METODOLOGI PENELITIAN
KUALITATIF
Metodologi Penelitian Kualitatif Syarifuddin, dkk
ii Syarifuddin, dkk
Metodologi Penelitian Kualitatif i
Metodologi Penelitian Kualitatif Syarifuddin, dkk
Buku Ajar
METODOLOGI PENELITIAN
KUALITATIF
Syarifuddin Khalifatul
Syuhada Maya Atri
Komalasari Siti
Nurjannah
Taufik Ramdani
Muhammad Arwan Rosyadi
Pustaka Bangsa
(Anggota IKAPI)
Metodologi Penelitian Kualitatif ii
Metodologi Penelitian Kualitatif Syarifuddin, dkk
Penerbit:
Pustaka Bangsa (Anggota IKAPI)
e-mail : pustakabangsa05@gmail.com
website : https://pustakabangsa.com/
Alamat:
I. Jln. Swakarsa VII Nomor 28 Gerisak, Mataram-NTB
Telp. (0370) 629946 / Mobile Phone; +6281999271122
II. Jalan Udayana Mataram-NTB
(Jln. Gili Gde No.12, Komplek Pertokoan Nusantara)
Telp. (0370) 7508536 / Mobile Phone; +628111444499
ISBN: 978-623-6592-44-1
KATA PENGANTAR
Penulis,
DAFTAR ISI
x Syarifuddin, dkk
Metodologi Penelitian Kualitatif Syarifuddin, dkk
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR TABEL
B. INDIKATOR
C. URAIAN PEMBELAJARAN
1. Pengantar
Pembahasan dimulai dengan Batasan penelitian
kualitatif yang memuat definisi dan ruang lingkup
penelitian kualitatif, prinsip dasar penelitian kualitatif,
kegunaan penelitian kualitatif, dasar teori penelitian
kualitatif, dan karateristik penelitian kualitatif. Konsep
dasar penelitian kualitatif dan penerapan metode
penelitian kualitatif
b. Definisi Paradigma
Perbincangan tentang paradigma selalu
memunculkan definisi yang beragam. Namun istilah
ini sebelum menjadi konsep yang populer, menurut
Ahimsa (2009) para ilmuan sosial budaya telah
menggunakan beberapa konsep yang maknanya
kurang lebih sama, yakni: kerangka teoritis
(theoretical framework), kerangka konseptual
(conceptual framework), kerangka pemikiran (frame of
thinking), orientasi teoritis (theoretical orientation),
dan sudut pandang (perspective), atau pendekatan
(approach).
Selanjutnya Ahimsa menyebutkan bahwa paradigma
mempunyai beberapa unsur pokok yakni: (1) asumsi-
asumsi dasar; (2) nilai-nilai; (3) masalah-masalah
yang diteliti (4) model; (5) konsep-konsep; (6) metode
penelitian; (7) metode analisis; (8) hasil analisis atau
teori dan (9) etnografi atau representasi. Robert
Federichs merumuskan pengertian paradigma
adalah suatu pandangan mendasar dari suatu
disiplin ilmu tentang apa yang menjadi pokok
persoalan yang mestinya dipelajari. Sedangkan Ritzer
(1989) paradigma adalah pandangan yang mendasar
dari ilmuan tentang apa yang menjadi pokok
persoalan yang semestinya dipelajari oleh suatu
cabang ilmu pengetahuan. Jadi paradigma adalah
lain apa yang menjadi pokok persoalan dalam satu
cabang ilmu menurut konsentrasi ilmuan tertentu.
Dari paparan di atas dapat dijelaskan bahwa bahwa
dalam satu cabang ilmu pengetahuan tertentu
sangat dimungkinkan terdapat berbagai macam
paradigma. Ragam paradigma inilah yang
menyebabkan terjadinya perbedaan sudut pandang
D. RANGKUMAN
E. EVALUASI
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
STRATEGI PENELITIAN SOSIAL
KUALITATIF DAN RANCANGAN
PENELITIAN KUALITATIF
B. INDIKATOR
C. URAIAN PEMBELAJARAN
1. Pengantar
Pendekatan kualitatif yang dipaparkan berikut ini
diuraikan secara komparatif untuk memberikan landasan
teoretis dan aplikatif bagi peneliti sosial. Kelima
pendekatan tersebut yaitu fenomenologi, studi kasus,
grounded theory, etnografi, naratif. Berikut ini akan
dipaparkan sekilas tentang kelima pendekatan tersebut
baik dari aspek definisi, tipenya, prosedurnya dan
analisisa datanya dalam laporan penelitian kualitatif.
D. RANGKUMAN
E. EVALUASI
DAFTAR PUSTAKA
BAB III
PENGUMPULAN DAN KEABSAHAN
DATA PENELITIAN SOSIAL
KUALITATIF
B. INDIKATOR
C. URAIAN PEMBELAJARAN
1. Pengantar
Ketajaman analisis peneliti dalam menyajikan
sebuah data tidak serta merta menjadikan hasil temuan
peneliti sebagai data yang akurat dan memiliki tingkat
kepercayaan yang tinggi. Perlu melewati pengujian data
terlebih dahulu sesuai dengan prosedural yang telah
ditetapkan sebagai seleksi akhir dalam menghasilkan
atau memproduksi temuan baru. Oleh karena itu, sebelum
melakukan publikasi hasil penelitian, peneliti terlebih
dahulu harus melihat tingkat kesahihan data tersebut
dengan melakukan pengecekan data melalui pengujian
keabsahan data.
Keabsahan Data merupakan standar kebenaran
suatu data hasil penelitian yang lebih menekankan pada
data/ informasi daripada sikap dan jumlah orang. Pada
dasarnya uji keabsahan data dalam sebuah penelitian,
hanya di tekankan pada uji validitas dan reliabilitas. Ada
perbedaan yang mendasar mengenai validitas dan
reliabilitas dalam penelitian kuantitatif dan penelitian
kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif untuk
mendapatkan data yang valid dan reliabel yang diuji
validitas dan reliabilitasnya adalah instrumen
penelitiannnya. Sedangkan dalam penelitian kualitatif
yang diuji adalah datanya. Dalam penelitian kualitatif,
temuan atau data dapat dinyatakan valid apabila tidak
ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa
yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti.
Uraian tersebut di atas memberikan kesan bahwa
dari segi validitas dan reliabilitas, bila tidak dilakukan
dengan tepat dan benar serta secara lebih hati-hati,
ancaman terhadap pengotoran hasil penelitian akan
benar-benar menjadi kenyataan.
2) Keteralihan (Transferability).
Sebagai persoalan yaag empiris bergantung
pada kesamaan antara konteks pengirim dan
penerima. Untuk melakukan pengalihan tersebut
seorang peneliti hendaknya hendaknya mencari
dan mengumpulkan kejadian empiris tentang
tentang kesamaan konteks. Dengan demikian
peneliti bertanggung jawabuntuk menyediakan
data deskriptif secukupnya jika ia ingin membuat
keputusan tentang pengalihan tersebut. Untuk
keperluan itu peneliti harus melakukan penelitian
kecil untuk memastikan usaha memverifikasi
tersebut.
3) Kebergantungan (dependability)
Konsep kebergantungan lebih luas dari pada
realibilitas. hal tersebut disebabkan peninjauan
yang dari segi bahwa konsep itu diperthitungkan
segala-galanya yaitu yang ada pada realibilitas itu
sendiri ditambah factor-faktor lainya yang
tersangkut.
4) Kriteria Kepastian (confirmability)
Objektivitas-subjektivitasnya sesuatu hal
bergantung pada orang seorang, menurut
Scriven(1971). Selain itu masih ada unsure
kualitas yang melekat pada konsep objektivitas itu.
Hal itu digali dari pengertian bahwa jika sesuatu itu
objek , berarti dapat dipercaya, factual, dan dapat
dipastikan.subjektif berarti tidak dapat dipercaya,
atau menceng. Pengertian terakhir inilah yang
dijadikan tumpuan pengalihan pengertian
objektivitas-subjektivitas menjadi kepastian.
g. Pengecekan Anggota
Pengecekan dengan anggota yang terlibat dalam
proses pengumpulan data sangat penting dalam
pemeriksaan derajat kepercayaan. Yang dicek dengan
anggota yang terlibat, meliputi data, kategori analisis,
penafsiran, dan kesimpulan.
Pengecekan anggota berarti peneliti mengumpulkan
para peserta yang telah ikut menjadi sumber data dan
mengecek kebenaran data dan interpretasinya. Hal itu
dilakukan dengan jalan:
1) Penilaian dilakukan oleh responden
2) Mengoreksi kekeliruan
3) Menyediakan tambahan informasi secara sukarela,
4) Memasukkan responden dalam kancah penelitian,
menciptakan kesempatan untuk mengikhtiyarkan
sebagai langkah awal analisis data,
5) Menilai kecukupan menyeluruh data yang
dikumpulkan
h. Uraian Rinci
Uraian rinci merupakan usaha membangun
keteralihan dalam penelitian kualitatif dilakukan
dengan cara uraian rinci (Thick description) keteralihan
tergantung pada pengetahuan seseorang peneliti
tentang konteks pengertian dan konteks penerimaan.
Dengan demikian peneliti bertanggungjawab terhadap
penyediaan dasar secukupnya yang memungkinkan
seseorang merenungkan suatu aplikasi pada penerima
sehingga memungkinkan adanya pembandingan.
i. Auditing
Auditing adalah konsep bisnis, khususnya di
bidang fiskal yang dimanfaatkan untuk memeriksa
kebergantungan dan kepastian data. Hal itu dilakukan
baik terhadap proses maupun terhadap hasil atau
keluaran.
Penelusuran audit (audit trail) tidak dapat
dilaksanakan apabila tidak dilengkapi dengan catatan-
D. RANGKUMAN
E. EVALUASI
DAFTAR PUSTAKA
BAB IV
PROSEDUR ANALISIS DAN
INTERPRETASI DATA KUALITATIF
B. INDIKATOR
C. URAIAN PEMBELAJARAN
3. Model Spradley
Teknik analisa data kualitatif model Spradley
secara keseluruhan proses penelitian terdiri atas:
pengamatan deskriptif, analisis domein, pengamatan
terfokus, analisis taksonomi, pengamatan terpilih,
analisis komponensial, dan diakhiri dengan analisis
tema (Moleong, 2017). Proses tersebut dapat
disederhanakan dalam empat tahap sebagai berikut:
D. RANGKUMAN
E. EVALUASI
DAFTAR PUSTAKA