Artikel Annisa
Artikel Annisa
1 Maret 2022
ABSTRAK
PT. Perkebunan Nusantara VI Pangkalan Lima Puluh Kota salah satu perusahaan
perkebunan yang memproduksi TBS kelapa sawit. Manajemen panen yang baik adalah
manajemen yang dapat menciptakan kegiatan panen yang sesuai dan dapat mengurangi
kehilangan hasil panen dan jumlah hasil panen selanjutnya. Tujuan nya untuk
mengidentifikasi kegiatan manajemen panen kelapa sawit yang dilakukan di Afdeling I PTPN
VI unit usaha Pangkalan Lima Puluh Kota. Pengambilan data dilakukan dari bulan Maret –
Mei 2021 di PT. Perkebunan Nusantara VI Pangkalan Lima Puluh Kota. Ruang lingkup nya
adalah meliputi Planning, Organizing, Actuating dan Controlling pada panen di afdeling I.
Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data yang
digunakan yaitu wawancara, observasi, studi kepustakaan, dan dokumentasi. Manajemen
panen adalah suatu urutan kegiatan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dalam
mengelola usaha untuk melakukan kegiatan panen. Kegiatan yang dilakukan dalam
manajemen panen di Afdeling I PTPN Pangkalan Lima Puluh Kota adalah Planning yang
terdiri dari perencanaan administrasi yaitu RKAP (Rencana Kerja Anggaran Perusahaan)
dan RKO (Rencana Kerja Operasional), dan perencanaan teknis lapangan yaitu Angka
Kerapatan Panen (AKP), sistem panen, taksasi panen, rotasi panen, kriteria matang panen,
kebutuhan tenaga panen, transportasi panen,dan peralatan panen, dan setelah itu dilanjutkan
dengan Organizing yang dimulai dari pembagian orang-orang yang mengerjakan nya yaitu
manajer, asisten afdeling, krani afdeling, krani produksi, mandor 1, mandor panen, KCS,
petugas AKP dan tenaga pemanen, dan setelah itu Actuating yang terdiri dari pelaksanaan
administrasi dan pelaksanaan teknis lapangan yaitu pelaksanaan panen, pengangkutan hasil
panen, serta yang terakhir adalah Controlling yaitu pelaksanaan administrasi, pengawasan
panen, penalti panen.
1
Mahasiswa Program Studi Agribisnis BP 18253222022 Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh
2
Staf Pengajar Program Studi Agribisnis Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh
1
Journal of Agribusiness Volume 5 No. 1 Maret 2022
2
Journal of Agribusiness Volume 5 No. 1 Maret 2022
3
Journal of Agribusiness Volume 5 No. 1 Maret 2022
4
Journal of Agribusiness Volume 5 No. 1 Maret 2022
tanaman dalam satu blok. Cara Tabel 2. Tingkat kematangan tandan buah
pencatatan dan pengamatan dilakukan segar kelapa sawit
blok per blok dengan menghitung tandan Fraksi % jumlah Derajat
buah dan tandan bunga betina pada pohon brondolan kematangan
sampel. 00 Tidak ada, Sangat
buah hitam mentah
4. Rotasi panen 0 Membrondol Mentah
Rotasi panen atau yang biasa disebut 1-12,5%
dengan “pusingan panen” adalah waktu 1 Membrondol Kurang
yang diperlukan antara panen terakhir 12,5-25% mentah
sampai dengan panen berikutnya pada 2 Membrondol Matang I
areal atau hancak yang sama. Penetapan 25-50%
rotasi panen berguna untuk menentukan 3 Membrondol Matang II
produksi TBS, kualitas/mutu buah dan 50-75%
mutu transport. Pada Afdeling I di PTPN 4 Membrondol Lewat
VI Unit Usaha Pangkalan Lima Puluh 75-100% matang I
Kota rotasi panen ditetapkan 8/9 ( 8 hari 5 Buah dalam Lewat
panen 1 hari libur ). Penentuan rotasi 8/9 membrondol matang II
ini mengharuskan dilakukannya 6 Semua buah Tandan
pengaturan tenaga sesuai dengan membrondol kosong
kerapatan panen. Alasan penentuan Keterangan :
rotasi tersebut di PTPN VI Unit usaha a) Fraksi 0 (Buah Luar memberondol
Pangkalan Lima Puluh Kota adalah 1% s/d 12,5% ) brondolan yang terjadi 6
