Vanas Bv sebuah perusahaan belanda penghasil minuman beralkohol dengan bahan anggur
(wine). Xi Lo Ya sebuah perusahaan cina, distributor wine di cina. Xi Lo Ya memesan red
wine sebanyak 300 dus awalnya dan akan menambah pesanan jika pangsa pasar di cina banyak yang membelinya. mereka sepakat harga yang diberikan per 1 dus (isi 12 botol wine) 100 euro. 300 Dus wine akan dikemas dalam kotak berpendingindan dimasukkan kedalam kontainer. pengiriman akan menggunakan jalur laut mengingat karakteristik dari objek. Ketika wine sampai di cina, Xi Lo Ya terkejut bahwa presentase alkohol pada red wine tidak sesuai dengan yang disepakati di dalam kontrak. Dan Xi Lo Ya sudah membayar 70% dari nominal 300 dus Red Wine. Jawaban :
1. Apakah Kasus Tersebut termasuk dalam ruang lingkup CISG ?
CISG adalah kependekan dari "Convention on Contracts for the International Sale of Goods" (Konvensi mengenai Kontrak untuk Penjualan Barang-barang Internasional). Konvensi ini adalah perjanjian internasional yang mengatur hukum yang berlaku dalam transaksi jual beli internasional. Kasus ini termasuk dalam ruang lingkup CISG, karena pada dasarnya ini merupakan perdagangan internasional dan kedua negara telah melakukan hal tersebut. beberapa faktor. Pertama, perusahaan Vanas BV adalah perusahaan Belanda, sementara perusahaan Xi Lo Ya adalah perusahaan Cina. Maka kasus tersebut masuk dalam CISG, maka aturan dan prinsip yang terdapat dalam konvensi tersebut akan berlaku untuk menyelesaikan perselisihan antara Vanas BV dan Xi Lo Ya. Beberapa hal yang mungkin terjadi adalah sebagai berikut: ❖ Kewajiban untuk memberikan barang yang sesuai CISG menetapkan bahwa penjual harus menyediakan barang yang sesuai dengan persyaratan yang tercantum dalam kontrak. Jika presentase alkohol pada red wine tidak sesuai dengan yang disepakati dalam kontrak, maka Xi Lo Ya dapat menuntut ganti rugi atau penggantian barang yang sesuai. ❖ Kewajiban untuk membayar harga Jika Xi Lo Ya telah membayar 70% dari nominal 300 dus Red Wine, maka Vanas BV memiliki kewajiban untuk menerima pembayaran tersebut. Namun, jika red wine tidak sesuai dengan yang disepakati dalam kontrak, Xi Lo Ya mungkin memiliki hak untuk menuntut pengurangan harga atau pengembalian sebagian pembayaran yang telah dilakukan. ❖ Remedies (upaya pemulihan) CISG menyediakan beberapa opsi remedies (upaya pemulihan) bagi pihak yang mengalami pelanggaran kontrak. Ini termasuk penggantian kerugian, pengurangan harga, pengembalian barang yang cacat, atau pengiriman ulang barang yang sesuai. Xi Lo Ya dapat memilih salah satu remedies tersebut tergantung pada sifat pelanggaran dan kerugian yang dialami. ❖ Penyelesaian sengketa Jika terjadi perselisihan antara Vanas BV dan Xi Lo Ya yang tidak dapat diselesaikan secara damai, CISG memberikan beberapa opsi penyelesaian sengketa, termasuk negosiasi, mediasi, atau arbitrase internasional. Pihak-pihak dapat memilih cara penyelesaian sengketa yang dianggap paling sesuai bagi mereka.
2. Apakah Vanas BV Melakukan Breach Of Contract ?
❖ Apakah Vanas BV melakukan pelanggaran kontrak (breach of contract) tergantung pada apakah presentase alkohol pada red wine yang dikirim tidak sesuai dengan yang disepakati dalam kontrak. Jika dalam kontrak antara Vanas BV dan Xi Lo Ya telah disepakati bahwa red wine yang dikirim harus memiliki presentase alkohol tertentu, dan Vanas BV mengirimkan red wine dengan presentase alkohol yang tidak sesuai, maka dapat dikatakan bahwa Vanas BV melakukan pelanggaran kontrak. ❖ Namun, untuk memastikan apakah pelanggaran kontrak terjadi, penting untuk memeriksa isi kontrak dan persyaratan yang tercantum di dalamnya. Jika kontrak tidak menyebutkan secara spesifik tentang presentase alkohol yang harus dipenuhi, atau jika terdapat klausa atau persyaratan lain yang mempengaruhi kewajiban Vanas BV, maka penilaian tentang pelanggaran kontrak dapat berbeda. ❖ Dalam situasi ini, jika Xi Lo Ya merasa bahwa Vanas BV telah melakukan pelanggaran kontrak, Xi Lo Ya dapat mengambil langkah-langkah untuk menuntut ganti rugi atau remedies yang tersedia sesuai dengan hukum yang berlaku, termasuk CISG yang berlaku dalam kasus ini. 3. Apakah Red Wine yang dikirim dapat dikualifikasikan “ Conformity Good “ ? Tidak bisa dikualifikasikan . karena sesuai dengan klaim dari Xi Lo Ya yang mengatakan bahwa presentase alkohol pada red wine tidak sesuai dengan yang disepakati di dalam kontrak. Dan Xi Lo Ya sudah membayar 70% dari nominal 300 dus Red Wine. Karena untuk menentukan apakah red wine yang dikirim dapat dikualifikasikan sebagai "Conformity Goods" (barang yang sesuai), perlu diketahui terlebih dahulu persyaratan atau standar yang ditetapkan dalam kontrak antara Vanas BV dan Xi Lo Ya. Jika dalam kontrak telah ditentukan bahwa red wine yang dikirim harus memiliki presentase alkohol tertentu, dan wine yang dikirim tidak memenuhi persyaratan tersebut, maka dapat dikatakan bahwa red wine tidak sesuai atau tidak memenuhi standar yang telah disepakati. Dalam hal ini, red wine tidak dapat dikualifikasikan sebagai "Conformity Goods". 4. Apakah Xi Lo Ya dapat meminta ganti rugi kepada Vanas Bv ? Xi Lo Ya dapat meminta ganti rugi kepada Vanas BV karena terbukti bahwa Vanas BV telah melakukan pelanggaran kontrak dan menyebabkan kerugian kepada Xi Lo Ya. Jika dilihat dari red wine yang dikirim tidak sesuai dengan persyaratan yang telah disepakati dalam kontrak, dan hal ini mengakibatkan kerugian bagi Xi Lo Ya, maka Xi Lo Ya memiliki hak untuk menuntut ganti rugi. perlu untuk diketahui bahwa dalam hal penentuan ganti rugi, faktor-faktor seperti besarnya kerugian yang diderita, bukti yang ada, dan ketentuan kontrak yang berlaku akan menjadi pertimbangan penting. Sehingga Xi Lo Ya perlu membuktikan bahwa ada hubungan sebab-akibat antara pelanggaran kontrak yang dilakukan oleh Vanas BV dan kerugian yang diderita oleh Xi Lo Ya.
Sistem Hukum Dalam Penyelesaian Perkara Perceraian Pada Perkawinan Campuran Di Indonesia - Utami - Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan