Anda di halaman 1dari 9

“MENGANALISIS BPR ASET TERBESAR EKA

BUMI ARTA”
Manajemen Resiko kelompok 3
PERKENALAN KELOMPOK 3

NADA PUTRI NISRINA MICKE KARISMA LOLA MEUTYA


(179) (199) (200)

DIMAS PRASETYA AINUN NAJIB


(169) (209)
LATAR BELAKANG BPR EKA
BUMI ARTA

PT. BPR Eka Bumi Artha atau yang lebih dikenal dengan sebutan “Bank
Eka” adalah salah satu bentuk Bank Perkreditan Rakyat yang mana pertama
kali berdiri pada tanggal 28 Agustus 1972, dengan nama PT. Bank Pasar Eka
Karya . Cikal bakal dari PT. Bank Pasar Eka Karya adalah Bank Pasar
Kosgoro yang beroperasi pada era tahun 1967-an. Para pendiri dan pemilik
Bank Eka pada saat itu adalah para tokoh masyarakat di Kota Metro,
Lampung yang tergabung dalam organisasi Kosgoro . Salah satu kepedulian
organisasi di bidang ekonomi dan sosial kemasyarakatan diwujudkan
dalam bentuk pendirian bank, sehingga pada awal operasionalnya Bank
Eka lebih berwatak sosial .
IDENTIFIKASI RESIKO

Risiko Kredit: Risiko bahwa nasabah tidak mampumembayar kembali pinjaman


yang diberikan oleh BPR.
Risiko Likuiditas: Risiko ketidakcukupan likuiditas yang dapat mengganggu
kemampuan BPR untuk memenuhikewajiban pembayaran kepada nasabah
atau pihakketiga.
Risiko Operasional: Risiko terkait dengan kegagalansistem, kesalahan manusia,
atau pelanggaran kebijakanyang dapat mengganggu operasional BPR.
Risiko Kepatuhan: Risiko bahwa BPR tidak mematuhiperaturan dan kebijakan
yang berlaku dalam industriperbankan.
Risiko Reputasi: Risiko terkait dengan citra dan reputasiBPR yang dapat
terpengaruh oleh pelanggaran etika, penurunan kualitas layanan, atau
kegagalan dalammemenuhi harapan nasabah.
ANALISIS RISIKO DALAM MANAJEMEN
RISIKO BPR EKA BUMIARTA:

Setelah analisis risiko, langkah selanjutnya adalahpengelolaan risiko, yang


melibatkan tindakan konkret untukmengurangi risiko atau meminimalkan
dampaknya.
Berikutadalah beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalampengelolaan risiko:
Penetapan Kebijakan dan Prosedur
Pengurangan Risiko
Manajemen Likuiditas
Asuransi dan Mitigasi Risiko
Pelatihan dan Kesadaran Karyawan
PENJELASAN BEBERAPA POINYANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM IMPLEMENTASI PENGELOLAANRISIKO:

1. Penerapan Kebijakan dan Prosedur: Mengimplementasikan kebijakan dan prosedur yang telah
ditetapkan untuk pengelolaan risiko. Hal inimelibatkan

komunikasi yang jelas kepada
seluruhkaryawan BPR Eka Bumi Arta mengenai kebijakantersebut dan langkah-langkah yang harus
diikuti.
2. Pembentukan Tim Manajemen Risiko: Membentuk timatau departemen khusus yang bertanggung
jawab untukmengelola risiko di BPR Eka Bumi Arta. Tim ini akanmemimpin dan mengkoordinasikan
upaya pengelolaanrisiko di seluruh organisasi.
3. Integrasi Pengelolaan Risiko dalam Proses Bisnis: Mengintegrasikan pengelolaan risiko dalam setiap
aspekproses bisnis BPR Eka Bumi Arta. Ini termasukidentifikasi risiko dalam pengambilan keputusan,
evaluasi risiko dalam pengembangan produk ataulayanan baru, serta pemantauan risiko secara rutin
dalamoperasional sehari-hari.
4. istem dan Teknologi: Memastikan adopsi sistem dan teknologi yang mendukung pengelolaan risiko
yang efektif. Misalnya, BPR Eka Bumi Arta dapatmenggunakan perangkat lunak atau platform
teknologiyang dapat membantu dalam identifikasi risiko, pemodelan risiko, pemantauan risiko secara
real-time, dan pelaporan risiko.
5. elibatan Stakeholder: Melibatkan pihak-pihak terkaitseperti nasabah, regulator, dan pihak ketiga yang
bekerjasama dengan BPR Eka Bumi Arta dalam pengelolaanrisiko. Ini termasuk menjalin komunikasi
yang baikdengan nasabah terkait penilaian kredit, berinteraksidengan regulator dalam mematuhi
regulasi yang berlaku, serta melakukan evaluasi risiko pada mitra bisnis ataupemasok.
MONITORING RISIKO DALAM
MANAJEMEN RISIKO BPR EKA BUMI
ARTA:

Monitoring risiko adalah langkah penting


dalammanajemen risiko untuk memastikan
efektivitas strategi pengelolaan risiko yang telah
diimplementasikan.
BERIKUTADALAH BEBERAPA POIN YANG PERLU
DIPERHATIKAN DALAMMONITORING RISIKO:

1. Pemantauan Rutin: Melakukan pemantauan risiko secararutin dan teratur untuk mengidentifikasi perubahankondisi risiko.
Pemantauan ini dapat dilakukan melaluipenggunaan indikator kinerja kunci (Key Performance Indicators/KPIs), analisis data,
dan tinjauan berkala.
2. Evaluasi dan Pelaporan: Mengevaluasi dan melaporkanhasil monitoring risiko kepada pihak terkait, termasukmanajemen
dan dewan direksi BPR Eka Bumi Arta. Laporan tersebut harus memberikan informasi yang jelasdan akurat mengenai kondisi
risiko, perkembanganrisiko, dan tindakan yang diambil untuk mengelolarisiko.
3. Respons Terhadap Perubahan Risiko: Merespons dengancepat perubahan risiko yang teridentifikasi melaluimonitoring. Hal
ini melibatkan penilaian ulang strategi pengelolaan risiko, penyesuaian kebijakan dan prosedur, serta pengambilan tindakan
pencegahan atau mitigasiyang sesuai.
4. Audit dan Tinjauan Independen: Melakukan audit dan tinjauan independen secara periodik terhadappengelolaan risiko di
BPR Eka Bumi Arta. Audit inibertujuan untuk memverifikasi kepatuhan terhadapkebijakan dan prosedur pengelolaan risiko
serta untukmemberikan rekomendasi perbaikan jika diperlukan.
5. Pembelajaran dan Perbaikan: Menggunakan hasilpemantauan risiko untuk pembelajaran dan perbaikanberkelanjutan. BPR
Eka Bumi Arta harus menggunakaninformasi dari pemantauan risiko untuk mengidentifikasipeluang perbaikan,
mengoptimalkan strategi pengelolaanrisiko, dan meningkatkan efektivitas manajemen risikosecara keseluruhan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai