Anda di halaman 1dari 6

STRATEGI PEMASARAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN VOLUME

PENJUALAN PRODUCT RICHEESE NABATI


(STUDI PADA PT KALDU SARI NABATI INDONESIA CABANG LAMPUNG)

Oleh:
Aprilianto Amir
Benazir Dwi Putri

Jurusan Administrasi Bisnis, Universitas Tulang Bawang Lampung


e-Mail: aprilianto.amir@gmail.com

ABSTRAK

Keberhasilan strategi pemasaran yang diterapkan suatu perusahaan terutama pada saat ini ketika
era informasi berkembang pesat, merupakan salah satu senjata ampuh bagi perusahaan dalam
mengembangkan dan mempertahankan usaha. Strategi pemasaran yang dilakukan adalah
Richeese Nabati tersedia dalam beberapa varian berat, yaitu dalam ukuran log, 20g, dan 75g.
Dengan varian ukuran ini memudahkan konsumen dalam menyesuaikan kebutuhan
mengkonsumsinya. Serta mengoptimalkan program-program di tingkat wholesaler, grosir, semi
grosir, gerai star, dan peritel agar bisa berjalan bersama.

Kata kunci: strategi pemasaran, volume penjualan, Richeese Nabati

I. PENDAHULUAN 1. Memperkenalkan produk atau jasa


1.1. Latar Belakang serta mutunya kepada masyarakat;
2. Memberitahukan kegunaan dari
Keberhasilan strategi pemasaran yang
barang atau jasa tersebut kepada
diterapkan suatu perusahaan terutama pada
masyarakat serta cara
saat ini ketika era informasi berkembang
penggunaanya;
pesat, merupakan salah satu senjata ampuh
3. Memperkenalkan barang atau jasa
bagi perusahaan dalam mengembangkan
baru;
dan mempertahankan usaha.
4. Meningkatkan volume penjualan.
Suatu produk tidak akan dibeli
Oleh karenanya adalah menjadi
bahkan dikenal apabila konsumen tidak
keharusan bagi perusahaan untuk
mengetahui kegunaannya, keunggulannya,
melaksanakan strategi yang tepat agar dapat
dimana produk dapat diperoleh dan berapa
memenuhi sasaran yang efektif.
harganya. Untuk itulah konsumen yang
Sebagaimana diketahui bahwa keadaan
menjadi sasaran produk atau jasa
dunia usaha bersifat dinamis, yang selalu
perusahaan perlu diberikan informasi yang
mengalami perubahan yang terjadi setiap
jelas. Maka peranan strategi pemasaran
saat dan adanya keterkaitan antara satu
berguna untuk:
dengan yang lainnya. Oleh karena itu
strategi pemasaran mempunyai peranan

69
yang sangat penting untuk keberhasilan pembeli yang ada maupun pembeli
perusahaan umumnya dan pada bidang potensial.
pemasaran khususnya. Disamping itu
strategi pemasaran yang diterapkan harus
ditinjau dan dikembangkan sesuai dengan 2.2. Definisi Manajemen Pemasaran
perkembangan pasar dan lingkungan pasar
tersebut. Dengan demikian strategi Seluruh perusahaan menginginkan
pemasaran harus dapat memberikan bahwa seluruh kegiatan yang dijalankan
gambaran yang jelas dan terarah tentang berjalan dengan baik, berkembang dan
apa yang dilakukan perusahaan dalam mendapatkan laba yang maksimal. Langkah
menggunakan setiap kesempatan atau untuk mencapai hal tersebut diperlukan
paduan pada beberapa sasaran pasar. pengelolaan yang baik dalam melaksanakan
seluruh kegiatan pemasaran, pengelolaan
1.2. Rumusan Masalah dalam rangka melaksanakan kegiatan
tersebut yang dikenal dengan istilah
Rumusan Masalah dalam penelitian
manajemen pemasaran, Philip Kotler dalam
ini adalah bagaimana strategi pemasaran
Basu Swastha (2000:4) mendefinisikan
yang dilakukan PT Kaldu Sari Nabati
manajemen pemasaran sebagai berikut:
Indonesia Cabang Lampung dalam upaya
“Manajemen pemasaran adalah
meningkatkan volume penjualan product
penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan
Richeese Nabati.
dan pengawasan program-program yang
II. LANDASAN TEORI ditujukan untuk mengadakan pertukaran
2.1. Pengertian Pemasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan
organisasi. Hal ini sangat tergantung pada
Pemasaran merupakan salah satu
penawaran organisasi dalam memenuhi
kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan
kebutuhan dan keinginan pasar tersebut
dalam rangka mencapai tujuan yaitu
serta menentukan harga, mengadakan
mempertahankan kelangsungan hidup untuk
pelayanan dan distribusi yang efektif untuk
berkembang, dan mendapatkan laba.
memberitahu, mendorong serta melayani
Pemasaran juga merupakan faktor penting
pasar.”
dalam memenuhi kebutuhan konsumen.
Untuk itu kegiatan pemasaran harus dapat 2.3. Strategi Pemasaran
memberikan kepuasan konsumen jika
perusahaan tersebut menginginkan Strategi pemasaran merupakan
usahanya tetap berjalan terus atau strategi untuk melayani pasar atau segmen
menginginkan konsumen mempunyai pasar yang di jadikan target oleh
pandangan yang baik terhadap perusahaan. perusahaan. Definisi strategi pemasaran
adalah sebagai berikut: "strategi pemasaran
Definisi pemasaran menurut William adalah logika pemasaran yang digunakan
J. Stanton yang dikutip oleh Swastha dan oleh perusahaan dengan harapan agar unit
Handoko (2000: 4) pemasaran adalah suatu bisnis dapat mencapai tujuan perusahaan"
sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan (Kotler, 2001 : 76). Merancang strategi
usaha yang ditujukan untuk merencanakan, pemasaran yang kompetitif dimulai dengan
menentukan harga, mempromosikan, dan melakukan analisis terhadap pesaing.
mendistribusikan barang dan jasa yang Perusahaan membandingkan nilai dan
dapat memuaskan kebutuhan baik kepada kepuasan pelanggan dengan nilai yang
diberikan oleh produk, harga, promosi dan

70
distribusi ( Marketing Mix) terhadap karakteristik dari produk Richeese Nabati
pesaing dekatnya. PT Kaldu Sari Nabati Indonesia Cabang
Lampung dan menggambarkan strategi
pemasaran PT Kaldu Sari Nabati Indonesia
Cabang Lampung serta ingin
mendeskripsikan hasil penelitian dengan
2.4. Bauran Pemasaran menggunakan kata-kata tertulis.
Pengertian Bauran Pemasaran Dalam penelitian ini, data yang
( Marketing Mix) adalah "Marketing Mix is dikumpulkan tidak berbentuk angka,
the set of marketing tools that the firm uses melainkan dalam bentuk kata, kalimat,
to pursue it's marketing objectives the pernyataan, dan konsep. Tujuannya adalah
market." (Marketing in Management, 1997) menggambarkan secara terperinci dan
yang kurang lebih memiliki arti bauran relatif akurat mengenai topik yang diangkat
pemasaran adalah kumpulan dari variabel- dalam penulisan ini. Segala kegiatan
variabel pemasaran yang dapat pengumpulan data diperoleh dari
dikendalikan yang digunakan oleh suatu narasumber yang dipercaya dari pihak PT
badan usaha untuk mencapai tujuan Kaldu Sari Nabati Indonesia Cabang
pemasaran dalam pasar sasaran. Lampung dan konsumen Richeese Nabati.
Menurut Kotler (1997), Marketing IV. PEMBAHASAN
Mix is the set of marketing tools that the
firm uses to pursue its marketing objectives Strategi Marketing Mix perusahaan
in the target market, yang kurang lebih PT Kaldu Sari Nabati Indonesia untuk masa
memiliki arti bahwa bauran pemasaran yang akan datang adalah:
adalah sejumlah alat-alat pemasaran yang
1. Price
digunakan perusahaan untuk menyakinkan
Perusahaan PT Kaldu Sari Nabati
obyek pemasaran atau target pasar yang
Indonesia memasang harga yang
dituju. Menurut Stanton (1978) Bauran
terjangkau karena segmen pasar
pemasaran ( Marketing Mix) adalah
utamanya adalah anak-anak.
kombinasi dari 4 variabel atau kegiatan
Perusahaan PT Kaldu Sari Nabati
yang merupakan inti dari sistem pemasaran
Indonesia saat ini baru mampu
perusahaan yaitu produk, harga, kegiatan
menjangkau harga Rp 500, pihak
promosi dan sistem distribusi.
perusahaan tidak akan menaikkan
Ada banyak alat pemasaran, harganya menjadi Rp. 1000.
McCarthy mempopulerkan pembagian kiat Apabila terjadi kenaikan bahan
pemasaran ke dalam 4 (empat) faktor yang baku, yang paling utama dipangkas
disebut “The Four P: product, price, place, adalah mengurangi profit dan
and promotion” (disitasi dari Kotler, 1992). mengurangi biaya beriklan dan
trade promo.
III. METODOLOGI PENELITIAN 2. Place
3.1. Jenis penelitian PT Kaldu Sari Nabati Indonesia
Jenis penelitian yang digunakan menambah jumlah distributor dan
adalah deskriptif-kualitatif. Peneliti peritel, serta berusaha lebih dekat
menggunakan jenis deskriptif-kualitatif dengan para mitranya tersebut. PT
karena penelitian menggambarkan Kaldu Sari Nabati Indonesia
berusaha meretensi channel mulai

71
dari distributor, ritel, sampai untuk melahirkan varian-varian
konsumen. baru yang diminati anak-anak.
3. Promotion
Ketika banyak dicari konsumen,
PT Kaldu Sari Nabati Indonesia
Richeese justru "gagap" memenuhi
semakin gencar beriklan dilayar
permintaan pasar. Apa yang terjadi pada
kaca untuk mengimbangi langkah
snack wafer keju yang pada awal
kompetitor. Namun, dari Sisi
kelahirannya banjir pujian ini?
anggaran, PT Kaldu Sari Nabati
Indonesia masih tertinggal jauh Seorang sumber yang pernah
dibandingkan garuda food yang bergabung dengan PT Kaldu Sari Nabati
begitu gencar beriklan dilayar kaca Indonesia mengatakan, ada tiga hal yang
dan berbagai media lainnya. Iklan menyebabkan "kegagapan" itu. Yakni,
di TV Richeese Nabati merupakan persaingan, leadership dan produksi.
sebuah keggiatan komunikasi Bersaing untuk produk massal memang
penyampaian pesan dan informasi tidak mudah. Richeese Nabati terjebak
mengenai produk makanan ringan bermain dengan harga murah, Rp 500,
baru berupa wafer krim keju yang padahal dari segi produk tergolong
bermanfaat bagi tumbuh kembang "istimewa". Bahan baku keju Richeese
anak. Nabati yang diambil dari perusahaan
4. Product Malaysia tergolong berkualitas tinggi.
Selama ini PT Kaldu Sari Nabati Kemasan yang digunakan pun berkualitas
Indonesia lebih dikenal sebagai baik. Barangkali strategi mengambil
produsen snack berbahan dasar keju, keuntungan tipis di tahap awal tidak
namun dalam pengembangannya masalah, tetapi lambat laun ketika produksi
perusahaan ini juga melengkapi terus meningkat, PT Kaldu Sari Nabati
produk-produknya dengan beberapa Indonesia kewalahan juga. Apalagi, ketika
varian baru. Misalnya, produk raksasa-raksasa makanan dan minuman
berbasis coklat seperti Richoco dan yang notabene memiliki kapital besar ikut
berbasis karamel seperti Hi Pow bermain di kategori produk yang sama,
yang belum lama diluncurkan serta habislah energi PT Kaldu Sari Nabati
Richeese Wafer Cake Keju, Wafer Indonesia untuk melawannya.
Cake yang tetap menggunakan
pasta keju dengan tambahan rasa Kalkulasi produksi Richeese Nabati
stroberi. PT Kaldu Sari Nabati juga banyak yang meleset. Richeese Nabati
Indonesia membuka Richeese terlalu di-push dari awal. Istilahnya,
factory di Paris Van Java, Bandung. "loading" ke pasar secara besar-besaran
Rumah makan yang menyuguhkan sampai barang rusak. Ada yang mengatakan,
konsep all about cheese ini kendati distributor tidak memesan, tetap
dijadikan sebagai kegiatan saja dimasuki. Akibatnya, parah. Konsumen
kehumasan PT Kaldu Sari Nabati enggan mengambil Richeese Nabati yang
Indonesia untuk melakukan rusak, dan memilih produk lain yang sejenis.
experiential marketing tentang keju "Lambat laun, pasar Richeese Nabati
untuk melahirkan womm yang termakan juga," ujar seorang sumber yang
lebih dahsyat. PT Kaldu Sari memperhitungkan pasar Richeese Nabati
Nabati Indonesia terus berinovasi tergerogoti hingga 10%.

72
Dalam melakukan kegiatan-kegiatan tujuan organisasi terdiri dari
pemasaran yang efisien, efektif dan penentu kebutuhan dan keinginan
bertanggung jawab serta dapat berpedoman pasar sasaran serta memberikan
pada salah satu filosofi pemasaran. Ada kepuasan yang diinginkan secara
lima filosofi pemasaran yang mendasari lebih efektif dan efisien dari para
cara organisasi melakukan kegiatan- sainganya. Konsep berwawasan
kegiatan pemasarannya (Philip Kotler, pemasaran bersandar pada empat
2000), yaitu: pilar utama, yaitu: pasar sasaran,
kebutuhan pelanggan, pemasaran
yang terkoordinir serta keuntungan.
1. Konsep Berwawasan Produksi
William J. Stanton, menyatakan
Konsep berwawasan produksi
bahwa konsep pemasaran adalah sebuah
berpendapat bahwa konsumen akan
falsafah bisnis yang menyatakan bahwa
memilih produk yang mudah
pemuasan kebutuhan konsumen merupakan
didapat dan murah harganya.
syarat ekonomi dan sosial bagi
2. Konsep Berwawasan Produk
kelangsungan hidup perusahaan.
Konsep berwawasan produk
Penggunaan konsep pemasaran bagi sebuah
berpendapat bahwa konsumen akan
perusahaan dapat menunjang berhasilnya
memilih produk yang menawarkan
bisnis yang dilakukan. Sebagai falsafah
mutu, kinerja terbaik, atau hal-hal
bisnis, konsep pemasaran tersebut disusun
inovatif lainnya.
dengan memasukkan tiga elemen pokok,
3. Konsep Berwawasan Menjual
yaitu:
Konsep berwawasan menjual
berpendapat bahwa konsumen 1. Orientasi konsumen/pasar/pembeli;
dibiarkan saja, konsumen tidak 2. Volume penjualan yang
akan membeli produk organisasi menguntungkan;
dalam jumlah cukup, artinya 3. Koordinasi dan integrasi seluruhan
konsumen enggan membeli dan kegiatan pemasaran.
harus didorong supaya membeli,
Richeese Nabati merupakan salah
serta perusahaan mempunyai
satu merek produk makanan yang
banyak cara promosi dan penjualan
diproduksi oleh PT Kaldu Sari Nabati
yang efektif untuk merangsang
Indonesia. Produk Richese Nabati adalah
pembeli.
wafer krim keju yang menjadi pelopor. PT
4. Konsep Berwawasan Pemasaran
Kaldu Sari Nabati Indonesia merupakan
Konsep berwawasan pemasaran
pencipta wafer krim keju pertama di
berpendapat bahwa kunci untuk
Indonesia (Antonius, 2010).
mencapai tujuan organisasi terdiri
dari penentuan kebutuhan dan Pada awal masa produksi, PT Kaldu
keinginan pasar sasaran serta Sari Nabati Indonesia hanya
memberikan kepuasan yang memperkenalkan satu varian rasa saja, yaitu
diinginkan secara lebih efektif dan wafer rasa keju. Namun seiring berjalannya
efisien dari pada saingannya. waktu, perusahaan tersebut melakukan
5. Konsep Berwawasan Pemasaran improvisasi dengan mulai memperkenalkan
Sosial rasa baru lainnya, yaitu wafer rasa pisang
Dalam konsep ini, Kotler keju. Hal ini menjadi terobosan baru bagi
berpendapat bahwa untuk mencapai konsumen yang sebagian besar berasal dari

