Anda di halaman 1dari 4

Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan

Dosen Pengampu : Ulfah Mey Lida, M.Pd.


Disusun Kelompok 10 : 1. Billy Armanda (2250410008)
2. Paryono (2250410011)
3. Yulistyo Aizza A. (2250410024)

PENOLAKAN TIMNAS ISRAEL DI PIALA DUNIA U-20


SEBAGAI PENEGASAN IDEOLOGI PANCASILA
Ideologi Pancasila merupakan ideologi yang menjadi dasar
negara bagi Indonesia. Pancasila berasal dari kata “panca” yang
berarti lima, dan “sila” yang berarti prinsip atau asas (Irawan et al.,
2023). Jadi, Ideologi Pancasila terdiri dari lima prinsip yang
menjadi panduan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Ideologi Pancasila sangat mendukung perjuangan melawan
penjajahan dengan mengutamakan nilai-nilai kebangsaan,
kemanusiaan, ketuhanan, persatuan, dan keadilan. Dengan begitu,
perjuangan melawan penjajahan dapat dilakukan dengan tulus dan
penuh semangat untuk menjaga martabat bangsa dan negara.
Baru-baru ini telah terjadi berbagai penolakan terhadap
Timnas Israel yang akan berlaga di Piala Dunia U-20 oleh berbagai
kalangan gubernur, hingga sebagian kelompok Islam. Penolakan
ini tidak hanya berdasarkan kepentingan individu atau kelompok,
akan tetapi ini sudah menjadi sikap bangsa Indonesia sejak dulu.
Penolakan Israel terjadi tidak hanya sekali di Indonesia. Pada masa
kepemimpinan Soekarno, Indonesia pernah melakukan penolakan
Israel dalam perhelatan Asian Games IV tahun 1962 yang
merupakan pemikiran politik mercusuar dari Soekarno untuk
menjujung harkat dan martabat Indonesia yang pernah dijajah oleh
negara barat.
Dalam permasalahan ini juga didasari beberapa pendapat.
Pendapat pertama, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasta
Kristiyanto mengatakan, PDI Perjuangan tidak pernah menolak
Piala Dunia U-20 yang dilaksanakan di Indonesia. Dia

1
mengatakan, PDI Perjuangan menolak kehadiran Timnas Israel di
Indonesia dan potensi kerentanan sosial dan politik yang akan
muncul dari landasan secara konstitusi dan juga historis.
Kemudian, sebagian elit politik PDIP seperti Ganjar
Pranowo dan I Wayan Koster juga menolak kedatangan Timnas
Israel ke Indonesia. Ganjar Pranowo berpendapat “Kita sudah tau
bagaimana komitmen Bung Karno terhadap Palestina, baik yang
disuarakan dalam Konferensi Asia Afrika, Gerakan Non Blok, dan
maupun dalam Conference Of the New Emerging Forces. Jadi kita
ikut amanat beliau.” Wayan Koster juga menolak Timnas Israel
“Karena didasarkan pada prinsip yang terkait kemanusiaan,
sejarah, dan tanggung jawab pergaulan antar-bangsa dan aspirasi
masyarakat kepada FIFA.”
Berbagai penolakan di atas disebabkan beberapa hal.
Pertama penolakan ini didasarkan pada sejarah panjang konflik
antara Israel dan Palestina. Terkhusus bagi Indonesia mendukung
penuh kemerdekaan Palestina. Indonesia menganggap tindakan
Israel sebagai pelanggaran HAM. Negara Indonesia memiliki
prinsip yang dijunjung tinggi yaitu sebagai negara yang merdeka
dan berdaulat dan Indonesia sebagai negara yang proaktif dalam
menyuarakan perdamaian dunia.
Penolakan-penolakan di atas didasarkan pada konsistensi
negara Indonesia, di mana tidak hanya didasari pemikiran politik
saja. Indonesia menolak segala bentuk penjajahan yang dimana
sangat jelas termuat dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Alenia Pertama yang tidak
bisa diubah lagi. Hal itu sudah menjadi sikap resmi pemerintah
Indonesia sejak dulu sampai sekarang. Selain itu juga melanggar
Pancasila yang jelas-jelas sebagai landasan dasar negara Indonesia.
Di tengah beragam respon yang muncul Federation
Internationale de Football Association (FIFA) akhirnya mencabut
status Indonesia sebagai tuan rumah piala dunia U-20 pada tanggal
29 Maret 2023. Dampak dari dicabutnya status Indonesia sebagai

