Magang Desa dalam Rangka Penyusunan Rencana Tata Ruang Desa Pare 2023
Dosen Pembimbing :
Mahasiswa :
Galih Nur Seto (I0620041)
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan proses penyusunan Laporan Kegiatan
Magang Desa Pare 2023 dalam rangka Penyusunan Rencana Tata Ruang Desa Pare 2023-
2033. Tujuan dari penyusunan Laporan Kegiatan Magang Desa Pare 2023 ini adalah sebagai
salah satu syarat untuk memenuhi mata kuliah wajib Kerja Praktik.
Dalam penyusunan Laporan Kegiatan Magang Desa Pare 2023 ini, kami telah
menerima banyak bimbingan serta masukan yang bermanfaat dari berbagai pihak. Kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan, kerjasama, serta dukungan
yang telah diberikan kepada:
1. Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H, M.Hum. selaku Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta
2. Dr. Sutanto, DEA selaku Wakil Rektor I Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan
Universitas Sebelas Maret Surakarta
3. Ibu Dr. Ir. Kusumastuti, M.URP selaku koordinator dosen pembimbing mata kuliah Kerja
Praktek, serta jajaran dosen lainnya yaitu Bapak Ir. Rizon Pamardhi Utomo, M.URP, Bapak
Dr. Nur Miladan, S.T., M.T, Ibu Candraningratri E. Widodo, Ph.D, Bapak Ir. Galing Yudana,
M.T dan yang terakhir Bapak Tendra Istanabi, S.T., M.URP selaku dosen pengampu mata
kuliah Kerja Praktek.
4. Bapak Drs. Sigit Purwanto selaku Camat Selogiri
5. Bapak Waluyo Dwi Brasto selaku Kepala Desa Pare beserta seluruh perangkat Desa Pare
6. Masyarakat Desa Pare yang telah membantu selama proses kegiatan Kerja Praktik
7. Rekan-rekan mahasiswa Kelompok 3 Magang Desa Pare
Tim Penyusun
3
ABSTRAK
Kegiatan Magang Desa Pare 2023 merupakan salah satu bagian dari MBKM yang
diselenggarakan oleh Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Sebelas
Maret dalam proses praktek lapangan dari materi perkuliahan. Kegiatan ini merupakan salah
satu kegiatan pengabdian masyarakat melalui proses penyusunan Rencana Tata Ruang Desa
Pare Tahun 2023-2033 dan bentuk implementasi ilmu-ilmu yang sudah didapatkan dibangku
perkuliahan untuk disalurkan ke masyarakat dan sebagai pengaplikasian pembelajaran yang
telah diperoleh selama perkuliahan. Tujuan dari kegiatan ini adalah mahasiswa yang belajar
bersama dengan masyarakat dalam proses penyusunan Rencana Tata Ruang Desa dengan
memahami potensi serta masalah yang dimiliki oleh Desa Pare terkait pembangunan. Selain
itu, program dan kegiatan ini mendorong keaktifan dan partisipasi masyarakat dalam proses
perencanaan pembangunan. Metode yang dilakukan dalam menyusun rencana adalah dengan
melakukan kompilasi serta analisis secara kuantitatif didukung dengan melakukan analisis
spasial melalui pemetaan menggunakan perangkat lunak Arcgis. Kegiatan Utama yang
dilaksanakan dalam Magan Desa Pare Tahun 2023 adalah Materi dan Pembekalan Magang
Desa, Wawancara dengan Perangkat Desa, Observasi dan Wawancara dengan Masyarakat,
Musyawarah Dusun dengan pendekatan Participation Rural Appraisal (PRA). Adapun kegiatan
penunjang dalam mengabdi di kehidupan sosial kemasyarakatan yang telah dilaksanakan
meliputi Sosialisasi Menanam Hidroponik dan Menabung di Desa Pare, Mengabdi melalui
Kegiatan Mengajar TPA, Panitia Posyandu Bayi dan Lansia di Dusun Serut, serta Ikut dalam
Pembukaan Kebun Dawis di RT 1 dan RT 2 Dusun Pare.
Kata Kunci : Magang Desa Pare, Rencana Tata Ruang Desa, Pengabdian
4
DAFTAR ISI
5
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Persiapan dan Pembekalan Materi.............................................................................................. 12
Gambar 2 Musrenbang Desa ...................................................................................................................... 13
Gambar 3 Kunjungan dan Wawancara Perangkat Desa ............................................................................... 16
Gambar 4 wawancara masyarakat desa ...................................................................................................... 17
Gambar 5 Musyawarah Dusun .................................................................................................................. 19
Gambar 6 Sosialisasi Menanam Hidroponik SDN 2 Pare............................................................................ 21
Gambar 7 Sosialisasi Menabung SDN 2 Pare ............................................................................................. 23
Gambar 8 Mengajar TPA ........................................................................................................................... 25
Gambar 9 Posyandu Balita dan Lansia ....................................................................................................... 28
Gambar 10 Kebun Dawis RT 1 dan RT 2 ................................................................................................... 30
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Release berita (elektronik atau cetak) disertai link dan screenshoot .......................................... 48
Lampiran 2 Rincian Penggunaan Anggaran................................................................................................ 49
Lampiran 3 Daftar Mahasiswa Magang Desa Pare 2023 ............................................................................. 50
Lampiran 4 Matrik kegiatan mahasiswa yang sudah dilaksanakan .............................................................. 51
Lampiran 5 Analisis SWOT ...................................................................................................................... 60
6
BAB I. PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
Lokasi Kerja Praktik dalam rangka Penyusunan Rencana Tata Ruang Desa Pare adalah
pada Desa Pare merupakan salah satu desa yang secara administratif terletak diKecamatan
Selogiri, Kabupaten Wonogiri. Desa Pare ini memiliki luas wilayah kurang lebih sebesar 7,17
km2 dan menjadi desa dengan luas wilayah terbesar yang ada di Kecamatan Selogiri. Secara
geografis, Desa Pare memiliki batas-batas wilayah administrasi, sebagai berikut :
Sebelah Utara : Desa Singodutan
Sebelah Timur : Kelurahan Giriwono
Sebelah Selatan : Kelurahan Wuryorejo
Sebelah Barat : Desa Keloran
Desa Pare secara umum terbagi menjadi 11 Dusun, 11 RW, dan 35 RT. Sebelas dusun
tersebut terdiri dari Dusun Pare, Dusun Tangkluk, Dusun Tandon, Dusun Gondang, Dusun
Josari, Dusun Serut, Dusun Tlogorejo, Dusun Susukan, Dusun Sumber, Dusun Traman, dan
Dusun Randubang. Dilihat dari topografinya Desa Pare memiliki ketinggian lahan antara 120
– 664 meter diatas permukaan laut. Selain itu, Desa Pare juga memiliki kemiringan lereng yang
bervariasi, yaitu 0-2% (datar), 2-15% (kemiringan rendah), 15-25% (kemiringan sedang), 25-
40% (kemiringan tinggi), dan >40% (curam). Pada wilayah bagian selatan desa rata-rata
memiliki kemiringan lereng tinggi hingga curam, sehingga rawan terjadi erosi maupun tanah
longsor seperti pada Dusun Randubang, Dusun Traman, Dusun Susukan, Dusun Serut dan
Dusun Sumber.
Desa Pare memiliki kondisi klimatologi berupa iklim tropis dengan 2 (dua) musim
meliputi musim penghujan dan musim kemarau yang silih berganti sepanjang tahun. Musim
kemarau pada umumnya terjadi pada bulan April hingga September, sedangkan musim
penghujan biasanya terjadi pada bulan Oktober hingga Maret. Berdasarkan data yang diperoleh
dari dinas ATR/BPN Kabupaten Wonogiri, Desa Pare memiliki curah hujan yang tergolong
tinggi yaitu berkisar antara 1500 - 2000 mm/tahun. Curah hujan yang tinggi sangatlah
bermanfaat bagi para petani Desa Pare yang mayoritas memiliki sawah berupa sawah tadah
hujan.
Kondisi geologi pada Desa Pare yaitu terdapat jenis batuan dan endapan berupaaluvium
endapan rawa dan danau yang tersusun oleh lempung, sementara struktur geologi
7
berupa lipatan sesar dan kekar. Desa Pare juga memiliki jenis tanah berupa tanah litosol yang
mendominasi dan tersebar di wilayah bagian selatan, tanah grumusol kelabu yang tersebar di
wilayah bagian tengah, serta tanah asosiasi latosol dan mediteran coklat yang tersebar di
wilayah bagian utara desa. Dengan kondisi jenis tanah ini, maka Desa Pare sangat cocok
digunakan sebagai area atau lahan pertanian, perkebunan, dan hutan.
Desa Pare memiliki karakteristik hidrologi berupa air tawar. Masyarakat Desa Pare
untuk memenuhi kehidupan sehari-hari berasal dari mata air asli pegunungan dan juga
PDAM/Pamsimas. Desa Pare juga didukung dengan keberadaan Waduk Tandon yang
berfungsi untuk memenuhi kebutuhan air irigasi, meskipun belum dapat dimanfaatkan secara
maksimal oleh masyarakat Desa Pare. Selain itu, Desa Pare merupakan daerah yang termasuk
dalam Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo Hulu – Sub DAS Jlantah Walikun Ds yang di
dalam wilayahnya tersebar aliran anak sungai Bengawan Solo yang melintasi wilayah Desa
Pare. Sehingga, Desa Pare menjadi salah satu daerah resapan dan daerah penampung air hujan
bagi aliran Sungai Bengawan Solo.
Penggunaan lahan pada kawasan Desa Pare diperuntukkan sebagai kawasan tanaman
pangan, permukiman, dan kawasan hutan lindung. Pada bagian selatan Desa Pare terdapat
kawasan perhutani sebagai kawasan penyangga dengan guna lahan hutan dilindungi. Pada
bagian tengah, barat, dan timur Desa Pare diperuntukkan untuk kawasan tanaman pangan
berupa sawah tadah hujan. Sedangkan pada bagian utara Desa Pare diperuntukkan sebagai
kawasan BBWS Waduk Krisak dan permukiman perdesaan.
Dilihat dari kondisi demografinya Desa Pare memiliki jumlah penduduk pada tahun
2022 adalah sebesar 6757 jiwa. Berdasarkan data didapatkan bahwa mayoritas penduduk pada
Desa Pare merupakan penduduk dengan usia >75 tahun. Berdasarkan data juga didapatkan
bahwa Desa Pare didominasi masyarakat yang merupakan lulusan tamat SD/sederajat,
SLTA/sederajat, dan SLTP/sederajat yang menandakan bahwa masyarakat sudah mengenyam
pendidikan wajib belajar 8 tahun atau sampai tingkat SMP/Sederajat.
Masyarakat Desa Pare masih aktif melakukan kegiatan sosial di semua dusun, seperti
Pertemuan Rutin baik tingkat RT maupun Dusun, PKK, Dasawisma, dan Posyandu. Terdapat
beberapa kegiatan budaya juga yang masih dilakukan di semua dusun, yaitu Rasulan atau
Bersih Dusun dan Maleman. Disisi lain, terdapat beberapa dusun yang memiliki potensi
kesenian, seperti Rebana, Reog, Karawitan, Organ Tunggal, dan Wayang Orang. Adapun Desa
Pare juga memiliki potensi wisata alam meliputi Bukit Plirikan di Dusun Susukan, Waduk
Tandon di Dusun Tandon, Jembatan Nusantara di Jalan Lingkar Kota/ Kabupaten, serta Danau
Buatan bekas tambang dan wisata alam di Dusun Randubang.
8
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana upaya mewujudkan penyusunan tata ruang desa yang maksimal sesuai
dengan potensi dan masalah yang ada melalui program Kerja Praktik?
b. Bagaimana upaya dalam meningkatkan keterlibatan masyarakat Desa Pare dalam
menyalurkan aspirasinya pada penggalian potensi dalam rangka pembangunan Desa
Pare melalui penyusunan tata ruang desa?
c. Bagaimana upaya untuk memaksimalkan potensi dan masalah desa yang didapat
melalui pendekatan Participatory Rural Appraisal dalam mewujudkan pembangunan
desa melalui perencanaan tata ruang desa yang berkelanjutan?
C. Tujuan Program
a. Melakukan praktik profesi perencana dalam dunia nyata dalam perencanaan dan
perancangan skala Desa Pare berdasarkan teori dan keterampilan yang didapatkan di
perkuliahan.
b. Memperoleh pengalaman empirik praktik profesi tentang gambaran proyek,
keterlibatan dalam proyek, pembahasan proyek tentang permasalahan dan alternatif
solusinya dalam konteks Penyusunan Rencana Tata Ruang Desa Pare.
c. Melatih sikap mental dan perilaku peserta sebagai calon sarjana perencana yang baik
dilihat dari motivasi kerja, kinerja pelaksanaan dan hasil kegiatan yang ditunjukkan
melalui kemajuan dan penilaian kinerja proyek Penyusunan Rencana Tata Ruang Desa
Pare.
D. Kegunaan Program
a) Bagi Masyarakat
1) Meningkatkan peran masyarakat desa setempat untuk berpartisipasi secara
langsung dalam penyusunan tata ruang desa
2) Memberikan data desa akurat (sesuai keadaan lapangan) yang dibutuhkandalam
penyusunan tata ruang desa melalui perspektif tokoh masyarakat desa
3) Memudahkan untuk melakukan perencanaan desa yang sesuai dengan keadaan
lapangan sehingga akan diperoleh hasil perencanaan yang maksimal sesuai
aspirasi masyarakat desa setempat.
b) Bagi Mahasiswa
9
1) Mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui Kerja Praktik oleh
mahasiswa yang ikut serta
2) Melalui Kerja Praktik para mahasiswa yang terlibat diharapkan mampu
menularkan dan menanamkan semangat pembangunan melalui penyaluran
aspirasi potensi dan masalah desa secara langsung dalam upaya pembangunan
desa melalui perencanaan tata ruang desa.
3) Meningkatkan sikap tanggung jawab dan bekerja sama dengan baik kepada
antar pihak yang terlibat dalam hal ini masyarakat desa dan juga perangkat dinas
terkait dalam upaya pengumpulan data spasial, potensi dan juga masalahuntuk
perencanaan tata ruang Desa Pare.
c) Bagi Perguruan Tinggi
1) Mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian kepada
masyarakat yang direalisasikan oleh mahasiswa perguruan tinggi terkait
2) Perguruan tinggi dalam hal ini Universitas Sebelas Maret mampu memperoleh
feedback yang baik sebagai hasil pengitegrasian lembaga dengan proses
pembangunan di tengah-tengah masyarakat. Sehingga ketercapaian kurikulum,
materi perkuliahan, pengembangan ilmu pengetahuan yang didapat di
perguruan tinggi dapat lebih disesuaikan dengan tuntutan nyata dari
pembangunan yang ada.
3) Perguruan tinggi mampu membuka jalinan kerjasama dengan instansi
pemerintah dalam melaksanakan pembangunan dan pengembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi.
10
BAB II. IMPLEMENTASI KEGIATAN MBKM
11
Gambar 1 Persiapan dan Pembekalan Materi
Sumber : Tim Magang Desa Pare 2023
b) Musrenbang Desa
1. Jenis Kegiatan
Sebelum melakukan kegiatan survei langsung ke lapangan, Tim Magang Desa
mengikuti kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa yang
dilaksanakan pada hari Selasa, 24 Januari 2023 di Desa Singodutan, tepatnya
bertempat di Pendopo Desa Singodutan. Kegiatan Musrenbang Desa ini
dilaksanakan pada pukul 13.00 - 16.00 WIB. Dalam kegiatan Musrenbang Desa
ini, mahasiswa memperhatikan dan mencatat poin-poin penting terkait aspirasi
yang diajukan oleh masyarakat atau tokoh masyarakat yang mewakili
12
sebagai dasar mengenal kondisi dan potensi yang dimiliki oleh desa sebagai
langkah awal dalam penyusunan dokumen Rencana Tata Ruang Desa.
2. Faktor Pendukung dan Penghambat
Kegiatan Musrenbang Desa yang dilaksanakan ini berjalan dengan lancar tanpa
hambatan, karena sudah dilakukan persiapan yang baik dari pihak desa, serta
adanya partisipasi dari tokoh masyarakat dan tamu-tamu undangan yang
mendukung lancarnya kegiatan Musrenbang Desa. Selain itu, adanya sambutan
yang baik dari pihak desa kepada Tim Magang Desa, sehinggakegiatan dapat
berjalan dengan lancar dan nyaman.
3. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut
Hasil yang dicapai dari kegiatan Musrenbang Desa ini adalah terjalinnya
hubungan yang baik antara pihak desa dan masyarakat dengan Tim Magang
Desa yang dapat memperlancar kegiatan Magang Desa selanjutnya. Selain itu,
Tim Magang Desa juga mendapatkan pengetahuan terkait potensi, masalah, dan
usulan apa saja di desa yang dapat menjadi dasar dalam perencanaan
pembangunan.
4. Partisipasi Masyarakat dan Peran serta Pemda/Dinas/ Instansi
Kegiatan Musrenbang Desa dihadiri oleh tokoh-tokoh masyarakat perwakilan
dari setiap dusun, yaitu Ketua RT, Ketua RW, dan tokoh masyarakat yang
terkait. Masyarakat yang hadir tersebut cukup aktif dalam menyampaikanusulan
untuk mendukung pembangunan desa.
5. Kegiatan Yang Belum Terlaksana (Jika ada)
Dalam kegiatan Musrenbang Desa ini tidak ada bagian dari kegiatan yang
belum terlaksana.
6. Dokumentasi Kegiatan
13
c) Kunjungan dan Wawancara Perangkat Desa
1. Jenis Kegiatan
Kegiatan kunjungan dan wawancara perangkat desa dilaksanakan di Kantor
Balai Desa Pare, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri. Kegiatan
kunjungan ini dilaksanakan untuk menggali informasi mengenai kondisi fisik
dan non fisik Desa Pare melalui perangkat Desa yaitu Bapak Kepala Desa
beserta perangkatnya.
2. Faktor Pendukung dan Penghambat
Faktor pendukung dari kegiatan ini adalah seluruh perangkat desa mengikuti
kegiatan ini dengan baik sehingga kegiatan dapat berjalan dengan baik dan
lancar. Perangkat desa memberi informasi mengenai kondisi sarana prasarana,
sosial, ekonomi, serta permasalahan yang terjadi di Desa Pare. Kunjungan dan
wawancara perangkat desa berjalan dengan lancar sehingga tidak ada hambatan
dalam keberjalanan kegiatan ini.
3. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut
Hasil yang didapatkan setelah terlaksananya program kerja ini adalah pihak desa
dan mahasiswa dapat saling bekerja sama untuk menyusun rencana tata ruang
Desa Pare. Pihak desa telah mengizinkan mahasiswa untuk melakukan
observasi kawasan Desa Pare di sebelas dusun dan wawancara kepada
masyarakat. Dari kegiatan wawancara bersama perangkat desa,, mahasiswa
mendapatkan informasi mengenai kondisi potensi dan permasalahan yang ada
di Desa Pare.
4. Partisipasi Masyarakat dan Peran serta Pemda/Dinas/ Instansi
Kegiatan kunjungan dan wawancara perangkat desa tidak dihadiri oleh tokoh
masyarakat karena fokus program kerja ini hanya menggali informasi dari
perangkat desa.
5. Dokumentasi Kegiatan
14
Gambar 3 Kunjungan dan Wawancara Perangkat Desa
Sumber : Tim Magang Desa Pare 2023
15
menggali informasi potensi dan permasalahan Desa Pare. dengan kegiatan
observasi juga diketahui kondisi sarana prasarana yang ada di desa.
4. Partisipasi Masyarakat dan Peran serta Pemda/Dinas/ Instansi
Dalam kegiatan observasi dan wawancara, masyarakat memberikan beberapa
detail dalam informasi yang diperoleh sehingga data yang didapatkan lebih
terpercaya. Peran mahasiswa Kerja Praktik adalah dalam mengumpulkan,
menganalisis, dan menyusun RTR Desa Pare.
5. Dokumentasi
e) Musyawarah 11 Dusun
1. Jenis Kegiatan
Kegiatan musyawarah dusun dilakukan sebanyak 11 kali sesuai dengan jumlah
dusun yang ada di Desa Pare. Sebelas Dusun tersebut adalah Dusun Sumber,
Pare, Josari, Gondang, Serut, Tangkluk, Traman, Tlogorejo, Susukan,
Randubang, dan Tandon. Musyawarah dilakukan mulai 2 - 16 Februari 2023.
Musyawarah dusun dilaksanakan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat
dalam proses perencanaan melalui penyampaian aspirasi, masalah, dan kondisi
realitas yang ada di setiap dusun. Dalam musyawarah dusun ini menerapkan
pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA). PRA berarti pendekatanyang
memberdayakan masyarakat untuk menganalisis dan meningkatkan
pengetahuan mereka tentang kondisi realita untuk merencanakan, bertindak,
memantau, dan mengevaluasi. Berikut merupakan 5 metode yang digunakan
dalam PRA.
- Sketsa dusun, yaitu gambaran ruang/wilayah desa atau kawasan tertentu
secara kasar maupun umum
16
- Transek dusun, yaitu teknik yang digunakan untuk melihat bentuk
topografi dan kondisi alam lingkungan dari suatu kawasan sehingga
dapat terlihat gambaran dan karakteristik wilayah
17
Gambar 5 Musyawarah Dusun
Sumber : Tim Magang Desa Pare 2023
B. Kegiatan Penunjang
18
Pare ini merupakan salah satu bentuk kegiatan pengabdian masyarakat yang
dilakukan oleh mahasiswa Kerja Praktik.
2. Faktor Pendukung dan Penghambat
Kegiatan sosialisasi tanaman hidroponik yang dilaksanakan di Sekolah
Dasar Negeri 2 Pare ini berjalan dengan lancar tanpa hambatan, karena
mendapat sambutan dan dukungan yang baik dari Kepala Sekolah dan jajaran
pengajar (guru) SDN 02 Pare. Selain itu, siswa-siswi SDN 02 Pare juga sangat
antusias dengan kegiatan sosialisasi yang diberikan oleh mahasiswa Kerja
Praktik dan melakukan praktek menanam tanaman hidroponik dengan baik.
3. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut
Hasil yang dapat dicapai dari pelaksanaan kegiatan sosialisasi tanaman
hidroponik ini adalah siswa-siswi SDN 02 Pare mengetahui dan paham tentang
bagaimana cara budidaya tanaman dengan menggunakan media tanam selain
tanah, serta merawat tanaman hidroponik agar tumbuh dengan baik. Selain itu,
kreativitas siswa-siswi SDN 02 Pare juga terlatih, dikarenakan pada saat
sosialisasi tanaman hidroponik juga memanfaatkan botol plastik bekas dan kain
perca untuk wadah dan alat menanamnya.
4. Partisipasi Masyarakat dan Peran serta Pemda/Dinas/ Instansi
Peserta dari program pengabdian masyarakat melalui kegiatan
sosialisasi penanaman tanaman hidroponik di Sekolah Dasar Negeri 02 Pare,
Desa Pare ini diikuti oleh siswa-siswi kelas 4, 5, dan 6 yang berjumlah sekitar
30 orang. Mereka sangat antusias dalam mengikuti rangkaian kegiatan
sosialisasi yang dilakukan mahasiswa Kerja Praktik dari awal hingga akhir
kegiatan.
5. Kegiatan Yang Belum Terlaksana
Dari kegiatan sosialisasi penanaman tanaman hidroponik di SD Negeri
02 Pare ini tidak ada bagian dari kegiatan yang belum terlaksana.
6. Dokumentasi Kegiatan
19
Gambar 6 Sosialisasi Menanam Hidroponik SDN 2 Pare
Sumber : Tim Magang Desa Pare 2023
b) Sosialisasi Menabung
1. Jenis Kegiatan
Menabung merupakan kegiatan menyisihkan uang dengan tujuan
tertentu. Sosialisasi menabung dipilih dalam kegiatan ini agar mengajarkan pola
hidup hemat kepada masyarakat. Kegiatan ini diharapkan mampu memberikan
pemahaman kepada masyarakat mengenai pentingnya menabung dan
manfaatnya untuk masa depan. Sosialisasi menabung yang dilaksanakan di
Sekolah Dasar Negeri 02 Pare pada hari Jumat, 10 Februari 2023 ini merupakan
bentuk pengabdian kepada masyarakat dengan sasaran siswa kelas 4 sampai 6
SDN 02 Pare. Kegiatan ini diikuti oleh kurang lebih 30 siswa.
2. Faktor Pendukung dan Penghambat
Dalam setiap kegiatan tentunya terdapat hal yang mendukung dan
menjadi penghambat keberlangsungannya. Faktor yang mendukung kegiatan
sosialisasi menabung ini adalah sambutan yang baik dari Kepala Sekolah Dasar
Negeri 02 Pare beserta jajaran pengajar (guru). Selain itu siswa SDN 02 Pare
juga sangat antusias dengan kegiatan yang diberikan. Disisi lain terdapat faktor
penghambat berupa sulitnya mengontrol siswa yang masih terletak pada tingkat
4 SD sehingga membutuhkan peran serta bapak/ibu guru untuk mendampingi.
3. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut
Hasil yang dapat dicapai setelah terlaksananya kegiatan ini adalahsiswa
SDN 02 Pare menjadi paham akan pentingnya menabung serta siswa lebih
termotivasi sehingga menumbuhkan kesadaran untuk selalu menyisihkan
uangnya. Selain itu, kreativitas siswa juga terlatih dikarenakan pada saat
sosialisasi juga dilakukan pembuatan celengan yang berasal dari botol bekas
20
secara bersama sama
4. Partisipasi Masyarakat dan Peran serta Pemda/Dinas/ Instansi
Dalam kegiatan sosialisasi ini diikuti oleh siswa SD Negeri 02 Pare yang berada
pada tingkat kelas 4 SD hingga 6 SD. Seluruh siswa mengikuti kegiatan
Sosialisasi Menabung dengan antusias. Mereka mendengarkan pemaparan dan
pemutaran video dengan baik dilanjutkan membuat hasil karya celengan dari
botol bekas.
5. Dokumentasi Kegiatan
21
3. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut
Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini adalah dapat memberi kesadaran akan
belajar agama dan berbagi pengalaman serta cerita dengan para santri.
4. Partisipasi Masyarakat dan Peran serta Pemda/Dinas/ Instansi
Dalam kegiatan ini diikuti oleh santri TPA Masjid Al Inayah Dusun Pare yang
diikuti oleh anak anak tidak hanya berasal dari Dusun Pare melainkan dusun
sekitar Dusun Pare. Para santri sangat antusias dalam acara ini dibuktikan
dengan mereka begitu semangat dan tertib saat kegiatan ini berlangsung.
5. Dokumentasi Kegiatan
22
mahasiswa Kerja Praktik. Kegiatan posyandu ini dilaksanakan pada hari
Sabtu, 11 Februari 2023 di Dusun Serut, Desa Pare. Kegiatan posyandu ini
diikuti oleh perwakilan ibu - ibu PKK yang merupakan kader posyandu serta
dibantu oleh bidan atau petugas medis dari puskesmas setempat, dengan sasaran
posyandu yaitu balita dan lansia di Dusun Serut. Kegiatan posyandu di
Dusun Serut, Desa Pare ini dilaksanakan rutin 1 (satu) kali dalam sebulan dan
bertujuan untuk mencegah peningkatan angka kematian ibu dan bayi, baik saat
kehamilan, persalinan, maupun setelahnya. Pada kegiatan posyandu di Dusun
Serut, Desa Pare ini, mahasiswa Kerja Praktik berpartisipasi untuk membantu
pelaksanaan kegiatan posyandu dan berperan dalam memberikan layanan
kesehatan kepada sasaran posyandu. Mahasiswa Kerja Praktik turut membantu
dalam pendaftaran, pendataan kesehatan balita dan lansia (mengukur tinggi dan
berat badan, lingkar kepala, lingkar perut, tensi), serta ikut melakukan gerakan
senam lansia bersama dengan perwakilan tenaga medis dari puskesmas desa.
2. Faktor Pendukung dan Penghambat
Dalam pelaksanaan kegiatan posyandu di Dusun Serut, Desa Pare ini
terlaksana dengan baik dan lancar, tanpa adanya hambatan. Hal tersebut
didukung oleh adanya sambutan yang baik dari pihak kader PKK serta
partisipasi tinggi dari masyarakat dusun setempat selama kegiatan berlangsung.
3. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut
Hasil yang dicapai dalam kegiatan membantu pelaksanaan posyandu
Dusun Serut, Desa Pare ini yaitu dapat memberikan bantuan kepada kader PKK
dan masyarakat yang menjadi sasaran posyandu (balita dan lansia) melalui
pendataan dan pelayanan kesehatan melalui kegiatan pengabdian masyarakat
yang dilakukan. Selain itu, dari kegiatan ini dapat mempermudah pihak tenaga
medis puskesmas memperoleh data-data kesehatan masyarakat untuk keperluan
mereka.
4. Partisipasi Masyarakat dan Peran serta Pemda/Dinas/ Instansi
Kegiatan pengabdian masyarakat dalam membantu pelaksanaan
posyandu di Dusun Serut, Desa Pare ini terlaksana dengan lancar, karena
partisipasi dari masyarakat Dusun Serut sangatlah tinggi, mulai dari balita dan
anak-anak, ibu-ibu, hingga lansia. Selain itu, tenaga medis dari puskesmas desa
setempat juga turut berpartisipasi dan berperan dalam memberikan imunisasi
kepada balita dan anak-anak, melakukan sosialisasi tentang kesehatan, serta
23
senam lansia.
25
Gambar 10 Kebun Dawis RT 1 dan RT 2
Sumber : Tim Magang Desa Pare 2023
27
BAB III. RELEVANSI KEGIATAN DENGAN REKOGNISI MK
KERJA PRAKTIK
A. Kegiatan Utama
Tabel 3.1 Relevansi Kegiatan Persiapan dan Pembekalan Magang Desa Pare 2023
dengan Rekognisi MK Kerja Praktik
28
CPMK 3 : Mahasiswa dapat Pada kegiatan persiapan dan pembekalan
menunjukkan sikap mental dan Magang Desa Pare 2023 memberikan
perilaku sebagai calon sarjana pemahaman awal terkait penyusunan
perencana yang baik yang terlihat kegiatan Rencana Tata Ruang Desa Pare
dari motivasi kerja, kinerja yang dibuktikan dengan hasil dari dokumen
pelaksanaan dan hasil kegiatan, Rencana Tata Ruang Desa Pare 2023-2033.
yang ditunjukkan dengan absen,
laporan kemajuan dan penilaian
kinerja dari pihak pengguna
29
CPMK 3 : Mahasiswa dapat Kegiatan musyawarah desa ini akan melatih
menunjukkan sikap mental dan mahasiswa belajar bersama masyarakat
perilaku sebagai calon sarjana setempat untuk ikut berpartisipasi dalam
perencana yang baik yang terlihat perencanaan tata ruang desa guna
dari motivasi kerja, kinerja mewujudkan pembangunan desa yang lebih
pelaksanaan dan hasil kegiatan, baik lagi dan dapat mensejahterakan
yang ditunjukkan dengan absen, masyarakat.
laporan kemajuan dan penilaian
kinerja dari pihak pengguna
Tabel 3.3 Relevansi Kegiatan Kunjungan dan Wawancara Perangkat Desa Pare 2023
dengan Rekognisi MK Kerja Praktik
Tabel 3.4 Relevansi Kegiatan Observasi dan Wawancara Masyarakat terkait Potensi
dan Masalah Pembangunan Desa Pare 2023 dengan Rekognisi MK Kerja Praktik
Tabel 3.5 Relevansi Kegiatan Musyawarah 11 Dusun terkait Potensi dan Masalah
Pembangunan Desa Pare 2023 dengan Rekognisi MK Kerja Praktik
33
B. Kegiatan Penunjang
1. Sosialisasi Menanam Hidroponik di SDN 2 Pare
34
CPMK 3 : Mahasiswa dapat Kegiatan sosialisasi menanam hidroponik
yang dilakukan di SDN 2 Pare dapat melatih
menunjukkan sikap mental dan
mahasiswa Magang Desa dalam berinteraksi
perilaku sebagai calon sarjana dan mengajak siswa-siswi SDN 2 Pare untuk
belajar serta berlatih menerapkan teknik
perencana yang baik yang terlihat menanam hidroponik. Sehingga siswa-siswi
dari motivasi kerja, kinerja SDN 2 Pare dan mahasiswa Magang Desa
dapat menerapkan teknik
pelaksanaan dan
35
menanam hidroponik lagi untuk kedepannya
dan dapat menghasilkan manfaat. Melalui
kegiatan ini juga dapat digunakan seebagai
ajang dalam menunjukkan sikap mental dan
perilaku sebagai calon sarjana
hasil kegiatan,
Tabel 3.7 Relevansi Kegiatan Sosialisasi Menabung di SDN 2 Pare dengan Rekognisi
MK Kerja Praktik
Maksud dan Tujuan Kerja Relevansi Kegiatan
Praktik
CPMK 1 : Mahasiswa dapat Kegiatan sosialisasi menabung di SDN 2
melakukan praktik profesi Pare menjadi salah satu kegiatan penunjang
perencana dalam dunia nyata dalam program Magang Desa yang
bertujuan untuk mengenalkan pengetahuan
dalam bidang perencanaan,
akan pentingnya menabung pada usia dini.
perancangan atau studi tentang Selain itu, dalam kegiatan sosialisasi juga
lingkungan buatan berskala memberikan pelatihan untuk membuat
lingkungan, Kawasan, kota/desa, sendiri tempat menabung dengan
atau wilayah berdasarkan teori menggunakan limbah botol bekas dan juga
dan keterampilan yang didapatkan kardus. Sehingga dengan adanya kegiatan
di bangku kuliah tersebut, kegiatan ini, mahasiswa dapat
mengimplementasikan praktik perencana
dari teori dan keterampilan yang didapatkan
di bangku kuliah.
36
Pare. Sehingga siswa-siswi SDN 2 Desa Pare
dapat menerapkan pentingnya menabung di
kehidupan sehari-sehari, kemudian dapat
menghasilkan manfaat. Melalui kegiatan ini,
mahasiswa dapat menjelaskan pengalaman
empirik praktik profesi dan mendapatkan
pengalaman dalam permasalahan dan
alternatif solusi yang diterapkan pada warga
Desa Pare
CPMK 3 : Mahasiswa dapat Kegiatan sosialisasi menabung yang
dilakukan di SDN 2 Pare dapat melatih
menunjukkan sikap mental dan
mahasiswa Magang Desa dalam berinteraksi
perilaku sebagai calon sarjana dan mengajak siswa-siswi SDN 2 Pare untuk
belajar serta berlatih menerapkanpentingnya
perencana yang baik yang terlihat
menabung pada usia dini. Sehingga siswa-
dari motivasi kerja, kinerja siswi SDN 2 Pare mampu mengaplikasikan
pentingnya menabung sehingga mereka
pelaksanaan dan hasil kegiatan,
dapat memperoleh manfaatnya untuk
yang ditunjukkan dengan absen, kedepannya.Melalui kegiatan ini, mahasiswa
dapat menunjukkan sikap dan perilaku
laporan kemajuan dan penilaian
sebagai calon sarjana perencana yang baik
kinerja dari pihak pengguna yang dipraktikkan secara langsung kepada
warga Desa Pare.
Tabel 3.8 Relevansi Kegiatan Pengabdian Masyarakat Sekolah Mengajar TPA dengan
Rekognisi MK Kerja Praktik
37
CPMK 2 : Kegiatan pengabdian masyarakat sekolah
Mahasisw mengajar TPA yang telah dilakukan
a dapat menjelaskan pengalaman mahasiswa Magang Desa Pare merupakan
bentuk keterlibatan masyarakat dengan
empirik praktik profesi tentang
Pemerintah Desa Pare serta lembaga-
gambaran perusahaan dan proyek, lembaga lain terkait pemberian masukan
keterlibatan dalam proyek, dalam pembahasan terkait Penyusunan
pembahasan proyek tentang Rencana Tata Ruang Desa Pare.
permasalahan dan alternatif
solusinya
CPMK 3 : Mahasiswa dapat Kegiatan pengabdian masyarakat sekolah
mengajar TPA yang telah dilakukan dapat
menunjukkan sikap mental dan melatih mahasiswa untuk memiliki sikap
perilaku sebagai calon sarjana yang baik dan bersemangat untuk
perencana yang baik yang terlihat memperoleh hasil yang optimal. Mahasiswa
dilatih untuk disiplin dan sesuai dengan
dari motivasi kerja, kinerja
target kemajuan dalam rangka mengajar di
pelaksanaan dan hasil kegiatan, TPA.
yang ditunjukkan dengan absen,
laporan kemajuan dan penilaian
kinerja dari pihak pengguna
38
4. Pengabdian Masyarakat Membantu Kegiatan Posyandu Dusun Serut
39
5. Pengabdian Masyarakat Dalam Program Dasa Wisma Dusun Pare RT 1 dan RT2
Tabel 3.10 Relevansi Kegiatan Pengabdian Masyarakat Dalam Program Dasa Wisma
Dusun Pare RT 1 dan RT 2 dengan Rekognisi MK Kerja Praktik
40
CPMK 3 : Mahasiswa dapat Dalam Kegiatan ini mahasiswa mampu
menunjukkan sikap mental dan berpartisipasi dan berkontribusi dalam
perilaku sebagai calon sarjana pembangunan melalui cara mereka
membantu Kegiatan Dawis yang telah
perencana yang baik yang terlihat dilakukan dapat melatih mahasiswa dalam
dari motivasi kerja, kinerja berinteraksi dan mengajak masyarakat dalam
pelaksanaan dan hasil kegiatan, menjaga lingkungan.
yang ditunjukkan dengan absen,
laporan kemajuan dan penilaian
kinerja dari pihak pengguna.
41
BAB IV. PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan Kerja Praktik Penyusunan Rencana Tata Ruang Desa Pare 2023-2033
yang dilaksanakan pada periode Juli-Agustus 2023terdiri dari 10 mahasiswa di Desa
Pare, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah telah selesai
dilaksanakan dengan baik dengan diperoleh produk Rencana Tata Ruang Desa Pare.
Pada proses keberlangsungan Kerja Praktik di Desa Pare, terdapat lima program kerja
utama yang berhasil dilaksanakan dalam rangka penyusunan dokumen Rencana Tata
Ruang Desa Pare yang meliputi persiapan dan pembekalan materi, Musrenbang Desa,
kunjungan dan wawancara perangkat desa, observasi dan wawancara masyarakat desa,
serta musyawarah di 11 dusun.
Sementara terkait program kerja pendukung, terdapat enam program kerja
pendukung yang telah berhasil dilaksanakan, antara lain sosialisasi penanaman tanaman
hidroponik, sosialisasi menabung, pengabdian masyarakat sekolah mengajar TPA,
pengabdian masyarakat membantu kegiatan Posyandu Dusun Serut, pengabdian
masyarakat dalam program Dasa Wisma Dusun Pare RT01, serta pengabdian
masyarakat dalam program Dasa Wisma Dusun Pare RT02. Pelaksanaan program kerja
utama menghasilkan tiga dokumen Rencana Tata Ruang Desa Pare 2023-2033 yang
meliputi Buku Pendahuluan, Buku Antara, dan Buku Rencana yang juga termasuk
masterplan permukiman dan integrasi agropolitan dengan Desa Singodutan, Desa
Jendi, dan Desa Keloran. Dokumen tersebut diperuntukkan untuk perencanaan program
pembangunan Desa Pare secara internal maupun eksternal yang lebih tepat sasaran dan
sesuai dengan kondisi yang dimiliki. Penyusunan dokumen tersebut tentunya
berlangsung dengan bantuan masyarakat Desa Pare yang berpartisipasi aktif dalam
proses Musrenbang, wawancara masyarakat, dan Musyawarah Dusun.
B. Saran-Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka didapatkan saran sebagai berikut.
1. Pihak Perencanaan Wilayah dan Kota UNS yang telah melepaskan mahasiswanya
untuk melaksanakan Magang Desa sekaligus rekognisi Kerja Praktik di Desa Pare
diharapkan untuk tetap menjalin hubungan yang menguntungkan agar UNS selaku
akademisi menjadi pionir dalam pengabdian masyarakat.
42
2. Mahasiswa yang telah mendapatkan pengalaman di Desa Pare diharapkan untuk
menjadi penggerak dalam masyarakat sebagai tindak lanjut dari program kuliah
kerja nyata tersebut.
3. Pihak desa diharapkan dapat menjadikan output Rencana Tata Ruang Desa Pare
2023-2033 sebagai masukan program dan kebijakan yang dilakukan dan
direncanakan untuk pengembangan Desa Pare.
4. Perlunya peningkatan komunikasi antar pihak yang berkepentingan dalam Kerja
Praktik harus agar kegiatan Kerja Praktik berjalan lancar dan tidak ada
miskomunikasi.
5. Kegiatan Kerja Praktik harus didukung dengan fasilitas yang memadai untuk
mempermudah pelaksanaan program kerja.
6. Perizinan terkait kegiatan Kerja Praktik dan kegiatan akademik kampus harus
diperjelas dan dipermudah.
43
65
LAMPIRAN LOGBOOK KERJA PRAKTEK
1. Persiapan dan pembekalan materi Jumat sd Sabtu, 13-14 10.00 - 12.00 (2 jam)
(Zoom) Januari 2023
Mengikuti pembekalan materi terkait
agropolitan yang diberikan oleh Ir.
Ruchyat Deni Dj., M. Eng dan materi
terkait agribisnis yang diberikan oleh
Heru Irianto. Pembekalan diberikan
sebagai dasar dalam penyusunan
Rencana Tata Ruang Desa Pare dengan
konsep agropolitan.
8. Musyawarah Dusun Josari Mengikuti Rabu, 08 Februari 19.30 - 22.00 (2,5 jam)
musyawarah Dusun 2023
Susukan dalam rangka penyusunan
Rencana Tata Ruang Desa Paremelalui
metode Participatory RuralAppraisal.
Musyawarah ini diikuti
oleh warga Dusun Josari dari
seluruh lapisan masyarakat.
Musyawarah ini dilakukan dengan
tujuan mendapatkan informasi
secara mendetail dari masyarakat
Dusun Josari yang kemudian akan
dapat membantu dalam penyusunanRTR
Desa Pare. Musyawarah iniberjalan
cukup lancar dan outputyang kami
harapkan juga dapat
diperoleh secara maksimal
9. Musyawarah Dusun Gondang Kamis, 09 Februari 19.30 - 22.00 (2,5 jam)
Mengikuti musyawarah Dusun 2023 Januari 2023
Gondang dalam rangka penyusunan
Rencana Tata Ruang Desa Pare.
Musyawarah dilaksanakan untuk
meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam proses
perencanaan melalui penyampaian
aspirasi, masalah, dan kondisi
realitas yang terjadi pada. Melalui
kegiatan ini diharapkan dapat
membantu masyarakat Dusun
Gondang untuk mampu
menyelesaikan masalah,
memaksimalkan potensi untuk
meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
10. Sosialisasi Menabung SDN 2 Pare Jumat, 10 Februari 09.00 - 11.00 (2 jam)
Melakukan kegiatan sosialisasi tentang 2023
tata cara menabung yang diikuti oleh
siswa kelas 3,4, dan 5 SDN 2 Pare.
Kegiatan sosialisasi tersebut diawali
dengan pembuatan tempat menabung
“celengan” bersama dengan yang
dipandu oleh sepuluh mahasiswa Tim
MagangDesa Pare lalu kemudian dalam
kegiatan sosialisasi tersebut juga
dijelaskan manfaat dan pentingnya
menabung dengan harapan para siswa
mampu memahaminya dan mampu
mengaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari.
11. Musyawarah Dusun Serut Mengikuti Jumat, 10 Februari 19.30 - 22.00 (2,5 jam)
musyawarah Dusun Serutdalam rangka 2023
penyusunan RencanaTata Ruang Desa
Pare. Musyawarahdusun
dilaksanakan untuk
meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam proses
perencanaan melalui penyampaian
aspirasi, masalah, dan kondisi
realitas yang ada di setiap dusun.
Dalam musyawarah dusun ini
menerapkan pendekatan
Participatory Rural Appraisal (PRA)
dengan 5 metode yakni sketsa
dusun, transek dusun, kalender
musim, kalender harian, dan
diagram kelembagaan. Melalui
kegiatan ini diharapkan dapat
menampung aspirasi masyarakat
sehingga dapat menyelesaikan
masalah, memaksimalkan potensi
untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat Dusun Serut.
12. Berpartisipasi dalam Posyandu Balita Sabtu, 11 Februari 09.00-11.30 (2,5 jam)
dan Lansia Dusun Serut 2023
Berpartisipasi dalam kegiatan dengan
membantu kader posyandu dalam
seluruh rangkaian kegiatan, mulai dari
penimbangan dan pengukuran tinggi
badan baik balita maupun lansia, serta
pemeriksaan tekanan darah lansia.
Kegiatan partisipasi ini merupakan
bentuk pengabdian kami sebagai tim
magang desa kepada masyarakat Desa
Pare.
13. Mengajar TPA Masjid Al-Inayah Sabtu, 11 Februari 15.30 - 17.30 (2 jam)
Dusun Pare 2023
Mengikuti kegiatan sosial masyarakat
Desa pare melalui turut serta membantu
mengajar adik-adik TPA di Dusun Pare.
