupa sulitnya mengontrol siswa yang masih terletak pada
tingkat 4 SD sehingga membutuhkan peran serta bapak/ibu guru untuk
mendampingi.
3. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut
Hasil yang dapat dicapai setelah terlaksananya kegiatan ini adalah
siswa SDN 02 Pare menjadi paham akan pentingnya menabung serta siswa
lebih termotivasi sehingga menumbuhkan kesadaran untuk selalu menyisihkan
uangnya. Selain itu, kreativitas siswa juga terlatih dikarenakan pada saat
sosialisasi juga dilakukan pembuatan celengan yang berasal dari botol bekas
secara bersama sama
4. Partisipasi Masyarakat dan Peran serta Pemda/Dinas/ Instansi
Dalam kegiatan sosialisasi ini diikuti oleh siswa SD Negeri 02 Pare yang
berada pada tingkat kelas 4 SD hingga 6 SD. Seluruh siswa mengikuti
kegiatan Sosialisasi Menabung dengan antusias. Mereka mendengarkan
pemaparan dan pemutaran video dengan baik dilanjutkan membuat hasil karya
celengan dari botol bekas.
5. Dokumentasi Kegiatan
A. Kegiatan Utama
Tabel 3.1 Relevansi Kegiatan Persiapan dan Pembekalan Magang Desa Pare 2023
dengan Rekognisi MK Kerja Praktik
Tabel 3.3 Relevansi Kegiatan Kunjungan dan Wawancara Perangkat Desa Pare 2023
dengan Rekognisi MK Kerja Praktik
Tabel 3.4 Relevansi Kegiatan Observasi dan Wawancara Masyarakat terkait Potensi
dan Masalah Pembangunan Desa Pare 2023 dengan Rekognisi MK KERJA
PRAKTIK
Tabel 3.5 Relevansi Kegiatan Musyawarah 11 Dusun terkait Potensi dan Masalah
Pembangunan Desa Pare 2023 dengan Rekognisi MK Kerja Praktik
kinerja dari pihak pengguna
menanam hidroponik lagi untuk kedepannya
dan dapat menghasilkan manfaat. Melalui
kegiatan ini juga dapat digunakan seebagai
ajang dalam menunjukkan sikap mental dan
perilaku sebagai calon sarjana
hasil kegiatan,
Tabel 3.2 Relevansi Kegiatan Sosialisasi Menabung di SDN 2 Pare dengan Rekognisi
MK KERJA PRAKTIK
Maksud dan Tujuan KERJA Relevansi Kegiatan
PRAKTIK
CPMK 1 : Mahasiswa dapat Kegiatan sosialisasi menabung di SDN 2
melakukan praktik profesi Pare menjadi salah satu kegiatan penunjang
perencana dalam dunia nyata dalam program Magang Desa yang
bertujuan untuk mengenalkan pengetahuan
dalam bidang perencanaan,
akan pentingnya menabung pada usia dini.
perancangan atau studi tentang Selain itu, dalam kegiatan sosialisasi juga
lingkungan buatan berskala memberikan pelatihan untuk membuat
lingkungan, Kawasan, kota/desa, sendiri tempat menabung dengan
atau wilayah berdasarkan teori menggunakan limbah botol bekas dan juga
dan keterampilan yang kardus. Sehingga dengan adanya kegiatan
didapatkan di bangku kuliah tersebut, kegiatan ini, mahasiswa dapat
mengimplementasikan praktik perencana
dari teori dan keterampilan yang didapatkan
di bangku kuliah.
Tabel 3.3 Relevansi Kegiatan Pengabdian Masyarakat Sekolah Mengajar TPA dengan
Rekognisi MK Kerja Praktik
Tabel 3.5 Relevansi Kegiatan Pengabdian Masyarakat Dalam Program Dasa Wisma
Dusun Pare RT 1 dan RT 2 dengan Rekognisi MK Kerja Praktik
A. Kesimpulan
Kegiatan Kerja Praktik Penyusunan Rencana Tata Ruang Desa Pare 2023-
2033 yang dilaksanakan pada periode Juli-Agustus 2023 terdiri dari 10 mahasiswa di
Desa Pare, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah telah selesai
dilaksanakan dengan baik dengan diperoleh produk Rencana Tata Ruang Desa Pare.
