Anda di halaman 1dari 7

LABORATORIUM KIMIA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

TUGAS PENDAHULUAN

PENGGUNAAN ALAT

NAMA : HESTI EKA PRATIWI

STAMBUK : 15020220097

KELAS : C4

KELOMPOK : 4

ASISTEN : HEXATRIANTO FATHUL RAHMAN

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2022
TUGAS PENDAHULUAN

1. Jelaskan perbedaan timbangan neraca dan timbangan analitik serta jelaskan


cara menggunakannya masing-masing ?
2. Jelaskan cara menggunakan PH meter, desikator dan tanur?
3. Jelaskan sifat-sifat bahan kimia berikut ini:
a. Titik didih
b. Titik leleh
c. Higroskopis
d. Korosif
4. Jelaskan prinsip kerja dari corong pisah, mikropipet dan buret ! (2 literatur)
5. Dalam membaca skala pada gelas ukur, perlu memperhatikan meniskus
cairan. Jelaskan apa yang dimaksud dengan meniskus dan pembagian
meniskus ! (2 literatur)

JAWABAN :
1. Timbangan neraca adalah neraca jenis timbangan paling sederhana yang
menggunakan satu tuas dengan sumbu atau pisau untuk menumpu lengan
neraca di bagian tengah-tengahnya untuk menggantungkan dua piringan
muatan untuk benda yang ditimbang dan anak timbangan yang diketahui
massanya (Firmansyah, D. A., 2021). Sedangkan timbangan analitik adalah
timbangan yang memiliki fungsi untuk menimbang bahan atau zat yang akan
digunakan sebelum melakukan suatu percobaan serta membutuhkan suatu
penimbangan. Alat ini sering digunakan untuk menimbang massa suatu bahan
kimia dengan akurat di laboratorium (Rahmah & Salsabila, 2022)
Cara penggunaan timbangan neraca :
1) Dikalibrasi terlebih dahulu dengan memutar sekrup yang ada di samping
piringan neraca sehingga posisi pada kedua garis neraca terlihat
seimbang.
2) Letakkan benda yang akan di ukur massanya pada piringan tersebut.
3) Menggeser skala yang dimulai dari skala besar baru bisa digunakan.
4) Jika pada kedua garis sudah seimbang maka baru memulai membaca hasil
(Rukmana, 2015)
Cara menggunakan timbangan analitik :
1) Menyiapkan anak timbangan dan electronic top-pan balance.
2) Mengatur posisi level timbangan, dengan memastikan gelembung udara
berada di tengah.
3) Memastikan timbangan tidak dalam keadaan off, dan mengkondisikan
timbangan dalam keadaan standby.
4) Menghidupkan timbangan setidaknya setengah jam sebelum melakukan
kalibrasi dan memastikan kondisi timbangan tidak dalam keadaan rusak.
5) Memastikan timbangan dalam keadaan bersih.
6) Mengkondisikan standard dan timbangan yang dikalibrasi.
7) Melakukan kalibrasi internal berdasarkan prosedur dalam pedoman
pemakaiannya.
8) Menggunakan sarung tangan yang sudah disediakan.
9) Melakukan kalibrasi daya ulang pembacaan.
10) Melakukan pengukuran dengan penyimpangan (keluaran dari nilai
nominal).
11) Menghitung nilai histerisis.
12) Mengukur nilai efek pembebanan tidak di pusat pinggan
13) Mematikan alat ukur unit under test apabila kalibrasi telah selesai
dilakukan.
14) Memasang stiker dan merapikan semua peralatan yang digunakan dan
mengembalikan ketempat awal.
15) Mencatat semua hasil pengukuran dalam lembar kerja yang telah
disediakan (Rahmah & Salsabila, 2022)

2. Cara penggunaan :
a. PH meter
1) Buka tutup pelindung
2) Rubah alat menghidupkan dengan menggeser tombol on pada bagian
atau alat
3) Celupkan alat PH meter kedalam larutan yang akan diuji sampai tanda
maksimum celupan
4) Aduk dengan hati hati dan tunggu sampai tampilan stabil. Catatlah nilai
PH larutan yang diukur
5) Setelah digunakan, bilas elektroda dengan air untuk mengurangi
konstaminasi dan simpan denga sedikit larutan dengan standar PH 7
pada tutup pelindung. (Rohman, 2021)
b. Desikator
1) Membuka penutup desikator / eksikator dengan cara menggesernya
2) Letakkan alat / bahan dari oven yang hendak didingikan atau
dikeringkan diatas saringan porselen desikator / eksikator.
3) Setelah alat/bahan masuk, tutup kembali penutup dengan cara
menggesernya kembali.
4) Tunggu beberapa saat sampai alat/ bahan sudah dingin dan bebas
air,buka kembali seperti langkah nomor 1
5) Jika dilakukan penimbangan akan diperoleh bobot yang stabil ( tidak
terpengaruh air) (Susanti, 2017)
c. Tanur (furnace)
1) Disambungkan steker pada furnace ke stop kontak.
2) Furnace dinyalakan.
3) Dimasukkan sampel pada cawan porselen
4) Tutup furnace dibuka kemudian cawan porselen yang berisi sampel
dimasukkan.
5) Diatur suhu dan waktu pada furnace.
6) Setelah selesai, sampel dikeluarkan dari furnace.
7) Furnace dimatikan, kemudian steker dicabut dari stop kontak. (Tim
Laboratorium Proses Industri Kimia, 2018)
3. Sifat-sifat bahan kimia :
a. Titik didih adalah suhu yang tekanan uap jenuhnya sama dengan tekanan di
atas permukaan zat cair. (Firmansyah, 2018)
b. Titik leleh adalah temperatur dimana suatu senyawa mulai beralih fasa
dari padatan menjadi cairan, sampai dengan terjadinya pelelehan
sempurna. Dalam pengertian lainnya, titik leleh juga dapat diartikan suatu
temperatur dimana suatu zat padat berubah menjadi cairan pada tekanan
satu atmosfer. (Hidayanti,2016)
c. Higroskopis yaitu sifat yang memiliki kemampuan rehidrasi atau
kemampuan menyerap molekul air secara absorpsi (proses masuknya zat
cair ke dalam zat padat). (Alhanannasir & Murtado, 2020)
d. Korosif yaitu bahan dan formulasi dengan notasi "corrosive" yang merusak
jaringan hidup. Jika suatu bahan merusak kesehatan dan kulit hewan uji
atau sifat ini dapat diprediksi karena karakteristik kimia bahan uji, seperti
asam (pH 2 %) (Ramadhani, 2020).

4. Prinsip kerja :
a. Prinsip kerja corong pisah yaitu untuk memisahkan zat/senyawa tertentu
dalam sampel berdasarkan kelarutan dalam pelarut tertentu yang memiliki
perbedaan fase. Campuran dua fase dimasukkan kedalam corong pisah
kemudian didiamkan agar pemisahan antara dua fase berlangsung,
penyumbatan dan keran corong dibuka dan dua fase larutan ini dipisahkan
dengan mengontrol keran corong. (Febrianti et al., 2019).
b. Prinsip kerja mikropipet yaitu alat presisi yang didesain untuk pengikutan
dan pemindahan larutan dengan volume kecil (skala mikroliter) yang
akurat. Mikropipet memiliki prinsip kerja saat bulb (plunger) ditekan, maka
udara yang ada di bagian dalam pipet akan mendorong kebar dan menjadi
vakum, Selanjutnya, saat ujung piper dimasukkan ke dalam cairan lalu
plunger dilepaskan, maka catan akan masuk ke dalam pipet lewat ti Cairan
di dalam pipet ini akan siap dipindahkan ke wadah lain, yakni dengan cam
menekan plungernya. (Dwitama, A. F.,2020)
c. Prinsip kerja buret yaitu untuk memberikan tetes demi tetes sejumlah
volume larutan yang diketahui dengan teliti pada proses titrasi. Prinsip
kerja buret harus bersih, kering dan bebas lemak sebelum digunakan.
Sebelum titrasi dimulai, pastikan tidak ada gelembung udara di bawah kran
karena menyebabkan kesalahan saat melakukan titrasi. ( Setiawan, A. W. I.,
2014)
5. Meniskus adalah suatu zat cair dan gelas akan membentuk suatu
kelengkungan pada zat cair. (Rachmawati, A., 2017). Meniskus dibedakan
menjadi 2 yaitu :
 Meniskus cembung adalah permukaan zat cair yang berbentuk cembung
(melengkung ke atas atau melengkung ke luar pada suatu bejana).
(Sulistyarini, D. M., 2008)
 Meniskus cekung adalah permukaan zat cair yang berbentuk cekung yaitu
melengkung ke bawah atau melengkung ke dalam pada suatu.
(Sulistyarini, D. M., 2008)
DAFTAR PUSTAKA