a) Untuk mengurangi jumlah tenaga s/d 75 butir (dengan asumsi buah luar 600
panen. butir RBT 20 kg) kandungan minyak
b) Mengurangi losses (kehilangan buah) 16% thd TBS (PPKS)
buah mentah karena rotasi panen yang b) Fraksi 1 (Buah Luar Memberondol
cukup jauh. 12,5% s/d 25% ) brondolan yang terjadi
c) Menambahkan pendapatan karyawan 75 s/d 150 butir. Kandungan minyak 22%
panen (pemanen). terhadap TBS
c) Fraksi 2+3 ( Buah Luar Memberondol
5. Kriteria matang panen 25 s/d 75% ) brondolan yang terjadi 150
Kriteria matang panen merupakan s/d 450 butir. Kandungan minyak 27%
indikasi yang dapat membantu pemanen terhadap TBS
agar dapat memotong buah pada saat d) Fraksi 4+5 ( Buah Luar Memberondol
yang tepat. Tingkat kematangan buah 75 s/d 100% ) brondolan yang terjadi 450
kelapa sawit dapat dilihat dari perubahan s/d 600 butir. Kandungan minyak 29,5%
warna, buah kelapa sawit yang mentah terhadap TBS. Buah yang “tepat matang”
berwarna hijau, karena pengaruh pigmen diartikan sebagai buah yang kondisinya
klorofil. Kondisi tersebut menandakan memberikan kuantitas dan kualitas
minyak sawit yang terkandung dalam minyak yang maksimal.
daging buah telah maksimal dan buah
sawit akan lepas dari tangkai tandannya Hal itu memberikan gambaran bahwa
atau membrondol. kondisi “buah matang” bersifat kritis
karena menyangkut jangka waktu yang
Kriteria matang panen yang sangat pendek. Sifat kritis tersebut
diterapkan di Afdeling I PTPN VI Unit menjadi lebih nyata lagi karena setelah
usaha Pangkalan Lima Puluh Kota buah melewati titik tepat matang kualitas
disebut dengan fraksi yang terdiri dari 6 minyak sawit mulai menurun, artinya
fraksi : dalam waktu yang singkat buah akan
menjadi “lewat matang” dan panen lewat
matang juga akan merugikan, antara lain
5
Journal of Agribusiness Volume 5 No. 1 Maret 2022
8
Journal of Agribusiness Volume 5 No. 1 Maret 2022
dalam kebun, dimana setiap truk sawit menghindari pelepah, agar tidak
akan di timbang. melukai atau merusak pelepah yang
berada di bawah buah tersebut. Untuk
8. Petugas AKP tanaman yang masih rendah tidak
Petugas AKP yaitu dibenarkan memotong pelepah.
menghitung/membuat istimasi produksi b) Bila terpaksa harus memotong
untuk hari esok dari mengambil sampel pelepah, pelepah harus dipotong rapat
pokok panen esok harinya. ke batang untuk mencegah
tersangkutnya brondolan dan
9. Pemanen
menghindarkan kesulitan panen atau
Tugas dan kewajiban :
tunas berikutnya.
Tandan Buah Segar (TBS) :
c) Pelepah ditumpuk memanjang di
a. Memotong semua buah matang di
tengah gawangan mati dan dipotong
pohon (tanpa kecuali) dengan
menjadi 2 (dua) bagian. Apabila di
basis/target per hari yang sudah
tengah gawangan ada parit/jalan maka
ditentukan. Buah yang dipanen harus
pelepah harus dipotong menjadi 3
memiliki kualitas yang baik sesuai
(tiga) atau 4 (empat) bagian dan
dengan kriteria kematangan buah yang
ditumpuk diantara pohon dalam
telah ditetapkan.
barisan. Mencegah adanya pelepah
b. Mengeluarkan semua buah yang sudah
“sengkleh” (patah).
dipanen dari dalam ancak dibawa ke
TPH yang telah disediakan. 3. Actuating (Pelaksanaan)
c. TBS disusun secara teratur di TPH dan Fungsi manajemen Actuating yang
diberi nomor si pemanen. Susunan dilakukan oleh PTPN VI Unit usaha
TBS dibuat terpisah untuk panen yang Pangkalan Lima Puluh Kota adalah
berlainan hari meskipun pada TPH sebagai berikut :
yang sama. A. Pelaksanaan administrasi
d. Tangkai TBS dipotong rapat
(maksimum 3 cm) tetapi jangan
sampai terkena tandan.
Brondolan :
a. Brondolan dipungut dan dikumpulkan
dari semua tempat.