Pada proses keberlangsungan Kerja Praktik di Desa Pare, terdapat lima program kerja
utama yang berhasil dilaksanakan dalam rangka penyusunan dokumen Rencana Tata
Ruang Desa Pare yang meliputi persiapan dan pembekalan materi, Musrenbang Desa,
kunjungan dan wawancara perangkat desa, observasi dan wawancara masyarakat
desa, serta musyawarah di 11 dusun.
Sementara terkait program kerja pendukung, terdapat enam program kerja
pendukung yang telah berhasil dilaksanakan, antara lain sosialisasi penanaman
tanaman hidroponik, sosialisasi menabung, pengabdian masyarakat sekolah mengajar
TPA, pengabdian masyarakat membantu kegiatan Posyandu Dusun Serut, pengabdian
masyarakat dalam program Dasa Wisma Dusun Pare RT01, serta pengabdian
masyarakat dalam program Dasa Wisma Dusun Pare RT02. Pelaksanaan program
kerja utama menghasilkan tiga dokumen Rencana Tata Ruang Desa Pare 2023-2033
yang meliputi Buku Pendahuluan, Buku Antara, dan Buku Rencana yang juga
termasuk masterplan permukiman dan integrasi agropolitan dengan Desa Singodutan,
Desa Jendi, dan Desa Keloran. Dokumen tersebut diperuntukkan untuk perencanaan
program pembangunan Desa Pare secara internal maupun eksternal yang lebih tepat
sasaran dan sesuai dengan kondisi yang dimiliki. Penyusunan dokumen tersebut
tentunya berlangsung dengan bantuan masyarakat Desa Pare yang berpartisipasi aktif
dalam proses Musrenbang, wawancara masyarakat, dan Musyawarah Dusun.
B. Saran-Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka didapatkan saran sebagai berikut.
1. Pihak Perencanaan Wilayah dan Kota UNS yang telah melepaskan mahasiswanya
untuk melaksanakan Magang Desa sekaligus rekognisi KERJA PRAKTIK di
Desa Pare diharapkan untuk tetap menjalin hubungan yang menguntungkan agar
UNS selaku akademisi menjadi pionir dalam pengabdian masyarakat.
2. Mahasiswa yang telah mendapatkan pengalaman di Desa Pare diharapkan untuk
menjadi penggerak dalam masyarakat sebagai tindak lanjut dari program kuliah
kerja nyata tersebut.
3. Pihak desa diharapkan dapat menjadikan output Rencana Tata Ruang Desa Pare
2023-2033 sebagai masukan program dan kebijakan yang dilakukan dan
direncanakan untuk pengembangan Desa Pare.
4. Perlunya peningkatan komunikasi antar pihak yang berkepentingan dalam Kerja
Praktik harus agar kegiatan Kerja Praktik berjalan lancar dan tidak ada
miskomunikasi.
5. Kegiatan KERJA PRAKTIK harus didukung dengan fasilitas yang memadai
untuk mempermudah pelaksanaan program kerja.
6. Perizinan terkait kegiatan Kerja Praktik dan kegiatan akademik kampus harus
diperjelas dan dipermudah.
LAMPIRAN- LAMPIRAN
Lampiran 1 Release berita (elektronik atau cetak) disertai link dan screenshoot
Link Berita :
https://www.kompasiana.com/kelompokmagangdesapare/646f21234addee33e27a6692/partisi
pasi-masyarakat-dalam-penyusunan-rencana-tata-ruang-desa-pare-selogiri-bersama-mahasis
wa-magang-desa-kelompok-3-pwk-ft-uns
Lampiran 2 Rincian Penggunaan Anggaran
Harga Satuan
No Rincian Barang Kuantitas Satuan Biaya (Rp)
(Rp)
Total Rp 474.000
Lampiran 3 Daftar Mahasiswa Magang Desa Pare 2023
Kelompok 3
Nama Desa : Pare
Kecamata :Selogiri
Kabupaten :Wonogiri
NO PROGRAM KEGIATAN TANGGAL PENANG REALISA SASARAN JUMLAH DURASI FREKUENSI HOK
PELAKSAN GUNG SI PESERTA
AAN JAWAB ANGGAR
PROGR AN
AM
51
Pembangunan
Desa di Desa
SIngodutan
bersama
dengan tim
Magang Desa
Singodutan.
