Anda di halaman 1dari 14

EKSISTENSIALISME TEORI VICTOR FRANKL

Makalah ini Diajukan Sebagai Pemenuhan Tugas

Mata Kuliah Psikologi Kepribadian

Dosen Pengampu:

Yusrinda Silvianis Diwanti, M. Psi., Psikolog

DISUSUN OLEH:

Achmad Fadjrian NIM : 210207003

Imelda Salsabila Putri NIM : 220207073

Luthfi Ahmad Tamimi NIM : 220207003

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS SOSIAL HUMANIORA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANDUNG

2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya penulis
dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul Eksistensialisme Teori Viktor
Frankl.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses
penyusunan makalah ini, baik secara moril maupun materil sehingga makalah ini dapat
diselesaikan dengan baik, lancar, dan tepat pada waktunya. Penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, penulis mohon maaf apabila
ada kesalahan dalam penyusunan dan penulisan makalah ini. Akhir kata penulis berharap
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kritik dan saran yang membangun dari
pembaca sangat penulis harapkan.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Filsafat Logoterapi lahir dari kondisi yang suram dan tiada penghargaan terhadap
nilai-nilai kemanusiaan, salah satunya tokoh yang akan dibahas adalah Viktor E. Frankl
yang menggunakan aliran psikologi humanistik eksistensial, bahkan ada yang
memasukkkannya di dalam psikologi transpersonal yang dengan tegas mengakui
adanya dimensi spiritual, di samping dimensi somatis dan dimensi psiko-sosial dalam
diri manusia. Dimensi tersebut oleh Frankl dinamakan dimensi neotic atau yang harus
dibedakan dari dimensi pisikis, (Frankl, 1977) secara etimologi term logoterapy berasal
dari bahasa Yunani, yakni logos yang berarti ‘meaning’ (makna) dan juga sprituality
(ruhani). Gagasan pemikiran Frankl yang terakumulasi dalam Logoterapi memandang
adanya dimensi ruhani (spritual) disamping dimensi raga (somatis), dimensi kejiwaan
(psikis) dalam diri manusia. “Logos” dalam bahas Yunani yaitu adalah meaning dan
sprituality. Meaning adalah makna dan tujuan hidup yang harus dicapai manusia
untuk menjalani kehidupannya, sedangkan sprituality adalah kualitas-kualitas dan
aspirasi yang dimiliki manusia untuk tampil secara bermakna.

Dimensi ruhani oleh Frankl dinamakan neotic yang merupakan kekuatan penunjang
kesehatan manusiayang tidak boleh diabaikan dalam sebuah terapi. Meskipun konsep
spritual (neutic) tersebut sebagaimana diungkapkan Frankl tidak mengandung konotasi
agamis, tetapi sematamata dimensi luhur manusia yang menjadi sumber dari kualitas-
kualitas psikofisik yang khas insani, namun ia diakui oleh Frankl sebagai dimensi lain “
di atas alam sadar” yang mengandung arti yang berbeda dengan dimensi tak sadar
dalam artian konvensional-psikoanalisis Frued. Ia tidak ada hubungannya sama sekali
dengan instinh-insting primer yang juga tersimpan dalam alam tak sadar.

Personal choice adalah jalan keluar dari neurosis kolektif yang dirasakan individu
dalam kekosongan eksistensial modern. Frankl berkata bahwa kita menjadi
kehilangan tujuan ketika kita kehilangan kepercayaan pada insting kita dan
melupakan kemampuan dan tanggung jawab kita untuk membuat pilihan. Viktor Emil
Frankl, M.D., Ph.D., adalah seorang neurolog dan psikiater Austria serta korban
Holocaust yang selamat. Frankl adalah pendiri logoterapi dan Analisis Eksistensial,
"Aliran Wina Ketiga" dalam psikoterapi.
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana struktur dan dinamika kepribadian menurut Victor Frankln?

2. Bagaimana maksud dari teori eksistensialisme Victor Frankln: pribadi yang


mengatasi diri (personal choice)?

TUJUAN MASALAH
1. Untuk memahami bagaimana struktur kepribadian menurut Victor Frankln.