Ada 9 (sembilan) tempat yang biasa
ditemukan brondolan yang sering Gambar 3. Administrasi Afdeling Panen
tidak diperhatikan : (1) ketiak pelepah, Kelapa Sawit
(2) di batang, (3) di piringan, (4) di Proses bisnis kegiatan panen kelapa
gawangan, (5) di jalan pikul, (6) di sawit di Afdeling dimulai dari Taksasi
parit, (7) di TPH, (8) di jalan dan (9) Panen (Rencana Kerja Harian), kemudian
di sekitar rumah-rumah. pengancakan pemanen. Setelah kegiatan
b. Brondolan dikumpulkan dalam panen selesai dilaksanakan pada hari
tumpukan tersendiri di TPH tetapi yang bersangkutan, maka hasil panen di
dekat dengan susunan TBS. Bilamana catat ke dalam Buku Mandor Panen (PB-
perlu brondolan dimasukan dalam 24A),kemudian kendaraan pengangkutan
karung supaya tidak berceceran. TBS membawa PB-25 yaitu SPB (Surat
c. Brondolan harus bebas dari sampah. Pengantar Buah) bersama-sama dengan
Pelepah : Krani Catat Sawit (KCS) menuju ke
a) Pemanen tidak boleh memotong seluruh TPH ancak panen, Lalu Krani
pelepah berlebihan (over prunning) KCS mencatat hasil panen ke dalam PB-
diusahakan panen dengan cara curi 24B dan selanjutnya dari PB-24B di
buah yaitu teknik pengambilan buah input kedalam Buku Produksi Harian
yang akan dipanen dengan cara (PB-26 dan PB-27). Diserahkan ke Krani
9
Journal of Agribusiness Volume 5 No. 1 Maret 2022
Afdeling (Krani 1 dan Krani Produksi), masak yang sesuai dengan kriteria
apabila pemanen mendapatkan lebih basis matang panen di ancak yang ditentukan.
maka diberikan Premi dan dicatat dalam Tanaman Muda : pelaksanaan panen
PB-11. Pemberian premi dengan cara dengan menggunakan alat dodos, harus
borong janjang (Basis borong) yang dihindari pemotongan pelepah dan
diterapkan di PT. Perkebunan Nusantara diwajibkan menjaga 3 pelepah dibawah
VI Unit Usaha Pangkalan Lima Puluh buah terakhir (songgo 3) untuk
Kota adalah dihitung berdasarkan panen mempertahankan jumlah pelepah 64 per
per hari yang telah didapatkan oleh pohon.
seorang pemanen kemudian dihitung Tanaman Remaja - Dewasa : Pelaksanaan
dalam rekapitulasi perbulan. Premi yang panen menggunakan egrek, pelepah yang
diperoleh seorang pemanen merupakan ada di bawah buah yang tidak dipanen
hasil yang diperoleh setelah memenuhi tidak perlu dipotong untuk
basis borong yang telah ditetapkan dan mempertahankan jumlah pelepah
persentase brondolan yang dihasilkan. minimal 56 per pohon (songgo 2).
Basis borong yang ditetapkan di PT. Tanaman Tua : Pelaksanaan panen
Perkebunan Nusantara VI Unit Usaha menggunakan egrek, pelepah yang ada
Pangkalan Lima puluh Kota ada 3 dibawah buah yang tidak dipanen tidak
tingkatan. Basis borong pertama atau perlu dipotong untuk mempertahankan
yang lebih sering disebut dengan istilah jumlah pelepah minimal 48 per pohon
P1 ditetapkan 204 kg TBS dengan (songgo 1).
ketatapan harga Rp. 58, Selanjutnya
untuk basis borong kedua atau P2 Pelepah dipotong menjadi dua
ditetapkan 986 kg dengan harga Rp.63, bagian dan disusun di gawangan mati.
Untuk basis borong ketiga atau P3 Buah yang dipanen tangkai tandannya
adalah sisa dari P2 dengan harga Rp.68, dipotong dengan huruf V menggunakan
Sedangkan panen yang dilakukan pada kampak, selanjutnya diangkut ke TPH
hari libur maka harga yang ditetapkan dan disusun berderet 5 tandan per baris.
adalah Rp.116/Kg. Berdasarkan basis Brondolan harus dikutip bersih,
borong inilah ditentukan besarnya premi dimasukan ke dalam karung dan diangkut
yang akan di dapatkan pemanen dan di ke TPH, tetapi karung brondolan tidak
catat dalam PB – 11. boleh terangkut ke dalam truk. Pemanen
diwajibkan menulis nomor panen dan
B. Pelaksanaan teknis lapangan jumlah tandan pada TBS yang dipanen
1. Pelaksanaan panen. (TBS yang sudah berada di TPH).
Pelaksanaan panen di PTPN VI
Unit Usaha Pangkalan Lima Puluh Kota 2. Pengangkutan TBS
yaitu kegiatan penurunan buah dari Pada prinsipnya, pengangkutan
pohon dengan menggunakan kriteria TBS (Tandan Buah Segar) kelapa sawit
panen yang berlaku. Pelaksanaan panen dilakukan dengan memindahkannya dari
perlu memperhatikan beberapa kriteria perkebunan ke pabrik. TBS yang baru
tertentu sebab tujuan panen kelapa sawit dipanen harus segera dikirim selambat-
adalah untuk mendapatkan rendemen lambatnya 24 jam ke pabrik kelapa sawit
minyak yang tinggi dengan kualitas untuk dilakukan pengolahan. Apabila
minyak yang baik. Pelaksanaan panen, melebihi dari 24 jam maka buah akan
pengaturan jumlah tenaga pemanen setiap mengalami restan sehingga
hari mempertimbangkan kerapatan buah, mempengaruhi hasil olahan kelapa
produktivitas pemanen, dan topografi sawit. Pengangkutan TBS hasil panen
untuk menjaga rotasi panen. yang dilakukan di PTPN VI Unit usaha
Ancak yang harus dipanen pada Pangkalan Lima Puluh Kota yaitu
hari itu ditentukan oleh mandor panen. menggunakan Truk, baik dump truck
Pemanen harus memanen seluruh buah maupun light truck. Kemampuan rata –
10
Journal of Agribusiness Volume 5 No. 1 Maret 2022
rata truk yang digunakan yaitu 9 ton. Dan a) Tidak ada buah mentah yang
dalam satu hari ± dibutuhkan 4 truk untuk dipanen
mengantarkan kira kira 32 ton TBS ke b) Tidak meninggalkan buah yang
pabrik kelapa sawit (PKS). matang di pohon
c) Tidak meninggalkan buah masak
4. Controlling (pengawasan) yang telah dipanen didalam blok
Fungsi manajemen Controlling yang d) Tidak memangkas pelepah
dilakukan oleh PTPN VI Unit usaha berlebihan (over prunning)
Pangkalan Lima Puluh Kota adalah e) Semua brondolan dikumpulkan
sebagai berikut : dan dalam keadaan bersih dibawa
ke TPH
1. Pelaksanaan administrasi
f) Membrondolkan tandan yang
Pelaksanaan administrasi yang
terlalu matang (over ripe)
dilakukan di Afdeling I PT. Perkebunan
g) Memotong tangkai tandan
Nusantara VI Unit Usaha Pangkalan
h) Memotong dan menyusun pelepah
Lima Puluh Kota dengan melakukan
dengan baik
pencatatan rekapitulasi pemeriksaan
Standar panen di Tempat Pengumpulan
panen kelapa sawit di Afdeling I setiap
Hasil (TPH) :
bulan dari seluruh pemanen yang dicatat
a) Tidak ada tandan dengan tangkai
oleh Mandor panen, di rekap oleh krani
panjang
produksi dan diolah dalam bentuk
b) Buah dan berondolan bersih dari
laporan data oleh krani afdeling
sampah atau kotoran (tanah atau
kemudian diperiksa oleh asisten afdeling
pasir) diletakkan dalam karung
dan manajer.
atau beralaskan karung
2. Pengawasan panen c) Buah tersusun rapi
Pengawasan produksi (panen) d) Menuliskan nomor pemanen
merupakan suatu usaha yang dilakukan Pelaksanaan pemeriksaan dan
perusahan untuk mengawasi proses pengawasan panen :
produksi agar kegiatan produksi dapat a) Pemanen diperiksa setiap hari
terlaksana secara efektif (tercapai tujuan panen untuk menetapkan kelas
yang di ingin kan) dan efisien (hemat pemanen perhari Jumlah pohon
waktu, tenaga, dan biaya). Dalam hal ini yang diperiksa setiap pemanen =
yang dimaksud dengan pengawasan 20 pohon yang dipanen.
produksi ialah suatu kegiatan yang b) Pemeriksaan panen dilaksanakan
bertujuan untuk mengetahui berapa oleh Asisten Afdeling, Mandor-I
jumlah buah kelapa sawit yang di dan KCS.
hasilkan oleh tanaman kelapa sawit c) KCS memeriksa pemanen setiap
dalam suatu lahan produksi sehingga hari diluar yang diperiksa oleh
dapat di prediksi jumlah panen yang akan Asisten dan Mandor-I
diperoleh dan untuk menjaga kualitas d) Jumlah pemanen yang diperiksa
mutu sehingga tercapainya target yang di setiap hari : 10% oleh Asisten
inginkan oleh perusahaan (Sunarko, Afdeling, 20% oleh Mandor-I dan
2009). 70% oleh Petugas KCS.
Pengawasan yang dilakukan e) Mandor panen mendampingi
setelah pemanen melakukan tata laksana pelaksanaan KCS dalam
panen maka perlu dilakukan pengecekan pemeriksaan panen setiap hari
oleh mandor panen, mandor 1, Asisten 3. Penalti panen
Afdeling dan dicatat oleh KCS (krani cek Sistem denda atau penalti yaitu selain
sawit) terhadap hasil pekerjaan panen. premi maka dapat juga diberlakukan
Pengawasan dan pemeriksaan yang di sistem pemberian denda atas kesalahan
perhatikan setelah panen meliputi : yang dibuat oleh setiap pemanen. Denda
yang dimaksud dapat berupa
11
Journal of Agribusiness Volume 5 No. 1 Maret 2022
pengurangan terhadap nilai mutu panen. manajer, asisten afdeling, krani afdeling,
Penalti diberikan juga tidak krani produksi, mandor 1, mandor panen,
sembarangan, artinya penalti tersebut KCS , petugas AKP dan tenaga pemanen,
dilakukan setelah melakukan sosialisasi dan setelah itu Actuating yang terdiri dari
dan pemahaman kepada karyawan. yaitu pelaksanaan administrasi dan
Tujuan penalti yaitu untuk mencegah dan pelaksanaan teknis lapangan yaitu
memberikan efek jera kepada pemanen pelaksanaan panen, pengangkutan hasil
dan supervisi atas kesalahan dan panen, serta yang terakhir adalah
kecurangan yang berdampak negatif Controlling yaitu pelaksanaan
terhadap pencapaian produksi administrasi, pengawasan panen, penalti
perusahaan. Pengawasan dan denda panen.
diberlakukan adalah untuk menjaga
konsistensi pelaksanaan sistem panen DAFTAR PUSTAKA
agar menghasilkan mutu buah yang
sesuai dengan kriteria matang panen. Mukherjee, S. 2009. Health Effects of
Pengawasan mutu panen dilakukan Palm Oil. J Hum Ecol 26 (3):
berlapis mulai dari mandor panen, 197-203.
mandor I, asisten afdeling dan dicatat
oleh KCS. Sukamto. 2008. 58 Kiat Meningkatkan \
Produktivitas dan Mutu Kelapa
Penalti panen direkap setiap bulan Sawit. Penebar Swadaya. Jakarta.
oleh krani produksi dan di periksa oleh
asisten afdeling. Laporan ini memuat Sunarko. 2007. Petunjuk Praktis
objek pekerjaan pemanen, satuan, jumlah Pengolahan dan Budidaya Kelapa
tandan yang diperiksa dan jumlah serta Sawit. Agromedia Pustaka.
keterangan. Pelanggaran yang dilakukan Jakarta.
berupa objek pekerjaan yaitu brondolan
tidak dikutip, pelepah tidak disusun di
gawangan mati, pelepah kering tidak
diturunkan, TBS tidak diberi nomor dan
TBS tidak disusun di TPH. Dari laporan
penalti tersebut dapat dilihat pelanggaran
yang dilakukan pemanen dan akan
mendapatkan sanksi berupa denda kepada
pemanen tersebut.
KESIMPULAN
Manajemen panen yang dilakukan di
Afdeling I PT. Perkebunan Nusantara VI
Unit Usaha Pangkalan Lima Puluh Kota
yaitu Planning yang terdiri dari
perencanaan administrasi yaitu RKAP
(Rencana Kerja Anggaran Perusahaan)
dan RKO (Rencana Kerja Operasional),
dan perencanaan teknis lapangan yaitu
Angka Kerapatan Panen (AKP), sistem
panen, taksasi panen, rotasi panen,
kriteria matang panen, kebutuhan tenaga
panen, transportasi panen,dan peralatan
panen, dan setelah itu dilanjutkan dengan
Organizing yaitu dimulai dari pembagian
orang-orang yang mengerjakan nya yaitu
12