Mahasiswa
mencatat
terkait aspirasi
yang diajukan
masyarakat
52
masyarakat Pare dengan Februari g Tiyas perangkat
desa melihat 2023 Rosari Desa Pare
ketersediaan
sarana
prasarana,
kondisi sosial
ekonomi, dan
observasi
potensi yang
ada di 11
dusun Desa
Pare. selain itu
mahasiswa
juga
melakukan
wawancara
kepada
masyarakat
guna
mengetahui
kondisi sosial
masyarakat
sekitar
53
6 Musyawarah Mengikuti Selasa, 07 Dina - Masyarakat 67 120 1 8.040
Dusun Pare Musyawarah Februari Lutfiana dan
Dusun Sumber 2023 Rahmawat perangkat
dalam i Desa Pare
pelaksanaan
Participatory
Rural
Appraisal
(PRA)
54
Gondang Dusun Sumber 2023 Januari Prawesti perangkat
dalam 2023 Desa Pare
pelaksanaan
Participatory
Rural
Appraisal
(PRA)
55
rangkaian
kegiatan,
56
dalam kegiatan sosial Februari Lutfiana dan
Program masyarakat 2023 Rahmawat perangkat
Kebun Dawis dalam program i Desa Pare
RT 02 Kebun Dawis
yang
dilaksanakan
oleh Dasa
Wisma.
57
19 Musyawarah Mengikuti Selasa, 14 Wahyu - Masyarakat 35 120 1 4.200
Dusun musyawarah Februari Widhi dan
Susukan Dusun 2023 Prawesti perangkat
Randubang Desa Pare
dalam rangka
penyusunan
Rencana Tata
Ruang Desa
Pare.
Musyawarah
dilaksanakan
untuk
meningkatkan
partisipasi
masyarakat
58
Dusun 2023 perangkat
Randubang Desa Pare
dalam rangka
penyusunan
Rencana Tata
Ruang Desa
Pare.
Musyawarah
dilaksanakan
untuk
meningkatkan
partisipasi
masyarakat
59
Lampiran 5 Analisis SWOT
S W
S1 UMKM dan industri yang mampu dikembangkan agar W1 Saluran drainase yang kurang memadai
menjadi UMKM unggulan desa bagi penyaluran air di kawasan perencanaan
S2 Terdapat kegiatan ekonomi melalui perdagangan berupa W2 Mayoritas dusun yang masih membakar sampahnya
toko/ warung yang cukup banyak dan tersebar di seluruh menimbulkan pencemaran udara bagi lingkungan sekitar
Desa Pare kawasan perencanaan
S3 Adanya distribusi produk desa yang sudah W3 Terdapat beberapa titik jalan yang
banyak dipasarkan keluar Desa Pare mengalami kerusakan
S4 Daya listrik kawasan perencanaan telah W4 Kurangnya sumber daya manusia yang menghambat
memadai, khususnya bagi pengusaha dan peternak kegiatan budaya
hewan
S5 Mayoritas sumber air bersih masyarakat sudah W5 Desa Pare memiliki tingkat kerawanan bencana
menggunakan PDAM dan terdapat bantuan dari alam longsor yang tinggi
Pansimas
S6 Jaringan telekomunikasi telah memadai di seluruh W6 Sebagian besar wilayah di Desa Pare memiliki
kawasan, terlebih dengan adanya tower BTS di dalam tingkat erosi tinggi
kawasan perencanaan
S7 Penerangan jalan di kawasan perencanaan sudah memadai W7 Desa Pare didominasi wilayah yang tergolong
di setiap jalan kurang mendukung sebagai tempat pembuangan limbah
S8 Beberapa potensi wisata yang dapat dikembangkan W8 Hama wereng dan kera yang menurukan
produktivitas pertanian
S9 Masyarakat yang aktif dalam kegiatan sosial budaya W9 Kurangnya pemanfaatan produk desa dalam
meningkatkan kegiatan ekonomi seperti industri/
UMKM seperti hasil perkebunan
S10 Desa Pare telah tersedia jenis – jenis sarana W 10 Terbatasnya kebijakan dan program yang
berdasarkan SNI SNI03- 1733-2204 berupa sarana dapat mendukung pengembangan potensi Desa Pare
pelayanan umum,
60
Pendidikan, Kesehatan, peribadatan, perdagangan, dan
ruang terbuka hijau
S11 Seluruh sarana yang ada di Desa Pare cukup menjangkau W11 Diperlukan peningkatan kualitas pelayanan
di seluruh wilayah desa pada sarana pendiikan, pelayanan umum, dan
kesehatan.