Kegiatan ini sebagai bentuk kami dalam
pengabdian kepada masyarakat Desa
Pare. Tujuannya untuk membagikan ilmu
(sharing ilmu) dengan adik-adik Dusun
Pare.
14. Musyawarah Dusun Tangkluk Sabtu, 11 Februari 19.30 - 22.00 (2,5 jam)
Mengikuti musyawarah Dusun 2023
Tangkluk dalam rangka penyusunan
Rencana Tata Ruang Desa Pare.
Musyawarah Dusun Tangkluk
menerapkan pendekatan
Participatory Rural Appraisal (PRA)
dengan lima metode yaitu sketsadusun,
transek dusun, kalender
musim, kalender harian, dan
diagram kelembagaan. Musyawarah
dusun ini dilakukan dengan
partisipasi masyarakat untuk
mengetahui aspirasi masyarakat,
masalah, dan kondisi realitas yangada
di setiap dusun.
15. Partisipasi dalam Program Kebun Minggu, 12 Februari 07.00 - 09.00 (2 jam)
Dawis RT 01 2023
Mengikuti kegiatan sosial masyarakat
dalam program Kebun Dawis yang
dilaksanakan oleh Dasa Wisma.
Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari
Minggu dengan agenda peningkatan
produktivitas Kebun Dawis tersebut.
Beberapa bentuk peningkatan
produktivitas kebun adalah melalui
penanaman bibit, pembersihan kebun,
serta pengecatan gazebo dan pagar yang
sudah ada di Kebun Dawis.
16. Partisipasi dalam Program Kebun Minggu, 12 Februari 07.00 - 09.00 (2 jam)
Dawis RT 02 2023
Mengikuti kegiatan sosial yaitu
membantu masyarakat dalam program
Kebun Dawis (Dasawisma). Program
kebun Dawis ini terdapat disetiap RT di
Desa Pare. Kegiatan kebun Dawis ini
seperti menanamsayuran, memupuk, dan
memeliharaikan yang nantinya hasil dari
produksinya akan dibagikan pada
masyarakat RT setempat untuk
dikonsumsi sendiri dan jikamendapatkan
hasil produksi yang banyak akan dijual.
17. Musyawarah Dusun Traman Minggu, 12 Februari 12.00 - 14.30 (2,5 jam)
Mengikuti musyawarah Dusun 2023
Traman dalam kegiatan arisan olehIbu-
ibu PKK sekaligus penyusunanRencana
Tata Ruang Desa Paremelalui metode
pendekatan PRA/Participatory
Rural Appraisal.Masyarakat
Dusun Traman dan
kelompok kami dibagi menjadi
kelompok kecil dengan pembagiantim
adalah sesuai dengan kelompokPRA
yaitu kelompok Sketsa Dusun,Kalender
Harian, Kalender Musim,Transek,
dan Diagram
Kelembagaan. Musyawarah Dusun
Traman berjalan lancar dan cukupbaik
dengan hasil dapat digunakanuntuk
data penyusunan Rencana
Tata Ruang Desa Pare.
18. Musyawarah Dusun Tlogorejo Selasa, 14 Februari 19.30 - 22.00 (2,5 jam)
Mengikuti musyawarah Dusun 2023
Tlogorejo dalam rangka penyusunan
Rencana Tata Ruang Desa Paredengan
menerapkan pendekatan
PRA (Participatory Rural Appraisal)
yang terdiri dari 5 metode, antaralain :
sketsa dusun, transek,kalender
harian, kalender musim,dan
diagram kelembagaan.
Musyawarah Dusun Tlogorejo
inidiikuti oleh masyarakat
setempat,perangkat Dusun Tlogorejo
(KepalaDusun, Ketua RT, dsb),
perwakilanorganisasi/kelompok
masyarakat,dan tokoh
masyarakat lainnya.Melalui
kegiatan ini diharapkan
dapat menampung aspirasi dari
masyarakat, sehingga dapat
membantu dalam menyelesaikan
masalah, memaksimalkan potensi,dan
meningkatkan kesejahteraan
masyarakat Dusun Tlogorejo.
19. Musyawarah Dusun Susukan Selasa, 14 Februari 22.00 - 00.30 (2,5 jam)
Musyawarah Dusun Susukan 2023
merupakan salah satu upaya yang
dilakukan dalam menyukseskan
pembuatan Rencana Tata Ruang
Desa Pare. Musyawarah ini
dilakukan dengan metode
Participatory Rural Appraisal yang
didalamnya terdapat 5 metode yaitu
sketsa dusun, transek, kalender
musim, kalender harian, dan
diagram kelembagaan. Dengan
memaksimalkan metode ini
diharapkan mendapatkan informasi
berupa masalah, potensi, atau
keadaan yang diharapkan
masyarakat Dusun Susukan yang
kemudian dapat diwujudkan dalam
Rencana Tata Ruang Desa Pare
20. Musyawarah Dusun Randubang Rabu, 15 Februari 19.30 - 22.00 (2,5 jam)
Mengikuti musyawarah Dusun 2023
Randubang dalam rangka
penyusunan Rencana Tata RuangDesa
Pare. Musyawarah
dilaksanakan untuk meningkatkan
partisipasi masyarakat dalam proses
perencanaan melalui penyampaian
aspirasi, masalah, dan kondisi
realitas yang terjadi pada. Melalui
kegiatan ini diharapkan dapat
membantu masyarakat Dusun
Randubang untuk mampu
menyelesaikan masalah,
memaksimalkan potensi untuk
meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
21. Musyawarah Dusun Tandon Kamis, 16 Februari 19.30 - 22.00 (2,5 jam)
Tim Magang Desa Pare mengikuti 2023
kegiatan Musyawarah Dusun Tandon
yang rutin dilaksanakan setiap bulan.
Pada kesempatan ini Tim Magang Desa
Pare sekaligus melakukan sosialisasi
kepada warga Dusun Tandon terkait
dengan penataan tata ruang dusun pare
dengan menggunakan pendekatan PRA
(Participatory Rural Appraisal) dimana
dalam pendekatan tersebut menggunakan
4 metode yang terdiri dari sketsa desa,
transek, diagram kelembagaan dan
kalender harian serta kalender musim.
Dari keempat metode yang digunakan
tersebut dilakukan dengan tujuan untuk
menggali terkait masalah dan juga
potensi yang ada di Dusun Tandon untuk
kemudian diintegrasikandengan masalah
dan potensi yang ada di dusun lainnya di
desa pare ini dalam rencana tata ruang
DesaPare yang akan disusun nantinya.
22. FGD 1 Desa Pare Kamis, 16 Maret 2023 09.00-15.00 (6 jam)