Alhanannasir, A., & Murtado, A. D. 2020. KARAKTERISTIK KIMIA DAN


ORGANOLPETIK PEMPEK LENJER KECIL KERING DENGAN PERLAKUAN
KONSENTRASI CaCl2. Jurnal Agroteknologi, 14(01), 69.
https://doi.org/10.19184/j-agt.v14i01.14179

Dwitama, A. F. 2020. Mikropipet. Purwokerto: Universitas Muhammadiyah


Puworkerto

Febrianti, D. R., Susanto, Y., Niah, R., & Latifah, S. 2019. Aktivitas Antibakteri
Minyak Atsiri Kulit Jeruk Siam Banjar (Citrus reticulata) Terhadap
Pertumbuhan Pseudomonas aeruginosa. Jurnal Pharmascience, 6(1), 10.
https://doi.org/10.20527/jps.v6i1.6070

Firmansyah, D. A., Pawistri, S. A., Maulana, M. D. K., & Ardiansah, S. 2021. Neraca
dengan Penyeimbang Tarikan Solenoid Linear dan Redefinisi Satuan
Kilogram. Jurnal Otomasi Kontrol Dan Instrumentasi, 13(2), 73–79.
https://doi.org/10.5614/joki.2021.13.2.2

Firmansyah, J. (2018). Eksplanasi Ilmiah Air Mendidih Dalam Suhu Ruang. Jurnal
Filsafat Indonesia, 1(2), 75. https://doi.org/10.23887/jfi.v1i2.13993

Hidayanti, F. (2016). Perancangan Alat Peraga Differential Thermal Analysis


Untuk Analisis Titik Leleh Material. Journal of Sainstek, 8(2), 113–127

Kiranawati, S. (2021). Plagiat Merupakan Tindakan Tidak Terpuji Plagiat


Merupakan Tindakan Tidak Terpuji. Repository.Usd.Ac.Id, 1–85

Rahmah, F., & Salsabila, F. F. 2022. Uji Kalibrasi Alat Ukur Massa pada Neraca
Analitik Menggunakan Metode Perbandingan Langsung. STRING (Satuan
Tulisan Riset Dan Inovasi Teknologi), 7(1), 24.
https://doi.org/10.30998/string.v7i1.12138

Rachmawati, A. 2017. Analisis Keterampilan Menggunakan Alat Praktikum Dasar


Mahasiswa Pendidikan Kimia. Skripsi, 1–133.

Ramadhani, Sulistyani Puteri. 2020. Pengelolahan Laboratorium: Penerbit Yiesa


Rich Foundation

Rohman, dkk. 2021. Analisis Obat Secara Volumetri. Gadjah Mada University
Press: Yogyakarta

Rukmana, S. T. 2015. Laporan Praktikum Alat Ukur Neraca Ohaus, pp. 13

Setiawan, A. W. I. 2014. Jenis-Jenis Alat Laboratorium. Bali: Politeknik


Kesehatanh Denpasar
Sulistyarini, D. M. 2008. Pengaruh motivasi belajar, kepercayaan diri, dan
keaktifan siswa di dalam proses belajar mengajar terhadap hasil belajar
siswa dalam ranah kognitif serta cara meningkatkan motivasi belajar siswa
kelas vii smp pangudi luhur 1 yogyakarta pada sub pokok bahasan gaya
antar partikel zat. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma

Susanti, R. sindi. 2017. Penggunaan Desikator/Exicator. Kementerian


Riset,Teknologi Dan Pendidikan Tinggi Universitas Negeri Semarang (Unnes)
Fakultas Ilmu Keolahragaan Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, 50229.

Tim Laboratorium Proses Industri Kimia. 2018. Standard Operating Procedure


Laboratorium Proses Industri Kimia Disusun Oleh: Universitas Sumatera
Utara Medan

Anda mungkin juga menyukai