2. Untuk memahami teori eksistensialisme Victor Frankln: pribadi yang mengatasi diri
(personal choice).
BAB II

PEMBAHASAN

A. Biografi Victor Frankl

Nama lengkapnya adalah Victor Emile Frank, ia dilahirkan tanggal 26 Maret

1905, meninggal di Wina tanggal 3 September 1997. Victor E. Frankl adalah

Profesor dalam bidang neorologi dan psikiatri di “The University of Vienna

Medical School.” Frankl meraih gelar Dokter dalam obat-obatan (M.D) pada

tahun 1930 dari Universitas Vienna. Di samping itu dia juga mendapatkan gelar

Honoriskausa dari universitas di seluruh dunia lebih dari 120 Universitas. Dia

menjadi pembicara terhormat padaUnited States International University di San

Diego. Selain itu, Frankl menjadi professor tamu di Harvard, Duquesne, dan

Southren Methodist University. Dia menerima beberapa gelar kehormatan dari

Loyola University di Chicago, Edgecliff, Rockford Collage dan Mount Mary

College serat dari universitas-universitas di Brazil, Venezuela, dan Afrika

Selatan.

Viktor E. Frankl adalah Profesor dalam bidang neurologi dan psikiatri di The

University of Vienna Medical School dan guru besar luar biasa bidang logoterapi

pada U.S. International University. Dia adalah pendiri apa yang biasa disebut

madzhab ketiga psikoterapi dari Wina (setelah psikoanalisis Sigmund Freud dan

psikologi individu Alfred Adler), yaitu aliran logoterapi.

Frankl meraih gelar Dokter dalam obat-obatan (M.D.) pada tahun 1930, dan

Doktor filosofi (Ph.D.) pada tahun 1949, keduanya dari Universitas Vienna.

Disamping itu, dia juga mendapatkan gelar Honoriskausa dari universitas di

seluruh dunia yang jumlahnya lebih dari 120. Dia menjadi pembicara terhormat

pada United States International University di San Diego.


Selain itu, Frankl juga menjadi Profesor tamu di Harvard, Duquesne, dan

Southern Methodist Univercities. Dia menerima beberapa gelar kehormatan dari

Loyola University di Chicago, Edgecliff, Rockford College dan Mount Mary

College, serta dari universitas-universitas di Brazil, Venezuela, dan Afrika

Selatan. Dia menjadi dosen tamu di berbagai universitas di seluruh dunia. Dia

juga menjabat sebagai presiden di Austrian Medical Society of Psychotherapy

serta anggota kehormatan di Austrian Academy of Sciences.

Dari tahun 1942 sampai 1945, Frankl menjadi tawanan di kamp konsentrasi

Jerman, dimana orang tuanya, saudara laki-lakinya, isteri dan anak-anaknya

mati. Pengalaman mengerikan di kamp konsentrasi tidak pernah hilang dari

ingatannya, tetapi dia bisa menggunakan kenangan mengerikan itu secara

konstruktif dan tidak mau kenangan itu memudarkan rasa cintanya dan

kegairahannya untuk hidup.

Viktor Emil Frankl, M.D., Ph.D., adalah seorang neurolog dan psikiater Austria

serta korban Holocaust yang selamat. Frankl adalah pendiri logoterapi dan

Analisis Eksistensial, "Aliran Wina Ketiga" dalam psikoterapi.

1. Struktur dan dinamika kepribadian menurut Victor Frankln

Secara khusus dalam karir profesinya, Frankl menfokuskan minatnya pada

peran kebermaknaan hidup dalam psikopatologi dan terapi. Frankl, psikiater

asal Wina, pertama kali menggunakan istilah logoterapi pada tahun 1920. Frankl

(Yolom, 1980).

Setiap model psikoterapi yang berusaha mengembalikan kebebasan manusia

sebagai sesuatu yang kodrati, pastilah akan bersinggungan dengan dua mazhab

besar diatas. Begitu juga Logoterapi. Frankl berusaha mengembalikan kebebasan

sebagai sesuatu yang berharga bagimanusia. Filsafat manusia yang mendasari


Logoterapi adalah semangat untuk hidup autentik guna mencapai kebebasan

lewat upaya untuk hidup bermakna.

Frank membangun Logoterapi diatas tiga asumsi dasar yang satu sama lain

saling mempengaruhi, yaitu :

1. Fredom of will (kebebasan bersikap dan berkehendak)

Frankl sangat menantang pendekatan-pendekatan psikologi/psikiatri yang

menyatakan kondisi manusia dipengaruhi dan ditentukan oleh insting-insting

biologis atau konflik masakanak-kanak atau sesuatu kekuatan dari luar lainnya.

Menurut Frankl meskipun kondisi luar tesebut mempengaruhi kehidupan,

namun individu bebas memilih reaksi dalam menghadapi kondisi-kondisi

tersebut. Manusia memang tidak akan dapat bertahan dan mampu

menghilangkan kekuatan-kekuatan luar tersebut, tetapi bebas memilih sikap

untuk menghadapi, merepson dan menangani kekuatan tersebut. Manusia harus

menghargai kemampuannya dalam mengambil sikap untuk mencapai kondisi

yang diinginkannya. Manusia tidak sepenuhnya dikondisikan dan ditentukan

oleh lingkungannya, namun dirinyalah yang lebih menentukan apayang akan

dilakukan terhadap berbagai kondisi itu. Dengan kata lain manusialah yang

menentukan dirinya sendiri.