S12 Desa Pare memiliki daya dukung lahan yang baik W 12 Dominasi masyarakat masih menjalankan
dan masih bisa untuk terus dikembangkan lebih lanjut program 6 tahun wajib belajar
S13 Desa Pare memiliki daya tampung lahan yang dapat W13 Adanya distribusi penduduk yang belum merata
menampung jumlah penduduk hingga akhir tahun
perencanaan
S14 Desa Pare memiliki tingkat drainase cukup sehingga W14 Perkembangan kawasan Desa Pare
aliran air yang ada tergolong lancar mengalami perubahan kepadatan permukiman 5
tahun terakhir
S15 Desa Pare didominasi oleh wilayah dengan W15 Desa Pare mengalami backlog perumahan
kemampuan morfologi rendah sehingga mampu untuk hingga akhir tahun perencanaan
dikembangkan.
S16 Sebagian besar wilayah di Desa Pare memiliki W16 Pengelolaan anggaran pasca pandemi untuk
tingkat kemudahan dikerjakan tinggi pembangunan infrastruktur belum puih secara menyeluruh
dan optimal
S17 Desa Pare memiliki ketersediaan air sedang W17 Beban pembangunan yang tinggi yang tidak selaras
sehingga cukup untuk pengembangan kawasan dengan kondisi ekonomi warga setempat yang mayoritas
menengah kebawah
S18 Desa Pare didominasi oleh tingkat kestabilan lereng
tinggi dan kestabilan pondasi sedang sehingga masih aman
untuk dikembangkan
S19 Jumlah penduduk diproyeksikan akan terus
mengalami penambahan selama tahun perencanaan
S20 Dominasi penduduk merupakan masyarakat usia produktif
S21 Mata pencaharian penduduk di dominasi oleh
petani/pekebun sejalan dengan dominasi guna lahan desa
yakni sawah
61
S22 Secara keseluruhan program terkait pemenuhan kebutuhan
62
masyarakat di Desa Pare sudah dalam tahap perwujudan
S23 Desa Pare memiliki lembaga yang saling terkait dan
berperan aktif dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat
serta pengembangan potensi
S24 Perkembangan lahan kawasan Desa Pare memiliki
banyak variasi kegiatan
S25 KDB eksisting Desa Pare tergolong kecil sehingga
masih dapat dilakukan pengembangan pembangunan
S26 KLB eksisting Desa Pare tergolong kecil sehingga
masih dapat dilakukan pengembangan pembangunan
S27 KDH eksisting Desa Pare tergolong besar sehingga
masih dapat digunakan untuk pembangunan
S28 Lahan non terbangun masih dapat berpotensi
untuk pengembangan lahan
S29 Sebagian besar sudah terdaftar sehingga dapat
digunakan untuk pengembangan desa secara legalitas
S30 Peningkatan penduduk desa pare sudah tersupply
kebutuhan ruang untuk penambahan aktivitas permukiman
dan lainnya
S31 Kecukupan RTH sudah memenuhi hingga akhir
tahun perencanaan
S32 Desa pare telah memiliki citra kawasan yang
menunjukkan ciri khas desa
S33 Sebagian besar jalan pada Kawasan Desa Pare sudah
sesuai dengan GSB yang seharusnya
S34 Ketinggian bangunan pada Desa Pare sudah sesuai
arahan pedoman yaitu bangunan < 4 lantai
S35 Kondisi rumah sudah sesuai standar
63
S36 Adanya pemanfaatan anggaran dan adesa untuk
realisasi pembangunan desa pare
S37 Jumlah pendapatan desa pare mengalami
peningkatan sebesar 10,9% dalam rentang waktu 2022-
2023
S38 Adanya dana swadaya dari warga yang diperoleh
melalui iuran warga desa pare setiap bulan
O STRATEGI S-O STRATEGI W-O
O1 Aksesibilitas menuju kawasan didukung Memanfaatkan keaktifan masyarakat dan aksesibilitas Pemanfaatan aksesibilitas kawasan guna meningkatkan
kondisi jalan yang baik baik untuk mendukung pengembangan potensi wisata kualitas pelayanan pada sarana pendidikan, pelayanan
desa (S8 x O1) umum, dan kesehatan (O1 x W5,W6,W11)
O2 Mayoritas wilayah di Desa Pare memiliki Pengengintegrasian aktivitas pertanian sesuai dengan daya
potensi yang signifikan untuk dikembangkan dukung lahan melalui pemanfaatan Waduk Krisak dan
menjadi kawasan budidaya SDM petani (S12, S21 x O2, O7)
Peningkatan pelayanan infrastruktur penunjang
O3 Adanya fokus arahan penurunan angka Melakukan pembangunan rumah layak huni sesuai standar
perumahan dan permukiman guna pengembangan
kemiskinan melalui program penanganan yang berlaku dan ditunjang oleh ketersediaan sarana dan
menjadi kawasan budidaya(O2,O3 x W1, W2, W7)
RTLH prasarana perumahan serta dilakukannya pelatihan variasi
kegiatan ekonomi terhadap masyarakat untuk meningkatkan
kesejahteraan (S5, S10,S11,S14, S17, S24, S30, S35 x O3)
O4 Adanya rencana kegiatan pariwisata di Pendistribusian dan pemanfaatan produk desa dengan
sekitar Jembatan Nusantara akan memanfaatkan nodes sebagai penghubung aksesibilitas
menambah perdagangan dan niaga seperti desa pare dan rencana kegiatan pariwisata Jembatan
toko/ warung serta penyerapan tenaga kerja Nusantara (O4,O6 x W9 )
Pengembangan rencana pariwisata sekitar jembatan nusantara
O5 Desa Pare memiliki lokasi yang strategis Pengoptimalan potensi Desa Pare yang strategis
yang berlokasi strategis dengan menambah perdagangan dan
dengan meningkatkan kualitas SDM melalui program
niaga UMKM unggulan desa sehingga menyerap tenaga kerja
dan kebijakan pengembangan potensi Desa Pare (O5 x
(S1, S2, S32 x O4, O5, O6)
W4,W10,W12)
O6 Adanya nodes yang menghubungkan
desa dengan wilayah sekitar diharapkan
menjadi penunjang aksesibilitas Desa Pare
64
Peningkatan variasi aktivitas budidaya di Desa Pare dalam
konstelasi wilayah dan kelembagaan yang lebih besar melalui
O7 Adanya lahan BBWS waduk krisak yang pemanfaatan lahan belum terbangun (S12, S13, S15, S16,
dapat dimanfaatkan oleh warga untuk S18, S23, S24, S25, S26, S27, S28 x O2, O6)
pertanian
Penyiapan permukiman perkotaan didukung aksesibilitas
baik dan penataan kawasan perumahan (S5, S6, S7, S10, S11,
S13, S15, S19, S31, S33, S34 x O1, O2)
T STRATEGI S-T STRATEGI W-T
T1 Beberapa provider kurang memiliki akses Peningkatan kualitas jaringan internet untuk Melakukan pengentasan hama wereng dan kera
terhadap internet dalam kawasan mendukung pengembangan potensi wisata desa (S8 x guna peningkatan produktivitas pertanian (W8 x
perencanaan T1) T5)
T2 Terdapat potensi wisata sejenis di Peningkatan variasi atraksi wisata desa yang berpotensi Mengoptimalkan produk dan potensi desa agar
luar kawasan Desa Pare untuk dikembangkan (S8, S23 x T2) memiliki kekhasan dan mampu bersaing dengan produk
desa lain (W9 x T3, T4)
T3 Banyak UMKM sejenis yang bersaing Pengoptimalan UMKM unggulan khas desa yang didukung Perbaikan infrastruktur kawasan agar mengoptimalkan
dengan UMKM desa Pare SDM berkualitas dan mampu bersaing dengan wilayah lain potensi wisata dan sumber daya manusianya sehingga
(S1, S3, S20 x T3) mampu bersaing dengan potensi wisata yang dimiliki
desa lain (W1, W3, W4, W10, W11, W13 x T1, T2, T6)
T4 Desa Pare tidak memiliki fungsi yang cukup Pengoptimalan potensi ekonomi di Desa Pare sebagai
sentral dalam wilayah Kecamatan Selogiri atau "pasar" untuk mendukung fungsi ekonomi dalam
Kabupaten Wonogiri wilayah Kecamatan Selogiri (S1,S2, S3, S8 x T4)
T5 Kawasan penyangga yang dikelola
perhutani terdapat satwa kera yg mengganggu
aktivitas masyarakat sekitar
T6 Fokus pelaksanaan pembangunan dari Peningkatan peran lembaga di seluruh dusun
kebijakan sistem kepemimpinan belum dalam melaksanakan kebijakan pembangunan dan
merata di seluruh dusun mengoptimalkan potensi desa (S23 x T6)
65
65
LAMPIRAN LOGBOOK KERJA PRAKTEK
14. Musyawarah Dusun Tangkluk Sabtu, 11 Februari 19.30 - 22.00 (2,5 jam)
Mengikuti musyawarah Dusun 2023
Tangkluk dalam rangka penyusunan
Rencana Tata Ruang Desa Pare.
Musyawarah Dusun Tangkluk
menerapkan pendekatan
Participatory Rural Appraisal (PRA)
dengan lima metode yaitu sketsa
dusun, transek dusun, kalender
musim, kalender harian, dan
diagram kelembagaan. Musyawarah
dusun ini dilakukan dengan
partisipasi masyarakat untuk
mengetahui aspirasi masyarakat,
masalah, dan kondisi realitas yang ada
di setiap dusun.
15. Partisipasi dalam Program Kebun Minggu, 12 Februari 07.00 - 09.00 (2 jam)
Dawis RT 01 2023
Mengikuti kegiatan sosial masyarakat
dalam program Kebun Dawis yang
dilaksanakan oleh Dasa Wisma.
Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari
Minggu dengan agenda peningkatan
produktivitas Kebun Dawis tersebut.
Beberapa bentuk peningkatan
produktivitas kebun adalah melalui
penanaman bibit, pembersihan kebun,
serta pengecatan gazebo dan pagar yang
sudah ada di Kebun Dawis.
16. Partisipasi dalam Program Kebun Minggu, 12 Februari 07.00 - 09.00 (2 jam)
Dawis RT 02 2023
Mengikuti kegiatan sosial yaitu
membantu masyarakat dalam program
Kebun Dawis (Dasawisma). Program
kebun Dawis ini terdapat di setiap RT di
Desa Pare. Kegiatan kebun Dawis ini
seperti menanam sayuran, memupuk,
dan memelihara ikan yang nantinya
hasil dari produksinya akan dibagikan
pada masyarakat RT setempat untuk
dikonsumsi sendiri dan jika
mendapatkan hasil produksi yang
banyak akan dijual.
17. Musyawarah Dusun Traman Minggu, 12 Februari 12.00 - 14.30 (2,5 jam)
Mengikuti musyawarah Dusun 2023
Traman dalam kegiatan arisan oleh
Ibu-ibu PKK sekaligus penyusunan
Rencana Tata Ruang Desa Pare
melalui metode pendekatan PRA/
Participatory Rural
Appraisal. Masyarakat
Dusun Traman dan kelompok
kami dibagi menjadi
kelompok kecil dengan pembagian tim
adalah sesuai dengan kelompok PRA
yaitu kelompok Sketsa Dusun,
Kalender Harian, Kalender Musim,
Transek, dan Diagram
Kelembagaan. Musyawarah Dusun
Traman berjalan lancar dan cukup baik
dengan hasil dapat digunakan untuk
data penyusunan Rencana
Tata Ruang Desa Pare.
18. Musyawarah Dusun Tlogorejo Selasa, 14 Februari 19.30 - 22.00 (2,5 jam)
Mengikuti musyawarah Dusun 2023
Tlogorejo dalam rangka penyusunan
Rencana Tata Ruang Desa Pare
dengan menerapkan pendekatan
PRA (Participatory Rural Appraisal)
yang terdiri dari 5 metode, antara lain :
sketsa dusun,transek, kalender
harian, kalender musim, dan
diagram kelembagaan.
Musyawarah Dusun Tlogorejo
ini diikuti oleh masyarakat
setempat, perangkat Dusun Tlogorejo
(Kepala Dusun, Ketua RT, dsb),
perwakilan organisasi/kelompok
masyarakat, dan tokoh
masyarakat lainnya. Melalui
kegiatan ini diharapkan
dapat menampung aspirasi dari
masyarakat, sehingga dapat
membantu dalam menyelesaikan
masalah, memaksimalkan potensi, dan
meningkatkan kesejahteraan
masyarakat Dusun Tlogorejo.
19. Musyawarah Dusun Susukan Selasa, 14 Februari 22.00 - 00.30 (2,5 jam)
Musyawarah Dusun Susukan 2023
merupakan salah satu upaya yang
dilakukan dalam menyukseskan
pembuatan Rencana Tata Ruang
Desa Pare. Musyawarah ini
dilakukan dengan metode
Participatory Rural Appraisal yang
didalamnya terdapat 5 metode yaitu
sketsa dusun, transek, kalender
musim, kalender harian, dan
diagram kelembagaan. Dengan
memaksimalkan metode ini
diharapkan mendapatkan informasi
berupa masalah,potensi, atau
keadaan yang diharapkan
masyarakat Dusun Susukan yang
kemudian dapat diwujudkan dalam
Rencana Tata Ruang Desa Pare
20. Musyawarah Dusun Randubang Rabu, 15 Februari 19.30 - 22.00 (2,5 jam)
Mengikuti musyawarah Dusun 2023
Randubang dalam rangka
penyusunan Rencana Tata Ruang Desa
Pare. Musyawarah
dilaksanakan untuk meningkatkan
partisipasi masyarakat dalam proses
perencanaan melalui penyampaian
aspirasi, masalah, dan kondisi
realitas yang terjadi pada. Melalui
kegiatan ini diharapkan dapat
membantu masyarakat Dusun
Randubang untuk mampu
menyelesaikan masalah,
memaksimalkan potensi untuk
meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
21. Musyawarah Dusun Tandon Kamis, 16 Februari 19.30 - 22.00 (2,5 jam)
Tim Magang Desa Pare mengikuti 2023
kegiatan Musyawarah Dusun Tandon
yang rutin dilaksanakan setiap bulan.
Pada kesempatan ini Tim Magang Desa
Pare sekaligus melakukan sosialisasi
kepada warga Dusun Tandon terkait
dengan penataan tata ruang dusun pare
dengan menggunakan pendekatan PRA
(Participatory Rural Appraisal)
dimana dalam pendekatan tersebut
menggunakan 4 metode yang terdiri dari
sketsa desa, transek, diagram
kelembagaan dan kalender harian serta
kalender musim. Dari keempat metode
yang digunakan tersebut dilakukan
dengan tujuan untuk menggali terkait
masalah dan juga potensi yang ada di
Dusun Tandon untuk kemudian
diintegrasikan dengan masalah dan
potensi yang ada di dusun lainnya di
desa pare ini dalam rencana tata ruang
Desa Pare yang akan disusun nantinya.
22. FGD 1 Desa Pare Kamis, 16 Maret 2023 09.00-15.00 (6 jam)