73
kalangan anak-anak dan remaja karena merek wafer lain yang
belum ada merek wafer lain yang memperkenalkan rasa baru tersebut.
memperkenalkan rasa baru tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
PT Kaldu Sari Nabati Indonesia
Arikunto, Suharsini. (1997). Prosedur
merupakan sebuah perusahaan yang
bergerak di bidang makanan dan minuman. Penelitian. Rineka Cipta, Jakarta.
Richeese Nabati tersedia dalam beberapa Arikunto, Suharsini. (2004). Prosedur
varian berat, yaitu dalam ukuran M)g, 20g, Penelitian. Edisi Revisi. PT Bina
dan 75g. Dengan varian ukuran ini
Aksara, Jakarta.
memudahkan konsumen dalam
menyesuaikan kebutuhan Arikunto, Suharsini. (1987). Metodologi
mengkonsumsinya. Research, UGM, Yogyakarta.
V. PENUTUP Anggarini, Yunita. (2001). Telaah Bisnis.
5.1. Kesimpulan Vol. 2. AMP YKPN, Yogyakarta.
Berdasarkan hasil analisis data dan Asri, Marwan. (1999). Marketing. Edisi
pembahasan yang telah dikemukakan pada Pertama, Cetakan Kedua. AMP
bagian terdahulu, selanjutnya dapat YKPN, Yogyakarta.
dikemukakan kesimpulan dalam
pelaksanaan penelitian ini sebagai berikut: Kotler, Philip. (1997). Manajemen
Pemasaran. PT Prenhallindo, Jakarta.
1. Strategi pemasaran yang dilakukan
PT Kaldu Sari Nabati Indonesia ---------- dan A.B Susanto. (2001).
adalah Richeese Nabati tersedia Manajemen Pemasaran di Indonesia.
dalam beberapa varian berat, yaitu Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
dalam ukuran log, 20g, dan 75g. ---------- dan Kevin Lane Keller. (2009).
Dengan varian ukuran ini Manajemen Pemasaran. Edisi 13.
memudahkan konsumen Penerbit Erlangga, Jakarta.
menyesuaikan kebutuhan dalam
mengkonsumsinya. Serta Chandra, G. (2002). Strategi dan Program
mengoptimalkan program-program Pemasaran. Andi Offset, Yogyakarta.
di tingkat wholesaler, grosir, semi
Gitosudarmo, I. (2000). Manajemen
grosir, gerai star, dan peritel agar
Pemasaran. BPFE, Yogyakarta.
bisa berjalan berama. Salah satunya,
melalui program gesek dan menang Kotler, Philip dan Gary Armstrong. (2008),
(scratch and win) berhadiah umrah. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi ke-
Toko-toko kecil berpeluang 12. Erlangga, Jakarta.
memenangi hadiah ini.
Moleong Lexy, J. (2011). Metodologi
2. Melakukan improvisasi dengan
Penelitian Kualitatif. PT Remaja
memperkenalkan rasa baru lainnya,
Rosdakarya Offset, Bandung.
yaitu wafer rasa pisang keju. Hal
ini menjadi terobosan baru bagi Universitas Jember. (2012). Pedoman
konsumen yang sebagian besar Penulisan Karya Ilmiah. Jember
berasal dari kalangan anak-anak University Press, Jember.
dan remaja karena belum ada

74

Anda mungkin juga menyukai