Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi yang begitu pesat dewasa ini

telah menyebabkan setiap aktifitas dunia usaha harus ikut mengalami

perkembangan yang pesat, sehingga wajar jika ilmu pemasaran wajib dimiliki

oleh pelaku usaha dalam bidang apapun, karena dengan ilmu pemasaran

seseorang dalam hal ini pelaku bisnis akan lebih memahami persaingan bisnis

yang sesungguhnya.

Pemasaran merupakan ujung tombak perusahaan, hal itu terlihat jelas

ketika hanya orang-orang pemasaran yang ditugaskan untuk menembus dan

membuka jaringan pasar guna menawarkan dan menjual produk perusahaan

supaya mendapatkan konsumen yang handal yang pada gilirannya akan

meningkatkan volume penjualan produk. Semakin ketatnya persaingan bisnis

dewasa ini, telah menuntut perusahaan untuk dapat menerapkan manajemen

yang lebih baik, selain kualitas produk, juga strateginya adalah memperbaiki

pemasarannya.

Pemasaran merupakan salah satu fungsi yang dilakukan perusahaan

untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya, agar bias

berkembang dan menghasilkan laba yang maksimal.

Menurut Stanton (1996: 9), Pemasaran (marketing) adalah suatu system total

dalam kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga,


1
2

mempromosikan, dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan

keinginan barang dan jasa kepada para konsumen pada saat iini maupun

konsumen potensial.

Dengan tahap-tahap ini perusahaan membangun suatu program

pemasaran untuk mencapai pasarnya dan sasaran. Sebuah program pemasaran

yang efektif membutuhkan bauran pemasaran yang efektif pula, artinya

kombinasi strategi yang baik antara keempat unsur bauran pemasaran yaitu

bauran produk, bauran harga, bauran promosi dan bauran saluran distribusi

atau keberadaan lokasi.

Bauran pemasaran atau marketing Mix merupakan peralatan atau alat

bagi marketer yang terdiri dari berbagai elemen suatu program pemasaran yang

perlu dipertimbangkan agar implementasi strategi pemasaran yang diterapkan

dapat berjalan sukses. Marketing Mix pada produk barang berbeda dengan

marketing mix untuk produk jasa. Marketing Mix untuk produk mencakup 4P :

Product, Price, Place dan Promotion.

Bauran pemasaran dapat dianggap sebagai solusi masalah yang mampu

menjawab setiap perkembangan permasalahan dalam bidang pemasaran. Maka

memahami bauran pemasaran secara konsep menjadi penting sebelum

memutuskan memasuki pasar dan mendeteksi apa yang menjadi permasalahan

di pasar. Pemahaman mengenai bauran pemasaran sangat penting untuk para

praktisi bisnis atau kalangan pengusaha.

Untuk menjangkau pasar sasaran yang ditetapkan, maka setiap

perusahaan perlu mengelola kegiatan pemasarannya dengan baik. oleh karena

itu perusahahan harus dapat mengkombinasikan unsur-ubsur bauran pemasaran


3

dalam priporsi yang tepat, sehingga pemasarannya sesuai dengan lingkungan

perusahaan, dapat memuaskan pasar sasaran dan tetap sejalan dengan sasaran

perusahaan dalam bidang pemasaran secara keseluruhan. Bauran pemasaran

yang telah ditetapkan perusahaan sebaiknya selalu disesuaikan dengan kondisi

dan situasi yang dihadapi.

Suatu produk tidak akan dibeli bahkan dikenal apabila konsumen tidak

mengetahui kegunaa, keunggulan dan dimana produk dapat diperoleh dan

berapa harganya. Oleh karena itu unsur-unusr bauran pemasaran berguna untuk

memperkenalkan bahkan mempengaruhi konsumen agar mau membeli dan

memakai produk yang dipasarkan. Disini dimaksudkan perlunya peran

komunikasi pemasaran, karena terdapatnya konsumen setia dan konsumen

potensial di setiap tempat. Konsumen potensial memiliki kemampuan untuk

membeli produk namun belum memiliki keinginan untuk melakukannya.

Pada konsumen setia harus tetap dipromosikan juga, guna menjaga

kesetiaan pada konsumen untuk menjaga ketetapan hatinya pada produk

sehingga feed back yang diharapkan adanya pembelian ulangan dan

rekomendasinya untuk menyebarkan informasi kepada orang lain untuk ikut

membeli seperti yang dilakukannya.

Sumber daya manusia merupakan asset utama yang harus dipelihara dan

dikembangkan secara efektif dan efisien guna mewujudkan kinerja yang

optimal untuk mencapai tujuan sebuah perusahaan. Pada hakikatnya manusia

adalah makhluk pekerja dimana manusia baru dikatakan hidup bermakna

apabila ia bekerja dan berkarya. Seperti yang dikatakan oleh Alan Richardson

‘Man is a worker by nature’ (1958). Dalam memenuhi kebutuhan hidup pun


4

manusia perlu dan harus untuk bekerja. Negara Indonesia adalah Negara

kepulauan yang tersebar dari Sabang sampai Merauke dengan jumlah

penduduk kurang lebih 265 juta orang menurut Badan Pusat Statistik tahun

2018, hal ini menandakan banyaknya SDM yang tersedia di Indonesia. Namun

jumlah sumber daya manusia yang besar ternyata belum mendorong tingginya

produktivitas dalam bekerja sehingga berdampak kurang baik terhadap

perusahaan dan pendapatan negara.

Kurangnya produktivitas dalam bekerja dapat terjadi karena beberapa

alasan misalnya saja kurangnya motivasi dari atasan, upah yang kecil, ataupun

karena lemahnya kompetensi yang dimiliki. Hal tersebut jika terjadi secara

terus menerus akan memberikan dampak negatif untuk kemajuan

perekonomian di Indonesia. Produktivitas tenaga kerja Indonesia masih relatif

lebih rendah dibandingkan tiga negara kompetitor utama di ASEAN, yaitu

Singapura, Malaysia, dan Thailand. Padahal saat ini kita sudah memasuki era

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA$), dimana pihak asing berhak masuk ke

Indonesia untuk membuka usaha, hal ini dapat menjadi ancaman bagi negara

Indonesia jika tidak meningkatkan motivasi dan produktivitas kerja mereka.

Produktivitas kerja karyawan merupakan suatu akibat dari persyaratan kerja

yang harus dipenuhi oleh setiap karyawan. Persyaratan itu adalah kesediaan

karyawan untuk bekerja dengan penuh semangat dan tanggung jawab. Seorang

karyawan yang memenuhi prasyarat kerja adalah karyawan yang dianggap

mempunyai kemampuan, jasmani yang sehat, kecerdasan, dan pendidikan

tertentu dan telah memperoleh keterampilan untuk melaksanakan tugas yang


5

bersangkutan dan memenuhi syarat yang memuaskan dari segi kualitas dan

kuantitas.

Sebuah perusahaan pada umumnya memiliki jumlah karyawan yang

banyak. Agar karyawan-karyawan perusahaan tersebut memiliki kinerja yang

baik sehingga mencapai tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan, maka

diperlukan motivasi yang cukup dalam bekerja. Maka dari itu dorongan

motivasi dari pimpinan perusahaan amatlah penting untuk karyawannya.

PT. Darussyifa Hikmah Tirta merupakan perusahaan baru yang bergerak

di bidang Air Minum Dalam Kemasan. Sebagai perusahaan baru tentunya

banyak hal yang harus disiapkan dan diberdayakan, guna lebih mendorong

perkembangan perusahaan sesuai yang diharapkan oleh pendirinya. Motivasi

pimpinan merupakan asfek yang diperlukan untuk dapat mendorong kinerja

dan disiplin karyawan sehari-hari, karyawan baru di perusahaan yag baru juga,

adalah dua kondisi yang menjadi tantangan sekaligus juga asset yang dapat

dimanfaatkan oleh pimpinan dalam menjalankan misi dan visi perusahaannya.

Sebagai perusahaan baru, PT. Darussyifa Hikmat Tirta dihadapkan pada

kondisi persaingan eksternal yang ketat untuk dapat merebut pangsa pasar yang

sudah dikuasai oleh pesaing yang sudah lama bergerak. Di Internal perusahaan

sendiri, factor kesiapan dan keseriusan serta disiplin karyawan merupakan

tantangan tersendiri yang harus bisa dikendalikan, keberadaan pimpinan yang

mampu memberikan motivasi kerja saja tidak cukup tanpa dibarengi pemberian

kompensasi yang layak untuk semua karyawannya. Dalam situasi yang

dilematis seperti ini, sudah pasti diperlukan strategi yang tepat untuk

mensinergikan dan menciptakan iklim kerja yang kondusif di kalangan


6

karyawan melalui penerapan kompensasi yang sesuai dengan kemampuan

perusahaan tapi juga dapat diterima oleh semua karyawan.

Tahun 2022 ini PT. Darussyifa Hikmah Tirta tepat berusaha 7 tahun,

meski masih tergolong baru berdiri tapi upaya untuk menngkatkan

produktivitas kerja dilakukan oleh manajemen PT. Darussyifa Hikmah Tirta,

baik melalui langkah yang formal maupun informal. Langkah formal

dilakukan melalui pemberlakuan Reward dan Funishment berupa pemberian

penghargaan untuk karyawan berprestasi setiap 3 bulan sekali, pemberian

insentif untuk karyawan yang zero absen, bahkan hingga pemberian bea siswa

kepada anak-anak dari karyawan yang berprestasi di bidang akademik di

sekolahnya.

Pemasaran dalam hal ini strategi Bauran Pemasaran, adalah strategi yang

sudah coba dilakukan oleh PT. Darussyifa Hiah Tirta guna mengikuti

persaingan eksternal, khususnya dalam menjangkau konsumen potensial dan

mempertahankan konsumen setia. Pada prinsipnya Bauran pemasaran adalah

alat bagi perusahaan dan pengusaha untuk mempengaruhi konsumen agar

mengenal produk yang ditawarkan, kemudian menyenangi dan melakukan

transaksi pemnelian serta akhirnya konsumen tersebut menjadi puas.

Oleh karena itulah, penulis tertarik untuk mencoba menelaah mengenai


PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AIR MINUM

LAVIDA DI PT. DARUSSYIFA HIKMAH TIRTA SUKABUMI.


7

B. Rumusan Masalah

Salah satu misi sebuah perusahaan adalah agar volume penjualan bias

tercapai secara maksimal, untuk mencapai itu itu perusahaan dituntut agar

mampu menerapkan strategi pemasaran yang tepat dalam hal ini melalui

strategi Bauran Pemasaran..

Berdasarkan uraian masalah yang melatarbelakangi penelitian ini, maka

penulis membuat masalah masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana hubungan biaya promosi terhadap volume penjualan

air minum AMDK Lavida terhadap volume penjualan di PT.

Darussyifa Hikmah Tirta Sukabumi?

2. Bagaimana pengaruh biaya promosi terhadap volume penjualan

air minum AMDK Lavida terhadap volume penjualan di PT.

Darussyifa Hikmah Tirta Sukabumi?

3. Bagaimana tinjauan ekonomi Islam dalam biaya promosi

terhadap volume penjualan?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui hubungan biaya promosi terhadap volume penjualan air minum

AMDK Lavida terhadap volume penjualan di PT. Darussyifa Hikmah Tirta

Sukabumi.

2. Mengetahui pengaruh biaya promosi terhadap volume penjualan air minum

AMDK Lavida terhadap volume penjualan di PT. Darussyifa Hikmah Tirta

Sukabumi.
8

3. Mengetahui tinjauan ekonomi Islam dalam biaya promosi terhadap volume

penjualan.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitan ini secara teoritis diharapkan menjadi salah satu referensi dalam

penerapan konsep Pemasaran khususnya strategi Bauran Pemasaran dalam

perusahaan, khususnya di perusahaan bidang Air Minum Dalam Kemasan

(AMDK), untuk menjadi kontribusi dalam implementasi Ilmu Komunikasi

khususnya bidang Pemasaran.

2. Manfaat Praktis

Adapun secara praktis,penelitian ini diharapkan memberikan manfaat

kepada :

a. Untuk Perusahaan :

Diharapkan penelitian ini menjadi salah satu referensi guna

pengembangan ilmu pemasaran dalam hal ini strategi bauran

pemasaran, dalam upaaya meningkatkan volume penjualan produk

perusahaan.

b. Untuk Marketer ;

Penelitian ini diharapakan menjadi acuan ilmu bagi praktisi marketing

dalam melakukan aktifitas kerjanya guna mempertahankan konsumen

setia nya maupun menjangkau konsumen potensial.

c. Untuk Peneliti Lain


9

Penelitian ini diharapakan menjadi salah satu referensi untuk bahan

pengembangan penelitian lain yang lebih mendalam dalam mengkaji

Ilmu Pemasaran, khususnya Strategi Bauran Pemasaran.

d. Untuk Kampus

Penelitian ini diharapkan menjadi sumbangsih untuk Pengembangan

Ilmu Ekonomi di Institut Agama Islam Sukabumi (IAIS), khususnya

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Prodi Ekonomi Islam.

E. Tinjauan Pustaka

Dalam melakukan Penulisan skripsi ini, penulis terlebih dahulu sudah

melakukan tinjauan pustaka terhadap beberapa judul skripsi yang relevan

dengan penelitian yang penulis buat. Adapun tinjauan Pustaka yang sudah

penulis lakukan adalah sebagai berikut :

1. Kadarusman, 2017 : “Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan


Pembelian Mebel Pada PT. Atiqah Prima di Takalar”. Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan
pembelian mebel pada PT. Atiqah Prima di Takalar.
2. MIRNAWATI, 2017 : “Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap
eningkatan Volume Penjualan Motor Susuzuki Satria pada PT.Sinar Galesong
Mandiri Makassar”, FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis pengaruh bauran pemasaran terhadap peningkatan volume penjualan
motor suzuki satria pada PT Sinar Galesong Mandiri Makassar.
3. Haqi, Masna Munadiya, 2020 : “Strategi Bauran Pemasaran Dalam
Meningkatkan Perkembangan Usaha di Alina Fotokopi Ponorogo”, Skripsi.
Jurusan Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama
Islam Negeri Ponorogo. Penelitian ini akan bertujuan untuk mengetahui
bagaimana strategi bauran pemasaran dalam meningkatkan perkembangan usaha
yang meliputi jumlah konsumen dan pendapatan di Alina Fotokopi Ponorogo.
4. Arum Puspa Utami, 2016, “PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI MINIMARKET KOPMA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA”. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran meliputi
produk, harga, promosi, lokasi, orang/SDM, bukti fisik, dan proses, baik secara
simultan maupun parsial terhadap keputusan pembelian konsumen di minimarket
KOPMA Universitas Negeri Yogyakarta.
10
11

5. JUNIAR, 2019, “ANALISIS BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX)


BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH (STUDI KASUS: PT. HUMAIRA TRADING
DI KABUPATEN ACEH BESAR)”, PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI AR-RANIRY BANDA ACEH. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis dan implementasi bauran pemasaran (marketing mix) berdasarkan
prinsip syariah pada PT. Humaira Trading di Kabupaten Aceh Besar. Variabel
marketing mix terdiri dari produk, harga, promosi, dan distribusi.

Tabel 1.1

No Peneliti Kesamaan Perbedaan


1 Kadarusman, (2017), Metode penelitian adalah Penelitian akan
Pengaruh Bauran metode kualitatif, yaitu difokuskan pada
Pemasaran Terhadap penelitian yang prodsedur aktifitas Pemasaran
Keputusan Pembelian penelitiannya menghasilkan di dengan Penerapan
Mebel Pada PT. data deskriptif, dengan Bauran Pemasaran
Atiqah Prima di metode penelitian
aspek 4P (Product,
Takalar kepustakaan untuk
pengumpulan data dengan Price, Place,
menggunakan skala likert dan Promotion) PT.
metode penentuan sampel Darussyifa Hikmah
yang digunakan adalah teknik Tirta Sukabumi,
Incidental Sampling sebanyak yang bergerak dalam
100 orang. Metode analisis Bidang Air Minum
menggunakan adalah uji Dalam Kemasan
reabilitas, ujivaliditas, Uji Merk Lavida.
Regresi Berganda, Koefisien
Determinasi, Uji F dan Uji T.
2 MIRNAWATI, 2017 : Metode penelitian adalah Penelitian akan
“Analisis Pengaruh metode kualitatif Data difokuskan pada
Bauran Pemasaran penelitian ini berupa data aktifitas Pemasaran
Terhadap eningkatan sekunder yang diperoleh Air Minum di PT.
Volume Penjualan langsung dari perusahaan PT
Darussyifa Hikmah
Motor Suzuki Satria Sinar Galesong Mandiri dan
pada PT. Sinar Juga hasil dari wawancara
Tirta Sukabumi,
Galesong Mandiri dengan beberapa karyawan. yang bergerak dalam
Makassar” Uji hipotesis dengan Bidang Air Minum
menggunakan regresi linear Dalam Kemasan
berganda menunjukkan Merk Lavida.
bahwa bauran pemasaran
berpengaruh signifikan
terhadap peningkatan volume
penjualan, bauran pemasaran
memiliki pengaruh sebesar
98.5% dan 2.4% ditentukan
oleh faktor lain.
12

3 Haqi, Masna Munadiya, Dalam penelitian ini, metode Penelitian akan


2020 : “Strategi Bauran yang digunakan adalah difokuskan pada
Pemasaran Dalam metode penelitian kualitatif aktifitas Pemasaran
Meningkatkan deskriptif. Penulis Produk bukan jasa
Perkembangan Usaha di menganalisis data dengan
dengan Penerapan
Alina Fotokopi Ponorogo”, cara mengimplementasikan
semua data berupa gambaran
Bauran Pemasaran
dan penjelasan keseluruhan aspek 4P (Product,
objek yang diteliti mengenai Price, Place,
segala aspek yang ada dalam Promotion) PT.
Alina Fotokopi Ponorogo Darussyifa Hikmah
dengan cara menguraikan Tirta Sukabumi,
pokok bahasan yang diteliti yang bergerak
yaitu strategi bauran dalam Bidang Air
pemasaran Minum Dalam
Kemasan Merk
Lavida
4 Arum Puspa Utami, 2016, Jenis penelitian ini adalah Penelitian akan
“PENGARUH BAURAN assosiatif kausal. Populasi difokuskan pada
PEMASARAN TERHADAP penelitian ini adalah aktifitas Pemasaran
KEPUTUSAN konsumen minimarket di Wilayah
PEMBELIAN KONSUMEN KOPMA UNY, yang rata-
Sukahumi yang
DI MINIMARKET KOPMA rata 957 orang/hari. Teknik
UNIVERSITAS NEGERI pengambilan sampel yang
mencakup
YOGYAKARTA”. digunakan adalah insidental konsumen dan
PROGRAM STUDI sampling, dan dengan teknik agent serta
PENDIDIKAN EKONOMI tersebut diperoleh 91 orang distributor yang
FAKULTAS EKONOMI sebagai sampel. Teknik tersebar luas untuk
UNIVERSITAS NEGERI pengumpulan data yang menjadi baik itu
YOGYAKARTA”. digunakan adalah angket. konsumen setia PT.
Metode analisis data yang Darussyifa Hikmah
digunakan adalah analisis Tirta Sukabumi,
regresi berganda. yang bergerak
dalam Bidang Air
Minum Dalam
Kemasan Merk
Lavida maupun
konsumen
potensial.
5 JUNIAR, 2019, “ANALISIS Metode yang digunakan Penelitian akan
BAURAN PEMASARAN metode kualitatif pendekatan difokuskan pada
(MARKETING MIX) analisis deskriptif. Sumber aktifitas
BERDASARKAN PRINSIP data diperoleh dari observasi, penggunanan
SYARIAH (STUDI KASUS: wawancara dan dokumentasi.
strategi
PT. HUMAIRA TRADING Hasil penelitian ini
DI KABUPATEN ACEH menunjukkan penerapan
BauranPemasaran
BESAR)”, PROGRAM marketing mix tersebut sudah di dengan aspek 4P
STUDI EKONOMI dilakukan dengan baik dan (Product, Price,
SYARIAH FAKULTAS sesuai dengan prinsip Place, Promotion)
EKONOMI DAN BISNIS syariah, serta tidak ada PT. Darussyifa
13

ISLAM UNIVERSITAS unsur-unsur yang Hikmah Tirta


ISLAM NEGERI AR- menyimpang dengan syariat Sukabumi, yang
RANIRY BANDA ACEH Islam dalam proses bergerak dalam
pemasarannya sesuai teladan Bidang Air Minum
Rasulullah.
Dalam Kemasan
Merk Lavida

Berdasarkan Tabel 1.1 diatas, penulis terlebih dahulu menguraikan

mengenai konsep bauran pemasaran yang meliputi 4P (Product, Price, Place

dan Promotion) untuk kemudian dianalisa pengaruhnya pada penerapannya di

Perusahaan PT. Darussyifa Hikmah Tirta, terhadap volme penjualan Produk

AMDK Lavida.

F. Kerangka Penelitian

Bauran pemasaran adalah suatu konsep kunci dalam teori pemasaran modern.

Alat yang digunakan oleh perusahaan dalam kegiatan pemasaran disebut bauran

pemasaran atau marketing mix, disebut bauran (mix) karena merupakan kombinasi

atau gabungan dari beberapa alat pemasaran. Bauran pemasaran merupakan

cerminan cara untuk menciptakan dan mempertahankan pelanggan demi

mendapatkan laba. (Donni Junni Priansa, Bandung: 13 Alfabeta, 2017).

Dalam pemasaran dibutuhkan strategi atau taktik agar tujuan dapat dicapai

dengan baik. Jika sebuah perusahaan sudah menggunakan manajemen pemasaran

berarti sudah mengemas bauran pemasaran (marketing mix) didalamnya. Bauran

pemasaran adalah sekumpulan alat pemasaran (marketing mix) yang dapat digunakan

oleh perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran. Bauran

pemasaran adalah suatu istilah yang menggambarkan seluruh unsur pemasaran dan

faktor produksi yang dikerahkan guna mencapai tujuantujuan badan usaha misalnya
14

mencapai laba, return of investment, peningkatan omzet penjualan, meningkatkan

pendapatan, menguasai pasar dan sebagainya. (Jumingan, Jakarta: 72, PT Bumi

Aksara, 2011).

Bauran pemasaran (marketing mix) merupakanunsur-unsur pemasaran yang

saling terkait, dibaurkan, diorganisir dan digunakan dengan tepat, sehingga

perusahaan dapat mencapai tujuan pemasaran dengan efektif. Bauran pemasaran

terdiri dari semua hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi

produknya. Berbagai kemungkinan ini dapat dikelompokkan menjadi empat

kelompok variabel yang disebut “empat P”: product (produk), price (harga), place

(tempat), dan promotion (promosi).

1. Product (Produk)

Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan,

dimiliki, dipakai, atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan dan

kebutuhan. Dalam pengertian luas, produk mencakup apa saja yang bisa

dipasarkan, termasuk benda-benda fisik, jasa manusia, tempat, organisasi, dan

ide atau gagasan. Jadi, produk itu bukan hanya berbentuk sesuatu yang berwujud

saja seperti makanan, pakaian, dan sebagainya, akan tetapi juga sesuatu yang

tidak berwujud seperti pelayanan jasa. Semua diperuntukkan bagi pemuasan

kebutuhan dan keinginan dari konsumen. Produk adalah sesuatu yang bisa

ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi suatu kebutuhan atau keinginan yang

bisa meliputi barang dan jasa. Dalam mengembangkan rencana produk harus

memperhatikan mutu, desain, fitur, ukuran, opsi (option), nama, kemasan.

Menurut Fandy Tjiptono produkmerupakan bentuk penawaran organisasi jasa

yang ditujukan untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemuasan kebutuhan


15

dan keinginan pelanggan. Produk dapat didefinisikan sebagai hasil produksi

yang meliputi konsep total. Secara terpadu konsep tersebut meliputi barang,

kemasan, merek, label, pelayanan dan jaminannya . Menurut Kotler produk

merupakan sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta,

dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan

atau keinginan pasar yang bersangkutan. 33 Perusahaan harus menciptakan suatu

produk sesuai dengan keinginan pasar untuk mencapai tujuan perusahaan dengan

efektif Sekarang ini orang-orang tidak lagi bersaingan dengan produk yang

dihasilkannya saja, tetapi lebih banyak bersaingan dalam aspek tambahan pada

produknya, seperti aspek pembungkus, servis, iklan, pemberian kredit,

pengiriman, dan faktor-faktor lainnya yang dapat menguntungkan konsumen.

Berikut tingkatan produk yang diungkapkan oleh Kotler dalam bukunya Buchari

Alma:

1) Core benefit, yaitu keuntungan yang mendasar dari sesuatu yang telah dibeli

konsumen yang harus dipenuhi oleh produsen.

2) Expected product, konsumen mempunyai harapan terhadap barang atau jasa

yang telah dibelinya.

3) Augment, ada suatu nilai tambah diluar apa yang telah di bayangkan

konsumen.

4) Potential product, yaitu menambahkan nilai ke transaksi di luar harapan

pelanggan dan bisa menjadi kunci pembeda dari kompetitor.

2. Price ( Harga )

Harga(price) adalah suatu nilai tukar yang bisa disamakan dengan uang atau

barang lain untuk menfaat yang diperoleh dari suatu barang atau jasa bagi
16

seseorang atau kelompok pada waktu tertentu dan tempat tertentu.35 Harga

merupakan satu-satunya elemen bauran pemasaran yang menghasilkan

pendapatan. Harga barang merupakan sejumlah uang yang dibayarkan sebagai

imbalan atas apa yang telah dinikmati konsumen. 36 Penetapan harga sebagai

elemen bauran pemasaran dan perencanaan pemasaran akan menentukan posisi

produk disuatu pasar serta laba yang dapat dihasilkan oleh produk tersebut. Setiap

tugas pemasaran termasuk penetapan harga harus diarahkan untuk mencapai

sebuah tujuan. Sehingga harus ditetapkan sasaran penetapan harga sebelum

menetapkan harga itu sendiri. Sasaran penetapan harga salah satunya yaitu sasaran

yang berorientasi kepenjualan. Sasaran penetapan harga bisa diarahkan pada

volume penjualan, mempertahankan atau meningkatkan pangsa pasar perusahaan.

Sedangkan strategi yang dapat digunakan dalam penentuan harga yang

memengaruhi psikologi konsumen adalah :

1) Prestige pricing (harga prestise) : menetapkan harga yang tinggi demi

membentuk image kualitas produk yang tinggi yang umumnya dipakai untuk

produk shopping dan specially.

2) Odd priccing ( harga ganjil) : menetapkan harga ganjil atau sedikit di bawah

harga yang telah ditentukan dengan tujuan agar pembeli secara psikologis

mengira produk yang akan dibeli lebih murah.

3) Multiple unit pricing (harga rabat): memberikan potongan harga tertentu

apabila konsumen membeli produk lain dalam jumlah banyak.

4) Pricing lining (harga lini) : memberikan cakupan harga yang berbeda pada lini

produk berbeda.
17

3. Place ( Tempat/saluran distribusi)

Untuk menjalankan usaha diperlukan tempat usaha yang dikenal dengan lokasi.

Lokasi merupakan tempat melayani konsumen, dapat pula diartikansebagai

tempat untuk memajangkan barang-barang dagangannya. Place pada produk

yang menawarkan jasa diartikan sebagai tempat pelayanan jasa tersebut.

Tempat/saluran distribusi merupakan keputusan distribusi menyangkut

kemudahan akses terhadap jasa bagi para konsumennya. Tempat dimana produk

tersedia dalam sejumlah saluran distribusi dan outlet yang memugkinkan

konsumen dapat dengan mudah memperoleh suatu produk. Memilih lokasi

usaha merupakan salah satu kegiatan awal yang harus dilakukan sebelum

perusahaan memulai beroperasi. Lokasi merupakan salah sau faktor penting bagi

perusahaan karena dapat memengaruhi minat konsumen untuk bertransaksi di

perusahaan tersebut. Ada beberapa faktor kunci dalam menentukan lokasi usaha

yang ideal, antara lain:

1) Dekat dengan bahan baku

2) Dekat dengan konsumen

3) Ketersediaan tenaga kerja

4) Sarana dan prasarana

Perlu diketahui bahwa saluran distribusi memiliki fungsi tertentu. Fungsi-

fungsi tersebut menunjukan betapa pentingnya strategi distribusi bagi perusahaan.

Adapun fungsi saluran distribusi adalah sebagi berikut:

1) Fungsi transaksi

Adalah fungsi yang meliputi bagaimana perusahaan menghubungi dan

mengkomunikasikan produknya dengan calon pelanggan. Fungsi ini membuat


18

mereka sadar terhadap produk yang telah ada dan menjelaskan kelebihan serta

manfaat produk tersebut.

2) Fungsi logistik

Merupakan fungsi yang meliputi pengangkutan dan penyortiran baran, termasuk

sebagai tempat menyimpan, memelihara, dan melindungi barang. Fungsi ini

penting agar barang yang diangkut tiba tepat waktu dan tidak rusak atau cepat

busuk.

3) Fungsi fasilitas

Fungsi fasilitas meliputi penelitian dan pembiayaan. Penelitian yakni

mengumpulkan informasi tentang jumlah anggota saluran dan pelanggan lainnya.

Pembiayaan adalah memastikan bahwa anggota saluran tersebut mempunyai

uang yang cukup guna memudahkan aliran barang melalui saluran distribusi

sampai ke konsumen akhir.

4. Promotion (Promosi)

Promosi suatu bentuk komunikasi pemasaran yang merupakan aktifitas

pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk,

dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar

bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan

perusahaan yang bersangkutan. Promosi pada zaman pemasaran modern

sekarang ini tidak dapat diabaikan. Dimana produsen sangat mengandalkan,

sangat memberi harapan tinggi akan meningkatnya penjualan dengan

menggunakan promosi agar dapat mencapai tujuan perusahaan. Dimana tujuan

usaha pemasaran pada umumnya adalah meningkatkan penjualan yang dapat


19

menghasikan laba dengan menawarkan kebutuhan yang memuaskan kepada

pasar dalam jangka panjang.

Ada 4 elemen promosi, seperti yang diungkapkan Philip Kotler dan Gary

mstrong (1991):

1) Advertising (Periklanan)

Institut Praktisi Periklanan Inggris mendefinisikan istilah periklanan

merupakan pesan-pesan penjualan yang paling persuasif yang diarahkan

kepada calon pembeli yang paling potensial atas produk barang atau jasa

tertentu dengan biaya yang semurahmurahnya. Advertising bisa

mencapai jarak jauh, dan memasuki masyarakat luas.

Iklan adalah bentuk komunikasi yang diatur sedemikian rupa melalui

diseminasi informasi tentang kegunaan, keunggulan atau keuntungan

suatu produk supaya menimbulkan keinginan untuk melakukan

pembelian. Sedangkan periklanan adalah seluruh proses yang meliputi

penyiapan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan iklan.

2) Personal Selling

Personal selling adalah interaksi antar individu saling bertemu muka

yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai, atau

mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan

dengan pihak lain. Cara penjualan personal selling adalah cara yang

paling tua dan penting. Cara ini adalah unik, tidak mudah untuk diulang,

dapat menciptakan two ways communication antara ide yang berlainan

antara penjual dan pembeli. Cara ini adalah satu-satunya cara dari sales

promotion yang dapat menggugah hati pembel dengan segera, dan pada
20

tempat dan waktu itu juga diharapkan konsumen dapat mengambil

keputusan untuk membeli.

3) Public Relation

Publicity Kotler dan Gary menyebut Public Relations yang artinya

menciptakan “good relation” dengan public, agar masyarakat memiliki

image yang baik terhadap perusahaan. Public relation –“building good

with company’s various public by obtaining favorable publicity,

building up good “corporate image” and handling of heading off

unfavorable rumors, stories, and event”. Artinya membangun hubungan

baik dengan relasi perusahaaan, agar nama baik perusahaan selalu

terpelihara, dan melawan isu-isu negative yang disebarkan oleh pihak

lain.

Menurut William Schoell, publik relation adalah kegiatan komunikasi

yang dimaksudkan untuk membangun image yang baik terhadap

perusahaan, menjaga kepercayaan dari para pemegang saham.

Sedangkan publikasi adalah pemuatan berita di media masa tentang

perusahaan, produk pegawai, dan berbagai kegiatannya.

4) Sales Promotion

Kegiatan advertising biasanya disertai oleh dua kegiatan alat promosi

lain, yaitu sales promotion dan public relation. Tugas advertising ialah

memberikan ajakan kepada calon konsumen untuk mengenal mengenal

dan membeli produk sedangkan sales promotion mengajak mereka agar

membeli sekarang.

Tujuan digunakan sales promotion ialah :


21

a) Menarik para pembeli baru

b) Memberi hadiah/penghargaan kepada konsumen-konsumen/

langganan lama

c) Meningkatkan daya pembelian ulang dan konsumen lama

d) Menghindarkan konsumen lari ke merek lain

e) Mempopulerkan merek/meningkatkan loyalitas

f) Meningkatkan volume penjualan dan pendapatan jangka pendek

dalam rangka memperluas “market share” jangka panjang.

Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia

dalam masyarakat baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun

makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.53 Konsumen adalah setiap

orang pemakai barang dan jasa yang tersedia dalam masyarakat,baik bagi

kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan

tidakuntuk diperdagangkan. Konsumen dapat dikelompokan yakni konsumen antara

dankonsumen akhir. Konsumen antara adalah distributor, agen, dan pengecer.

Mereka membelibarang bukan untuk dipakai, melainkan untuk diperdagangkan.

Sedangkan pengguna barangadalah konsumen akhir. Yang dimaksud konsumen akhir

adalah konsumen akhir memperoleh barang atau jasa bukan untuk dijual

kembali,melainkan untuk digunakan, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga,

orang lain, dan makhluk hidup lain.54 Konsumen merupakan setiap orang yang

memakai barang atau jasa, baik untuk kepentingan pribadi maupun untuk orang lain

demi tercapainya kepuasan terhadap suatu barang dan jasa bahwa semakin banyak

konsumen maka perusahaan akan semakin sulit mengenali konsumennya secara

teliti. Terutama tentang suka atau tidaknya konsumen terhadap barang atau jasa yang
22

ditawarkan dan alasan yang mendasarinya. Sehingga perusahaan dituntut untuk terus

melakukan perbaikan terutama pada bauran pemasaran dan kualitas pelayanannya,

Hal ini dimaksudkan agar seluruh barang atau jasa yang ditawarkan akan mendapat

tempat yang baik di mata masyarakat selaku konsumen dan calon konsumen. Karena

konsumen dalam memilih barang dan jasa didasari kebutuhan dan keinginan yang

nantinya mempengaruhi penjualan barang atau jasa yang dibeli atau digunakan

konsumen. Faktor yang mempengaruhi minat beli konsumen sangat erat

hubungannya dengan perasaan emosi seorang konsumen. Swastha dan Irawan

menyatakan bahwa perasaan senang dan puas konsumen ketika membeli produk

akan memperkuat minat untuk membeli barang atau jasa tersebut. Sebaliknya,

konsumen yang merasa kecewa terhadap suatu produk maka minat beli terhadap

produk tersebut akan berkurang bahkan bisa saja hilang. Jika konsumen tidak

menyadari dan mengenal antara kebutuhan dan keinginannya maka tidak akan terjadi

pembelian suatu produk.

Menurut Kotler, kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan dimana seseorang

menyatakan hasil perbandingan atas kinerja produk (jasa) yang diterima dan yang

diharapkan. Kepuasan konsumen menurut Juran adalah keadaan yang dicapai bila

produk sesuai dengan kebutuhan atau harapan konsumen dan bebas dari

kekurangan.Kepuasan dapat didefinisikan pula sebagai suatu keadaan dimana

kebutuhan, keinginan, dan harapan pelanggan dapat dipenuhi melalui produk yang

dikonsumsi. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen adalah :

a. Kualitas produk
23

Konsumen akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka menunjukkan bahwa

produk yang mereka gunakan berkualitas. Jika Produk yang dikatakan

berkualitas bagi seseorang, maka produk itu dapat memenuhi kebutuhannya.

b. Harga

Produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan harga yang

relatif murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi.

c. Biaya

Konsumen yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu

membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk atau jasa cenderung puas

terhadap produk atau jasa tersebut.

Dalam implementasinya, marketing sudah seharusnya menguasai elemen-

elemen bauran pemasaran agar bias meningkatkan volume penjualan yang dasarnya

adalah karena adanya kepuasan konsumen, baik itu konsumen setia maupun

konsumen potensial yang bukan saja menjadi target sasarannya, melainkan juga

menjadi target sasaran perusahaan competitor lain.

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat disajikan dalam bentuk bagan

sebagai berikut :
24

BAURAN PEMASARAN

PRODUCT PLACE PROMOTION


PRICE (HARGA)
(PRODUK) (TEMPAT) (PROMOSI)

KONSUMEN
AMDK LAVIDA PESAN MEDIA SETIA DAN
KONSUMEN
POTENSIAL

EFEK

Gambar 1.1 Skema Kerangka Pemikiran


25

G. Metode Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif dengan metode Deskriptif

Kuantitatif dimana peneliti mencoba membuat deskripsi, gambaran atau lukisan

secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat atau hubungan

antar fenomena yang diselidiki Nazir dalam Hamdi dan Bahruddin (2015:25).

Dalam hal ini Penulis menganalisis data dengan cara mengimplementasikan semua

data berupa gambaran dan penjelasan keseluruhan objek yang diteliti mengenai segala aspek

yang ada di PT, Darussyifa Hikmah Tirta dengan cara menguraikan pokok bahasan yang

diteliti yaitu strategi bauran pemasaran

H. Kerangka Operasional

Kerangka operasional bertujuan menjelaskan gejala yang tampak dan dapat

diamati dan untuk menjelaskan masing-masing variabel yang akan diteliti serta

besarnya indikator pengukur yang akan diperlukan.

Variabel-variabel tersebut antara lain :

Variabel Bebas (Independent) Sugiyono (2013:45) menjelaskan bahwa

“variabel bebas (independent) merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat (dependent)”.

Berikut adalah variable-variabel dalam penelitian ini :

1. variabel bebas (independent) pada penelitian ini, yaitu : (X) Bauran

Pemasaran AMDK Lavida yang terdiri dari 4P Produk (Product),

Tempat/Distribusi (Place), Harga (Price), Promosi (Promotion) 43

2. Variabel Terikat (Dependent) Sugiyono (2013:46) menjelaskan bahwa

“variabel terikat (dependent) adalah variabel yang menjadi pusat perhatian

peneliti, dimana variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat oleh
26

variabel bebas (independent)”. Berikut adalah variabel terikat (dependent)

pada penelitian ini, yaitu : - (Y) Volume Penjualan Air Minum Dalam

Kemasan (AMDK) Merek “LAvida” Pada PT. Darussyifa Hikmah Tirta

Sukabumi.

Tabel 1.2

Kerangka Operasional
Variabel Subjek Variabel Indikator
Variabel Bebas (X) Biaya Promosi AMDK Lavida Promosi (Promotion):
- Periklanan
- Penjualan Secara Pribadi
Variabel Terikat (Y) Volume Penjualan DI PT. - Jumlah Penjualan naik
Darussyifa Hikmah Tirta - Jumlah Konsumen Setia
bertambah
- Meningktnya minat
Konsumen Potensial
Sumber : Ardiyansyah & Rokhmi,S (2017), Ahmad, K (20013), Kotler dan
Amstrong
(2012), Rinta, H (2016), dan Anggriawan, R (2017).

I. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Menurut Sugiyono (2013:115) “populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya”. Dalam penelitian ini populasi yang diteliti adalah

pelanggan yang membeli air mineral dalam kemasan merek “Lavida” di PT.

Darussyifa Hikmah Tirta sebanyak 765 pelanggan.

2. Sampel Dalam penentuan sampel, menurut Sugiyono (2013:116) bahwa :

Sempel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin

mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan


27

dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang

diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel, kesimpulannya

akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari

populasi harus betul-betul representative (mewakili). Dalam penelitian ini

metode sampel yang digunakan adalah purposive sampling yaitu “pemilihan

sampel berdasarkan ciri yang ditentukan oleh peneliti sendiri” (Notoatmodjo,

2012 dan Taufiqurohman, 2013).

Untuk menghitung sampel yang dibutuhkan dapat di tentukan dengan rumus

yang dikemukakan oleh Slovin (dalam Umar, 2011:78), yaitu :

Rumus : 𝑛 = 𝑁
1+ 𝑁𝑒2
Keterangan :
n = Ukuran Sampel
N= Ukuran Populasi
e = Estimasi atau tingkat kelonggaran yang digunakan

Perhitungan sebagai berikut :


𝑛= 𝑁
1+ 𝑁𝑒2
n= 650
1 + 650(10%) 2

n= 650
1 + 650(0,01) = 7,50

n = 650 = 86,6 digenapkan menjadi 87 orang.


7,50

J. Teknik Pengumpulan

Data Untuk mendapatkan data, maka diperlukan adanya metode tertentu dalam

pengumpulan data. Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini

adalah : 1. Penelitian Lapangan (Field Work Research), yaitu suatu metode dengan
28

melakukan peninjauan ke objek yang diteliti guna memperoleh data yang 46

diperlukan yaitu data primer.

Dalam melakukan penelitian lapangan ini penulis melakukan langkah-langkah

sebagai berikut :

a. Penelitian Lapangan (Observasi), yaitu mengadakan pengamatan secara

langsung di lapangan untuk mencatat informasi yang ditemui pada objek yang

diteliti.

b. Wawancara, yaitu penulis melakukan tanya jawab dengan pihak-pihak yang

berwenang untuk mengumpulkan informasi dan data yang berhubungan dengan

masalah yang diteliti.

c. Kuisioner (Interview), yaitu mengadakan tanya jawab langsung dengan

responden untuk melengkapi keterangan yang diperlukan.

d. Dokumentasi, yaitu mengumpulkan data yang ada di kantor tersebut sebagai

informasi 2. Penelitian Kepustakaan (Library Research), yaitu pengumpulan data

dengan cara membaca buku-buku perpustakaan , catatan-catatan dan mencari

artikelartikel diinternet yang ada hubungannya dengan penelitian dan judul

penelitian.

Anda mungkin juga menyukai