Anda di halaman 1dari 11

LEMBAR KERJA

MENJUAL JASA AKUNTANSI

Nama : Achmad Djamhari


Kelompok :1
Sekolah : SMKN 15 Jakarta

BAB I

1.1 Latar Belakang

Perpajakan merupakan suatu hal yang sudah sering kita temui sehari - hari. Hampir segala
kegiatan yang lakukan tidak terbebas dari yang namanya pajak. Diindonesia sendiri sistem yang
digunakan untuk memungut perpajakan adalah self assesment. Dimana pemerintah
memberikan tanggung jawab penuh kepada wajib pajak untuk menghitung dan melaporkan
sendiri beban pajak yang ditanggung sesuai dengan yang diatur dalam undang - undang.dan
mengikuti semua prosedur yang ada serta membayar sesuai yang seharusnya. Sehingga
masyarakat dituntut memiliki yang tinggi akan hal ini dan pengetahuan yang luas perpajakkan.
Karena tentu jika ketahuan tidak membayar atau salah dalam pembayaran pajaknya, maka akan
dikenakan atau denda oleh pemerintah.

Namun pada kenyataanya sekarang, hingga detik ini masih orang-orang yang belum mengerti
pentingnya membayar dan jika harus membayar, berapakah pajak yang harus dibayar? Tidak
hanya wajib pajak pribadi yang tidak tahu cara pajak, banyak juga badan-badan atau
perusahaan besar yang masih kacau dalam hal memenuhi kewajiban bahkan masih ada yang
tidak membayar pajak sama sekali. pengetahuan dan kesadaran masyrakat akan perpajakan
inilah yang menjadi masalah bagi pemerintah kita. Padahal salah satu penerimaan yang cukup
besar bagi negara Indonesia adalah pajak ini.

Dari pihak pemerintah sendiri telah menyediakan unit kerja untuk masyarakat dalam proses
penanganan pembayaran pajak KPP (Kantor Pelayanan Pajak). Unit KPP ini mempunyai tugas
penyuluhan, pelayanan, dan pengawasan kepada wajib. Tapi hal ini saja tidak cukup membantu
bagi masyarakat hal memenuhi kewajiban perpajakannya.

Maka dari itu konsultan pajak menurut peraturan menteri keuangan republik indonesia nomer
lll/PMK/03/2014 pasal 1 adalah orang yang memberikan jasa konsualtasi perpajakan kepada
wajib pajak dalam rangka melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai
dengan peraturan perpajakan.

1.2 Maksud dan Tujuan

Memberikan solusi yang terbaik kepada klien dalam bidang-bidang pekerjaan kantor konsultan
pajak adalah tempat yang menyediakan tenaga-tenaga ahli berupa konsultan pajak. Dalam
kantor konsultan ini pekerjaan yang dilakukan lebih mengarahkan ke bussiness consultant, yaitu
tidak hanya berfokus pada bagian-bagian perpajakan saja tetapi juga membantu dalam hal
intern perusahaan.

Tujuan utama konsultan pajak adalah untuk membantu menjaga pajak kliennya untuk
minimum. Untuk itu mereka melacak skema terbaru yang disediakan oleh perusahaan yang
berbeda, bank dan organisasi dan sesuai dengan persyaratan dan kemampuan keuangan dari
klien, mereka memberikan saran kebijakan yang terbaik untuk mereka.Konsultan pajak
memeriksa dan meninjau catatan keuangan orang atau perusahaan dan membuat penyesuaian,
pengurangan dan kredit. Mereka harus menyediakan klien mereka dengan informasi rinci
tentang cara sistematis mengisi formulir pajak juga harus memberikan informasi yang
diperlukan untuk memastikan klien mengikuti semua legalitas dan Spesifikasi.

1.3 Visi dan Misi

1.3.1 Visi

 Menjadi konsultan Manajemen dan Keuangan terdepan yang dipercaya oleh


perusahaan-perusahaan, organisasi-organisasi baik Nasional maupun Internasional.

 Menjadi salah satu perusahaan konsultan manajemen, financial & strategic business
yang dapat memberikan kontribusi besar bagi pembangunan Indonesia
1.3.2 Misi

 Menjalankan pekerjaan dengan penuh rasa tanggung jawab, integritas dan


profesionalime.

 Membantu menyajikan informasi, sumberdaya ekonomi, dan potensi perusahaan guna


pengambilan keputusan dalam meningkatkan usaha/bisnis klien.

 Membantu pengusaha, terutama pengusaha mikro menengah dan kecil (UMKM) dalam
hal perpajakan dan pelaporan keuangan

1.4 Profil Usaha

Nama : Jasa Usaha Konsultan Perpajakan

Lokasi Usaha : Jln. Mataram, 1 Kel. Selong, Kec. Kebayoran Baru

Pemilik Usaha : Achmad Djamhari

Alamat Pemilik Usaha : Jln. Mataram, 1 Kel. Selong, Kec. Kebayoran Baru

No. Telp : 081287603300

Bidang Usaha : Perpajakan

BAB ll

ANALISIS SWOT
2.1 Analisis kekuatan (Strenght) usaha yang dilakukan

Adapun analisis kekuatan yang konsultan perpajakan dilakukan, yaitu:

 Sudah dikenal sebagai narasumber pelatihan pajak di Indonesia

 Memiliki banyak relasi perusahaan yang berkembangan

 Berpengalaman sebagai praktisi pajak perusahaan selama 5 tahun

 Memiliki Hubungan Kerjasama dengan Kantor Pratama Pajak Dalam Hal Supervisi
Peraturan Perpajakan

 Lokasi Usaha Di Tengah Tengah Ibukota

 Banyak UMKM yang membutuhkan informasi Perpajakan

2.2 Analisis kelemahan (Weakness) usaha yang dilakukan

Adapun analisis kelemahan yang konsultan perpajakan dilakukan, yaitu:

 Masih perusahaan perorangan

 Perusahaan Jasa Pajak masih berkembang

 Tenaga konsultan pajak masih terbatas

2.3 Analisi peluang (Opportunity) usaha yang dilakukan

Adapun analisis peluang yang konsultan perpajakan dilakukan, yaitu:

 Pemahaman dalam bidang ilmu perpajakan dan akuntansi wajib dimiliki sebelum
memilih bisnis ini.
 Diperlukan peralatan kerja seperti telepon, laptop serta software yang berhubungan
dengan perpajakan atau akuntansi.
 Pasang tarif plat per tugas yang dikerjakan dengan sistem range yaitu tergantung
besar kecilnya perusahaan yang dilayani.
2.4 Analisis ancaman (Threat) usaha yang dilakukan

Adapun analisis ancaman yang konsultan perpajakan dilakukan, yaitu:

 Banyak perusahaan jasa pajak yang sudah maju

 Perusahaan sudah memiliki konsultan pajak sendiri

 Perusahaan tidak terbuka dalam pelaporan keuangan

BAB III

STRATEGI PEMASARAN
3.1 Klien Potensial

Klien potensial kami adalah wajib pajak perorangan dan pemilik usaha-usaha kecil atau
wiraswasta yang tidak mempunyai waktu untuk mengurus perpajakannya sendiri dan kurang
memahami tentang perpajakan.

Rencana jasa Penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Elektronik.

Target Pelanggan:

Tulis rencana Target Pelanggan


jasa UMKM Koperasi
SPT Masa PPN √ √
& PPnBM
SPT PPh √ √
Tahunan Badan

3.2 Alasan Pemilihan Usaha

Alasan memilih usaha ini adalah karena dari memiliki pengalaman dalam mengajar serta
memiliki pemahaman dalam menghitung Pajak Badan Usaha, Banyak perusahaan-perusahaan
tidak mematuhi dan memahami tentang perpajakan, dan salah satu alasannya adalah tidak ada
waktu serta biaya besar bila menggunakan jasa konsultan pajak yang sudah punya nama.

Usaha jasa konsultansi pajak ini dapat menjadi alternatif bisnis yang dapat kami kembangkan
dan menjadi rencana bisnis kami setelah keluar dari pekerjaan tetap sebagai karyawan, namun
usaha ini juga tetap dapat kami jalani dengan tetap bekerja.Alasan lainnya adalah karena usaha
ini tidak membutuhkan modal yang besar dan dapat kami kerjakan di rumah.

3.3 Kondisi Persaingan

Usaha jasa konsultasi pajak yang kami rintis tentu bukan tidak mendapatkan tantangan dari
persaingan jasa selama konsultan perpajakan terutama mereka yang telah eksis cukup lama
dan mempunyai nama besar serta klien-klien bonafid yang telah ditanganinya, oleh karena itu
pada awal usaha ini kami ingin memfokuskan usaha jasa konsultasi pajak untuk pribadi atau
wajib pajak perorangan.

Kami memanfaatkan kesempatan yang kebetulan datang kepada kami dan bernilai
mengembangkan dengan mengambil porsi sedikit dan marketing share yang telah dikuasai oleh
jasa konsultan pajak ternama.

3.4. Posisi dalam persaingan


Libels Tax Consulting masih berada dalam tingkat introduction, yaitu memperkenalkan usaha
jasa kami kepada potensial klien dan mencan sebanyak-banyaknya portopolio klien untuk dapat
bersaing dengan konsultan pajak lainnya yang telah lebih dahulu ada.
3.5. Strategi pemasaran
Menyadari bahwa kami adalah pendatang baru maka strategi yang kami lakukan adalah sebagai
berikut :
1. Biaya jasa konsultan lebih murah dari biaya jasa konsultan pajak umumnya
2. Melakukan jasa pelayanan konsultan pajak dengan sistem one stop solution (antar
jemput dokumen, rapat intensif dengan klien, door to door jasa.
3. Targeting pasar kami gunakan menjadi jasa konsultasi wajib pajak perorangan dan
wirausaha kecil.
4. Wilayah pelayanan jasa kami jakarta dan bekasi

SISTEM JEMPUT BOLA


1. Mendatangi kediaman/kantor klien
2. Mengadakan konsultasi diluar kantor/sesuai kesepakatan dan waktu yang telah
disediakan.
3. Mengolah data pajak yang diberikan oleh klien dikantor, meminta tanda tangan.

Sistem wait and action :


1. Menghubungi klien melalui berbagai media yang ada seperti email, telepon, sms, skype
dll
2. Melayani konsultasi dikantor kami dengan waktu flexible
3. Mengurus administrasi perpajakan di dalam kantor dengan peralatan kantor sesuai
dengan data klien untuk diteruskan kepada kantor KPP sesuai dengan tempat pelaporan
wajib pajak/klien

BAB IV
4.1 Peralatan yang dibutuhkan

No Nama Alat Jumlah Harga/Unit Total(Rp) Keterangan


1. Komputer 3 Unit Rp 12.000.000 Rp 36.000.000 Spesifikasi dual core
2. Printer 3 Unit Rp 2.000.000 Rp 6.000.000 Merk Epson
3. Mesin Fotocopy 1 Unit Rp 8.500.000 Rp 8.500.000 Merk Canon
4. AC 2 Unit Rp 4.500.000 Rp 9.000.000 Panasonic
5. Paper Shider 1 Unit Rp 1.400.000 Rp 1.400.000 GBC Alpha Ribbon
6. Pembolong Kertas 3 Unit Rp 37.500 Rp 112.500 Kenko
7. Kursi 10 Unit Rp 350.000 Rp 3.500.000
8. Infocus 5 Unit Rp 645.000 Rp 3.225.000
9. Telepon 5 Unit Rp 550.000 Rp 2.750.000
10. Jam dinding 5 Unit Rp 125.000 Rp 625.000
11. CCTV 5 Unit Rp 500.000 Rp 2.500.000
12. Rotary Filling System 2 Unit Rp 8.000.000 Rp 16.000.000
13. Lemari Arsip 4 Unit Rp 1.500.000 Rp 6.000.000

4.2 Jenis keunggulan produk atau jasa yang dapat ditawarkan

Mudah digunakan dan terjangkau oleh para pelaku UKM

4.3 Informasi apa yang dibutuhkan dalam mempromosikan produk atau jasa Anda
Keunggulan, Kecepatan, Ketepatan dalam jasa Pembuatan Laporan Keuangan Fiskal dan
penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Elektronik pada pelaku UKM dalam memahami
laporan pajak :
1. Data Laporan Keuangan Perusahaan / UMKM yang ada di Lingkungan
2. Data Transaksi Penghasilan Yang Dikenakan Pajak Final
3. Data Pengeluaran Perusahaan
4. Data Pembayaran Angsuran PPH
a.BAB V

5.1 Kebutuhan Modal (Untuk 1 Bulan)

 Biaya Gaji Karyawan

 Biaya Sewa Tempat

 Biaya Listrik

 Biaya Telepon

 Biaya PAM

 Biaya Retribusinya (Kebersihan/Keamanan)

 Biaya Lain-lain

 Biaya Penyusutan Perlengkapan


BAB VII

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Usaha jasa konsultasi pajak ini dapat menjadi alternative bisnis dengan tetap mengikuti kaidah
dan peraturan pemerintah mengenai perpajakan. Dengan perkiraan modal awal sebesar Rp
23.030.000,- yang juga merupakan investasi dan dengan estimasi mendapatkan klien WP
perorangan sebanyak 5 orang dan WP pemilik usaha kecil/menengah sebanyak 4 orang dan WP
pemilik lebih dari 1 usaha sebanyak 2 orang ( dengan asumsi tetap selama 1 tahun pajak
berjalan ) di dapat titik impas atau BEP pada tempo 13 bulan 9 hari atau 1 tahun 1 bulan dan 9
hari. Meskipun BEP memerlukan waktu yang lumayan lama tetapi dengan investasi tetap dan
biaya variable yang sedikit menjadikan usaha jasa konsultasi ini dapat menjadi salah satu
alternative dan layak dijalankan. Usaha jasa ini relatif jarang karena kurangnya pengetahuan
tentang pajak dan masih banyak masyarakat yang tidak mengerti dan tabu mengenai
perpajakan, hal ini menjadi peluang bagi yang berani dan mempunyai pengetahuan luas
tentang perpajakan di Indonesia.

5.2 Saran

Dari hasil penelitian, menunjukkan bahwa sifat machiavellian dan pertimbangan etis menjadi
faktor individual yang mempengaruhi pengambilan keputusan etis konsultan pajak sehingga
untuk meminimalisasi terjadinya pengambilan keputusan yang tidak etis, sebaiknya konsultan
pajak diberikan pelatihan tidak hanya pada sisi kompetensi/ pengetahuan mengenai perpajakan
tetapi yang lebih penting adalah pelatihan mengenai etika profesinya sehingga saat konsultan
pajak dihadapi dilema etika, konsultan pajak dapat menggantisipasinya.

Anda mungkin juga menyukai