2. Will to Meaning (kehendak untuk hidup bermakna)

Kehendak akan arti kehidupan maksudnya kebutuhan manusia untuk terus

mencari makna hidup untuk eksistensinya. Semakin individu mampu mengatasi

dirinya maka semakin ia mengarah pada suatu tujuan sehingga ia menjadi

manusia yang sepenuhnya. Arti yang dicari tersebut memerlukan tanggung

jawab pribadi karena tidak seorangpun bisa memberikan pengertian dan

menemukan maksud dan makna hidup kita selain diri kita sendiri. Dan itu

merupakan tanggung jawab masing-masing pribadi untuk mencari dan

menemukannya. Menurut Frankl keinginan untuk hidup yang bermakna ini


merupakan motivasi utama yang tedapat padamanusia untuk mencari,

menemukan dan memenuhi tujuan dan arti hidupnya.

3. Meaning of Life (makna hidup)

Pada dasarnya, manusia adalah makhluk yang selalu berusaha untuk memaknai

hidupnya. Pada beberapa orang, pencarian makna hidup bisa berakhir dengan

keputusasaan. Keputusasaan dan kehilangan makna hidup ini merupakan

neurosis, dan Frankl menyebut kondisi ini noogenicneurosis. Sebutan itu

bermakna bahwa neurosis ini berbeda dengan yang disebabkan olehkonfliks

psikologis dalam individu.

Noogenic neurosis menggambarkan perasaan tidak bermakna, hampa, tanpa

tujuan dan seterusnya. Orang-orang seperti ini berada dalamkekosongan

eksistensial (existential vacuum). Tetapi Frankl mengatakan bahwa kondisi

tersebutlumrah terjadi di zaman modern ini. Frankl menganggap bahwa makna

hidup itu bersifat unik, spesisfik, personal, sehingga masing-masing orang

mempunyai makna hidupnya yang khas dancara penghayatan yang berbeda

antara pribadi yang satu dengan yang lainnya.

2. Teori Eksistensialisme Victor Frankln: pribadi yang mengatasi diri (personal

choice).

Kekurangan arti dalam kehidupan, bagi Frankl merupakan suatu neurosis; dia

menyebutnya sebagai noogenic neurosis. Noogenic neurosis merupakan

keadaan yang bercirikan tanpa arti, tanpa maksud, tanpa tujuan, dan hampa.

Orang yang mengalami keadaan semacam ini berada dalam kekosongan

eksistensial (existential vacuum), suatu kondisi yang menurut keyakinan Frankl

adalah hal yang lumrah pada zaman yang modern.

Frankl menunjukkan bahwa keinginan untuk menemukan makna adalah

fenomena paling manusiawi dari semua individu, karena manusia bukan hewan

yang tidak pernah khawatir tentang arti keberadaan mereka. Frustrasi terhadap
eksistensial dan neurosis melibatkan frustrasi dan kurangnya pemuasan dari

kemauan untuk menemukan makna. Neurosis semacam orang tersebut dari

kebebasan dan tanggung jawab. Dalam kasus seperti itu, orang cenderung

menyalahkan takdir, masa kecil, lingkungan, atau nasib untuk apa adanya.

Perawatan untuk kondisi seperti itu misalnya melalui logoterapi, yaitu dengan

mencari kemaknaan eksistensi manusia, membantu pasien untuk menjadi apa

yang mereka mampu, membantu mereka untuk menyadari dan menerima

tantangan dari peluang itu terbuka untuk mereka.

Personal choice adalah jalan keluar dari neurosis kolektif yang dirasakan

individu dalam kekosongan eksistensial modern. Frankl berkata bahwa kita

menjadi kehilangan tujuan ketika kita kehilangan kepercayaan pada insting kita

dan melupakan kemampuan dan tanggung jawab kita untuk membuat pilihan.

Frankl menerangi kebenaran dengan membalikkan pusat perhatian untuk

mengajukan pertanyaan kreatif: "Pada akhirnya, manusia tidak seharusnya

bertanya apa arti hidupnya, tetapi dia harus mengakui bahwa dialah yang

ditanya". Bagaimana setiap manusia menerima tanggung jawab atas

kehidupannya sendiri, tujuan, dan kebahagiaannya mendefinisikan manusia

tersebut. Frankl membalikkan harapan kita dan bersikeras bahwa kita

seharusnya tidak bertanya tentang apa yang kita inginkan atau harapkan untuk

hidup tetapi apa yang diinginkan atau diharapkan kehidupan dari kita. Sekali

lagi, kesadaran kita adalah jembatan dari pandangan dunia yang ironis

kekepahlawanan, pergeseran penekanan ini dari keinginan atau kebutuhan

pribadi untuk tanggung jawab yang mempengaruhi seluruh dunia.

Dalam pandangan Frankl, dorongan utama kita ialah mencari arti. Orang yang

sehat secara psikologis bergerak ke luar atau tidak fokus pada diri sendiri.

Pandangan ini menempatkan pendirian Frankl berlawanan dengan ahli – ahli

yang mengemukakan bahwa tujuan atau dorongan perkembangan manusia


yang penuh ialah pemenuhan atau aktualisasi diri. Frankl sendiri percaya bahwa

semata-mata mengejar tujuan dalam diri justru merusak diri. Frankl menyatakan

jika semakin banyak kita berjuang untuk kesenangan mungkin semakin kurang

kita menemukannya. Kehidupan yang diarahkan untuk mengejar kebahagiaan

tidak pernah akan menemukan kebahagiaan. Kebahagiaan tidak dapat dikejar

dan diperoleh karena bisanya timbul secara spontan dari pemenuhan arti.

Menurut Frankl, pada dasarnya hal yang sama terjadi saat mengejar aktualisasi

diri. Semakin banyak kita berjuang untuk aktualisasi diri, maka semakin sulit

mencapainya. Frankl mempercayai bahwa pandangannya sesuai dengan

pandangan Maslow bahwa cara yang paling baik untuk mencapai aktualisasi

diri ialah melalui komitmen terhadap pekerjaan, terhadap sesuatu yang di luar

diri (tidak fokus pada diri sendiri). Frankl tidak menyajikan daftar dari sifat-sifat

kepribadian yang sehat, tetapi secara umum dapat dirumuskan seperti berikut:

1. Mereka bebas memilih langkah tindakan yang dilakukan.

2. Mereka bertanggung jawab terhadap tingkah laku dan sikap yang dianut

terhadap nasib mereka.

3. Mereka tidak ditentukan oleh kekuatan di luar diri mereka.

4. Mereka telah menemukan arti dalam kehidupan yang cocok.

5. Mereka secara sadar mengontrol kehidupan.

6. Mereka mampu mengungkapkan nilai daya cipta, nilai pengalaman dan nilai

sikap

7. Mereka telah mengatasi perhatian terhadap diri sendiri.

Ada beberapa sifat lain dari kepribadian yang sehat, yaitu berorientasi masa

depan, diarahkan kepada tujuan dan tugas yang akan datang. Frankl

menekankan bahwa kita bebas memilih bagaimana bereaksi terhadap keadaan

kita, suatu kebebasan yang tidak pernah dapat dicabut dari diri kita. Sifat lain

yakni komitmen terhadap pekerjaan. Salah satu cara untuk memperoleh arti
ialah dengan mengungkapkan nilai daya cipta dan memberi sesuatu kepada

dunia melalui pekerjaan. Hal yang penting dari pekerjaan bukanlah isi dari

pekerjaan tersebut, melainkan cara bagaimana kita melakukannya. Inilah yang

memberikan arti kepada kehidupan. Frankl percaya bahwa kebanyakan

pekerjaan memberikan nilai daya cipta.

Sifat lain dari orang yang mengatasi diri ialah kemampuan mereka untuk

memberi dan menerima cinta. Cinta adalah tujuan pokok manusia; keselamatan

kita adalah melalui cinta dan dalam cinta. Tetapi ada sisi lain dari kehidupan

cinta; yaitu memberi cinta. Dengan memberi cinta (mencintai) kepada orang lain

kita dapat melihat sifat dan ciri khas mereka, termasuk yang belum

diaktualisasikan. Dalam cinta timbal balik, kedua pihak mampu merealisasikan

yang lebih besar dari potensi mereka menjadi manusia yang lebih penuh.

3. Study Kasus
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan

B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

http://psikosun.blogspot.com/2013/05/teori-kepribadian-victor-frankl.html

https://www.referensimakalah.com/2012/12/biografi-viktor-emil-frankl.html

https://id.scribd.com/document/175658891/Teori-Kepribadian-Victor-Frankl#

http://zulfaalfaruqy.blogspot.com/2016/01/psikologi-kepribadian-viktor-
frankl.html

Anda mungkin juga menyukai