2
tuan rumah sangat besar. Terutama dalam sektor ekonomi,
Indonesia mengalami kerugian yang sangat besar, karena sudah
menyiapkan persiapan untuk pelaksanaan Piala Dunia. Kedua dari
sektor olahraga, Indonesia diancam FIFA bahwa sepak bola di
Indonesia akan dibekukan, Indonesia tidak bisa mengikuti kegiatan
yang berhubungan dengan kalender FIFA, Indonesia akan dikecam
karena bertindak diskriminatif mencampurkan urusan olahraga
dengan politik.
Implementasi Ideologi Pancasila di bidang olahraga
merupakan hal yang sangat penting dan strategis untuk dilakukan.
Terdapat beberapa argumentasi yang dapat dijelaskan terkait
pentingnya implementasi Ideologi Pancasila di bidang olahraga, di
antaranya adalah sebagai berikut.
1. Meningkatkan Solidaritas Antar Individu
Ideologi Pancasila menempatkan kemanusiaan sebagai
nilai yang sangat penting. Nilai-nilai yang dapat dilakukan
dalam olahraga seperti sportivitas, fair play, dan sikap
menghargai lawan, wasit, serta penonton. Pelaku olahraga harus
memiliki kemampuan untuk menghormati perbedaan dan
menghindari tindakan diskriminatif.
2. Memperkuat Rasa Kebangsaan dan Patriotisme
Implementasi Ideologi Pancasila di bidang olahraga sangat
penting untuk memperkuat rasa kebangsaan dan patriotisme.
Oleh sebab itu, dalam setiap pertandingan olahraga selalu
dibacakan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Dalam perspektif
ini, olahraga tidak hanya menjadi ajang untuk memperlihatkan
keterampilan dan mencari prestasi, tetapi juga untuk
menghargai nilai-nilai dasar Ideologi Pancasila yang secara
kokoh membawa semangat nasionalisme, patriotisme, dan
solidaritas.
3. Membangun Karakter dan Mengembangkan Potensi Individu

3
Olahraga memiliki peran penting dalam membentuk
karakter dan mengembangkan potensi individu. Implementasi
Ideologi Pancasila di dalamnya, dapat memperkuat
pembentukan karakter yang berintikan ketaqwaan, kejujuran,
disiplin, berani mengambil resiko, serta mengembangkan nilai-
nilai karakter kepemimpinan dan kewirausahaan. Dengan kata
lain, pelaku olahraga menjadi individu yang produktif, unggul,
kreatif, dan inovatif serta berkarakter Pancasila.
4. Meningkatkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Olahraga dapat menjadi alat penyatuan dan kebersamaan
antara individu yang memiliki latar belakang, suku, dan agama
yang berbeda. Pancasila sebagai ideologi negara yang
membawa nilai-nilai kebangsaan yang universal, dapat
mempersatukan pelaku olahraga dengan tidak melihat
perbedaan yang ada.
Dengan demikian, implementasi Ideologi Pancasila di
bidang olahraga merupakan sesuatu yang penting dan strategis
untuk dilakukan. Selain memberikan manfaat bagi pelaku
olahraga secara individu, pengaplikasian nilai-nilai Pancasila
juga akan membantu memperkuat persatuan dan kesatuan
bangsa, meningkatkan solidaritas antar individu, dan
membangun karakter yang kuat serta mendorong semangat
patriotisme.

Anda mungkin juga menyukai