Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM FARMASI FISIKA II

PERCOBAAN 1

TEGANGAN PERMUKAAN

Kelompok1 :

Nama NIM
Muhammad Abbas Masad 4820101220015
Nur NazlaSyaima Sabella 4820101220035
NajlaAudina Marta 4820101220065
Rifqa Sahira 4820101220085
Siti Faiza Annisa 4820101220110

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS BORNEO LESTARI

BANJARBARU

2023

HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM FARMASI FISIKA II

LaporanPraktikumFarmasiFisika II
inidisusunsebagaitugasakhirmenyelesaikanPraktikumFarmasiFisika II dan salah
satusyarat lulus matakuliahFarmasiFisika II

Banjarbaru, Juni 2023

Menyetujui,
Laboran

Haryati, S.Farm

Mengetahui

DosenPengampuPraktikum
apt. M. Andi Chandra, M.Farm apt. DyeraForestryana, M.Si.
NIK. 010922142 NIK. 010512023
PRAKTIKUM II

SIFAT ALIR CAIRAN (RHEOLOGI)

I. Tujuan:

1. Mempelajari cara penentuan vikositas beberapa larutan dengan viscometer


otswald dan stromer

2. Mempelajari pengauh kadar larutan terhadap viskositas larutan

2. Dasar Teori:

Rheologi adalah salah ilmu yang sangat penting dalam hampir seluruh
bidang kehidupan. Prinsip dasar rheologi ini dapat diterapkan dalam banyak hal,
seperti pada pembuatan cat, tinta, berbagai adonan, produk hasil peternakan,
bahan pangan, kosmetik dan bagi bidang farmasi sendiri, dalam membuat sediaan
obat (Sinila, 2016).

Rheologi dalam pembuatan sediaan obat-obatan memiliki pengaruh yang


sangat besar di segala aspek formulasi dari tahap awal hingga akhir. Scoot-Blair
menerangkan pentingnya rheologi dalam farmasi dan menyarankan untuk
melakukan penerapan ilmu ini dalam formulasi dan analisis dari produk farmasi
seperti emulsi, pasta, suppositoria dan pada penyalutan tablet (Sinila, 2016).

Selain pencampuran, pengukuran rheologi juga digunakan untuk


mengkarakterisasi (1)Proses penuangan sediaan cair dari botol. Contohnya saat
melakukan penuangan sirup obat dari botolnya.(2)Penekanan atau pemencetan
sediaan dari suatu tube atau wadah lain yang dapat mengalami perubahan bentuk.
Contohnya pada proses pengeluaran salep dari kemasan tube,(3)Penggosokan dan
pengolesan bentuk produk di atas permukaan kulit atau ke dalam kulit. Contohnya
pada proses pengolesan krim di wajah,(4)Pemompaan sediaan dan penyimpanan
ke alat pengisian,(5) Tingkat kemudahan pelewatan cairan dari suatu jarum suntik
yang diproduksi di industri(Sinila, 2016).
Ada beberapa istilah yang dikenal dalam rheologi, diantaranya
adalah:Shear rate atau gradien kecepatan (D), untuk menyatakan perbedaan
kecepatan (dv), antara dua bidang cairan yang dipisahkan oleh jarak yang sangat
kecil (dr). Shear stress atau tegangan geser (τ atau F ) yang menyatakan gaya per
satuan luas yang diperlukan untuk menyebabkan aliran (Suhriani, et al, 2017).

Salah satu bentuk sediaan yang menggunakan ilmu rheologi adalah fluida.
Fluida didefinisikan sebagai zat yang dapat berubah bentuk secara terus–menerus
jika terkena tegangan geser meskipun tegangan geser itu kecil. Tegangan geser
adalah gaya geser dibagi dengan luas permukaan tempat adanya gaya geser
tersebut. Gaya geser adalah komponen gaya yang menyinggung permukaan.
Fluida mempunyai dua sifat fisik yaitu viskositas dan densitas. Dimana viskositas
adalah sifat fluida yang diberikannya tahanan terhadap tegangan geser oleh fluida
tersebut. Besar kecilnya viskositas fluida tergantung pada suhu fluida tersebut.
Untuk fluida cair, makin tinggi suhunya, maka viskositasnya semakin kecil,
sedang untuk fluida gas, makin tinggi suhunya, maka viskositasnya semakin
besar. Sedangkan densitas atau kerapatan suatu fluida didefinisikan sebagai massa
per satuan volume. Fluida diklasifikasikan sebagai fluida Newtonian dan non-
Newtonian. Dalam fluida Newtonian hubungan antara tegangan geser dan laju
regangan geser harus linier dengan kemiringan viskositas tersebut. Namun,
apabila fluida yang tegangan gesernya tidak berhubungan secara linier terhadap
laju regangan geser dinamakan Fluida non Newtonian. Gas dan cairan encer
cenderung bersifat fluida Newtonian sedangkan hidrokarbon berantai panjang
yang kental bersifat non-Newtonian (Pamuji, T.A, 2013)
3. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada praktikum kali ini :

 Viskometer Stromer dan Otswald


 Neraca analitik
 Gelas beker
 Pipet tetes
 Stopwatch

Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini :

 Larutan CMC 2%
 Suspensi campurab CMC 0,1% dengan veegum
 Air
 Alkohol
 Larutan gula 20%,40%,60%

4. Cara Kerja

A. Menentukan viskositas larutan gula 20%

Siapkan alat dan bahan

Timbang gula sebanyak 6 gram dan larutkan dengan aquadest 30 ml dalam


gelas beker

Ukur viskoitas larutan dengan menggunakan viscometer stromer

Lakukan 3 kali replikasi (dengan kecepatan vikometer yang berbeda-beda)


Amati dan catat hasil pengukuran
B. Pengukuran viskositas larutan gula 40%

Siapkan alat dan bahan

Timbang gula sebanyak 12 gram dan larutkan dengan aquadest 30 ml dalam


gelas beker

Lakukan 3 kali replikasi (dengan kecepatan vikometer yang berbeda-beda)


Amati dan catat hasil pengukuran

Lakukan 3 kali replikasi (dengan kecepatan vikometer yang berbeda-beda)


Amati dan catat hasil pengukuran

C. Pengukuran viskositas larutan Na CMC 2%

Siapkan alat dan bahan

Timbang Na CMC sebanyak 0,4g (400mg) dan larutkan dengan aquadest 20


ml dalam gelas beker

Ukur viskoitas larutan dengan menggunakan viscometer stromer

Lakukan 3 kali replikasi (dengan kecepatan vikometer yang berbeda-beda)


Amati dan catat hasil pengukuran
5. Perhitungan

Rincikanperhitungan

6. Hasil dan pembahasan

7. DokumentasiPraktikum

Notes:

Laporan Awal cukupdikerjakansampaipoin4 (Cara kerja)

Laporan Akhir dikerjakansampaidengan Daftar Pustaka poin8

DAFTAR PUSTAKA

Pamuji, Agung, T., dan Sudargana. 2013. Perancangan Sistem Pipeline Minyak
Premium Jalur Pekanbaru – Batam. Undergraduate thesis. Mechanical
Engineering Department. Faculty Engineering of Diponegoro University.
Semarang

Sinila, S. 2016. Farmasi Fisik Komprehensif. Jakarta: Kementerian Kesehatan


Republik Indonesia

Suhriani, Salengke, dan Suhardi. 2017. Rheology Cokelat Dari Formulasi Bubuk
Kakao dan Margarin. Jurnal AgriTechno. Vol 10(1).

Anda mungkin juga menyukai